Quantcast
Channel: kaoskakibau.com - by ron
Viewing all 341 articles
Browse latest View live

Makasih, The Freaks Sukses Merusak Lagu Favorit Saya!

$
0
0
Gue sekilas denger soal proyek baru Agnes Monica (atau sekarang lebih akrab disebut dan ditulis AGNEZ MO—walaupun gue lebih suka Agnes Monica sebenarnya karena lebih berkesan di hati) yang mau mengumpulkan beberapa artis muda dan bikin sebuah grup musikal. Salah satu temen gue yang dekat dengan industri musik bilang kalau Agnes mau bikin proyek ala ala 'Glee' gitu.

Excited? Mungkin iya. Waktu pertama kali temen gue ini nyebut 'Glee' gue sedikit excited karena gue suka 'Glee'. Tapi ketika mendengar siapa saja yang terlibat (atau yang jadi personel) proyek ini, gue rasanya antara mau guling-gulingan di rel kereta atau pengen jambak rambut Barrack Obama.

“Iya Ron jadi ada Aliando, Nikita Willy, Rassya sama Calvin Jeremy yang bakalan gabung di proyek musikal ini,” katanya pada suatu hari yang cerah di kantor yang dingin.

“Sebentar... SIAPA AJA?!” gue menelan ludah sambil nyatok bulu kaki.
*
Beberapa dari nama itu memang sudah nggak asing di telinga gue tapi, apa iya mereka memang bisa nyanyi? Nah itu yang masih harus dipertanyakan.*


*
Aliando Syarief. Pesinetron yang sampai sekarang masih eksis di 'Ganteng-ganteng Serigala'. Gue nggak tahu kalau dia bisa nyanyi? Awalnya gue bertanya-tanya apakah ini memang cuma karena sekedar di Aliando ini populer di kalangan cewek-cewek makanya Agnes milih dia buat jadi personel proyeknya (ya sekedar jadi pencari perhatian dan pengumpul massa aja), dan bukan karena bakat musikalnya?

Tapi setelah tahu dia pernah bikin konser tur di beberapa kota di Indonesia dan TIKETNYA SOLD OUT (sumpah ini gue nggak bohong yang nonton banyak kakak-kakak berhijab yang rela darahnya disedot vampir). Oh oke mungkin dia sebenarnya nggak cuma sekedar cowok sinetron yang kalau mengucapkan dialog di TV mendesah-desah tanpa alasan yang jelas. Mungkin dia memang bisa nyanyi.
*

*
Rassya... Teuku Rassya? Oh ini si cowok anaknya Tamara Blezynsky sama Teuku Rafly itu ya. Yang kemaren pas kapan jaman-jaman anak selebriti lagi pada naik namanya di infotainment terus dia di-setting sama Aurel Hermansyah. Apa iya dia bisa nyanyi?

Gue sama sekali nggak tahu. Yang pertama karena gue nggak punya televisi di kosan dan hampir satu setengah tahun terakhir gue nggak nonton TV. Yang kedua karena sesungguhnya gue nggak peduli sama apapun yang terjadi di dunia hiburan di negeri ini. Tapi suatu hari gue nonton konser artis-artis YouTube di Tennis Indoor dan si Rassya ini jadi band pembukanya.

“Oh oke, dia bisa nyanyi ternyata,” gue menyimpulkan.
*

*
Gue sama sekali nggak tahu siapa itu Calvin Jeremy. Sampai akhirnya pada suatu hari Jumat yang tenang dan sedikit deg-degan, gue nge-MC acara musik off-air di sebuah cafe di kawasan Jakarta Selatan dan dia salah satu pengisi acaranya bareng Virzha. Ternyata dia memang penyanyi dan musisi gitulah. Pintar main keyboard dan bisa nyanyi, jelas.

Tapi apakah dia bagus banget? Apakah dia ganteng banget? Apakah dia menjual banget untuk dijadikan sebuah grup di bawah asuhan Agnes Monica? Enggak juga. Biasa aja kalau kata gue. Dibandingkan dengan Aliando dan Rassya, Calvin ada di urutan ketiga kalau dari segi tampang dan tinggi badan. Ya nggak terlalu jauh lah sama gue ya.

Sama-sama pendek. Dia cuma menang di rambut yang bisa diponiin sementara rambut gue bisa dijadiin buat ngumpetin kunci brankas.

Dan nama terakhir, satu-satunya cewek di grup ini, Nikita Willy.
*

*
Deep sigh.

Gue enggak paham kenapa.

Oke, gue tahu, di antara semua nama yang sudah disebutkan sebelumnya (kecuali Agnes Monica), Nikita Willy ini bisa dibilang senior di dunia hiburan. Beuh, dia kalo misalnya jadi artis Korea ya, tahtanya mungkin sudah paling atas kali. Mengingat dia mengawali kariernya sejak masih bocah, dan padahal masih bocah juga, tapi sudah bisa dapet peran ibu-ibu ketante-tantean.

Kalo lo nonton 'Producer', ya ini Nikita Willy persis karakter Cindy itu. Tapi ya karena budaya industri hiburan kita nggak se-ekstrem Korea Selatan, jadi ya, Nikita Willy ya geunyang Nikita Willy.

Pertanyaan gue:

KENAPAAAA CEWEK YANG SELALU DAPET PERAN TANTE-TANTE DI SINETRON INI TIBA-TIBA TAUBAT DAN KEMBALI KE JALAN YANG BENAR DAN MENJADI REMAJA YANG SEBENARNYA?!?!

Dan coba jelaskan, apa alasan Agnes Monica merekrut dia bergabung dalam sebuah grup vokal berisi tiga cowok yang kalo gue bilang sudah punya basic nyanyi? I mean... come on... Okelah, kita tahu Nikita Willy memang sudah punya beberapa single. Tapi, yah... elah.... gue lebih prefer dengerin anak-anak jebolan Idola Cilik kemana-mana deh.

Ya nada nyanyia dia kayak yang di situ-situ aja. Flat aja. Biasa aja.

Ah ya, tapi at least, mungkin dia bisa nyanyi. Dan mungkin Agnes Monica melihat sebuah bakat terpendam yang kalau di asah bisa bikin dia jadi kayak Mariah Carey. Dan jelas, dia punya basis fans yang gede banget kalo gue pikir. Mungkin itu juga yang jadi satu-satunya alasan terkuat kenapa akhirnya Agnes memilih dia buat gabung di grup ini.

Lalu, apa nama grupnya?

THE FREAKS.
*

*
Oke, sebenarnya kata Agnes ini bukan nama grup. Tapi judul proyek musikal yang bakalan dia bikin itu. Nggak heran kenapa akhirnya malah jadi 'Glee' karena 'Glee' juga kan sekumpulan freak gitu. Oke, tapi karena sepertinya proyek musikal ini belum jalan sesuai rencana, jadi mereka berubah jadi kayak co-ed singing group gitu.

Dan lagu pertama mereka adalah...

SHIT!

SHITTT!!!

SHIIIIITTTTTTT!!!!

DUA LAGU AGNES MONICA KESUKAAN GUE. SHIIITTTTTTTTTTTTT!!!!


GUE.

SUKA.

BANGET.

SAMA.

DUA LAGU yang di mashed-up di video klip ini. Versi aslinya, maksud gue. Walaupun di ‘Ku Tlah Jatuh Cinta’ suara Agnes masih mengerang-erang seperti sedang menahan sakit karena abis nginjek pecahan beling, ini adalah lagu yang menurut gue paling bagus di album ‘And The Story Goes’.

