Quantcast
Channel: kaoskakibau.com - by ron
Viewing all 341 articles
Browse latest View live

Hello/Goodbye (Again)

$
0
0
Foto ini diambil di sebuah acara KPop di Mall Taman Anggrek tahun 2013 lalu. Saat dimana CARES4US lagi panas-panasnya. Gue lagi seneng-senengnya ngejer ngintilin sampe yang freak banget nyelinep ke backstage cuma buat sekedar dapet foto S4. Hahahahahaha dan sekarang..... ah......
*

14 Januari 2013 gue pernah membuat tulisan dengan judul yang sama. Waktu itu, ceritanya sedang mengucapkan perpisahan dengan dunia kampus dan mengucapkan selamat datang dunia kerja.

Lalu kenapa ada postingan berjudul sama kali ini?

Sebenarnya bukannya nggak kreatif dalam membuat judul (ngeles). Tapi lebih ke meaning dari Hello/Goodbye-nya sendiri yang sampai sekarang selalu melekat di kepala gue. Akan selalu ada awal yang baru di setiap perpisahan, awal di mana kita akan mengucapkan 'halo' untuk menyambut kehidupan yang lebih baik.

Beberapa bulan belakangan gue dilanda kegalauan yang sangat serius. Walaupun sebenarnya kasusnya nggak terlalu serius bahkan mungkin bisa dibilang sepele. Tapi, hal-hal sepele inilah yang entah kenapa sering bikin hidup gue jadi terkesan sangat sulit.

Ahahaha... ya, hal sepele kayak gitu bisa menghancurkan tatanan kehidupan gue selama berhari-hari. Salah ngomong sama orang kantor bisa bikin gue males makan siang karena kepikiran. Salah ngomong di chat KakaoTalk bisa bikin gue uring-uringan sampai berhari-hari.

Gue sesensitif itu? Iya. Bahkan kata salah satu temen, gue lebih sensitif dari testpack. Mungkin gue memang orang yang suka becandain orang, tapi di saat yang sama gue juga orang yang gampang tersinggung kalo dibecandain orang. Makanya itu belakangan suka mikir-mikir sebelum melakukan hal yang becanda karena takut jadi serius.

Agak aneh ya. Tapi itulah hidup. Memang aneh.

Salah satu keanehan gue kayak misalnya, ada satu sisi dimana gue bisa sangat tertawa lepas, tapi sedetik setelah itu, gue akan tiba-tiba diam. Nggak cuma sekedar diam, tapi sambil berpikir, apakah tadi gue tertawa terlalu berlebihan? Kejadian yang kayak gini pada akhirnya membuat gue bengong dan terkesan badmood. Padahal nggak.

Hari ini adalah salah satu contohnya.

Gue setahun belakangan lagi ngefans banget sama satu grup cover dance yang namanya Anonymous. Saking ngefansnya, bisa dibilang posisi mereka di kehidupan gue itu udah kayak artis beneran. Bahkan ada kalanya lebih dari artis yang beneran.

Secara teknis, mereka memang artis sih. Mereka punya bakat, mereka keren, mereka perform dan mereka keren, mereka diteriakin orang karena mereka keren, mereka bisa nge-dance dan mereka keren, itu adalah beberapa alasan yang membuat mereka artis menurut gue.

Sejak pertama kali kenal grup ini, gue selalu berusaha buat nonton mereka dari satu tempat ke tempat lain. Kebanyakan tempat perform mereka di wilayah Bandung sementara gue tinggal di Jakarta. Jarak memang kadang nggak berarti, Bandung-Jakarta pun ditempuh hampir satu bulan sekali dalam periode beberapa bulan di akhir tahun 2013 lalu.

AHAHAHAHAHAHAHAHAH (ketawa liar)

Nggak masalah. Namanya juga ngefans. Sama aja dengan misalnya ngefans S4 terus bela-belain dari Jakarta Timur ke Kemayoran cuma buat nonton SCTV Awards dan gaul bareng penonton yang lagi nungguin Wali perform nyanyi 'Bukan Bang Toyib'. Nggak ada bedanya.

Fanboying itu adalah sebuah perjalanan mencari kebahagiaan.

Perjalanan fanboying grup cover dance itu punya feel yang beda dengan fanboying grup KPop di konser atau misalnya S4. Kalo fanboying grup KPop itu bisa diibaratkan kayak mengejar mimpi, fanboying S4 itu diibaratkan kayak kerjaan sampingan, sementara fanboying grup cover dance itu kayak makan gula sama garam di saat yang sama.

Semuanya menyenangkan. Semuanya membahagiakan. Tapi yang terakhir lebih banyak rasa.

Hari ini gue berkesempatan buat nonton Anonymous lagi di sebuah Mall di Bekasi. Kalo gue bisa ke Bandung, kenapa gue nggak bisa ke Bekasi yang secara jarak lebih dekat dan lebih bisa dijangkau? Begitu pikir gue.

Seneng ngeliatin orang nge-dance di atas panggung. Karena gue sendiri nggak bisa nge-dance. Dan nunggu penampilan Anonymous jelang akhir acara bikin perasaan begajulan juga. Terlebih karena penampilannya out of expectation hari ini.

Tapi poin-nya bukan itu.

Nggak lama setelah penampilan mereka selesai, gue bengong. Persis kayak yang gue bilang di paragraf sebelumnya di atas. Gue tiba-tiba dapet momen dimana otak gue memaksa gue untuk introspeksi diri terhadap apa yang gue lakukan hari itu.

Apakah gue terlalu banyak tertawa? Apakah gue terlalu banyak teriak? Apakah gue lupa pake minyak wangi? Apakah gue lupa sama jati diri gue?

Dari awal acara sampai jelang akhir, kayaknya emang nggak berhenti ketawa. Termasuk nggak berhenti teriak dan fanchant di setiap grup yang tampil. Berusaha untuk menikmati acara dengan sebaik-baiknya. Cuek sama semua tatapan orang lain yang melirik laki-laki berbaju merah berlogo illuminati sedang berdiri di atas sebuah kursi sambil megang kamera.

Tapi pake minyak wangi inget dan jatidiri sejauh ini masih Everlasting Friends menjabat fans EXO yang belom ada namanya. #EAK

Saat itulah gue tiba-tiba berpikir, mau sampai kapan? Apakah ini sudah saatnya berhenti?

Lucu. Gue sendiri nggak bisa berenti ketawa kalo mikirin ini. Kenapa ada orang mau berhenti mengejar kebahagiaan, deh? Maunya apa? Pasrah? Gelendotan di rel kereta?

Walaupun urusan fanboying itu simpel, tapi ada banyak 'kerumitan' yang tersimpan di dalamnya. 'Kerumitan' yang terkadang si fanboynya sendiri mungkin nggak mikirin saking udah ngefansnya sama seonggok daging yang disebut bias.

Jangan itung soal pengeluaran, akan ada jumlah yang nggak bisa dibayangkan kalo semua pengeluaran untuk fanboying diakumulasikan. Ya nonton konser, ya bayar masuk ke acara gathering, ya beli kamera, ya bayar transport, ya makan siang di tempat yang nggak ada makanan murah, dan sebagainya.

Tapi balik lagi ke pertanyaan, mau sampai kapan? Dan kenyataan bahwa semua itu kan buat mengejar kebahagiaan. kkk~

Di ulang tahun gue kemaren, seseorang mengingatkan gue untuk berbenah diri. Gue adalah tipikal orang yang kalo dinasehati dan nasehatnya ngena banget, gue akan terus mikirin itu. Termasuk kalo gue bikin kesalahan dan itu bego banget, gue akan terus merasa bego.

Merasa kotor. Ternodai. Halah.

Kata-kata 'berbenah diri' itu secara nggak sadar mendatangi gue beberapa saat setelah selesai fanboying hari ini. Termasuk pertanyaan 'Ketika lo sedang mengejar kebahagiaan seperti yang biasa lo lakukan lalu kemudian lo sudah tidak lagi mendapat kebahagiaan dari hal itu, apakah lo akan tetap melakukannya?'

Kata-kata 'berbenah diri' itu kembali terpikir.

Apakah dalam 'berbenah diri' termasuk juga meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah tidak lagi membahagiakan dan mencari hal-hal baru yang lebih masuk akal (dan juga bisa membuat bahagia)?

Mungkinkah gue harus mengucapkan selamat tinggal, lagi?

Ketika Firly tampil sendiri tanpa S4 hari ini, perasaan aneh juga kembali datang. Gue inget banget bagaimana perjuangan ngejer S4 cuma buat dapet foto doang. Dapet foto dari jauh yang sebenarnya mereka sadar juga nggak yakin.

Udah lama nggak ketemu Firly tapi dia masih ramah. Dia masih mau gue samperin dan berhenti dulu di depan gue sebelum masuk ke backstage cuma buat difoto doang. Dia masih mau nyalamin gue at least. Dia juga masih mau bilang "Thanks ya Ron udah dateng," walaupun gue dengernya tadi agak samar-samar karena nggak fokus. Entah karena sedih ini grup mau bubar, atau entah karena gue emang lagi kebelet pipis dan laper di saat yang sama.

Tapi hari itu penampilan Firly berasa beda. Berasa aneh. Jelas karena dia sendiri, nggak lagi sama S4. Nggak lagi sama Jeje, Alif dan Arthur. Itu membuat suasana panggung berbeda.

Hari itu emang niatnya pengen cari kejelasan apakah S4 bubar atau nggak sebenarnya. Dan tanpa statement yang tegas, tapi tersirat, Firly sepertinya mengakui bahwa grupnya itu memang sudah diujung tanduk. Ya, itu emang berasa banget sih. Dari caranya dia berusaha untuk nggak menatap banner superbesar yang kita bawa tadi.

Berusaha nggak bener-bener menatap. Nunjuk sih iya, tapi yaudah sekedar nunjuk.

Disitu gue dapet momen lagi dan sekali lagi gue harus mengucapkan selamat tinggal. Gue akan sangat merindukan hari-hari setelah pulang kantor, mampir ke stasiun TV cuma buat nungguin S4. Dateng ke gathering karena S4. Ngintilin ke backstage cuma buat dapet foto S4. Nyelinap masuk ke backstage TV cuma untuk foto S4.

Harus say goodbye buat semua itu sekarang. Ketidakjelasan nasib S4 memberikan sebuah alasan yang kuat untuk menutup fansite CARES4US yang sudah gue lakukan sekitar dua minggu yang lalu. Ketidakjelasan nasib S4 juga memberikan sebuah alasan yang kuat untuk berhenti mengejar para member hanya untuk sekedar foto.

Buat gue S4 itu sebuah pengalaman yang sangat menarik. Ketika membernya beraktivitas sendiri sendiri, mereka jadi nggak menarik lagi. Dukungan akan tetap ada, tapi daya tariknya berkurang.

Lantas, haruskah juga akan move on dari KPop?

PFFFFTTTT untuk yang satu itu, sepertinya nggak ya. Walaupun sebenarnya awal dari suka S4 dan suka sama grup cover dance itu kan dari KPop. Kalo nggak suka KPop mungkin orang gue juga agak males buat ngikutin dua hal yang belakangan disebut.

Seperti kata seorang teman, 'berbenah diri'.

Dan ya, sekarang sedang dicoba.

Hidup memang sebuah drama, selalu ada yang datang dan yang pergi. Tapi, setiap kali sesuatu pergi dan meninggalkan kita, akan ada yang baru yang siap datang dan mengisi kekosongan itu.

Hanya saja, kadang penggantinya nggak selalu datang sesegera itu. Kadang butuh waktu lama. Mungkin, dengan dikasi waktu yang lama itu justru membuat kita lebih banyak berpikir dan menghargai apa yang sudah hilang. Sehingga ketika nanti ada penggantinya, kita bisa lebih menjaganya.

Mungkin....

Semuanya hanya perkara waktu. Dan 'berbenah diri' itu juga butuh waktu...

Dan kalo di tengah jalan tiba-tiba berubah pikiran, itu kehendak Sang Maha Kuasa yang membolak-balikkan hati manusia :")

Intinya sih belom mau move on.

Walaupun sebenarnya sudah siap. Kkk~


Do We Have to Miss Kris?

$
0
0
Lebih dari satu bulan sudah sejak 15 Mei 2014. Hari yang, yah, bisa jadi hari yang nggak akan gue lupain sepanjang perjalanan gue sebagai fans EXO. Oh iya... tentu saja... Bagaimana mungkin gue bisa lupa hari libur Hari Raya Waisak 2014 itu....

Gue sedang menikmati alam mimpi berenang bersama Hyorin, tidur lelap di kasur tipis kosan gue hari itu ketika hape gue nggak berhenti bergetar di sebelah kepala. Jagat media sosial sedang heboh. Banyak mention masuk ke gue dan nyebut-nyebut sebuah nama. Sebuah kasus.

Seorang artis dari manajemen superbesar di Korea mengajukan gugatan penghentian kontrak ke manajemen. Yang lebih parah dari semua itu, grupnya adalah grup idola gue.
*

Gue jujur aja sih, dulu memang gampang banget dikomporin dan kemakan sama pemberitaan. Tapi setelah bergaul dengan banyak orang dan berbagi cerita, gue jadi lebih selektif harus percaya atau nggak sama sebuah berita. At least, sebelum manajemen mengkonfirmasi langsung berita itu.

Pagi itu gue bangunnya memang agak siang dan tahunya belakangan soal berita itu. Bahkan ketika gue sudah mulai meracau di Twitter, gue masih menganggap berita itu sebagai bahan becandaan.

"AH INI PASTI PENGALIHAN ISU NIH! BOHONG NIH! BIAR KONSER LAKU NIH!" begitu pikir gue. Gue pun hanya tertawa-tawa sepanjang pagi sampai jelang siang melihat semua tweet orang-orang di timeline.

Berbagai spekulasi bermunculan soal ini. Fanbase-fanbase nge-retweet banyak rumor dari fanbase lain. Banyak juga yang mengeluarkan pendapat pribadi mereka soal kasus ini. Tuduhan-tuduhan yang ditujukan ke SM Entertainment pun meluncur cepat, seperti biasa. Isu-isu soal kontrak, perlakuan tidak adil, dan sebagainya akan selalu mengikuti masalah lawsuit artis-artis SM.

Membaca isi timeline, gue masih memilih untuk nggak percaya. Gue masih menganggap semuanya becandaan doang. Sampai siangnya gue mutusin buat ke kantor buat dapet akses internet yang memadai, gue baca satu per satu isi timeline dengan baik. Dan......... semakin bingung.

Tapi di saat yang sama gue juga sedih. Dan marah.

Terlebih, kamis itu, EXO-K ada jadwal perform di 'M! Countdown'. Gue ke kantor buat streaming juga ngeliat mereka tampil. Mereka pun bahkan jadi juara di episode itu. Cuma... pemandangan aneh terlihat ketika Suho menerima piala sendiri.

SENDIRI. Bengong. Nggak bisa ditutupi bagaimana akward-nya kondisi itu. Dia cuma ngasi jempol terus dan terus. Di akhir bahkan dia bilang, "We are one. We are one," Mukanya bener-bener yang sedih yang bingung yang aneh.

Dari situ gue mulai sadar dan mulai yakin bahwa ini adalah masalah serius. Bukan becandaan. Bukan settingan. Ini serius. SESERIUS ITU.
*
*
Mungkin tulisan ini memang agak berlebihan. Tapi saat itu gue bener-bener ngerasa kayak ditonjok di dada sama Iron Man. Sesek banget. Gue seketika membayangkan diri gue ada di kondisi itu. Ditusuk dari belakang....

Ditusuk dari belakang oleh orang yang paling dekat.

Yang paling dekat....

Gue sempat tertidur sebelum EXO-K perform sore itu dan terdiam sesaat setelah acara selesai.

"Kok bisa Kris giniin para member? Kenapa sejahat itu?"

Oh iya.

Saat itu gue berpikir dia adalah orang yang paling jahat. Dia adalah naga tidur yang tiba-tiba bangun dan nyembur semua orang disekitarnya dengan api. Termasuk orang yang selama ini ngerawat dia selama dia tidur.

Gue, walaupun nggak ada hubungan dan urusannya sama EXO ngerasa kesel banget! Ngerasa dia jahat banget.

Pertama, dia sudah merusak kepercayaan gue sebagai fans. Nggak penting memang, tapi gue selama ini udah berusaha jadi fans loyal mereka dan.... ah..... gue jadi inget adegan-adegan di 'Reply 1994' ketika Yoonjin nangis sejadi-jadinya gegara Seo Taiji bubar.

Kurang lebih.

Kedua, dia sudah merusak kepercayaan para member EXO tentu saja. Wajar pada akhirnya jika malam itu satu per satu member meng-unfollow dia di Instagram. Walaupun feeling gue para member sudah tahu dia memang akan keluar, tapi mereka semua pasti juga nggak nyangka kalo timing keluarnya secepat itu dan saat itu.

Tentu semua merasa dikhianati. Sekedar unfollow Instagram mungkin emang nggak penting. Tapi itu salah satu cara mereka menunjukkan kekecewaan mereka. Ya gimana sih rasanya kalau elo mau nikah, terus calon lo kabur begitu aja sementara lo udah sebarin undangan?

Ketiga, entah kenapa gue ngerasa Kris terlalu egois. Dulu waktu Hangeng keluar dari SuJu, gue juga mikir hal yang sama, walaupun kasusnya nggak sama. Kalau cuma masalah betah dan nggak betah, 'Kalo yang lain bisa kenapa lo nggak?''Yang lain bisa bertahan kenapa lo nggak?' Apakah setidak berharga itu kebersamaan kalian selama bertahun-tahun di trainee sampai akhirnya debut sebagai grup? Nggak ada banget gitu yang membekas di hati?
*
*
Malam itu gue bener-bener meledak-ledak. Besoknya juga masih. Sampai temen kantor gue pun senewen sendiri gara-gara gue jadi ngumpat-ngumpat nggak jelas.

"YA KALO MAU KELUAR YA UDAH KELUAR AJA TAPI YA MIKIR KEK KALO LO KELUAR SIAPA YANG KEREPOTAN? SIAPA YANG KENA GETAHNYA?!"

Beberapa hari setelah itu, pemberitaan semakin panas. Semakin banyak spekulasi yang muncul mulai dari masalah kesehatan, honor, kesempatan untuk jadi aktor, aktivitas dan sebagainya dan sebagainya.

Tapi gue nggak peduli. Saat itu gue nggak mau tahu. Saat itu yang gue tahu adalah dia cuma orang jahat yang udah bikin gue bete dan kesel. Terlebih dia udah ngerusak slogan EXO sendiri.

"We Are One"? PFFFFTTTTT......

Apa coba yang lebih ngenes dari slogan grup yang dirusak sama member grup itu sendiri?

Di saat yang sama juga gue merasa memang ada oknum lain yang ngomporin Kris untuk keluar dari EXO. Sama seperti Hangeng waktu itu. Dan siapapun dia, dia jahat banget. Semua oknum yang berusaha merusak ketenangan dan keharmonisan hubungan orang lain itu jahat banget.

Beberapa hari setelahnya, gue ketemu sama beberapa temen yang juga suka EXO. Semacem keluarga kecil kita. Semua sama-sama sharing soal kasus ini. Soal Kris.

Soal keinginan dia buat jadi aktor. Soal dia yang dari awal emang nggak pengen jadi boyband tapi lebih pengen jadi aktor. Soal gimana gue dulu ngerasa kris adalah orang yang paling nggak cocok banget di EXO. Soal Kris yang dulu terlihat seperti bule Kanada yang terjebak di antara cowok-cowok ber-eyeliner.

Lalu obrolan kami berujung pada masalah-masalah yang lebih rumit. Masalah politik. Masalah dua perusahaan superbesar di China dan di Korea. Semuanya terdengar seperti kisah-kisah dalam drama Korea.

Simpelnya, dua hal yang bisa gue ngerti dari obrolan sore itu dan gue rasa masuk akal:

1. Kasus Kris bukan cuma karena dia mau keluar. Tapi karena ada dukungan dari oknum yang superbesar, yang berani ngelawan SM. Siapa coba yang berani ngelawan SM kecuali dia punya nyali yang superbesar juga?

2. SM sebelumnya sudah join sama Baidu yang bertujuan untuk mengekspansi pasar di China. EXO-M adalah salah satu senjata SM untuk ekspansi itu. Cara termudah untuk setidaknya menghalaunya adalah dengan menghasut salah satu member EXO-M untuk keluar. Siapa yang paling berpengaruh? LEADER.

Dengan segala keinginannya untuk keluar dari manajemen, tentu saja.
*
*
Iya. Menurut gue itu masuk akal. Atau entah karena gue sudah males untuk mikir lagi apakah itu masuk akal atau tidak. Bisa dibilang kondisinya saat itu gue hanya mengiyakan saja. Bener atau nggak gue nggak mau terlalu ambil pusing.

Terlibat terlalu jauh di dalam fandom itu membuat lo nggak sehat. Mungkin memang membuat lo terlihat keren, tapi lo jadi gampang stres dan nggak sehat. Menurut gue sih. Dan gue menjauhi hal itu.

Beberapa minggu berlalu, muncul lagi kabar kalau dia sudah sedang dalam tahap rekrutmen main film. Oh bagus! Akhirnya tercapai kan keinginannya? Gue ikut seneng.

Beberapa minggu lagi berlalu, gue mulai lupa sama kasus ini. Atau mungkin lebih tepatnya gue udah nggak mau peduli lagi.

Sekesel apapun gue sama Kris, toh nantinya dia juga akan menerima penalti dari semua yang dilakukannya itu. Itu aja udah bikin dia cukup ribet, kenapa kita juga harus ribet dengan kesel sama dia gitu.

Gue ngomong sendiri.

Gue nggak tahu siapa Kris luar dalam. Gue juga nggak bisa bilang gue tahu bagaimana kepribadiannya dan sifatnya. Sekali lagi gue cuma sekedar fans yang tahu oh dia begini dia begitu dan itu dari depan kamera doang. Apapun yang ada di depan kamera nggak ada yang bener. Kris membuktikan itu.

Pengajuan lawsuit Kris ke SM nggak beberapa saat setelah mereka ketawa ketiwi di depan kamera. Nggak beberapa saat setelah mereka seneng-seneng di panggung comeback. Masih juga mau percaya apa yang di depan kamera itu bener?

Gue jadi ketawa sendiri. Sekaligus kagum sih sama dia.
(http://duragonfurai.livejournal.com/11510.html)
*
Bagaimana bisa dia menyimpan begitu banyak rencana di balik senyumannya itu. Di balik hal-hal bego yang dia lakukan di 'Showtime'. Di balik kata-kata lucu yang dia ucapkan. Keren ya dia? Pantes emang jadi aktor kalau kayak gitu kan.

Semua orang berhak mengambil keputusan sendiri jika mereka mau bahagia. Kris juga mengambil keputusan ini mungkin supaya dia jadi lebih bahagia. Walaupun kebahagiaannya mungkin akan membuat banyak orang sakit hati. Tapi, kenapa dia harus mikirin banyak orang dan terjebak dalam kepalsuan dan ketidakbahagiaan?

Mau sekesel apapun gue sama dia, dia tetap punya hidup sendiri. Bener kan? Dia nggak selamanya bisa hidup buat memuaskan orang lain. Dan kalau kita hidup cuma buat memuaskan orang lain, pada akhirnya kita nggak punya kehidupan.

Walaupun tujuan jadi idola emang gitu sih. Tapi kalau nggak sejalan sama kemauan dia, kenapa juga dia harus bertahan?

Keluarnya Kris dari EXO pada akhirnya akan membuat EXO jadi lebih kuat dan solid. Tentu, SM akan banyak belajar dari situ. SEHARUSNYA MEMANG BELAJAR DARI SITU. SM harusnya akan lebih berhati-hati lagi dengan 11 member yang tersisa. Dirawat baik-baik. Disayang.

SM juga akan lebih hati-hati lagi sama member asal China, bukan bermaksud gimana-gimana, tapi lebih diperhatian kesejahteraannya supaya nggak ada lagi muncul yang begini-begini. Setidaknya hati-hati dalam hal yang baik, bukan justru membuat peraturan-peraturan yang membawa mudarat buat semuanya.

Keluarnya Kris dari EXO akan membuat EXO lebih kuat dan kuat. Lay sendiri yang bilang kayak gitu ketika konferensi pers konser mereka di Seoul. Kata orang, kita nggak pernah tahu sebatas apa kemampuan kita sebelum kita dikasi cobaan kan? Cobaan terberat buat EXO mungkin adalah yang ini.

Mungkin beberapa dari kalian ngerasa agak aneh jika EXO berdiri dengan 11 member. Iya gue juga. Ya gimana nggak gitu kita selama ini sudah dicekokin (atau lebih tepatnya mencekoki diri sendiri) dengan 12 orang yang selalu dipuja-puja kemudian yang satu hilang tiba-tiba dan meninggalkan luka.

Pada akhirnya kita memang harus terbiasa. Mau ada Kris atau nggak ada Kris, EXO ya tetap EXO. Walaupun slogan 'We Are One' itu jadi terdengar menggelikan, tapi EXO tetap EXO. Mereka akan tetap jadi EXO yang membuat kita semua kenal sama banyak orang dan setidaknya memberikan motivasi untuk melakukan sesuatu.

Mereka tetep EXO yang bikin gue jadi sering nulis review. Jadi lebih kreatif untuk berpikir kalau bikin pertanyaan giveaway. Mereka tetap EXO yang menyita banyak waktu gue untuk spazzing. Mereka tetep EXO yang bikin gue jadi punya banyak ide buat bikin fanfiction.

Mereka tetep EXO yang bikin gue merinding setiap kali dengerin 'MAMA'. Mereka tetap EXO, yang datang dari exoplanet dan punya kekuatan-kekuatan gaib. Mereka tetap EXO si bocah-bocah penjaga pohon kehidupan. Mereka tetap EXO, para kambing gunung lucu kesayangan.

Ada atau nggak ada Kris, EXO tetap EXO. Dan gue tetap jadi fans EXO.

Tapi nggak tahu deh kalau slogannya masih ngena di hati atau nggak. Gue sih sekarang fifty-fifty.

Tergantung kondisi aja.

Karena kasus Kris ini gue jadi males menyelesaikan review 'Overdose' gue. Gue jadi males nulis belakangan. Tapi mau sampai kapan kita terjebak dalam keterpurukan?

Nggak selamanya kita akan ada di bawah. Kita pasti akan naik lagi dan berada di puncak.

Semoga sejak saat ini semuanya jadi lebih baik. Semoga EXO memang lebih baik tanpa Kris dan Kris bisa hidup lebih baik di luar EXO.

So, do we have to miss Kris?

Yes.

We miss Kris. Kita kangen Kris.

We (also) miss Kris. Kita (juga) kehilangan Kris.
*

Selebrasi dan Kongratulasi! Secuil Soal Baekhyun & Taeyeon

$
0
0
Setelah lebih dari dua minggu, gue pikir kabar ini akan dilupakan banyak orang. Tapi ternyata nggak. Ini terlalu sakit untuk beberapa orang dan terlalu membahagiakan untuk orang-orang yang lainnya. Jadinya nggak bisa dilupakan begitu saja.

Kamis (19/6/2014) itu seharusnya jadi hari yang nggak istimewa. Hari lain yang biasa aja di kantor terlebih karena hari itu gue masuk pagi (kalau gue masuk pagi, gue bisa jalan dari kosan jam 6 dan sampai kantor sebelum jam 7 walaupun sering juga sih terlambat). Ngantuk selalu jadi masalah gue di pagi hari. Terlebih rasa enggan untuk meninggalkan kasur itu membuncah sesaat sebelum kaki melangkah ke kamar mandi. Everyone's problem.

Nggak ada yang istimewa karena pagi itu mata gue bener-bener nggak bisa tertolong lagi. Malamnya gue begadang nonton 'How To Train Your Dragon 2' sama Ajie, Afif, Dito dan mbak Septi. Belum lagi masalah MEIS yang cukup bikin kerjaan gue jadi bertambah dua kali lipat setidaknya satu hari sebelumnya.

Yah. Kamis pagi seharusnya jadi Kamis yang biasa. Kalau saja nggak ada artikel menarik yang datang dari Baekhyun dan Taeyeon.

Tarik napas dulu. Hembuskan.

Lalu tertawa.

"Is this even real?"

*
Pertanyaan itu yang pertama kali muncul di kepala gue. Bagaimana mungkin bisa kejadiannya begini? Bagaimana ceritanya OTP gue di SNSD dan EXO bisa digosipin jadian? Bagaimana mungkin delusi gue selama ini bisa jadi nyata? Semesta nggak mungkin semendukung ini. Dunia nggak mungkin sebersahabat ini. Alam nggak mungkin sebaik ini sama gue yang berlumur dosa.

Gue menahan diri untuk tidak tertawa berlebihan sampai nepok-nepok tangan kenceng-kenceng kayak Chanyeol. Atau sampai gelindingian kayak Jessica & Krystal. Benar-benar menahan diri untuk tidak tertawa lebay. Seperti yang gue bilang tadi, nggak mungkin dunia sebaik ini sama gue. Nggak mungkin mimpi yang selama ini hanyalah sekedar delusi jadi kenyataan semudah itu.

Sampailah gue pada titik dimana gue merasa berita ini terdengar terlalu....... aneh.

Ekspresi gue ketika berita itu muncul nggak seperti ketika membaca laporan Kris mau keluar dari EXO. Kalau pas Kris, gue mungkin bisa yang menanggapi itu hanya sekedar bercanda baru kemudian percaya. Tapi Baekhyun dan Taeyeon ini.... Haruskah gue percaya?

HARUSKAH?

Gue mengikat tubuh gue dengan tambang kasatmata supaya nggak terlalu yang heboh-heboh banget walaupun gue sempat nulis beberapa tweet soal itu. Gue nggak mau yang terlalu berharap banyak karena balik lagi dunia akan jadi terlalu indah kalau ini jadi kenyataan. Tapi nggak perlu berlama-lama, hari itu ternyata dikonfirmasi juga. Ternyata beneran kata SM. Ternyata resmi pacaran menurut SM. Ternyata hari itu dunia memang terlalu indah. Buat gue.

Sejujurnya, siapapun artis Korea yang diberitakan atau dirumorkan pacaran gue sih masa bodo. Jelas, kalo kita nggak bias semua akan jadi masa bodo. Masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Mau bias sudah jelas-jelas salah juga tetep aja masa bodo. Namanya juga bias.

Tapi ini Baekhyun dan Taeyeon! OTP gue dari sejak..... entahlah gue nggak inget sejak kapan.

(Kayaknya) jauh sebelum orang-orang menyadari adanya kesamaan di postingan Instagram dan lain-lainnya itu gue rasa gue sudah nge-ship dua orang ini. Sejak orang-orang masih heboh sama BaekYeol (dan sekarang BaekYeol udah nggak lagi eksis) gue malah heboh sama Baekhyun-Taeyeon (dan IU).

Setidaknya saat itu kenapa gue nge-ship mereka karena secara pribadi gue melihat ada kemiripan di wajah keduanya. Oh ya, nggak bisa bohong kalau mereka berdua memang mukanya mirip. Lah, SM kan artis-artisnya Semuanya Mirip. SM Entertainment, Semua Mirip Entertainment.

Waktu SMTOWN di Jakarta 2012 lalu, gue bawa fanboard Baekhyun dan Taeyeon dan mungkin bisa dibilang sejak saat itu gue mulai memanggil mereka ByunTae. Iya, gue lebih prefer memanggil couple ini ByunTae daripada BaekYeon karena ByunTae punya arti PERVERT dan yah.... lucu aja.
*
*
Gue juga sering nge-buzz di Twitter soal ByunTae dan melihat reaksi banyak orang. Ada yang mendukung ada juga yang menolak. Jelas. Persentase fangirl yang suka idola-nya di pasang-pasangin sama cewek itu kan kecil. Itu udah semacem turun temurun dari jaman SuJu masih eksis sampai sekarang vakum dan mau comeback lagi (perkembangan terakhir ELF gimana? Masih ada yang sewot gak kalo Siwon gue pasangin sama Yoona atau Agnezmo?).

Gue tipikal yang memang suka masang-masangin bias gue yang satu sama bias gue yang lain. Ketika SM nge-buzz EunHae mati-matian gue justru lebih suka liat chemistry WonHae. Karena gue ngefans Siwon dan Donghae di SJ dan suka sama Yoona di SNSD, gue bahkan menjadikan mereka pasangan threesome.

Gue suka Donghae sama Yoona karena kata orang mereka pernah pacaran (yang Wallahualam gue nggak tahu apapun sebenarnya). Gue pasangin Yoona sama Siwon karena lucu aja ngeliat mereka berdua. Terlebih, dua-duanya juga sering dipasangin waktu SNSD dan SJ jadi model SPAO. Seru aja.

Sekarang-sekarang gue ngefans banget sama IU dan suka masang-masangin Baekhyun sama IU walaupun kenyataannya IU sudah sama Eunhyuk (dan gue bukan fans Eunhyuk anyway). Yah.... begitulah. Tapi yang terjadi pada ByunTae sebenarnya bukan karena gue nge-bias Taeyeon.

Bias gue di SNSD itu sebenarnya Yoona. Tapi belakangan Yoona jadi tidak semenarik dulu sampai akhirnya gue kenal Taeyeon dan mulai suka sama dia sejak debut TTS (dan ada Baekhyun di dalamnya) kemudian makin suka sejak 'I Got A Boy'.

Kalau dipikir-pikir, Baekhyun sama Taeyeon memang sudah cukup lama terekspos. Dibandingkan dengan member SNSD yang lain, yang sering banget keliatan sama EXO (sepengelihatan gue) kayaknya sih emang Taeyeon. Mungkin gue salah karena gue nggak selalu update tapi.... gue ngerasa kayak yang.... yah.... begitu.

Nature Republic?

Panggung SMTOWN juga jadi ajang kebersamaan Baekhyun dan Taeyeon. Banyak juga momen-momen lain dimana Baekhyun terlihat nyari-nyari perhatian dari Taeyeon. Itu hanyalah kepingan hal yang bikin gue sebagai shipper makin heboh aja gitu.

Sampai setelah GGTour Jakarta, gue ngepost foto di Instagram dan gue tag ke Taeyeon waktu itu. Kalau yang follow gue udah dari lama mungkin ingat yang ini. Hehe. Waktu itu gue post dengan caption 'Noona-nya Baekhyun' dan Taeyeon secara mengejutkan nge-LIKE foto itu.
*
*
Sebelumnya Taeyeon juga sempat nge-LIKE foto dia yang disebelah-sebelahin sama Baekhyun. Foto orang sih bukan foto gue. Tapi ada banyak foto Baekhyun-Taeyeon yang di-LIKE sama dia. Itu jauh sebelum SM mengkonfirmasi mereka 4 bulan pacaran. Saat itu mungkin orang hanya menilai Taeyeon just doing her job as a sunbae.

Semua yang terjadi di 19 Juni itu terlalu indah untuk seorang shipper. Semuanya membuat ByunTae terasa real walaupun sebenarnya kita sendiri (gue) nggak pernah menyangka kalau ByunTae suatu hari nanti akan jadi real couple seperti sekarang.

Makanya ketika SM konfirmasi hubungan mereka, semuanya jadi aneh. Entahlah... Bukan karena masalah usia, tapi ada yang aneh... Sejak kapan sih SM membolehkan artisnya satu manajemen pacaran?

Lee Yeon Hee pernah bilang ketika dia jadi bintang tamu di satu acara. "Di SM, dulu memang ada peraturan nggak boleh pacaran tapi sekarang udah nggak lagi. Di SM, kita boleh pacaran asal nggak ketahuan,"

Gue juga pernah baca beberapa fans Korea yang menyebutkan bahwa "Artis/trainee SM itu nggak akan punya pilihan lain selain pacaran sama artis/trainee di satu manajemen. Kenapa? Soalnya mereka nggak boleh pacaran (waktu itu). Kalau mereka ketahuan pacaran mereka bakalan dapat--apa istliahnya--hukuman dari manajemen.

Bagaimana cara mereka menyampaikan hasrat mereka untuk berkasih sayang? Ya pacaran dengan orang di satu manajemen. Jelas akan lebih aman karena kalau mereka mau pacaran, mereka tinggal ketemu di gedung punya manajemen atau tempat latihan. Mereka seolah-olah hanyalah teman dekat tapi sebenarnya pacaran. Resiko ketahuannya juga kecil karena ya seolah-olah hanyalah hubungan teman biasa aja,"

Diam sebentar waktu baca itu dan bergumam, bener juga!

Masuk akal kalo waktu jaman trainee ada member SNSD yang pernah pacaran sama member SUJU (misalnya). Masuk akal juga kalau member f(x) ternyata dekat dengan member EXO. Masuk akal juga kalau misalnya Victoria jadian sama Changmin. Semuanya bisa aja terjadi karena siapa sih yang tahu dalem gedung itu ada apa.

Ya gue juga nggak tahu itu bener atau tidak, cuma pendapat K-fans itu masuk akal juga. Semua remaja tentu punya hasrat buat berkasih-sayang (O<--<). Ditambah dengan kondisi trainee/artis-artis SM yang (katanya) udah cantik dari sananya. Ngeliat cewek cantik/cowok ganteng di manajemen mustahil hati mereka gak geter-geter. Orang kita aja ngeliat di laptop gemeteran gimana ketemu langsung.

Tapi sekali lagi ya itu nggak tahu benernya kayak gimana.

Balik lagi ke Taeyeon dan Baekhyun, muncul sebuah pertanyaan besar (yang lagi-lagi sama). BENER GAK SIH INI? BENER GAK SIH SUDAH PACARAN SEJAK FEBRUARI?
*
Acara ini tertanggal pada 9 Maret 2014.
"Mereka awalnya cuma kaka-adik doang terus muncul benih-benih cinta," kata SM. Masuk akal sih. Tapi, yang masih nggak masuk akal itu KOK BISA SM BUKA BUKAAN SOAL PACARAN SATU MANAJEMEN. Itu aja.

Sampai detik gue menulis postingan ini gue masih nggak percaya. Semua mungkin akan langsung kepikiran sama pengalihan isu keluarnya Kris dari EXO, isu SM nggak bayar pajak atau isu-isu lainnya. Gue pun awalnya mikir kayak gitu. Tapi, ah masa iya sih?

Isu keluarnya Kris semakin hari semakin hilang kalau dari sudut pandang gue. Semakin hari semakin orang udah yang nggak peduli lagi sama Kris (masih ada kok yang peduli). Terlebih ketika dia sudah mulai syuting film padahal mediasi antara dia dan SM baru akan dilakukan 8 Juli nanti. Tapi kemudian, Sehun update Instagram ganti username dan bio jadi EXO11 semacem pembuktian kalau sebenarnya kasus Kris ini udah selesai. Kris udah positif keluar dari EXO.

Setidaknya dari sudut pandang member EXO-nya sendiri. Oh dan mereka yang bias ke EXO11.

Lalu kalo dibilang pengalihan isu pajak, beberapa waktu yang lalu SM mengklarifikasi tuduhan itu dengan menunjukkan bukti-bukti yang jelas kalau tuduhan itu salah. Jadi sekarang, isu apa yang harus dialihkan? SMROOKIES yang sampai sekarang COMING SOON terus?

Temen gue pernah bilang, dia punya temen orang asli Korea dan kata temennya itu, di Korea semua berita seputar politik, ekonomi dan kenegaraan kalo udah parah-parah banget, pemerintah biasanya melakukan pengalihan isu dengan membocorkan skandal artis.

Membocorkan dalam hal ini bisa dua sih, bisa bener emang dibocorin atau seolah-olah dibocorin padahal sebenarnya bohong (settingan).
*
*
Contoh gampangnya itu kasus Park Bom yang penyelundupan obat. Udah dari 2010 dan kembali dibahas sekarang. Katanya ketika berita Bom keluar, kasus Sewol (gue gak tahu persisnya gimana pokoknya teknis banget dan berhubungan sama penyalahgunaan sesuatu yang membuat kapal itu tenggelam gitu--koreksi gue kalo gue salah) lagi mau dibawa ke majelis nasional. Makanya orang menilai kasus Bom buat pengalihan isu ini.

Kata temen gue juga, waktu Yoona-Seunggi itu konfirmasi pacaran pas Januari, di Korea katanya ada orang yang bakar diri gitu karena masalah politik. Untuk menutupi kasus itu, akhirnya dibocorinlah itu pacaran Yoona-Seunggi.

Karena gue nggak pernah update berita pemerintahan negeri sendiri apalagi negeri Korea, gue nggak bisa menilai apakah memang Baekhyun-Taeyeon ini salah satu bentuk pengalihan isu kenegaraan atau tidak.

Pertanyaan yang lain, kenapa harus Taeyeon dan Baekhyun?

Tentu saja gue nggak bisa menjawab pertanyaan itu dengan benar dan tepat, alasannya apa. Hahaa semua orang juga pasti bertanya-tanya. Tapi, kalau menurut pemilihan siapa yang pacaran dengan siapa itu ya harus yang impact-nya jelas. Harus ada hal yang selalu hangat dibicarakan (terbukti dalam dua minggu terakhir ini jadi topik yang mengalihkan perhatian banyak orang. PENGALIHAN ISU SUKSES!).

SM nggak mungkin bikin sebuah pengalihan isu dengan mengkonfirmasi artis mereka yang nggak terlalu berpengaruh ke masyarakat. Misalnya, Kim Min Jong jadian sama aktris X. Atau misalnya Moon Ga Young/Yoon Sohee tiba-tiba nikah muda dan berhijab. Siapa peduli. Moon Ga Young dan Yoon Sohee cantik sih emang gue ngefans, tapi dibandingkan SNSD jelas lebih berpengaruh SNSD. Kim Min Jong terkenal banget tapi apakah fans-nya yang sekarang sudah ibu-ibu dan bapak-bapak masih rempong ngurusin kehidupan artis idolanya?

Kita ambil contoh ketika Shindong baru-baru ini jalan sama seorang model dan katanya mereka pacaran. Abis berita itu keluar, apakah ada kelanjutannya? Apakah ada masalah berentet yang muncul di belakangnya? Apakah ada adegan minta maaf di bandara karena merasa telah mengecewakan fans? Kalo ada kasi tau biar gue update.

Impact hubungan pacaran Baekhyun dan Taeyeon ini bisa dibilang lebih super dari Shindong Super Junior. SNSD itu fandomnya besar banget di Korea. EXO, entahlah tapi mungkin sudah mulai banyak juga (katanya kan EXO di Korea gak populer banget). Dua nama yang sekarang jadi sumber uang paling besarnya SM itu tentu punya impact yang sangat besar.

SM tentu mau ketika mereka merilis berita pacaran artisnya, reaksi orang nggak cuma sekedar, "Oh jadian, yaudah selamat ya!". SM mau lebih dari itu. Salah satunya adalah kenaikan harga saham mereka. Welldone! Baekhyun dan Taeyeon setidaknya menyelamatkan perusahaan! Dan ketika lo menyebut 'menyelamatkan perusahaan (SM Entertainment)', kebayang dong harusnya siapa saja yang ada di bawahnya? Ya artis, trainee, staff, tukang bersih-bersih, manajer dan semua pegawainya.

Bukankah impact yang diberikan Baekhyun dan Taeyeon ini sangat keren sekali? Ya termasuk juga menghancurkan hati fans. Itu juga keren.
*

SM juga bisa jadi mau membuat pencitraan berbeda soal perusahaannya. Mau menimbulkan kesan bahwa 'SM itu sekarang boleh loh, pacaran sama satu manajemen,'. SM mungkin mau mengubah pendapat publik bahwa manajemen mereka itu strict dan sebagainya. Cara paling gampang dan paling dipercaya ya itu, menggunakan artisnya sebagai bumbu-bumbu penyedap.

Walaupun mungkin banyak yang akhirnya malah menyerang SM karena ini. Hahahaha tapi yaudah, seperti apa yang ditulis Zhang Yi Xing di Weibo-nya, "Saya memilih untuk percaya pada perusahaan," Kalau artisnya aja percaya, kenapa kita harus ragu. Mereka bertahan disitu aja udah patut diacungi jempol banget. Terlepas dari mereka harus bayar utang segala macam. Kalo ditinggalin cuma karena sekedar skandal pacaran, kan kasian. Tambah lama dong bayar utangnya ntar kalo fans-nya makin dikit.

Tapi ya karena semuanya berpusat pada pencitraan perusahaan ini juga sih yang bikin gue nggak terlalu percaya sama kebenaran mereka pacaran. Hahahaha tapi kalaupun benar, malah justru lebih bagus.

(Bener kok! Mereka pacaran kok! Kan ada foto-foto Disptach!)

(HAHAHAHAHA)

Buat gue pribadi foto-foto yang dirilis Dispatch itu nggak terlalu punya banyak arti. Cuma sekedar bukti kalau "Ini loh Baekhyun-Taeyeon nggak cuma sekedar gosip tapi mereka kencan," walaupun keliatan banget (kan sotoy lagi) itu fotonya settingan sebenarnya.

Di jaman no pic = hoax gini, kalo nggak ada foto nggak akan keren. Itu juga udah dibuat se-natural mungkin sih. Walaupun, tetep aja bego. Mana ada orang pacaran diam-diam tapi naik mobil yang atapnya terbuka. Heol.

Terlepas dari bener atau tidaknya mereka pacaran, gue sih seneng-seneng aja ngeliat Baekhyun sama Taeyeon. Menurut gue nggak ada yang harus dipermasalahkan dari hubungan mereka. Mereka juga sama-sama manusia yang butuh cinta.

Taeyeon nggak mungkin jadi perawan tua sementara Tiffany asik ongkang-ongkang kaki udah punya Nichkhun. Sementara Baekhyun butuh sekedar kasih sayang karena Kris sudah pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Duh Bangke Couple kesayangan hahahaha

Tentu masing-masing orang akan menyikapi hubungan Baekhyun dan Taeyeon dengan berbagai reaksi. Tapi kalau sampai menyakiti diri sendiri dan membahayakan nyawa itu sih menurut gue sebuah hal yang sia-sia semata.

Contohlah Polar Light, sosok yang bisa dibilang udah semacem dewa-nya fans Baekhyun gitu. Sebagai seorang fans yang sudah sebegitu banyaknya memberikan jiwa raga harta bendanya sama Baekhyun, dia tetep mendukung pria ber-eyeliner itu dengan sepenuh hati.

Sekarang, buat yang nggak pernah memberikan pengorbanan sebesar Polar Light mau ngambek berlebihan sama Baekhyun, benci berlebihan sama Baekhyun, itu semacem yang.... errrrrr.... Coba tanya diri sendiri (saya). Gue pernah melakukan pengorbanan apa buat dia? Apakah gue pernah berdarah-darah ngejer dia dari negara satu ke negara lain cuma sekedar buat dapet foto? Apakah gue pernah sampai yang tertekan cuma karena gue nggak bisa lagi foto dia? Kalo nggak, yaudah nggak ada alasan untuk jadi benci sama Baekhyun cuma karena dia pacaran.

Akhir kata, marilah kita melakukan selebrasi dan mengkongratulasi(?)kan hubungan dua insan yang dimabuk cinta ini. Apalah salahnya mereka jatuh cinta? Kalau keluar perusahaan lalu main film dan akhirnya digosipkan pacaran dengan sutradara filmnya aja boleh, masa jatuh cinta nggak boleh? Dimana letak keadilan bagi insan yang dimabuk asmara?

Patut juga dirayakan kenyataan bahwa SM (katanya) mau ngerubah sistem hubungan kasih-sayang antara artis-artisnya. Kedepannya mungkin kita bisa menyaksikan member EXO lain berkasih sayang dengan member f(x). Gue sih ngarepnya Kai-Krystal sama Suho-Luna.

Akhir kata lagi, delusi itu bisa jadi nyata guys. Baekhyun-Taeyeon buktinya. Baekhyun sebelum masuk SM pastilah pernah berdelusi pacaran sama Taeyeon karena dia ngefans Taeyeon. Akhirnya beneran (menurut pengakuan SM) pacaran juga.

Akhir kata lagi, gue menulis postingan ini sekedar berbagi bagaimana pendapat gue BUKAN NGAJAKIN LO HARUS NGE-SHIP BAEKHYUN-TAEYEON ATAU PERCAYA INI SETTINGAN. Ah, nanti kayak kasus Kris lagi gue dikira ngajak jadi anti-Kris.

Yehet!

It's f(x) Again, 'RED LIGHT'! [PART 1]

$
0
0
SM ngumumin comeback f(x) disaat yang tepat. Dikala dahaga sedang benar-benar parah karena EXO lagi jarang tampil di TV karena memang lagi sibuk konser. Beberapa member mungkin memang eksis, tapi yang lainnya jadi jarang keliatan. Dan disaat dahaga karena memang lagi puasa.

Ada yang superbeda dari comeback f(x) di tahun ini. Mereka kembali dengan konsep dan image yang benar-benar baru dan entah bagaimana nggak terlihat seperti f(x). Baguskah? Atau justru malah jadi nggak bagus?
*
*
Selama gue kenal f(x) sejak tahun 2010-an (ini tahun dimana gue baru tenggelam lebih dalam dalam kenistaan dunia bernama Korean Pop), gue sudah terbiasa dengan image yang ceria dan menyala-nyala. Warna-warna mencolok mata dan bikin buta sementara selalu ditampilkan. Ya nggak cuma dari baju aja, tapi juga warna rambut, sampai ke set MV. f(x) sudah sangat identik dengan image girlgroup ngejreng.

Tapi teaser foto Krystal yang mengawali comeback mereka dengan 'RED LIGHT' tahun ini justru terlihat tidak seperti biasanya. Kali f(x) nggak tampil ngejreng tapi ya tone warna mereka agak lebih diturunkan, bahkan cenderung gelap. Nggak cuma gelap sih gue rasa hahahaha (gak jelas). Teaser Krystal pertama yang gue liat itu punya sedikit nuansa horor. Gimana ya nyebutnya. Emo? Emo sih gak horor ya malah galau. Gothic. Hmmm... Ya... ada nuansa kuntilanak berambut pirang yang dandan dengan terburu-buru sampai akhirnya sebelah matanya lupa dikasi celak.

Tunggu. Mungkin itu bukan celak. Mungkin itu sebenarnya dia kena tonjok. Bonyok.
*
*
Foto-foto teaser comeback f(x) kali ini jauh lebih menarik daripada teaser foto yang sebelum-sebelumnya. Kenapa jadi menarik? Soalnya mereka mau ganti image sama konsep. Dari f(x) yang anak-anak muda ngejreng jadi f(x) yang anak-anak muda agak terjerumus ke lembah hitam.

Baju-bajunya kebanyakan bernuansa gelap dan foto-fotonya juga dibuat agak lebih misterius dari biasanya. Nah salah satu point seru dari foto-foto itu adalah celak mata yang sebelah pake sebelah nggak itu.
*
*
Dari dandanan seperti itu f(x) seperti mengisyaratkan sebuah perbedaan yang jelas dan nyata. Sebelah mata yang pake celak adalah konsep mereka yang sekarang. Lebih strong, lebih dark, lebih terjerumus dan jauh lebih terlihat tajam gitu bagaikan lidah Baekhyun saat ngejekin Tao. Sementara sebelah matanya lagi yang polos adalah image mereka sebelum-sebelumnya.

Dari kostum yang mereka pakai di teaser image juga lebih provokatif. Nggak cuma sekedar menunjukan bahwa mereka seorang wanita dengan gaun dan topi raksasa yang menutupi sebelah matanya dan berfoto bagai noni noni Belanda di pinggir hutan. Ataupun Putri dari negeri dongeng yang bertemu dengan pedo bear di tengah hutan. Kali ini mereka tampil lebih dewasa.

Oh iya. f(x) memilih untuk menampilkan perubahan image mereka dengan menampilkan konsep yang lebih gelap. Dengan cara itu mereka menunjukkan bahwa mereka tumbuh sebagai sebuah grup yang sudah dewasa. Mereka memilih untuk tampil dengan dandanan yang tajam gitu ketimbang harus menunjukkan kalau mereka sudah dewasa dengan buka-bukaan di MV misalnya, atau pegang-pegang pantat dengan dada menyembul dibalik baju ketat.

Oke, mungkin sih ada dada menyembul tapi setidaknya di MV nggak terlalu diekspos. Di photobook mungkin ada. Ya, sesuai dengan judul lagu mereka di track kedua 'SUSU' ya harus sedikit lah ngeliatin susu. Boleh. Tapi poin dari perubahan image-nya tetap bukan disitu.
*
*
Memang, di antara foto-foto teaser yang ingin menunjukkan kalau mereka lebih dewasa itu, ada yang masih menampilkan sisi anak-anak mereka. Menjadi dewasa tentu bukan berarti semuanya harus kemudian jadi rated R. Orang dewasa juga punya sisi anak-anak kan. Seksi? Sudah pasti semakin dewasa itu akan poin penting. Bolehlah sedikit pamer pantat.
*
It's ok, Soojung-ah, you're still cute.
Beberapa orang yang sudah terbiasa dengan konsep warna-warni f(x) mungkin bisa jadi tidak akan terbiasa dengan konsep yang ini. Tentu beberapa orang lebih memilih untuk melihat Krystal dan Sulli tetap polos dan Amber tetap tomboy. Tapi beberapa yang lain tentu akan bosan karena kesannya selama ini f(x) hanya begitu-begitu aja.

Kalau gue pribadi sebenarnya lebih ke yang yaudahlah-ya-yang-penting-lo-comeback-dan-gue-ada-bahan-spazzing. Untuk f(x), gue terima-terima aja mereka mau digimanain juga sama SM. Sudah (katanya) dianaktirikan, gausahlah kita terlalu menuntut gitu kan. Yang penting comeback.

Tapi, meski demikian gue juga sangat suka dengan gaya f(x) yang sekarang. Walaupun lebih gelap dan menguntilanakkan diri, mereka terlihat lebih fresh. Tentu. Karena selama beberapa tahun terakhir kan selalu warna warni cerah ceria, kemudian beralih jadi gelap emo gothic pake celak gitu tentu jadi lebih fresh. Beda. Ada yang baru. Nggak bikin bosen.

Gue sangat suka melihat penampilan Luna dengan rambut pendeknya. Terlihat lebih cantik dan lebih eksotis. Dan entah kenapa terlihat makin cocok sama Kim Junmyeon. Luna adalah member paling favorit gue di f(x) walaupun cinta sejati gue tetap ke Krystal (muntah). Sekarang, Luna jadi lebih kurusan dan body-nya jadi lebih mungil dan dede-dede gemes bitchy gitu. Kasian sebenarnya. Dia terlalu bekerja keras sampai akhirnya harus kayak gitu. Diet kan gak mudah. Tapi Alhamdulillah, saya suka Luna apa adanya. Apalagi kalo nanti pacaran sama Kim Junmyeon. Saya makin suka.
*
*
Gue suka liat Amber dengan rambut panjang sebelahnya walaupun cuma di teaser doang. Selama ini Amber terlalu dibuat laki-laki banget walaupun memang dia suka sih kayak gitu, tapi ketika dia pake rambut panjang sebelah dan pake sleeveless, gue teringat bahwa dia hanyalah gadis biasa juga. Dan dia terlihat cantik. Suka banget!
*
*
Walaupun ada satu foto dimana Amber terlihat sangat terkejut dengan dirinya sendiri....
*
*
Beberapa foto-foto Sulli ada yang tetap menampilkan sisi lugu dan polosnya dia. Di satu foto bahkan, image dia jadi kayak seksi tapi polos. Jadi kayak anak SD yang dipaksa pake bikini. Seksi, tapi malu-malu. Bitchy tapi pasrah.

Gak heran kalo kamu diculik om-om *cough* *Choiza* *cough*, Sull. Terlalu lucu.
*
*
Sementara untuk Victoria sendiri karena dia memang yang paling tua, image seksi dan dewasa justru sangat tepat dan pas buat dia. Wig bob yang dipake Vic bener-bener mengeluarkan aura seksinya ke batas yang nggak terkira. Tapi juga nggak berlebihan. Jadi tak terkira tapi tahu batasan. Apalah.

Tudung yang dijadiken hiasan kepala itu juga bagaikan tabir yang minta disingkap banget. Yang pas udah dibuka di dalamnya ada aura seksi yang luar biasa. AW AW AW.

Ini gue lagi ngelantur apa sih. Tapi yang jelas, Victoria jelas nampak lebih dewasa (dan memang seharusnya dia dibuat berkarakter dewasa). Walaupun terlalu banyak mata satu di fotonya dan itu menurut gue boring banget. Sekali-sekali kenapa nggak dibikin mata tiga atau empat gitu jadi biar beda.
*
*
Gue tahu itu illuminati related tapi yaudah sih hari gini kalo masih bahas illuminati kayak yang bikin capek diri sendiri. Kita sama-sama tahu Lee Soo Man itu ketua Illuminati cabang Gangnam. Yaudah. Suka-suka dia aja mau diapain si anak-anaknya. Asalkan elo yang liat gak ikutan dan tetap berpegang teguh pada keimanan lo, itu sudah cukup.

Karena ini dunia hiburan maka hiburlah diri lo sendiri. Karena dunia udah cukup menyebalkan, jangan bikin orang lain sebal juga dengan illuminati-illuminati ini. Isu basi yang biarpun lo gak srek, akan tetap lo lihat. Bahkan di kepala idola lo sendiri.
*
*
Atau bahkan, di diri lo sendiri.
*
*
Pendapat gue pribadi, perubahan konsep dan image yang dilakukan f(x) untuk terlihat lebih mature kali ini nggak nanggung. Bisa dibilang total karena teaser-teaser fotonya berbanding lurus dengan teaser MV dan juga MV-nya sendiri.

Awalnya gue takut kecewa karena teaser fotonya sudah bagus tapi biasanya di MV akan jadi biasa aja. Liat aja yang terakhir 'Overdose' ataupun misalnya yang paling jelas dan menyebalkan itu adalah 'Mr. Simple'. Itu teaser foto sama teaser video yang paling PHP sepanjang sejarah. Dari konsep sirkus (teaser foto) ke Illuminati (teaser video) ke kotak indomi (MV). Sia-sia aja hidup heboh sebelumnya ternyata MV-nya begitu-begitu aja.

Kali ini SM Entertainment bolehlah dikasi nilai 4,5 (dari 5) untuk perubahan konsep f(x). Untuk niat baik mereka kembali melambungkan nama f(x) yang belakangan memang agak-agak tenggelam. Untuk kesungguhan mereka mengembalikan f(x) ke atas panggung dengan sebuah album full lagi alih-alih mini album. Terima kasih banyak telah memperhatikan f(x) lebih kali ini. Semoga berkelanjutan.

Abis ini f(x) konser deh......~~~~~~~~~\o/~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



It's f(x) Again, 'RED LIGHT'! [PART 2: Istikomah Berubah]

$
0
0
*
Nggak semua grup yang memutuskan untuk berubah image itu berhasil. Ambil contoh misalnya C-Clown dan HISTORY, dua grup favorit gue yang musiknya ketika debut terbilang original dan nggak ngikut-ngikut aliran sesat lagu KPop pada masanya. Lagu-lagu mereka sangat asik, beda, punya daya tarik tersendiri dan terasa fresh di telinga. Tapi ketika mereka mencoba untuk pindah haluan ke yang lebih mainstream, jatuh.

C-Clown comeback lewat single 'Justice' awal tahun ini dan menurut gue lagu itu semacem main-main. Memang, awalnya gue excited karena mereka sudah lama nggak comeback kan ya terus tiba-tiba ngumumin mau rilis single. Tentu semua orang juga excitedkalo ngefans. Tapi ketika denger lagunya dan mereka beralih ke hip hop, menurut gue agak nggak cocok.

Mungkin selama ini memang gue sudah terbiasa dengan C-Clown yang punya konsep beda itu tadi. Jadi ketika mereka berusaha untuk terlihat sama dengan grup kebanyakan, gue jadi ngerasa aneh. Karena itu gue nggak suka. Buat gue, perubahan image C-Clown dari awal debutsampai album'Shaking Heart' kemudian comeback dengan image baru di 'Justice' itu gagal.

Demikian hal-nya dengan HISTORY. Bedanya, HISTORY buru-buru taubat sebelum terjerumus ke jalan suram mainstream (hmm C-Clown baru comeback lagi sih dan sepertinya belom taubat walaupun lagunya lebih bagus dari 'Justice').

Gue tahu, grup ini di-backing oleh salah satu produser dan salah satu penulis lirik yang paling oke seantero Korea. Tapi bukan berarti paling oke, nggak pernah gagal juga. Menurut gue, HISTORY sudah sempat jatuh ketika comeback dengan album mini pertama mereka 'JUST NOW'.

HISTORY debut dengan 'Dreamer' dan itu bener-bener breathtaking. Lagunya bagus, konsepnya beda dan image yang mereka tampilkan ke depan publik di awal itu kuat banget, tapi nggak hip hop. Dan ditengah-tengah para rookie seangkatan mereka yang punya genre sama kayak BTS (ambil contoh), mereka terbilang beda.

Yah... walaupun nasib juga beda sih. Dengan konsep anti-mainstream yang digunakan HISTORY mereka ternyata dapat fans yang jumlahnya lebih sedikit dari BTS. Mereka nggak se-booming BTS, to be very honest.

Tapi itu seharusnya bukan jadi masalah karena menurut gue, setiap idola KPop itu punya momennya sendiri untuk mencapai puncak. Dan alangkah akan jadi kerennya kalo HISTORY mencapai puncak tidak karena lagu-lagu mainstream, but stick with their original concept.

Di 'Tell Me Love', HISTORY terlalu loncat jauh dari bayangan gue. Kemana itu orang-orang kece dengan jas dan kemeja? Kenapa jadi malah pake baju elektrik warna-warni dengan konsep MV kotak indomie yang terlihat biasa-biasa aja? Lagunya gue akui emang bagus dan tetap ear-catching karena balik lagi ke yang kayak gue bilang tadi, mereka di backing sama produser dan penulis lirik paling oke. Tapi gaya mereka saat itu menurut gue jatuh dari 'Dreamer'.

Disitulah gue merasa HISTORY gagal mempertahankan diri mereka sebagai sebuah grup idol yang beda. Sampai akhirnya mereka taubat (sekali lagi ini beneran taubat) ketika merilis 'Blue Spring'. GILA! 'What Am I To You' bisa gue sebut sebagai lagu terbaik dari mereka setelah 'Dreamer'.

Sudah nggak ada lagi sok-sok hip hop, tapi mereka kembali dengan Latin Pop (which is jarang dipake sama gurp KPop) dan jadinya oke banget! Sebuah gebrakan dari sebuah grup rookie. Musik yang beda dengan daya tarik yang beda dan berani beda. Tahun ini mereka comeback lagi dengan 'Psycho' YANG SEMAKIN KEREN! Serius kalian harus liat! HAHAHAHA

Inilah kenapa gue lebih suka mendengarkan lagu-lagu mereka ketimbang BTS misalnya (tapi 'Haruman' sama 'No More Dream' bagus by the way. Gue cuma nggak masuk dengan musik BTS yang rap cepet, too much hip hop for me). Tapi nonton 'Weekly Idol' mereka lucu HEHEHEHEH
*
*

Oke, mungkin opening gue terlalu panjang karena pada dasarnya disini kita mau membicarakan soal perubahan konsep f(x) di album 'RED LIGHT'. Cuma gue rasa pengantar di atas sedikit bisa menggambarkan bagaimana sebuah grup KPop nggak selalu berhasil (buat gue) ketika mereka memutuskan untuk mengubah konsep. Sebaiknya lihat dulu penampilan C-Clown di debut dan comeback pertama mereka lalu bandingkan. Demikian juga dengan HISTORY. (Sekalian promosi).

Nah, berbeda halnya dengan f(x), gue sudah pernah tulis di postingan sebelumnya kalau mereka memang mau tampil beda di 'RED LIGHT'. Yang soal dari warna-warna ngejreng ke menguntilanakkan diri dan sebagainya. Di postingan kali ini, Insya Allah (kalo sampe akhir tulisan masih runut dan nyambung) kita akan bahas banyak soal perubahan-perubahan itu.

Waktu SM ngerilis teaser foto, video sampai MV, gue sedikit nggak percaya kalau ternyata konsep f(x) di album 'RED LIGHT' se-istikomah itu. Setiap kali SM ngerilis teaser (video terutama), gue selalu berusaha untuk tidak jatuh ke dalam jebakan itu.

"Ah, masih teaser. Biasanya juga PHP,"
*

*
Meskipun 'I Got A Boy' juga istikomah, begitu juga dengan 'Wolf', tapi tetep aja akan ada celah dimana ketika seseorang sudah berharap, tapi harapannya nggak terwujud. Selalu ada 0,1% kemungkinan batal dalam sebuah kepastian. Terlebih karena ini f(x) yang selama ini orang-orang pada mikir grup ini selalu dikesampingkan (yang membuat orang jadi males ngarep yang lebih-lebih).

Karena di 'PINK TAPE' SM merilis sebuah Art Film, gue pikir mereka akan kembali dengan konsep yang sama. SM kan biasanya gitu. Set video klip aja yang bekas sebelumnya dipake lagi. Eh taunya nggak. Taunya sama aja dengan comeback-comeback terdahulu. Teaser video juga. Bedanya, kali ini--seperti yang tadi gue bilang--istikomah. Tetep dengan aura gelap dan misterius. Terlihat menjanjikan.

Teaser video itu membuat gue kembali excited menunggu comeback f(x) karena sepertinya akan meninggalkan kesan lebih dengan video musiknya.

Tapi... ah balik lagi ini masih teaser dan teaser selalu bisa berakhir PHP. Sama kayak misalnya konser KPop di Jakarta. Kalau belom ada update artisnya udah ada di Incheon, berarti konser bisa aja batal. Hahahahaha

Nggak selalu bijak memang menilai konsep sebuah grup dari teaser videonya doang (terima kasih 'Mr. Simple'). Kayak kata pepatah, don't judge a book by its cover. Kadang-kadang teaser itu menipu. Tapi buat SM, kadang-kadang itu bisa berarti selalu dan seringkali.

Nggak ada sedikitpun musik yang dibocorkan di teaser video 'RED LIGHT' dan ini sedikit mencurigakan juga. Otak gue kembali teringat sama teaser 'Mr. Simple'. Persis auranya juga kayak dua teaser yang dirilis tahun 2010 lalu itu. Walaupun ini mungkin bisa dibilang less-illuminati daripada SJ pas masa itu.
*

*
Kalau memang SM se-istikomah itu sama f(x) kali ini, alangkah bagusnya kan! f(x) akhirnya tampil dengan image yang lebih tajam dan lebih nendang. Teaser video--yang mana juga mungkin bisa dibilang concept video dari MV-nya karena istikomah--semakin memperkuat perubahan yang akan ditunjukkan f(x) tahun ini.

Dan iya, MV-nya dirilis dan ternyata memang sama persis dengan teaser-teaser foto dari awal. Ternyata tidak PHP.

Mungkin, ke-istikomahan SM kali ini memang bertujuan untuk menanamkan image baru f(x) ke otak kita lebih dalam lagi. Sehingga kita nggak lagi berpikir (atau berharap) Krystal dan kawan-kawan tampil colorful. Setidaknya, nggak tahun ini. Dan entah kenapa menurut gue itu berhasil.

Dengan konsep yang seperti ini, paling tidak sangat terasa kalau comeback mereka kali ini lebih (lebih dan lebih) dipersiapkan. Oke, bukan berarti yang sebelum-sebelumnya nggak dipersiapkan. Tapi, kalau yang sebelum-sebelumnya kan kayak,

"Eh Nu ABO nih! Keren deh bajunya tabrak-tabrak," terus pas 'Danger',

"Mirip-mirip lah ya sih sama Nu ABO warna warni juga. Tabrak-tabrak juga. Itu set MV-nya bagus juga warna warni. Ngotak sih tapi lucu," abis itu 'Electric Shock,

"Hmm.. iya ini sih f(x) banget. Lebih anggun sedikit tapi tetep mencolok. Tetep ngotak aja," dan pas 'Rum Pum Pum Pum'"Oh bangsat SM f(x) dibikinin gini lagi. Lagi-lagi ngotak, yaudahlah, hopeless, yang penting comeback,".

Sekarang nggak kayak gitu. Sekarang mereka berubah dari anak sekolahan yang dilanda asmara, jatuh cinta, dan berada di jalan lurus yang ditunjukkan ayah bunda,
*
*

ke anak sekolahan pemberontak yang kebanyakan (salah) gaul sama Geng Nero.
*
*

Mungkin awalnya orang-orang merem-melek agak-agak nggak niat ngeliat f(x) comeback karena di pikiran mereka f(x) masihlah anak-anak KPop dengan baju norak warna-warni tabrak sana tabrak sini (atau yang terakhir mereka jadi anak SMA, ketularan EXO dari 'XOXO'). Tapi setelah mereka ngeh, mereka nggak lagi merem melek tapi melotot.

f(x) yang sekarang bisa dibilang 180 derajat beda. Setidaknya, satu tahun terakhir mereka menghilang ada sebuah konsep yang benar-benar dipersiapkan (sebelumnya juga dipersiapkan tapi nggak pernah semenarik ini hasilnya). Paling tidak, ada sebuah angin segar yang mengabarkan bahwa f(x) bukanlah grup yang dianaktirikan. PFFFTTTT.

Tahun ini sih gue rasa akan jadi tahun mereka sih. 2014 bakalan jadi titik tolak dimana f(x) yang dulu bukanlah yang sekarang.

*
*
Ke-istikomah-an lain SM Entertainment buat comeback f(x) dan perubahan konsepnya adalah dengan memilih lagu 'Red Light' sebagai lagu andalan di album ini.

Memang, ketika pertama kali mendengarkan lagu ini, beberapa orang (termasuk gue sendiri) akan merasa bahwa 'Red Light' agak kurang catchy jika dibandingkan dengan 'Rum Pum Pum Pum' ataupun 'Electric Shock' (yang mana 'Electric Shock' adalah the best f(x)'s song ever menurut gue)).

Gue pas pertama kali dengerin (dan nonton MV-nya) mikir dulu. Ini sebenarnya lagu ini maunya apa? Mau dibawa kemana? Bagian mana nih yang gue bisa nangkep di kepala? Bagian mana nih yang gue bisa fanchant? Kenapa lagunya kayaknya amburadul banget dan susah ditangkep? Persis kayak pas dengerin 'I Got A Boy' Hahahahaha!

Gue dengerin lagi dan sama sekali nggak ada respon. Kepala gue masih menolak untuk menyukai lagu ini. Gue dengerin sampai lebih dari 15 kali hari itu dan, ya, berhenti sampai disitu.

"Lagu ini nggak sebagus 'Rum Pum Pum Pum'. Apalagi 'Electric Shock'," gue menyimpulkan.

Tapi kesimpulan itu ternyata terlalu dini. Ternyata efek dari 'Red Light' tidaklah terjadi ketika lo mendengarkan lagunya secara terus menerus di satu jam pertama perilisan. Efeknya ternyata terjadi sekitar sepuluh atau dua belas jam setelah itu.

Sama kayak misalnya lo makan sambel warna oranye yang penuh cuka di warung bakso atau Solaria. Itu sambel Masya Allah enak banget dan pedes banget! Pedes tapi enak! Lo semprot terus ke makanan lo karena enak. Tanpa lo pernah membayangkan efek yang terjadi 7-8 jam kemudian. Ketika lo harus terbangun dari tidur lo yang nyenyak cuma buat ke kamar mandi dan mencret-mencret di kloset.
*
*
'Red Light' sama kayak sambel Solaria yang warna oranye itu. Efeknya sama-sama muncul belakangan.

Gue terbangun dari tidur gue besoknya setelah MV dirilis dan secara tidak sengaja pas lagi nyuci piring untuk sahur gue nyanyi part Luna di verse pertama lagu itu. "Aye Aye its a Red Light Light!" Oh ya, racunnya sudah tersebar. Bedanya ini racunnya nggak bikin mencret kayak sambel Solaria.

Kembali ke statement awal, ke-istikomah-an lain SM Entertainment buat comeback f(x) dan perubahan konsepnya adalah dengan memilih lagu 'Red Light' sebagai lagu andalan di album ini. Pada dasarnya lagu ini bukanlah lagu cinta seperti lagu-lagu f(x) sebelumnya. Tapi lagu ini tentang f(x) sendiri.

'Red Light' yang secara kata per kata berarti 'Lampu Merah' adalah sebuah metafora untuk 'Tanda Bahaya', 'Berhenti', dan juga 'TOLONG LIHAT KAMI'. Lewat lagu ini, f(x) bisa jadi mau membuktikan bahwa:

1. Kembalinya mereka dengan konsep baru ini merupakan sebuah TANDA BAHAYA untuk banyak orang. TANDA BAHAYA yang pertama jelas buat 'saingan' mereka di industri KPop (yang jelas ketika f(x) comeback dengan konsep lebih kuat dari sebelumnya, yang lain--yang comeback di waktu yang sama, girlgroup--akan berpikir dua kali karena f(x) akhirnya bisa ditakuti seperti halnya SNSD ditakuti oleh hampir semua grup. Oke mungkin belum, tapi setidaknya mereka menuju kesitu).

TANDA BAHAYA yang kedua tentu buat fans. Dengan konsep dan image baru, fans dijamin akan semakin O<--< dan semakin OTL OTL OTL ORZ ORZ ORZ melihat f(x). Silahkan artikan sendiri bagaimana perasaan kalian yang ngefans f(x) ketika melihat Krystal pamer pantat di teaser foto (saya bicara pada fanboy)
**
*
TANDA BAHAYA yang ketiga tentu buat orang-yang-sebenarnya-ngefans-tapi-karena-f(x)-sering-dipasang-pasangin-sama-EXO-jadinya-denial. Dengan comeback f(x) kali ini bisa jadi para fans terselubung ini jadi keluar dari goa dan membuka selubung mereka.

2. Kembalinya f(x) dengan konsep baru ini menjadi momen berhentinya mereka dengan konsep-konsep ngejreng seperti tahun-tahun sebelumnya. Dari lagu andalannya pun tidak lagi berbicara soal cinta, tapi lebih ke hal-hal yang serius yang penuh dengan kata-kata kiasan yang menceritakan soal diri mereka sendiri yang pada akhirnya bikin mikir kalau baca liriknya.

3. 'TOLONG LIHAT KAMI' jelas merupakan tujuan utama dari perubahan konsep ini. Bahwa f(x) yang sekarang bukan lagi grup yang dulu. Mereka sudah berubah dan kalau kalian nggak ngeliat, ya kalian nggak bisa jatuh cinta. Tapi sekali kalian liat, kalian nggak akan bisa mengalihkan pandangan dari mereka.

Ya itu kurang lebih harapan yah. Insya Allah terkabul ini kan bulan Romadon. Terus, bagaimana dengan lirik lagunya? Bagian mana yang bikin mikir?

SEMUANYA.
*
*

Aye aye aye aye wait a minute
Under the rule of the jungle
The weak gets devoured

Just push ahead,
Yeah push ahead
Oops, I got stepped on

Tafsir Kak Suho:

Dunia Entertainment Korea diumpamakan sebuah hutan belantara. Dimana yang lemah akan kalah dengan yang kuat. Yang lemah akan diinjak-injak. Yang lemah, karier-nya nggak akan bertahan lama. Grupnya bisa jadi bubar, atau hiatus dalam waktu yang terlalu lama sampai pada akhirnya bubar juga.

Di bagian ini f(x) seolah mau bilang kalau dulu f(x) konsepnya memang kurang kuat kayak. Mungkin f(x) nggak ada bedanya sama 4Minute yang ngejreng-ngejreng juga. Bahkan di beberapa hal, 4Minute terasa jauh lebih dikenal dan memasyarakat gitu. Mungkin itu yang dulu bikin f(x) jadinya gampang terinjak dengan konsep grup lain yang ternyata (maaf maaf kata yak) lebih oke dari mereka.

Tapi, disaat yang sama, mereka juga mungkin juga mau bilang kalau, 'Eh gapapa kita dulu keinjek-injek. Nggak apa-apa namanya juga kan masih meraba-raba. Kan katanya kita dianaktirikan. Tapi, halo jangan lupa ya kita dari SM loh, apalagi sekarang kita udah ganti image jadi giliran, hati-hati aja terinjak dan plis, no hard feeling ya,'.

Agak sok sih. Tapi ya gitu.

Aye aye it’s a red light light
I don’t even know what’s wrong with the current situation

Tafsir Kak Suho:

Mereka sudah tahu soal dunia entertainment yang kejam itu. Mereka tentu sudah dengar ada peringatan bahwa di luar sana sayangnya ada banyak grup yang bisa lebih baik dari mereka, walaupun mereka dari perusahaan sekelas SM. Oh halo, SISTAR aja bisa ngalahin SUJU pas SFS dengan ALONE mereka. 4Minute bisa ngalahin 2NE1 dan SNSD dengan WHATCHA DOIN' TODAY mereka.

f(x) pun sempat berada dalam kondisi yang membingungkan. 'Tapi kan kita dari SM! Masa kita kalah terkenal sih! Masa kita bisa kalah sih sama yang lain!'

Mereka pun mencari-cari dimana yang miss dari grup mereka selama ini. Kenapa sebuah grup dari perusahaan besar bisa (katanya) tidak terkenal? Salah mereka dimana? Mereka sudah bekerja keras. Mereka sudah memberikan seluruh hidup buat jadi idol. Jadi, salahnya dimanaaaaaa?!?!?!?!


Aye aye it’s a red light light
Listen carefully to the whoever is trying to warn us
Red light

Tafsir Kak Suho:

Oh! Iya! YES! Akhirnya mereka menemukannya! Setelah setahun lebih menghilang, mereka akhirnya tahu bagian mana yang harus diperbaiki. Mereka akhirnya tahu apa yang harus mereka perbuat untuk bisa jadi lebih dan lebih dari sebelumnya. Mereka melihat sekitar mereka belajar dan mereka mendengar semua kritikan. Apakah kami harus berubah? IYA!

Try to breathe for a moment
Try breathing, try breathing Eh eh oh
This isn’t war

Tafsir Kak Suho:

Tapi tunggu dulu. Jangan buru-buru. Tarik napas dulu. Berubah itu butuh waktu. Butuh kesiapan dan kematangan dari segala sisi. Kita memang harus berubah. Suatu saat kita pasti berubah karena lingkungan yang memaksa kita, karena kita juga semakin dewasa.

Kita memang berada di sebuah hutan belantara bernama entertainment business dimana yang lemah terinjak dan yang kuat selalu yang menang. Tapi ini bukan sebuah perang yang harus selalu dianggap serius. Ini bukan perang yang strategi-nya harus terburu-buru. Ini perang, tapi harus ada pemikiran matang. Ini adalah tempat dimana kita berkreasi dan berkarya. Walaupun, persaingan tetap ada. Tapi ya gak sampai separah perang. Nggak seberdarah itu.

Tapi iya, ini sudah saatnya kita berubah--kan barusan udah tarik napas jadi udah persiapan.

Open your eyes wide
Stop the collision from happening
(You’re going to be a witness to change)
In front of that caterpillar that got pushed around
(When everything sinks)

Tafsir Kak Suho:

Oh iya jelas yang melihat f(x) sekarang harus membuka mata lebar-lebar seperti yang tadi gue bilang. Nggak bisa lagi merem-melek karena kali ini kalian akan dibuat melotot--yah walaupun efeknya nggak semelotot itulah tapi lumayan mungkin bisa mengalahkan mata Kyungsoo. f(x) kali ini akan membuat diri mereka tidak lagi terkesan dianaktirikan karena mereka akan menghentikan 'bentrokan-bentrokan' yang terjadi dipikiran para penggemarnya.

Semua orang akan menyaksikan sebuah grup yang tak lagi sama seperti dulu. f(x) seolah-olah adalah si alat berat bernama caterpillar yang menghempaskan semuanya. Ya image lama mereka, ya fans, ya haters, ya semuanya dibuat terpana dan (diharapkan) tenggelam dengan kehadiran mereka yang baru.

Di saat yang sama caterpillar juga bisa berarti saingan di industri KPop sih. Yang semakin mendorong mereka untuk terus dan terus mencari hal yang baru dan berbeda supaya nggak tenggelam.

It’s turned on, red light
The vivid, red light
It gets bigger by itself
That red light

Tafsir Kak Suho:

Baca lagi tiga metafora lampu merah merahyang gue jelaskan tadi di atas.

Boy
Your best excuse is just filled with doubt to me

Maybe it’s love
A very slow wave
A very slow wave

Tafsir Kak Suho:

Kalian mungkin bisa lari dari pesona f(x), tapi pada akhirnya kalian akan kembali juga ke mereka. Kayak pas gue bilang lagu ini sebenarnya nggak catchy, tapi akhirnya gue malah suka pada akhirnya nyanyi-nyanyi sendiri juga.

Ketika kita nggak suka sama sesuatu, percaya atau tidak disaat yang sama kita memikirkan hal itu terus menerus yang pada akhirnya membuat kita jadi suka. Oh iya, itu terjadi pada saya ketika saya tidak suka sama 2NE1 dan sekarang malah suka. Tidak ngebias Kai (dan Kris) belakangan malah ngebias (oh yang terakhir disebutkan sudah keluar sih ya jadi yaudah gausah dipikirin).

Hati-hati kalo kalian nggak suka sama kecoa, nanti kalian bejodoh sama orang yang ternyata ngoleksi kecoa di kamarnya. HO. HO. Ho.


Aye aye it’s a red light light
Let’s find it for each other using light
That special emergency exit

Tafsir Kak Suho:

Lewat 'Red Light', f(x) akan bertemu dengan lebih banyak lagi fans yang jatuh ke 'perangkap' mereka. Ngefans adalah jalan keluar paling gampang dan paling darurat ketika kalian berada dalam 'perangkap' ini. Ada sih jalan keluar lain, tapi jadi nggak spesial--soalnya ini kan sudut pandangnya f(x) jadi f(x) mau nyombong kalo nggak ngefans mereka jadi yah gak istimewa lah gitu perjalanan kalian sebagai seorang pecinta KPop.

Iya suka-suka mereka dong kan ini lagu mereka. Suka-suka gue juga kalo misalnya gue banyak nyindir-nyindir Kris di Twitter, kan itu mood-nya emang lagi begitu.

#EH

#ABISINIDIBASHLAGI


Aye aye think about it
Why something made us stop
Red light

Turn around again, eh oh
Try to fnd what’s important

Tafsir Kak Suho:

'Red Light' membuat mereka berhenti menggunakan image lama dan menemukan image baru. Image baru itu yang paling penting buat eksistensi mereka di industri hiburan. Kedepannya mungkin f(x) akan tetap berusaha untuk tampil dengan image yang lebih kuat lagi.

Mungkin kali ini sebelah mata doang yang dikasi eyeliner, tapi besok-besok bisa-bisa sebelah muka dihitemin semua kayak G-Dragin di Coup De Etat. Mungkin besok-besok, botak sebelah kayak SuJu pas Don't Don. Pokoknya gimana caranya biar nggak kayak f(x) yang dulu deh. Bosen kali pake baju ngejreng terus.

Mungkin someday mereka bakalan do a sexy concept pake bikini? BOLEH BANGET YA TOLONG KRYSTAL O<--<

Ngayal sih.


It’s taken too long for this miracle to come
But we wait for the blue light, we want it

Tafsir Kak Suho:

Butuh waktu lama buat f(x) dan SM Entertainment untuk memutuskan ganti image. Banyak orang yang mungkin nggak suka melhat perubahan mereka di masa-masa lalu makanya mereka stick to their own color yang ngejreng-ngejreng itu. Tapi, saatnya untuk berubah dan mereka menunggu lampu biru--lampu hijau, tanda oke dari fans dan bisa jadi dari manajemen--dan itulah yang mereka butuhkan. Dan sudah mereka dapatkan sekarang. Atau sedang dalam tahap MEMAKSA para fans untuk menerima bahwa inilah f(x) sekarang.

Stop the flood (This is reality, listen to my voice)
Open your eyes wide (Look at the world in front of you)
The one who’s only been pushed (A bright light pushed you)
Caterpillar
That’s madness

Tafsir Kak Suho:

Merubah konsep dan image adalah satu-satunya cara buat mereka untuk bertahan dari dorongan-dorongan pesaing--caterpillar--yang sudah menggila. Karena semakin kesini persaingan di KPop semakin ketat. Kalau mereka nggak menentukan sikap dan menunjukkan sebuah perubahan dengan konsep yang lebih kuat, bisa-bisa mereka babak belur.

It’s turned on, red light
The vivid, red light
It gets bigger by itself
That red light~~!
*
*
Kalau nggak ngerti, abaikan aja. Itu juga gue nulisnya sambil kriyep-kriyep.

Tapi poinnya adalah....

Sampai pada saat gue bersenandung lagu 'Red Light' di kamar mandi pas lagi nyuci piring buat sahur itu, gue memutuskan untuk menyukai lagu ini. Saat itu gue buru-buru gue ke depan laptop dan nonton lagi MV-nya. Nonton lagu MV sebelum-sebelumnya. Bandingin lagi. Ternyata f(x) memang harus berubah seiring dengan bertambahnya usia mereka dan semakin dewasanya mereka dalam bermusik.

Nggak semua grup idola KPop yang memutuskan untuk mengubah image mereka itu selalu berhasil. Tapi kali ini, f(x) did a very great job for their transformation!

Hell yeah, in my opinion.












English lyrics of 'Red Light' by kpoplyrics.net

It's f(x) Again, 'RED LIGHT'! [PART 3: Review Album, MV, Sedikit Curhat dan Epilog]

$
0
0
(I remind you, this post is tooooooooooo long)
*
*
Memang harus diakui, perilisan album 'RED LIGHT' memang menarik untuk disimak. Enggak cuma masalah perubahan konsep yang dilakukan oleh kelima membernya secara individual, f(x) secara grup, tetapi juga kenyataan bahwa album ini mungkin bisa jadi album terakhir f(x) dengan member lengkap.

Oke, sebagai fans yang bahkan belom punya nama, kenyataan ini tentu sangat pahit buat semuanya yang udah nge-stan f(x) walaupun enggak sejak debut mereka. Kabar hiatusnya grup ini tentu membuat banyak orang bakalan patah hati.

Seperti gue misalnya. Mungkin elo juga?

Walaupun SM hanya menyatakan bahwa,"Sulli istirahat untuk sementara, empat member lainnya akan tetap aktif di panggung SMTOWN dan kegiatan individual (dengan kata lain tidak di depan layar kaca sebagai f(x),"

Tapi, seberapa lama sementara itu? Seberapa banyak kesempatan kita melihat f(x) di SMTOWN? Yah... kecuali mungkin lewat fancam yang bisa terbilang juga nggak terlalu memuaskan.

Gue adalah tipikal fans yang lebih suka nonton idola gue tampil di acara-acara musik di setiap comeback mereka. Jadwalnya sudah jelas. Keberadaan videonya juga bisa dibilang sudah jelas. Gue bukan orang yang sesuka itu sama fancam. Bahkan fancam untuk grup yang gue anggap sudah paling gue freak-in (bahasa apa ini) aja gue kadang males nontonnya.

Oke, kesampingkanlah dulu masalah hiatusnya f(x) dengan setidaknya menikmati dan mengapresiasi album terakhir (coret) terbaru mereka ini. Karena kontroversi hiatusnya sepertinya setara dengan kenikmatan albumnya.
*

*
Semua lagu di album 'RED LIGHT' enak-enak kalau menurut gue. Iya, semua lagu f(x) itu emang selalu enak-enak. Persis sama kayak lagu-lagunya SHINee yang (hampir) semuanya tanpa cela. Semuanya easy listening. Semuanya punya daya tarik yang membuat kita kadang susah move on dari lagunya (GRAZE is always my fave!).

Kalau dibandingkan dengan lagu-lagu di album 'PINK TAPE', 'RED LIGHT' memang seolah enggak ada bedanya. Terasa sama dan memang terkesan seperti f(x) banget gitu. Enggak semua lagu di album ini menunjukkan sebuah perubahan berarti. Enggak seperti konsep video musiknya ataupun misalnya foto-foto yang ditampilkan di teaser dan photobook-nya.

Serius photobook albumnya itu bener-bener yang seksi maksimal! Enggak pernah kebayang kalo Sulli bakalan pamer belahan dada kayak gitu sebelum dia hiatus.

Walaupun gue bilang lagu-lagunya enggak jauh beda sama 'PINK TAPE', tapi tempo lagu-lagu di album 'RED LIGHT' sebenarnya sedikit agak lebih turun dari sebelumnya. 'PINK TAPE' itu beneran rame kayak gado-gado. Mau yang dubstep ada, mau yang ala-ala operet ada, mau yang centil nyebelin juga ada.

Mungkin itulah bukti kedewasaan f(x) di 'RED LIGHT'. SM mengemas dan memilih lagu-lagu yang f(x) banget tadi menjadi sebuah image yang berbeda. Enggak lagi identik dengan centil-centilnya remaja, tapi sekarang sudah lebih mature. Di beberapa lagu bahkan terdengar dan terasa lebih dark.

(Kita udah ngebahas banyak soal lagu 'Red Light' di postingan sebelumnya, jadi enggak akan dibahas lagi di postingan ini)
*
*
'MILK' bisa dibilang adalah lagu favorit gue dari semua yang ada di album. Alasan pertama mungkin karena lagu ini memang terlalu dangdut dan terlalu bollywood. FYI, gue sangat suka dangdut dan penyuka musik-musik India. Fakta bahwa Teddy Riley (TRX, 'The Boys', 'What Is Love', 'Beautiful - SHINee') yang menciptakan lagu ini juga cukup bikin WOW.

Awalnya, gue mungkin lebih memilih 'MILK' untuk dijadikan title track. Karena gue berani jamin, semua orang yang mendengar lagu ini pasti akan langsung nempel dan keracunan susu. Liriknya nagih, melodinya racun bisa ular kobra super banget. Luna sama Krystal nyanyinya juga seolah punya cengkok gitu. Bikin enggak bisa berenti dengerinnya.

Tapi akhirnya gue sadar kenapa lagu ini enggak dijadikan title track. Alasan utama jelas karena kalau ini dijadikan title track, f(x) nggak jadi berubah image dong. Karena lagu ini kan seolah merupakan versi upgrade dari 'Rum Pum Pum Pum' yang juga punya nuansa bollywood juga. Perubahan image mereka akan jadi enggak total kalau lagu ini jadi lagu andalan, walaupun sebenarnya lagu ini bagus banget.

Ada nuansa yang cukup misterius yang gue tangkap di lagu 'Butterfly'. Waktu pertama kali dengerin lagu ini, kesannya kayak sebuah soundtrack film yang punya tema pemberontakan para wanita gitu. Jadi pemeran utamanya kayak sedang mengendarai sebuah mobil atap terbuka di jalanan pinggir padang pasir. Dengan pakaian yang army looks banget kayak di MV 'Red Light', terus rambut mereka diterbangin angin.

Ceritanya mereka habis melakukan sebuah hal yang bener-bener enggak pernah mereka lakukan sebelumnya. Entah mereka baru abis ngebunuh orang yang mereka benci atau hanya sekedar kabur dari rutinitas yang mengikat mereka selama ini dan memutuskan untuk hidup bebas kayak preman.

Lagu ini yang jadi background-nya.

'Rainbow' adalah lagu yang cukup menipu. Intronya yang 'kungtak kungtak kungtak kungtak' itu mengesankan kalau lagu ini adalah lagu yang bakalan jejingkrakkan sampai abis. Kayak kalau di album 'PINK TAPE' ada lagu 'Step' yang awalnya 'you you you you you watch my step'. Tapi ternyata enggak. Lagu ini di tengah-tengah menuju akhir malah jadi rada-rada medium. Bahkan di akhir lagu ada suara-suara ala padang pasirnya.

Cuma, iya sih lagu 'Rainbow' ini memang tipikal f(x) banget. Enak dan juga catchy. Sama kayak 'Spit It Out' dan 'Boom Bang Boom'. Lagu-lagu itu punya feel yang sama dengan separuh lagu di album 'PINK TAPE'. Dua lagu terakhir yang gue sebutin itu juga emang terasa banget f(x)-nya. Musik elektroniknya, perubahan tempo dan nada lagu yang tiba-tiba, lirik yang cepet-cepet dan kadang enggak jelas ngomong apa tapi nempel aja di kuping.
*
*
'Vacation' dan 'All Night' punya nuansa 90-an yang sama. Intro 'Vacation' sangat mengingatkan gue pada 'Hitchhiking'-nya SHINee. Awalnya gue pikir itu lagu yang sama tapi ternyata enggak. Iya, di belakang-belakang enggak mirip sih cuma intronya doang. Kalau 'All Night' lebih nyantai. Lebih ke yang lagu lenjeh-lenjeh di disko tapi bikin mabok ekstasi.

Sangat disayangkan f(x) yang hampir selalu merilis albumnya di musim panas, tapi cuma dapet sekali doang punya title track lagu yang bener-bener bertemakan musim panas ('Hot Summer'). Menurut gue, 'Summer Lover' ini bisa banget jadi lagu promosi yang sebenarnya asik banget kalau dibuatkan MV.

Dalam bayangan gue, anak-anak f(x)-nya itu semacem yang sedang lari-larian di pantai. Main layangan di pantai. Pake hotpants, pake sleeveless longgar, topi lebar, ketawa-ketawa sambil main air, main pasir. Pasti akan seru banget kalo lagu ini jadi summer song-nya mereka setelah 'Hot Summer'. Oh iya, ini juga adalah lagu bertemakan summer lainnya setelah sebelumnya mereka juga merilis lagu patah hati yang 'Goodbye Summer' itu.

'Paper Heart' ditaruh di track terakhir yang jadi penetral semua lagu yang ada di track 1 sampai track 10. Lagu ini bisa dikatakan adalah satu-satunya lagu yang punya nada cukup mellow. Menarik sih menurut gue. Karena kalau di satu album kebanyakan lagu mellow (sebenarnya gue lebih suka yang begitu--BONAMANA-nya SUJU JUARA LAH), kesannya jadi kayak depresi banget gitu.

Lagu ini mengingatkan gue pada sebuah quote yang gue bikin sendiri beberapa waktu lalu: "Usai sebuah pesta besar yang diisi dengan kegiatan bersenang-senang, akan ada sebuah kecanggungan yang datang tanpa aba-aba."

Buat gue lagu 'Paper Heart' ini kayak gitu. Setelah lo ketawa-ketawi sama temen-temen lo, setelah jejingkrakan bareng di ruangan karaoke, setelah semua jokes sudah terlontar, tiba-tiba..... zzingggggg..... sebelum ada topik baru yang diceritain, pasti akan ada momen hening yang awkward banget.

Semacem penetral suasana dulu sebelum masuk ke suasana lainnya.

Lewat lagu ini, setelah diajak bersenang-senang di lampu merah sampai bercinta dengan musim panas, kita diingatkan bahwa setiap manusia pasti punya momen dimana mereka merasa tidak berdaya. Kadang, keheningan di sela-sela pesta itu adalah hal yang membuat kita tak berdaya untuk menghindar darinya.

Apa sih gue ngomong apa sih. Oke nggak nyambung.
*
*
Nah, satu lagi lagu yang jadi favorit gue di album ini adalah 'Dracula'! Ini jelas bias banget karena gue ngefans sama 'Electric Shock' kan ya, dan komposer lagu 'Dracula' ini adalah orang yang sama dengan yang menciptakan 'Electric Shock'.

Ada sebuah cerita yang bisa dibilang agak-agak lucu sih soal awal mula lagu ini. Jadi beberapa bulan sebelum f(x) comeback, William Laseroms pernah mensyen gue di Twitter. Gue mencoba untuk mengingat-ingat kronologisnya. Enggak pasti begini sih, tapi kurang lebih seperti ini:
Will: Hey! Lo masih follow gue? (tiba-tiba dia mensyen gue)

Gue: (sedikit heboh karena di mensyen duluan sama dia) Masih dong! Apa kabar? Ada karya baru apa nih?

Will: Hehe makasih (karena masih follow dia). Baik kok gue. Gue mau ada kejutan nih buat lo.

Oke. Orang ini nggak akan mensyen gue kalau enggak ada hubungan soal lagu barunya, dan kalo enggak berhubungan sama KPop. Lebih spesifik? Kalo enggak berhubungan sama f(x). Ketika dia mensyen gue soal itu, otak gue langsung tertuju sama f(x). Kenapa? Karena dia mensyen pas jaman-jaman #EXOVERDOSE dan gosip soal comeback f(x) juga lagi heboh banget. Dari situlah gue yakin ini pasti ada sangkut pautnya sama f(x). Oke lanjut:
Gue: Lagu baru? BUAT COMEBACK f(x)?!

Will: Hopefully. Kita liat aja nanti.

Nah, disini dia kan semacem ngasih clue kalau dia bakalan kerjasama lagi sama f(x) lewat lagu baru (karena sempat kecewa di 'PINK TAPE' dia gak ikutan). Walaupun dia sendiri sebenarnya belom boleh mengumumkan kalau lagunya bakalan dinyanyikan sama f(x). Tapi dengan dia mensyen gue, otomatis semua itu semacem keniscayaan. Intinya: dia nggak bakalan mensyen gue soal lagu baru kalo enggak ada hubungannya sama f(x) dan SM.

Karena tweetnya yang terakhir bilang 'Hopefully' itu, gue akhirnya ngetweet sesuatu yang bisa dibilang agak sedikit berbahaya sih sebenarnya. Kenapa? Karena sekali lagi, SM selalu merahasiakan lagu apa yang akan dimasukkan ke dalam album. Ini sih yang paling penting. Will sendiri mencoba untuk memposisikan dirinya sebagai komposer yang profesional juga. Enggak boleh bocorin sesuatu sebelum manajemen yang resmi mengumumkan.

Di tweet gue, gue nulis kayak: Wah! Si @WillKomposerfxyangItu lagi ngerjain lagu baru nih! Mungkin buat comeback f(x)? #berharap

Enggak tahu akun spazzing siapa yang nge-RT tweet itu, tapi tweet itu di RT sama banyak fans internasional yang pada akhirnya membuat si om Will rada-rada insecure juga. Sekali lagi karena ini masih belom resmi diumumkan oleh manajemen, dia juga kan belom bisa asal ngomong. Karena bisa aja batal. Akhirnya, dia nge-DM gue dan mencoba untuk menjelaskan situasi dia. Karena itu juga akhirnya tweet gue itu gue hapus.

Jujur aja sih gue ngerasa enggak enak sama dia. Tapi sebagai fans, gue mencoba untuk menginformasikan apa yang gue tahu. Bukankah disitu menariknya jadi fans? Saling berbagi. Tapi ya, kita hargai karena dia harus ikut caranya SM yang main-main rahasia.

Beberapa bulan berlalu, jelang setelah beberapa teaser foto 'RED LIGHT' dirilis, dia mensyen gue lagi. Kali ini, dia sudah dalam posisi yang yakin kalau informasi ini sudah boleh disebarluaskan ke publik.

Saat itu album belum dirilis tapi gue lagi bahas soal teaser 'Red Light':
Will: Gimana? Suka lagu f(x) yang baru?

Gue: (enggak menjawab pertanyaan itu karena emang lagunya juga belom dirilis sih) Itu lagu lo? Beneran?

Will: Enggak :)

Gue: Yah kirain. Belom dirilis sampai 3 Juli. Eh tapi bakalan ada lagu lo gak di albumnya? (tiba-tiba gue kepikiran mensyen dia yang gue bahas di atas)

Will: Ada kemungkinan tapi enggak bisa mastiin sampai gue dengerin. hahaha finger crossed

(Disini gue semakin bingung. Ketika dia nge-DM gue soal 'membocorkan informasi' gue pikir dia sudah tahu kalau lagu dia bakalan masuk ke album f(x) tapi enggak boleh dibocorin. Tapi di balesan itu seolah-olah dia sama sekali enggak tahu kalau lagunya dibeli sama SM sampai akhirnya dirilis. Kan aneh yak... Mungkin awalnya dia berniat buat menjaga privasi SM dan juga menjaga kredibilitas dia sebagai komposer. Soalnya kan enggak mungkin dia enggak tahu lagunya dibeli, kan royalti dan lain-lain harus diurus kan? Apa itu yang ngurusin labelnya? Entahlah makanya gue juga agak miss disitu).
Gue: Selalu gitu ya kalo kerja sama SM selalu banyak kejutan. Semoga gue bisa dengerin f(x) nyanyiin lagu lo lagi ya!

Will: Gue juga (berharap hal yang sama) :)

Gue: Oke, finger crossed! Udah liat teaser MV-nya? Bagus loh! Ada lagu yang gue suka juga yang di preview 2 hari yang lalu (kalo enggak salah, gue lagi bahas 'MILK' yang sempat jadi background song situs resmi f(x)).

Will: Ya! Cool banget! Lagu kita bakalan dipotong (ini kayaknya lagi menjurus ke highlight medley). Tapi nanti lo bakalan dengerin lagu itu beda banget dari yang sebelumnya (Electric Shock).

(Nah disini gue jadi bingung lagi. TADI KATANYA ENGGAK TAHU SAMPAI PERILISAN SEKARANG SEOLAH YAKIN BANGET UDAH AKAN DIMASUKAN LAGUNYA HAHAHAHA)

Lalu pas ada bocoran preview audio lagi, gue mensyen dia lagi:
Gue: Ini lagu lo bukan? Genre lagu lo apa sih?

Will: Bukan. Itu bukan lagu gue. Lagu gue MUNGKIN bakalan ada di highlight medley yang bakalan dirilis hari ini. Jadi, lo harus tebak ya lagu gue yang mana.

(WELL OKE DIA UDAH TAHU LAGUNYA UDAH MASUK KE ALBUM DAN BOLEH DISEBARIN KAN HUH TAPI APA KATANYA SETELAH ITU)
Gue: Loh? Highlight-nya maru dirilis hari ini? (KOK DIA TAHU GITU LOH YA) Astaga! Lagu lo bakalan ada di album kan? IYA KAN? (hashtag excited)

Will: lol semoga ya!

(AH ELAH)
Gue: Aduh jadi gak sabar. Genre lagu lo apa nih?

Will: Udah tunggu aja entar.

Gue: Oke oke. Kejutan kejutan.

Hening sejenak. Dia mensyen gue lagi dengan ngasih list lagu sebelum highlight medley-nya dirilis.
Will: Tebak yang mana lagu gue (emotikon kepala bulet kuning pake kacamata hitem) pic.twitter.com/oUgbcs3rKQ

(ANJIR. Pikir gue. Ini gimana cerita gue bisa nebak 1 lagu dari 11 lagu yang ada?! Dan itu gue juga entah kenapa mikir kalau gue harus menebak dengan CEPAT dan dengan BENAR. Kayak giveaway anjir....)
Gue: bentar! Pasti 'Boom Bang Boom', ya kan?! YA KAN!? (entah kenapa gue yakin banget sama lagu itu karena judulnya yang agak-agak beda dan entahlah feeling).

Will: Salah. oke, 1 kesempatan lagi

(ANJIR INI GEMESIN BANGET)
Gue: Arrrrgggg. Dracula? O<--<

Will: LO ADALAH JUARANYA!

(BANGKE GUE LANGSUNG NGAKAK TEPOK TANGAN. TEBAKAN GUE BENER. 1 OUT OF 9 SONG. Setelah itulah gue baru ngetweet congratulation bla bla bla ke dia dan ketika highlight medley rilis, yang pertama gue cari adalah lagu itu. Ketika album udah rilis, semua yang ngetweet f(x) - Dracula di RT sama dia. Beberapa orang yang muji lagunya dibales sama dia. Yes. Dia emang sebaik itu...)
*
Silahkan cek aja TL-nya kalau mau liat percakapan lengkap kami. Hahahahahahaha nggak penting juga sebenarnya. TAPI GUE SENENG SOALNYA GUE NGEFANS SAMA DIA!



***

Untuk urusan MV, 'Red Light' adalah yang paling juara di antara MV-MV yang dibuat SM untuk f(x). Gue sendiri sempat bengong ketika MV ini dirilis. SM akhirnya mengeluarkan cewek-cewek itu dari kotak indomi warna-warninya. Oh ya, secara teknis memang dikeluarkan. Walaupun tetep setelah itu dimasukin lagi ke kotak lain yang lebih murah, tapi dalam sebuah kemasan yang tidak terlihat murahan.

Pada dasarnya yang membuat MV ini terlihat berbeda (selain kostum) adalah perpindahan dari set di dalam studio menjadi di luar studio. Eh, itungannya sebenarnya masih di dalam sih kan indoor/outdoor itu dibedakan dari lokasi itu sebenarnya beratap atau tidak kan ya? HAAAHA

Tapi indoor-nya kali ini beda. Enggak ribet dengan banyak properti tapi justru f(x) bisa tampil dengan properti yang sangat minim. Bahkan bisa dibilang kali ini jauh lebih miskin properti daripada MV yang sebelum-sebelumnya.

Kasian? Justru enggak. Justru tanpa properti itu MV ini jadi terlihat berbeda. Karena saya sudah bosan dengan semua tumpukkan kotak di belakang member atau cahaya lampu menyilaukan mata ketika mereka menari. Kali ini polos-polos aja, tapi masuk gitu ke niat mereka untuk merubah image.
*
*
Set gedung tua yang sudah rusak dan ditambah adegan lari-larian dengan menggunakan pakaian bergaya army terasa pas. Walaupun, itu juga masih ada yang mengganjal (oh ya mereka lari disitu lagi disitu lagi).

Tapi overall, MV ini bagus. Lebih bagus dari grup sebelah yang sakaw sakaw lagunya itu.

MV ini dimulai dengan sebuah shot telepon berwarna hitam yang berdering. Siapa yang menelepon? Kenapa bisa ada telepon di sebuah gedung tua yang tampak tidak terawat dan sudah tidak digunakan? Kenapa bisa ada telepon bersih mengkilat di sebuah gedung yang sekelilingnya terkesan kotor dan tidak terawat? Siapa yang harus disalahkan untuk ini?

Katanya sih deringat telepon itu adalah sebuah penggambaran kalau ada oknum yang sedang berusaha untuk memberikan protes kepada f(x). Berkaitan dengan perubahan konsep dan image yang mereka lakukan.

Di bagian pembahasan lirik lagu kita juga sudah bahas kan soal perubahan f(x)-nya sendiri dan bagaimana mereka berusaha menjelaskan ke publik soal image baru mereka. Orang yang menelepon itu diibaratkan sebagai masyarakat--di dalam video digambarkan sebagai orang-orang bertopeng yang muncul seolah ingin menangkap f(x)--yang tidak suka dengan perubahan yang akan dilakukan f(x). Di akhir video telepon tetap berdering yang berarti f(x) nggak peduli sama kritikan itu.
*
*
Nah, yang gue suka di MV ini tuh sebenarnya ada banyak shot-shot menarik yang di MV SM sebelumnya jarang ada. Sebut aja misalya kitab/buku yang terbakar dan juga sosok kucing dengan dua warna mata yang berbeda.

Kita bisalah mengartikan kitab/buku itu sebagai sebuah catatan peraturan yang dibuat untuk f(x). Karena disini mereka mau melakukan sebuah perubahan, buku/kitab itu divisualkan terbakar karena mereka sendiri ingin menyimpang dari semua yang tertulis disitu. Ingin memulai sesuatu yang baru dengan memusnahkan--membakar--yang lama.