Oh ya... gue dengerin album itu semuanya dan ngikutin bagaimana Agnes Monica berubah dari penyanyi anak-anak yang masih nyanyi 'HEY BABY BABY BALA BALA~' ke penyanyi remaja yang gandrung pamer puser beranting. Sebenarnya title track-nya itu ‘Indah’ kalau gue nggak salah sama ‘Jera’. Oke, gue suka dua lagu itu tapi yang paling meninggalkan kesan ya ‘Ku Tlah Jatuh Cinta’ ini.

Alasannya sebenarnya sederhana: karena dibikinin sinetron dengan judul yang sama, konsep anak sekolahan, Agnes Monica aktingnya natural, dan dia dipasangkan dengan satu-satunya aktor sinetron yang paling cocok sama dia dan nggak ada tandingan saat itu: Zumi Zola.

Begitulah masa remaja gue habiskan....

Gue masih SD menuju SMP saat itu dan yang bisa gue lakukan adalah nontonin sinetron kisah percintaan anak SMA yang penuh dengan ketidakjelasan itu. OH YA GUE LUPA DI SITU JUGA ADA IRWANSYAH DAN YA GUE #AGNESIRWANSYAHSHIPPER

Sayang pas itu gue nggak tahu apa itu nge-ship.

Ada dua versi dari ‘Ku Tlah Jatuh Cinta’ yang gue tahu. Versi pertama itu versi album yang beat-nya lebih pelan.
*

*
Yang kedua versi soundtrack yang lebih cepat dan lebih asyik aransemen musiknya. Nah, gue lebih suka yang versi soundtrack ini karena terdengar lebih kaya instrumen. Ya lebih rame deh. Sekali lagi, abaikan saja suara mengerang Agnes yang sebenernya cukup ganggu di situ. (dan karena ini versi soundtrack, jadi ada potongan suara-suara di adegan sinetronnya juga)
*

*
Dan lagu kedua ‘Tak Ada Logika’, men... siapa sih yang nggak suka sama lagu ini kecuali hater-nya Agnes? ‘Tak Ada Logika’ ini kayak National Anthem banget waktu gue kelas 3 SMP ke kelas 1 SMA dan bahkan ketika gue SMA pun, gue nggak berhenti ngedengerin lagu ini, sama aja kayak sekarang setiap hari gue dengerin Kpop.

Di album ‘Whaddup A..?!’ itu juga sebenarnya yang andalan ‘Bukan Milikmu Lagi’. Iya ini juga bagus bener deh, tapi nggak se-grand‘Tak Ada Logika’ kalo menurut gue. Apalagi pernah pas kapan, Agnes tampil di ulang tahun Trans TV atau acara imlek atau apa gitu, terus lagu ini diaransemen ulang pake ala-ala musik tradisional Tiongkok gitu. Pake bedug dan segala macam dan WOW jadinya bagus banget.

Dan ya, sampai sekarang lagu ini adalah satu dari sedikit lagu Indonesia (dan Siti Nurhaliza) yang berhasil masuk ke playlist di handphone gue. Saking gue suka banget sama lagunya.

Lalu apa yang terjadi ketika di-mashed up dan dinyanyikan The Freaks?

(tarik nafas panjang)

(tahan lima detik)

(hembuskan bersama emosi, biar menjadi angin)

Awalnya pas bagian ‘Na na na na’ di lagu ini terdengar menjanjikan. Ekspektasi gue adalah akan ada banyak sekali harmonisasi yang bener-bener memanjakan telinga. Kayak ketika lo denger Gamal Audrey Chantika lah paling tidak. Terus musiknya dari kalem tiba-tiba ada suara semacem drumband-nya. Wah ini pasti bakalan jadi seenak waktu Agnes tampil di acara Trans TV itu nih!

Calvin Jeremy pun mulai menyanyi. Oh ya, oke lumayan bagus ini anak suaranya ngebass-ngebass gitu dan ya dia memang penyanyi kan. Lalu ketika Rassya....

Rassya....

Bentar......... apa yang terjadi...........................................

Kenapa..............................................................

Kemudian Nikita Willy menyambut suara Rassya yang seperti itu dan jadinya............................................

ASTAGFIRULLAH

ASTAGFIRULLAH

ASTAGFIRULLAH

ASTAGFIRULLAH

Nggak mungkin! Ini pasti mimpi buruk!

"Ah ini pasti masih awal-awal mungkin nanti akan nendang di refrain. IYA KAN?! IYA KAN?!"

EH TAUNYA ENGGAK SAMA SEKALI.

LINTAH KUDISAN!

Bagian refrainnya, udah seenak itu musiknya udah kayak WOW banget dengan segala suara bedug buka puasa itu, tapi kenapa power nyanyi mereka nggak setara sama suara musiknya?! Bahkan, suara mengerang Agnes di ‘Ku Tlah Jatuh Cinta’ versi jadul itu lebih bagus dari suara mereka digabungkan jadi satu.

Lagu yang seharusnya sangat bersemangat dan kalo gue bayangin musiknya itu ya auranya udah kayak lagunya After School yang ‘Bang!’ begitu. Tapi anak-anak ini nyanyi kayak baru abis nelen parasetamol selusin.

Lemes banget Masya Allah... Dosa apa Aliando sama klan Serigala.
*
*
Nah, pas bagian Aliando nyanyi dan itu udah masuk lagu ‘Tak Ada Logika’, sebutlah ya gue bias mungkin ya (#TEAMALIANDO) tapi lo dengerin aja deh, feel sama power nyanyi anak-anak yang tiga itu sama Aliando beda banget di part ‘Tak Ada Logika’ yang awal di menit 1:39. Ali—uhuk akrab banget gak udah kayak sering banget main Uno bareng—bisa menyetarakan power musiknya yang sangat bersemangat itu dengan power suaranya dia sendiri.

BAGUS!

Selanjutnya? Yaudah tendang aja gue biar kecebur di pantai di Wakatobi dan tenggelam bersama ubur-ubur dan hidup sentausa di Bikin Bottom. Mungkin begitu lebih baik daripada harus makan hati dengerin suara Nikita Willy + Rassya + Calvin Jeremy yang sebenarnya bisa lebih di-push lagi buat lebih BERTENAGA tapi mereka terlalu malas mungkin buat sekedar mangap lebih besar.

Mungkin mereka hanya butuh sebotol Kratingdaeng.

Atau selera Nikita Willy pasti deh Kuku Bima ya.

Kasian Ali. Kalo di EXO ini kayak dibikinin sub-grup terus membernya Baekhyun, Kai sama Sehun. Yang capek nyanyi nada tinggi dan bagus cuma satu. Yang lain ya nada tingginya sesampainya aja.

Kemudian gue diam sebentar. Berpikir. Kenapa Aliando powernya bagus banget di part-nya dia... kemudian gue sadar....

Dia kan....

Vampir.

(kerik)

Kecewanya sih sebenarnya kenapa di setiap refrain, yang dominan itu suaranya Nikita Willy yang jelas-jelas nggak lebih tinggi dari meja kerja gue di kantor. Kenapa bukan Aliando aja yang jadi lead vocal dan main vocal sekalian, karena memang vokal dia di sini yang paling bagus ketimbang yang lain. Secara range juga gue rasa Ali menang jauh dari Calvin sama Rassya.

TERUS KENAPA HARUS NIKITA WILLY YANG MENDOMINASI?!?!?!?!?!?!?

"Ini kalo di Korea pasti jawabannya karena dia sunbae, yang lain masih nugu,"

"Ya gue pas elo semua masih pada main gundu, gue udah bisa bikin uang ya. Jadi mending lo semua minggir deh!" begitu kata Niki dengan gaya tante-tante arisannya.