Kalo yang kucing, gue kan kepo yak nyari-nyari gitu bener gak sih ada kucing yang matanya bisa beda warna. Eh ternyata emang ada. Tapi nggak semua kucing mengalami hal ini. Katanya, kucing yang punya warna mata beda itu biasanya yang bulunya putih dan ini semacam penyakit gitu. Nah mereka yang beda warna mata itu punya kecenderungan tuli.

Pas banget kan? Telepon berdering yang nggak di angkat sampai akhir video, dan pura-pura tuli. Simpelnya, ya itu tadi mereka nggak peduli dengan apapun yang dikatakan oleh orang. Mereka mau berubah ya berubah aja.

Tapi emang agak mikir sih kenapa menggambarkan tuli dengan mata kucing yang berbeda warna. Tapi disitulah justru kerennya kan. Ketimbang cuma video ngedance-ngedance ngoper bola cahaya yang cuma ditempel pake editing video.

(tapi di video pake warna hitam mungkin untuk menggambarkan bahwa f(x) emang grup yang beda gitu atau memang cuma buat terlihat serem aja. Karena kalo putih jadinya malah nggak bikin deg-degan pas nonton tapi gemes)

(mungkin ada kucing disitu juga karena emang pas awal-awal kan SM nge-tease-nya bawa-bawa kucing ya. Mereka juga rilis album ada yang versi Wild Cat juga. Ya bisa sih bisa berbagai macam makna juga)
*
*

Kostum Army Looks yang mereka pake juga sangat menggambarkan sebuah perubahan drastis sih. Mengesankan strong gitu. Pokoknya beda aja dari warna-warna mencolok yang ada di MV f(x) sebelumnya. Gue sebenarnya lebih suka sama f(x) yang biasa-biasa aja, tapi kali ini--yah untuk yang terakhir kalinya--gak apa-apa deh ganti image.

Melanjutkan konsep mata kucing yang beda warna, di MV para member juga tampil dengan sebelah mata pake celak, sebelah lagi nggak. Seolah menggambarkan sebuah fase perubahan dari yang polos-polos ke yang agak-agak sangar dikit.

Gue suka MV ini karena banyak detail yang diperhatikan SM. Kayak yang misalnya bohlam meledak yang menggambarkan sebuah ide dan konsep baru buat f(x), bunga (f(x) kan emang kepanjangan dari flower(x)) yang meledak yang menggambarkan kehilangan keperawanan mungkin (maksudnya kan sudah nggak polos-polos kayak dulu sekarang lebih gahar). Suka deh banyak gambar-gambar menariknya. Walaupun kesel juga gak sih kalau sadar ini MV yang bisa jadi MV terakhir mereka? Kenapa pas udah terakhir gini baru totalitas banget.

Pergerakan kamera, shot-shot, efek lampunya bener-bener diperhatiin banget. Gue suka pas yang abis reff pertama terus masuk muka Luna yang kemudian ada efek lampu garis-garis pink itu. Auranya kayak lagi nonton 2NE1 gitu tapi versi lebih nggak ganas hip hopnya.
*
*
Meski memang dominan dengan dandanan celak tebal dan perubahan image, ada juga diselipin sisi innocent para member. Yang adegan di atas gedung, rambut Krystal diterbangin angin dan mereka pake sweater putih itu juga jadi salah satu adegan favorit gue. Kesannya kayak polos banget seneng gitu mandangnya.
*

*
Ironisnya, video di akhiri dengan dua hal yang bisa jadi kode walaupun maksa.

Kitab/buku ditutup bisa berarti mereka menutup kisah lama dan membuka yang baru sih. Tapi, dengan kejadian baru-baru ini kesannya kayak yaudah f(x) udah tutup buku dan SM ganti mereka dengan grup yang baru debut *uhuk* *Red Velvet* *uhuk*.

Terus ada juga poster ala-ala penjahat yang di-WANTED-in(?) gitu. Seolah-olah ini grup emang selama beberapa tahun kedepan bakalan dikangenin banget penampilannya karena akan jarang banget tampil di televisi kalo nggak di konser.

Sebenarnya sedih banget harus menerima kenyataan bahwa f(x) harus berakhir seperti ini. Terlebih gitu ya di tengah-tengah masa promosi mereka dan harus di cut. Nggak menyalahkan Sulli sih sebenarnya. Masing-masing kan punya keputusan dan punya kehidupan pribadi yang nggak selalu bisa sejalan dengan kehidupan profesional.

Cuma menyayangkan aja kalau hanya karena Sulli, f(x) jadi harus hiatus sampai waktu yang nggak ditentukan. Oke kalo SM masih bisa bikin mereka perform di SMTOWN. Tapi sekali lagi apakah semua orang nonton SMTOWN? Bagaimana dengan fans yang nggak bisa nonton? Lagipula, apakah eksistensi mereka di panggung SMTOWN akan sama dengan eksistensi mereka di layar kaca?

CSJH dulu gitu. Pas konser SMTOWN mereka ada tapi lama kelamaan masing-masing sudah merasa dewasa dan akhirnya lepas juga. Pisah juga. Emang nggak dibilang bubar. H.O.T juga nggak dibilang bubar. Tapi sampai sekarang kan nggak pernah ada album baru lagi dengan member utuh. Ya itu berarti hiatus. Tapi entah sampai kapan nggak ada yang tahu.

f(x) mungkin masih lebih beruntung dari CSJH karena mereka usianya relatif lebih muda dan masih bisalah berkarier di banyak bidang. Mengenai ini, biarkan saya meramal sedikit (pernah juga saya tulis di ask.fm saya):

Well, Krystal masih bisa drama dan kayaknya bakalan lebih fokus kesitu kedepannya. Ada drama baru juga kan sama Rain, Hoya sama L. Gue sih berharap Krystal tetep bisa berkarier di dunia entertainment yang nampak di TV. Nggak di belakang layar karena apalah arti fans yang nggak bisa liat dia tiap hari.

Luna gue rasa bakalan banyak featuring sama artis-artis SM lain nantinya. Terakhir dia featuring di lagu BALJUNSOO yang indie band itu kan. Luna juga bakalan langgeng di musikal. Nah ini nih yang bikin males. Kalo udah langgeng di musikal, pasti jarang lagi muncul di TV. Kasian Luna kalau menurut gue.

Victoria gue rasa bakalan lebih eksis di China karena SM lagi mau ekspansi besar-besaran disana. Lebih banyak berkolaborasi sama sub-unit M dari artis SM nantinya. Banyak main variety show juga tapi kayaknya sih di China. Di sana juga dia akan eksis main serial. Kalo di Korea gue rasa SM agak nggak mau ngambil resiko dengan terlalu banyak menampilkan artis asal luar Korea di Korea. Entahlah gue juga nggak terlalu ngerti regulasinya.

Amber? Selain featuring sama artis lain, dia bakalan aktif di beberapa variety show sih gue pikir. Sama acara-acara dimana dia bisa nge-MC. Bisalah kalo itu. Asal masih di SM, nggak ada yang mustahil.

Parah-parahnya f(x) nggak akan lagi rilis album tanpa Sulli. Tapi, mereka bisa bikin sub-unit f(Krystal), f(Luna) dan f(Amber). Ada banyak lagu yang mereka nyanyikan bertiga tanpa Sulli dan Victoria di album-album sebelumnya kan? Oke nggak banyak, tapi ada-lah... Gue sih positive thinking aja bakalan ada grup yang mungkin namanya 'f(x) pangkat tiga' ini.
*
*
Kebanyakan artis Korea rata-rata punya kehidupan yang bener-bener susah dari awal. Semua bekerja keras buat jadi artis. Sulli juga tentu saja. Walaupun mungkin kehidupannya sudah dijamin sejak usia muda sama SM, tapi tetep aja bagaimana dia me-maintainimage dan karier dia juga penting. Manajemen nggak selamanya bisa melindungi artisnya kalau artisnya nggak melindungi dirinya sendiri.

Gue salut sama Sulli yang mau setop sementara demi kehidupan pribadinya. Entah karena alasan apa juga SM oke-in dia hiatus, tapi biarlah dia mendinginkan kepalanya sementara. Gue selalu memposisikan diri gue sebagai fans yang mikir kalau artisnya tuh sebenarnya sudah tahu dan mau menerima apa yang diputuskan oleh manajemen. Nggak mungkin manajemen tidak mensosialisasikan keputusannya ke artis (kecuali mungkin urgent).

Nah, mungkin menurut SM f(x) memang sudah masanya untuk setop juga. Kalo dari segi bisnis, kalo udah nggak laku yaudah ganti yang baru. Fans memang sih akan tetap ada, tapi masalahnya, nggak semua fans itu loyal.

Kalo tipikal gue sih, dikasi kue merah-merah pake krim juga pasti langsung lupa sama f(x). Hehe. Tapi kalo muncul lagi ya pasti suka lagi. Ya pokoknya gitu lah.

Jadi, kesimpulannya: 'RED LIGHT' ini memang album yang sangat sangat sangat dipersiapkan banget kerennya sama SM. Karena bisa jadi ini adalah yang terakhir. Kalo sudah terakhir dan membekas kan asyik. Jadi paling nggak selama beberapa waktu kedepan, walaupun mereka sudah tidak aktif, kita akan tetap ingat sama lagunya. Sama mata kucingnya. Sama rambut pirangnya. Sama susunya yang disiram ke hati yang terbakar.

Sama f(x).
*

Step by Step Jadi Member #EXOLOVE

$
0
0
*
Sudah coba daftar jadi member EXO-L secara resmi? Atau masih eror? Nggak usah khawatir. Bukan cuma kamu yang mengalaminya tapi jutaan orang diluaran sana juga mengalami hal serupa. Nggak usah merasa didahului atau gimana-gimana, ini memang lagi euforianya aja tinggi makanya susah diakses situsnya.

Wajar, yang akses kan nggak cuma orang Korea atau Indonesia aja. Tapi ini global fanclub yang artinya temen-temen kita yang ada di alaska mungkin juga sekarang sedang berkutat dengan sambungan internet mereka untuk membuka situs exo-l.smtown.com.

Sibuknya server situs ini membuat hampir semua situs di bawah smtown juga susah di akses. Ketika saya mencoba untuk membuka situs SMTOWN.com pada hari Rabu (6/8/2014) lalu, saya juga mengalami kendala yang sama dengan ketika saya membuka exo-l.smtown.com. Hampir setiap kali saya sudah berhasil masuk, pasti diakhiri dengan logo loading yang nggak berenti tawaf alias muter-muter.

Tapi sebenarnya ini hanya masalah waktu sih. Tipsnya, sediakan internet yang cepat (nggak perlu supercepat, cepat aja udah Alhamdulillah Ya Allah), sediakan banyak waktu, sediakan cemilan dan minuman yang cukup.
*
*
Kalau sudah, ikuti langkah-langkah ini (untuk pendaftaran lewat web-laptop, untuk mobile-apps prinsipnya sebenarnya sama saja):

1. Untuk bergabung jadi member EXO-L atau akan saya sebut EXOLOVE di sepanjang tulisan ini karena EXO-L nyebutnya nggak enak (eksoel, dicoel), yang paling penting dan mendasar adalah kalian harus punya dulu akun SMTOWN. Bagaimana cara bikinnya? Gampang!

Buka situs ini https://membership.smtown.com/ lalu akan muncul tampilan layar seperti di bawah ini:
*

*
Nggak usah terlalu mikirin sama MUSIC NATION SMTOWN atau apapun tulisannya. Yang jelas, ini tujuannya bikin ID SMTOWN aja. Jangan lupa siapkan sebuah email yang mudah dihapal. Kalau bisa yang memang sudah akrab kamu gunakan untuk akun-akun media sosial, jadi nggak akan lupa.

Setelah muncul tampilan tadi, klik SIGN UP yang ada di bagian bawah kanan. Maka akan muncul tampilan seperti ini:
*
*
Isi semua data yang diminta. Nggak masalah apakah kamu mau pakai nama asli atau nama palsu. Saya sendiri untuk akun SMTOWN pake nama Ronzzy Kevin, karena nama asli saya hanya saya gunakan Insya Allah untuk buku nikah dan dokumen kenegaraan lainnya.

Pada saat memasukkan email, silahkan klik CHECK ID untuk memastikan email kalian nggak pernah digunakan. Kalau sudah pernah digunakan nanti akan diminta buat masukin email lain. Kalo belom digunakan, akan muncul tab dialog 'OK AVAILABLE!'

Password HARUS diisi dengan kombinasi huruf dan angka. Misalnya saya pakai password 'kambinggunung1992' yang merujuk pada idola saya Byun Baekhyun. Isi juga bagian Security Answer/Question kalau-kalau kalian nanti lupa email. Catat pertanyaan dan jawabannya buat jaga-jaga. Selalu isi alternate email (email master yang kalian punya) untuk persiapan juga kalau lupa password, karena email yang kalian pakai daftar+password akan diteruskan ke email ini biasanya.

Setelah semua lengkap, pastikan 'Terms and Agreement' sudah dicentang, lalu klik 'OK'.

Kalau kalian berhasil mendaftar, maka akan muncul pemberitahuan bahwa SM sudah mengirimkan email konfirmasi ke email yang kalian gunakan. Silahkan cek email disitu dan ada link di dalamnya yang harus di klik untuk masuk ke akun SMTOWN kalian. Tampilannya kayak gini:
*
*
Saya sendiri mendapatkan email itu tangal 18 Maret 2013. Jadi memang sudah lumayan lama beraktivitas di akun SMTOWN. Sebelumnya males aja karena emang lemot. Nah kalo sudah klik confirm, nanti akan diteruskan ke situs SMTOWN-nya lagi. Biasanya kalo sudah masuk, di bagian atas akan ada tulisan LOGOUT dalam hangul (kalau Bahasa yang kalian pake Bahasa Korea). Kalau masih ada tulisan LOGIN, berarti silahkan login lagi.

Kalau sudah masuk, yak! Kalian sudah punya ID SMTOWN.

Tapi, kalau misalnya ketika kalian klik 'OK' (sebelum berhasil menerima email konfirmasi maksud gue) dan muncul tampilan seperti ini:
*
*
Silahkan ulangi proses isi form dari awal sampai berhasil ke halaman yang memberitahukan kalau email konfirmasi sudah dikirim ke email kalian.

Nah, setelah punya SMTOWN ID, kalian sudah bisa mengakses semua situs dibawah SMTOWN. Iya f(x), iya SNSD, iya SJ dan semuanya. Termasuk EXOLOVE.

Kenapa saya menyarankan kalian untuk bikin akun SMTOWN dulu? Karena sampai saat ini situs SMTOWN aja masih nge-down, apalagi kalian mau registrasi lewat exo-l.smtown.com tanpa punya ID. Prosesnya akan jadi 2 kali lebih menyebalkan.

Dan, ID SMTOWN ini sangat memudahkan kalian untuk mendaftar di EXOLOVE.

2. Klik Login di halaman depan exo-l.smtown.com, lalu akan muncul tampilan seperti ini:
*
*
Nah, tadi kan kalian sudah punya akun SMTOWN kan ya, yaudah itu tinggal masukin email-nya aja kesitu plus password-nya. Tentu saja. Kalau misalnya nih kalian keukeuh mau register via exo-l.smtown.com. Tapi ya berantem sama jutaan yorobun lain diluar sana. Silahkaaan.

Kalo misalnya gak punya akun SMTOWN, klik JOIN MEMBERSHIP dan akan muncul tampilan kayak gini:
*
*
Isi form-nya, ikuti langkah-langkahnya, tunggu email konfirmasinya :) Nah cobaan dimulai disitu deh tuh.

3. Udah kan? Masukin email dan password, terus klik LOGIN? Nanti akan muncul lagi halaman kayak gini:
*
*
4. Nah, di bagian ini kan sebenarnya sudah tinggal tahap akhir. Tapi karena traffic yang menyebalkan, jadi ketika kalian menekan tombol START itu akan LAMAAAAAA banget responnya. Gue menghabiskan sekitar dua jam cuma buat bisa beneran ke-START. Kadang, kalo dipencet juga nggak respon. Jadi, relakan mouse kalian mengklik se-barbar mungkin. Karena itu juga yang gue lakukan sampai akhirnya VOILA! Terdaftar juga!

5. Kalau sudah berhasil masuk dan ter-LOGIN, nanti di halaman utamanya di bagian kanan atas bakalan ada tulisan: L-CARD | MY PAGE | LOGOUT | CUMMUNITY | ENGLISH

Fungsinya?

L-CARD: untuk melihat kartu anggota kalian. Ini sebagai bukti bahwa kalian sudah resmi jadi bagian dari EXOLOVE. Kartu ini bisa diunduh ke format pdf dan bisa di print sesuka hati. Gratis kok. Bentuknya kayak gini:
*
*
Kalo klik PRINT, nanti muncul tab printer yang kalian gunakan. Nah karena kemaren gue iseng nge-klik padahal gue gak pernah konek printer ke laptop gue, yang muncul adalah pilihan print ke pdf. Jadi file itu bisa jadi file pdf gitu. Yaudah nanti print bentuk kartu anggota aja biar lucuk. Nggak juga gapapa.

MYPAGE: ini idealnya kalian ngedit profil kayak di FB gitu. Ya identitas diri kalian lah begitu. Tapi sampai gue menulis artikel ini, setiap kali gue mencoba untuk masuk ke halaman itu selalu error.

LOGOUT: untuk keluar dari situs. Ya sama kayak keluar dari Twitter dsb lah ya. Tapi kalo laptop sendiri sebenarnya gaperlu LOGOUT. Kecuali kalo di warnet. Cuma, sistemnya kalo SMTOWN sih kalo udah close tab dan gak aktif beberapa jam, ke logout sendiri.

COMMUNITY: isinya FANBOARD EXO, FROM STAR (surat yang ditulis EXO), STAFF DIARY sama NOTICE. Sama kayak kalo lo buka exo-k.smtown.com, ada juga bagian ini.

ENGLISH: indikator bahasa yang sedang lo gunakan. Kalo yang nampak ENGLISH berarti lagi pake bahasa Inggris. Nggak bisa milih bahasa Sunda atau bahasa Kalbu karena enggak ada.

Oh iya, selama ini akan banyak error yang terjadi karena gagal login. Akan muncul juga notifikasi kayak gini kalo error:
*
*
6. Lalu? Sebenarnya setelah kalian berhasil dapat L-CARD, kalian sudah selesai mendaftar dan resmi jadi EXOLOVE YOROBUN. Tapi, selama Agustus SM ngadain sayembara (YANG MEMBUAT SEMUA ORANG MENGAKSES SITUS ITU SAMPAI AKHIRNYA OVERLOAD DAN ERROR TERUS) yang berhadiah macem-macem.

Ada Voice Note, Signed CD, Gold Card sama Lucky Box. Ini semuanya diundi untuk kalian yang menjawab pertanyaan yang ada di halaman utama dengan benar. Jadi kalo kalian daftar di bulan ini, kalian bisa dapet hadiah kalo beruntung. Tapi aksesnya jadi mampus mampusan. Kalo kalian daftar bulan depan, kalian gak dapet hadiah tapi daftarnya gampang.
*
*
Buat dapet hadiah kan harus jawab pertanyaan, nah pertanyaan ini hanya bisa diakses kalau kalian sudah LOGIN dan terdaftar sebagai member. Ada 11 pertanyaan berbeda di setiap planet yang bergambarkan logo para member. Pertanyaannya sebenarnya nggak susah dan semuanya pasti jawabannya ada hubungannya sama member yang lo pilih.
*
*
Nggak ada keharusan lo harus menjawab pertanyaan itu. Nggak harus jawab 11 juga. Pilih sesuai bias juga gak masalah. Tapi kalau mau jawab 11 juga sebenarnya nggak ada yang ngelarang.

Hanya saja, respon ketika kalian membuka pertanyaannya dan menjawab pertanyaannya membutuhkan waktu yang relatif cukup lama. Kadang juga error dan muncul tulisan 'YOU ARE OFFLINE' gitu. Pokoknya bisa terjadi error kapan saja dan di bagian mana saja.

Beruntung, gue sudah menjawab semua pertanyaannya dengan benar dan gue akan bocorkan ke kalian apa saja yang ditanyakan oleh masing-masing planet. Masing-masing punya hadiah yang beda-beda. Misalnya, ketika gue jawab pertanyaan di Baekhyun Planet, gue dapet Voice Mail. Tapi nggak langsung dapet, diundi sih. Gatau kapan. Suka-suka SM aja.
*










*
Kris nggak ada pertanyaannya mungkin gak sempat setor karena masih di Praha. Wakakakaka Nah kalau udah begitu, yaudah, kalian udah jadi member EXOLOVE. Nantikan saja program-program yang akan diluncurkan SM selanjutnya lewat situs itu. Yang jelas, sepanjang Agustus, situsnya akan selalu lemot.

Kuncinya supaya bisa masuk adalah sebenarnya sabar dan coba terus. Nggak usah buru-buru karena nggak ada yang lebih keren masuk duluan atau belakangan. Ini hanya sekedar status official atau tidak saja. Dan itu nggak berarti banyak kalo lo nggak pernah melakukan hal penting buat EXO seperti beli CD misalnya.

Buat apa koar-koar jadi official member EXOLOVE kalo gak pernah beli CD original mereka? Gabung fanclub gratisan nggak membantu mereka untuk dapet makanan. Jadi gausah sombong kalo udah berhasil daftar.

#ngomongsendirilohiniguebenerandeh

Selamat mencoba! Selamat tinggal EXOFANSYOROBUN! Selamat datang EXOLOVE!

Semoga berhasil yang mencoba daftar :)


Halo, Red Velvet!

$
0
0
*
(superlong post again)


2014 ini kayaknya SM nggak mau berenti bikin kaki fans melemas. Bayangin aja, dari tanggal 1 Januari sampai ini udah abis Lebaran, dunia persilatan masih aja heboh seakan nggak ada istirahatnya. Hati dan pikiran fans udah lebam-lebam, luka-luka, sobek-sobek. Tapi, nggak ada pun yang mau berhenti dari dunia penuh kebahagiaan namun mematikan ini.

Ya, emang sih ini berlaku buat yang SM Biased doang. Buat orang yang emang suka sama semua artis SM, nggak peduli mau fandomnya apa juga. Gue, biarpun menyatakan diri sebagai EXOLOVE tapi secara umum emang udah SM Biased. Jadi mau gimanapun, kabar seputar anak-anak SM akan mempengaruhi hidup gue sedikit atau banyak. Jadi ya gitu lelahnya dobel.

Kalau dibilang multifandom sebenarnya gue nggak. Gue tetep stick to EXO (dan Super Junior kalo inget). Tapi kalau suka, ya suka sama semuanya. Suka bukan berarti masuk ke fandom. Ya gitu pokoknya.

Belum lagi satu masalah 15 Mei kelar, muncul lagi masalah baru di bulan Juli. Belum lagi masalah yang katanya pacaran sembunyi-sembunyi tapi malah nge-date dengan begonya di open car. Tauklah.... Entah apakah masalah di bulan Mei dan Juli ada kelanjutannya atau enggak, tapi semuanya seakan tertutupi oleh empat potong kue bernama Red Velvet, Taemin dan Henry. Tapi disini kita cuma akan membahas Red Velvet saja.

Debut Red Velvet memang awalnya rada-rada tidak dimulai dengan sebuah start yang nendang. Di tengah masa promosi f(x), manajemen langsung ngumumin debut girlband baru. Nggak lama setelah pengumuman girlband baru (dan anehnya jelang hari debut si girlband baru), SM ngumumin hiatusnya Sulli.

Ya gimana orang-orang nggak pada mikir, "Halo? Ini apakah semuanya berhubungan?"

Nggak bisa dibilang nggak berhubungan. Mereka datang dari manajemen yang sama. Kalau satu artis bikin nama manajemen jadi agak miring, artis lain mau nggak mau harus mau untuk balikin jadi lurus. Bukan nge-judge siapa-siapa, tapi ini cuma contoh.

Tapi mungkin banyak (gak kali ini lo doang Ron) yang mikir, kenapa harus Red Velvet?
 *
*
Apa yang gue tulis di bawah ini hanyalah sekedar sotoy semata. Ini hanya sebatas pemikiran dangkal aja yang tidak berlandaskan apa-apa (halah).

Entah kenapa gue mikir kalau Red Velvet ini semacem grup pelarian. Nggak tahu kenapa ya. Hahaha... maafin banget bukan gue nggak suka, tapi serius, dari pengumuman mau debut girlband sampai akhirnya debut, Red Velvet agak kurang gigit keseruan ketika menanti debutnya.

Bandingin sama EXO yang kita harus ketar-ketir nungguin teaser dulu dari Desember 2011 sampai akhirnya debut di April 2012. Tapi ini? Cuma sekedar foto sama teaser video yang dipotong dari MV doang. MV-nya sih lumayan terlihat lebih 'rame' dari 'Overdose' atau 'Bonamana'. Agak jauh juga dari MV SM yang biasa. Cuma, ya itu, dari foto ke MV kayak terlalu epetttt. Gak berasa.

Walaupun... walaupun beberapa membernya sudah diperkenalkan lewat SM ROOKIES. Debut mereka juga membawa dampak yang besar tentu saja buat image SM ROOKIES karena ternyata SM memang niat ngedebutin mereka, nggak dianggurin dulu sampai artis seniornya udah lelah cari uang atau tidak laku (maaf maaf kata).

Debut Red Velvet jadi sebuah harapan buat anak-anak SM ROOKIES. Mereka pasti debut, kapannya itu nggak tahu. Tapi setelah Red Velvet, grup cowok pasti akan debut juga tahun depan paling cepet. Enggak akan jauh beda sama pas SHINee ke f(x) yang jaraknya cuma setahun.

(Sotoy)

Lanjut ke soal debut Red Velvet yang terkesan melempem dan pelarian....

Red Velvet sendiri kan sebenarnya sudah kebentuk satu setengah tahun yang lalu dengan formasi empat orang member seperti sekarang. Satu setengah tahun bukanlah waktu yang singkat untuk persiapan debut. Terlebih itu belum ditambah masa trainee masing-masing member. Bisa dibilang, semuanya sudah matang dan kalo debut nggak malu-maluin.

Kenapa akhirnya gue menyebut grup ini sebagai grup pelarian? Soalnya berasa banget SM butuh sesuatu buat nutupin semua masalah-masalah yang cukup pelik selama beberapa bulan terakhir. Itu yang pertama.

Sebenarnya senjata paling ampuh mereka tuh Super Junior sama SNSD. Tapi kalau mau nunggu Super Junior sih kayaknya kelamaan. Mau nunggu TTS juga sama aja lama. Sementara kondisinya mereka nggak mau pemberitaan di media soal masalah-masalah mereka terus yang dibahas. Mereka butuh sesuatu buat nutupin itu dan akhirnya debutlah Red Velvet.
*
*

Yang kedua, budget investasi yang nggak terlalu mahal untuk lagu. Super Junior, TTS dan Taemin nggak mungkin comeback/debut solo hanya dengan single. Makanya butuh waktu lama untuk mempersiapkan album (mini, paling minimal) buat mereka. Lagipula, mereka bukan level lagi untuk hanya ngerilis single yang isinya hanya satu dua lagu. Itulah yang membuat proses comeback mereka jadi lebih lama. Sementara kondisinya, SM tetap butuh pengalihan isu.

Jika kita membandingkan dengan Red Velvet yang masih baru, punya single aja udah syukur. Mungkin mereka mikir, yang penting debut gak usah muluk-muluk. Nah, karena sudah lama terbentuk, proses produksi mereka pun akan makan waktu yang relatif lebih cepat karena mereka cuma perlu satu single plus MV.

Oh iya, FYI, untuk lagu 'Happiness', Red Velvet sudah latihan 6 bulan sebelum debut.

Lalu, SM punya SMROOKIES yang memang adalah 'senjata' SM ketika mereka kepepet kayak gini. Mereka butuh sesuatu buat bikin orang-orang sejenak lupa sama Kris sama Sulli, "Ya udah, itu Red Velvet didebutin aja,"

Hasilnya? Jeng-jeng... sebagai orang yang kerjaannya mantengin AllKPop dan berbagai portal berita seharian, gue cukup yakin bahwa setelah Red Velvet debut sudah tidak lagi pemberitaan miring soal Sulli ataupun pemberitaan soal Kris. Nggak pas kayak awal-awal isu itu berkembang. Kalaupun ada, ya paling masalah film baru karena kebetulan memang mereka lagi punya proyek film kan.

Di satu sisi sebenarnya kasian juga sih sama Red Velvet. Takut aja kalau debut mereka yang udah dadakan dan kesannya ala ala kayak begini nanti berakhir kayak f(x) juga.

Duh, ketok meja tiga kali, ketok jidat tiga kali. Amit-amit. Tapi toh, kalaupun akan berakhir seperti f(x), lima tahun itu sebenarnya bukan waktu yang singkat juga buat berkarier. Mau nggak mau kan memang regenerasi itu harus terjadi. Tapi ya promo dari manajemen juga penting. Makanya berdoa aja Red Velvet bakalan terus dapet sponsor kayak EXO yang bajunya semua dari sponsor hahahahahha
*

*
Yang ketiga, kenapa SM kesannya kayak dikejer target gini sebenarnya gue mikirnya ada hubungannya sama YG Entertainment. Pertama masalah Park Bom, yang membuat YG berada dalam kondisi gonjang-ganjing (yang mungkin enggak secara keseluruhan, tapi adalah sedikit getaran).

Kalau baca-baca berita, kesannya YG emang kayak lagi berusaha menutupi kenyataan banget kalo Park Bom bersalah. Itu kata media sih. Gue emang anaknya gampang kemakan media, sama kayak nenek-nenek pedaleman desa yang kebanyakan nonton sinetron. Belakangan bahkan gue pengen bikin video kayak Marshanda saking gue gampang banget dipengaruhi media.

YG juga punya sebuah senjata ampuh tahun ini yaitu WINNER yang udah resmi debut album baru sekaligus fandom (iya berdekatan juga dengan peresmian fandom EXOLOVE--kerasa kan persaingannya?). Menurut gue, SM (selalu) nggak mungkin mau kalah dari YG. Demikian juga dengan YG.

Debut Red Velvet yang terburu-buru itu dan dipilihnya Agustus juga lalu peresmian EXOLOVE yang juga Agustus (ditambah juga dengan Taemin jangan lupa) adalah senjata yang dirasa SM mungkin setara dengan debut WINNER. Sebelum YG punya grup baru, SM sudah duluan mencuri start dengan mendebutkan Red Velvet.

Emang sih, beda genre. Jelas. Beda jenis kelamin, jelas. Beda konsep juga jelas. Tapi SM bisa keliatan disini mau main 'fair'. Anak baru harus dilawan juga dengan anak baru. Walaupun sebenarnya disini mereka nggak keliatan 'melawan' karena Red Velvet debut duluan. Jadi karena WINNER debut belakangan, seolah-olah WINNER-lah yang jadi counter-attack dari debut Red Velvet. Pinter. Sekaligus licik.

Well, ini sebenarnya cuma sekedar ngayal aja. Belom tentu bener. Jadi gak usah dipercaya. Gue bukan tipikal netizen Korea Selatan yang nyinyir kok. Gue hanya ngarang bebas. (emotikon ngeluarin lidah).

*
Walaupun gue bilang teasernya enggak terlalu nendang, tapi gue suka sama konsep teaser foto Red Velvet. Gue suka sama warna rambutnya. GUE SUKA SAMA IRENE! Sejak SM ROOKIES memang gue sudah menaruh hati sama Irene. Nggak tahu kenapa gue suka banget sama nama Airin (Irene kalo di hangul jadi Airin). Gue pernah bikin cerpen yang nama ceweknya Airin (cowoknya Mario).

Karena namanya Red Velvet, Irene yang rambutnya merah pun jadi teaser foto pertama yang dirilis. Duh, Tiffany... Tiffany.... Dari awal memang sudah jelas kalo Irene ini mirip Tiffany dan di teaser ini makin jelas lagi kemiripannya.
*
*
Gue langsung kebayang sama rambut Krystal di 'Nu ABO' ketika ngeliat Irene di foto ini. Terus gue baru yang "OOOOOOH INI MAKSUDNYA GABUNGAN DARI f(x) dan SNSD? RAMBUTNYA MIRIP KRYSTAL TERUS MUKANYA MIRIP TIFFANY?" walaupun sebenarnya nggak gitu juga kali ya maksud SM.

Konsep teaser fotonya ini sebenarnya Thumbelina kayaknya ya. Peri-peri bunga dengan rambut warna-warni tapi mereka nggak punya sayap. Iya Thumbelina juga sebenarnya nggak punya sayap sih. Tapi kalo Irene Thumbelina, terus kucing yang nemplok di bunga yang ada di kepalanya itu segede apa. Kuman?
*
*
Teaser Seulgi keluar dan "OH ASTAGA BENERAN TAEYEON," udah fix banget. Dari awal Seulgi dikenalkan ke publik oleh Kyuhyun juga ini anak sudah di cap sebagai Taeyeon 2.0. Sedih, kenapa dia harus diperkenalkan dengan mencomot nama Taeyeon. Kesannya kayak nebeng popularitas! IH SEULGI KAMU NEBENG POPULARITAS SAMA TAEYEON! SAMA KYUHYUN JUGA! SUMPAHIN JODOH SAMA KYUHYUN!

Ada Lay di teaser foto Seulgi ini. Menarik sekali. Kenapa nggak sekalian disebut gabungan dari f(x), SNSD dan EXO?
*
*
Teaser foto Wendy jelas-jelas ketebelan bedak. Sampai mukanya jadi putih kayak mayat gitu dan bikin dia jadi susah dibedain sama Seulgi ataupun Irene. Sampai disini, semua orang langsung ngecap Red Velvet sebagai grup kembar tiga karena mukanya sama semua. Untuk yang satu ini gue nggak ragu. Emang mukanya semua mirip. Semua Mirip Entertainment.

Ada Luhan juga di teaser Wendy dan tetep kecewa kenapa nggak ada nama EXO dibawa-bawa di debut Red Velvet.
*
*
Ketika Joy diperkenalkan, Alhamdulillah enggak kembar empat. Setidaknya ada satu member yang mukanya nggak keliatan mirip. Joy menurut gue image-nya kayak Sulli banget. Persis kayak Lami gitu aura-aura ceria maknae bahagia gitu. Dan ya, memang mirip sama Kim Yoo Jung sih mukanya rada-rada.

Irene, Seulgi dan Wendy masing-masing ada paling tidak satu mamalia di fotonya. Mungkin karena mereka sudah dewasa ya ketimbang Joy jadi sudah bisa menyusui. Sementara Joy ditemani dengan sekumpulan unggas. Dia patut berhati-hati dari flu burung. Jangan sampai baru berapa bulan promosi nanti masuk rumah sakit karena flu burung. Kan gak asik Joy.

Irene, Seulgi sama Wendy sih aman soalnya selama ini nggak ada flu kucing, flu rusa sama flu kuda apalagi flu unicorn.

Teaser foto favorit gue jelas yang ini! hahahaha
*
*
Muka Irene sama Seulgi udah kayak pinang dibelah kampak. Seulgi idungnya agak lebih besar dikit sih. Terus kalo ngeliat Wendy malah makin bingung. Wendy juga mirip banget sama Irene tapi kalo diperhatiin disaat yang sama mirip juga sama Seulgi.

Sementara Joy ekspresinya yang I don't care what my eonni-deul-eun doing gitu. Yang lain ekspresinya kaget bengong dia malah santai aja. Padahal secara teknis yang harusnya kaget itu dia krena dia bakalan digigit laba-laba sementara yang lain cuma dihinggapi kupu-kupu.

SM jelas sangat menyadari fakta bahwa anak-anak ini mukanya sama semua. Makanya warna rambutnya dibedain supaya orang yang awam sama muka Korea langsung bisa ngebedain. Joy sih jelas mukanya yang paling beda di antara yang tiga. Irene sama Seulgi keseringan mandi bareng tuh makanya mirip. Kzl bgtz.
*

*
Nah, beralih ke MV debut mereka. Hmmm... Kali video musik mereka bisa dibilang cukup menarik. Mungkin karena memang sebelumnya, manajemen tercinta ini nggak pernah bikin tipe MV yang template kayak gitu. Walaupun sebenarnya nggak wah-wah dan budget besar banget, videonya menyenangkan lah. Cukup menarik untuk grup yang debutnya mendadak.

Konsep MV-nya sebenarnya sederhana. Warna-warna yang dipakai juga mencolok karena lagu ini kan tentang 'how to be happy'. Jadi nggak mungkin gelap karena gelap cenderung identik dengan ketidakbahagiaan kalau di warna.

Awalnya gue pikir itu Kebun Binatang Ragunan bikin iklan, soalnya masang burung Beo gitu di depannya (kasian lagi burung Beo-nya hidungnya udah keropos :( nanti bentar lagi dia jadi Voldemort idungnya abis). Tapi untung sih ya pake burung Beo. Kalo misalnya burung hantu nanti dikira Limbad yang debut jadi girlband.
*
*
Sayangnya ini burung Beo kurang meyakinkan kalau dia adalah burung liar di pedalaman hutan. SM sekali lagi miss di detail. Kalau mereka mau bikin scene hutan yang real, harusnya itu cincin di kaki burung Beo-nya dilepas dulu. Mana ada burung Beo liar di hutan pake cincin.
*
*
Karena Red Velvet diambil dari SM ROOKIES, maka MV mereka juga adalah tempat yang tepat untuk memperkenalkan secara sekilas member SM ROOKIES yang lain. Setelah shot burung Beo bercincin itu ada beberapa member SM ROOKIES cewek yang tampil. Salah satunya (katanya yang pake baju kuning) itu Lami. Nah yang lain, enggak tahu deh siapa. Di Video terbaru SM ROOKIES juga ada kan tuh anak baru keliatan. Mungkin mereka salah satunya.

Cara membedakan mereka bukan member Red Velvet sudah jelas dari rambut mereka. Tapi itu yang gelantungan berbulu bukan SM ROOKIES ya itu monyet beneran.
*
*
Belakangan SM kalo bikin MV jadi jarang ada shot yang bisa dicari-cari kesalahannya (diluar gerakan dance maksudnya). Setelah 'Last Romeo', tumben loh ini gue bisa nemu lagi ada yang aneh-aneh di MV. Hahahaha

Agak enggak penting sebenernya, tapi, waktu Joy membuka pintu, di sebelah kanan ada semacam rak kecil di dinding yang di atasnya ada bingkai foto:
*
*
Terus Wendy masuk dari pintu entah mana enggak tahu mungkin sejak tadi dia ada di kamar mandi bisa jadi. Terus Joy tiba-tiba udah ganti baju dan rak yang di atasnya tadi ada bingkai foto itu pun hilang.
*
*
Kenapa hilang? Jelas. Karena sebelum Wendy masuk, bingkai foto itu nempel di tembok bagian lain dari ruangan itu dan ada Irene bergerak-gerak di dalamnya.
*
*
Lalu Seulgi masuk lagi ke dalam ruangan itu dengan membuka pintu padahal dari tadi dia udah ada di dalem kenapa juga dia harus bolak balik keluar dan masuk lagi. Pas dia masuk, bingkai foto itu balik lagi ada di atas rak yang di awal tadi.
*
*
Anyway, sebenarnya itu ruangan di dalam rumah apa gimana sih? Kalo di dalam rumah, kenapa ada banyak taneman kayak pohon pisang segala. Dapat matahari dari mana itu pohon pisang? Sejak kapan pohon pisang bisa ditanem di pot dan ditaroh di dalam rumah? Apa mereka nggak tahu kalo pohon pisang itu sarang pocong sama kuntilanak?

Tsk.
*
*
Biasanya SM akan memanfaatkan ini untuk menampilkan mata satu ala ala illuminati gitu. Tapi tumben sekarang nggak ya? Sudah move on? Atau Lee Soo Man sudah turun jabatan? Nggak lagi jadi ketua Illuminati cabang Gangnam?
*
*
SM mungkin masih terinspirasi dari suasana musim panas di hutan-hutan belantara daerah tropis yang didominasi dengan tanaman Lidah Mertua. Entahlah nonton MV ini berasa mau The Sims yang terdampar di pulau-pulau itu.

Selain lidah mertua, ada jeruk, ada rusa, ada kucing, ada flamingo, ada berbagai jenis bunga-bunga, ada buah naga juga. Wah rame deh berasa lagi di belantara beneran. Ada nuansa musik-musik pantai gitu kayak misalnya lagi di Hawaii. Cuma ya sayangnya, kenapa ini empat orang harus pake baju Cheerleader di tengah hutan. Padahal kalo misalnya pake beha batok kelapa terus rok dari tanaman liar kan lebih berasa nuansa Amazon-nya.

Dari Hawai ke Amazon. Jauh ya.
*
*
Maskot SMTOWN yang baru ini juga jadi salah satu gimmick di video Red Velvet. Menjadi simbol penyambutan Red Velvet ke keluarga baru SMTOWN. Maskotnya tahun ini banyak yang berubah ya. Ini agak lebih simpel dari sebelumnya kan banyak karakter tuh. Yang ini cuma bola plastik yang bisa berubah bentuk jadi gummy bear Yupi. Mungkin SM terlalu banyak masalah makanya males bikin maskot baru yang lebih wow. Kalo pake maskot lama basi.
*
*
Itu lukisan yang di dorong sama si maskot yang jadi background foto teaser-nya Red Velvet bagus deh. Ngeliat itu entah kenapa gue jadi keinget sama MV 'Dream Girl'-nya SHINee. Kan banyak juga tuh nuansa floral disitu. Duh.. itu MV paling menarik sepanjang masa.
*
Lanjut, coba perhatiin juga lemari laci yang ada di gambar di atas, trus balik lagi ke gambar Seulgi yang ini:
*
*
Ada dinding di samping lemari laci itu yang seolah bilang kalo iya ini rumah emang sampai situ doang batasnya. Tapi di adegan di bawah ini, seolah-olah rumahnya jadi luas banget dan itu dinding tiba-tiba menghilang. Saking luasnya sampai bisa dipakai main sepedaan di dalam rumah. Tsk.
*
*
Baju dalemnya Irene keliatan :Q Apa itu beha :Q
*
*
Oiya ini juga salah satu yang mungkin ditiru Red Velvet dari SNSD yaitu angka-angka yang ada di baju mereka. Oke secara teknis urutannya sebenarnya H.O.T dulu baru SNSD baru terus EXO (maaf gue gak pernah liat SJ, SHINee sama f(x) pake baju angka-angka di teaser foto ataupun MV mereka, koreksi gue kalo gue salah).

Irene 43, Seulgi 20, Wendy 77, Joy 31. Gue penasaran, sebenarnya darimana sih SM menentukan angka-angka ini? Sampai sekarang gue gatau loh bahkan angka-angka buat EXO juga gue nggak tahu darimana asalnya. Hahahaha Duh rada enggak penting juga sih.Yang gue tahu cuma Xiumin angkanya 99 karena dia paling tua jadi angkanya yang paling tinggi. Itu aja. Inipun juga gue ngasal.
*

43+77+20+31 = 171 | 1+7+1 = 9<<< Nah tuh pengganti SNSD kali mereka #kompor

Eh tapi bagus ya baju yang ini. Beneran terlihat seperti Red Velvet dengan krim. Seru sekali. Untung namanya bukan Kue Tetek ya. Warnanya ijo terus tengah-tengahnya menonjol kecokelatan kan agak-agak gimana gitu.
*
*
Semua pasti setuju kalo Seulgi di gambar di atas itu mirip banget sama Taeyeon. Apalagi pas Taeyeon di 'The Boys' yang rambutnya juga dikeriting. Sebenarnya ada juga momen dimana Irene terlihat mirip Taeyeon (walaupun sebenarnya gue tetep mikir dia mirip Tiffany).
*

Udah lama sekali gue nggak melihat televisi jadul kayak gini terlebih mereknya LOEWE. Ahahaha dulu pas kecil gue pernah kayaknya punya temen atau liat TV yang mereknya LOEWE. Aneh juga kenapa SM malah promosi TV jadul asal Jerman, bukannya malah membanggakan TV buatan Korea kayak lagunya HALO itu hahahahahaa. Eh tapi, TV jadul kok bisa keluar warna sih. Kayaknya TV yang begitu modelnya harusya kan hitam putih. Kkkk~
*
*
Coba jelasin bagaimana caranya ada penyu bisa ada di puncak pohon.........
*
*
Ini juga salah satu shot favorit gue. Itu sebenarnya badannya beneran mereka nggak sih? Kenapa yang paling kanan jadi Seulgi sementara bajunya itu Wendy yang di bagian ini?
*
*
Tapi kalo liat dari bentuk paha-nya sih, yang paling kanan itu paha-nya Wendy. Nah yang lain enggak paham deh. Mungkin urutannya dari kiri ke kanan itu bener tapi pas Seulgi sama Wendy ketuker. Iya ngapain juga dipikirin yak. Heran.
*
*
Nah, terlepas dari semua kontroversinya, gue suka video klipnya. Lucu, menggemaskan, sesuai sama image mereka. Enggak terlalu berlebihan dan enggak terlalu kampungan juga MV-nya. At least enggak kayak 'Overdose' atau 'Bonamana' lah ya.

Serius gue jadi gak suka MV 'Overdose' soalnya pas udah setengah jalan nge-review si Kris gugat SM terus bikin gue gak bisa nyelesein review-nya. Males. Hahahahahaha

***

Gue pertama kali denger lagu 'Happiness' memang sedikit bingung. Tapi kemudian menyadari kalau ada nuansa f(x) dan juga SNSD 'I Got A Boy' di lagu ini (pas bagian-bagian rap-nya itu). Untuk yang SNSD mungkin wajar karena penciptanya sama. Untuk f(x) mungkin karena selama ini artis SM yang berani total permak gaya rambut itu mungkin f(x) kali ya. Dan apa yang paling menonjol dari Red Velvet kalau bukan dada dan rambut mereka.

Yang gue suka dari lagu 'Happiness' (walaupun ketika perkenalan grup dan live performance anak-anak ini kedengerannya bilang 'Hey Penis') karena lagunya bikin semangat dan beneran bikin happy. Lirik lagunya ditulis sama Yoo Young Jin dan bukanlah lagu cinta. Tapi lagu yang menumbuhkan pikiran-pikiran positif.

Persis seperti ketika EXO debut waktu itu lagunya juga kan ada kritik sosialnya. Kalo Red Velvet lebih ke yang 'Let me tell you how to be happy' gitu. Ngebaca translate-an liriknya sambil dengerin lagunya pas pertama kali langsung bikin gue senyum-senyum sendiri. Suka banget sama liriknya!

ego ega wigo wagol ego ega wigo wagol waaayang wayang wayaaang wayang

[begitu lirik awal lagu ini sebelum masuk ke]

Sometimes, you gotta be bold!
Just rock the world! Boo-yah
Lalala lalala lalalala (Happiness/Hey Penis)
Lalala lalala lalalala

[Kenapa bagian ini Seulgi yang ngomong sih bukan Wendy? Secara praktik kan Wendy lebih jago Inggris bukannya karena dia besar di Kanada?]
(Are you happy? Uh)
Worries Go Up
Feeling down, Change up
Trying to cheer up, Wind up
Great things will happen all at once, straight up

Every day, I’m more style up
Focusing on things that will make my feelings go up
Want me to share my secret to happiness?
In the morning, I wake up
And I tell my mom I love her

(Ah, my sweet daughter)

[SUMPAH PAS BAGIAN INI JOY SAMA IRENE NYA KYAAAAAAAAAA]

The happy feelings that follow me are so cute that I’m happy
(She’s talking)
Money and power
I feel bad for the adults who only chase after that
They are truly unhappy

[agak enggak realistis sih sebenarnya tapi anggap aja ini sudut pandang anak-anak yang belum tau rasanya kerja di kantor demi bayar kosan dan sekedar makan (juga karokean dan nonton bioskop) dan merantau]

The world is filled with happy things and great things
That it’s been a while since we stopped caring about money and power
I’m a little different
I just do what I want to do
If you just worry and become an adult
You’ll have regrets

Yesterday, today and tomorrow
My journal is filled with adventures to find happiness
I’m a little different
I believe in the power of optimism

[Udah sampai sini langsung manggut-manggut dan membenarkan semua liriknya. Jadi manusia memang nggak boleh terlalu negatif dan harus tetap berusaha untuk memunculkan pikiran positif. Tapi iya itu yang susah, ahahahahaha, tapi bisa sih dicoba dan dibiasakan]
Lalala lalala lalalala (Happiness/Hey Penis)
Lalala lalala lalalala (I want it)
Lalala lalala lalalala (Let’s dream)
Lalala lalala lalalala
(Uh, are you happy? Uh)
I met my friend on my way to school
I’m happy that she ran over to me and linked her arm in mine with a smile
The groups of boys who are always joking around
I’m happy that they pay attention when I pass them
She may nag but my mom says she loves me the most in this world
Hey hey, take out those adults who only fight on TV

[Bagian ini juga yang bikin ngerasa mirip I Got A Boy, bagian nyanyi seperti ngegosip dan bercerita. Oh iya I Got A Boy juga Yoo Young Jin yang nulis liriknya kalo gak salah inget]
I like it more and more
I’m happy that I’m me
What makes me even happier
Is that you’re next to me

[AAAAAAAAAAAAAAAAAKYAAAAAAAA jadi kalo sendiri gak happy gitu ya. Kalo jomblo? #makankaca #makanbeling]

(Uh, What you wanna be?)

Money and power
I feel bad for the adults who only chase after that
They are truly unhappy
The world is filled with happy things and great things
That it’s been a while since we stopped caring about money and power
I’m a little different
I just do what I want to do
If you just worry and become an adult
You’ll have regrets

Yesterday, today and tomorrow
My journal is filled with adventures to find happiness
I’m a little different
I believe in the power of optimism
Lalala lalala lalalala (Happiness/Hey Penis)
Lalala lalala lalalala (I want it)
Lalala lalala lalalala (Let’s dream)
Lalala lalala lalalala
(Uh, are you happy? Uh)
Shine on me, Let it shine on me
In my embrace, Let it Shine
Shine on me, Let it shine on me
In my arms, Let it Shine
Lalala lalala lalalala (Happiness)
Lalala lalala lalalala (I want it)
Lalala lalala lalalala (Let’s dream)
Lalala lalala lalalala (Happiness)

(translation by pop!gasa)

Gue suka lagunya, gue suka MV-nya, gue suka Irene. Overall, debut mereka walaupun sedikit kayak biskuit melempem (atau kayak tekstur kue Red Velvet yang juga melempem?) di bagian teaser, tapi memang menyenangkan seperti lagunya.

Ya kita tunggu saja nanti bagaimana eksekusi mereka setelah ini. Apakah mereka akan semakin mirip f(x) atau semakin mirip SNSD? Atau justru memang mereka akhirnya punya sebuah image baru yang memang RED VELVET banget? Kan semua grup bisa aja berubah seiring waktu berlalu. Tapi gue harap mereka bisa lebih seksi sih karena SM jarang mau jual konsep seksi.

Oh ya, tidak boleh lupa kalau EXO dan f(x) bolehlah sedikit banyak berterimakasih karena debut Red Velvet. Karena mereka juga kan masalah-masalah yang sebelumnya agak serius jadi dicuekin sementara. Berdoa aja Taemin, TTS dan Super Junior bisa membantu menutupi masalah itu selamanya.

Ya itu kan arti keluarga, saling membantu. Menutupi aib bersama.
*


'Hilang' di 'The Lost Planet in Jakarta' [PART 1]

$
0
0
Sejak EXO udah ngumumin konser 'The Lost Planet' di Seoul gue tahu, mereka nggak akan menyia-nyiakan uang fans yang ada di Indonesia. Mereka pasti akan datang. Mereka pasti akan memanfaatkan momen indah bersama udang-udang kering bernama EXO-L. Termasuk saya tentunya.

Benar saja, enggak lama setelah beberapa konser diumumkan, mereka beneran datang. Gimana rasanya? Nyesek.

Nyesek karena gue pikir timing-nya enggak tepat buat gue. Waktu itu udah deket-deket lebaran yang artinya, duit akan dialokasikan ke pulang kampung. Buat yang kampungnya masih di Jawa mungkin nggak terlalu masalah (nggak juga sih), tapi buat yang di Lombok?

Pulang kampung tahun ini adalah pulang kampung termahal. PALING MAHAL SEPANJANG UMUR TINGGAL DI PERANTAUAN. Kalau dulu mungkin masih bisa minta duit nyokap. Sekarang pulang pergi pake duit sendiri. Huff. Mana kalo naik pesawat kan harganya gila gilaan. Soalnya emang kalo mau pulang paling efisien naik pesawat. Kalo naik bus bisa 3 hari dua malam di jalan dan libur pun abis di jalan.

Tapi yaudah. Karena ini EXO, nggak mungkin nggak nonton. Freak emang orang-orang kayak gini. Kenyataannya emang ia. Tapi ya itulah fans. Karena udah diniatin buat nonton, uang pun dialokasikan ke konser ini. Dan Subhanallah yah, tiketnya harganya mahalnya minta ampunnya... Ini tiket konser termahal yang pernah gue beli sepanjang sejarah nge-fanboy. Tapi karena ini EXO, yaudah dibeli juga.
*
*
Pembelian tiket diikuti dengan kegalauan memilih section. Tentu saja, buat grup dengan jumlah member yang banyak, panggungnya juga pasti besar. Gilak. Yang pasti, konser KPop itu udah ada stage-plan-nya. Yang artinya, satu orang member di negara manapun akan selalu berada di situ di setiap konser.

Bingunglah kemudian milih section yang mana. Mengingat saya dulu waktu Super Junior misalnya kan ngejernya Donghae sama Siwon. Dapetnya malah Yesung sama Kyuhyun (walaupun Donghae juga jackpot sih). Kali ini, saya mau ngejer Suho sama Baekhyun, tapi lokasi yang katanya banyak merekanya itu harganya Subhanallah banget.

Sampai akhirnya saya menyerah. Siapapun yang akan dekati tempat berdiri saya, saya ikhlas. Mau itu Tao sekalipun saya ikhlas. Kenapa ini gue jadi ngomong saya-saya.

Nggak ada kepikiran sama sekali buat ngejer siapapun pada akhirnya. EXO ya EXO. Dapet siapapun ya mereka tetep EXO. Akhirnya gue milih buat beli tiket VIP E. Dengan beberapa alasan sebagai berikut (halah):

1. E itu di tengah. Walaupun panggung utama itu jauh dari E, tapi karena tengah otomatis akan ada banyak penampilan di tengah panggung yang menyenangkan untuk disimak walaupun pada akhirnya penampilan di panggung utama harus diikhlasin,

2. Karena posisinya di tengah, bisa lebih fokus ngeliatin para member yang berdiri disitu. Chance buat dipantatin lebih sedikit. 30% penampilan di panggung utama kita gak dipantatin, 30% penampilan di panggung tengah sangat istimewa, 30% penampilan di sekeliling panggung yaudah cuekin aja. Menang 60% kan lumayan,

3. Pas SMTOWN gue pernah beli B dengan harapan bahwa posisi itu dekat dengan tengah dan utama. Tapi ternyata zonk. E memang juara. Jadi gue mutusin disitu aja.
*
*
Gue pesen tiket di Gasoo Galore. Awalnya nggak mau pesen di PO karena gue tipikalnya yang 'Mending pesen sendiri aja online lebih percaya sama kemampuan sendiri,' tapi karena temen-temen gue rekomendasi ke Gasoo, yaudah gue pesen. Hasilnya nggak mengecewakan sama sekali. Gue dapet tiketnya bahkan sebelum penjualan resmi dimulai. Pelayanannya istimewa, responnya cepet. Silahkan besok-besok beli di Gasoo Galore aja. Kalo belum kekumpul uang buat PO ngutang dulu. Daripada lemah syaraf di akhir karena tiket mahal dari calo yang tidak berperikecaloan.

Ketika tiket sudah aman, jadwal piket dari kantor pun jadi hal yang cukup mengkhawatirkan. Gue sama mbak Dea, temen kantor yang juga fans EXO (Yixing) udah yang ngitung-ngitung jadwal piket. Soalnya kita kan selalu dipasangkan kalau piket. Maklum, kita dua paling baru di kantor. Jadi selalu bersama bagaikan Tao dan Kris di masa lalu.

Alhamdulillah sih tapi piketnya bersahabat. Karena ternyata nggak pas tanggal TLP walaupun awalnya sempat salah itung dan jatuhnya pas TLP. Gak kebayanglah gimana kalo beneran pas piket pas TLP. Bisa gila kali gue. Setelah semua fix, gue mulai risau masalah fanboard.

Gue pribadi berpikir bahwa fanboard sebenarnya penting gak penting. Tapi, harus dibawa. Makin kesini gue menjadikan fanboard tidak hanya atribut nonton aja. Tapi juga jadi salah satu penarik perhatian buat si artis biar mau liat ke arah elo. Misalnya pas Siwon dulu di SMTOWN gue bawain dia fanboard bergambar bapaknya. Terus pas SS4 gue bawain dia bergambar Agnezmo bawa Fresh Care. Pas Donghae gue bawain Lee Soo Man (yang sebenarnya itu buat Leeteuk tapi malah yang ngeh si Donghae).

Fanboard itu gak usah ribet-ribet. Digital aja. Cari di internet, kreasikan, print. Yang penting, beda dari yang lain dan yang nggak kepikiran sama yang lain.

Fanboard sederhana kayak gitu tapi beda dan menarik justru jadi diliat. Terlebih kalo lo berani. Misalnya dulu pas SS4 gue ngedit foto Eunhyuk yang mukanya di tempel di bada IU buat fanboard-nya Icha. Ryeowook pun menganggap itu lucu dan fanboard itu diambil Ryeowook dan ngasihin ke Eunhyuk.

Yang orang-orang benci, itu yang lo bawa. Kalo orang gak suka liat Baekhyun sama Taeyeon, lo bawa aja. Dan kemaren ada yang bawa. Gede banget. HAHAHAHAHHAA

Awalnya gue sama Dito udah mau mikir bikin fanboard pake LED gitu yang nyala-nyala. Jadi biar berkilau di antara semua orang gitu. Udah mau survei harga tapi sama sekali hanya sekedar wacana. Mungkin mahal makanya akhirnya nggak jadi. Terus pernah juga kepikiran buat beli cat glow-in-the-dark terus nulis nama bias di jidat sendiri. Tapi karena takut jerawatan dan kanker kulit akhirnya enggak jadi. Cat glow-in-the-dark juga ternyata mahal harganya.

Gue puter-puter otak dikitlah (lebay) buat bikin fanboard, kira-kira apa yang menarik ya...

Gue kan bias banget sama Suho sama Baekhyun. Tapi entah kenapa hari itu gue tiba-tiba kepikiran nggak usah aja ah bikin fanboard Baekhyun. Pasti udah banyak banget yang bikin. Gue juga kepikiran buat bikin baju BAEKYEON, tapi enggak jadi karena mahal. Fanboard BAEKYEON pun enggak masuk dalam list gue karena gue pikir nanti Baekhyun malah cuek bebek dan gue pun kesel.

Yaudah, gue putusin buat bawa Suho aja sama Xiumin. Tapi karena gue bingung Xiumin mau diapain, akhirnya malah Xiumin juga batal. Yang jadi akhirnya Lay.

Untuk Suho, enggak tahu kenapa kepikiran aja langsung buat bikin foto dia dijadiin cewek. Cewek yang pertama kali terlintas di kepala adalah Irene-nya Red Velvet. Sebagai seorang senior dan leader di grupnya, gue yakin Suho pasti orangnya supportive sama junior. Yaudah, gue edit aja foto Irene dengan menempelkan muka Suho. Hasilnya? Enggak mengecewakan. Tunggu di Part 2.
*

Photo by Guntur Rustiana
Untuk Lay, sebenarnya yang ngebias Lay banget itu mbak Dea. Dia udah punya anduk sendiri yang official dari fansite Lay yang selalu di-notice sama Lay. Oke, PR gue tinggal gimana caranya bikin fanboard yang Lay akan lihat.

Nggak perlu pikir panjang. Lay sangat menghormati Lee Soo Man dan sudah tersebar ke seluruh media kalau dia emang sangat adore sama Lee Soo Man. Karena dia pernah selca bareng dan di Instagram, yaudah gue print aja foto Lay dan Lee Soo Man itu. Lee Soo Man nggak pernah gagal. NGGAK PERNAH GAGAL.
Photo by Mbak Kantik
Sip. Gue udah punya dua fanboard sekarang. Gue print fanboard-nya H-2, curi-curi waktu buat bikin di kantor. Sampai di, "Ron lo ngapain bikin prakarya disini," tapi yaudah cuek aja. Biar nggak ribet, pasang aja hasil print-nya bolak balik. Jadi bisa mengurangi beban bawaan. Kalo Suho lewat kasi liat yang Surene, kalo Lay lewat tinggal balik gambar ke Lay.

Satu lagi sebenarnya ada gambar D.O tapi gajadi dipake karena Dito sendiri kayak yang 'yaudahlah gausah'. Gue print dan hasilnya keinjek-injek sama fans yang pingsan di depan gue. SO yeah, sorry D.O. Eh tapi ada juga bando Baekhyun yang pake peci yang meletot sampe akhirnya kebuang di depan stage. Hahahaha
*

*
Fanboard sudah selesai. Tiket sudah dapat dan tinggal dituker. Selanjutnya? Fight buat dapat tempat yang paling depan. Fanboard gue nggak akan berguna kalau gue nggak dapat tempat paling depan. (HAHAHAHA MALAH MIKIRIN FANBOARD--HARUSNYA MAH TIKET YANG UDAH DUA JUTA LIMA PULUH ITU) Suho nggak akan notice. Kalopun Suho notice, gue nggak akan tahu karena toh kepala gue juga pasti akan terbenam di antara fans lain, kalau gue di belakang.

Nginep adalah salah satu cara buat dapat tempat depan. Ah, ya, ini bukan pertama kalinya juga gue nginep nonton konser. Waktu Super Show 4 gue nginep di MEIS. Pas SMTOWN gue juga nginep di GBK. Jadi, masa demi EXO gak mau nginep sih?

Beberapa orang di kantor sempat shock denger rencana gue mau nginep. Semuanya yang kayak "Seriusan lo mau nginep? Tidur dimana?" ada juga yang "Niat banget sih lo! Udah gila apa ya? Freak banget," dan sebagainya. Tapi, mau nggak mau, kalau mau dapat tempat paling depan ya harus nginep. Itu udah mutlak.

Dito setuju buat nginep. Kak Icha, temen gue nonton SMTOWN dan nginep bareng di SMTOWN juga sudah setuju. Gue juga ngajakin Kak Tari, temen yang gue kenal dari Facebook yang suka banget nonton Cover Dance dan gue racuni sama Anonymous dia terima-terima aja. Kita berempat akhirnya setuju untuk nginep bareng di depan Lapangan D. Di trotoar. Beberapa temen ada lagi yang dateng subuh. Semua udah bagi-bagi tugas buat bawa makanan, minuman, tisu, autan (PALING PENTING) alas dan sebagainya.

Spesial buat TLP, gue mutusin buat ngewarnain rambut. Hahah. Ini memang ide yang agak gila karena gue udah bukan anak kuliahan lagi dan kondisinya sekarang gue udah jadi karyawan. Tapi, kantor gue itu sangat enak banget Allahu Akbar nggak ngerti deh enaknya. Ngewarnain rambut its ok its love. Awalnya emang mau kayak Wendy yang biru tapi gajadi akhirnya malah pirang. Kayak. Suho. OH YEAH. Berkat ini juga jadi diliat Suho. Cerita selengkapnya di Part 2.

Hari-hari menjelang 6 September itu bikin gue deg-degan. Gue emang tipikal orang yang khawatiran. Takut kalau-kalau nanti gue sakit. Kalau-kalau nanti gue nggak bisa nginep. Gimana kalo misalnya tempat gue diambil orang? Gimana kalau misalnya nginepnya malah nanti ujan? Dan sebagainya.

Semua pikiran-pikiran negatif itu datang begitu saja dan gue nggak bisa menolak mereka. Tapi, sebenarnya pikiran-pikiran negatif itu penting sih. Ketika gue mikir 'Bagaimana kalau-kalau nanti gue sakit?' maka seminggu sebelum hari H gue mengurangi segala macam kegiatan yang mungkin bisa bikin gue sakit. Contohnya adalah begadang dan kebanyakan main.

Seminggu sebelum hari H gue pulang kantor tepat waktu. Gue tidur cukup. Gue makan Insya Allah seadanya uang aja. Yang penting gue nggak sakit. Ya Alhamdulillah gue sehat wal afiat. Subhanallah, Allah Maha Baik.

Ketika gue mikir 'Bisa nginep gak ya? Tempat gue diambil orang nggak ya?' gue lalu berusaha untuk bisa datang lebih dulu ke venue. Gue liat lokasi dulu kayak gimana. Tempat nginep kayak gimana. Lebih cepat datang lebih baik karena lo jadi tahu tempat-tempat mana aja yang kira-kira akan lo tiduri. Dimana toilet, dimana ATM dan sebagainya.

Sebelumnya sih memang gue sudah pernah survey lokasi ke Lapangan D. Gue juga sempat share foto panggung yang belom selesai dibangun. Saat itu gue udah kepikiran bahwa antre-nya pasti akan di pinggir jalan. Udah nemu mushola nemu toilet, jadi ya sudah tahu medan-lah istilahnya.

H-1, gue ijin pulang cepet dari kantor. Gue jalan ke Lapangan D sekitar jam 2 siang lebih dikit dan sampai di lokasi sekitar jam setengah 4 sore. Itu sebenarnya gue mau nuker tiket juga. Untungnya antrean tiket H-1 nggak terlalu ramai jadi gue juga cuma antre sekitar setengah jam terus dapet tiketnya. Alhamdulillah banget. Hari itu juga gue ketemu sama tiga orang temen gue yang dateng dari Lombok. Gue harus ngasih KTP sama tandatangan surat kuasa ke mereka karena tiket mereka gue yang beliin.

Setelah semua hutang kelar, tinggal antre buat besok nonton. Gue lihat kondisi Lapangan D sore itu masih nggak kondusif. Ada banyak mobil lalu lalang. Belom lagi supporter Persija yang ramainya minta ampun. Beruntung, temen gue yang namanya Zest buka kamar di Harris Hotel. Yasudah nebeng dulu sampai malam. Bantuin Zest bikin fanproject buat Chanyeol, meanwhile dia siap-siap ke Bandara buat jemput EXO hahaha

Gue ketemu kak Icha di Harris dan kemudian Dito datang juga sekitar jam 9 atau jam 10 malam. Kak Tari sudah menunggu di depan Lapangan D dan bilang kalau sudah ada beberapa orang juga yang antre duluan. Well, oke, karena sepertinya sudah waktunya juga buat mulai gelar lapak, akhirnya gue, Dito dan kak Icha jalan ke Lapangan D.

Setibanya di sana, yang antre ternyata bukan orang asing tapi beberapa temen yang gue kenal dari konser sebelumnya. EUREKA! Nggak usah canggung-canggung lagi kan jadinya. Yaudah membaurlah kita. Beberapa ada juga yang baru gue kenal disitu sih tapi yaudah. Kita semua berjuang buat besok. Atas nama exofansyorobun, kita pun bersatu. Lebih dari 24 jam kita akan nunggu disitu dan kalau nggak saling bantu satu sama lain kan nggak mungkin juga.

Perjuangan melawan nyamuk dimulai. Eh tapi ternyata yang menyerang bukan hanya nyamuk.
*
*
Kak Tari sudah gue pesen buat bawa perabotan. Mengingat gue enggak sempat nyari. Mulai dari Autan sampai makan malam (dan sampai makan sore) dia bawa. Nyamuk di Lapangan D banyak. Banget. Ya Allah. Tapi enggak seganas nyamuk di pinggir pantai MEIS. Perbandingannya, kalau nyamuk di Lapangan D itu wajar aja gitu gedenya ya kalo di MEIS itu kayaknya segede udang. Cuma ya sama-sama gatel kalo digigit. You don't say.

Di beberapa bagian Kota Jakarta malam itu kabarnya hujan. Subhanallah, di Lapangan D kering kerontang. Suasanya malah nggak gerah sama sekali tapi justru adem ayem enak banget pokoknya. Spot antre kita di atas trotoar depan lapangan latihannya PSSI. Adis dan kawan-kawan udah buka lapak dengan tiket terpal gitu, gue buka lapak dengan beralaskan banner yang gue print pas semester 5 kuliah dan gak pernah dipake + sajadah buat gue.

Disitulah kita menanti. Menunggu datangnya pagi. Melawan gigitan nyamuk. Melihat satu persatu orang melintas memandangi kita dengan heran. Berasa hina banget deh kalo udah nunggu di pinggir jalan terus ditatap gitu.

Satu per satu satpam kita kenalan. "Pak tolong inget-inget muka kita. Pokoknya inget juga deh warna rambut saya pak. Siapa lagi disini yang cowok blonde antre dari semalem. Kalau ada yang nyelak, bapak harus tegas ya pak," kayak gitu.

Kenalan sama satpam itu penting hukumnya kalau kalian mau dibelain. Kasi makanan. Beliin kopi kalo perlu. Ajak ngobrol basa basi supaya mereka yang jaga malam juga nggak ngantuk. Tapi perlu diingat, satpam setiap beberapa jam sekali ganti. Jadi kalian juga yang besok-besok mau nginep pas konser harus tahu sudah berapa kali ganti satpam, harus siap makanan dan kopi lain, harus juga kenalan sama mereka lagi. Bagi-bagi tugas aja. Kkk~ (Malah nguliahin)

Jelang tengah malam, temen gue satu lagi namanya Guntur, dateng ke lokasi. Dia juga mau antre bareng. Yaudah, jadi malam itu komposisinya emang jomplang banget. Yang cewek ada kali sepuluh lebih sementara yang cowok cuma 3 orang: gue, Dito dan Guntur.

Nggak lama setelah Guntur dateng, dua orang Korea ikut antre di belakang kita. Dia ternyata udah kenalan lebih dulu sama Kak Icha karena sore mereka sempat ketemu. Yaudah mereka ikut antre deh bareng nih. Kayaknya sih mereka fansite. Tapi nggak mau ngaku. Tapi yaudah gak peduli juga yang penting antre. Itu aja sih.

Sebenarnya malam itu sih nggak terlalu akan ada banyak masalah kalau aja beberapa orang yang mengaku dari Union salah satu member EXO enggak datang dan bikin 'keributan'. Sebenarnya nggak keributan yang kayak gimana tapi ini kayak semacem.... ERRRRRR.

Jadi malam itu gue berusaha buat tidur. Sekitar jam 1 pagilah mereka datang berkelompok sekitar empat atau lima orang? Gue juga lupa. Gue sama sekali nggak bisa liat muka mereka selain karena emang malam dan minim penerangan. Gue juga berasa ah gak peduli juga ngapain gitu.

Gue terus berusaha buat tidur. Udah nyenyak tuh gue sampai akhirnya gue denger kata-kata yang bikin gue terganggu. Terbangun dari mimpi indah bersama Irene berenang di laut mati.

"Iya jadi kita ini perwakilan dari beberapa fansite. Boleh nggak kita nge-tag tempat buat 20 orang? Masing-masing dari kalian satu orang bawa dua aja,"

Kayak ada GONG yang bunyi terus langsung bikin gue bangun.

"Apa katanya? 20 ORANG?"

Adis, Muthia dan kawan-kawan berusaha buat menjelaskan kondisinya. Setidak emosi mungkin. Tapi yang emosi justru gue. EH ENAK AJA 20 ORANG MAU LO TITIP-TITIPIN. Gitu kan pikir gue. Gue pikir sih mereka mau ikut antre juga, sekedar nge-tag tempatlah buat yang 20 orang itu. Tapi pada kenyataannya? MANA ADA MEREKA MALAH PULANG GITU AJA.

Terus sebelum pulang, beberapa dari mereka nyamperin lah si dua cewek Korea yang di belakang gue tadi. Mereka ngobrol dikit-dikit dan ternyata mereka kenal (atau sok kenal gatau deh). Dua orang ini kayak semacem gimana ya percaya lah gitu sama mereka (si geng Union) kalau si geng Union ini bakalan ngebantuin buat antre. Yaudah abis itu pergilah ini si Korea.

Ya terus? GUE PIKIR SI UNION BAKALAN NUNGGU DONG DISITU. NGE-TAG TEMPAT ATAU NINGGALIN TEMEN KEK BUAT REPRESENTATIF (heol) GITU. EH TERNYATA NGGAK ADA DONG YANG NUNGGUIN.

Ya Tuhan... dia kira kita ini kayak semacem anak lugu yang bisa dimanfatakan kali ya. Emang sih ini kesannya kayak kita nggak mau bantuin orang. Tapi, 20 orang itu lo pikir nggak sedikit? Masing-masing dari kita aja masih bakalan ada temen yang nyusul sekitaran subuh. Ya kalau gue sih prioritas temen-temen gue dulu. Ngapain gue prioritas orang yang bahkan enggak gue kenal dan nggak ada sangkut pautnya sama hidup gue.

Kalau aja misalnya mereka ninggalin satu orang disitu buat nunggu, kita semua sebenernya nggak masalah lo mau bawa 20 orang lainnya. Tapi, kesannya mereka kayak ninggalin tanggung jawab ke kita gitu buat 20 orang yang lain yang mau nyusul nanti. Lah dipikir kita ini apa sih. Gimana coba lo nggak kesel.

Sekali lagi ini bukan masalah mau bantuin atau nggak bantuin. Bukan masalah berbuat baik atau nggak. Ini masalah etika aja sih sebenernya. Mau dapet tempat tapi gak mau nunggu. WHAT?

Setelah para Union itu pergi, beberapa orang datang lagi pake mobil dan mau antre. Ya gue bilangin (dengan nada yang sedikit ketus maaf), "Disini ada 20 orang yang udah ngetag, coba deh di kondisikan aja posisi antreannya ya supaya nggak ngalangin yang 20 orang," gitu.

Beruntung yang baru dateng ini nggak anarkis. Nggak mau main nyolot. Mereka mau aja gitu nyediain tempat. Tadi si Union kan janjinya mau dateng subuh buat antre, tapi ternyata subuh pun mereka nggak dateng. Sampai akhirnya kita atas persetujuan bersama, minta temen-temen yang tadi dateng buat maju aja gausah peduliin yang 20 orang yang nanti bakalan dateng dan maju aja isi barisan yang kosong.

Alasannya? Mereka nggak ada representatif disitu. Ya gimana, gue nggak mau repot nge-tagin elo dan jadi bahan caci maki orang-orang nantinya. Gue nggak kenal elo terus gue yang dimarah-marahin. Kalo gue Nabi mungkin gue mau belain deh. Sebaik itu gue sama orang yang enggak gue kenal. Ceritanya gue Nabi kan. Tapi elo dibelain malah nggak tanggung jawab. Masa, janji dateng subuh, malah dateng jam 9 pagi terus tanpa dosa minta tempat buat antre. Kan kesel.

Yasudah, malam itu dihabiskan dengan berbagai macam emosi. Yang udah ngantuk parah jadi malah nggak bisa tidur. Malah main Superman-Superman-an manjat pager lapangan PSSI (gue). Jadi malah kesel. Subhanallah. Untung temen-temen yang ada disitu semuanya pada baik-baik yak. Kalo udah anarkis mungkin si Union udah disiram air es (campur air raksa).

Sekitar jam 9 ketika Union itu datang buat nagih tempat, oke, kita kasih tempat buat dia tapi satu orang aja. Karena ternyata si Korea bawa satu temennya lagi. Dari awal memang satpam nyuruh kita buat baris empat-empat. Means, dia sudah ada empat orang jadi nggak ada lagi penambahan setelah itu. Yasudah. Case closed.

EH TAPI TERNYATA... HAHAHHA gue nggak ngerti lagi sama jalan pikiran si anak ini ya. Satu jam nunggu disitu terus dia pergi. PERGI BENERAN PERGI. Ninggalin itu tempat untuk kedua kalinya. Si Korea ini juga pergi. Nggak tahu kemana.

Mungkin mereka pikir gerbang belum akan dibuka kali makanya pergi. Ya emang sih, kan gerbang masuknya ada beberapa lapis. Nah, masuk ke lapisan terakhir katanya jam 4 sore. Tapi masuk ke lapisan pertama ini yang nggak jelas jam berapa.

PESAN: JANGAN TINGGALKAN TEMPAT ANTREAN KALAU UDAH JELANG JAM 12 SIANG.

Itu yang kayaknya si Korea sama si Union itu cuekin. Karena akhirnya sekitar jam 11:30an, gerbang lapisan pertama dibuka dan kita semua pada heboh masuk ke GATE 1. Kita bisa berubah jadi orang jahat memang saat kondisi genting seperti itu. Tapi, gue sudah nginep dan digigit nyamuk dan beresiko kena paru-paru basah yah tidur di udara terbuka gitu. Dan saat itu yang jadi prioritas adalah gue dan temen-temen gue yang antre sejak semalem. Yang lain yang ninggalin tempat apalagi yang ujug-ujug dateng minta ngetag-20 orang sih gue gak peduliin.

Tas aman, temen-temen aman. Semua saling gandengan buat masuk ke GATE 1. Alas tidur ditinggal, gak peduli. Tapi sajadah udah aman. Sekitar jam 12-an kita udah masuk dan antre lagi di depan GATE 1.

Tempat antre kali ini lebih panas. Terlebih kita bisa dengerin suara rehearsal anak-anak EXO-nya. Makin panas lah suasana. Tempatnya lebih sempit dan lebih susah buat keluar masuk buat pipis dan semacemnya. Pipis aja harus antre dan antreannya gak sepi-sepi sampai jam 3 sore. Mau sholat gak bisa karena di dalam ternyata nggak ada mushola. Kalo mau ke JCC harus antre lagi dari belakang baru bisa masuk.

Agak kecewa sih sama salah satu staf keamanan yang kesannya kayak meremehkan kita yang mau ijin solat. Udah dijelasin padahal cuekin aja kita kalo udah kelar pipis nanti kita laporan kita mau solat di booth EXOUNIONINA. Tapi mereka malah nggak ngasih kesempatan. Iya tahu sih emang nggak ada perintah dari atas buat ngebolehin ijin solat. Tapi kan.... hufff..... Gausah juga ekspresinya kayak mau ketawa terus kita dicengin gitu gara-gara mau sholat.

Oke. Resikonya adalah bolong sholat. Gue balik ke antrean dengan agak-agak bete saat itu. Gatau deh pokoknya bete aja gegara belom bisa solat. Kaki udah pegel gegara pake sepatu yang ada insoles-nya. Gue bukain setiap ada kesempatan biar nanti pas di dalem fine-fine aja. Ketika itulah tiba-tiba makin heboh anak-anak karena ada rehearsal. Tapi gue malah heboh karena ada Runtaku! Stylist-nya EXO yang sering muncul sama member. YANG MIRIP GUE KATANYA HAHAHAHA.

Gue langsung berdiri pas liat dia dari kejauhan. "ANJIR ITU SI RUNTAKU!!!"

Gue langsung ambil handphone dan rekam dia dari jauh. Pas dia lewat di depan gue, gue sapa. "Annyeonghaseyo, Runtaku ssi!" gitu. Terus dia senyum dan lewat gitu aja. AAAAAKKKKK SENENG BANGET TAPI HAHAHAHAHAHA yang lain udah pada ketawa-ketawa. Bahkan kak Siska yang juga antre bareng kita teriak "YOUR DOPPLEGANGER!" anjir serem abis.

SENENG gak keruan. Padahal baru Runtaku aja. Tapi setelah itu... adem lagi... lelah lagi... panas lagi... kemudian? HEBOH LAGI. Gegara tiba-tiba satpam teriak, "SIAPA YANG NAMANYA KEISHA?"

Gue shock. Kei, salah satu temen gue juga yang antre dari subuh shock di depan gue. "Saya pak,"

"Coba kesini ini bantu translate ada orang Korea nangis,"

Ternyata si mbak-mbak Fansite yang semalem. Yang sama si Union. Yang ditinggal sama Union-nya. Yang ninggalin antreannya.

Kei kebetulan emang jago Korea dan dia jelasin kalo si mbak-mbak ini udah dari semalem antre bla bla bla. Akhirnya, dia boleh masuk dan antre bareng sama kita. Sementara si Union-nya? NGGAK MUNCUL SAMA SEKALI. Kesel kan?

Sekitar jam setengah 3 sore, GATE 1 dibuka dan kita pun masuk lagi ke depan GATE 2. Disitu udah dipisahin perkelas. Alhamdulillah bisa bebas pipis kalo udah di dalam. Waktu zuhur masih ada, yaudah dimanfaatin buat Sholat. Gue sama kak Icha akhirnya Sholat di booth EXOUNIONINA. Kebetulan disitu ada Ais, salah satu temen gue yang jaga. Dia ngasih kita tempat buat Sholat. Alhamdulillah~

Antre pun berlanjut nih. Udah aman-aman kita ya udah santai-santai, tiba-tiba datenglah si Union ujug-ujug lagi.

"Liat orang Korea gak tiga orang?"

LAH INI BOCAH MAU APA LAGI NIH UDAH NGILANG DUA KALI MALAH MUNCUL LAGI. Gue udah yang kesel aja.

"Lo kemana aja? Bukannya nungguin antrean malah pergi gitu aja. Lo gak tahu apa itu tadi si Korea nangis-nangis?"

"Ya tadi gue tuh lagi jagain tas mereka," (nggak ngerti gue dia jagain tas mereka di mana soalnya si Korea dari awal udah bawa tas mereka sendiri dan gak bilang kalo tas mereka ilang atau semacamnya).

"Tuh mereka di belakang."

Si Union akhirnya nyamperin tiga orang Korea itu. Kita yang di depan udah tahu banget dia pasti mau nyelak lagi kesitu. IH KAN KESEL BANGET. Datang dan pergi sesuka hati. Nggak ada banget respeknya sama yang udah nginep sejak semalam.

Si Korea juga udah yang males gitu loh sama dia, menurut temen gue yang nge-translate. Malah mereka yang terimakasih banget udah semacem bikin dia nggak ada di antara barisan lagi.

Kita yang di depan udah teriak-teriak ANTRE WOOY DARI BELAKANG KALO LO GAK MAU TEMPAT LO DIAMBIL LO GAK USAH PERGI TANPA NINGGALIN PERWAKILAN. Yang kayak gitu dan semacamnya. Tapi yah.... namanya manusia yah.... Yaudah..... dia..... tetep.... antre disitu tanpa dosa.

Gue loh ya bahkan nggak sempat foto di wall of fame. CUMA DEMI BIAR GAK REPOTIN ORANG LAIN BUAT JAGAIN ANTREAN GUE. Pergi seperlunya aja. IH.

Lelah banget. Ini memang kesannya kayak IH KENAPA SIH LO NGOMONGIN ORANG YANG JELEK-JELEK DI BLOG LO. Tapi gue cuma pengen bilang, KALO LO NGGAK MAU BERMASALAH SAMA ORANG-ORANG SEKITAR YANG SUDAH RELA ANTRE SEJAK SEMALAM, GAUSAH BANYAK TINGKAH.

Tapi pada akhirnya, mungkin semua sudah lelah. Dia pun tetap antre dan masuk bersamaan dengan yang sudah nginep semalaman. Kita pun berlalu masuk ke venue. Buru-buru lari demi dapet spot paling depan.

Dan....

Disitulah semuanya dimulai. Mimpi pun seolah jadi nyata. Perjuangan pun terbayarkan.
*
Photos by @dditz

'Hilang' di 'The Lost Planet in Jakarta' [PART 2]

$
0
0
Gue merasa gue kurang tidur di hari Jumat ke Sabtu itu. Bener-bener kurang tidur. Gue usahain buat tidur pas di hotel Harris tapi nggak bisa. Gandrung sama project Chanyeol-nya Zest.

Tapi... sebegitu pengennya gue buat tidur, di saat yang sama gue juga nggak bisa tidur. Cuma, kalo nggak tidur pasti nanti bakalan gila banget di dalem. Nggak lucu kan kalau tiba-tiba gue tidur di tengah-tengah konser kayak pas Super Show 4 waktu itu? Ini EXO.

Tiketnya mahal.
*
*
Tapi memang, disaat kita lagi nungguin sesuatu atau misalnya lagi dalam kondisi yang deg-degan, tidur emang jadi susah banget. Gue juga selalu mengalami sindrom itu kalau misalnya mau pulang kampung. Bahkan kalau misal mau pergi ngejer travel ke Bandung pagi-pagi buta buat nonton Anonymous siangnya, malemnya gue nggak bisa tidur sama sekali.

Berasa ada yang nunggu. Berasa yang nunggu itu nggak mau ditinggal tidur. Mau ditemenin aja. Padahal masih jauh juga. Masih beberapa jam lagi. Padahal juga siapa sih kita dimata mereka. Kenal juga kagak.

Setelah si Union kampret yang nge-tag 20 orang di malam harinya itu mengganggu ketenangan jiwa raga, gue nggak bisa tidur lagi. Malah ngerumpi sama satpam. Malah naik-naik ke pagar. Si satpam juga yang nyuruh kita tidur tapi sama sekali nggak bisa.

"Udah kalian pulang aja, ini konsernya batal," kata satpam. Niatnya sih becanda. Tapi ekspresi kita bukannya yang malah marah atau apa. Tapi justru,

"ALHAMDULILLAAAAH!!!! YA ALLAH DUIT GUE DUA JUTA BALIK YA ALLAHHH!!!!" gue sama Dito teriak kayak gitu tengah malam. Si satpam malah ngakak sendiri dan merasa bersalah.

"Nggak kok saya becanda," kata dia. Iya Pak. Semut rang-rang hamil tua juga tahu bapak becanda pak.

Kurang tidur di malam hari membuat gue tidur di setiap ada kesempatan di pagi harinya. Geletakan di bawah pohon di antara antrean ribuan orang di depan Lapangan D. Berbantalkan ransel, tas Dito gue jadiin guling, muka ditutup pake slogan towel Overdose. Udah itu pose tidur paling ajaib gue selama ini.

Nggak cuma disitu doang, tapi di setiap ganti Gate gue pasti tidur. Memeluk lutut ala Sunmi di '24 Hours' udah gaya tidur paling andalan. Bahkan Adis sempat bilang sama gue kalau dia iri kok gue bisa tidur dimana aja kayak gitu. Well, kalo nggak tidur lo akan lemes banget nantinya. Gimanapun caranya pokonya gue harus tidur. Itu aja sih isi kepala.

Bahkan setelah masuk ke venue pun gue sempat-sempatin buat tidur dulu sebentar. Dengan bando Baekhyun yang akhirnya malah nggak guna itu tercecer di dekat sepatu, gue tertidur berbantalkan lutut dan lengan.
*
Photo by @ChoEunRi0404 | terima kasih fotonya! Terima kasih juga buat @mesensefalon @meisafitrii yang sudah membantu menemukan lagi foto ini. Saya ternyata amnesia.

Satu hal lagi yang sangat sering gue lakukan hari itu: BUKA PASANG SEPATU.

Gue sadar banget, badan gue nggak tinggi-tinggi amat. Bisa berdiri di antara para cewek dan terlihat lebih tinggi dari mereka aja gue udah bersyukur. Yah semoga gue bisa dapet istri yang nggak melihat suaminya dari tinggi badan lah. (lah) (hahahah) Oleh karena maka daripada itu, hari itu gue pake sepatu yang nggak pernah gue pake keluar sebelumnya (kecuali acara kondangan dan pas nge-MC). Plus, gue pake insoles.

Subhanallah yah. Kalau ada yang ketemu gue hari itu dan ngeliat gue agak tinggian mereka pasti akan bertanya-tanya. Siapa yang ngutuk gue supaya bisa jadi tinggi? Beberapa temen gue yang dari Lombok juga ngebahas ini. Tapi serius, 4,5 cm insoles yang gue pake hari itu sangat membantu. SANGAT SANGAT MEMBANTU.

Tapi ya itu... pegelnya nggak cuma di tumit doang, tapi juga di betis, di tulang kering, di bokong sampai pinggang.

Make insoles itu penyiksaan banget. Tapi kalo nggak make akan tambah tersiksa. Gue pas di dalem sempat buka sepatu di antara orang-orang yang udah mepet pager dan tinggi gue bahkan ngepas sama pagernya. Kayak yang nggak nyaman buat nonton. Alhamdulillah wasyukurillah gue bawa insoles itu. Paling Suho bisa liat muka gue nggak cuma rambut pirang gue.

PELAJARAN PENTING: Kalau konser kalian harus cukup tidur. Kalau tinggi badan tidak memadai, silahkan pake insoles atau bawa kursi pendek. Tapi inget, kursi pendek hanya dipakai kalau kalian mepet pagar. Kalo ditengah-tengah kerumunan, siap-siap jadi pepes udang.

PENTING JUGA: kalau ada yang marahin kalian pake kursi, teriakin aja "Maaf ya saya orangnya nggak menyerah pada kenyataan dan keadaan, karena saya tahu tinggi badan saya gak cukup. Salah sendiri siapa suruh kalian nggak bawa," Ucapkan itu sambil peluk pager. Kalau-kalau abis itu kalian ditarik ke neraka sama yang dibelakang jadi ada pegangan.

***

Gue duduk di depan gate check 2/3 (sih?) dengan kondisi badan yang bener-bener fit walaupun perut gue rasanya agak enggak jelas. Setelah selesai sholat zuhur yang dijamak sama ashar di booth EXOUNIONINA, gue berasa pengen pipis. Tapi gue tahan. Karena hasratnya nggak terlalu menggebu-gebu. Gue tahan sambil antre. Dan itu masih sekitar jam tiga. Sementara gate katanya dibuka jam setengah lima.

Well.... berdoa aja supaya gue nggak beser. Tapi serius, ada yang mensyen gue kemaren di VIP Festival E bau pipis. Itu bukan gue. Mungkin itu Xiumin.

Semua orang yang antre sejak semalam sudah ada di barisan-barisan terdepan di GATE kedua. Semua sudah mendapat keadilan. Ya kecuali si penyelundup yang mengatasnamakan Union itu. Walaupun pas itu sempat ada sedikit kericuhan, gegara pas baru mau masuk....

"Yak masuk dulu yang barisan sebelah sini semua ke belakang!" kata salah seorang staf promotor, merujuk pada antrean paling kiri dari posisi gue.

"HAAAAAAH LAH MAS GABISA GITU DONG MAS ITU ANTRE-NYA UDAH RANDOM! KITA DARI SEMALAM MAS! JANGAN MACEM-MACEM DONG!" keluarlah semua emosi yang tersimpan dalam jiwa raga.

Orang kalo kurang tidur emang gitu. Emosian. Apalagi kurang makan. Setidaknya mas-mas ini mencoba kek gitu mengerti kondisi psikologis kami-kami ini. Nggak usah buang energi kami dengan tiba-tiba bikin keributan kayak gitu.

Karena banyak yang protes dan pada teriak, "MASUKNYA SEPULUH-SEPULUH AJA TAPI DARI BARISAN TERDEPAN SEMUA!" akhirnya promotor pun menarik kata-katanya yang awal dan membolehkan kita masuk dari barisan terdepan dulu.

Tiba-tiba gue keingat gimana rasa deg-degan pertama kali gue ngelamar kerja di tempat kerja gue sekarang. Hari itu hari Kamis dan gue dipanggil buat wawancara pertama kali. Gue pake kemeja abu-abu kotak-kotak yang Jumat kemaren gue pake tuker tiket. Hape gue ada di kantong sebelah kiri. Gue duduk di ruang tunggu dengan perasaan deg-degan yang persis sama.

Nonton konser grup-yang-sejak-debut-udah-lo-ikutin-sampe-printilan-terkecil-sampe-membernya-keluar-satu-dan-bikin-lo-kesel-minta-ampun rasanya sama dengan wawancara kerja pertama kali.

Posisi tas udah di depan. Posisi air minum sudah tidak terlihat. Benda itu yang paling penting. Dito ada di depan gue jadi dia masuk duluan. Dia akan lari secepat kilat dan nge-tag tempat di depan pagar sesuai rencana. Sementara gue ada di belakangnya udah gemeteran. Kaki gue pegel. Otak gue lebih pegel. Gimana rasanya lari pake insoles nih bentar lagi. Gue takut kecengklak tiba-tiba terus anfal.

(Jumat satu hari sebelum konser, gue ke kantor pake sepatu dan insoles yang persis sama dengan yang gue pake pas ke konser. Gue jalan Jumatan dan niat nyebrang jalan. Tiba-tiba di tengah jalan, BENER-BENER DI TENGAH JALAN PAS LAGI NYEBRANG, kaki gue kecengklak. Oh jadi begitu rasanya cewek heels-nya patah di depan umum.)

Alhamdulillah pemeriksaan tas tidak seketat celana Baekhyun di MV 'MAMA'. Lolos begitu saja semua yang gue bawa dan gue langsung kabur lari secepat kilat. Tempat terdepan, itulah yang pertama gue pikirin. Nggak peduli dulu sama temen-temen sejenak karena di dalem pasti akan ketemu lagi. YANG PENTING UDAH DI TAG-IN DULU.

Lewat dari gate yang tadi, kita masuk lagi buat di cek barcode tiket. ANJIR GUE UDAH MAKIN DEG-DEGAN. Bisa lolos di sana tadi ternyata nggak cukup karena disini masih harus di cek lagi. Gue ketemu Dito lagi di antrean baru di GATE 2, pintu masuk ke VIP FESTIVAL E. Di depan gue tiba-tiba ada mbak-mbak satu orang yang gue nggak kenal. Gue kalah cepet. Tapi pas Dito masuk, gue langsung buru-buru mengekor jadi bisa ada persis di belakang dia.

Cek barcode sebenarnya yang paling penting karena tiket asli dan palsu dideteksi dari sini (please, jangan biasakan beli tiket di calo. Beli tiket di Gasoo Galore aja udah paling bener. Dyandra Ticket lemot hahaha). Abis scan barcode, kita harus sobek tiket (yang gue lakukan sendiri supaya mempercepat pergerakan) dan abis itu kita dikasi gelang sesuai kelas.

Ini sih sebenarnya yang bikin lama. Soalnya dikala buru-buru kayak gitu, ngebuka stiker gelang pun bisa makan waktu. Kan bete yak.

Mas-mas yang masangin gelang juga kayaknya ribet banget sama stiker gelang yang dia harus copot buat fans. Sekitar empat puluh detik tertahan disitu sampai dia berhasil memasangkan gelang ke tangan kiri gue. DENGAN ERAT SEKALI. INNALILAHI. BERASA MAU DIBUNUH PERLAHAN. Yaudah cuekin dulu. Buru-buru lari ke terowongan di bawah panggung untuk masuk ke VIP FESTIVAL F.

Masih kosong.

MASIH KOSONG.
*
*
Dito sudah ngangkang-ngangkang di depan pagar demi buat ngetag-in tempat untuk kami. Gue menyusul dan akhirnya kita ngangkang bareng.

Masih jelas banget di kepala gue gimana rasanya ngeliat panggung pertama kali dari depan. Gimana suasana Lapangan D Senayan yang akhirnya hanya tinggal beberapa jam lagi akan diisi oleh teriakan dan lighstick silver.

Masih jelas di kepala gue gimana sore itu semua orang pada fight demi posisi yang paling enak. Gimana gue ngangkang nggak karuan. Gimana gue hectic nyariin temen-temen gue.

"MBAK DEA MANA MBAK DEA! KAK DEWI KEI MANA KAK DEWI KEI!" gue teriak kayak udah stres banget. Sambil ngangkang.

Nggak ada yang jawab sama sekali orang nggak ada yang kenal siapa itu mbak Dea, Kak Dewi sama Kei kecuali gue sama Dito. Dito pun yang udah kayak menbung jadi nggak peduli siapa ngomong apa juga udah dicuekin.

Sekitar enam atau tujuh menit baru deh mbak Dea, Kak Dewi sama Kei masuk dan gue bisa berhenti ngangkang. Kak Tari kemudian menyusul masuk dan ambil tempat di sebelah gue sama salah satu temennya. Kak Ashya sama Dito dan kak Icha. Semua temen yang antre bareng sejak semalem udah berada di tempat terbaiknya di depan pagar.

SUBHANALLAH. DAN ITU BARU JAM LIMA MASIH ADA SATU SETENGAH JAM LAGI SEBELUM KONSER MULAI.

Kaki gue udah nyut-nyutan. Efek insoles yang nggak bisa dihindari. Badan gue udah pegel bau keringat. Siapapun yang ada disitu dijamin nggak mandi sejak jam 8 pagi. Karena gue sendiri menyempatkan diri mandi jam 6 Subuh. Tapi tetep aja...... gerahnya......

Disitulah gue mulai terserang kantuk yang parah. Barang-barang semua udah dikedepanin. Ditaruh di depan pagar. Dengan asumsi bahwa aman disitu, enggak akan ada hal-hal buruk yang terjadi disitu. Karena disitu kan clear area. Yaudah semua tas diletakkan disitu.

Tapi gue lupa. Gue lupa kalau ini festival. Gue lupa kalau mayoritas penonton disitu adalah cewek. Gue lupa kalau kami semua banyak yang sudah lelah mengantre dan bisa saja kehilangan kesadaran. Apalagi kalau udah dikedipin sama member. Gue lupa kalau manusia punya kemampuan untuk pingsan yang luar biasa di tengah-tengah konser dan di depan bias sekalipun.

Belom separoh konser. Di depan mata sudah terkapar beberapa orang. Di belakang sudah dorong-dorong. Tim medis udah heboh loncat-loncat pagar buat nyelametin yang pingsan.

Belom setengah konser, handphone gue jatoh dan hancur.

Ah yah... semua demi EXO.

Buat sebagian orang, malam itu mungkin jadi malam paling mengesankan. Tapi buat sebagian lain, mungkin malam itu jadi malam paling menyebalkan.

Tapi buat gue, itu kayak penantian dan pengorbanan yang terbalas setimpal.
*

*

'Hilang' di 'The Lost Planet in Jakarta' [PART 3 - HABIS]

$
0
0
*
Gue tertidur di depan pagar di depan panggung. Tiba-tiba saja semua yang terjadi selama seharian berlalu-lalang secara dramatis di kepala. Mulai dari Kamis malam, Jumat pagi sampai malam, dan Sabtu pagi sebelum akhirnya gue duduk di tempat gue tidur saat itu.

***

Harusnya kamis malam itu gue pulang cepet ke kosan. Mengingat Jumat gue harus datang lebih pagi karena harus ijin buat tuker tiket di Lapangan D. Tapi Kamis malam malah geng BERISIK ngajakin ketemuan di Recheese Factory. Kalo udah ketemu, nggak akan ketebak ujungnya. Bener aja. Malah karaokean sampai tengah malam.

Gue tidur cukup larut malam itu. Sesampainya di kosan gue harus mempersiapkan segala sesuatu untuk meninggalkan kosan di hari Jumat dan kembali lagi Sabtu tengah malam soalnya. Dan ini bisa jadi hal yang juga paling membingungkan: packing buat persiapan konser.

Persis ketika lo mau pulang kampung, packing buat nonton konser juga rada-rada ribet dan bikin bingung. Apa yang harus lo bawa? Mana yang terpenting dari yang paling penting? Jadi jangan sampai nanti di lokasi lo malah berujung ribet sama barang bawaan lo sendiri. Sebisa mungkin harus efisien.

Ransel gue kebetulan lumayan bisa muat banyak. Karena di hari H gue janjian sama kak Dewi yang bawa mobil, jadi gue ngerasa nggak masalah kalau agak sedikit lebih banyak bawa barang karena bisa titip dulu di mobil kak Dewi sebelum masuk ke venue. Tapi kurang lebih yang gue bawa kemaren adalah beberapa hal berikut:

1. Alas tidur (banner bekas konser tahun lalu bisa banget di bawa kalau misalnya nggak kepake. Gue sendiri bawa banner yang gue print pas semester 4 kuliah buat properti syuting tapi gagal dipakai),
2. Jaket,
3. Sarung + Sajadah (yang bisa dijadikan selimut dan alas tidur di saat yang sama),
4. Sendal (karena sepatu insoles ini sangat menyakitkan),
5. Power Bank (gue bawa 3 dengan total MaH sekitar 20 ribu lebih tapi pada akhirnya cuma guna sedikit karena nggak bisa internetan. XL kalo di tempat rame kayak gitu K.O. Nggak gue rekomendasikan pake XL di lokasi ramai. Coba Telkomsel lebih stabil kayaknya),
6. Uang tunai secukupnya + Kartu identitas + ATM,
7. Headset kalau-kalau dibutuhkan kala bosan,
8. Celana pendek buat nonton karena celana panjang berasa berat apalagi kalau jeans. Kalau pakai celana kain nanti disangkanya mau nagih hutang. Baju ganti + dalemannya,
9. Perlengkapan mandi + handuk kecil dua buah. Yang akhirnya satu dipake sama Dito,
10. Topi + peci. Topi buat menyembunyikan wajah dari panas matahari, peci buat mengelabuhi dosa (padahal niatnya mau dikasi Baekhyun tapi malah gajadi),
11. Payung,
12. Tas ransel tambahan buat jaga-jaga + tas jinjing goodie bag buat baju kotor. Jangan lupa bawa kantong plastik,
13. Kamera.

Semua barang-barang itu muat di satu tas gue tapi lo bisa bayangin sendiri gedenya jadi kayak apa. Jangan tanya beratnya. Ketika gue sampai di kantor, semua orang pada langsung ngeliatin. Alhasil jadi bahan ceng-cengan...

"Lo mau kemana Ron? Mau pulang kampung lo?"

"Lo mau ngapain? Nonton konser kan kok bawaannya banyak? Lo serius mau nginep?"

Trus karena dulu pernah ada laporan fans Metallica yang bilang kalau nonton Metallica berasa naik haji, gue pun disebut demikian.

"Weis Ron hari ini mau naik haji nih nonton EXO akhirnya!"

Udah nggak paham
*
*
***

Satu setengah jam sebelum konser dimulai malam itu, lagu-lagu EXO diputer terus di Lapangan D. Bukannya malah bikin kita yang lebih adem, lagu-lagu ini justru bikin kita ketar-ketir. Cepetan mulai aja plis cepetan mulai aja. Dalam hati gue kayak gitu.

Badan rasanya sedikit nggak jelas. Antara pegel, tapi nggak pegel. Capek, tapi semangat. Tapi yang jelas, baju dalem sama t-shirt overdose merah yang gue pake itu udah lengket sama keringet. Rambut sih Alhamdulillah masih kering dan pirang bercahaya.

Gue sangat bersyukur hari itu cuaca sangat bersahabat sepanjang antre sampai masuk venue. Nggak panas-panas banget. Mendung, tapi nggak sampai hujan. Setidaknya nggak sampai separuh konser.

Masuk ke venue berarti sudah dekat banget sama mimpi semua fans EXO selama ini. Sekarang tinggal bagaimana menghadapinya saja. Merinding. Gimana sih ketika lo tahu mimpi yang lo gadang-gadang akhirnya jadi nyata. Ngebayangin semuanya beneran bikin merinding. Tapi juga penuh ketidakpastian sih. Karena meskipun sudah ada di depan pagar sekalipun, kita nggak akan pernah tahu apa yang terjadi selama konser.

Nggak ada jaminan ada di depan itu berarti selalu enak.

Gue belajar banyak dari konser SMTOWN tahun 2012 lalu. Bagaimana gue sudah nginep H-1, tapi yang gue liat cuma pantat SHINee dan punggung Suho. Baekhyun yang dikejer-kejer sama sekali nggak pernah ada disitu. Yah, walaupun sih Alhamdulillah dijongkokin Tiffany. Tapi tetep aja. Namanya manusia kan nggak pernah puas. Padahal itu udah di depan pager banget Festival B.

Sebelum masuk ke venue, gue sempat ngobrol sama mbak Dea. Gimana kira-kira ekspresi pertama kita ketika ngeliat EXO di depan mata. Gue tipikal orang yang histerisan. Jangankan EXO, liat Anonymous aja gue histeris.

Dengan kata lain gue ini alay.

Gue pikir gue mungkin bisa nangis. Tapi belakangan gue meragukan kemampuan menangis gue karena bahkan ketika ada anggota keluarga yang meninggal pun, airmata gue kayak nggak bisa keluar. Udah dikutuk buat nggak bisa nangis lagi kayaknya.

"Paling banter teriak nggak karuan lah. Teriak kayak nggak ada hari esok," kata gue dalam hati. Teriak, kayak cuma gue yang punya bacot di dunia ini.

Gue masih bisa mencium aroma-aroma parfum yang sudah bercampur keringat semua orang di Lapangan D. Langit masih terang dan panggung sudah sangat menggoda. Di depan mata sudah kebayang apa yang akan dilakukan oleh para member di atas sana. Suho akan ada di sana. Baekhyun juga akan ada di sana. Walaupun katanya VIP Festival F itu katanya sedikit Suho-nya.

Gue tarik napas panjang. "Nggak bisa konsernya dimulai aja nih?"
*

*
Satu per satu fans sudah mulai masuk ke box festival. Tapi dorong-dorongan masih belom berasa. Semua masih pada santai. Masih pada foto-foto sama tulisan 'The Lost Planet' yang ada di atas panggung. Sementara gue udah ngantuk luar biasa. Separo laper, separo haus. Tapi nggak mau terlalu banyak minum takut pipis. Nanti botolnya kosong, terus berisi lagi dong. Cairan dengan warna berbeda.

Oh iya, memang di setiap konser selalu ada peraturan nggak boleh bawa minum. Tapi menurut gue peraturan ini nggak adil. Karena kalo nggak ada minum, bagaimana kita bisa mengatasi dehidrasi diri sendiri? Mana lagi ini konser outdoor. Kalo disemprot air pemadam kebakaran kayak konser dangdut sih gwenchanha sarangiya Mr. pemadam kebakaran-ssi.

Makanya gue selalu bandel kalo nonton konser. Sebisa mungkin bawa air minum apapun alasannya. Itu hal pertama yang harus diselamatkan (selain kamera). Di depan gate terakhir Ais sempat ngasih Pepsi dan gue pun berhasil menyembunyikannya di dalam tas. Well, sebenarnya sih tas kita juga nggak diperiksa-periksa banget. Jadi Alhamdulillah masih ada sumber kehidupan.

Sekarang gini, kalo kita dehidrasi trus gak bawa minum terus kita pingsan terus medis repot ngurusin kita dan nyari air, kan mending kita dibolehin bawa sendiri dan bisa menjaga kondisi masing-masing. Daripada orang lain yang repot, kan?

Gue pribadi sebenarnya nggak suka sama peraturan nggak boleh bawa air ini. Pelajaran penting: gausah takut buat bawa air minum asal disembunyikan dengan baik. Kkk~

Sore itu kebetulan gue juga ada nyetok MaduRasa yang bungkusnya mirip Coki Coki. Itu dari Zest dan gue sudah makan dua sejak semalam. Ternyata madu itu berguna banget loh! Terbukti bikin kuat. Nggak tahu sih ya ini efek madu atau bukan, tapi sepanjang nunggu konser mulai sampai konser selesai, nggak ada sedikitpun perasaan capek.

Mungkin kalah sama excitement yang ditimbulkan oleh EXO-nya. Mungkin.

Gue duduk dengan kondisi telanjang kaki. Pegel karena insoles itu menyakiti sekujur tubuh. Gue memerhatikan sekitar gue. Depan, kiri dan kanan. Menolak untuk menoleh ke belakang karena tidak siap mental.