Aransemen ‘Jatuh Cinta Tak Ada Logika’ ini bagus banget. Musiknya bener-bener Agnes Monica banget sebelum dia terobsesi buat jadi binaraga. Semangatnya itu berasa kalo lo dengerin instrumentalnya tanpa suara-suara bintang sinetron itu (kecuali mungkin Aliando—oke ini malah jadi bias banget). Gue suka banget musiknya, aransemennya, semuanya bagus.

Pembagian nyanyinya agak nggak adil. Itu aja sih sebenernya. Gue pikir kalo misalnya Aliando lebih mendominasi, pasti akan jadi lebih bagus lagi. Kalaupun yang lain pada akhirnya hanya jadi bayang-bayang di belakang Aliando, gue pikir nggak terlalu masalah. Ya I mean, mereka juga nyanyinya nggak sebagus itu.

Kan.

HAHAHAHAHAHAHAHHAHA SIALAN BIAS BANGET SIALAAAAAN. ENYAH KAU DIGO!

Oke cukup masalah lagu, kita bahas video klipnya sekarang. Ada banyak banget hal yang pengen gue cakar-cakar dari video ini. Dan lagi-lagi, kenapa video sebagus ini tapi bocah-bocah pemain sinetron ini nggak dimaksimalkan banget buat show off kalau memang Agnes memilih mereka karena mereka berbakat?!

Apa ya, gue berani bilang kalo penampilan empat ‘PEMERAN UTAMA’ di video ini nggak lebih dari sekedar pemanis doang. Inti dari semua video klip ini sebenarnya adalah:

  1. Dancer,
  2. Latar belakang set,
  3. Tata lampu,
  4. Jelas: AGNES MONICA.
*
*
Nih, kalau memang mereka pemeran utama dan jadi highlight dari grup ini, kenapa mereka nggak disuruh nge-dance full dari awal sampai akhir seperti apa yang dilakukan para backup dancer-nya Agnes? Kenapa mereka cuma disuruh berdiri, pamer badan, senyum, gerakin mulut, dan cuma goyangin badan kayak lagi dugem di club murahan di pinggir Jakarta?

Menurut gue, kalau misalnya mereka bener-bener nge-dance dari awal sampai akhir dan melakukan koreografi seperti apa yang ditampilkan para backup dancer, semua kejelekan mereka di vokal (kecuali Aliando, oke karena cuma dia yang bagus, OKE GUE TAHU INI KESANNYA BIAS TAPI GIMANA EMANG CUMA DIA YANG BAGUS OKE FINE!) itu bisa ketutupan sama dance mereka.

I mean, di setiap MV Kpop kan juga gitu. Kalaupun kita nggak mendengar artisnya nyanyi live, tapi kita kadang-kadang terbutakan dengan penampilan dance dan juga visual yang mereka tampilkan di MV.

Nah ini, visual biasa-biasa aja. Suara juga nggak jauh beda sama single perdana Nikita Willy yang liriknya “ku akan menanti meski harus penantian panjang” itu. Lalu, apa yang istimewa kalau misalnya mereka juga nggak nge-dance sama sekali? Apa cuma Aliando aja yang mau ditonjolkan padahal dia sendiri part nyanyi-nya juga nggak terlalu banyak?

Bahkan ya pait banget nih pait, gue lebih prefer ngeliat dancer sama latar belakang set yang dibuat sama sutradaranya daripada harus ngeliat empat pemeran utama yang nggak ngapa-ngapain ini. Men, buat apa lo cuma goyang-goyang kayak lagi nonton panggung dangdut? Gue nggak butuh itu! Malah ganggu pemandangan mata gue ke dancer-nya yang udah bagus banget.
*
*
Memang sih, ada part di mana mereka keliatannya nge-dance gitu. Tapi ya, apa, cuma segitu doang. Dan itupun terbantu sama permainan kamera. Men, masih bagusan grup cover dance favorit gue ke mana-mana daripada Aliando, Nikita Willy, Calvin sama Rassya. Oh boleh sini diadu!

Menurut gue di masa sekarang orang bener-bener pengen lihat sesuatu yang sangat-sangat menghibur. Bukan cuma karena lo terkenal di sinetron terus kita dengan senang hati buat nonton video lo dan kemudian suka. Nonton sih iya, tapi kalo suka, ya belum tentu. Dan buat gue, para pemeran utama ini nggak cuma ngerusak bagusnya aransemen lagu mashed up ini tapi juga ngerusak bagusnya video yang sudah dikonsep sama sutradara.

Enough talking.

Bukti kalau misalnya performance lo total dan lo punya aura bintang yang bakalan bikin orang terkesan sebenarnya sudah ada di video ini juga. Di menit 2:30 ketika Agnes Monica muncul, feel dan aura videonya langsung berubah. Ada kesan “INI NIH YANG GUE TUNGGU-TUNGGU!” muncul mendadak.

Padahal Agnes cuma sendiri loh berdiri di depan set studio itu. Bahkan dia tidak melakukan gerakan dance yang berlebihan dan cuma jalan beberapa langkah kayak orang abis ketimpa tronton keliyengan, tapi itu aja udah cukup bikin gue menyimpulkan kalau bintang utama video ini sebenarnya Agnes. Bukan empat pesinetron itu.

Memang, Agnes punya kharisma sendiri yang bikin sedikit sekali part dia di video ini jadi berkesan. Nah, kenapa empat orang tadi enggak berusaha untuk prepare lebih keras supaya kharisma yang ada di Agnes paling enggak bisa ketularan gitu ke mereka? Padahal mereka tampil lebih banyak dari Agnes sendiri.

Jadi nggak kebanting.

Ini sih judulnya bukan THE FREAKS feat AGNEZ MO tapi AGNEZ MO feat SINETRONERS-TAK-BERTENAGA-YANG-KARENA-STRIPPING-JADI-SUSAH-BUAT-LATIHAN-JUGA-AKHIRNYA-YAUDAH-BIASA-AJA.

Dancer-nya udah keren loh. Lampu-lampunya udah setara loh sama apa yang sering kita lihat di Kpop. Setnya bahkan kalo kata anak-anak EXO-L yang hobi banget nyari musuh di dunia maya dan yang bisanya cuma nge-bash Aliando dan bilang kalo video ini plagiat, udah mirip loh sama ‘MAMA’-nya EXO.

Lalu kenapa elo sebagai pemeran utama nggak memanfaatkan itu dengan baik. DUH KECEWA!!!!!

Ibarat dalam kehidupan, elo di kasi materi ujian matematika dengan sangat detail, tapi enggak lo baca karena lo terlalu yakin kalo otak lo mampu buat ngerjain soal-soalnya. Padahal ternyata enggak.

Oh, oke nggak nyambung.

Dan Halo, The Freaks, makasih ya udah ngerusak dua lagu kesukaan gue.

Salam,


Jodohnya Bae Joohyun.
*


Main-main ke Pop Up Store Why Style Jakarta

$
0
0
Dulu, inget banget waktu KPop masih masa-masa kejayaan di tahun 2010 sampai 2012, banyak orang yang akan sangat histeris kalau ada bintang Korea muncul di televisi lokal. Bahkan gue inget bagaimana senengnya gue ngeliat NYE Boys perform 'Lucifer' waktu di IMB dulu. Atau bahkan lagu KPop yang diputar secara random di acara televisi yang nggak sengaja gue tonton di suatu sore yang teduh dan sedikit gerimis.