Di depan gue mas-mas kamera person sedang sibuk dengan kamera dan roda rel-nya. Di sebelah kiri gue agak jauhan, ada temen yang semalem antre bareng sedang pake make-up. Nggak ngerti faedahnya apa. Tapi mungkin supaya EXO lebih nyantol sama dia. Di sebelah kanan Dito sama kak Icha sedang duduk juga. Sementara kak Tari, kak Dewi dan Kei memutuskan untuk tetap berdiri.

Langit gelap perlahan-lahan sampai-sampai bulan pun sudah nampak. Duh, alangkah kerennya kalau misalnya malam itu sekalian purnama. Tapi sayangnya sih purnamanya masih lama. Beberapa hari lagi.

Itu mungkin bisa jadi satu setengah jam paling lama dalam hidup gue. Tapi, sedikit harapan datang ketika lagu Indonesia Raya diputar berikut video lirik di layar LED. Semua berdiri. Semua histeris. Entah karena memang menghormati lagunya atau berpikir bahwa konsernya udah mau mulai. Semuanya seakan bersiap-siap kayak mau perang. Semua menyanyi bersama-sama.

Tak lama setelah itu.... Lampu utama mulai dimatikan. Malam menyelimuti bumi dan langit sudah mulai gelap. Cahaya bulan semakin terang berpendar. Ya Allah deg-degan. Ya Allah..... Belom solat maghrib.

"Ya Allah ampuni dosa hamba kalau hamba mati kegencet disini atau patah rusuk karena dada hamba udah nempel pagar. Ya Allah panjangkanlah umur hamba,"

Tirai putih super besar sudah menutupi panggung utama. Gue agak-agak lupa ini abis itu apa yang terjadi. Sudah sedikit gila karena nggak sabar.

ALLAHU AKBAR YA ALLAH AMPUNI DOSA-DOSA HAMBA.

VCR diputer.

"WAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!! WAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!! WAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Dimana harga diri? Dimana jaim? Dimana malu? Nggak ada. Nggak dipikirin. Ngapain dipikirin? Kita datang kesini kan emang buat senang-senang. Kalau jaim, nggak akan berasa seneng-seneng. Gue rasa malam itu semuanya hilang bersama cahaya matahari. Melebur ke dalam satu kata: BODO AMAT.

Beberapa patah kata 'WAAAAA' bertanda seru dan berintonasi tegas itu mengawali semua kegilaan malam itu. Walaupun, nggak lama setelah itu gue sempat bengong juga nonton VCR konsernya. Mungkin karena gue sadar, nggak ada faedahnya meneriaki video. Nggak ada bedanya sama neriakin layar laptop.

Perasaan pengen cepetan ngeliat EXO ada di atas panggung bener-bener menggebu. Bisa nggak ini adegan Wiro Sableng--lari-larian di atas air--di VCR dipercepat aja? Hihihihi. Tapi tetep aja pas Baekhyun muncul dan lari-larian di atas bukit kayak lagi main Temple Run itu gue teriak juga.

YA Allah Suho mana Ya Allah.

Ya padahal tinggal nunggu aja sih Ron. Gue mulai bicara sendiri di dalam kepala.

Efek 3D di VCR itu emang nggak terlalu berasa real. Malah di beberapa bagian sangat terlihat fake. Tapi nggak mengurangi kekerenannya. Walaupun gue tetap merasa VCR konser SNSD ataupun Super Junior agak sedikit lebih wah. Cuma, dibandingkan dengan tragisnya nasib visual di MV, VCR ini jauh lebih bagus.

11 member--ya gue ngitung itu ada 11 awalnya gue pikir kali aja bakalan salah edit--melakukan lompatan terakhirnya sebelum VCR itu berakhir. Lalu seolah-olah mereka mendarat di atas panggung, padahal aslinya muncul dari hidrolik dari bawah panggung.

Teriakan mulai menjadi-jadi.

"Ron... ini dia yang lo tunggu-tunggu. Akhirnya mereka datang Ron. Akhirnya lo ngeliat mereka langsung," gue ngomong sendiri dalam hati. Separo menahan diri untuk teriak, separo nggak bisa memaksa diri untuk diam.

Gue sempat bengong beberapa detik. Gue harus ngapain nih. Harus gue rekam atau gue nonton aja nih? Kalo gue nonton aja, nggak akan terlalu keliatan karena itu di panggung utama. Walaupun sebenarnya panggung utama sama VIP FESTIVAL E itu jaraknya nggak jauh-jauh amat, tapi jarak pandang mata tetep aja terbatas.

Handphone gue sudah ada di dalam kantong plastik punya Kak Tari yang gue gantung di pagar. Tapi kalo pakai handphone sama aja nggak keliatan. Akhirnya gue memutuskan untuk mengeluarkan kamera saja. Well yeah, disitu lagi sepi banget nggak ada satpam atau sekuriti sama sekali.

Aman.

Gue ketinggalan bagian EXO nge-Haka di awal. Gue cuma dapet bagian yang "EXO O EXO O EX EX EXO. Sssssttttt...." dan itu langsung fokus ke Baekhyun. Gue nggak bisa mikir banyak. Gue langsung fokus ke bias aja. Kalau nggak Baekhyun, yaudah Suho. Kalau nggak bisa dua-duanya, baru random cari yang bisa direkam.

Begitu pikir gue.
*
 *
Sebenarnya, idealnya, untuk sebuah konser se-memorable ini, gue seharusnya nggak ngerekam apa-apa. Biarlah semua jadi memori indah yang ada dalam pikiran dan kepala saja. Tapi.... yang namanya manusia ya. Nggak pernah puas. Sekali lagi. Karena di sebelah gue Kei dan kak Dewi pada ngerekam, gue nggak bisa nggak ikut melakukan hal yang sama. Ya akhirnya gue juga ngerekam.

Kondisinya di lagu pertama dan kedua memang sepi banget. Nggak ada staf keamanan sama sekali. Yang maju mundur di depan gue cuma kamera person dua orang. Mereka sebenarnya yang paling mengganggu pandangan walaupun nggak bisa juga dipaksa buat menyingkir.

Biasanya, di setiap konser akan ada sekuriti di daerah depan panggung dan di depan penonton. Tujuannya macem-macem tapi salah satunya ya mengontrol penggunaan kamera. Tapi pas itu beneran kosong. Selain kamera person, yang ada juga kursi buat 'Moonlight'.

Beberapa kali sih fotografer SM juga lewat di depan gue. Tapi dia sama sekali nggak keberatan dengan orang-orang yang mengeluarkan kamera. Mungkin karena emang tugasnya bukan itu kali ya. Nggak punya wewenang juga buat nyuruh orang matiin kamera dan sebagainya.

Gue sempat ketangkap beberapa kali dan kameranya sempat diancam bakalan diambil. Tapi, setelah kejadian yang namanya pingsan berjamaah dan orang-orang pada heboh nolongin satu sama lain, nggak ada lagi sekuriti yang peduli sama kamera. Mereka semua cuma peduli sama yang pingsan semata.
*
*
'MAMA' ditampilkan dengan cukup sempurna. Begini toh rasanya melihat penampilan EXO secara langsung? Ekspresi mereka semua serius di awal konser itu. Mungkin karena memang lagunya juga serius. Fokus gue ke viewfinder kamera pas 'MAMA'. Baekhyun dan Suho. Oh ya... ini baru awal. Masih ada puluhan lagu lainnya.

Gue nggak tahu apa yang terjadi ketika 'Let Out The Beast'. Yang gue inget hanyalah efek lampu yang bener-bener bagus banget! Nggak main-main itu bagus banget! Gue juga cukup kaget ketika lagu itu berakhir dan lanjut ke Lay Solo, dia ngilangnya cepet banget dan udah ada di sebelah kanan panggung di kawasan VIP B.
*
*
Bagian yang paling bikin hati tercabik-cabik tentu saja pas 'Moonlight'. Itu mereka beneran ada di depan mata banget. Sebelas orang itu ada di depan mata banget. Posisi terdepan di VIP FESTIVAL E adalah spot yang paling daebak saranghae versi gue untuk penampilan ini. Disitulah pertama kalinya, gue melihat satu per satu wajah masing-masing member dengan jelas di depan mata.

Semuanya superputih. Supermengkilat. Supersekali. Superdealduamilyar.

Persis sama ketika gue pertama kali melihat Super Junior. Mereka kayak patung. Beneran istilahnya kalo ada lalat hinggap mungkin langsung kepeleset.

Sekali lagi, ketika kesebelas member udah ada di depan mata gue, gue mendadak susah fokus. Mau ke siapa? Baekhyun atau Suho? Atau Kyungsoo yang ekspresinya dari awal sampai akhir lagu 'Moonlight' sama sekali nggak berubah? Atau justru member lain yang juga sayang untuk dilewatkan?

Tapi karena Baekhyun adalah bias gue dan dia posisinya lagi berdiri, akhirnya mau nggak mau fokusnya ke Baekhyun. Sayang sekali pas ini saking bingung mau fokus ke siapa sampai nggak kepikiran buat ngerekam apapun. Akhirnya cuma foto-foto doang. Dan foto-foto itupun isinya kebanyakan Byun Baekhyun.
*




*
Waktu Chanyeol Solo gue sama sekali nggak ngeliat bagaimana kerennya dia ngegebuk drum. Karena posisinya jauh juga sih kan di panggung utama. Jadi cuma liat lewat layar. Yaudah nggak apa-apa karena Chanyeol juga kan. Bukan bias. Hihihihi

Waktu 'Angel', Luhan dan Chen berdiri di depan kita juga. Luhan superbaik. Dia nggak pernah nggak noleh kalau dipanggil. Bahkan Dito, Kak Icha sama Kak Ashya yang sama sekali nggak ngebias Luhan pasti didadah-dadahin. Karena ada Chen dan Luhan di depan mata, adegan melayang naik nampan di panggung utama nggak gue perhatiin.

Nggak liat Suho sama sekali soalnya jadi yaudah dicuekin aja.
*
*
Tapi pas 'Black Pearl' Suho ada di depan gue lagi. Nggak persis sih di depan gue tapi agak ke kiri-kiri gitu. Padahal awalnya, menurut stage plan yang tersebar di media sosial, Suho tuh yang paling jarang ada di depan VIP FESTIVAL E. Katanya. Gue percaya aja pas itu. BENERAN NGGAK ADA SAMA SEKALI KECURIGAAN ATAU APA. Pas masuk, yaudah, siapa aja yang lewat iyain aja. Nikmatin aja.

Tapi beneran deh kayaknya emang hari itu bisa dibilang mungkin adalah hari keberuntungan gue. Enggak berani juga GeEr tapi iya, Suho beneran terbilang sering ada di panggung itu. Di depan kami. Nggak persis di depan kami tapi nggak jauh dari kami. Beneran semacem dapet tempat jackpot. Beneran semacem bayaran atas perjuangan selama seharian penuh.

Pas 'Black Pearl' itu bajunya udah ganti lagi. Pake yang macem motif batik centil itu. Sayangnya gue nggak punya satupun foto yang jelas ketika Suho dan Baekhyun pake baju ini. Ada. Tapi agak jauh dan kalau di zoom pecah. Soalnya dari hape. Mana malam itu hape gue jatoh dan hancur hahahaha. Udahlah.... gue udah pasrah walaupun sempat bengong dan meratapi nasib juga beberapa menit.
*
 *
*

Setelah dipantatin Chen pas dia solo, mereka ber-11 naik lagi untuk Lucky Fans. Nah disinilah pertama kalinya gue bisa berinteraksi langsung sama Suho dan Lay. Enggak tahu ini karena apa. Enggak tahu apakah bener efek fanboard atau efek rambut yang sama-sama pirang? Enggak tahu apakah cuma sekedar keberuntungan? Enggak tahu. Mungkin ini memang terdengar (terbaca) sangat sok dan sangat GeEr. Tapi..... Beneran. Itu adalah momen yang paling daebak yang pernah gue alami  sepanjang 2014 ini.

Jadi awalnya begini:

Lucky fans diundang naik ke atas panggung dan semua member mengerubunginya sementara semua orang berteriak karena iri. Sementara itu, gue terus mencoba untuk menarik perhatian Suho dengan fanboard yang gue bawa.

Suho nggak jauh dari posisi gue, agak ke kiri dari posisi gue. Sementara yang lain lagi sibuk ngewawancara Lucky fans, dia ngiter jalan-jalan di deket situ. Dia seolah nggak melibatkan diri dengan member lain yang lagi sibuk sama Lucky fans.

Disitulah dia pertama kali ngeliat ke arah gue.

Dia liat. Dia liat. Dia liat.
*
*
Astaga Tuhan!

Dia mencoba untuk memastikan apakah yang dia liat itu bener atau nggak. Terus dia agak maju lagi beberapa langkah dan IYA DIA BENERAN LIAT! Seulas senyum merekah di bibir Suho. Senyum lega sedikit. Tapi juga geli di saat yang sama.
*




*
Suho jalan mendekat ke Sehun. Dia minta Sehun buat ngeliat juga ke fanboard yang gue bawa itu. Dia masih senyum. Sehun ikut ngeliat fanboard gue. Suho manggut-manggut. Kemudian.... PERSIS sama kayak apa yang terjadi dengan Siwon di SS4 waktu itu. Dia cuma ngasih jempol terus berlalu.
*






*
Udah. Udah gitu aja? UDAHAN NIH? Tapi gue tetep heboh. Gue teriak yang jelas itu gue teriak nggak ngerti lagi. Nggak paham. Udah gila. Sehun juga senyam-senyum ngeliat fanboard itu. Suho kemudian kembali fokus ke Lucky fans. Tapi kayaknya karena Sehun udah ketawa geli sama fanboardnya, Suho ngedeketin Sehun lagi.

Dibahas lagi. Mereka berdua ngeliatin lagi. Dan disitulah Suho ngomong entah apa ke Sehun. Sebelum akhirnya ngeliat ke gue dan ngomong dari atas panggung. Ngomong ke gue seolah kita lagi dalam posisi yang deket banget buat ngobrol. Padahal sebenarnya itu jauh banget.

"Na ya?" sambil nunjuk dirinya sendiri. Sehun ngeliat ke gue juga ketika Suho ngomong gitu. Diajak ngomong sama Suho, ya gue bisa apa. Gue Alhamdulillah bisa baca gerakan mulutnya dia saat itu. JELAS SEKALI DIA BILANG "NA YA?" sambil nunjuk dirinya sendiri, tapi merujuk ke fanboard yang gue bawa.
*




*

Gue teriak, "NE!!!!!!!!!!! NEOYAAAA!!!!"

Abis itu.

"SUHO! MATI ASTAGA MATI! ANJIR SUHOYAAA MATIIIII"

Abis itu Sehun langsung ngejempolin. Suho langsung yang ketawa terus ngasih jempol lagi. Ekspresinya udah geli banget. Geli banget mukanya ditempel di badan Irene. Walaupun gue nggak tahu apakah dia sadar kalau itu Irene.
*



*

Momen itu berlangsung cepet banget. Supercepat. Tapi superistimewa. Suho kembali fokus ke Lucky fans tapi sempat curi-curi pandang lagi ke fanboard itu. Disitulah gue ngerasa semangat lagi. BERHASIL! FANBOARD-NYA BERHASIL!

(Makasih banget buat @lynnveea yang udah ngerekam ini. Walaupun ini nggak sengaja sih kerekamnya dan fancamnya juga sebenarya D.O focus, tapi makasih banget. Oh maafin gue gak ijin dulu buat nge-caps fancam lo, kalo keberatan, silahkan bilang aja nanti fotonya gue hapus dari blog :) )
*

*
Nggak bisa dijelaskan bagaimana girangnya gue. Kayak orang gila. Mereka lanjut perform yang 'Sorry, Sorry', 'Dream Girl', 'Ring Ding Dong', 'Genie' dan 'Gee' sementara gue masih heboh sama Suho. Gue ngeluarin hape lagi buat ngerekam tapi hasilnya nggak terlalu bagus. Baekhyun ada persis di depan gue pas 'Genie' dan gue pun motret pake hape. Nyesel kenapa nggak ngeluarin kamera aja.

Setelah beberapa penampilan parodi itu, Suho jalan ke sebelah kiri panggung dari arah gue. Dia ngeliat ke gue lagi pas itu. Serius. Itu nyesel banget nggak ngeluarin kamera. Soalnya pas itu, gue ngasih isyarat ke dia "GUE MAU FOTO ELO" pake hape. Dan iya, dia ngerti dan langsung ngasih jempol lagi ke kamera hape gue.

Sayang, hasilnya nggak terlalu bagus. Kkk~ malah muka Suho-nya ketutupan cahaya banget. Hape gue ternyata kamera 13mp-nya nggak terlalu bagus buat kondisi konser kayak gitu. Atau mungkin settingan-nya yang salah. (Tapi gatau ya itu sebenarnya nunjuk gue atau nggak siapa tahu gue yang kegeeran lols)
*
*
Dari situlah gue merasa kalau sepanjang konser ini, yang akan gue kejer adalah Suho. Jadi di setiap fancam kalo nggak Suho ya pasti Baekhyun. Dan momen singkat dia ngeliat fanboard gue itu mungkin membuat dia jadi inget sama gue? LOL nggak mau GeEr serius karena ini terdengar sangat delusional sekali. LOL. Please.

Tapi mungkin Suho inget. Atau mungkin dia memang kebetulan aja lewat di depan gue lagi dan liat fanboard gue lagi. Sampai akhirnya setiap kali dia ada disitu, dia nunjuk-nunjuk terus. Nunjuk ke kamera gue. Nunjuk ke kamera gue tapi matanya ke fans yang lain.

Tapi yang paling nggak pernah gue bayangin itu ya yang pas lagu 'Lucky'. Nggak pernah kebayang kalau misalnya dia akan datang ke depan gue, berdiri persis di depan gue, dan ngasih fanservice seperti itu.

Nggak pernah kebayang juga bagaimana gue bisa dengan sigap mengambil kamera segera ketika Suho sudah ada di jangkauan kamera. Kamera gue pas banget lagi ON waktu itu dan Suho berjalan mendekat. Ya nggak deket-deket banget. Jaraknya sekitar satu meter lebih. Tapi ya itu, dia jalan, berdiri di depan kami dan nunjuk ke kamera sambil nyanyi.

Nggak cuma sekali. Tapi sebelum dia pergi, dia nunjuk lagi.
*

*
Ya. Sudah. Apalagi yang harus diharapkan? Bisa dapet kontak sama satu member aja udah Alhamdulillah banget. Nggak usah lah lagi kau berharap buat macem-macem Ron. Begitu pikir gue. Tapi, ternyata, ada yang gue lupa ceritakan.

Enggak tahu persisnya kapan. Tapi kayaknya sih sebelum Suho. Karena gue pas nonton fancam dari mbak Dea (yang isinya cuma "SUHOO ANJIR ANJIR DAEBAK RON ANJIR SUHOOOO"), setelah Suho ngeliatin fanboard itu, nggak ada adegan Yixing-nya. Berarti sebelum itu.

Mungkin persisnya ketika satu per satu member naik ke atas panggung dan sebelum Lucky fans duduk di kursinya. Disitu gue angkat fanboard Lay yang sama Lee Soo Man dan dia ngeliat. DOOOOHHHHH Nggak ada persiapan pas itu. Dia ngeliat terus cuma ngasih jempol. Awalnya. Tapi setelah dia pergi, dia balik padan lagi terus menangkupkan tangan dan bilang, "Terima kasih,"

Kesel. Terharu. Seneng. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARGGGGGGHHHHHHHHHH.

Itu adalah momen yang paling nggak bisa gue lupain dari konser 6 September itu. Karena kenyataannya, selain dua momen itu, gue blank sama sekali dengan apa yang terjadi malam itu. Gue nggak perhatiin Baekhyun solo sama sekali. D.O solo yang di depan mata apalagi. Gue terlalu terdistraksi sama hape gue yang hancur. Jujur aja. Dan beberapa adegan dorong-dorongan dari belakang. Juga orang-orang yang satu per satu mulai tumbang.
*
*
Waktu 'Thunder' sih gue sempat rekam sedikit dan itu Suho fokus. Padahal jarak antara gue sama Baekhyun lebih dekat daripada gue sama Suho. Tapi yang kepikiran tetep Tuan Muda Kim Joon Myeon. Maaf Baekhyun maaf banget. Bukannya tidak menarik mata tapi yang satu ini sudah terlanjur kena kutuk dari sejak Lucky fans.
*
*
Waktu 'My Lady', karena posisinya jauh di depan dan juga karena membernya nyebar, gue malah fokus ke Seulgi yang ada di VCR. Nggak tahulah padahal kan itu bisa liat di fancam ya. Tapi ya begitu. Seulgi mengalihkan semuanya.

'Baby Don't Cry' sama sekali nggak inget apa yang terjadi. Yang gue inget cuma mereka naik ke panggung hidrolik yang ada cahayanya. Sementara pas 'Machine', lagu kesukaan gue T___T, itu Kai naik mobil dari tengah panggung ke depan kami persis dan lama disitu sama Sehun.
*
*
Xiumin solo ada di belakang. Nggak terlalu mikir buat muter badan dan ngeliat. Cukup lewat layar aja. Sementara pas '3.6.5' itu juga seru banget. Disitulah hujan mulai turun dan cukup deras sampai jelang akhir konser.

Hujan + Banyak yang pingsan = Sekuriti nggak peduli kamera sama sekali (sekali lagi).

Pas itu gue mulai ngerekam dari 'History' full, Luhan Solo full, Suho solo yang nyanyi 'Beautifu' juga full. Pas nyanyi 'Peterpan' gue banyakan foto Baekhyun. Dapet fancam Suho juga tapi cuma beberapa detik. Sisanya, Kai Solo, 'Overdose', 'Wolf' sama 'Growl' gue dapet rekam full. Kalau 'Lucky', ya cuma Suho tadi sama beberapa detik member lain lewat-lewat.

Tapi gue dapet rekaman yang baju Chen kebuka itu. Gila, itu nggak tahu apa kancingnya cuma yang model cetet-an kayak beha nenek-nenek apa gimana ya kok bisa kebuka gitu Lols. Itu kalo nggak salah pas 'Wolf'.

Masing-masing penonton gue yakin punya momen tersendiri sama bias masing-masing. Mungkin juga sama yang bukan bias. Dito sama Kak Ashya misalnya, mati-matian manggil Kyungsoo tapi emang dasar Kyungsoo-nya nggak ngasih rejeki ke mereka, dicuekin. Sampai yang Dito bilang, "Itu bukan D.O sih kayaknya itu sih aktor Kyungsoo jadi sok banget!"

Ketawa bareng-bareng ngejekin D.O.

Di section lain kan gue nggak tahu apa yang terjadi. Pasti ada yang dapet fanservice lebih-lebih. Pasti ada yang dapet momen yang lebih-lebih. Toh ada yang diajak selca sama Suho, ada yang hape bertongsis-nya dipake selfie sama Luhan, ada anak kecil yang diajak ke atas panggung. Everybody has their own lucky.

Dua setengah jam konser itu kalau dilihat dari sisi positif sebenarnya ada banyak keberuntungan yang gue dapatkan. Abaikan Suho dan Lay, tapi gue masih bisa berdiri tegak sampai akhir konser, hape gue jatoh tapi masih bisa dipake, kamera gue nggak bermasalah, temen-temen nggak ada yang tumbang, bisa ada di depan pager, bisa nonton EXO, bisa pulang dengan selamat dan bisa menikmati konser bersama-sama dengan temen-temen yang antre sejak semalam juga adalah deretan keberuntungan yang nggak ternilai harganya.

Oh. Iya, harganya Rp 2 juta 50 ribu. Hahahaha (belum termasuk ongkos pulang-pergi dan konsumsi)

Semua hal yang terjadi malam itu adalah sebuah berkah dari kesempatan yang dikasih Tuhan. Dari umur yang masih dipanjangkan sampai hari ini. Walaupun malam itu sholat maghrib-nya harus dikorbankan karena masuk ke venue, Tuhan masih begitu baik memberi kesempatan hidup sampai bisa sholat Isya dan dijamak. Nikmat yang mana lagi yang harus didustakan?

Dua setengah jam konser itu sendiri adalah sebuah keberuntungan. Bisa bertemu dengan teman-teman baru pun sebuah keberuntungan. Bisa berbagi cerita juga adalah sebuah keberuntungan. Terserah orang mau menanggapinya bagaimana. Semuanya adalah berkah yang tak ada putusnya.

Malah ceramah.
*
*
'The Lost Planet in Jakarta' adalah salah satu konser terbaik yang gue tonton selama gue jadi fanboy SM Entertainment. Jelas. Semuanya sempurna. Semuanya oke banget. Mulai dari lampu, efek, panggung, sound system dan semuanya.

Gue bersyukur konser ini diadakan di Lapangan D Senayan. Entah kenapa sejak awal gue emang nggak terlalu mempermasalahkan Lapangan ini sebagai lokasi konser. Tapi mungkin emang kalau di MEIS akan lebih adem dan nggak kena ujan. Mungkin lebihnya itu.

Overall, THIS IS THE BEST CONCERT EVER!!!!!

Konser pertama itu selalu nggak mengecewakan. Dua setengah jam nggak cukup. Pengen lagi. Pengan ada konser tunggal lagi. Pengen liat EXO lagi. Pengen nginep lagi. Pengen teriak-teriak lagi.

Konser ini sangat membahagiakan. Nggak berlebihan kan kalau gue bilang kayak gitu?

Nggak. Karena gue bahagia setelah nonton ini. Bisa ketemu EXO, ketemu banyak temen baru, pengalaman baru buat nge-blog (walaupun di postingan pertama rada kayak gosip). Tapi ya... Ini adalah salah satu pengalaman nonton konser paling membahagiakan.

Terima kasih Tuhan, atas kesempatan ini. Padahal saya banyak dosa loh. Tapi masih aja dikasih kayak gini. Terima kasih Tuhan. Terima kasih.
*
*


***

Impresi ke masing-masing member setelah melihat secara langsung:

Oke. Nggak ada koreografi yang terlalu detail dan enerjik seperti yang ada di MV ataupun video latihan. Waktu perform 'MAMA', Baekhyun terlihat sangat santai sekali. Gerakan juga yaudah seadanya aja. Tapi nggak lantas terlihat malas-malasan.

Baekhyun terlihat lebih gemuk dari yang ada di foto-foto. Demikian juga dengan Suho. Belakangan kan Suho keliatan kurus apalagi waktu awal-awal konser tuh yang di Seoul. Tapi pas kemaren ternyata nggak kurus-kurus banget. Malah keliatan lebih sehat.

D.O ternyata emang sekecil itu. Dari posturnya bisa disimpulkan dia mungkin member EXO yang paling nggak mau terlalu giat olahraga. Beneran yang kecil banget kayaknya kalo disebelah-sebelahin sama gue, dia menang gemuk sedikit. Tapi bahunya kecil. Beneran kayak anak SMP belom kenal pergaulan bebas. Masih baik-baik.

Maaf gue menolak mengomentari Tao karena nanti takut jatuhnya malah ngebash dan gue takut dibash. Hahahaha Tapi gue terkesan banget sama Xiumin sebenarnya. Gue rasa Xiumin yang paling semangat nge-dancenya. Semangatnya itu tapi nggak bikin dia terlihat serius. Tapi mukanya dan bentuk mulutnya yang kadang-kadang mangap sendiri itu bikin dia keliatan makin lucu.

Lay sekeren itu. Ia wajahnya seramah itu. Orang kalo liat Lay mungkin langsung nyangka dia pasti anak baik-baik banget. Ramah banget keliatannya. Luhan ANJIRLAAAAH LUHAAAAAAAN hahahaha emang lucu banget sih ya kalo dia ekspresinya juga lucu. Dari dulu dia tuh kalo ketawa, diem, ngomong, nyanyi, mukanya tulus banget.

Favorit banget gue sama Luhan walaupun malam itu gue sebenarnya nggak banyak perhatiin dia. Tapi dia yang paling murah banget sama fanservice. Istilahnya paling gampang kalo dipanggil gitu. Sampai yang misalnya nih kalo ada kesempatan buat ngasi dia kamera sendiri mungkin dia bakalan ambil dan foto bareng. Kenyataannya ada kan yang nyodorin tongsis? Terus dia selca? KZL. Baik banget sih.

Chanyeol? Gimana gue harus mendeskripsikan Chanyeol ya. Dia keliatan kayak Kwangsoo. Bener-bener diem aja tuh kesannya lawak. Nggak ngerti pokoknya. Gue selalu terkesan setiap kali Chen nyanyi. Suaranya yang paling kedengeran nyata gitu di kuping gue.

Sehun seanak-anak itu loh nampaknya. Walaupun malam itu dia nggak terlalu banyak bicara atau buat tingkah, tapi dia diem aja udah keliatan banget anak-anak. Kayak pemalu banget gitu. Aduh pengen teriak di depan mukanya YEHET! sembilan ratus empat puluh sembilan kali.

Gue nggak pernah setuju deh sama orang yang bilang kalau Kai itu item. Item di antara member EXO iya. Tapi kalo disebelah-sebelahin sama gue juga pasti iteman gue. Kai walaupun dalam kondisi yang sepertinya sedang tidak sehat juga terlihat oke banget malam itu.
*
*

Go Blonde! Go Papapirang!

$
0
0
Dulu pas SMA, gue pernah nonton film yang judulnya 'Bucket List' dan sangat terinspirasi dengan ceritanya. Oleh karena itulah, gue pun membuat bucket list untuk hidup gue sendiri dan ingin melakukannya sebelum gue mati. Well, nggak pernah sih sebenarnya diniatin buat 'besok harus ini, lusa harus ini'. Bucket list versi gue semacem yang 'ya kalo sempat ayok kalo nggak yaudah'.

Kkk. Bucket list ala ala.

Waktu 'Wolf' dirilis tahun lalu, gue sangat terinspirasi dengan rambut pirang-nya Baekhyun. Wekekek. Itu pertama kalinya dia tampil dengan rambut pirang dan "Wah, bagus juga ya!" Ya iya bagus karena itu Baekhyun. Dengan tidak ada niatan untuk menyama-nyamakan diri kayak Baekhyun, gue pun berpikiran untuk punya rambut pirang juga.

Tentu saja buat kebanyakan orang Indonesia, di-pirangin akan terlihat aneh. Terlebih kalau misalnya kalian tinggal di Lombok/Mataram/lebih spesifik lagi kampung gue. Wiiiihhh.... Bisa jadi bulan-bulanan. Hahaha

Orang-orang di kampung gue dulu selalu ngatain orang lain yang juga tinggal di kampung yang sama, kalau misalnya mereka warnain rambut. Entah apakah dibilang 'gawah' itu term lain untuk 'kampungan' (emang pada dasarnya kan kita tinggal dikampung ya kalo ngewarnain rambut malah dibilang lebih kampungan dari orang kampung itu sendiri), atau mungkin paling keren dibilang 'anak pantai'.

Disebut 'anak pantai' karena biasanya orang-orang yang tinggal di daerah pesisir punya warna rambut berbeda dengan orang-orang yang tinggal di kawasan kota. Anak-anak daerah pesisir terekspos sinar matahari lebih sering sehingga membuat warna rambut mereka berubah dan kulit mereka terbakar. Cool. Kayak bule.
*
*
Tapi warna rambut mereka nggak pirang karena kebanyakan berjemur. Melainkan agak kemerahan. Dan tren-nya dulu tuh bukan nge-blonde rambut, tapi emang ngasih efek merah-merah. Pas SMP dan SMA, temen-temen gue pada seneng warnain rambut semu-semu merah gitu. Apalagi kalo dijemur di bawah matahari kesannya jadi syabang-syabang.

Gue sendiri sebenarnya bukan tipe orang yang suka melawan peraturan ketika sekolah. Buat gue, sekolah itu justru tempat yang paling menakutkan dan penuh ancaman. Haha. Gue orangnya emang nggak pedean dan suka minder. Mungkin karena efek sering diejek-ejek kali ya jaman dulu. Akhirnya hal-hal yang sedikit beresiko atau yang punya banyak resiko akan gue jauhi.

Dengan kata lain, gue adalah orang yang cupu.

Iya itu bertahan sepanjang SMP dan SMA. Hal paling gaul yang gue lakukan ketika SMP adalah pake celana di bawah lutut (yang mana peraturannya di sekolah saat itu nggak boleh celana pendek SMP cowok di bawah lutut tapi harus di atas lutut sedikit atau pas di lutut. Sementara cewek gak boleh di atas lutut dan gak boleh rok rimpel). Hal yang paling gaul lainnya yang gue lakukan ketika SMP adalah pake sneakers yang lehernya pendek. Yang mana itu terlarang di sekolah gue.

Ketika lulus-lulusan SMP, gue sempat pengen warnain rambut. Jelang masuk SMA waktu itu yaudah mumpung libur panjang kenapa nggak warnain rambut aja nih kan banyak waktu luang?

Oke. Dengan modal kurang dari sepuluh ribu gue pun membeli Sasha. Merek pewarna rambut paling eksis seantero jagat raya berkat tipuan kamera iklan Cinta Laura yang rambutnya berubah-ubah warna di setiap kibasan.

Gue dulu suka banget sama warna biru. Jadi yaudah mari kita warnai rambut dengan warna biru.

Modal Sasha dan sikat gigi, gue pun meminta bantuan sepupu gue untuk ngewarnain rambut gue. Entah apakah kalian akrab dengan mewarnai rambut dengan sikat gigi? Jadi itu buat pengganti kuas kalo di salon-salon. Rambutnya disikat dari akar ke ujung.

Itu pertama kalinya gue melakukan hal yang agak-agak ekstrem untuk ukuran anak cupu. Tapi sayangnya, setelah itu proses pewarnaan selesai, alih-alih warna biru rambut gue malah jadi kuning. Entah ini salah Sasha atau salah sikat giginya yang kebanyakan jigong. Ketika daftar SMA, rambut gue adalah yang paling pertama dikomentari oleh guru yang ada di loket pendaftaran.

"Yusron, nanti kalo udah masuk sekolah rambutnya jangan kuning lagi ya," begitu kata Bu Wartini, guru Bahasa Indonesia di SMA gue.

Dengan malu-malu gue melipir dan gegulingan sampai rumah.

Sepanjang SMA nggak ada lagi yang namanya nakal-nakalan ngewarnain rambut. Tiga tahun SMA beneran alim. Rajin pake peci ke sekolah sambil bersepeda.

Tapi bohong yang bagian pake peci. Yang sepeda sih bener.

Masuk kuliah, gue dihadapkan dengan berbagai macam orang baru yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Dari situlah gue banyak belajar bagaimana tipe-tipe orang, bagaimana orang-orang disekitar gue berani jadi diri sendiri. Nggak pernah takut buat melakukan hal-hal beresiko dan hal-hal yang mungkin menurut orang lain 'big no' tapi mereka 'hell yeah i'll do it'.

Berangkat dari situ, walaupun mungkin dari sudut pandang yang salah, di sebuah liburan kuliah gue pun memutuskan sesuatu yang radikal (halah). Gue berangkat ke tukang potong rambut yang nggak jauh dari rumah gue, tanpa pake helm (niatnya biar abis potong bisa langsung pamer sama semua orang sepanjang jalan) dan berniat buat potong rambut super ekstrem.

"Mas, saya mau potong kayak gini loh mas," gue mencoba menjelaskan. Mas-nya diam mendengarkan. "Mas tau Gogon gak?"

"Oh mas mau jadi Gogon?"

"Bukan gitu juga sih sebenarnya. Tapi mas tau Gogon gak?"

"Tau,"

"Nah, Gogon kan rambutnya cuma ada di tengah doang tuh ya?"

"Iya. Kayaknya,"

"Nah iya pokoknya gitu. Saya mau potong kayak Gogon, tapi, yang disisain bukan di tengahnya doang. Tapi di bagian kanan. Jadi semua rambut saya yang di bagian kiri mas abisin aja tapi nggak sampe plontos. Trus yang dibagian kanan disisain sampai belakang,"

"I-----iya mas yakin?"

"Udah gausah ragu-ragu. Itu alat cukurnya langsung aja sret sret sret trus abisin," kata gue. Entah sejak kapan suara alat cukur rambut 'sret sret sret'.

Mas-masnya terlihat ragu-ragu karena mungkin dalam pikiran dia baru pertama kali nemu orang yang potong rambut tapi disisain di bagian kanan doang. Tapi toh dia lakukan juga. Dan ketika sudah selesai gue ngakak geli.

"Makasih mas," kemudian gue bayar sepuluh ribu dan pulang.

Sampai di rumah, nyokap antara yang percaya dan tidak percaya. Antara yang mau ngomel sama ketawa. Tapi yah, begitulah. Nggak jelek-jelek amat sih sebenarnya. Cuma emang aneh karena sebelumnya di sekitaran situ, di kampung itu, nggak pernah ada orang yang melakukan ini.

Keputusan radikal gue nggak berenti sampai disitu. Gue pun memutuskan untuk mewarnai sisa rambut yang ada di kepala gue itu. Pirang adalah warna yang gue pilih. Karena waktu itu modalnya cuma 6 ribu doang, jadi warna blonde-nya nggak dibeli. Cukup pake bleaching doang.

Hell yeah. Jambul yang tersisa itupun akhirnya dipirangin. Dan orang yang melakukannya adalah nyokap gue sendiri :p

"Jangan kenain kulit kepalanya, sakit!"

"IYA SIH BAWEL BANGET SI JAMBUL ARMADILO!"

Sejak kapan Armadilo punya jambul.

Warna itu bertahan sampai liburan kuliah berakhir. Sebelum akhirnya gue menghitamkannya lagi dengan Sasha. Tapi karena itu bleaching, jadi hitem-nya pun nanggung. Jadinya malah merah-merah. Sampai akhirnya cukur lagi dan semuanya hilang total saat rambut yang tumbuh kembali hitam.
*

*
***

Ngewarnain rambut itu memang ternyata candu. Bikin ketagihan deh serius. Tapi karena waktu itu emang lagi nggak ada waktu dan momen yang pas, jadi nggak dilakukan dulu. Kuliah lebih penting. Apalagi image baik buat yang ngasih beasiswa di kampus. Hahaha.

Ketika masuk kerja di tempat gue yang sekarang, kebetulan salah satu temen gue di kantor suka EXO juga. Dia pasang poster EXO di meja-nya dan itu poster 'Wolf'. Ada Baekhyun yang rambut jamur pirang.

Bos gue sempat nyeletuk, "Lo kan anak KPop, warnain dong rambut lo kayak KPop-KPop gitu," katanya.

Gue enggak tahu apakah itu dia becanda atau gimana. Tapi gue bukanlah tipikal orang yang susah percaya sama omongan orang terlebih dia bos gue. Gue menanggapi itu dengan serius: bahwa di kantor ini boleh ngewarnain rambut, bahwa gue sudah dikasi lampu hijau oleh bos gue sendiri.

"Pengen sih mas, tapi belom sempat aja,"

Setahun setelah itu, momen-nya pun datang. Kebetulan juga topik ini lagi jadi bahasan yang cukup menarik di grup kakaotalk gue dan beberapa temen gue. Semua ini berawal dari sebuah malam, ketika kita nggak karokean dan nggak nonton, dua orang cewek yang ada di grup memutuskan buat cuci rambut dan creambath di salah satu salon di Blok M Plaza.

Setelah itu kita berempat kumpul, gue, Dito, Cicil dan mbak Septi. Abis itu pembicaraan serius soal rambut pun dimulai.

"Iya lo warnain deh rambut di salon yang tadi. Itu murah kalo pake debit BCA diskon 40%! Dari 250 ribu jadi berapa tuh kalo diskon?" kata Dito. Dia emang suka kompor sih. Gue juga gampang dikomporin sih.

"Hah serius? Yaudah ayok kapan gue mau deh. Gue pengen warnain rambut gue nih biru," keinget pas jaman SMP. "Biar kayak Wendy. Tapi maunya biru kayak Wendy. Bagian atasnya doang. Jadi nanti gue potong dulu, trus jambulnya biru gitu," kata gue.

Saat itu gue serius walaupun terdengar sangat tidak serius.

"Jadi nanti pas TLP, rambut gue udah berwarna. Jadi anggep aja ini buat persiapan TLP gitu," kata gue lagi.

Dan ya, kita pun menjadwalkan minggu depannya dari hari ketemuan itu buat ngewarnain rambut. Hari itu Selasa, kalau gue nggak salah inget. Gue dateng ke kantor cukup pagi buat ngejer berita sampai siang. Siangnya gue sempetin ke tukang potong rambut murahan di pinggir jalan buat beresin rambut dulu sebelum diwarnain.

Gue kira siang bolong gitu bakalan sepi. Tapi ternyata ramai juga. Mana Jakarta panasnya kayak alam kubur ya. Gue pun menunggu di kursi tunggu sampai ketiduran. Ada kali setengah jam. Gue terbangun karena mimpi jatoh. Tipikal.

Setelah potong rambut, meluncurlah gue malemnya ke Blok M Plaza buat ketemuan sama Dito, Ajie dan mbak Septi. Cicil hari itu nggak ikut karena sibuk karena akhir/awal bulan.

Gue cukup deg-degan karena yang pertama ini adalah pertama kalinya gue masuk salon buat dipermak. Kedua, ini pertama kalinya gue ngewarnain rambut dengan biaya lebih dari harga Sasha. Ketiga, ini pertama kalinya gue mengambil keputusan secepat itu sementara gue bukan anak kuliahan lagi. Apa kata orang-orang kantor?

Tapi ide soal ngewarnain rambut udah sempat gue utarakan sih di kantor sebelum gue jalan hari itu. Nggak ada yang bilang nggak boleh. Jadi yaudah, ayok!

"Ini bener gak nih bayarnya diskon? Kalo 250 ribu gue nggak mau," masih peritungan.

"Ya makanya ditanya dulu," kata mbak Septi.

Kita berempat pun masuk ke sebuah salon bernama Hasami Kushi. Ini salon Jepang walaupun namanya kayak film india Kabhi Kushi Kabhie Gham. Kita pun mulai bertanya-tanya.

"Mas ini beneran diskon bla bla bla bla? Ini temen saya mau ngewarnain rambut kalo pendek segini bayarannya berapa bla bla bla bla,"

Setelah mempertimbangkan panjang rambut gue dan segala macamnya. Kita pun deal dengan harga Rp 246 ribu. Itu sudah termasuk diskon. Harganya memang seperti tidak didiskon karena proses pewarnaan memakan dua kali pengerjaan. Yaitu proses bleaching dan proses pewarnaan.

Kenapa bahasa gue jadi gini.

Intinya, cat rambutnya jadi dua macam. Jadi bayarnya dobel.

"Oke mas tapi saya mau warna biru ada gak?"

"Biru yang kayak gimana?"

Gue langsung ngeluarin hape dan nunjukkin foto Wendy. "Yang kayak gini, persis,"

"Wah kalo warna dasar gitu sih kita nggak punya mas. Tapi kita punya warna-warna lain. Coba liat dulu," akhirnya dikasih contoh rambut yang udah diwarnain gitu. Disitu ada warna Wendy sama Joy. Anak-anak sempat nyuruh buat ijo aja kayak Joy tapi gue tetep naksir Wendy.

"Kalo birunya adanya yang biru butek gitu nggak akan secerah yang kayak di foto mas," katanya.

Gue sempat bingung. "Yaudah kalo gitu mending di bleaching dulu aja nanti keputusannya saya ambil setelah proses bleaching kelar. Apakah saya mau biru atau warna lain," kata gue. Sempat kepikiran juga buat diwarnain kayak Ariel 'NOAH' yang abu-abu gitu. Tapi nggak ah. Terlalu ekstrem kayaknya.

Padahal biru juga ekstrem.

Proses bleaching ala Sasha di rumah sendiri dengan modal Rp 6 ribu dengan proses bleaching ala Hasami Kushi ternyata jauh berbeda. YA IYALAH YA HAHAHAHA. Dan prosesnya juga lebih menyakitkan. Oh ya. Bleaching itu menyakitkan.

Setelah dicuci, rambut gue langsung diolesin sama krim bleach-nya dan nunggu 30 menit sambil di steam di alat yang muter-muter di kepala. Berasa lagi di film-film science fiction. Awalnya sih nggak apa-apa, tapi belakangan jadi panas banget minta ampun.

"Ini baru bleach pertama mas. Kita masih ada dua kali lagi,"

Oh Tuhan.

Bleach kedua itu bener-bener yang INNALILAHI. Gue nggak tahan sampai yang kipas-kipas tangan ke kepala. Di kulit kepala, itu rasanya kayak lagi berjemur di bawah terik matahari di tengah siang bolong di Pontianak. Panas banget walaupun gue sebenarnya nggak pernah ke Pontianak.

Gimana sih rasanya sauna? Gimana sih rasanya kalo lo taruh tangan lo di atas air mendidih yang lagi ada di atas kompor? Gimana kalo air itu setetes aja jatuh di kulit kepala lo? Gimana rasanya ada di depan api unggun terus baranya terbang ke kulit lo?

Sepanas itu dan prosesnya tiga kali.

"Tenang Ron. Lebih panas nanti kiamat matahari sejengkal di atas kepala," kata gue dalam hati.

Sakit. Kulit kepala rasanya kayak ditusuk-tusuk terus abis itu disiram alkohol. Trus ditusuk-tusuk lagi. Disiram lagi. Dan itu baru proses kedua. Masih ada proses ketiga katanya. Udahlah gue cuma bisa ngomel-ngomel nggak jelas. Soalnya emang panas banget. Untung malam itu salonnya sepi cuma ada kita berempat dan dua orang lain yang kayaknya gerah banget sama keberisikan kita malam itu.

"Guys laper gak sih?"

"Iya banget,"

"Beli pizza apa kita? Selasa kan buy 1 get 1 domino,"

"Boleh gak makan disini sama mas-masnya? Ntar malah belepotan?"

"BOLEH KOK," kata mas-masnya.

Mungkin dia juga laper. Akhirnya kita pun beli pizza. Dengan kondisi gue yang masih duduk di kursi dan kepala masih diorbitin sama alat steam, dua orang lainnya jalan buat beli pizza. Cukup lama sampai akhirnya kita pun pesta pizza di Hasami Kushi.

Sekitar satu setengah jam proses bleaching pun selesai di tahap ketiga. Sekarang rambut gue beneran udah kayak bulu jagung level akut. Waktunya menentukan warna. Oke, kembali bingung.

"Kalau mau diwarnain biru, jadinya nggak akan kayak yang di foto. Malah jatohnya akan jadi hitam tapi terlihat biru kalo kena cahaya. Sayang kali mas, lo udah lelah di bleach gitu tapi item-item juga warna akhirnya," kata si mas salon. Dan ini nyebelin.

"Kalau gue saran sih mending lo blonde aja. Tinggal dikasih tinta blonde nih diperkuat aja warnanya. Bagus kok,"

Gue diem. Di belakang gue udah pada teriak "UDAH RON BLONDE AJA!"

Terlalu ekstrem gak sih? Terlalu parah gak sih? Bagaimana reaksi orang-orang kantor? Gue mikir. Gue memandang cermin cukup lama. Melihat rambut gue yang sudah di bleach kayak gitu gue geli sendiri. Ah, tapi sudah sejauh ini, sudah diniatin juga. Kapan lagi bisa melakukan hal yang ekstrem kalo nggak sekarang? Udah nanggung juga.

"Kalo kulitnya agak gelap, justru rambutnya harus yang cerah mas. Jadi lebih syabang-syabang gitu," kata masnya. Ya nggak syabang-syabang juga sih dia ngomongnya.

"Yaudah mas, blonde aja,"

ASSA! Semua kayaknya antara yang geli sama seneng sama ngejek entahlah. Tapi hari itu emang mood-nya lagi seneng aja. Dan gue mau-mau aja lagi ngikutin saran si mas-masnya.

"Nanti rambutnya saya potong juga sedikit ya mas biar ngikutin model. Soalnya kalo dibiarin kayak gini berantakan," katanya.

"Gratis gak mas?" tanya gue.

"Ya bayar 35 ribu buat potongnya,"

"Kalo gitu gausah."

Hening.

"Ya masa gratis sih mas," kata mas-masnya lagi.

"Ya gimana saya males nih kalo harus ngeluarin uang lagi," mau make-over, tapi nanggung.

Tiba-tiba mbak Septi nyeletuk. "Udah mas gratisin aja, dia followers Twitter-nya banyak loh!"

Eh.

"Nah iya mas, barter aja deh. Followers saya 13 ribu loh. Saya promosiin deh salonnya di Twitter saya. Tapi potong rambutnya gratis ya?"

Mas-nya sempat bingung dan mikir sejenak. Sampai akhirnya, "Yaudah. Dipromosiin ya! Tapi jangan store yang lain. Blok M Plaza aja!"

WAKAKAKAKKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKKAKAKA dengan begitu gue pun dapat potong rambut gratis. Ah tahu gitu dari awal aja kayak gini kan enak warnainnya gratis juga.

Proses ngewarnain blonde-nya nggak selama nge-bleaching. Cuma lima belas menit dan begitulah akhirnya rambut gue pun berubah warna. Tinggal dirapihin doang. Awalnya gue pikir kayak yang yaudah dirapihin dikit-dikit. Eh tapi itu beneran dibotakin pinggir-pinggirnya semua dan disisain pas bagian blonde-nya doang.

Kayak rambut tempelan.

"KOK GINI SIH MAS KOK JADI ANEH!" kata gue.

"Nggak aneh mas. Ini emang modelnya kayak gini. Orang keren gini,"

YA TUHAN.

Gue sendiri saat itu ngerasa nggak srek. Tapi...

"Yaudah deh udah kejadian juga nggak mungkin mau nempelin itu potongan rambut ke kepala lagi,"

Dan semua pun selesai hari itu. Semuanya seperti mimpi. LOL.

Gue nggak pernah ngebayangin diri gue bakalan berani melakukan hal-hal seperti ini. Sejauh ini mungkin ini hal yang paling ekstrem yang gue lakukan. Sampai malam itu gue tidur dan mimpi ke kantor dengan rambut baru dan jadi bahan omongan. Gue pun memutuskan untuk pakai topi sepanjang hari.

Ketika sampai kantor, semua heboh. Semuanya pengen liat. Terus abis itu? Yaudah. Nggak ada yang mempermasalahkan. Cuma ya guenya aja sih yang rada nggak pedean. Karena itu di kantor jadi gue selalu menutupi kepala gue dengan peci atau topi. Hahaha

Gue sendiri cukup puas dengan hasilnya walaupun memang terlihat agak aneh. Tapi kepuasan karena bisa mencoret satu lagi bucket list yang ada membuat gue senang tak terkira. Sebenarnya ini masalah simpel, cuma warnain rambut. Tapi melakukan hal yang sudah lama lo pengen dan lo berhasil, itu rasanya puas banget. Heheh.

Pertama kalinya gue keluar tanpa topi adalah pas 'The Lost Planet' di Jakarta kemaren. Itu pertama kalinya gue berani pamer rambut di depan orang banyak. Di depan Suho. Dan ketika gue dapet fanservice yang sangat memuaskan dari Suho, itu adalah momen dimana gue yakin kalo keputusan gue buat blonde itu tepat.

BUAKAKAKAKAKAKAKAKA

Mungkin emang sudah takdir Suho bakalan ngelirik ke kamera gue. Tapi takdir itu didukung juga oleh fanboard SURENE dan juga gue rasa faktor rambut pirang gue (GE ER) (NAJIS LO RON).

Biarin.

Dan karena itulah Papapirang pun muncul. Buat yang mungkin penasaran, kenapa sih namanya Papapirang? Itu sebenarnya gue sebelumnya pengen ngasih watermark 'That Blonde Guy' tapi panjang banget dan nggak Indonesia banget. Terus gue terjemahkan aja ke 'Pria Pirang' tapi kok agak nggak enak. Pengen yang kayak ada kepaduan di kata pertama dan kata kedua.

Pria... Suho.... Leader... Papa? PAPAPIRANG! THATS IT!

LOLS. Sederhananya, karena Suho is Papa in EXO (in my opinion) and he is Pirang and that night is my special lucky night with my new blonde hair. So Papapirang pun muncul. wekwkekekeke

But anyway, gue seneng banget di puber kedua gue ini masih bisa melakukan hal-hal yang nggak bisa gue lakukan ketika gue SMP ataupun SMA. Di saat anak-anak lain sudah lebih dulu ngewarnain rambut profesionally, gue malah modal Sasha doang dan itupun gagal.

Jangan pernah takut buat melakukan apapun yang kalian inginkan kalau punya kesempatan. Sebelum kalian nggak bisa lagi melakukannya.

Gue termasuk orang yang sangat peduli dengan omongan orang. Dulu. Karena itu gue jadi gampang minder karena berpikir bahwa apa yang gue lakukan tidak selalu dianggap keren sama orang. Tapi sekarang sih udah bodo amat. Manusia diciptakan punya mulut buat bicara dan komentar. Itu udah hak mereka buat bilang begini dan begitu.

Tapi disaat yang sama, Tuhan juga menciptakan dua telinga dan dua telapak tangan untuk menutupnya setiap kali komentar-komentar yang nggak perlu didengar terlontar dari mulut siapa saja, diucapkan oleh manusia lain. Mereka berhak ngomong apa aja, kita berhak untuk tidak mendengarkan.

"Rambut lo keliatan aneh. Freak banget,"

"Alhamdulillah masih bisa dibilang freak. Untung nggak dibilang perusak rumah tangga orang,"

Ahem.

Terlalu banyak mendengarkan omongan orang itu nggak sehat. Sama kayak terlalu banyak dengerin KPop. Lelah.
*


***

Belakangan kita sering main bareng. Kita ketemu juga sebenarnya nggak sengaja. Atau emang di sengaja? Sebenarnya ada Afif sama Cicil juga tapi mereka nggak bisa main malam itu. Salah satu hal yang gue syukuri dari KPop adalah ya temen-temen baru yang gue dapetin dari situ. Afif sebenarnya temen kuliah gue. Orang pertama yang gue kenal ketika gue menginjakkan kaki di UI. Dito temennya Afif karena sama-sama SONE dan gue kenal Dito dari Gilang yang juga temennya Afif. Kenalnya di karoke. Nggak heran sampai sekarang jeratan karoke itu nggak bisa hilang. Gue kenal Ajie dari............ ngefans. Terus gue kenalin dia ke Dito. Kemudian Afif juga kenal karena sering liat namanya ngiter di timeline Twitter dari mensyen gue dan Cel. Sementara Cicil adalah temennya kak Nuri yang gue kenal ketika mau nonton SMTOWN dan kita bertiga (gue, Nuri, Cicil) jadi geng nonton S4 waktu itu. Kemudian Cicil tahu Ajie karena.............gue spazzing terus. Akhirnya kenalan. Cicil pun kemudian kenal Dito dan Afif dari sebuah event Running Man. Sementara mbak Septi adalah temen kantor gue yang awalnya juga kita sok kenal aja karena selain satu kantor kita juga sama-sama suka KPop. Suatu malam kita ketemu di Burger King Blok M Plaza waktu gue, Dito sama Ajie mau nonton The Amazing Spiderman. Dia ketemu Ajie malam itu dan sebelumnya udah pernah gue cekokin video Anonymous dan akhirnya mereka kenal. Dito juga kenal dari situ. Sampai suatu hari di Twitter pada heboh mau nonton apa sih di Blitz gue juga lupa terus Ajie bikin grup di KakaoTalk dengan mengundang nama-nama yang ada di atas kecuali Nuri, Gilang dan Cel. Dan yah. Sampai saat ini, orang-orang inilah yang setiap hari bikin BERISIK di KakaoTalk. Sampai nama grup di hape gue juga BERISIK. Cicil kemudian gabung belakangan di grup dan kitapun hedon setiap saat. KZL. Kerjaannya kalo nggak nonton ya karaoke dan itu sebulan bisa empat sampai lima kali. HAHAHA

Jangan Pingsan ELF, karena Oppa Nggak Peduli

$
0
0
Gue selalu ngefans Super Junior. Yaaaaah.... walaupun sekarang udah nggak seperti ketika awal-awal 2010 dulu, tapi kalo mereka ke Jakarta--terlebih bisa masuk nonton mereka gratisan--gue akan bela-belain buat dateng. Siapa sih yang nggak suka nonton gratis? Apalagi ini Super Junior.

SUPER JUNIOR.

M.

Sebagai seseorang yang bekerja di dunia yang nggak pernah jauh dari KPop, kedatangan Super Junior tentu jadi sebuah hal heboh. Enggak cuma buat ELF di luar sana tapi juga buat jiwa ELF di dalam hati gue. Itu juga yang terjadi ketika mereka jadi salah satu bintang utama di ulang tahun salah satu televisi swasta di Jakarta bulan Agustus lalu.

Ketika ini diumumkan, gue sendiri sebenarnya pengen beli tiket mereka dan nonton dengan temen-temen lain yang sudah pasti nonton. Tapi kemudian gue berpikir, "Biasanya bukannya acara ulang tahun televisi itu gratis ya?". Itulah yang membatalkan niat gue buat beli tiket.

Alasannya, gue berkaca dari pengalaman gue dateng ke ulang tahun televisi lain sebelum-sebelumnya. Dan itu beneran gratis. Gratis dari temen yang kerja di TV itu sih sebenarnya. Tapi yang penting gratis kan? Soalnya pas NET. ulang tahun, gue dapet kok gratisan. Masa sih yang ini harus bayar?

Lalu, tumben-tumbenan sih ulang tahun televisi ini ngejual tiket. Soalnya kan biasanya sebar-sebar undangan. Sebar-sebar tiket gratisan lewat kuis dan semacamnya tapi nggak sampe yang dijual di situs penjualan tiket onlien gitu. Apa mentang-mentang ada Super Junior gitu terus jadi dikomersilkan? Ya bisa jadi sih.

Tapi saat itu gue mikir, "nggak ah mendingan nggak usah beli tiket kalo masih bisa diusahain buat gratis," tetep ngarep.
*
*
Iya, sebenarnya untuk dapat gratisan juga gambling sih. Nggak ada yang bisa memastikan. Untuk itulah gue dan salah satu temen gue yang namanya Cicil (ELF, fans Yesung) akhirnya bikin plan buat beli di calo aja.

Acara ulang tahun kayak gini pasti calo-nya banyak. Orang konser KPop aja calo tuh kayak berserakan. Masa iya acara ulang tahun yang tiketnya bisa dapet undangan dari orang dalem gini nggak ada. Terlebih, lokasinya di GBK pula. Yaudah, paling nggak bisa lah kalo pake calo.

Walaupun sebenarnya nggak ada yang pasti dari kedua hal itu: baik undangan ataupun calo. Yah, kemungkinan terburuknya yaudah kita gajadi nonton.

Gue sih sebenarnya nggak apa-apa kalo nggak jadi nonton karena yaudah gue juga lagi tidak dalam kondisi yang pengen banget nonton SuJu walaupun udah di depan mata. Tapi Cicil pengen banget liat karena emang dia ELF banget kan. Jadi pola pikir gue hari itu adalah gimana caranya supaya kita bisa nonton. Udah itu aja.

Gue berusaha buat dapet tiket gratis dari temen sekantor gue yang hari itu bertugas di sana. Well, ini salah satu cara paling ampuh sih sebenarnya buat masuk. Karena hari itu gue sedang tidak ada jadwal liputan jadi gue nggak bisa macem-macem buat masuk menggunakan identitas kantor. Nggak segampang itu. PIkir gue.

Temen gue ini sih menjanjikan bakalan bisa. Karena menurut dia, kalo televisi ini bikin acara, nggak ribet kayak konser-konser besar yang dipromotori oleh promotor-promotor seperti biasanya. Dengan bermodalkan kepercayaan itu, yaudah kita setidaknya ada pegangan.

Acaranya mulai malam sementara gue di GBK udah dari jam 10 atau 11 pagi. Paginya gue sempat mampir ke Lapangan D dulu buat cek lokasi TLP waktu itu sebelum akhirnya nyusul ke GBK. Alasan kita buat dateng pagi sebenarnya karena pengen nonton Anonymous perform di panggung acara lomba cover dance yang juga jadi rangkaian acara ulang tahun televisi itu.

Anonymous perform sekitar jam setengah empat sore atau jam tiga sore. Sayangnya di sepanjang menunggu mereka perform gue nggak ketemu sama para membernya. Biasanya gue suka ngintilin ke belakang panggung. Foto-foto gitu sok akrab. Tapi pas kemaren rasanya kayak nggak pengen. Takut dikira sasaeng.

Padahal sih emang.

Singkat cerita, jelang acara dimulai gue akhirnya dikasi kepastian sama temen kantor gue itu buat ikut dia. Oke. Akhirnya kita sudah punya tiket lah buat masuk. Walaupun masih belom jelas juga dapetnya tribun atau festival.

Untuk urusan konser artis yang gue suka, gue lebih suka nonton di Festival. Tapi karena ini gratisan, gue nggak bisa juga ngeyel. Akhirnya yaudah sedapetnya aja. Cuma Alhamdulillah setelah di dalem, gue dapet yang festival. Tapi dengan syarat gue harus motret dan istilahnya bekerja di hari libur lah gitu.

Sip. Nggak ada masalah. Biarpun itu hari libur dan gue nggak ada shift juga disuruh kerja gak masalah. Ya gimana dong kalo kerjaannya motret Super Junior dan nonton performance mereka? Itu tuh kayak pekerjaan paling menyenangkan di dunia!

Karena Cicil nggak ada kewajiban buat kerja, dan karena dia pengen banget nonton dari lokasi yang paling dekat dengan panggung akhirnya kita misah di tengah lapangan. Gue masuk ke media pit tempat fotografer bareng sama kak Icha--kita ketemu di ruang tunggu dan akhirnya bareng.

Hari itu kebetulan kan karena emang gue niat mau ngerekam penampilan Anonymous, jadi gue bawa kursi lipet 45 cm yang gue beli tahun lalu. Awalnya gue pikir bawa gituan bakalan ribet eh ternyata ribet di awal tapi bahagia sepanjang acara.

Ya gimana enggak, ketika fotografer lain susah-susah mikir mau gimana cara supaya bisa dapet posisi enak buat motret, gue udah tinggal buka bangku, naik dan motret. Soalnya, tentu saja fotografer kan butuh spot yang enak buat motret. Kalo sejajar sama penonton pasti lelah banget. Apalagi sebagai fotografer acara kayak gini biasanya musuh terbesarnya adalah hape, ipad, tongsis dan lightstick. Semua itu bener-bener mengganggu. Hahahaha

Tapi ya gabisa nyalahin penonton juga. Kan mereka udah beli tiket.
*

*
Berada di media pit tentu nggak sama dengan berada di antara penonton. Ditambah lagi malam itu yang datang nggak cuma ELF doang tapi semua fandom artis yang perform. Men, ada NOAH loh disitu. Ada Agnezmo juga. Ada JKT48 juga. Gimana GBK nggak pecah banget.

Dari dalam media pit yang dipagerin, gue cuma bisa geleng-geleng kepala liat keramaian. Dito nggak lama nyusul gue ke situ. Kebetulan dia memang punya free-pass buat masuk ke acara. Waktu acara belom mulai sih emang nggak terlalu berasa pengapnya. Tapi pas udah mulai, Masya Allah.... Udara udah kayak benda paling mahal di dunia deh.

Adegan saling dorong saling dorong belom berasa. Belom sampai akhirnya Super Junior-M naik ke atas panggung di segmen dua.

Gue udah nggak ngerti lagi gimana kondisi ELF saat itu. Entah apakah mereka memang terbawa suasana ketemu oppa gitu ya terus jadi teriak dan kehabisan energi. Atau karena emang mereka capek berada di dalam kerumunan dan kehilangan kesadaran.

Gue shock. Kondisi di bawah panggung itu beneran chaos. Gue nggak bisa ngebayangin bagaimana berada di antara penonton. Gue hanya bisa diem, ngeliatin dari atas pas lagi off-air. Semua orang saling dorong. Saling marahin. Padahal sebenarnya kalau mereka berdiri biasa aja gitu ya, nggak akan terlalu banyak masalah.

Tapi namanya mungkin terbawa suasana. Akhirnya yaudah jadi chaos.

Satu orang mulai kebingungan karena handphone-nya hilang. Dia heboh di antara kerumunan di depan gue karena tadi katanya handphone-nya masih ada sama di atapi tiba-tiba udah nggak ada. Bingung, dia nanya ke semua yang ada di sekitar situ. Walaupun gue rasa sih mustahil buat ketemu.

Satu orang lainnya heboh karena dompetnya hilang. Sementara ada orang yang dengan santai ngelempar dompet ke media pit sambil bilang, "Ini udah kosong. Tinggal kartu-kartu gak penting duitnya udah nggak ada,"

Itu pas masih belom Super Junior tampil loh. Masih acara baru mulai. Masih awal-awal drama. Sampai akhirnya ketika segmen dua on-air. Duh.....................

"MAS! MAS!"

Gue kira bukan gue yang dipanggil jadinya gue tetep aja fokus sama kamera gue. Tapi orang ini lalu narik celana gue.

"Oh ya saya?"

Posisinya udah nempel pager media pit. Cewek. Rambutnya panjang. Mukanya udah yang kayak lelah banget tapi masih pengen party. Gimana sih.

"Mas saya boleh numpang naruh kaki ya,"

"Hah?"

Gue masih nggak ngerti.

"Ini naruh kaki di sini," dia nunjuk kakinya. Maksudnya masukin kaki ke pager. "Sendal saya putus mas. Kaki saya sakit,"

"Astaga mbak ngapain aja sampe sendal putus. Yaudah taruh aja disitu mbak kakinya. Awas copot loh,"

Dan itu baru satu. Setelah itu.... sigh.

Kalo yang nonton di TV mungkin cuma fokus sama Donghae yang lagi rambut biru atau Eunhyuk yang malem itu tiba-tiba jadi keren banget. Gue sebenarnya pengen banget bisa fokus ke Henry atau mungkin motret Donghae lebih banyak. Tapi kalau ada di TKP, beda. Nggak bisa sesantai dan secuek itu sama dunia.

Super Junior-M perform, itu ELF udah pada enggak jelas lagi hati dan pikirannya Yang di depan histeris liat SUJU, yang di belakang histeris karena yang di depannya ngalangin pandangannya.

Di saat-saat seru seperti itu satu per satu dari mereka entah kenapa mulai pingsan. Pastinya kelelahan. Karena disitu emang rame banget ya nggak bisa dibayangin ramenya kayak gimana. Air minum di tempat kayak gitu adalah barang langka. Udara segar nomor dua.

"TOLONGIN INI PINGSAN TOLONGIN!"

Ada yang teriak. Gue di atas kursi sama Dito bengong. Ini sebenarnya teriaknya ke siapa? Ke petugas medis? Apa ke kita?

"BANTUIN ANGKAT BANTUIN ANGKAT!"

Mungkin ke kita? Soalnya kayaknya nggak ada medis disekitar situ. Satpam sih ada tapi agak jauhan.

Gue sama Dito akhirnya buru-buru turun dari kursi dan bantuin itu yang lagi berusaha digotong ke atas melewati pagar buat bisa masuk ke media pit. Kak Icha lagi nangkring di atas pager dan nggak memungkinkan buat turun karena naiknya aja susah kalo turun lagi nanti nggak dapet foto dan nggak bisa laporan ke kantor kan masalah.

Sementara Dito yang sibuk banget di bawah bantuin yang baru aja diangkat masuk ke media pit. Kondisinya udah nggak jelas. Rambutnya udah basah sama keringat. Kayak baru abis keramas. Mukanya pucat. Cewek lagi. Kameranya gelantungan di leher terus talinya dalam kondisi yang hampir nyekek lehernya.

"Mbak itu kamera dibuka dulu aja mbak biar gak berat," ya gimana sih gue sama Dito nyuruh buka dia nggak ada tenaga akhirnya kita bukain.

"Lurusin kakinya mbak!" Dito teriak lagi. Dia berusaha lurusin kakinya. Sementara si Dito ngamanin barang-barang bawaan si mbak-mbak ini, gue lagi sibuk ngipasin dia pake kipas yang dia bawa.

Gambarnya Siwon.

"Air mana air ada yang punya air gak?" kita nyariin air.

Mbak-mbak ini udah yang lelah banget mukanya udah lemah banget juga badannya. Kayak semacem 'Ya Allah kalau tiba waktuku..."

EH ASTAGFIRULLAH. AMIT AMIT.

Setelah nemu air akhirnya dia pun dikasi minum. Disuruh napas pelan-pelan dia nurut. Sementara sekarang tim medis sama satpam udah sibuk ngurusin yang lain. Yang juga pingsan. Yang juga diselamatkan dari kerumunan ke media pit.

Dari yang awalnya media pit isinya cuma dua puluhan orang jadi padet banget sama ELF yang pingsan. Gue udah nggak perhatiin siapa mereka bagaimana mukanya. Yang jelas mereka dalam kondisi yang tidak bisa diabaikan.

Gue masih sibuk ngipasin si mbak-mbak ini dengan kipas Siwonnya.

"Duh mbak. Siwon udah nggak dateng masih aja lagi bawa kipas Siwon. MANA SIH SIWON! TANGGUNG JAWAB NIH! MBAK, MANA SIH PANGGIL DONG OPPA OPPA LO! APA MEREKA PEDULI SAMA LO PINGSAN KAYAK GINI! NGGAK LIAT APA FANS-NYA PADA PINGSAN" gue teriak.

Niatnya becanda.

Dalam kondisi yang udah nggak berdaya itu, si mbak-mbak ternyata masih bisa ketawa. Walaupun mungkin ketawanya juga udah kayak yang nggak ada tenaga sama sekali. Alhamdulillah sih tapi masih bisa ketawa.

Untung break iklan acara ulang tahun gitu suka lama ya. Tapi karena lama, yang pingsan jadi kayak makin banyak aja gitu yang diselametin ke media pit. Salah satu yang pingsan nemu kantong plastik hitam disitu dan nyolek gue.

"Mas saya mau muntah boleh gak,"

"YAAMPUN MBAK YAUDAH MUNTAH AJA GAPAPA. ASAL JANGAN DIMINUM LAGI MUNTAHNYA MBAK JIJIK. JANGAN JUGA MUNTAH DI BAJU SAYA SIH SAYA GAK MASALAH. MUNTAH AJA MBAK BIAR BAIKAN!"

Dan setelah itu gue pun memalingkan wajah karena nggak mungkin gue ngeliatin orang muntah.

Tentu di kondisi seperti itu dehidrasi udah nggak bisa lagi dihindari. Makanya gue bilang, gue nggak pernah suka dengan peraturan nggak boleh bawa air minum ke lokasi konser. Karena kalo nggak minum, terus pingsan, yang repot kan juga promotor dan tim-nya. Kalo misalnya kita dari awal bisa membekali diri kita dengan air, tentu tidak akan ada korban yang berguguran.

Satu per satu dari mereka sudah mulai tenang. Sudah mulai bisa ngipasin diri mereka sendiri. Mereka udah mulai duduk dan bersandar di pagar. Segmen tiga udah mau on air lagi. Beberapa dari mereka juga sudah mulai nungguin penampilan Super Junior lagi. Ada yang bela-belain berdiri walaupun lagi lemas. Ada yang duduk di atas tempat kamera televisinya. Yang penting bisa ngeliat lah intinya gitu.

"YAUDAH ELF PLEASE AYO NONTON LAGI. KALO MAU PINGSAN PLEASE BANGET ABIS PERFORM SUJU AJA YA BIAR LANCAR JUGA INI KERJAAN KITA YANG DISINI," kata gue sambil becanda.

Tapi ternyata jadi serius. Setelah Super Junior-M selesai bawain lagu terakhir setelah beberapa kali salah lagu pas itu, makin banyak aja yang pingsan.

Subhanallah.

Gue selama jadi fans dan nginep di lokasi jelang konser, Alhamdulillah banget nggak pernah sampai yang pingsan gitu. Pertama kali gue pingsan dulu itu pas kesetrum di rumah gegara sok-sok nyabut colokan setrikaan dan itupun pas gue masih empat tahun. Gue masih inget banget rasanya kesetrum terus pingsan. Kedua kali gue pingsan karena di urut dan ditotok syaraf. Ketiga kalinya pas abis bikin paspor gagal di Mataram yang kemudian orang-orang disitu ngira gue kesambet terus pingsan.

Waktu nginep pas SS4 dan SMTOWN dan TLP, Alhamdulillah banget nggak sampe selelah itu kondisinya. Walaupun tenaga udah abis pas ngantri semaleman. Masih ada sisa tenaga buat beberapa jam penampilan.

Tapi malam itu bener-bener deh jadi pengalaman pertama gue menyaksikan bagaimana para fans ini rela berkorban jiwa dan raganya buat idolanya. Bagaimana mereka bela-belain dateng pagi dan berakhir dengan tergeletak lemas di media pit.

Gue jadi ngerti, kenapa banyak orangtua yang khawatir dengan kondisi anak mereka yang datang ke acara-acara kayak gitu. Bahkan beberapa dari mereka bela-belain buat nemenin anak mereka. Ngebayangin mereka khawatir itu loh, nggak tega. Karena emang kejadian-kejadian kayak gitu tuh nggak bisa dihindari banget.

Nggak ada hal yang bisa ditebak dalam kondisi ramai begitu.

Kita nggak bisa juga ngelarang orang lain untuk nggak berbuat jahat ke kita. Walaupun mungkin selama ini kita selalu jadi orang superbaik yang jarang melakukan kejahatan sekalipun, misalnya.

Yang namanya sial yaudah sial aja. Yang namanya hape ilang yaudah ilang aja. Mungkin bukan rejeki. Dan yang namanya orang berbuat jahat karena memang sudah jahat atau karena kepepet, yaudah jahat aja. Mana ada orang jahat yang peduli sama orang yang akan dia jahatin. Kalo dia peduli berarti harusnya dia bukan orang jahat.

Di kondisi seperti itu kita juga nggak bisa memprediksikan apa yang akan terjadi sama kita. Sekuat apa kita di antara ribuan orang yang ada disitu, nggak bisa kita pastikan. Juga secukup apa tenaga kita untuk berdiri dari awal acara sampai akhir acara. Semampu apa kita menahan rasa lelah dan pusing kita di antara bau keringat, ketek, kentut orang-orang yang ada di sana. Semuanya unpredictable.

Kejadian malam itu memberikan banyak pelajaran sih. Hikmah dan faedah gitu istilahnya. Wkekekeke. Bahwa seorang fans bisa segila itu sama idolanya. Bahwa seorang fans bisa nggak sepeduli itu sama dirinya sendiri, demi melihat idolanya. Bahwa seorang fans rela menyakiti dirinya sendiri demi idolanya.

Hal-hal yang mungkin buat orang lain nggak masuk akal. 'Udah gila apa?''Lebay! Kayak nggak ada kerjaan lain aja!' atau 'Ih alay banget sih!' Tapi begitulah adanya. Begitulah fans. Begitulah kenyataannya. Semuanya memang tidak masuk akal, tapi kenyataannya orang yang kayak gitu tuh ada.

Dan, mereka (fans) nggak bisa disalahin karena mereka punya alasan yang kuat yang nggak mungkin dingertiin orang lain. Apalagi sama orang yang sudah punya pikiran negatif soal kelakuan mereka.

Selain itu, gue jadi sadar juga kalau orang jahat itu ada di mana aja. Walaupun kita harus selalu berbaik sangka sama orang ya, tapi nggak ada salahnya juga sebenarnya parno. Kita memang harus selalu hati-hati sama orang-orang disekitar kita.

Kalo di konser, copet itu kerjanya biasanya berkelompok. Nggak jauh beda sama fansite. Bedanya kalo fansite curi-curi ngambil gambar, copet curi-curi barang berharga. Jadi hati-hati aja. Apalagi kalo konser yang artisnya banyak (dan kebanyakan artis Indonesia). Kita nggak pernah tahu siapa yang dateng dan dari fandom mana. Atau mungkin bukan fandom mana lagi, tapi penyelundup yang entah siapa.

***

Di tengah huru-hara itu, gue bisa menyelesaikan pekerjaan gue dengan lancar. Alhamdulillah juga bisa dapet foto Super Junior-M. HENRY JUGA! Dan malam itu sepanjang jalan pulang gue mikirin nama apa yang harus gue cantumkan di watermark Super Junior ini ya? Nemulah nama 'Sekuat Superman'. Superman itu kan lagunya SJ dan dia identik dengan kekuatan. Selain itu, nama 'Sekuat Superman' juga terinspirasi dari kekuatan para ELF yang rela pingsan buat mereka. Merekalah Superman yang sebenarnya.

#halah
*






(Sok Ngasih) Tutorial Buat Game SM SUPERSTAR

$
0
0
*
Gue bukan tipikal orang yang suka main game. Kalaupun main, paling itupun cuma bertahan beberapa hari doang. Biasanya juga main karena kebawa pengaruh sama temen-temen atau karena emang lagi tren aja.

Gue inget pas dulu gue belum punya hape Android, masih pake Blackberry--yang juga dibeli karena kebawa pergaulan padahal sama sekali nggak ada seru-serunya dan nggak terlalu guna-guna banget--gue pernah liat salah satu temen gue main Temple Run di dalam kelas pake Samsung Tab gitu. Duh, rasanya kok iri banget. Sementara Blackberry gue kayak yang, oke cuma bisa BBM dan Twitter.

Dengan niat pengen bisa main Temple Run, gue pun menabung dari hasil royalti buku dan juga sisa-sisa uang belanja dan beasiswa pas kuliah. Kemudian beli Samsung Galaxy W yang ternyata produk gagal dan lemotnya minta ampun. Kkk~ Tapi Alhamdulillah hape itu berguna selama dua tahun walaupun sekarang sudah dipretelin sama kakak gue.

Waktu Chanyeol nge-Instagram game 2048, gue otomatis penasaran. Terlebih lagi temen di kantor kalo lagi senggang geser-geser layar hape terus main-mainin angka. Gue kepo dan akhirnya tahu game itu dari Dito yang anaknya update banget kayak portal gosip. Pas gue donlot, gue pun keranjingan game itu.

Lagi-lagi karena Chanyeol, gue jadi penasaran sama SM Superstar. Game yang katanya paling hits banget di antara fans artis SM. Gue tahu game ini dari Chanyeol tentu saja secara tidak langsung karena ini bocah kan update terus yah. Lalu Dito yang ngasih donlotannya ke gue--ya kan dia anaknya update banget kayak portal gosip pokoknya--kemudian pertama kali main itu pas sama-sama antre TLP bareng kak Icha. Gue main pake tab-nya dia.

Oke, karena gue rasa ini saatnya berubah jadi anak yang nggak suka main game ke anak yang paling nggak tahu apa itu game, gue pun memasang permainan itu ke handphone gue. Hasilnya? Bener-bener keranjingan.

Salahin Park Chanyeol.
*
Ini memang bukan game yang keliatannya seperti game yang biasa dimainkan oleh gamers pada umumnya. Bukan game tembak-tembakan, balap-balapan, atau game ingin cepat kaya yang bikin timeLINE penuh dengan notifikasi yang bahkan gue sendiri nggak ngerti. Tapi dalam taraf tertentu, game ini bisa bikin lo ketagihan sampai nggak bisa tidur.

Serius.......

Sekarang setiap hari harus banget ngebuka aplikasi ini karena peringkat kita bisa disusul sama yang lain di League yang sama dengan secepat kilat. Jadi harus dimainin terus biar nambah poin dan peringkatnya naik. Sekarang, gue bisa mengurangi waktu nge-tweet gue cuma karena sedang menggunakan ponsel untuk main game ini.

Lucunya, hampir semua temen-temen gue yang SM Biased main ginian. Tentu saja. Semuanya korban Park Chanyeol. Wajar kalau dia dibilang Happy Virus. Kerjaannya emang tukang sebarin virus sih. Walaupun nggak semuanya happy juga sih main game ini karena kadang bikin stres sendiri.

Sejak semua temen pada main game ini, sekarang kalo kalau ketemu pasti ada sesi saling cuekin satu sama lain karena sibuk sama hape sendiri dan mainin aplikasi biadab ini. Kalau sudah pada sadar dan kehabisan headphone baru deh ngomong. Sekalian coaching clinic bagaimana cara mengawinkan kartu dengan baik dan benar.

Jujur aja gue yang mainnya selalu pake telunjuk sempat ngerasa telunjuk tangan kiri gue kayak keseleo gitu. Keseringan mencet tombol biru kuning. Gara-gara aplikasi ini juga setiap kali dengerin lagu SM yang ada di game ini, selalu kebayang ada tombol biru dan kuning yang sedang berjalan mendekat dan minta dipencet.

Buat SM Stan game ini bisa jadi sangat menyenangkan karena pas main kan dengerin lagu-lagu yang kita suka juga. Tapi lama-lama beneran ini bikin kesel. Terlebih kalau udah bagian nyari-nyari kartu. AAAARRRGGGHHHH BAGIAN INI SIH YANG PALING BIKIN STRES.

Setres. Kartu-kartunya nggak bisa di-bluetooth. Setres.

***

SM Superstar ini (katanya) bukan game yang bisa diunduh dari Indonesia. Karena di Play Store sendiri game ini nggak kedeteksi sama sekali. Kabarnya game ini hanya bisa diunduh di Korea Selatan saja. Jahat ya? Iya SM tuh emang jahat. Liat aja Jessica digituin. #eh #nggak #ini #becanda

Tapi atas bantuan aplikasi dari Tiongkok yang bernama QooApp, kita bisa menikmati SM Superstar dengan sangat baik dan bijaksana. QooApp juga membantu kita untuk meng-update aplikasi SM Superstar setiap kali butuh di-update.

Aplikasi SM Superstar termasuk berat. Baik di memori internal hape, RAM dan juga kuota internet. Walaupun file installer-nya cuma berkisar 35 mb, tapi file 'sampah'-nya banyak banget. Tapi terbilang cukup lancar untuk hape dengan RAM 1GB - 1,5 GB.

Aplikasi ini lancar digunakan di Galaxy Mega 5,8 yang RAM-nya 1,5 GB dengan prosesor Dual Qore. Buat yang pake di hape yang RAM dan prosesornya di bawah itu gue nggak tahu deh, mungkin ada yang coba? Boleh di share di bagian komentar. Gue sendiri tidak mengalami masalah menggunakan ini di ASUS Zenfone 6 yang RAM-nya 2GB dan prosesornya Intel Atom.

Yang perlu diingat, ketika install pertama kali aplikasi ini akan butuh koneksi internet yang kenceng karena harus mendownload banyak macem sebelum bisa digunakan. Gue saranin pake Wi-Fi supaya hemat kuota aja sih. Karena waktu itu gue coba donlot pake internet XL-yang-katanya-Unlimited, tidak bisa bertahan lama dan muter-muter doang nggak kelar-kelar. Pas pertama mulai akan ada 3 kali proses download. Jadi bersabarlah di tempat yang ada Wi-Fi-ya sebelum bisa main.

Nah setelah udah bisa, silahkan deh bikin profil pake avatar artis SM favorit kalian. Pilih negara dan isi juga username yang mau kalian pake. Jangan lupa registrasi jadi regular member yang hanya tinggal isi email doang terus kelar.
*

Untuk update MY INFO, sentuh saja profil yang ada di pojok kiri atas. Untuk mendaftarkan email, scroll terus sampai ke bawah ketika tampilan seperti yang di atas sudah muncul.
*
Gue sendiri mendaftar dengan nama 'papapirang', negaranya kemaren Indonesia tapi gue ganti jadi Caribbean karena kesel setiap beli kartu nggak pernah dapet yang bagus (pas gue ganti ke Caribbean gue dapet Sulli yang 'A'--gak tahu sebesar apa pengaruh negara ini sama kartu yang didapatkan sebenarnya, abis itu gue ganti lagi dari Tunisia, Pakistan, sekarang gue lagi di Saudi Arabia), terus avatarnya gue pake Suho (Overdose).

Nah, basa-basinya cukup kan? Ini gue kasi link download-nya dari beberapa cloud supaya bisa jadi pilihan. Karena banyak yang bingung sama extract-extract, gue upload-nya per satuan aja jadi ikuti instruksi di bawah ini:

(jangan lupa di setting Android kalian, perbolehkan untuk meng-install aplikasi dari luar--di luar playstore)

1. Download dulu QooApp disini (4shared, dropbox, Google Drive). Lalu install.
2. Kemudian download SM SUPERSTAR disini (4shared, dropbox, Google Drive). Lalu install. Versi yang gue kasi disini masih 1.0.4 tapi sekarang sudah 1.0.6. Nggak masalah karena nanti akan update sendiri setelah kalian install dan membuka aplikasinya.

Perlu diingat bahwa QooApp juga butuh di-update. Kayaknya aplikasi ini nggak bisa auto-update deh jadi jangan lupa di cek aja minimal lah dua minggu sekali siapa tahu butuh update. Sementara untuk SM Superstar sendiri akan ngasih notifikasi setiap kali ada update lagu baru dan semacamnya.

***

SM SUPERSTAR SEPENGALAMAN SAYA

CARA MAIN

Game ini sebenarnya simpel banget. Cuma tinggal nge-tap di setiap tombol biru yang muncul ketika mulai lagu. Sementara tombol kuning butuh di tap dan ditahan/digeser sesuai dengan jalur yang muncul. Kalo jalurnya lurus ya ditahan kalo zig-zag ya digeser sesuai zig-zag-nya.
*

*
PENGENALAN TAMPILAN ANTAR-MUKA
*
*
  • Profile Picture: bisa diubah sesuai mood. Kalo lagi ngefans Suho pake Suho, kalo lagi suka Tiffany boleh pake Tiffany. Tapi sayang nggak ada IU sama Jiyeon. Apalagi Hyorin gak ada di sini.
  • Username: bisa diubah-ubah juga kalau galau.
  • Logo artis: berubah sesuai dengan skor tertinggi yang kalian dapatkan selama main. Kalo pas main yang tertinggi TVXQ, jadi TVXQ. Gue sekarang (dan sampai sejauh ini) BoA karena gue dapet kartu BoA yang S.
  • Headphone: akan berkurang setiap kali main. Tapi bisa nambah otomatis lima menit sekali dapat 1 headphone. Maksimal 5 headphone free. Bisa nambah juga kalo disumbang sama orang lain yang naik level di League. Otomatis itu gak usah minta dan spamming LINE dsb.
  • Reward Point: modal buat beli kartu dan upgrade kartu. Didapatkan dari setiap selesai main satu lagu. Satu lagu bisa berharga sampai 700 reward poin. Kalo main CHALLENGE bisa sampe ribuan.
    *
*
  • Diamonds: ini bisa dipake buat beli kartu juga sebenernya. Tapi butuh banyak diamonds buat dapat kartu yang premium. Sementara untuk mendapatkan Diamonds secara gratis kita harus bisa nomor 1 atau paling nggak 5 besar di League setiap berakhirnya Weekly Ranking. Gue sendiri baru punya 22 Diamonds dan sejauh ini gak pernah dipakai karena belom cukup juga.
  • Shop: toko (yaelah) Disini lo bisa beli Diamonds, Kartu, Rhythm Point, Headphone sama Inventory (gunanya Inventory buat memperbanyak ruang penyimpanan kartu. Jadi kalo misalnya kartu lo kebanyakan dan nggak lo kawinkan atau lo jual, kartu baru nggak bisa kesimpen).

    Untuk urusan berbelanja sendiri gue selama ini cuma berbelanja Kartu saja. Karena yang bisa dibeli dengan Rhythm Point cuma ini. Yang lain gue cuekin. Kalo Inventory penuh biasanya gue jual kartunya untuk dapat sekitar 200 Rhythm Point tergantung kelas kartunya.
    *
 *
Kalau kalian punya banyak Reward Point, bisa beli langsung yang 30 Kartu. Tapi saran aja sih, lebih enak beli yang 5 Kartu sebanyak 6 kali sama dengan 30 kartu. Alasannya, di antara 30 kartu itu nggak semua kartu grade-nya bagus. Yang A atau B paling cuma dua sampai tiga dan sisanya C. Sementara kalo 5 Kartu yang A atau B bisa dua dalam satu bungkus. Jadi kalau beli enam kali, kemungkinan dapat kartu grade tinggi lebih besar.

Kayaknya.

Tapi kalo di awal kalian banyak kartu yang kosong dan buat ngisi kekosongan bolehlah sekali beli 30. Hehehehehehehe

LEVEL

Ada tiga level yang disediakan yaitu EASY, NORMAL dan HARD. Ketika baru mulai, masing-masing lagu akan diunduh secara otomatis dan ini makan waktu sekitar satu menit kalo lemot. Kalo lemot banget ya silahkan banting saja hape anda. Setiap mulai lagu baru, akan didonlot langsung. Tapi kalau misalnya kalian udah selesai level EASY (semua lagu dimainkan) ketika main NORMAL gak perlu donlot lagu lagi.

Gue tipikal yang suka tantangan jadi gue nggak main di EASY. Pas pertama kali main gue langsung NORMAL terus ke HARD. Tapi HARUS JUGA MAIN di EASY soalnya kan setiap kali kelar satu lagu yang ada MISSION-nya, kita dapet kartu. Nah sebosennya level EASY, kartunya dibutuhkan juga.

EASY itu mainnya kayak cuma ngikutin ketukan paling dasar dari lagu dan tombolnya jarang-jarang. NORMAL itu kombinasi dari beat lagu sama lirik lagu. HARD itu kombinasi beat lagu, lirik lagu sama diisengin SM. Apalagi lagu 'Lucifer' sama 'Airplane'-nya f(x). Dua lagu tersulit yang sampai saat ini HARD-nya gue baru bisa bintang 2 doang.
*
*
KARTU

Ada dua cara untuk mendapatkan kartu: mainin lagunya (baik di pertama kali main dan Challenge) dan beli di shop dengan menggunakan Reward Point.
*
*
Kalau misalnya nanti semua lagu sudah kalian mainkan, dan semua kartu sudah terbuka, bukan berarti permainan selesai. Kalian harus survive di League yang kalian tempati saat itu dan naik ke level berikutnya (Bronze I ke II ke III ke Silver I ke II ke III dst dst dst).

Nanti kalau sudah semua lagu termainkan dan kartu terbuka, setiap main 3-5 lagu (bebas) akan ada CHALLENGE. Disini kalian akan dapat 1 kartu baru (random, kelas C) dan Reward Point yang berkisar antara 2000 - 6000 (gue baru dapet 6000-an). Reward Point yang kalian dapatkan berbeda di setiap level (Easy, Normal, Hard).
*
*
Jenis kartunya ada beragam. Satu artis punya beberapa tipe kartu. EXO misalnya ada kartu 'OVERDOSE', 'MIRACLE' sama 'GROWL'. Kalo artis solo kayak BoA/Henry (dan TVXQ) punya kartu 'Vocal', 'Dance' sama 'Rhythm' yang juga masing-masing punya kategori sesuai album.

Kelas kartu ada yang C, B, A dan S. C itu yang paling hina, B warnanya merah dan lumayan, A itu yang oke warnanya Ungu, S yang dewa warnanya Emas.

Masing-masing kartu ada bintang dari bintang satu sampai bintang lima. Semakin banyak bintang di kartu maka semakin tinggi nilai dari kartu itu, semakin besar skor yang kalian dapatkan setiap kali main. S bintang lima tentu akan membuat anda jadi God of the Game.

Masing-masing kartu bisa dinaikin bintangnya dengan dikawinkan (dibagian CARD di TAMPILAN ANTARMUKA). Tapi tidak semua kartu selalu berhasil dikawinkan.
*
*
Enam kartu yang di atas adalah kartu yang sedang kalian gunakan. Pilih kartu dengan jumlah power tertinggi dan bintang terbanyak. Walaupun misalnya nggak GROWL semua atau OVERDOSE semua, untuk sementara supaya pas kalian main dapet RP banyak, EQUIP yang paling gede aja.

Cara EQUIP-nya, buka CARD (lihat tampilan antar muka) terus pilih kartu yang ada di deretan bawah, nanti muncul kayak gini:
*

*
Kalo tulisannya UNEQUIP berarti kartunya sudah terpasang. Kalo misalnya belom, nanti disitu tulisannya jadi EQUIP (halah). Terus itu di bagian bawah kan ada deretan kartu lain tuh, nah itu tuh fungsinya buat dikawinin atau dijual. Untuk mengawinkan kartu, tinggal pencet POWER UP nanti muncul tampilan kayak gini:
*
*
Deretan kartu di bawah nambah kan ya jadi banyak muka member. Nah itu bisa dikawinin sama yang di atas (yang paling besar). Caranya tinggal di klik aja salah satu dari banyak kartu yang ada itu. Nanti kalo udah di klik, masuk ke bagian MATERIAL CARD, nanti kartu yang akan kalian kawinkan dikasih tunjuk kemungkinan berhasilnya (lihat tulisan LOW di bawah kotak biru bertuliskan TRY).

Kalau LOW berarti kemungkinan berhasil-kawin kecil. Kalo sudah pasti berhasil tulisannya HIGH. Kalo masih samar-samar tulisannya NORMAL. Tapi kalo dalam contoh kasus ini, kalo yang gue mau kawinin A sama B atau C pasti akan gagal sih.

Oh iya, di kotak biru yang tulisannya TRY itu kan juga ada kotak yang nunjukkin berapa RP yang dibutuhkan untuk mengawinkan kedua kartu.
*
*
Untuk mengawinkan kartu dibutuhkan strategi juga. Semisal, tidak selalu Baekhyun C 'Growl' bintang 1 dikawinkan dengan Baekhyun C 'Growl' bintang 1 akan menghasilkan Baekhyun C 'Growl' bintang 2. Karena perkawinan sesama jenis ini bisa juga gagal.

Intinya, C bisa dikawinkan dengan C yang lain di grup yang sama (EXO sama EXO, gak bisa lo kawinin Baekhyun sama Taeyeon). Perkawinan juga bisa terjadi antar member, nggak harus kartu dengan gambar member yang sama. Atau juga antar album tidak selalu harus album yang sama.

Baekhyun C 'Growl' bintang 1 bisa dikawinkan dengan Baekhyun 'Overdose' bintang 1. Walaupun tidak selalu berhasil.

Suho C 'Miracle' bintang 1 bisa dikawinkan dengan Baekhyun 'Overdose' bintang 1. Walaupun juga tidak selalu berhasil.
*
*
Nggak ini bukan berarti Baekhyun MIRACLE sama Baekhyun OVERDOSE dikawinin jadi TIFFANY ya. Ini cuma ilustrasi kalo berhasil kawin tulisannya kayak gitu. Kalo gagal nanti tulisannya FAILED terus di kartunya ada garis-garis diagonal kelabu gitu.

Sepanjang hidup gue main ini, Tao 'Miracle' C adalah yang paling susah dikawinkan (SEMUA KARTU MIRACLE NGESELIN). Dia (DAN MEREKA) menolak dikawinkan dengan siapapun dengan grade bintang berapapun. Tao (MEREKA) pilih-pilih banget kan kesel.

Tapi untuk tahap awal, sebaiknya koleksi kartu dulu sebanyak-banyaknya sebelum mengawinkannya. Oh iya, ngawinin kartu juga butuh Reward Point. Kalo gagal, Reward Point kalian hilang sekaligus kartunya juga hilang. Reward Point yang hilang jumlahnya berbeda-beda juga. Tergantung grade kartu yang kalian kawinkan. Paling rendah 100 paling tinggi bisa 5000 untuk C bintang 5 yang mau di-upgrade.

***

Nah sejauh ini gue baru bisa nulis pengalaman gue sebegini dulu. Nanti kalo misalnya gue main terus ada yang baru gue update deh. Untuk informasi lengkap soal SM SUPERSTAR bisa kesini aja. Tapi nggak tahu deh itu bisa lo baca gak pake Hangul soalnya gue aja gak ngerti.

Kalo kalian sudah main dan ada tips dan trik silahkan tulis di komentar yah! Berbagi itu indah.

Oh iya, di game ini juga ada Tutorial berbahasa Inggris kok. Cukup jelas juga coba nanti dibaca dulu kalo yang ini nggak jelas atau sama sekali nggak membantu HAHAHAHAHAHAHAHAHAHHA

Selamat mengeritingkan jari jemari anda, yorobun!
*

First Impression: Lovelyz 'Candy Jelly Love'&'Goodnight Like Yesterday'

$
0
0
Sudah sekian lama sejak gue me-review MV. Rasanya sedikit aneh dan gimana gitu kalo sekarang tiba-tiba gue kembali dengan postingan baru. Terlebih itupun bukan postingan soal artis SM, seperti biasanya. Hehehe Coba lihat berapa banyak artis SM yang sudah rilis apa-apa baru dan gue cuekin? Sedih aja.

Tapi anyway, gue akan berusaha mengejar segala ketertinggalan itu dengan format review yang baru. Enggak akan seperti biasanya dan gue harap tidak akan membosankan. Semoga. SEMOGA. Semoga ke depannya akan semakin banyak postingan di blog ini.

Kali ini gue tertarik untuk membahas girlband pertama Woollim Entertainment, Lovelyz. Biasanya yang pertama-pertama gini seru buat dibahas. Dulu gue pernah bahas NU'EST ketika mereka pertama debut. Lalu kemudian C-Clown. Enggak ada salahnya kalo bahas grup baru, kan?

Iyain aja. Biar cepet.
*
*
Dari awal ngebaca nama itu di portal-portal berita, gue langsung yang, "WHAT? ERRRR SERIUSAN NAMANYA LOVELYZ?" Kalo bahasa-bahasa di novel tuh, "Aku membaca nama 'Lovelyz' di portal berita dan mengernyitkan kening. Bagaimana bisa nama girlband terdengar seperti nama... pembal-----ah...."

Kenapa sih, manajemen-manajemen KPop ini kalo bikin nama selalu aja yang sulit mereka lafalkan?

Tidak bermaksud untuk rasis atau gimana. Tapi kenyataannya, pelafalan Lovelyz oleh dua MC Inkigayo favorit kita bersama berubah jadi 'lo-beu-li-jeu'. Ini sangat jauh melenceng dari nama asli mereka. Ini juga bisa dengan sangat mudah membuat bingung orang-orang yang baru tahu KPop dan nonton acara-acara musik.

"Loh, katanya namanya LOVLIZ, kok jadi LOBEULIJEU?"

Anggap saja ini pemikiran orang awam. Ceritanya gue sedang memposisikan diri gue sebagai orang awam. Tentu tidak semua orang akan berpikir seperti ini. Toh banyak juga orang yang cuek aja sama seisi dunia.

Mungkin, buat Woollim sendiri nama Lovelyz terdengar catchy di kuping. Terlebih jika diucapkan dengan pelafalan Bahasa Inggris. Penulisannya yang menyertakan huruf 'Z' juga teramat penting. Karena bisa jadi, ini adalah satu-satunya grup dengan nama demikian di seluruh dunia.

Silahkan google 'Lovelyz' maka yang akan muncul adalah KPop group dan berbagai link berita soal itu. Berbeda jika misalnya kita googlinge EXO. Bisa saja yang muncul:

"Exo | Made with Cricket Flour Protein | exoprotein.com | All natural cricket flour protein bars. Soy, dairy & gluten free. Paleo-friendly, healthy, and environmentally sustainable. Created by award-winning chef."

Sayangnya, entah kenapa nama ini terdengar sangat kekanak-kanakan buat gue. Oke. Memang sih, konsep mereka itu imut, cantik, unyu-munyu, gemesin, kya-kya-kyowo gitu. Dan OMG HARUS GUE AKUI 'CANDY JELLY LOVE' ITU MV-NYA MENYENANGKAN!

Tapi sampai kapan mereka akan bertahan dan jadi sosok yang lovely? Kecuali mereka tiap hari makan Olay Total Effect yang punya anti-aging. Bisa jadi mereka muda selamanya. Tipis banget antara keajaiban sama kena kutuk.

Tidak ingin membanding-bandingkan, tapi sebutlah gue sosok awam yang enggak tahu apa-apa soal grup dari manajemen orang lain. Tapi seharusnya, nama grup ini bisa lebih universal.

Ambil contoh tergampang senior mereka, Infinite.

Woollim bisa bikin nama Infinite yang berarti memang limitless. Maknanya pun mendalam, bahwa walaupun mereka sudah tidak muda lagi mereka akan tetap berkarya karena mereka limitless. Infinite.

Lovelyz? Hmmm... Ada yang aneh. Ada aja yang aneh. Ada yang aneh aja. Aneh, aja.

Sekali lagi tidak bermaksud untuk membanding-bandingkan. Tapi coba kita tengok nama-nama beberapa grup KPop yang lain yang lebih universal berikut ini:

Girls' Generation -- Punya makna yang tidak hangus dimakan zaman. Bahwa di setiap generasi, pastinya akan ada para Girls yang harus siap ngangkang supaya bisa 'bring the boys out'. Bahwa setiap Girls pasti akan 'got a boy' demi pencitraan yang manusiawi serta tanda bahwa mereka seutuhnya adalah wanita, meskipun tidak sesepele itu. Dan bahwa setiap Girls pasti akan 'into the new world' setelah mereka menikah.

SISTAR -- Diambil dari kata SISTER yang berarti saudara perempuan. Sampai kapanpun, SISTAR akan jadi sister buat siapa saja yang mendengarkan musik mereka. Ini pun sebuah hal yang sangat kekal dan abadi. Kecuali mereka suatu saat lelah dengan tamu bulanan dan memutuskan untuk operasi. Yah tapi hal-hal itu hanyalah optional. Nama SISTAR sebagai SISTER itu enggak dimakan zaman.

Girl's Day -- Yang punya slogan 'EVERY DAY IS GIRL'S DAY!'. Slogan ini pun menggambarkan keniscayaan bahwa setiap hari di hidup mereka adalah hari cewek. Enggak mungkin kan Senin mereka cewek, Selasa mereka cowok.

Meski demikian, betapa pun banyaknya alasan untuk tidak menyukai nama Lovelyz dari pikiran gue, ujung-ujungnya nama ini akan nempel juga. Itulah inti dari kenapa grup KPop milih nama yang enggak lazim. Karena semakin enggak lazim, semakin mudah untuk diingat. Idealnya sih begitu.
*

*
Lovelyz adalah grup yang seharusnya debut dengan 8 member. Tapi bener-bener sedih dan sangat disayangkan mereka harus rela tampil ber-7 dulu di debut stage. Alasannya karena salah satu membernya, Seo Jisoo diserang gosip-gosip yang bener-bener parah.

Sedih aja karen momen showcase debut itu enggak bisa terulang dan Jisoo yang sudah di training bertahun-tahun pada akhirnya enggak bisa merasakan itu.

Kasus yang dialami Jisoo ini cukup parah sih menurut gue. Sudah dalam tahap pembunuhan karakter banget. Entah apakah memang ini hanya akal-akalan media doang supaya mereka dikenal, atau memang ini kenyataan pahit yang harus diterima para member lainnya.

Kasus Jisoo ini berkembang mulai dari dia dituduh nyebarin foto telanjang orang lain, dituduh lesbian dan punya pacar cewek, sampai dituduh melakukan kekerasan seksual. Kalau ini hanyalah permainan media semata demi ngangkat nama Lovelyz (yang sebenarnya thanks to Jisoo nama mereka beneran terangkat) ini jahat banget.

Tapi kalo misalnya ini pahitnya adalah kenyataan.... Tidakkah kalian berpikir Woollim terlalu gegabah dalam memilih member untuk girlband-nya? Masak iya sih manajemen sekelas itu nggak ngecek latar belakang membernya? Masak iya sih sampai debut baru ketahuan?

Bagian ini yang butuh dijelaskan sejelas-jelasnya.

Ya itu sih sebenarnya cuma mereka yang tahu. Tapi, efeknya buat Lovelyz ini yang bener-bener kasihan. Bisa jadi orang akan mengenal mereka karena 'Jisoo itu loh yang katanya lesbi!' atau mereka dikenal sebagai 'girlband barunya Woollim yang baru aja mau debut tapi udah ada kasus'.

Padahal tentu saja sebuah grup ingin dikenal karena karyanya. EXO misalnya dikenal sebagai 'grup yang MV-nya pemuja setan banget itu loh! pake pake hijab tapi muja setan!'

Sebaiknya memang melihat semua hal dari sisi positifnya. Dan sisi positif dari pemberitaan negatif tentang Jisoo adalah, gue jadi tertarik untuk menunggu-nunggu MV mereka.
*
*

Goodnight Like Yesterday

Awalnya gue pikir lagu ini akan jadi lagu debut mereka. Wah, pilihan yang berani juga yah kalo misalnya debut dengan lagu galau gitu kan. Gue jadi inget sama WINNER. Seru juga kalo ada grup cewek yang mau kayak gini.

Tapi karena sebelumnya mereka sempat rilis video teaser yang pake baju sekolah, gue langsung "Oh, enggak paling nggak pake lagu ini,". Dan emang bener ternyata lagu ini cuma sekedar pre-release aja. Itung-itung nyari massa sebelum akhirnya nanti debut beneran.

Enggak ada yang istimewa sih di MV-nya juga. Kehadiran Sunggyu juga enggak bikin video ini istimewa sama sekali. Mian an mian. Tapi kenyataan yang sala liat demikian.

Alasannya? Pertama, Sunggyu disitu ngapain tuh sebenarnya ngapain? Cuma berdiri bengong jalan mundur, udah gitu mukanya digelapin pula. Itu Sunggyu atau oknum pedagang es krim yang menggunakan minyak babi dan sedang di investigasi Reportase? Kedua, tanpa Sunggyu sebenarnya MV ini tidak akan jadi lebih bagus ataupun lebih jelek. Ketiga, kenapa harus Sunggyu ketika Infinite punya Myungsoo atau Sungyeol atau Woohyun?

Lagunya enak. Gue suka. Walaupun kebanyakan pake falseto sehingga tidak membuatnya terdengar impresif. Kasarnya gini, gue juga bisa nyanyiin kalo pake falseto. Mas-mas sebelah kamar gue juga bisa.

Ketika sebuah grup disebut punya vokal yang oke, setidaknya mereka (seharusnya) menampilkan performa suara yang juga real dan bikin merinding. Emang sih enggak banyak grup yang kayak gini. Tapi kalau misalnya Lovelyz mau lebih nendang, setidaknya ada lagu yang kayak gitu.

Maksud gue, mereka punya JIN yang sudah merilis lagu solo gitu. 'Gone' menurut gue bagus (baca review-nya disini). Enggak banyak falseto dan suaranya terdengar real gitu. Kenapa dia tidak dimanfaatkan untuk menyanyikan nada-nada tinggi di lagu ini? Iya mungkin memang enggak ada nada-nada yang terlalu tinggi, tapi kenapa dia enggak diberdayakan?

(dan anyway, di MV 'Gone' itu juga ada permen-permenan. Kayak di 'Candy Jelly Love')

Kecewa aja gitu. Kasi kek part solo atau semacamnya. Pasti akan lebih meninggalkan bekas di kepala. Tidak hanya sekedar meninggalkan kesan galau semata. Mereka juga punya vokalis yang oke bukan? Babysoul juga sempat debut solo. Sama siapa sih satu lagu gue lupa namanya.