Beberapa tahun berlalu, sekarang KPop udah kayak di mana-mana. Banyak banget orang yang kayaknya suka sama genre musik yang sebelumnya malah dipandang sebelah mata itu. Sekarang KPop mungkin buat sebagian orang bukan lagi hal yang anti-mainstream, tapi malah kayak pasaran. Tapi buat sebagian yang lain masih tetep aja mikir genre musik ini sebagai hal yang yah... "Apa sih?"

Semakin seringnya artis KPop dateng ke Jakarta, spesialitas(?) mereka pun sedikit demi sedikit berkurang. Kayak misalnya ketika Super Junior dateng di tahun 2012 dengan 'Super Show 4' (BARENG EXO-M + LUHAN + KRIS OMG!), hebohnya sampai ke mana-mana. Sampe macet ke bandara waktu beli tiket. Tapi kemudian mereka dateng lagi dengan konser yang sama di tahun 2015, kayak yang.... "Oh yaudah..."

Buat ELF mungkin enggak begitu, tapi buat yang lain mungkin ini jadi sesuatu yang sudah biasa. Ya kita sudah biasa didatengin Super Junior jadi yaudah biasa aja.

Tapi... Hal yang sudah biasa itu sebenarnya bisa jadi sangat luar biasa kalau kita tahu bagaimana cara menikmatinya. Karena masing-masing orang punya feel yang berbeda terhadap sesuatu.

Contohnya gue, yang kalo ngeliat sepatu atau tas dipajang di toko senengnya minta ampun. Padahal cuma ngeliat. Nggak mampu beli.

Oke itu contoh yang nggak nyambung.
*
*
Gue sempat kaget waktu Why Style mengumumkan kalau mereka mau buka pop up store di Jakarta. Kayak... wah... ini tuh kalo gue jadi fans Yesung pasti udah yang teriak-teriak gegulingan di kamar lalu mengumumkan kepada seluruh dunia kalau Why Style akan ada di Jakarta.

Gue akan SMS ke semua kontak yang ada di hape gue dan broadcast message via BBM kabar bahagia ini. Bahkan mungkin gue akan menelepon nyokap dan ngabarin kalau Yesung bakalan buka toko di Jakarta.

"IYA MAH YESUNG MAH YESUNG SUJU!" teriak gue histeris ke nyokap.

"Hah? Siapa yang dipasung di Qingdao?" tanya nyokap.

Pembicaraan pun terhenti demi ketenteraman kehidupan keluarga gue.

Tapi untung aja sih gue bukan bias Yesung banget. Atau mungkin lebih tepatnya untung gue udah nggak terlalu yang bias Super Junior banget. Karena mendatangi event yang ada member Super Junior-nya sih selalu berakhir dengan kekecewaan.

Gue inget banget waktu Siwon ke Pacific Place abis konser 'Super Show 5' tahun 2013 itu dan gue hanya melihat sekilas aja orangnya bahkan di kamera gue pun dia nge-blur. Kayak buang-buang tenaga gitu ngejer jauh-jauh sampai ke mall mewah itu.

Tapi mungkin untuk kasus Why Style ini agak beda. Yesung nggak akan ada di sana yang berarti 'keributan' akan bisa ditahan sedikit-sedikit. Tetapi ada Jongjin... Oke.... baiklah.....

Sebenarnya nggak ada alasan sih buat kaget Yesung buka toko di Jakarta. Karena Eru aja bisa bikin toko sendiri, ya kenapa Yesung enggak. Yang bikin gue syok sebenarnya adalah pemilihan lokasinya.

Tendean. Itu tuh kayak dari kosan gue tinggal ngesot aja terus sampe.

Tapi macet dan panas.

Oke.

Awalnya gue pikir dia bakalan buka pop up store di mall aja. Karena kan bakalan lebih enak dan nyaman. Lagipula kalau fans datang juga bisa lebih behave gitu loh maksudnya (Insya Allah sih kalo ini). Tapi kenapa dia milih sebuah gedung yang kayaknya kosong di Tendean sih karena sewanya lebih murah daripada di Mall.

Lagipula kalau dipikir-pikir, cuma tiga hari doang, ya ngapain sampai prepare sebegitunya. Haruslah menggunakan prinsip pengeluaran seminim mungkin dengan pendapatan semaksimal mungkin.

Gedung Maison sebelah Polsek Mampang pun jadi sebagai lokasi.

Jadilah gue ke Tendean di Jumat, 1 Mei 2015 ini. Dan hari itu Tendean panasnya minta ampun. Tapi tetep nggak ada yang ngalahin panasnya Margonda, Depok sih, tbh.

Di Instagram-nya, Why Style bilang mereka bakalan buka jam 10 pagi. Karena ini kita lagi ngomongin Super Junior yang ELF-nya adalah fans paling 'nggak ngerti waktu', jadi tentu saja bakalan ada yang datang dari pagi-pagi hari libur tanggal merah itu. Bener aja. Gue berangkat dari kosan sekitar jam 9:50 dan sampai lokasi sekitar 10:15, antrean udah mulai nampak.

Ngerik.... ELF yang dateng ini banyak yang banget kayaknya.

Yang lucu adalah, lokasi Why Style ini kan nggak persis di pinggir jalan. Jadi kayak sebelahan sama Polsek Mampang yang nggak jauh dari gedung Trans TV. Nah, gue waktu itu jalan dari Halte TransJakarta Mampang Prapatan sampai ke lokasi. Cuma karena gue nggak tahu persisnya, hampir aja kelewatan.

Di depan gue ada tiga orang fangirls yang entah bagaimana gue yakin kalau kita akan menuju ke tempat yang sama. Ketika lewat depan Polsek Mampang, kita hampir kelewatan tuh dari lokasi Why Style-nya. Tapi tiba-tiba aja bapak polisi yang lagu duduk-duduk di sana manggil,

"Eh eh kesini ke sini arahnya ke sini!" gitu.

Kan gue kaget ya. Dia ini manggil siapa. Salah gue apa. Kayaknya gue nggak melakukan kejahatan apapun kok tiba-tiba dipanggil polisi. Eh ternyata dia menunjukkan arah kebenaran. Ngeri aja dia tahu kita mau ke Why Style. Apakah mereka cenayang? Ataukah memang dandangan kami yang lewat itu terlihat seperti ABG-ABG haus akan kasih sayang oppa?

Nggak. Gue sih enggak.

Sesampainya di lokasi pop up store, ternyata jauh di luar imajinasi gue.

Dalam bayangan gue, tempatnya akan futuristik gitu. Keren. Ruangan cerah penuh cahaya lampu putih, rak-rak bagus dan bersih dengan berbagai produk kebanggaan Yesung yang tertata dengan rapi di atasnya. Di dalamnya setidaknya ada banyak sekali benda-benda ikonik yang bisa gue ajak foto-foto alay.

Kenyataannya: lobby gedung, ada tiga meja panjang, di atasnya digeletakin kaca mata mahal dan produk-produk lainnya. Persis kayak booth jualan di gathering-gathering KPop.

Ini nggak adil. Yesung sudah merusak imajinasi gue tentang tokonya. Tapi yah... imajinasi dalam hidup kadang nggak selalu sama dengan realita. Eh tapi enggak masalah! Yang penting kan di dalam sana ada Jongjin, adik Yesung yang nggak kalah alay sama kakaknya.

Kehadiran Jongjin di pembukaan pop up store ini memang nggak bisa dipungkiri jadi alasan kenapa orang mau datang ke sini. Secara tidak sengaja, Jongjin ikut terkenal dan populer seperti kakaknya. Kalau misalnya Jongjin nggak ada di situ, kayaknya sih animo ELF buat dateng juga nggak akan semeriah tadi.