Intinya first impression gue sama lagu ini, bagus, tapi bagusnya cuma sekedar karena lagunya bikin galau aja dan pas aja dengan momen galau belakangan ini. Semesta mendukung. Jakarta sering mendung. Ya gitu. Pas aja.
*
*

Candy Jelly Love

Gimana ya. Lagu ini sangat A Pink. Musik dan melodinya terdengar monoton, tipikal lagu-lagu A Pink walaupun di beberapa bagian sih enggak. Tapi dengan konsep seperti itu, anak SMA (mungkin sebenarnya SMP? Tapi kenapa gue lihat mereka kayak anak TK sih saking imutnya) yang baru mengenal cinta, tipe lagu ini terbilang pas. Walaupun impact-nya terasa sangat kecil banget.

Ada banyak grup KPop di luar sana yang pernah tampil dengan konsep seragam sekolah. Gue nggak ngerti kenapa Woollim bilang "Lovelyz punya konsep yang tidak pernah ditampilkan oleh grup lain sebelumnya,".

Bagian mananya sih? Bukannya ini bukan pertama kalinya grup KPop tampil dengan seragam sekolah, rok pendek, pamer paha, aegyo dan semacamnya?

Konsep debut Lovelyz terlalu lemah kalo gue bilang. Tapi disaat yang sama, inilah yang paling pas sama mereka. Coba pikirin kalo tiba-tiba Lovelyz debut dengan konsep seksi dan disaat yang sama salah satu membernya disebut melakukan pelecehan seksual? Blah.... hancur sudah. Orang pasti akan menyangka "Ya lo dibentuk kayak gitu, nggak heran kelakuan lo kayak gitu,"

Setidaknya image ini menyelamatkan member Lovelyz yang lain dari berita miring semacem itulah. Entah disengaja atau tidak.

Di sisi lain, MV 'Candy Jelly Love' ini menyenangkan! Ya, apa sih yang lebih menyenangkan dari sekolah yang cuma ada delapan orang murid, enggak ada guru, bebas pake rok mini, bebas duduk di atas meja, bebas makan permen di kelas, bebas buang-buang permen di sekitaran koridor tanpa dimarahi? THATS HEAVEN! I WANT THAT KIND OF SCHOOL! (pura-puranya gue lagi jadi cewek).

Nggak ada bullying. Enggak ada senior-senior yang sok preman. Seru.

Tapi... bagaimana mereka bisa merasakan cinta kalau sekolahnya sama cewek semua? Jangan-jangan gosip Jisoo itu........ (lah ghibah).

MV ini tipikal yang bisa bikin elo senyum-senyum sendiri kalo misalnya lo bias banget sama sebuah grup. Satu adegan ke adegan lainnya lucu aja. Walaupun ada adegan-adegan yang enggak masuk akal juga.

Misalnya sebut saja:

1. Bagaimana ceritanya permen bisa ujug-ujug nempel di paha.
2. Kenapa lo harus berebut satu permen sampai harus main batu-gunting-kertas sementara nantinya akan ada hujan permen dari entah mana (bahkan itu di dalem ruangan tapi bisa ada hujan bingung gak lo).
3. Kenapa lo mau makan permen yang sudah nempel di paha temen lo? Apa lo enggak khawatir itu bekas debu keringat daki dan sebagainya?
4. Kenapa harus sembunyi-sembunyi makan permen sementara lo tahu sendiri kalo enggak ada orang yang akan marahin lo disitu kan itu sekolah punya lo berdelapan.

Ya tapi setidaknya lo ngepel lantai dulu sebelum naruh-naruh permen di lantai yah. Itu salah satu tindakan paling bersih sepertinya di sepanjang MV ini. Setidaknya MV ini juga mengajarkan abis makan permen harus gosok gigi.

Gemesinnya dapet. Menyenangkan. Joroknya juga dapet. Sementara lagunya biasa aja tapi yah, cukup asiklah kalau didengarkan terus-terusan.

Dalam skala 5, Lovelyz bisa gue simpulkan sebagai berikut:

Lagu: 3 (both song)
Konsep: 2 (mian an mian)
MV: 2 (Goodnight Like Yesterday), 4 (Candy Jelly Love)

Nah, ini first impression gue. Gimana dengan lo?
(First Impression adalah apa yang pertama kali muncul ketika melihat, mendengar, dan meraba sesuatu. Hal ini bisa berubah seiring waktu berjalan. Karena setelah waktu berjalan, udah bukan first lagi)



EXO 2015 COMING SOON

$
0
0
*
Sejak Kris mutusin buat ninggalin EXO, ada banyak banget hal yang berubah. Nggak cuma dari dalam EXO-nya saja, tapi juga dari cara gue melihat kedua belah pihak. Perubahan yang sangat besar terjadi pada bagaimana gue ngeliat EXO sebagai sebuah grup, dan bagaimana gue ngeliat Kris sebagai individu.

Hal yang sama juga terjadi ketika Luhan akhirnya menyusul Kris ke dunia fana. Yah... grup ini tidak lagi jadi grup yang sama seperti dulu.

Gue ketemu sama beberapa orang yang suka banget EXO sejak awal, setelah beberapa kejadian menyakitkan di 2014 kesukaan itu berkurang. Bahkan, salah satu fans Kris dengan sangat menggebu-gebu bercerita ke gue dia tidak lagi menyukai EXO dan ikut pergi bersama Kris ke dunia fana.

Dalam hidup, akan selalu ada kenyataan yang menyedihkan dan tidak bisa dihindari. Seperti cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Enggak bisa bohong. Kalo lo ngikutin grup ini dari zaman teaser keluar, lo nggak akan bisa semudah itu membenci salah satu dari mereka. Well, walaupun di beberapa kondisi lo mungkin akan eneg kalo ada orang di timeline lo kebanyakan membicarakan Kris, terlebih ketika lo sedang dalam fase 'tidak suka' ke dia.

Ketika Kris keluar dari EXO, gue sendiri pernah bilang kalau akan ada masa-masa di mana gue akan kesel sampai taraf yang tidak terkira ke Kris. Tapi nanti, setelah itu, akan ada masa juga dimana gue akan kangen sama kebersamaan mereka.

Kebersamaan yang, yah entah kenapa, dengan penuh maaf, terlihat seperti diatur-atur sih sebenernya. Kebersamaan yang sepertinya diliputi oleh kebohongan yang tak benar-benar tampak di antara satu sama lain, namun tersirat. Kebohongan yang kalau misalnya terkuak, atau tercium oleh orang-orang yang salah bisa menghancurkan segalanya.

Yak. Demikianlah. Gue berhasil memulai postingan kali ini dengan sedikit curhat dan drama. Tapi emang, EXO sekarang jadi penuh drama sejak lawsuit demi lawsuit ditujukan ke manajemen. Kalo ada penghargaan dengan kategori 'Idola K-Pop Terdrama 2014', EXO mungkin masuk nominasinya.

Well, tapi apalah artinya hidup tanpa 'sedikit' drama?

Secara langsung maupun tidak, semesta terasa sangat mendukung EXO sejak drama lawsuit mereka. Coba saja lihat nama mereka yang perlahan-lahan naik. Pemberitaan yang membanjiri kasus itu seolah jadi roket-roket kecil yang semakin menyokong mereka ke puncak popularitas.

Pemberitaan satu minggu pertama sejak tanggal 15 Mei itu terasa dibesar-besarkan. Berbagai spekulasi bermunculan. Enggak cuma dari media Korea saja, tapi juga dari media Tiongkok yang mengawali semua kegemparan dan merusak tidur nyenyak gue hari itu.

Di bulan yang berbeda, semua media menyebut-nyebut nama EXO. Kris. Luhan. Secara bersamaan, semua mendapat porsi kenaikan popularitas yang setara di masing-masing negara. Semuanya seolah berhasil. Rencana besar manajemen seolah terwujud dengan sangat baik.

Kalau diibaratkan 'Maze Runner', EXO adalah para Glader yang hidupnya sudah diatur oleh para Kreator. Selama dua tahun di Glade, para Glader tidak sama sekali tahu apa yang terjadi sampai Thomas muncul. Sampai akhirnya mereka sadar bahwa kehidupan mereka selama ini di bawah kendali Kreator.

EXO debut selama dua tahun sebelum akhirnya lawsuit pertama dikirimkan ke manajemen. Semua pun mulai berubah sejak saat itu. Apa yang direncanakan manajemen sejak 2012 kini mulai dijalankan satu per satu.

Itu kan yang mereka mau? Hahahaha

Belakangan, gue kalo lagi senggang suka bengong dan pikirannya mulai ngelantur. Suka ngayal berlebihan. Gue suka mikir kalau selama ini gue sudah dibohongi oleh SM Entertainment. Gue sudah secara tidak langsung jadi budak emosi mereka.

Dalam pikiran gue muncul hal-hal yang komplikasi seperti: mungkin, selama ini EXO memang tidak pernah dibentuk sebagai grup dengan 12 orang member.

atau

mungkin, selama ini di balik slogan 'We Are One' itu ada sebuah rencana yang menyakitkan. 'We Are One' ini seolah jadi inti dari cerita EXO. Premis dari perjalanan karier mereka gitu.

*BAHASA GUE* *APA SIH* *PREMIS*

Karena kita sama-sama enggak tahu siapa yang bener dan siapa yang salah (karena tentu saja kita semua tidak terlibat dalam kasus kedua belah pihak dan hanyalah orang ketiga yang sama sekali tidak ada urusannya dengan masalah mereka, yang hanya membaca berita dan pendapat fans lain--atau sebut saja siapalah yang orang dalam atau apapun istilahnya--lalu menyimpulkan sendiri), pikiran gue pun jadi jauh melayang ke segala macam rahasia busuk.

Rahasia yang kalau fans tahu, mungkin mereka akan pergi jauh-jauh karena ilfil.

Tapi, syukur Alhamdulillah berkat fans-fans yang men-translate pernyataan dari orang terdekat, orang-orang dalam, dan siapapun itu, pikiran fans jadi terpecah-pecah dan akhirnya mulai mengambil keputusan untuk memihak siapa. Dengan begini, eksistensi masing-masing artis pun bisa dijaga.

Tentu saja ini semua ditulis berdasarkan asumsi bahwa kita semua tidak tahu apa-apa. Jadi semuanya berhak untuk menilai, berpendapat dan komentar. Tentu saja.
*

*
Sore itu gue lagi duduk abis solat Ashar di musholla kantor waktu pikiran-pikiran dramatis ini muncul... pikiran-pikiran yang sudah seperti fanfiction versi gue sendiri soal SM & EXO versus Kris & Luhan:
"Semua berawal dari kontrak ke-12 member EXO yang sudah berbeda dari awal. Bahwa kontrak Kris dan Luhan tidak sama dengan ke-10 personel lainnya. Ini adalah inti dari semuanya. Manajemen dan artisnya tidak akan bergerak tanpa kontrak yang mengikat. Tanpa ada kontrak, maka tidak ada lawsuit. Karena mungkin saja, lawsuit juga sudah tertulis di dalam kontrak. Tanggal berapa, bulan berapa, dan dengan cara apa.

Sebenarnya Kris tidak seharusnya masuk EXO. Sesungguhnya dari awal, SM Entertainment memang sudah menyiapkan pria jangkung bergigi unik itu untuk jadi seorang aktor. Hal yang sama juga terjadi dengan Luhan.

Berangkat dari kenyataan bahwa aktor yang bernaung di bawah SM Entertainment tidaklah sesukses grup idol-nya, membuat kondisi Kris dan Luhan--jika mereka langsung debut sebagai aktor--menuju popularitas akan sangat sulit. Terlebih untuk masuk di pasar Tiongkok.

Jika mereka ingin masuk pasar Tiongkok dan jadi aktor, paling tidak mereka sudah harus punya nama besar dulu. Cara mendapatkannya? Dengan debut sebagai member dari sebuah grup idol. Karena kalau tidak, nama mereka sebagai aktor tidak akan terdengar gaungnya.

Industri ini sangat sulit. SM Entertainment yang notabenenya adalah manajemen kelas 1 di Korea saja merasakan kesulitan itu dari sisi aktor dan aktris mereka. Tapi, tidak ada yang tidak bisa dilakukan kalau punya strategi.

Akhirnya, SM memutuskan bahwa Kris dan Luhan akan jadi personel EXO. Sebuah grup yang punya konsep kembar. Satu bagian akan terbang ke Tiongkok sementara satu bagian lainnya akan ada di Korea. Sebuah terobosan yang sebelumnya tidak pernah dilakukan SM. Debut di dua negara dengan lagu yang sama, namun Bahasa yang berbeda.

Secara 'kebetulan', Kris dan Luhan ditempatkan di grup yang banyak aktif di Tiongkok. Sebagai orang yang punya darah Tiongkok, bersama dengan dua personel Tiongkok lainnya mereka pun dengan mudah mendapat perhatian ketimbang personel lain yang berasal dari Korea.

Popularitas mereka perlahan namun pasti semakin merangkak setelah debut. Kris jadi salah satu sosok yang tidak bisa dipungkiri lagi paling menonjol dari semuanya. Dia adalah leader. Pembicara. Tukang translate untuk setiap kegiatan EXO-M di Tiongkok. Peran-peran penuh tanggung jawab yang membentuk image-nya, sekaligus menghancurkan image itu ketika dia keluar dari EXO.

Sementara itu di belakang Kris ada sosok Luhan. Sosok laki-laki 'berwajah bak malaikat' yang bahkan ketika dia keluar dari grup itu, ada sedikit orang yang bisa membencinya. Terlihat kan, ada perbedaan yang sangat besar di situ?

Tahun-tahun awal di EXO benar-benar berat buat semuanya. Tentu saja, karena selain mereka harus bekerja keras membayar semua investasi superbesar yang ditanamkan SM Entertainment untuk grup mereka, masing-masing personel juga harus rela banting tulang dan merasakan cedera demi cedera untuk popularitas mereka. Sakit di sekujur tubuh. Lelah fisik dan batin.

Tapi mereka bertahan. Kenapa? Karena mereka tahu, di depan mereka akan ada masa-masa cerah. Masa-masa yang sudah diatur sedemikan rupa. Baik buat 10 orang yang ada di grup, dan dua orang lainnya.

Debut EXO diikuti oleh sebuah rencana besar SM Entertainment untuk mengekspansi pasar Tiongkok. Super Junior-M sudah membuka jalan itu sejak lama, tetapi SM Entertainment saat itu masih belum punya senjata yang cukup ampuh untuk benar-benar memulai ekspansi yang nyata.

Investasi bernilai ratusan juta itupun mereka lakukan ketika EXO debut.

Di awal 2014, berbagai pemberitaan soal kerjasama SM dengan perusahaan besar di Tiongkok jadi perhatian. Sebuah langkah besar untuk ekspansi SM di sana. Sebuah langkah besar yang akan menentukan masa depan artis-artis mereka.

Kerjasama berhasil dilakukan. Konsekuensi pun langsung mereka dapatkan. SM mendapat serangan lawsuit pertama mereka sejak 2009. Dan itu berasal dari EXO, grup yang debut dengan konsep kembar di dua negara Korea dan Tiongkok, yang juga akan jadi senjata andalan SM untuk pasar Tiongkok.

Singkat kata, Kris keluar karena salah satu alasannya, ia ingin jadi aktor. Dan ketika dia keluar, dia pun jadi aktor. Lalu semuanya berubah seratus delapan puluh derajat.

EXO seperti berada di atas angin dan terombang-ambin. Semua lalu bertanya-tanya soal apa yang akan terjadi dengan grup ini. Berbagai spekulasi muncul. Rumor miring tak henti-hentinya beradar.

Tapi setelah Kris, EXO pun bertahan. Konser yang sudah memasuki tahap akhir persiapan pun dilanjutkan. Semuanya seolah kembali seperti semula. Seperti tidak pernah ada member bernama Kris yang pernah jadi bagian dari mereka. Koreografinya berubah. Formasinya berbeda. Kris pun dihapus dari daftar personel untuk selamanya. Dia tidak akan kembali. Tentu saja.

Kris tentu keluar karena banyak alasan. Tetapi, di luar alasan yang sesungguhnya, apa yang kita ketahui dari media adalah alasan-alasan formal. Alasan yang terdengar seperti pengulangan dari kasus sebelumnya.

Jelas, tidak akan ada yang mau memberitahu alasan yang sebenarnya. Apa yang kita dengar dari media dan fans (yang juga gue jamin sedikit banyak mendapat pengaruh dari media) tidak bisa sepenuhnya dibilang benar.

TIdak ada yang mau memberitahu alasan yang sebenarnya. Kenapa? Karena semuanya sudah diatur dalam kontrak yang ditanda tangani di awal. Semuanya sudah diatur oleh SM untuk jadi seperti ini.

Lantas, apakah dengan kasus Kris membuat kesempatan EXO tertutup untuk kembali ke pasar Tiongkok?

Tidak sama sekali. SM dan Tiongkok tetap menjalin kerjasama dengan damai. Walaupun sempat ada desas-desus bahwa "keluarnya Kris adalah sebuah cara untuk menggagalkan investasi SM di Tiongkok", semuanya toh baik-baik saja.

SM memproduksi variety show. Sebuah film 'Miss Granny' pun di remake dengan Luhan ikut serta di dalamnya. Enggak tahu seberapa besar pengaruh SM untuk film ini, tapi sedikit banyak pasti ada. Karena Luhan masih jadi personel EXO saat dia direkrut untuk jadi pemain film itu.

Beberapa hal itu membuktikan bahwa lawsuit Kris tidak berarti apa-apa untuk manajemen sebesar SM. Tapi justru memberikan efek positif buat mereka. Walaupun gue tidak tahu secara detail, bagaimana bisa efek positif ini terjadi? Sementara sejak Mei dan seterusnya, segala bentuk cacian dan pemberitaan miring soal kontrak budak mengalir untuk SM.

EXO pun bertahan dan berhasil menyelesaikan rangkaian tur Asia mereka dengan sangat baik. Beberapa member bahkan tampil secara individual di acara-acara televisi. Mengisi soundtrack drama bahkan jadi aktor drama itu sendiri.

Tidak lama... lawsuit kembali dilayangkan. Tapi kali ini ada yang berbeda dengan yang terjadi di bulan Mei. Tetap heboh, tapi tidak seheboh sebelumnya. Lawsuit kedua dilayangkan dengan, bagaimana menyebutnya ya, penuh keikhlasan. Baik dari penggugat maupun tergugat.

10 member EXO yang lain seolah melepas kepergian Luhan dengan penuh kasih sayang. Dengan penuh damai. Kontras dengan kepergian Kris yang dibuntuti oleh julukan-julukan miring seperti 'tidak bertanggung jawab' sampai 'pengkhianat'.

Tetapi, sekali lagi, itulah yang sudah direncanakan sejak awal.

Keduanya sama-sama keluar dan menarik simpati dengan cara yang berbeda.

Terlepas dari image miring yang mengekor kepergian Kris, toh dia tetap pernah jadi bagian dari grup bernama EXO yang fenomenal. Orang-orang mengenalnya dari grup ini. Bagaimanapun semua orang mengingkarinya, dia tetap terkenal karena pernah menyanyikan lagu 'MAMA' dan 'Overdose'. Kalau saja SM mendebutkan Kris langsung sebagai aktor, apa iya dia akan seterkenal itu dan langsung dapat proyek pertama setelah lawsuit?

Image miring yang melekat pada Kris membuatnya dicaci, sekaligus juga dicari. Mungkin ada orang-orang yang sudah tidak peduli sama dia. Tapi akan ada juga orang-orang yang tetap penasaran. Sekali lagi itu adalah efek EXO. Apakah dia akan berhasil sebagai aktor (setelah keluar dari EXO)? Apakah aktingnya akan bagu (karena kan dia sebelumnya rapper bukan aktor)? Apakah dia benar-benar bisa jadi aktor yang oke (sementara nggak semua aktor jebolan idol itu aktingnya bagus)?

Pertanyaan-pertanyaan semacam ini yang lalu membawa gue, sebagian kecil dari orang yang sebelumnya memandang negatif Kris, untuk menunggu filmnya. Film yang selama ini gue salah-salahkan seolah jadi penyebab keluarnya Kris dari EXO, padahal sebenarnya bukan.

Tapi, ya, mereka berhasil membuat gue penasaran. Mereka berhasil membuat gue membicarakannya. Menanti-nantikannya. Sebuah promosi cuma-cuma pun didapatkan oleh produser film dari segala caci maki yang ditulis di media sosial. Itu yang mereka cari.

Sementara untuk Luhan, dia syuting film 'Twenties Once Again' ketika masih jadi personel EXO. Kontrak sudah ditanda tangani. Berarti, ketika dia keluar dari EXO tidak ada alasan untuk tidak hadir dalam rangkaian promosi film. Jelas, kalau tidak ikut berarti menyalahi kontrak.

Luhan keluar dari EXO tanpa diikuti embel-embel kalau "dia mau mengejar karier berakting". Kabar keluarnya Luhan penuh dengan rasa kasihan karena sakit dan kangen keluarga yang sudah semakin menua.

Berbeda dengan Kris yang lawsuit - keluar dari EXO - ujug-ujug ada di Praha - syuting film. Luhan ada di kondisi yang superaman. Dia tidak pernah memberitahukan dunia apa yang akan terjadi pada kariernya kemudian. Oleh karena itu, ketika dia keluar dari persembunyiannya untuk promosi film 'Twenties Once Again', semuanya jadi adem ayem dan seolah dia keluar 'secara sukarela'.

Mau tidak mau memang dia harus melakukan itu. Karena sudah kontrak.

Film 'Twenties Once Again' ini sendiri adalah proyek yang cukup besar. Mengingat kesuksesan 'Miss Granny' sendiri di Korea. Entah benar atau tidak tapi gue rasa SM, besar ataupun kecil, ikut andil dalam produksi film ini. Sama besarnya dengan andil Luhan untuk tampil di setiap event promosi film.

Sekarang, kalau tidak ada Luhan apakah film ini akan jadi semenarik sekarang? Apakah kalau Luhan bukan member EXO--lalu dia keluar dan bikin heboh--film ini akan jadi semenarik sekarang? Ada berapa banyak film yang diproduksi di Tiongkok di tahun yang sama, tapi apakah semuanya jadi topik di kalangan fans EXO yang jumlahnya superbanyak itu? Ada berapa banyak film Korea yang di-remake di Tiongkok sebelumnya, tapi apakah ada yang menarik perhatian kita yang sudah terpapar EXO sejak 2012 untuk nonton?

Semuanya sangat terencana. Gue pun sampai pada kesimpulan bahwa SM Entertainment punya strategi yang sangat terperinci dan mendetail untuk dua mantan artisnya itu. Yah, mantan artis yang direncanakan.

Strategi yang dilakukan memang jahat untuk para EXO-L (kita asumsikan bahwa member EXO sadar betul akan rencana ini), tapi sangat menguntungkan untuk Kris dan Luhan. Kita nggak bisa bilang kan, semua ini tidak menguntungkan mereka?

Kemarahan yang dirasakan EXO selama ini adalah kemarahan yang ditujukan untuk manajemen. Tapi sayang sekali, mereka tidak bisa mengutarakannya secara terang-terangan dan terekspos media. Itu semua karena mereka berhutang banyak hal dari manajemen. Banyak sekali.

Semuanya membawa gue ke momen ketika Luhan tampil di 'The Lost Planet in Beijing', yang dalam kondisi sangat mengenaskan dan airmata yang tumpah. Airmata yang sebenarnya jatuh bukan karena lelah dan sakit, tapi karena kesedihan yang mendalam.

Airmata perpisahan. Karena setelah Luhan, tidak akan ada lagi 'drama' berlebihan yang ditampilkan oleh EXO. Semuanya berakhir di situ. Di Luhan.

Luhan adalah penutup semuanya. Itulah kenapa 'The Lost Planet in Beijing' sangat mengharukan buat semua member. Semuanya jadi emosional. Terkuras emosinya. Setelah dua tahun kebersamaan itu, mereka harus terpisah karena kontrak dan kekejian manajemen demi popularitas. Yang sialnya, mereka tidak bisa menolak untuk melakukannya.

Karena merekalah yang diuntungkan dengan hal itu.

Tapi, di saat yang sama kepergian Luhan merupakan sebuah titik kebangkitan untuk EXO. Ini juga salah satu hal yang mungkin bisa jadi membuat Luhan semakin bercucuran airmata. Setelah Luhan keluar, EXO akan tampil dengan formasi yang baru (lagi).

EXO yang sekarang adalah puncak dari semua drama yang terjadi sepanjang tahun 2014. Dengan lawsuit-lawsuit itu, dengan segala drama percintaan itu, EXO kini kembali berdiri dengan dua puluh kaki, membuktikan kepada dunia bahwa mereka masih utuh.

EXO masih utuh, walaupun tidak sempurna.

Semua kejadian di 2014 seolah sudah tertulis dalam sebuah kisah jauh sebelum 'Overdose' dirilis. Ya. Semuanya seolah sudah 'diramalkan' sebelumnya oleh SM Entertainment di drama 'Wolf' tahun 2013 kemarin.

Kris dan Luhan bersahabat lalu Kris pergi meninggalkan Luhan. Semua rasanya terlalu aneh untuk sekedar jadi kebetulan. Semuanya terlalu cerdas untuk jadi sekedar kebetulan. Semuanya terlalu bikin gemas untuk jadi sekedar kebetulan.

Segala pemberitaan, segala cacian, semua masalah dan tetesan airmata sepanjang 2014 membuat nama EXO semakin dan semakin dikenal, bukan? Semakin dan semakin tinggi, bukan? Efek lawsuit itu memang sangat besar untuk kestabilan grup ini, tapi juga sangat besar untuk popularitas mereka.

SM melakukannya dengan jahat dan keji. Tetapi semuanya berhasil dengan sangat baik. Semua drama itu kini ditutup dengan perilisan sebuah teaser comeback berjudul 'EXO 2015 COMING SOON'.

Kita akan (sekali lagi) memasuki dunia baru, seperti halnya di tahun 2012:

"A new world, shall open up!"

Slogan 'We Are One' pun akhirnya menegaskan definisi mereka:

Bahwa sebesar apapun masalah yang menimpa EXO, mereka akan tetap bertahan. Karena mereka, sekarang, dengan formasi baru setelah ditimpa berbagai masalah, adalah satu kesatuan yang utuh."

*TARIK NAPAS*

*KETAWA NGAKAK*
*
*
Jujur aja sekarang gue sudah enggak pernah menganggap serius apapun yang dikatakan EXO di TV. Mau senyakitin apapun itu speech di MAMA 2014 kemarin, enggak sedikitpun gue anggap serius. Semuanya sudah jadi sekedar angin lalu. Apalah artinya hati yang telah tersakiti jika diberi kata-kata kosong belaka, hey Kim Jun Myeon? Tapi gue tanggapi positif janji mereka untuk kembali sebagai EXO yang baru.

Gue sangat eksaytid menunggu EXO di 2015. Karena ini pertama kalinya, secara resmi, EXO akan kembali sebagai sebuah grup yang sudah ditinggal oleh dua personelnya. Itu artinya akan ada konsep yang baru. Bukan cuma dari comeback mereka saja, tapi juga dari grupnya sendiri.

Akankah masih tetap ada pembagian EXO-K dan EXO-M? Kalau semua fanfiction gue di atas benar adanya, kenapa tidak satukan saja mereka di bawah nama EXO saja? Nggak usah dibagi-bagi lagi? Karena dengan begitu, mereka akan lebih terlihat ONE.

Harapan terbesar gue sih sekarang itu aja, EXO jadi satu. Yang lain gue nggak mau berharap karena kalo berharap sama SM sama aja berharap tidur di atas awan.

Meski demikian, teaser comeback EXO di 2015 ini ternyata di luar harapan! Awalnya gue yang udah nggak pernah mikirin lagi kapan EXO bakalan comeback, walaupun ada gosip mereka mau comeback Januari. Tapi SM membantah gosip itu dan tanggal comeback-nya pun kembali ngawang-ngawang.

Tapi pas di preskon MAMA 2014, Suho kembali menyinggung soal comeback. Tentu saja sudah diatur karena malam harinya, teaser mereka pun tayang di MAMA. Sebuah hal yang (seharusnya) mengejutkan. Terlebih teaser kali ini terlihat sangat menjanjikan.

Teaser EXO 2015 mengingatkan gue sedikit banyak ke teaser debut mereka. Meninggalkan kesan. Walaupun tidak satupun member EXO tampil di teaser ini, tapi ada sesuatu yang menggigit dari teaser ini: rangkaian masalah-masalah yang dihadapi EXO yang secara cerdas dikemas jadi sebuah konsep.
*

*
Gue merasa kali ini SM Entertainment sangat-sangat kurang ajar. BAGAIMANA BISA MEREKA MENJADIKAN KELUARNYA DUA MEMBER EXO YANG DRAMATIS ITU JADI SEBUAH KONSEP TEASER YANG CEMERLANG?!?!?!?!??!?!

Disaat gue sudah mau move on begini, mereka malah membuat kasus-kasus itu jadi konsep di dalam teaser. YA UDAH INI MAH #SAKITNYA_AT_GWANGHWAMUN.

Huff.

Tapi memang harus tepok tangan buat SM Entertainment! Teaser kali ini misteriusnya dapet, tegangnya dapet, nendangnya dapet, gagal move on-nya dapet, gambaran terhadap apa yang sudah dilalui EXO juga dapet.

Teaser ini di awali dengan sebuah gasing yang terlihat berputar-putar seimbang. Sebuah penggambaran menarik sekali lagi soal nasib EXO. Nasib EXO yang masih gambling, seperti halnya gasing ketika dipakai di ajang perjudian.

Kapan jatuhnya kita nggak tahu. Sampai kapan berputarnya juga hanya Tuhan yang tahu. Tapi karena sepanjang video ini gasingnya terus berputar, jadi kita positive thinking aja kalo EXO panjang umur gitu kan.

EXO digambarkan sebagai gasing yang berputar dan terus berputar, eksis sebagai sebuah grup:
*
*
Dan juga sebagai individual (walaupun ini agak kebanyakan ya oh mungkin itu termasuk manajer dan stylist dan Runtaku dan Ahreum noona):
*
*
Gasing-gasing yang terus berputar dan tidak jatuh, tidak berhenti, sebagai sebuah gambaran bahwa walau apapun yang menerpa EXO mereka akan tetap melanjutkan hidup. Tapi tentu saja, faktanya suatu saat gasing itu akan berhenti berputar juga. Atau ini semacam pertanda bahwa EXO mau bub-----oh! #nggak

Ada lagi bola-bola yang menggelinding mengitari Maze. Berusaha untuk keluar dari dalam labirin. Yang di adegan terakhir ditunjukkan bahwa kemudian ada 10 bola yang berhasil keluar, sementara dua lagi tersesat di dalam.

Ini yang gue maksud sebuah ide cemerlang. SM memasukkan kejadian pahit yang dialami EXO ke dalam teaser konsep comeback mereka. Seolah-olah semuanya terjadi memang karena sudah ada yang mengatur. Seakan-akan sudah di-set seperti itu.

Walaupun mungkin sebenarnya enggak, tapi cara SM merangkul masalah dan menjadikannya sebuah konsep teaser ini loh. Keren aja. At least buat gue.

Waktu pertama kali ngeliat bola-bola itu dan mereka masih menggunakan konsep Maze, gue sudah tahu bahwa ini pasti ada hubungannya dengan Kris dan Luhan. Bener aja. Ada dua bola yang tersesat di dalam Maze seolah-olah menggambarkan bahwa menurut SM, kondisi dua orang itu sekarang sedang tersesat dan kebingungan.

Sebuah metafora bahwa mereka telah mengambil jalan yang salah dengan keluar dari grup. Sampai akhirnya tersesat. Tersesat karena ego masing-masing. Sebuah kesalahan fatal sampai akhirnya mereka terjebak di sana. Di dalam kekalutan Maze yang kejam.

Ya tentu saja ini diambil dari sudut pandang SM Entertainment. Mungkin buat Kris dan Luhan (mungkin), posisi mereka justru adalah 10 bola yang di luar, bukan justru yang di dalam.

Yang menyentil dari teaser ini adalah adegan membolak-balikkan rubic yang tentu kita sama-sama tahu bahwa itu adalah gambaran untuk Luhan. Seolah-olah benda ini sudah jadi identitas buat Luhan banget. Orang yang sudah tahu EXO sejak awal pasti tahu, jadi ketika dia nonton teaser ini otaknya langsung nyambung dan tanpa berpikir, dia langsung tersentuh. Terjebak nostalgia lagi.
*
*

Sementara untuk Kris, dia digambarkan sebagai pensil. Enggak tahu sebenarnya motivasinya apa tapi kalau mau asal menebak, ini pasti karena Kris pernah dapat julukan Kriscasso dan karena dia suka menggambar. Walaupun kenyataannya gambar apapun yang dia buat sama sekali nggak mirip sama aslinya.

Ok, nice try SM. Gue sendiri sebenarnya nggak tahu sih apa yang paling ikonik dari sosok Kris. Harusnya sih Naga yah, itu udah paling obvious. Tapi di teaser ini serasa enggak ada kekuatan-kekuatan lagi jadi mungkin Naga nggak muncul. Ya masa Ayam? Kan nggak mungkin juga di tengah-tengah teaser misterius terus ada adegan penyembelihan ayam, atau mas-mas KFC lagi bawa kotak delivery.

Yah, baguslah dapat pensil buat gambar di kertas. Daripada pensil alis.
*
*
Secara keseluruhan memang teaser ini menggambarkan sebuah transformasi dan kekuatan. Yah, bisa dibilang sedikit clue begitu. Konsep seperti apa yang akan diusung EXO di album full kedua mereka. Lebih strong. Beda. Mungkin abis mereka overdosis, mereka bertaubat. Berubah jadi ustad? Bisa aja.

Nah, karena ini album full pastinya nggak akan kalah heboh dari 'Wolf' (dari manusia serigala ke ustad kurang heboh apa lagi coba). Teaser-teasernya mungkin akan lebih menarik untuk dibahas. Foto-fotonya mungkin nggak akan sesederhana 'Overdose'. Mungkin akan ada sedikit keberanian untuk menjual badan?


(oke kalo gitu gajadi ustad) (eh jadi aja kalo ustad cabul kan bisa).

Silahkan berharap. Mungkin kali ini Xiumin akan tampil di tengah. Pasang badan sama Kai. Mungkin dalam beberapa bulan ke depan Sehun udah nggak kerempeng lagi tapi udah keker kayak Agung Hercules? Perubahan yang luar biasa bukan?

Gue berharap sesuatu yang lebih dramatis dari 'Wolf'. Kalau perlu, itu drama dilanjutin. Setelah Kris pergi (dan kemudian Luhan pergi) apa yang terjadi pada anak-anak sekolahan itu. Siapa yang patah hati. Siapa yang nangis. Siapa yang unfollow semua orang di Instagram, jadikan ke dalam sebuah cerita lanjutan.

Kalau nggak, buat cerita baru tapi please, jangan lagi ada kisah-kisah sentimental deh. Mending yang happy-happy. Yang cium-cium pipi. Yang mesra-mesra sama Yoon Sohee atau Seulgi. Boleh aja.

Cuma kalo diliat dari teaser coming soon-nya sih.... bakalan dark-dark lagi yah. Kayaknya sih ala-ala Maze Runner atau Hunger Games. Bisalah.

Gak sabar nunggu 2015.


Jonghyun Solo Debut: Teaser Review

$
0
0
Dua ribu limabelas dan SM membuka tahun ini dengan debut solo Jonghyun 'SHINee'. Oh astagaaaaaa!!!!! Sebuah proyek yang sebenarnya enggak gue harapkan. Walaupun gue termasuk orang yang sangat menikmati karya-karya SHINee sejak debut mereka.

Gue tidak mau menyebut diri gue sebagai Shawol. Tidak. Tidak. Meskipun yang membawa (dan menjerumuskan) gue ke dunia KPop adalah grup ini (TERKUTUK KAU 'LOVE LIKE OXYGEN'!), tapi gue masih jauh dari identitas seorang Shawol. Terkadang malah gue lebih memilih untuk tidak melabeli diri gue dengan identitas fandom apapun (umpetin L-Card).

Menurut gue pribadi, sekali lo udah melabeli diri lo dengan nama fandom maka lo nggak akan bisa keluar. Sebuah ketakutan juga sih dari pribadi gue kalo gue nantinya nggak akan bisa keluar dari fandom itu. KPop itu jeratannya udah ngalahin kecanduan video porno kayaknya ya. Sekali masuk, susah keluar. Kalo udah masuk, pas mau keluar digunjing temen sefandom.

Hahaha
*
*
Debut solo Jonghyun gue rasa lebih masuk akal ketimbang ketika SM mendebutkan Taemin. Kesannya pas Taemin debut itu kayak yang "HAH APA? KOK TIBA-TIBA SI RAMBUT JAMUR YANG DEBUT SOLO?!"

Mungkin selama ini di kepala gue Taemin adalah kutu-dance berambut jamur yang kerempeng dan pake baju kebesaran pas nyanyi 'Replay'. Taemin itu bukan tipikal vokalis. Kalau misalnya di dunia ini hanya ada satu pekerjaan yang bisa dia pilih maka dia akan milih jadi dancer, pikir gue.

Waktu 'ACE' rilis, gue selalu mikir kenapa SM nggak debutin Onew duluan aja sih. Kenapa harus Taemin?! (Maaf, bias).

Walaupun iya, di beberapa album terakhir SHINee memang Taemin berkembang pesat sekali. Memang mungkin dulu dia kalo nyanyi cuma sedikit-sedikit. Tapi di beberapa album terakhir, suaranya udah mulai kebentuk. Ini loh Taemin yang nyanyi. Dia sekarang vokal juga, enggak cuma main dancer.

Gue ngeliat dia udah mulai 'bisa nyanyi' sejak ngegantiin Jonghyun di 'Why So Serious'. Kalo dipikir-pikir gitu kan, kalo salah satu main vokal berhalangan tampil maka seharusnya main vokal lainnya yang menggantikan. Tapi manajemen justru menunjuk main dancer untuk nyanyi. Sebuah tantangan buat Taemin dan dia berhasil melakukannya dengan baik.

Kembali ke Jonghyun!
*

*
Dari semua idol yang debut di bawah SM (dan masih aktif di SM sampai sekarang, untuk lebih spesifik), enggak banyak yang bisa nyanyi sebaik Jonghyun. Salah satu vokalis SM yang juara. Tipe suaranya khas banget dan bisa dibilang jiwanya SHINee banget.

Dengerin lagu-lagu SHINee tanpa suara erangan-kecetit-in-high-note-nya Jonghyun tuh kayak ada yang kurang. Nggak bisa bohong kalo di SHINee dia yang paling menonjol (tapi tetep sih gue lebih suka warna vokal Onew sebenarnya. Aduh maaf, bias). Nggak heran kenapa SM selalu memasukkan Jonghyun ke daftar penyanyi SM The Ballad kan. Walaupun sedih juga, kenapa Onew nggak :"(

Konsep album 'BASE' jika melirik teaser videonya (halah kenapa bahasanya jadi begini), maka rasanya tidak jauh berbeda dari 'ACE' milik Taemin (yah dilanjutin lagi bahasa kakunya). Mungkin emang sengaja kali ya? Supaya serumpun gitu anak-anak SHINee kalo debut, semua punya konsep yang seragam. Kalau sekarang mungkin memang fine-fine aja, tapi kalo nanti Onew yang debut solo terus konsepnya gitu juga, pasti akan membosankan.

Kemiripan nggak cuma dari teaser video aja sih. Penyebutan 'BASE' sama 'ACE' juga kan terdengar mirip. 'Be-is' - 'E-is'. Kalau Minho debut solo nanti judul albumnya apa? 'DRESS'? Lah. Tapi bingung juga sih kalo Minho debut solo. Dari semua member SHINee, yang progress-nya sampai sekarang belum ke tahap nyanyi dengan banyak part kan cuma dia.

Pft.

Tapi anyway, 'ACE'-nya Taemin tiga huruf terus logonya segitiga. Terus 'BASE'-nya Jonghyun empat huruf logonya segi empat. Ya bisalah 'DRESS'-nya Minho segi lima ya soalnya lima huruf. Segi enam sudah buat EXO jadi Onew sama Key nanti segi tujuh sama segi delapan aja. #ngatur
*
*
Kesan misterius di teaser 'BASE' dapet lah. Pertanyaan pertama yang terlintas di kepala gue adalah, kenapa setelah diborgol begitu bajunya masih rapi aja. Kayak semacem nggak ada perlawanan banget gitu at least lecek kek, sobek kek apa kek gitu kan biar lebih dramatis. Itu pasti Jonghyun lagi dateng ke kawinan siapa terus di minumannya dikasi obat tidur ya terus diseret ke ruangan gelap itu, makanya tanpa perlawanan.
*
*
Teaser ini pun terasa kayak 'Danger'-nya Taemin menurut gue. Terlebih logo album Jonghyun dan Taemin juga dibuat dengan konsep sama. Tapi memang misteriusnya dapet. Bikin kita penasaran, siapa yang ngasih Jonghyun obat tidur pas lagi kondangan.

SM memang jagonya bikin teaser agak bagus dan bikin penasaran. Tapi kalo nanti MV-nya sudah dirilis, seringkali zonk. Manajemen ini memang manajemen yang teaser MV-nya paling PHP sedunia pokoknya. Sebagai fans tua, gue selalu menanti-nantikan kapan SM mau bikin MV kayak VIXX gitu. Atay misalnya MV-MV produksinya LOEN. Bagus-bagus dan unik. Ada kesan niat gitu loh.

Seharusnya sih 2015 ini ada perubahan. Soalnya beberapa MV di 2014 kan terasa niatnya yah. Nggak ala-ala.

Sedihnya, Jonghyun keliatan kurus banget di teaser video pertama. Mukanya jadi runcing. Lebih cocok Jonghyun jadi pemain GGS ketimbang Ricky Harun. Jadi nggak mirip Donghae/Amber lagi sekarang. Malah keliatan lebih tua dari seharusnya. Kayak kakek-kakek gitu. Kayaknya sih bukan efek rambut. Mungkin karena efek terlalu keras latihannya.
*
*
*
Kasian. Lelah banget pasti ngebentuk badan yang kemudian ditunjukkan ke teaser video kedua 'Crazy (Guilty Pleasure)'. Memang sih, beberapa tahun terakhir dia suka pamer badannya yang membesar secara drastis dari debutnya dulu (yang menurut gue lebih baik ketimbang badannya yang sekarang. Entah kenapa kalo artis SM berotot lebay itu kayak eksibisionis banget--uhuk Choi Siwon uhuk--dan sedikit menakutkan).

Tapi ya... mungkin itu yang fans mau ya. Biar bisa dijadikan fantasi (apa). Kalo bisa telanjang mungkin ya telanjang.

Teasernya kurang BLING BLING IS JONGHYUN! sih ya kayaknya. Kurang mentereng.

Melihat adanya kemiripan konsep dengan 'Danger' membuat gue berharap lagunya lebih bagus dari 'Danger'. Soalnya gue nggak begitu suka lagu itu. Walaupun pada akhirnya itu jadi Michael Jackson Taemin banget, tapi untuk dijadiin title track menurut gue gak cocok. Bingung juga kenapa itu yang harus dipilih karena di track lain album 'ACE' kan banyak juga yang bagus.

Nah, kalo dari sedikit bocoran di teaser videonya sih lagu 'Crazy (Guilty Pleasure)' terdengar meyakinkan. Hehe. Semacem berusaha untuk men-sugesti diri sendiri supaya suka lagunya.

Etapi emang bener sih. Ada lagu-lagu yang memang sudah ketahuan bagus dari teasernya aja. Ada juga lagu-lagu yang nggak bisa dinilai hanya dari teaser-nya aja. Nah, Jonghyun ini salah satunya gue pikir yang masuk kategori pertama. Semoga aja. Karena ini 2015 ya gue mau berbaik sangka aja kalo title track-nya Jonghyun lebih bagus dari Taemin.
*

*
Gue pribadi pengen SHINee dan semua member yang debut solo nantinya ada satu atau dua lagu yang punya nuansa kayak tracklist di album 'The SHINee World' dan 'Lucifer'. ADUH!!!!!! Dua album itu udah paling juara! SHINee banget!!!

Menurut gue sampai sekarang SHINee sendiri belum bisa mengalahkan kesuksesan tracklist kedua album itu (di hati gue). Walaupun gue suka lagu-lagu di album seri 'Misconceptions', tapi album 1 dan 2-nya SHINee adalah yang terbaik menurut gue.
*
 *
Teaser-teaser foto Jonghyun sih nggak terlalu miskin busana kayak Taemin. Tapi nuansanya ngingetin gue sama teaser-teaser foto pas 'Dream Girl'. Ya gak?

Dan ini juga beberapa shot yang membuat 'Crazy (Guilty Pleasure)' dan 'Danger' terasa sama:
*
Mikrofon-nya

Setengah telanjang-nya

Logo-nya
Bagaimana pendapat kalian soal debut solo Jonghyun? Sebagai netizen yang tentunya lebih update dari gue, boleh banget informasi tambahannya ditulis di bagian komentar loh! Hahaha See you di review MV!


Jonghyun: 'Crazy (Guilty Pleasure)' Music Video Review

$
0
0
*
Malam itu gue lagi kebingungan sepulang dari kantor. Duit gue cuma Rp 40 ribu karena memang belum sempat ke ATM sama sekali. Seperti biasa gue jalan kaki dari kantor menuju kosan dan sepanjang perjalanan itu di kepala gue sedang berputar-putar sebuah pertanyaan yang sangat krusial:

"Apakah gue harus beli makan malam, atau beli obat nyamuk semprot dan kapur ajaib?"

Ketika pikiran itu datang, gue spontan tertawa. Siapa sih, orang yang mengorbankan makan malam demi sebotol obat nyamuk semprot?

Oh iya. Ada. Orang itu gue.

Jadi ceritanya gini.

Gue baru pindah kosan sejak seminggu (terhitung dari pindah sampai dengan ketika gue berjalan pulang dari kantor dan pikiran antara memilih makan malam dan obat nyamuk itu muncul). Selama seminggu itu, kosan gue mengalami serangan yang sangat masiv dari semut.

Makanya, malam itu gue sudah bertekad untuk membeli obat nyamuk semprot dan kapur ajaib. Alasannya simpel aja, tanpa dua benda itu maka gue nggak akan bisa tidur dengan nyenyak di atas kasur tipis yang diberikan oleh bapak kosan baik hati itu. Semutnya sudah naik ke kasur dan gue nggak ngerti alasannya apa.

Ketika gue pindah kosan, gue sama sekali nggak pernah makan di kamar. Bener-bener nggak pernah makan di kamar. Karena dua hari setelah pindah gue langsung pulang kampung dan kembali seminggu kemudian. Saat itulah gue menyadari bahwa kamar ini ternyata sarang semut.

Berangkat dari alasan krusial itulah makanya gue memutuskan untuk membeli obat nyamuk semprot dan juga kapur ajaib. Tidur bersama semut itu nggak enak. Rasanya kayak putus dari pacar tapi masih sekantor.

Padahal gak pernah punya mantan sekantor.

Oke, akhirnya gue memutuskan untuk beli obat nyamuk semprot aja. See? Gue bener-bener mengorbankan rasa lapar demi ketenangan untuk tidur. Ya, kalo lo jadi anak kosan lo akan sangat mengerti mana yang prioritas dan mana yang bisa ditahan dulu sampai besok pagi. Dan gue adalah tipe orang yang mending nggak usah makan tapi karoke bisa tidur sejahtera.

Gue masuk ke Alfamart deket kosan dan berjalan ke rak obat nyamuk. Menemukan harga Rp 19.500 untuk sebotol obat nyamuk semprot merek Baygon yang yah.... ternyata mahal juga yah. Kalau beli Hit, nggak ada yang seukuran mini dengan harga di bawah Rp 20 ribu. Jadi akhirnya gue beli Baygon aja.

Rp 40.000 - Rp 19.500, gue masih punya Rp 20.500. Yah. Lumayan masih bisa beli nasi goreng. Dan akhirnya masalah gue teratasi. Gue masih bisa beli obat nyamuk semprot dan nasi goreng dengan Rp 40 ribu. Ya sebenarnya itu jumlah yang lumayan banyak sih yah. Sampai akhirnya gue lupa kalau gue belum beli kapur ajaib.

Gue ke Alfamart yang lain (karena yang tadi ternyata nggak ada) dan menemukan kapur ajaib di salah satu rak penuh racun di sudut ruangan itu. Nggak ada yang kemasan kecil. Adanya sekotak besar dengan tanpa label harga di bawahnya. Oke, gue mulai bertanya-tanya apakah uang gue yang Rp 10.500 itu cukup buat beli kapur ajaib ini.

Feeling gue mengatakan bahwa harganya nggak mungkin lebih dari Rp 12 ribu. Men... gue kemudian sadar bahwa obat nyamuk aja lebih mahal dari makan malam gue.

Pas gue ke kasir, gue sangat bahagia karena harganya pas dengan sisa uang gue yang ada di kantong saat itu: Rp 10.500. Dan ya gue berjalan pulang dengan Rp 0 dan harus bertahan sampai paling tidak besok pagi.

Di jalan pulang itulah gue menerima notifikasi dari YouTube bahwa SMTOWN baru saja mengupload sebuah video milik Jonghyun. OH MY GOD! AKHIRNYA YANG DITUNGGU-TUNGGU DATANG JUGA!

Gue berusaha untuk streaming di tengah jalan (enggak bener-bener di tengah jalan karena gue masih mau hidup, helo) walaupun nggak dengerin lagunya tapi paling nggak bisa liat visualisasinya dulu aja.

Tapi apa daya, paket Unlimited XL gue nggak mampu bahkan untuk streaming YouTube dengan sinyal 3G. Gue bertahan dengan buffering itu sampai akhirnya bisa nonton secara lengkap video musiknya.

First reaction?

"KENAPA MUKA JONGHYUN JADI TIRUS BANGET KAYAK BARU ABIS KERACUNAN BAYGON?! KAN YANG BARU BELI BAYGON GUE.........................."

Gue buru-buru balik ke kosan. Semprotin semua semut yang ada di kamar. Coretin kapur ajaib ke semua sudut ruangan. Kemudian duduk manis di depan laptop (dengan tidak lupa mencuci tangan dulu) lalu makan nasi goreng sambil nonton lagi MV-nya untuk kali kedua. Meyakinkan diri sendiri bahwa Jonghyun tidak keracunan Baygon.
*

*
Gue harus jujur ketika pertama kali denger lagunya, gue sama sekali tidak mengharapkan Jonghyun akan memilih lagu bertempo medium seperti ini untuk jadi title track. Gue sudah membayangkan sebuah lagu pop yang temponya cukup cepat dan dia akan nge-dance di situ. Sebuah lagu kayak 'Love Like Oxygen' tidak akan mengecewakan.

Tapi ya namanya juga harapan ya, bisa saja berakhir dengan sebuah kekecewaan. Dipikir-pikir, Jonghyun nggak mungkin kembali ke konsep lagu di album pertama SHINee karena sekarang dia sudah dewasa. Sementara konsep album pertama SHINee itu bener-bener remaja labil butuh kasih sayang banget.

Ketika gue dengarkan lagi lagunya untuk kedua kalinya, gue sangat mengerti kenapa Jonghyun kemudian memilih lagu seperti ini. Jelas, dia berusaha untuk mematahkan harapan banyak orang yang ingin melihat dia dance. Tapi justru tampil dengan konsep solois yang diiringi dengan band. Karena kalo Jonghyun tampil ngedance, itu akan sangat ketebak.

Taemin debut solo dengan konsep dance dan itu sangat cocok untuk dia. Oh ya. Taemin sejatinya adalah main dancer yang kemudian mau nggak mau harus bisa nyanyi. Tapi karena--jujur saja--suaranya nggak sebagus Jonghyun, maka dibuatkanlah sebuah lagu berkonsep 'Danger' yang nggak terlalu teriak-teriak atau mendayu-dayu sehingga vokalnya terasa pas banget di situ.

Berbeda dengan Jonghyun, dia kan ngebawa label vokalis utama. Ketika di satu sisi orang berharap dia akan nge-dance, Jonghyun justru ingin lebih menebalkan label main vocal itu dengan lagu 'Crazy (Guilty Pleasure)' ini. Walaupun ya, menurut gue, suara dia terdengar lebih maksimal ketika menyanyikan 'Y Si Fuera Ella' dan 'Hot Times' sih.

Berasa banget Jonghyun berusaha untuk lebih mengeksplor musiknya di 'Crazy (Guilty Pleasure)'. Walaupun bukan dia yang nyiptain lagu (dia yang nulis liriknya), tapi lagu ini terdengar pas. Iya pas. Nggak berlebihan, enggak kurang juga. Nggak yang WAH banget, enggak yang jatuh banget juga.

Pas.

Kita bisa dengerin bagaimana suara falseto-melengking-kayak-orang-dikejer-kecoak-terbang khas Jonghyun di lagu ini. Nuansa band juga jadi salah satu daya tarik yang ngebedain dari title track SHINee kebanyakan. Yang lebih mengejutkan sih sebenarnya bagaimana SM lebih 'membuka hatinya' untuk membuat Jonghyun berkolaborasi dengan artis di luar manajemen.

Oke, bukan berarti bahwa mereka selalu menutup kesempatan untuk itu.

Tapi ketika Zhoumi debut solo atau ketika Henry debut solo, mereka terkesan menutup segala pintu untuk artis luar berkolaborasi dengan dua penyanyi itu tetapi lebih memilih memasang artis-artis mereka sendiri. (Padahal gue pribadi pengen Henry kolaborasi sama Eric Nam hahahaha--dan Eric pernah bilang dia pengen juga!)

Iron ada di lagu Jonghyun ini bikin lagunya lebih enak sekitar yaaaaahhhh 3 sampai 4 kali. Karena kalo diperhatiin, cara ngerap rapper-rapper SM itu setipe. Mungkin itu yang membuat lagu-lagu yang kalo anak SM yang ngerap jadi terdengar membosankan (sekali lagi gue bukan penggemar lagu-lagu yang terlalu banyak ngerap).