Waktu gue sampai di sana, gue langsung memutuskan untuk masuk ke antrean. Karena udara sangat panas sekali YA ALLAH APA YANG TERJADI PADA DUNIA INI AKU TIDAK MENGERTI! akhirnya pihak Why Style ngasih minum kita gitu. Air mineral di dalam botol kecil. Tapi botolnya lucu banget kayak botol air zam zam. Bedanya ini tulisannya Why Style, bukan tulisan huruf arab.
*
A photo posted by ron (@ronzstagram) on
*
Lucu juga buat di simpen dan jadi pajangan di kantor. Setelah ambil satu, gue kemudian lanjut antre lagi. Tapi antrean itu kayak nggak bergerak sama sekali. Mungkin karena memang belum waktunya bergerak atau gimana.

Tiba-tiba aja pintu di sebelah kanan nggak jauh dari tempat gue berdiri terbuka. Beberapa orang keluar dari sana dan gue yang kayak "OOOOH UDAH BISA MASUK DARI TADI TAPI DI KUOTA-IN OOOH," gitu.

Mereka yang keluar langsung heboh. Karena bisa pegang-pegang (baca: salaman) tangan Jongjin. Mereka juga bawa kantong belanjaan plastik transparan ada logo huruf Y khas Why Style itu. Gue makin penasaran buat masuk. Ada apa sih di dalem?

Tapi antrean ini sepertinya kayak nggak gerak-gerak. Bikin males mana laptop yang gue bawa berat banget.

Ketika gue udah desperate, beberapa fangirls yang gayanya udah kayak fansite banget bawa-bawa kamera dateng. Salah satu di antara mereka gue kenal, karena kita pernah ketemu pas 2PM sementara yang lainnya gue nggak kenal. Tapi sok kenal. Sok akrab. Untungnya mereka juga sama-sama sok kenal dan sok akrab sama gue.

Impas.

Bertemu dengan mereka membuat gue memutuskan untuk keluar dari antrean. Yaudahlah nggak usah buru-buru. Mending duduk-duduk dulu di kursi di depan pintu lobby itu aja. Dan sebelum kita bergerak ke sana, Jongjin tiba-tiba keluar.

"SSsssttt..." katanya, melarang kita buat nggak berisik.

Lah tapi yang di luar antre tiba-tiba teriak.

LAH MASBRO YANG BIKIN BERISIK KAN SITU YAUDAH SANTAI AJA GAUSAH MUNCUL-MUNCUL. INI FANS HATINYA LEMAH BANGET KALO LIAT ORANG KOREA.

Gue berteriak dalam hati.

Setelah memutuskan untuk duduk di depan pintu lobby (ada empat kursi di situ), ternyata itu pilihan yang tepat. Alasannya, lewat pintu itu mereka yang sudah selesai berbelanja akan keluar. Dan di saat yang sama pintu itu terbuka, Jongjin akan muncul di balik pintu sambil melambai mesra dan berkata, "Terima kasih! Silakan habiskan uang kalian lagi ke toko kami yang sangat sederhana ini!"

Jongjin adalah pemeran utama hari ini dan yaudah, kami yang sudah siap dengan kamera masing-masing mulai bekerja. JEPRAT JEPRET! Setiap kali pintu terbuka. JEPRAT JEPRET! Dan yak! Satu foto Jongjin lumayan tertangkap kamera.
*
*

Tujuan utama gue datang ke Why Style hari itu sebenarnya bukan buat belanja. Demi Tuhan deh daripada duitnya harus dihabisin buat aksesoris yang sama sekali nggak bisa gue pake, mendingan gue simpen aja buat beli kulkas. Lagi butuh banget kulkas soalnya. Uhuk. Kayak siapa gitu yang ulang tahun bapaknya mintak kulkas.

Tapi karena ini Why Style dan karena ini Yesung dan karena Yesung adalah Super Junior dan tentu saja karena Super Junior merupakan grup yang gue suka sebelum terjebak di lautan EXO yang membawa dengan lawsuit-lawsuitnya, jadi gue harus mampir.

Nggak deng. Selain itu emang harus kerja juga sih. Hahahahahaha

Yaudah nggak ada masalah. Nggak belanja pun nggak masalah. Yang penting masuk dan lihat barang apa saja yang ada di sana dan berapa harganya.

Cukup lama menunggu di depan pintu lobby, kami belum juga memutuskan untuk antre masuk. Masih asyik dengan jepret-jepret foto setiap kali pintu terbuka dan Jongjin terlihat dengan kaos putih Why Style-nya. Ini orang lahir 87 tapi keliatan kayak ABG banget. Dikasi makan darah perawan kali dia sama Yesung.

Hunting hari itu harus dihentikan sesaat karena solat Jumat. Mari kita solaaaaaaaaaaaaat~ Setelah mencari masjid terdekat, perburuan alam liar pun dilanjutkan.

Sekarang gue sama temen-temen gue yang lain. Beda sama yang tadi duduk di depan lobby. Pas gue dateng ke situ siang setelah solat Jumat, ternyata sekarang sistemnya pake nomor antrean. Padahal tadi pagi enggak. Mungkin karena agak rusuh kali ya jadi biar teratur. Tapi....

Yah namanya juga nomor antren ditulis tangan. Pasti membingungkan dan akhirnya malah nomornya jadi dobel-dobel.

Gue dapet nomor 345 dan baru bisa masuk sekitar setengah empat sore kalo nggak salah inget. Dan ketika pintu masuk terbuka, kita disambut oleh Jongjin yang tiba-tiba melintas, dan juga teriakan semua orang yang histeris melihat Jongjin. Sementara gue yang baru saja dipapasin(?) sama Jongjin cuma bisa menghidupkan kamera dan merekam pelan-pelan.

Sebenarnya foto-foto di dalam ruangan itu boleh. Asal nggak boleh foto produknya. Tapi for the sake of information for you guys yang mungkin penasaran dan nggak bisa dateng, gue sih nggak peduli sama aturan. Gue foto aja beberapa dan gue rekam supaya nggak kentara. Videonya ada di bagian bawah postingan ini.

Masuk ke pop up store Why Style ini kayak nggak ada kesan sama sekali. Karena penampilannya nggak ada yang istimewa. Kayak sekedarnya aja gitu. Ya namanya juga cuma tes pasar kayaknya ya. Cuma ada tiga meja yang isinya produk supermahal yang bahkan gue sendiri nggak bisa menjangkaunya. WAKAKAKAK. Kalaupun terjangkau juga buat apa.

Kaca mata adalah yang pertama menyambut di meja kesatu. Tentu saja ini adalah produk andalan Yesung yang hobi alay di Twitter dan media sosial. Bagus? Enggak juga. Biasa aja kok nggak ada yang istimewa. Nggak ada yang menarik perhatian. Nggak ada yang sampai bikin sembah-sembah saking artistik atau semacamnya.

Harganya? Jangan ditanya! Ya ALLAH. Namanya juga produk artis yah. Harga kaca mata yang paling murah adalah Rp 950 ribu. Yang paling mahal Rp 3 juta.

Sementara produk yang lain kayak gelang sama jepit rambut berkisar Rp 150 ribuan. Sejauh pengamatan gue tadi, yang paling murah ya Rp 145 ribu tapi gue nggak yakin itu apa. Gelang? Jepit rambut? Gagal paham.

Ada juga gelang dan cincin lain yang harganya berkisar Rp 400 ribuan. Terus ada lagu T-Shirt warna hitam dan putih seperti yang digunakan Jongjin yang harganya sekitar Rp 400 ribuan.

Sekali lagi, apakah barang-barangnya terlihat istimewa? Nggak. Lalu apa yang membuatnya istimewa? Yesung.