Di antara semua lagu anak SM yang ada rap-nya, gue paling suka 'Heartquake' di album 'Sorry, Sorry'. Itu yang ngerap sekarang udah bukan artis SM sih (salah satunya). Sedih.

Rap-nya Iron ini emosional banget. Untuk ukuran gue yang nggak suka sama sekali hip hop yah, sentuhan hip-hop dari rap-nya Iron ini asik banget. Meledak-ledak gitu. Hati rasanya kayak dibacok paku payung beracun.
*
*
Seperti yang gue tulis di review teaser kemarin, gue sangat berharap bisa mendengar SHINee di 'The SHINee World' di album solo Jonghyun. Karena gue pikir, "Ah nanti Jonghyun pasti bakalan nyanyinya juga rasa SHINee,"

Tapi setelah denger title track-nya, semua jadi beda. Ini lagu Jonghyun banget. Soul-nya beda sama title track-nya SHINee. Ada warna yang lebih gelap. Ada kekuatan yang tensinya(?) sedikit lebih diturunkan.

Untuk video musiknya sendiri...
*

*
Bagaimana ya menjelaskannya?

Hmmm... pernah nggak lo ngerasa kesel banget sama seseorang cuma karena mereka nggak bales chat lo atau SMS lo atau mensyen lo di Twitter tapi lo di saat yang sama tetep aja lo nggak bisa benci sampai yang nggak mau lagi kenal sama orang itu?

Begitulah yang gue rasakan ketika nonton video musik 'Crazy (Guilty Pleasure)' ini.

Hahahaha

Gue (selalu) berharap SM bakalan keluar dari kotak dan menendang kotaknya jauh-jauh tapi yang terjadi malahan di situ lagi di situ lagi. Kesel? IYA KESEL BANGET! Tapi, di saat yang sama, sekali lagi SM berhasil menyulap itu kotak yang seharusnya sudah dari tahun kapan ditendang, jadi sebuah suguhan yang malah bikin kita nggak mikir kalau sebenarnya ada kotak di situ.

Nggak ngerti? Jujur gue juga pas baca lagi tulisan di atas sama sekali nggak ngerti maksudnya apa.

Pada dasarnya syuting video ini hanya dilakukan di satu lokasi dalam studio saja. Tembok itu lagi tembok itu lagi. Masih dalam kotak indomie yang sama. Permainan cahaya dan variasi shot sangat membantu untuk menutupi kesan miskin dari set studio.

Dimulai dengan adegan dramatis Jonghyun yang tangannya dirantai menggantung (dan pastinya itu capek banget kalo seharian kayak gitu apalagi semingguan) dan suara drum yang cukup mengagetkan. Lalu muncul mas-mas eksibisionis sesak napas yang lagi berusaha nyedot udara dari masker yang mukanya semakin lama semakin membesar.
*
*

Shot berikutnya hanya ada Jonghyun, duduk di atas kursi lucu di tengah-tengah ruangan berpencahayaan seadanya kursi lucu dan sebuah meja berbentuk oval menggemaskan ada di sebelah kanannya. Di sekeliling ruangan kotak itu ada tiang-tiang yang selalu jadi khas MV manajemen ini.

Oke, tiang-tiang itu terlihat sebagai properti dan set yang sangat nyata. Tapi ketika mereka 'berkedip' dan satu di antaranya hilang, gue sendiri baru sadar kalau itu ternyata virtual. Makin kosong deh set itu. Makin sepi dan miskin properti. Tinggallah kursi lucu dan meja menggemaskan saja.
*
*
Lalu dilanjutkan dengan shot hitam putih yang benar-benar hanya berlatar dinding saja. Dan hey, perhatikan di detik 00:17, 00:18 dan 00:19, bibir Jonghyun monyong. Eh iya emang agak monyong sih. Maksudnya, di situ ada sedikit kesalahan yang mungkin terjadi karena last-minute change.

Bibir Jonghyun lipsync-nya nggak sama dengan lirik yang dinyanyikannya. FYI, Jonghyun menulis 5 versi lirik untuk lagu ini dan kemudian dia menggabungkan 3 di antaranya sebelum akhirnya jadi lirik lagu yang fix. Nah mungkin rekaman MV sudah dilakukan sebelum liriknya fix. Jadi monyongnya keliatan. Eh maksudnya kesalahan lipsync-nya keliatan.

Nah kembali ke set MV polos mengesalkan itu. Kembali juga ke bagaimana SM akhirnya mengatasi kepolosannya dengan efek visual yang sederhana, tapi menarik. Seperti yang terlihat di detik 00:20. Jonghyun duduk dibingkai dengan siluet seorang perempuan yang di dalam siluetnya ada tangga-tangga yang lagi-lagi selalu ada di MV buatan SM.
*
*
Mungkin memang itu hanyalah sekedar tangga. Tapi kalau misalnya melihat lirik lagunya yang berkisah tentang cinta dan gila karena cinta (halah), maka tangga-tangga itu bisa diartikan sebagai sebuah paradoks (serius jangan tanggapi serius beberapa paragraf setelah ini).

Hasil googling gue berkata bahwa paradoks bisa diartikan secara mudah sebagai "sesuatu yang sepertinya tidak masuk akal tapi sebenarnya cukup beralasan". Menjelaskan sekali bukan? (nggak) Bahwa kita kadang-kadang berada dalam posisi yang sangat bodoh dan gila ketika sudah berurusan dengan cinta. Orang lain mikir "apaan sih? lebay!" tapi itulah yang terjadi. Kita punya alasan untuk begitu dan orang lain tidak. (kayaknya nggak nyambung)

Quote dari Bunda Teresa: "I have found the paradox, that if you love until it hurts, there can be no more hurt, only more love."

Sementara Jonghyun bilang dalam lirik lagunya: "I act ignorant, I act like nothing is happening, I dodge you, even when I get a bit hesitant. But you wave at me again. Crazy,"

(Bener gak contoh gue? BUAKAKAKAKKA)

(tolong Hayati, buang saja Engku Zainuddin ke Laut Merah)

Paradoks itu diibaratkan sebagai sebuah tangga yang terus naik dan turun tanpa ujung. Tangga yang ada di dalam siluet perempuan di situ juga perlahan menyatu yang akhirnya tanpa ujung. Kenapa tangganya ada di dalam siluet perempuan? Karena Jonghyun ceritanya kan jatuh cinta sama perempuan ini.

Oke ini kesannya kayak kuliah tapi sebenarnya nggak ada isinya.
*
Iklan lagi setelah sekian lama~
IKLANNYA GAK BISA APA NGGAK DITARUH DI MV. KESEL! TAPI KARENA ADA SUHO SAMA SEULGI YAUDAH GAPAPA! #labil

Ada banyak shot-shot close up di MV ini yang mana membuatnya terasa sangat intens dan emosional. Mungkin karena emang gue suka sama shot-shot close up kali ya? Merasa dekat sama objeknya dan membuat kita merasakan apa yang sedang di rasakan oleh objek tersebut. Ceritanya belajar PPKN, bab tenggang rasa.

Kemudian Jonghyun tampil nge-band. Menarik. Set-nya? Sama aja. Nggak ada bedanya. Cuma ada sarang laba-laba di atas yang akan kembali muncul di bagian lain dari MV ini.
*
*
Detik 00:55 terlihat sangat sederhana kan shot-nya. Tapi permainan cahayanya di situ punya makna mendalam.

Jonghyun sedang bersama cewek yang dia sukai. Liriknya sedang "You're making me crazy" dan di belakang ada cahaya dari semacem kembang api yang meledak. Sangat menggambarkan banget gimana meledak-meledaknya perasaan kita kalau deket orang yang ditaksir.

AW AW AW AW AW AWWWWWHHH~
*
*
Tapi sayangnya, Jonghyun nggak sampai memperlakukan si cewek dengan 'parah'. Padahal kalau misalnya ada adegan kayak 'Internet War' di MV ini, uhhh pasti jadi lebih bagus. Ayolah Jonghyun, masa cium Taemin berani tapi cium cewek di MV nggak berani.

Mengutip dari salah satu portal berita:"Visualisasi dari liriknya terasa pas dan tidak berlebihan,"

Ya. Setuju sekali. Kadang-kadang ketika kita berurusan dengan hal serumit cinta, kita butuh sesuatu yang sederhana untuk sekedar lupa soal kerumitan itu. MV ini menggambarkan itu.

Dengan melihat Jonghyun dirantai dan ternyata rantai itu berasal dari sebuah laba-laba raksasa (OH JADI JONGHYUN INI JATUH CINTA SAMA TARANTULA BUKAN SAMA CEWEK ATAU SEBENARNYA CEWEK ITU SILUMAN TARANTULA DAN JONGHYUN GAK TAHU? TANTE TANTE TARANTULA--soalnya ceweknya keliatan tua sih), sudah bisa menjelaskan bagaimana cinta itu bener-bener mempengaruhi, mengubah bahkan mengatur tingkah laku orang.
*

*
Di antara semua shot-shot yang sudah gue sebutkan di atas, ada dua shot yang paling gue suka. Yaitu shot yang ini:
*
*
Yang di dalam liriknya Jonghyun menyebutkan kalau dia jatuh cinta pada sosok cewek yang licik. Fox-like-girl. Yeo-Gateun-Kijibe. BITCH gitu lah gampangnya.

"The funny thing is… the embarrassing thing is… that even you acting foxy is very attractive,"

Dan satu lagi ketika siluet cewek itu berubah jadi burung-burung yang berterbangan. Mengakhiri video ini seolah-olah pengen bilang: "Yasudahlah, mau bitch mau licik, namanya cinta ya cinta. Hilangkan saja pikiran-pikiran buruk soal cewek ini lah. Nikmati saja semuanya," dan keburukan si cewek pun terbang hilang (bersama dengan tangga paradoks-nya) bagai burung yang terbang meninggalkan sangkarnya.

Halah (2).
*
*
Yah kurang lebih begitu isi dari MV ini. Sisanya adalah Jonghyun yang berubah jadi eksibisionis dengan pamer badan.

Cewek-cewek pasti sih ber-kya! kya! kalo liat cowok setengah telanjang ya. Tapi tidakkah kalian mengerti bagaimana lelahnya buat bisa tampil setengah telanjang dan terlihat bagus. Kasian aja Jonghyun.

Nggak kasian sama badan sendiri (gue, maksudnya kalimat terakhir ini buat gue).

***

Untuk lagu-lagu di albumnya, rata-rata lagunya punya beat yang sama kayak 'Crazy (Guilty Pleasure)'. Nggak ada yang terlalu JEDAK JEDUK JEDAK JEDUK ala SHINee gitu. Kalem-lah gitu kira-kira kalau dideskripsikan dengan satu kata. Genre-nya juga asik dan ya sekali rilis album, Jonghyun sudah tahu dia mau nyanyi dengan jenis lagu macem apa.

Tapi gue cukup puas. Kalau di awal gue pengen album ini terdengar seperti album 'The SHINee World', ya, memang, sama-sama adiktif seperti album itu. Mendengarkan album ini mengalir aja gitu kayak pipis. Seru deh.

'Deja Boo' ada di track pertama dan punya feel yang sama dengan 'Ace'-nya Taemin karena sama-sama sebagai track pembuka kali ya. Tapi genre-nya bener-bener beda sih. Yang Jonghyun ini lebih jazzy asyik deh ngeselin susah ngejelasinnya.

'Hallelujah' ini sebenarnya asyik kalau saja lirik dan judulnya nggak terlalu relijius. Mungkin lain kali gue kalo mau nyanyiin lagu ini bagian 'Hallelujah'-nya gue ganti dengan 'Masya Allah' atau 'Subhanallah'.

'Love Belt' ngasi feel kayak lagi nongkrong di kafe-kafe klasik di New York. Walaupun sebenarnya gue nggak pernah sih nongkrong di kafe-kafe klasik di New York atau bahkan tahu apakah ada kafe-kafe klasik di New York.

'NEON' ini yang terasa SHINee banget sebenarnya. Di satu bagian gue bahkan kayak ngedenger suara Onew. Ah maaf bias lagi.

'MONO-Drama' bisa jadi lagu yang paling gue suka dari semua track yang ada di album ini. Sementara 'Beautiful Tonight' kembali mengingatkan gue untuk segera membeli kompor supaya bisa masak 'oseng oseng oseng' seperti lirik lagunya.

Ada track lain di album ini yang dikasih judul 'Fortune Cookies'. Kirain Jonghyun bakalan kolaborasi sama JKT48 tapi ternyata nggak. Lagunya juga asyik, paling jazzy dari semua track yang ada di album. Tapi nggak lagu yang terlalu gue suka. Walaupun sebenarnya melodinya asyik. Kembali membayangkan diri sedang nongkrong di kafe-kafe klasik di New York.

Bagaimana dengan kalian, gengs? Suka lagu yang mana dari semua lagu di album ini? Suka nggak sama MV-nya? Komen-komen biar gak penting juga komen aja deh biar rame :)))
*

Lyrics translation from lyrics.kashigasa.com

Jung Yonghwa: 'One Fine Day', Paling Baper 2015

$
0
0
*
Belakangan ini gue nggak suka sama hal-hal yang berhubungan dengan nostalgia. Belakangan ini, masa lalu bikin gue rada-rada ketakutan. Takut, kalau-kalau nanti terjebak terus nggak bisa keluar dari jebakan itu. Yang ada cuma berbaring di tempat tidur dan berurai air mata sambil mendengarkan lagu-lagu galau.

Oke lebay.

Memang, menggali kenangan-kenangan masa lalu, dengan cara yang paling sederhana seperti membuka-buka galeri atau folder foto-foto lama di laptop itu menyenangkan. Gue pribadi adalah orang yang hobi motret. Termasuk juga hobi nyimpen foto yang gue potret, walaupun itu kebanyakan adalah foto orang lain (karena kalau gue minta orang lain yang foto, pasti hasilnya nggak sebague gue fotoin mereka) (kenyataan).

Gue punya kepercayaan bahwa nggak ada foto yang gagal ataupun foto yang jelek. Sejelek apapun foto itu pasti gue simpan. Karena suatu saat nanti, entah setahun atau dua tahun ketika gue melihatnya lagi, foto itu akan tetap jelek, tapi penuh kenangan.

Pernah kan, ngeliat foto dan tiba-tiba semua berubah jadi kayak adegan film? Suasana di sekitar lo tiba-tiba berubah jadi suasana yang persis ketika foto itu diambil? Mungkin gue kebanyakan mengkhayal, tapi memang setiap kali gue melihat foto-foto lama, gue akan merasa kembali ke suasana saat itu. Bahkan aroma spagheti saos tomat dengan ikan dori yang gue makan di Bakerzin bulan Desember lalu akan tiba-tiba tercium.

Yang paling nyebelin adalah ketika tiba-tiba lo inget aroma parfum orang yang lo ambil fotonya.

Dem. Itu adalah jebakan nostalgia paling parah!

Itulah kenapa belakangan ini gue nggak suka dengan hal-hal yang berbau nostalgia. Gue termasuk orang yang gampang tenggelam--dan terjebak nostalgia, dengan tidak ada maksud untuk mempromosikan lagu Raisa sama sekali--hanya dengan melihat sebuah foto saja.

Kenangan-kenangan yang sudah lewat itu manis memang kalau diingat-ingat. Tapi kalau kelamaan nempel di kepala, jadi masalah besar juga. Kesannya gagal move on sudah akut banget. Kalau ibarat mencret, ini sudah beleberan di lantai kamar sebelum bahkan berhasil jongkok di WC.

Iya gue masih pake WC jongkok tapi gue gak pernah sampe mencret dan beleberan di lantai kosan. FYI aja.

Kalau mau dipikir-pikir sebenarnya yang salah bukan fotonya. Tapi salah pribadi gue yang kadang-kadang sangat sensitif terhadap beberapa hal. Iya, sensitivitas ini seringkali mengganggu apalagi kalau misalnya keluar di saat yang tidak tepat.

"Sensitif banget sih kayak test pack!"

"Kok lo anaknya sensitif sih, lo manusia apa layar sentuh ASUS Zenfone!?"

Ehem.

Well. Kalau mau main salah-salahan, salahkan lingkungan tempat kita dibesarkan. Kenapa akhirnya kita bisa jadi pribadi yang sensitif sedikit banyak tentu berasal dari situ. Mungkin memang gue besar bersama test pack makanya sensitif, karena kebetulan nyokap gue bidan.

Iyain aja.

Atau, enggak.

But yeah, that was the ugly truth. Gue orangnya sesensitif itu. Mau membuktikannya? Mention aja gue di Twitter dengan kata-kata hinaan terhadap EXO. Hahaha (pelajaran buat semuanya: karena kita nggak tahu the real meaning behind somebody's tweet, jadi jangan dikomentari dengan emosi jika tidak mau malu sendiri) (oh ya gue sering malu sendiri karena terlalu emosi) (buakakaka)

Terlalu sensitif belakangan ini punya istilah lain yang lagi populer, yaitu BaPer alias Bawa Perasaan.

Baper (term.);
(1) efek dari terlalu sensitif,
(2) sebuah kondisi yang bikin seseorang mengumpat ketika dia melihat/membaca (bisa tulisan pendek, buku, film) atau mendengar sesuatu, karena tiba-tiba teringat pada pengalaman pribadinya yang sebenarnya nggak nyambung-nyambung banget sama apa yang dia lihat/dengar, tapi disambung-sambungin, kemudian memegang dada sebelah kirinya dan lalu berteriak, "BANGKE! ANJIR! BANGSAT! FAK! BERAK! (silahkan masukkan nama-nama binatang kesukaan anda)"
(3) bukan singkatan dari 'Bawa Perempuan', 'Bapak Perjaka', atau 'Bapak Peresiden'. 'Bagi-bagi Permen' boleh deh karena bikin orang seneng. Apalagi permen mahal.

Istilah ini beberapa bulan yang lalu sering lewat di timeline Twitter gue. Hanya saja gue sama sekali nggak punya keberanian untuk bertanya pada orang yang nulis itu tweet. Sampai akhirnya gue memutuskan untuk mudul-mudulin--kata lain untuk kepo--akun Twitter mereka dan menemukan artinya.

Karena disebut-sebut sebagai sosok yang mirip test pack, gue pun akhirnya punya resolusi di tahun 2015 ini: tidak baper lagi untuk selamanya.

Apakah ini mudah untuk dilakukan? Tidak. Sama sekali tidak.

Salah nggak sih sebenarnya jadi orang yang baper? NGGAK SAMA SEKALI. Baper itu SAMA SEKALI NGGAK SALAH tapi rentan jadi masalah.

Kita hidup di dunia yang penuh dengan kesalahpahaman. Apalagi buat orang-orang masa kini yang sering menilai orang lainnya cuma lewat satu atau dua kicuauan di Twitter. Buat orang-orang yang baper, baca twitter itu berasa debus kali ya. Gampaaang banget rasanya kayak ngegorok lengan sendiri. Dikit-dikit kesentil, dikit-dikit ngerasa disindir. Padahal sebenarnya belum tentu itu buat dia. Tapi, ya nggak salah mau emosi atau ngerasa kesentil. Namanya juga salah paham. Selama itu belom (mau) di klarifikasi jadi nggak salah.

Hidup kan sebenarnya simpel. Tapi kadang-kadang, ketika kita berniat untuk membuat hidup kita simpel, kita terhalang oleh perasaan orang lain.

Misalnya, kita nggak suka sama sesuatu nih. Kita kan bisa aja bilang dengan apa adanya kalau kita nggak suka. Ya, masalah selesai. Idealnya seperti itu. Cuma kadang-kadang karena manusia itu baper, kita seringkali mengikutsertakan perasaan orang lain dalam keputusan kita untuk berkata-kata dan berpendapat.

Sampai akhirnya, ketidaksukaan kita terhadap satu hal berubah jadi sebuah keterpaksaan untuk bilang suka, demi menjaga perasaan orang lain. Ya, kasus ini mungkin terjadi dalam beberapa kondisi. Mungkin juga tidak.

Di kondisi tertentu kadang-kadang capek kalau kita hidup terus memikirkan bagaimana perasaan orang lain. Karena kadang-kadang (atau seringkali?) orang lain yang kita jaga perasaannya itu bahkan nggak pernah menjaga perasaan kita ketika mereka bertindak atau berkata-kata.

WTF!

Tapi yah, itulah manusia. Tapi semuanya sebenarnya nggak akan jadi sebuah masalah besar, kalau misalnya semua orang di dunia ini belajar untuk tidak baper.
*
*
Pagi itu gue lagi sangat bersemangat untuk masuk kantor karena kebetulan gue jaga pagi dan sudah harus di kantor sebelum jam 7. Gue merasa tidak ada yang bisa menghalangi gue hari itu. Bahkan hujan di pagi hari pun gue terobos demi berangkat ke kantor.

Gue keluar kamar dengan sumringah sambil tersenyum menatap sungai sebelah kosan gue seraya berjalan ke kantor. Sungai yang airnya tiba-tiba meninggi karena efek hujan, berwarna seperti susu coklat dan mengeluarkan aroma seperti kencing kuman.

Gue bahagia sekali pokoknya deh hari itu. Sampai ketika gue duduk di depan laptop dan nonton MV 'One Fine Day'-nya Yonghwa.
*

*
"BANGKE! ANJIR! BANGSAT! FAK! BERAK! (silahkan masukkan nama-nama binatang kesukaan anda)!!!!!!!!!!!!"

Inilah definisi baper sesungguhnya. Ketika mendengarkan lagu ini, semua kenangan-kenangan dan nostalgia itu muncul ke permukaan dan meledak-ledak.

Lo pasti pernah kan, berada di mode spazzing? Ketika lo lagi duduk santai baca timeline kemudian muncul foto OTP lo sedang selfie berdua misalnya? Apa yang terjadi? Teriak? Nendang-nendang meja? Nampar-nampar pipi sendiri? Banting gelas? Atau hanya sekedar memegang dada sebelah kiri lalu berteriak "BANGKE! ANJIR! BANGSAT! FAK! BERAK! (silahkan masukkan nama-nama binatang kesukaan anda)!!!!!!!!!!!!"?

Itu yang terjadi pada gue pagi itu. SYUKUR ALHAMDULILLAH belum ada orang di kantor. Tapi... sakitnya tuh......

Bangke. Padahal cuma dengerin lagu dan nonton video musiknya doang. KESEL BANGET.

MV dan lagu 'One Fine Day' adalah sebuah kombinasi yang sempurna banget menurut gue. Lagu ballad ditambah dengan video musik versi drama = mati kejang karena keracunan minyak jelantah.

Dari dulu gue selalu suka MV-MV yang ada dramanya. Karena dengan begitu kita bisa lebih mudah memahami isi lagunya ketika menonton MV-nya walaupun kita sama sekali sebenarnya nggak ngerti. Itulah kenapa gue kecewa banget MV 'At Gwanghwamun'-nya Kyuhyun nggak dibikin versi drama. Padahal itu lagunya HQHDUIWQ ODWQHDGDEWUHD GYIQWUI@DUJQDQWKDWQDWQ KDHh3779xim3hr38y7e3 banget!!!!!

Gue sudah tahu kalau lagu 'One Find Day' ini akan jadi lagu ballad. Gue juga sudah tahu kalau MV-nya akan dibuat versi drama. Tapi gue nggak pernah bisa menebak efek setelah mendengarkan lagu dan menonton MV-nya jadi kayak orang stres karena kebanyakan kutu di kepalanya.

VIDEO MUSIK INI SANGAT MENINGGALKAN KESAN MENDALAM!

Dimulai dengan sebuah adegan pesta yang membuat gue berpikir "Oh, ternyata ini MV-nya bakalan berakhir bahagia. Yakin."
*
*
Kemudian masuk ke adegan Yonghwa lagi bobok-bobok siang di hari mendung, dan dia pun tenggelam dalam kenangan masa lalunya. Terjebak nostalgia. Lagi-lagi dengan tidak ada maksud untuk mempromosikan lagu Raisa untuk kedua kalinya.

Ceritanya simpel. Yonghwa datang ke sebuah pesta dan dia secara tidak sengaja bertemu dengan seorang cewek kemudian minta nomor hape. Lalu pacaran. Orang pacaran ngapain sih? Jalan-jalan, pegangan tangan, ngerusakin jualan orang di toko, cium-ciuman di tempat umum, peluk-pelukan, ya yang standar kayak gitu lah. Tipikal hubungan-hubungan manis di drama Korea yang sebenarnya di dunia nyata nggak sebegitu juga kejadiannya.

Kemudian kita kembali ke adegan pesta. Yonghwa terlihat sangat happy, bergoyang ikut irama musik di pesta tapi untung dia nggak sampai goyang dumang, apalagi goyang dribble (kalau lo belum tahu goyang dribble ini kayak gimana lo harus search di YouTube Duo Serigala), terlebih di pesta yang sama ada pacarnya.

Awalnya gue pikir memang, oh iya ini MV-nya berkelanjutan. Sampai akhirnya masuk ke menit 03:10......
*
*
"BANGKE! ANJIR! BANGSAT! FAK! BERAK! (silahkan sekali lagi masukkan nama-nama binatang kesukaan anda)!!!!!!!!!!!!"

Di saat itu juga yang muncul di kepala gue adalah lagunya Bruno Mars yang 'When I Was Your Man'

"Take you to every party 'cause all you wanted to do was dance. Now my baby's dancing, but she's dance with another man,"

Gue menyerah. Dari tengah tahun 2014 sampai awal 2015 ini, MV ini adalah yang paling bagus yang pernah gue tonton. Nggak perlu punya efek yang luar biasa. Nggak perlu mengeluarkan uang berjuta-juta dolar untuk bikin efek animasi yang ribet-ribet. Apalah artinya efek yang bagus kalau nggak meninggalkan kesan?

FNC ENTERTAINMENT, DUDE I LOVE THIS MUSIC VIDEO! Tidak berbujet jutaan dolar, tapi MV yang kayak gini yang gue suka.

Pelajaran buat SM: buatlah MV yang baper. Mumpung lagi banyak orang yang mode Baper-nya lagi on dan kenop buat off-nya lagi rusak.

Endingnya, Yonghwa akhirnya move on dan punya pacar. Tapi di sebuah eskalator ketika dia lagi jalan sama pacar barunya, dia ketemu sama mantannya yang lagi jalan sama pacar barunya juga.

Dan semuanya berakhir dengan tanda tanya.

One fine day, a day I can never go back to...
That day, that day, that day, that day, that day...


***
Baper adalah sebuah kondisi yang bikin seseorang mengumpat ketika dia melihat/membaca (bisa tulisan pendek, buku, film--video musik) atau mendengar sesuatu, karena tiba-tiba teringat pada pengalaman pribadinya yang sebenarnya nggak nyambung-nyambung banget sama apa yang dia lihat/dengar, tapi disambung-sambungin, kemudian memegang dada sebelah kirinya dan lalu berteriak, "BANGKE! ANJIR! BANGSAT! FAK! BERAK! (silahkan masukkan nama-nama binatang kesukaan anda)."

Ya. Benar. Kita nggak harus punya masa lalu yang persis sama dengan apa yang ada di dalam MV atau film untuk jadi baper. Buktinya, gue nggak pernah tuh ngeliat mantan gue ada di pesta joget sama cowok lain, tapi galau juga liat video ini.

PFT.

Yah, itu sih guenya aja yang keturunan test pack.

Padahal punya mantan pacar juga nggak.

Ppyong!

****
"Even if you forget me, I endlessly let it flow.
The memories dried up of tears, memories of us in love.
Those precious days... I still can’t forget them
."

*

EXO 2015: EXODUS [Chapter 1] #KAI

$
0
0
*
Gue tidak sedang dalam kondisi siap mental lahir batin ketika menerima kabar bahwa teaser comeback EXO terbaru sudah dirilis. Iya. Siapa sih sekarang yang tahan mental lahir batin menerima kabar apapun dari EXO setelah lawsuit-lawsuit bertebaran di planet ini.

Belakangan ini gue kalo baca timeline Twitter suka takut. Suka deg-degan kalo tiba-tiba keluar kabar siapa keluar atau siapa lawsuit. Suka ngeri kalo tiba-tiba siapa terbang ke Tiongkok terus enggak balik lagi ke Korea bersama badannya tapi yang balik cuma surat lawsuit-nya. Ngeri aja.

Gue sekarang punya hati yang lemah sekali. Ibaratnya sudah dalam kondisi yang sama sekali tidak percaya pada apapun yang terjadi di dunia. Gue tidak percaya lagi akan guna matahari yang dulu mampu terangi sudut gelap hati ini.

Pft.

Semalam gue abis rapat di kantor terus ketemuan sama temen-temen di Family Mart. Sebelum pulang, salah satu dari kami kemudian heboh soal teaser EXO. IH SERIUS DEH YA, gue paling nggak suka kalo teaser keluar malam-malam gitu. TOLONGLAH SM ENTERTAINMENT, LO PIKIR HIDUP GUE CUMA BUAT SPAZZING EXO DOANG?!

(tapi kenyataannya iya. pahit sekali)

Bener-bener deh pokoknya belakangan ini bukanlah waktu yang pas untuk spazzing. Terlebih ketika laptop lo lagi nggak ada karena rusak dan sedang diservis terus sebulan belom kelar-kelar juga gini. Spazzing rasanya tidak senyaman dulu.

Tapi kemudian.... Astagfirullah.... gue ingat kata Mama. Kalau masih banyak orang-orang di luar sana yang bahkan nggak pernah kepikiran untuk punya laptop dan spazzing. Nikmat Tuhan yang mana lagi yang kita akan dustakan kalau sudah seperti ini.

Alhamdulillah 99x

Nggak lama setelah itu gue balik ke kosan dan baru di kosan gue perhatiin bener-bener itu teaser yang dirilis sama SM. Baru nyadar juga kalo kali ini ada yang berbeda dari cara promosi SM ke EXO. Lebih interaktif. Social media based banget. Kekinian banget. Alay-alay netizen tlist chingu masa kini banget pokoknya SM sekarang.

DDAK NAE STYLE!

Oke. Pelan-pelan gue ganti baju dan sholat Isya sebelum akhirnya berbaring ganteng di kasur tipis--yang saking tipisnya bahkan lantai pun sudah terasa dinginnya--yang dikasi ibu kosan lalu serius merhatiin video 56 detik berjudul 'Pathcode #Kai' yang di-upload ke YouTube SMTOWN itu.

Pathcode.

Gue tiba-tiba inget kalo gue baru aja meng-uninstall aplikasi Path yang superlemot itu saking udah nggak tahu lagi gue harus nge-share apa karena yang private sudah tak lagi private rasanya di situ jadi kenapa harus membuatnya private.

London...

Pas adegan pertama di video itu muncul, gue langsung ngebayangi bakalan ada Pelahap Maut terbang-terbang bikin rusuh ngancurin jembatan. Big Ben tiba-tiba meledak dan asapnya memenuhi langit Britania Raya. London Eye satu persatu jatuh bagai kacang kedelai yang tumpah dari bungkusan plastik abang-abang tukang sayur yang tiap pagi mangkal di pinggir jalan deket kosan gue.

Eh ternyata bukan Pelahap Maut yang bikin rusuh kota London. Tapi si Barongsai Kim Jongin.

Lagi-lagi seperti halnya masa lalu, once upon a time when EXO was still 12 forces, Kai selalu jadi yang utama. Gue masih enggak ngerti sampai sekarang apakah pria ini sebegitu mempesonanya buat Lee Soo Man. KENAPA HARUS KAI LAGI KAI LAGI. GEUNYANG WAE?!?!?!?!?
*

*
Ada sisi hati gue yang ingin sekali-kali Suho gitu yang tampil pertama kali. Karena dia Leader. Karena setidaknya dia butuh sesuatu yang istimewa setelah gonjang-ganjing rumah tangganya dengan Kris yang porak poranda. Tapi gue kemudian berpikir ulang dengan keras, kalau Suho yang tampil pertama terus mukanya sangek tapi kaku-kayak-lagi-mencoba-nyanyi-di-nada-tinggi-tapi-ya-gitu-deh-jadinya-biasa-aja malah nggak akan seru.

Ada juga bisikan-bisikan yang meminta dan memohon Baekhyun saja yang duluan muncul. Secara Baekhyun sudah debut musikal, punya banyak pesona dari berbagai bidang di industri entertainment. Senyumnya pun ceria kayak anak TK baru dikasi permen lolipop bentuk kaki. Tapi kalau kemudian Baekhyun muncul bersama Taeyeon kasian juga EXO-L yang cintanya tak terbalas nanti sakit hati. Cukup Polar Light saja yang merasakan demikian, yang lain nggak usah.

Tapi Alhamdulillah nggak pernah ada bisikan yang muncul di kepala gue atau terdengar di kuping gue untuk minta Tao tampil duluan. Alhamdulillah gue terlindungi dari setan-setan yang terkutuk yang menjerumuskan Adam dan Hawa ke dunia fana penuh lawsuit ini.

Akhirnya gue disadarkan dengan sebuah fakta bahwa memang Kim Jongin ini adalah satu-satunya member yang punya kharisma seperti itu. Yang kalau lagi ngedance kayak kesurupan. Yang kalo lagi dewasa keliatan dewasa banget. Yang kalo lagi manja keliatan jadi anak-anak banget. Iya, cuma dia yang bisa.

Dan iya, kemudian itu membawa gue ke ingatan yang lain bahwa memang inti dari kisah ini, kisah EXO Planet ini sejak awal adalah Kim Jongin. EXO-K = EXO-KAI. Kami Anak Indonesia. Keluarga Alay Internasional.
*
*
Ketika di MV 'MAMA' dia berjuang mencari dan mengumpulkan satu per satu alien yang turun ke bumi secara acak dan terpisah dengan kekuatan teleport-nya, kini dia mengulang lagi hal itu di waktu dan lokasi yang berbeda.

Dulu mungkin two different ground-nya masih Korea-Tiongkok. EXO-Korea - EXO-Mandarin. Sekarang anaknya udah Eropa banget. Udah nggak main Asia lagi. Sekarang EXO-London sama EXO-Barcelona. Tarafnya udah internasional. Nggak mau kalah sama grup-grup yang udah punya tur Eropa dari manajemen sebelah.

Pekerjaan Kai pun semakin berat.

Setelah 12 forces turun ke bumi 2012 silam, huru hara terjadi dan negara api menyerang. 12 orang ini berjuang melawan segala macam halang dan rintangan dari musuh di dalam sebuah maze bernama dunia-fana. 10 dari mereka berhasil, sayangnya 2 harus gugur di medan perang. Mereka yang gugur adalah sang Naga dan pemain Karambol. Tapi sedihnya, dua orang ini gugur bukan karena dibunuh musuh, tapi dibunuh ego mereka sendiri sehingga berbalik badan dan bergabung dengan musuh.

Sang Naga ditawarkan ilmu Hembusan Api Membelah Nusantara sementara si pemain Karambol dijanjikan sebuah pabrik papan dan biji karambol berbahan berlian dan ekspor sampai ke Planet Neptunus. Untuk apa berkumpul dengan 10 anak ingusan yang masih kurang populer di kalangannya sementara mereka bisa menguasai ilmu membelah Nusantara dan kaya raya?

Setelah huru-hara terjadi, 10 forces yang tersisa dirundung duka. Mereka memutuskan untuk menyendiri ke London dan Barcelona. Tidak bersama-sama, melainkan bepergian sendirian saja. Tetapi, Kim Jongin merasa ada yang salah di sana. Kim Jongin merasa bahwa ini bukanlah jalan yang seharusnya. Maka dia punya misi lagi untuk menyatukan semuanya. Satu-satunya cara mencari mereka adalah menggunakan lagi kekuatan teleportasi yang dulu dikuasainya.
*

*
Plop!

Plop!

Tibalah dia di London jam 15:00.

Eh nggak, jam 15:01.

Tiba-tiba saja dia muncul di tengah-tengah kota London dengan berpakaian rapi. Tadinya dia mau ke Paris Fashion Week karena tantenya, Kim Kardashian lagi ada di sana sama Kanye West. Tapi dia nyasar dikit ke London. Akhirnya, yaudah, gak sempat ke Paris Fashion Week, Kim Jongin pun membuat fashion show-nya sendiri di tengah jalan.

Jepret-jepret. Suara kamera fotografer tiba-tiba terdengar. Kenapa mereka motret tiba-tiba? Siapa sih Kim Jongin ini? Artis? Koruptor? Aktor dengan skandal seks karena mukanya sangek terus?

Fotografer ini sebenarnya tujuannya untuk memotret Kate Middleton dan Pangeran William yang hari itu mau shopping-shopping cantik baju bayi. Tapi karena ada sosok Barongsai Alien berpakaian rapi muncul di tengah-tengah kota, kenapa enggak difoto aja. Lumayan buat dijual di Getty Images.

Kai pun bergaya. Jepret kiri, jepret kanan. Sok-sok terganggu mukanya karena suara jepretan paparazzi tapi terus aja dia bergaya. Dia terus berjalan. Lihat kiri lihat kanan. Siapa tahu di sana nanti dia bertemu dengan siapa kek salah satu dari 9 forces yang selama ini lagi liburan sejak lawsuit-laswuit bertebaran. Tapi yang dia temui hanyalah orang-orang yang lalu lalang di jalan. Alhamdulillah gak ketemu setan.
*

Dari satu lokasi ke lokasi yang lain Kai jalan kaki terus. Aneh juga gak sih, dia kan punya kekuatan teleport kenapa dia harus jalan?!

Oh karena dia lagi di tempat umum. Makanya nggak boleh ada yang tahu dia punya kekuatan. Tapi toh kalo ada yang tahu juga kan tinggal ngilang pulang kampung. Susah amat idup. Tapi itulah Kai mungkin nggak mau manjain kakinya. Dia pun jalan terus dan terus sampai hujan tiba-tiba turun.

Gak peduli panas gak peduli hujan (toh kita juga nggak tahu kondisi langit di sana karena warna videonya hitam putih sih ya), si paparazzi terus ngikutin Kai. Udah naik jauh ke atas tetep aja dipotret. Tapi dia juga tetep aja begaya. Naik turun eskalator, difoto terus. Gerah gak sih lo.

Enggak ya soalnya London kan dingin.

*krik*

Kai coba kabur dari paparazzi itu karena kalo dia terus ada di situ dan bergaya dia nggak akan nemuin 9 forces yang lain. Tibalah dia di atap sebuah gedung dan tiba-tiba dia nerima tweet dari @pathcodeexo yang memberikan petunjuk apa yang harus dia lakukan. Aneh juga dia dapet petunjuk dari Tweet bukan dari Tuhan YME.

Tiba-tiba Kai mengalami flashback mendadak. Teringat beberapa bulan lalu, sebelum negara api menyerang dan sang Naga memutuskan untuk menuntut Ilmu Hembusan Api Membelah Nusantara, dia sedang berdiri di depan sebuah maze mengerikan. Dalam flashback supercepat itu muncul juga salah satu dari 10 forces yang tersisa.

Dia adalah D.O, belahan hatinya (OHOK) (GUE BUKAN KAISOO SHIPPER) (BUKAN BENERAN DEH). Sebuah kubus hancur. Juga salah satu dari 10 forces pemilik kekuatan guntur bumi yang kalau malam menyamar jadi tukang yakult.

Flashback supercepat itu serta petunjuk dari Twitter itu ternyata membuat Kai terinspirasi untuk mencari 9 forces yang lain ke mana.

Gresek gresek PLOP!

Diapun menghilang. Atau.... berubah menjadi seekor burung gagak hitam yang terbang ke arah Barat (atau Selatan?).

SM KAMU RASIS KENAPA HARUS GAGAK HITAM MENTANG MENTANG KAI HITAM GITU MAKSUD KAMU?!

Lalu... EXODUS... Keluaran.... yang keluar.

OH!
*
*
Entah kenapa ya, teaser EXO itu selalu menyimpan banyak hal untuk dikulik-kulik. Selalu menyimpan misteri-misteri yang bikin kita menebak-nebak walaupun padahal jarang juga tebakan itu bener. Sekarang, sejak semalam sih gue rasa, pasti banyak orang lagi ngebahas soal kode-kode di teaser pendek keparat itu di tumblr ataupun di Twitter.

Oke gue juga. Di sini gue juga melakukannya hahaaha.

Tapi ya itu serunya dari teaser EXO. Membuat kita menebak-nebak dan berimajinasi liar dan jauh. Padahal MV-nya juga nggak ada hubungannya sama teasernya. Nih, lo bayangin sekarang teasernya misterius banget tapi lagunya 'Call Me Baby' terus EXO nge-dance pake jas di dalam ruangan dengan MV mirip-mirip sama 'Swing'.

MANA ADA NYAMBUNG-NYAMBUNGNYA SAMA LONDON, BARCELONA, TELEPORTASI, GAGAK HITAM.

Kecuali akan ada lagu lain yang punya nuansa misterius yang juga dirilis MV-nya. At least bakalan kayak 'MAMA' gitu sih gue percaya ini konsep masuk.

Intinya: MV EXO nggak akan sebagus teaser-nya. Setelah 'MAMA' hal itu semacam mustahil. Tapi melihat MV 'Red Velvet' yang lumayan, gue sih positive thinking aja SM bakalan baik hati. Kecuali uang mereka udah abis buat bikin akun Twitter @pathcodeeco yang di-verified itu atau gimana.
*
*
Kai muncul di tengah-tengah kota London di sore bolong yang kemudian langsung di potret sama paparazzi. Kemanapun dia pergi, itu kamera tetep terdengar. Jeprat jepret. Persis banget kehidupan EXO yang kemanapun mereka pergi nggak akan jauh dari para fansite. Mau mereka marah-marah di Instagram atau Weibo buat gausah diikutin, kata fansite sih... "Peduli setan. Yang penting gue dapet foto eksklusif buat jualan. Uang gue udah abis men buat ngintilin elo, elo gausah bacot."

Terlepas dari kualitas gambar yang jelek banget harus diakui (entah karena emang konsepnya candid atau gimana), tapi video ini punya banyak sekali makna. Tentu saja kayak yang gue bilang tadi, orang-orang lagi saling dulu-duluan buat nyari kode-kode.

Inti dari teaser ini sebenarnya mulai dari tengah videonya sampe jelang akhir. Dimulai dari @pathcodeexo itu yang kemudian membawa kita ke sebuah akun Twitter yang menjanjikan kita clue-clue untuk teaser foto yang selanjutnya.

Jujur aja gue seneng SM melakukan ini. Karena mereka melibatkan kita secara langsung yang selama ini cuma menebak-nebak tanpa tujuan yang jelas. Akhirnya SM melihat kemampuan detektif para EXO-L dan berusaha untuk menghargai itu dengan melibatkan mereka di perilisan teaser.

Pertama sih biasa aja pas buka akunnya. Tapi pas buka pertanyaan pertama yang mereka ajukan....

BANGKE TOKEK HAMIL TUA! INI APA APAAN KENAPA BISA BEGINI BENTUKANNYA?! KENAPA YANG GUE TULIS DI POSTINGAN TEASER EXO DESEMBER KEMAREN BERASA KAYAK JADI KENYATAAN GINI.

Oke sok banget kedengerannya. Tapi.... mengutip apa yang gue tulis Desember:

"Teaser EXO 2015 mengingatkan gue sedikit banyak ke teaser debut mereka. Meninggalkan kesan. Walaupun tidak satupun member EXO tampil di teaser ini, tapi ada sesuatu yang menggigit dari teaser ini: rangkaian masalah-masalah yang dihadapi EXO yang secara cerdas dikemas jadi sebuah konsep,"

"Gue merasa kali ini SM Entertainment sangat-sangat kurang ajar. BAGAIMANA BISA MEREKA MENJADIKAN KELUARNYA DUA MEMBER EXO YANG DRAMATIS ITU JADI SEBUAH KONSEP TEASER YANG CEMERLANG?!?!?!?!??!?! Disaat gue sudah mau move on begini, mereka malah membuat kasus-kasus itu jadi konsep di dalam teaser. YA UDAH INI MAH #SAKITNYA_AT_GWANGHWAMUN."

"Ada lagi bola-bola yang menggelinding mengitari Maze. Berusaha untuk keluar dari dalam labirin. Yang di adegan terakhir ditunjukkan bahwa kemudian ada 10 bola yang berhasil keluar, sementara dua lagi tersesat di dalam. Ini yang gue maksud sebuah ide cemerlang. SM memasukkan kejadian pahit yang dialami EXO ke dalam teaser konsep comeback mereka. Seolah-olah semuanya terjadi memang karena sudah ada yang mengatur. Seakan-akan sudah di-set seperti itu. Walaupun mungkin sebenarnya enggak, tapi cara SM merangkul masalah dan menjadikannya sebuah konsep teaser ini loh. Keren aja. At least buat gue."

Selengkapnya: EXO 2015 COMING SOON

Oke, SM cerdas sekali. Bersamaan dengan mengungkit masa lalu itu, mereka mencoba untuk menekankan fakta bahwa sekarang EXO tuh udah 10 member. 2 lagi nggak keluar dari maze dan lebih memilih menguasai ilmu silat dan jadi juragan karambol.

Nggak ada lagi EXO12 sekarang jamannya EXO10. Intinya sih jawaban dari pertanyaan pertama akun @pathcodeexo itu ya itu.

Hal pertama dan yang paling penting sebelum mereka comeback adalah bahwa lo harus menerima dulu keadaan mereka yang sudah kehilangan dua member. Lo harus terima dulu bahwa mereka sekarang punya formasi baru. Bahwa mereka sendiri sudah move on (walaupun di teaser dan lain-lain dibahas terus kek eek cicak).

Bagaimana lo mau menjalin hubungan dengan orang kalau lo nggak bisa menerima kondisi dia apa adanya? #EA

EXO10 adalah awal yang baru buat grup ini. Sebelum mereka comeback, camkan dulu baik-baik bahwa mereka sekarang 10.

10. 10. 10. 10. 10. 10.

10:10 = 1.

Bukan 12.

Yang lucu adalah, fakta bahwa EXO sekalian iklanin Galaxy S6 Edge yang sekaligus sindiran halus buat si Galaxy Fanfan. Mereka sudah punya Galaxy yang lain sekarang. Galaxy yang lama boleh saja pergi yang penting kekinian pake Galaxy S6 Edge paling baru. Asal nanti ke depannya jangan sampe EXO ketangkep pake iPhone aja biar promosinya gak gagal kayak pas LINE vs KakaoTalk dan KFC vs McD.
*
*
Di shot selanjutnya, singkat tapi penting, adalah beberapa adegan di MV 'Overdose'.

Oke, ini kembali membuat gue berpikir bahwa selama ini memang ada sebuah skenario besar yang lo sendiri nggak akan bisa tahan buat nggak ngejambak diri sendiri kalo sadar. Gue juga pengen banting laptop tapi karena ini laptop kantor jadi gue gak berani.

1. Ketika MV 'Overdose' dirilis, kesannya kayak yaudah mereka terjebak di maze. Terus, yaudah.

2. Kenyataannya, mereka tidak keluar dari maze itu di akhir video. Di video M, Luhan pemeran utamanya dan dia masuk ke maze lalu gak bisa keluar. Di dalam maze sendiri Kris stres karena tidak menemukan jalan.

3. Kenyataan bahwa mereka tidak keluar dari maze itu ternyata berlanjut ke konsep comeback 'EXODUS' ini.

Entah apakah di dalam rencana itu tetap ada Luhan dan Kris atau memang sejak awal Luhan dan Kris tidak dimasukkan ke dalam konsep dan kebetulan aja dapet ide dua biji kelereng gak keluar dari maze (which is menurut gue terlalu perfect jika disebut kebetulan).

Poin ketiga ini membawa kita ke poin selanjutnya yang juga terlalu perfect kalo disebut kebetulan.

4. Di MV 'Overdose' ada adegan D.O menemukan sebuah kubus yang kemudian berubah jadi debu.

Logo EXO di album baru 'EXODUS' ini kubus yang kehilangan 1 garis. Kubus sendiri punya 12 garis. Kehilangan 1 berarti sisa 11. Apakah ini berarti akan ada satu member lagi yang kembali ke EXO atau nambah member?
*
*
Sekarang nggak bisa lagi bilang NGGAK MUNGKIN. Kalo SM bisa bikin konsep dari lawsuit-lawsuit itu, mereka juga bisa bikin EXO nambah member.

Berubahnya kubus itu jadi debu juga sebuah gambaran kehancuran 12 kaki yang menopang si kubus tadi karena 2 member keluar. Mereka jadi nggak sempurna. Sekaligus ini sebagai sebuah awal yang baru dengan jumlah personel yang baru. Dua member lama gugur bagai debu.
*
*
5. Ada adegan Chen melihat ke arah lampu (cahaya). Chen sebagai member EXO-M menemukan jalan untuk tetap ada di grup. #EA #YAIYALAH #KANDIAORANGKOREA #WALAUPUNMEMBERSUBUNITMANDARIN
*
*

6. Ada juga adegan Tao yang melihat bayangan dirinya di cermin.

(foto tidak usah dicantumkan lah ya. tau kan Tao yang mana)
*
*
Ketika flashback berakhir, Kai kemudian merasa dapat petunjuk kan. Dia akhirnya berteleportasi. Tapi di shot berikutnya muncul Burung Gagak dan tulisan EXODUS. Oke ini udah paduan yang mistis banget sih sebenarnya.

EXODUS sendiri adalah bagian dari kitab suci. Kata EXODUS berarti 'Keluaran'. Diambilnya kata ini sebagai judul album singkatnya sebagai gambaran dari 10 orang yang berhasil KELUAR dari maze. Hanya mereka yang berhasil KELUAR dari maze itu yang ikut di album ini. Kembali lagi ke clue yang dikasi sama @pathcodeexo.

Kalo mau jahat yaudah EXODUS berarti sindiran buat mereka yang KELUAR dari grup. Intinya sih itu. Album ini sindiran aja buat mas Naga dan bang Karambol.

Burung Gagak hitam sendiri punya berbagai macam makna. Di berbagai negara (dikutip dari berbagai sumber), terlebih Inggris dan Eropa ada banyak mitos soal burung gagak. Mulai dari yang negatif dan juga yang positif. Di agama Islam sendiri, Burung Gagak adalah hewan yang diturunkan Allah untuk menunjukkan kepada anak Adam bagaimana cara mengubur saudara yang dibunuhnya.

Burung Gagak pun dekat dengan hidup dan mati. Terkadang juga identik dengan hal-hal yang buruk dan negatif. Ada juga mitos yang menyebutkan bahwa Burung Gagak hitam berarti: "Pembunuhan, hal-hal jahat yang dilakukan berulang-ulang. Sebuah peringatan,"

YOU'VE BEEN WARNED!

Jangan kaget kalo abis ini bakalan ada yang keluar lagi. Ya mungkin maksudnya itu. Atau jangan kaget kalo abis ini bakalan ada member baru. Ya bisa juga maksudnya itu. Tapi kalo ngeliat dari "kejahatan yang berulang-ulang" sih.....

Tapi kita ambil simpelnya aja, karena Burung Gagak juga berarti kejahatan dan munculnya di teaser bersamaan dengan kata EXODUS, berarti yang keluar = orang jahat. Udah gitu aja biar gak pusing sama lawsuit-laswuit selanjutnya.

Oke tadi itu negatif-negatifnya. Burung Gagak juga banyak punya sisi positif kok. Di Eropa misalnya ada mitos yang menyebutkan bahwa Burung Gagak adalah simbol untuk dewa. Di Inggris khususnya, beberapa hal positif dari Burung Gagak adalah:

1. Membawa pulang atau memberi arah jalan pulang jika mengikuti arah terbang Burung Gagak (Shetland & Orkney). LIKE YOU KNOW WHAT I MEAN. SIAPA YANG BAKALAN BALIK KE EXO NIH BUAKAKAKAKAKAKAK

2. Di Wales, Burung Gagak yang hinggap di atas atap berarti Prosperity untuk keluarga yang rumahnya dihinggapi. Iya abis ini EXO albumnya laku yaaaa. Asal jangan lawsuit lagi aja.

3. Burung Gagak juga berarti bijak. Bisa juga berarti hal yang magis. Bisa juga berarti jimat keberuntungan.

Kalau kita lihat di teaser itu, Burung Gagaknya kan terbang ke arah kiri. Kalau kita ibaratkan atas adalah arah UTARA maka kiri adalah arah BARAT. Burung Gagak yang terbang ke BARAT berarti sebuah PERUBAHAN. Sudah jelas siapa yang berubah dan apa yeng berubah di EXO.

Tapi kalo misalnya atas adalah SELATAN dan kiri adalah TIMUR, maka berarti "selalu dekat dengan yang dicintai". Apakah mereka yang dulunya dicintai akan kembali dekat dan mendekat?

Oke dua paragraf terakhir gue terdengar seperti cenayang murahan.

Eh enggak dua, tapi sebagian besar postingan ini wakakakakka
*
Matanya kayak abis ditonjok Ratu Elizabeth.
*
Lo bisa baca berbagai macam kode-kode yang dipecahkan oleh para detektif EXO-L di dunia maya. Menarik banget buat dibaca tapi jangan juga terlalu dipercaya. Karena kembali lagi, apa yang ada di teaser biasanya nggak terbukti sepenuhnya di MV alias Z.O.N.K. Kita semua tahu SM tuh kayak gimana. Gausahlah terlalu banyak berharap. #EA

Kita tunggu teaser selanjutnya. Siapa? Luhan? Eh bukan ya. Oke mungkin saja Tao. Karena di flashback-nya Kai yang pertama muncul setelah dirinya di depan maze itu adalah Tao.

Hmmm. Tao ya...

Ah.

Kenapa sih harus Tao.

Bisa gak kalo langsung MV aja biar teaser dia gausah dikeluarin.

HAHAHAHAHHA

PPYONG!
*

Viewing all 341 articles
Browse latest View live