Dah itu aja.

Gatau deh apa ada yang beli atau enggak itu kacamata mahal. Tapi yang jelas sih banyak yang masuk dan akhirnya belanja. Kalo belanja, plastik yang dikasih di awal masuk ruangan tadi boleh dibawa pulang langsung. Kalo nggak belanja, plastiknya diambil lagi sama mbak-mbak penjaganya. Orang Indonesia kok.

Sedih.

Kalo mau, pas plastiknya dikasih langsung masukin tas aja kalo nggak mau belanja. Kalo nanti ditanya lagi, bilang plastiknya nggak dikasih. Mayan buat kenang-kenangan. Plastik keresek dari Korea logo Why Style. Mayan buat ke pasar kan.

Total waktu belanja sekitar 15 menit. 5 menit buat nyari-nyari barang, 5 menit buat bayar dan ngobrol sama Jongjin dan goda-godain dia. 5 Menit lagi buat foto bareng. Oh iya kita ada sesi foto bareng buat semua yang belanja ataupun yang tidak belanja. Pinter-pinternya kalian nyelip aja.

Dan gue deja vu ketika menulis paragraf di atas. Kayaknya gue pernah nulis ini sekitar sebulan yang lalu dan wow. Gue pusing ini sering banget kejadian.

Jongjin yang jelas ada di meja kasir. Dia akan menerima pundi-pundi rupiah dari kalian dan masuk ke kantongnya. Hohohoho. Tapi abis itu, dia nggak akan segan-segang nyalamin kalian, bungkuk berterima kasih, bahkan foto bareng. Dia anaknya asyik kok buat digodain. Cuma tadi belum sempat aja ngetes goyang dumang di depan dia. Siapa tahu dia terpukau dan ngasih kaca mata gratisan.

Walaupun dia asyik, dia juga pemalu tapi di saat yang sama juga ramah. Ada momen di mana gue mau minta foto buat keperluan pekerjaan ke dia dan dia kayak bingung gitu. Kayak yang nggak mau difoto.

"Kenapa gue harus di foto?"

Dia berulang kali nanya sama manajer pemasaran internasional-nya Why Style pertanyaan yang sama.

"Ya karena lo icon dari Why Style," kata gue tegas. Maksud gue ya karena emang orang ke sini kan buat liat elo juga.

"Aduh tapi gimana dong gue malu nih kalo di foto. Maksud gue. Gimana sih, gue bukan direktur Why Style gitu kenapa coba gue harus di foto. Coba jelaskan alasannya apa?"

Ini anak bawel juga ya.

Tapi beneran itu pas minta dia foto aja kayak lama banget. Dia ngeles ke sana kemari dan mukanya kayak beneran malu-malu tapi pengen gimana sih. Nggak sampe yang memerah sih mukanya, mungkin punggungnya yang agak merah-merah karena kayaknya dia garuk-garuk terus selama beberapa waktu.

Huh padahal di Instagram sama Twitter aja alay. Kejadiannya ada di video yang gue upload di bawah. Thanks to Cicil yang udah ngerekam videonya.

Setelah berhasil meyakinkan dia untuk foto, akhirnya dia memutuskan untuk foto bareng sama manajer penjualan internasional-nya Why Style supaya nggak kagok. Itupun pas lagi mau siap-siap foto, ada aja dia alasan dan tengil banget.

"Ini ada dua kamera ini gue harus liat kemana?" dia nunjuk kamera gue sama temen gue.

"Yaudah ke situ dulu," kata gue nunjuk kamera temen gue. Akhirnya dia gaya ke kamera temen gue abis itu dia gaya ke kamera gue.
*
A photo posted by ron (@ronzstagram) on
*
Sepanjang sesi foto yang sebentar itu dia keliatan malu-malu banget tapi juga kayak pengen ngakak. Entah karena emang dia yang sok-sok malu-malu, atau sejatinya emang malu-malu. Enggak ngerti. Tapi kalau lihat postingan Twitter sama Instagram-nya sih, ya kayaknya, nggak semalu-malu itu. Kayaknya anaknya gokil-gokil aja.

Entahlah. Itu urusan dia.

Yang jelas hari itu berhasil masuk dan tahu seperti apa Why Style dan lihat Jongjin dari deket walaupun nggak sempat salaman kayak yang dibanggakan anak-anak yang lain yang sudah dateng. HUHUHUUUHUHUUHUHUHUHU KESEL. Tapi bisa dapet foto langsung itu yaudah lumayanlah.

Yak, ditunggu deh toko asli Why Style-nya di Jakarta ya. Jangan lupa mungkin Jessica Jung juga bisa buka BLANC & ECLARE sekalian? Kalo nggak mau di Tendean, yaudah di Mall Ambassador aja. Ada lahan kosong kok di deket-deket servis komputer di lantai atas.
*


*

Expectation Versus Reality [SNSD ‘Party’ PART 2_ MV Review]

$
0
0
Berharap setinggi-tinggi langit itu memang salah. Apalagi berharapnya sama SM Entertainment. Hanya karena mereka bikin video klip ‘View’-nya SHINee jadi bagus banget, bukan berarti video-video klip artis lain yang ada di bawah manajemen mereka juga akan sebagus itu. Permakluman sedikit, tolong untuk tidak memasukkan ‘Devil’ ke dalam kasus ini karena review ini ditulis jauh sebelum ‘Devil’ dirilis.

Masalah terbesar SM kadang-kadang adalah bahwa mereka tuh sering banget bikin ketimpangan antara grup yang satu sama grup yang lain dari segi video klip. Yang pada akhirnya membuat mereka dapat tuduhan “menganaktirikan” salah satu artis mereka.

Memang sih, keputusan untuk bikin MV dengan konsep science fiction, fantasy, drama atau kotak indomie itu semua berkaitan dengan budget yang dipunya manajemen. Atau mungkin lebih spesifik lagi budget yang dipunya sama artis yang bersangkutan. Makanya nggak usah heran kalau f(x) selalu dekat dengan predikat “anak tiri” karena memang mereka selalu dapet video klip yang begitu-begitu aja.

Alasannya cukup simpel: grup ini nggak punya pemasukan yang sebegitu banyaknya untuk dibuatkan video klip yang terkesan “modal”.

Nuff said.
*
*
Ya... tapi semua itu memang rahasia perusahaan. Ya SM juga nggak bakalan blak-blakan ngomong ke publik kalau “Tadinya sih, kita mau bikinin f(x) video klip yang #kekinian gitu dan konsepnya IMAX 3D dengan kamera supercanggih dan efek-efek luar biasa. Tapi sayang sekali yah, rencana hanya tinggal rencana. Maklum, f(x) masih kere.”

Biasanya walaupun MV-nya superbiasa dan membosankan, manajemen akan tetap mengeluarkan press release dan bilang semacem, “f(x) mau comeback nih, lagu barunya fresh dan nunjukkin warna musik f(x) banget! Dan tentu saja lebih baik dari yang sebelumnya. Tunggu aja!” seperti itu. Walaupun pada akhirnya itu hanyalah, apa sih, yang biasa anak-anak Kpop sekarang sebut dengan “Media Play” atau simpelnya “kata-kata manis dari manajemen buat publikasi artisnya semata”.

Kenapa kata-kata manis? Karena seringkali para kenyataannya nggak sebagus itu. Iya sih, ada beberapa yang memang worth to wait dan worth to believe gitu kalo lagi baca berita. Tapi karena kita lagi ada di topik f(x), sering banget SM tuh nge-troll parah. Kenyataannya nggak sebagus itu, enggak selayak itu untuk ditunggu-tunggu, enggak semenarik itu untuk dilihat.

Tapi waktu ‘Red Light’ bagus sih. Berhasil sih. Nah semoga di comeback mereka yang berempat nanti—oh, Sulli bye! Finally... tak ada yang menggantung di antara kita ya kelar semua urusan—SM mempersiapkannya dengan sebuah kemasan menarik sebagai re-branding dari f(x) dengan formasi baru.

Seperti halnya SNSD yang akhirnya mendapatkan momen re-branding mereka lewat ‘Party’.
*


*

Secara teaser, ‘Party’ ini memang sangat menarik. Gue juga berharap sesuatu yang nendang sebenarnya dari video musik lagu mereka yang baru ini. Alasan pertama karena ini perdana SNSD syuting video klip untuk comeback di pantai dan nge-dance di atas pasir. Setelah beberapa tahun belakangan kan terkungkung di dalam studio, akhirnya mereka berhasil keluar dan punya video klip outdoor.

Iya, ‘Catch Me If You Can’ juga outdoor sih. Tapi karena set-nya nggak ganti-ganti, nggak masuk itungan. #ngeles.

Alasan kedua dan yang paling penting dari sekedar pindah lokasi studio adalah bahwa ini pertama kalinya SNSD pake bikini di video klip. UWOOOOWWWWW~~~~~~~~~~ #pasangteropong #teropongbintang

Gimana coba ekspektasi lo nggak terbang setinggi langit. Bagaikan anak-anak SMP yang baru masuk masa puber, gue sudah kepikiran adegan-adegan menarik yang seperti tidak pantas dibayangkan saat bulan Ramadhan. Misalnya, Taeyeon gegulingan di atas pasir dengan bikini two-pieces lalu pahanya dicapit kepiting. Tiffany lari-larian mengejar ombak hanya dengan bra dan celana dalam sebelum akhirnya kakinya tertusuk bulu babi.

Dan berhenti sampai di situ. Berhenti! STOP! Karena nggak tega ngebayangin tubuh Yoona dieksploitasi kamera ketika dia sedang duduk di pinggir laut dan disengat ubur-ubur.
*
*
Kalau beneran hal-hal seperti itu terjadi (bagian pake bikininya dan guling-gulingannya. Kalau bagian ketusuk sama dicapit sih jangan sampai) (ketok meja tiga kali) (ketok jidat tiga kali), berarti, “Wah, SNSD berani banget ya! Mempertaruhkan image mereka cuma buat sekedar re-branding grup setelah nggak ada Jessica?”

Hmmm....

Masa iya sih, mereka mau tampil “murahan”? Yaa... walaupun sebenarnya ada juga harapan untuk seperti itu (mereka tampil murahan in a positive way, kalau ada yang murahan dan positif), tapi kayaknya hal itu bakalan jadi big issue buat grup sebesar SNSD.

National Girlgroup loh ini. Jangan salah.

(Eh, iya gak sih, big issue)

Tapi yes, pada kenyataannya tidak ada satupun harapan dan imajinasi gue itu yang terjadi. Tidak adegan guling-gulingannya, tidak juga adegan dicapit kepitingnya. Ekspektasi selalu kalah dengan realita. Dan adegan Taeyeon gegulingan di atas pasir itu hanyalah satu dari sekian banyak ekspektasi gue yang potek di MV ini.

Bener, kita memang nggak bisa menebak dan langsung nyimpulin sesuatu dari cuma sepotong teaser doang. Harus dikatakan dan diakui bahwa SM Entertainment ini jagu banget motong-motong MV untuk jadi teaser buat artis-artisnya yang mau comeback. Bahkan di beberapa comeback pun mereka produksi teaser yang jauh lebih bagus dari MV gitu.

Sebagai EXOfansyorobun, gue juga mengakui bahwa idola gue yang bermasalah itu mendapatkan porsi yang istimewa dari produksi teaser. MV sih tetep aja, sampah rumah tangga.
*
*
Di review teaser ‘Party’ kemaren gue sempat nulis kalau potongan lagunya nggak nyantol di kuping, tapi video pendeknya berhasil bikin berangan-angan. Nah di situ suksesnya SM. Dari teaser udah keliatan, karena ini musim panas, pantai dan Thailand, ekspektasi gue adalah “Oh! SNSD pasti bakalan bikin video kayak SHINee yang ‘View’ nih!”

Kebayang kan, betapa menyenangkannya ngeliat mereka lelarian di tengah kota. Naik odong-odong. Loncat dari truk. Masuk club malam. Mabok. Ketemu cowok random dan kabur ke hotel. One night stand. Tiba-tiba di pagi hari mereka bangun dan, “Mas, aku hamil mas,”

Keseruannya nggak kalah dari sinetron Indonesia tahun 90-an.

Oh ya teruslah berimajinasi. Karena yang ada ternyata hanyalah sekedar MV outdoor yang nggak ada bedanya sama MV indoor. HAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHA INI MAH KAYAK LO MINDAHIN AJA ARTISNYA DARI STUDIO INDOOR KE STUDIO ALAM. Dengan treatment yang sama, dengan storyboard yang nggak jauh beda, dengan urutan shot (1) dance, cut to (2) Yoona solo shot, cut to (3) Tiffany eye-smile, etc.

Iya beda sih, di pantai.

Tapi isinya iya sama aja sih, gitu lagi gitu lagi.
*
*
Kita kembali sedikit ke topik soal budget di awal tadi. Untuk ukuran idol sebesar SNSD, ngerasa nggak sih kalau mereka sebenarnya berhak (halah) buat mendapatkan setidaknya sesuatu yang lebih bagus dari ini (MV) gitu. Harusnya kita (fans, penonton, karena yang nikmatin nggak cuma fans kan pada akhirnya) dikasi kek yang lebih layak buat di-spazzing-in. Karena eyesmile-nya Tiffany tuh kayak yang... yaudah.. emang dari dulu tuh begitu.... Yoona cantik tuh kayak yang yaudah... emang udah kayak gitu...

Kan beda cerita nih kalo tiba-tiba Tiffany pamer eyesmile ketika kakinya ketusuk bulu babi misalnya. Atau dia eyesmile dari ketinggian berapa ratus meter di atas permukaan lait dan siap-siap terjun untuk bungee jumping. Seru kan!

Beda lagi kalau misalnya Yoona berusaha untuk tetap terlihat cantik padahal dia takut karena dia lagi mau coba skydiving. Kan seru kan! At least ada sesuatu yang bener-bener istimewa gitu buat bahan spazzing. Iya kita sama-sama tahu Yoona cantik, tapi kita nggak pernah tahu kan kalo Yoona yang cantik ini ditantang skydiving kayak gimana?

Biar istimewa aja gitu. Kan katanya, mereka mau re-branding grup. Ini kan mereka pertama kali tampil tanpa Jessica. Kasi kek yang spesial.

(bukan SONE tapi kebanyakan nuntut)

(makan pasir Parangtritis aja deh sana Ron)
*
*
Dibandingkan dengan judul lagunya, MV ‘Party’ ini menurut gue kurang ada kesan berpesta-nya. Kurah meriah. Kurang ngajakin buat seru-seruan layaknya di pesta. Mungkin private party, iya. Karena sepanjang video ini kayaknya gue nggak ada liat manusia lain selain delapan orang ini doang. Apa iya seru, pesta berdelapan sementara lo udah menghabiskan separuh dari hidup lo sama-sama mereka terus?

At least undang kek cowok. Penari striptease atau apa. Biar ada warna.

Kalo berdepalan doang pestanya kan nggak bisa ketemu jodoh. Nggak bisa one night stand. Di mana serunya pesta yang seperti itu.

Expectation versus reality yang kayak gini membuat gue mau nggak mau membandingkan MV ‘Party’ yang katanya ‘Party’ dengan video klip lain yang punya suasana pesta juga. Walaupun sebenarnya gue paling anti membandingkan MV dua grup yang berbeda, lebih-lebih grup yang datang dari manajemen yang udah bebuyutan banget.

Tapi kalau mau ngambil contoh MV yang sederhana, yang nggak terlalu niat dibikinnya, nggak terlalu mikirin angle-angle kamera ribet tapi masuk sama konsep pesta menurut gue ‘Do You Love Me’-nya 2NE1 itu bagus. Ngerekam videonya kayak cuma pake hape atau Go-Pro, tapi suasanya party dan happy-nya dapet banget. Ya soalnya rame. Namanya pesta kan harus gitu, rame, seru, gila-gilaan, mabok, kembang api, bikini.

Ya SNSD juga sih, minum-minum pinggir kolam dan bikini. Tapi masak pesta cuma berdelapan. Ini pesta atau geng Ghibah Girls.

SM Entertainment sekali lagi berhasil nge-troll lewat teaser dan MV-nya. Selamat loh, Young Min oppa! Eh, hyong.
*
Adegan ini dan semua adegan yang diambil di setting waktu malam hari adalah yang paling awkward dari MV ini.

Karena ini musim panas dan di pantai, tentu saja dua hal itu nggak bisa lepas dari kata ‘seksi’. Apalagi kalau sudah mengikutsertakan elemen-elemen(?) seperti Bikini, kan pasti akan seksi. Tapi karena ini SNSD, maka muncullah pertanyaan: Sejauh apa sih mereka bisa tampil seksi? Setinggi apa sih, limit seksi yang mereka bikin untuk ditampilkan di video ini?

Kalau diukur dari rentang 1 sampai 10, unsur seksi yang ada di MV ‘Party’ SNSD ini cuma sampai di level 6. Sebenarnya di level 5 untuk 7 member selain Sunny. Tapi Sunny nambahin 1 jadi naik ke level 6 berkat beha merahnya itu.

Masih aman? Jelas ini aman banget. MV ‘Party’ ini bukan tipikal MV yang NSFW (Not Safe For Weaksoul, HAHAHAHAAH) sama sekali. Enggak ada shot-shot yang diambil dari angle yang terlalu provokatif kayak misalnya dari bokong atau apa gitu. Dan nggak ada juga gambar yang diambil dengan tujuan untuk “mengeksploitasi” tubuh salah satu member.

Hufft hutan jati kali di eksploitasi.

Dan yang lebih menyenangkannya lagi adalah enggak ada adegan slow motion yang nggak diperlukan.

Oke ada. Tapi, isn't that natural shot or what. #BIAS #PFFFTTT

Kembali membandingkan dengan MV tetangga sebelah. ‘Heart Attack’-nya AOA misalnya. Sebenarnya kalau dibilang seksi, iya mereka juga dari jaman dahulu kala sudah image-nya begitu. Tapi adegan ganti baju di ruang loker dengan fokus ke belahan dada salah satu member itu kayaknya sedikit enggak perlu deh.

(kata Ron yang tadi di awal berharap ada adegan yang lebih hot dari sekedar eyesmile Tiffany)

Ada juga MV yang paling nggak jelas yang pernah gue lihat yang siapa sih member minum susu terus susunya netes ke atas susu membernya sendiri. Ya sepenting itu gitu adegan ini untuk sekedar narik perhatian doang.
*
*
Seksi yang ditampilkan SNSD di ‘Party’ ini sebenarnya jauh lebih aman dari secuil adegan di ‘Heart Attack’ itu ataupun adegan susu netes di atas susu itu. Atau nggak nih kalau lo mau liat adegan slow motion yang berlebihan dan kayaknya nggak penting, coba nonton ‘Darling’-nya Girl’s Day. Kebayang nggak, lo nyuci mobil pake celana pendek, pake tank top, Insya Allah pake beha, terus gerakannya slow motion. Selain itu mobil nggak akan pernah bersih sampai seminggu kemudian, lo juga pasti akan masuk angin kena air terus.

Tobatlah, Sojin. Tobatlah....

Iya. Gue rasa sih itu yang membedakan SNSD dari grup-grup yang sudah akrab dengan konsep seksi. Bukan berarti gue merendahkan dua grup yang gue sebut di atas. Gue suka AOA dengan konsep seksinya di ‘Like A Cat’ karena menurut gue classy gitu. Gue suka juga Girl’s Day karena Minah (sebenarnya bias gue Hyeri tapi anaknya belakangan terlalu overated dan berlebihan jadi ya gitu deh hehehe). Tapi SNSD punya image kuat sebagai “grup-yang-aman-aman-aja-apa-sih-skandal-mereka-selain-pacaran-sama-ditinggal-member-demi-bisnis-fashion”.

Bisa gue bilang kayak gitu nggak?

Kalaupun di satu kesempatan atau di satu foto SNSD mereka bisa terlihat seksi, tapi di MV ini mereka semacem tidak pernah berusaha untuk memanfaatkan “aset” yang mereka miliki untuk menjadi highlight di video klip. Tapi di pemotretan mungkin beberapa kali ya. Itu yang Tiffany nungging-nungging di Allure bahkan jauh lebih seksi daripada ‘Party’ ini.

Ah, cupu ya kesannya. Tapi ya namanya juga National Girlgroup. Mungkin harus jaga image. Mungkin juga fans-fans mereka nggak terlalu suka kalau mereka berlebihan seksinya? Enggak tahu sih gimana. Soalnya pernah gue satu hari baca artikel soal A Pink yang fans-nya ngelarang mereka pake konsep seksi. Kalau fandom A Pink bisa seprotektif itu, gue rasa SNSD harusnya juga bisa.

Tapi ya beda budaya fans sih ya. Nggak bisa disama-samain gitu loh Ron. NGERTI GAK SIH?! MULUT SAMPAH!

Sepanjang tahun ini menurut gue cuma satu MV doang yang paling seksi: ‘Paradise Lost’-nya Ga In. Nggak perlu ngomong banyak-banyak. Penampilan Ga In di situ menurut gue udah paling maksimal. Karena nggak cuma nama Ga In yang sudah identik sama seksi, tapi penampilannya, lagunya juga makin memberikan kesan itu.

Nah itu kan menurut gue, gimana menurut kalian? Apa di MV ini SNSD sudah cukup seksi atau sudah bisa dibilang provokatif gak? Dari semua member, siapa yang menurut kalian paling seksi?
*
*
Favorit gue di MV ini sih ada tiga:

  1. Tiffany. Karena di balik kealayan yang ditampilkannya selama ini, dia terlihat paling natural untuk urusan bikini-bikinian.
    *
    *
  2. Hyoyeon. Karena gue tahu dia anak pary dan hobi mabok, jadi juga keliatan natural dan bahagia.
    *

  3. Spesial Sunny karena belahan dadanya yang paling terekspos sementara yang lain kayak “yaudah biasa aja gue tahu punya gue nggak besar-besar banget”.
    *
    *

Nah, hal terakhir yang pengen gue bahas di review kali ini adalah pertanyaan yang seharusnya sudah muncul di awal: INI SEBENARNYA VIDEO KLIP ATAU IKLAN?!

Sejak tahun 2012, yang secara kebetulan (ah apakah iya ada yang namanya kebetulan di dalam hidup ini) bertepatan dengan tahun debutnya EXO, SM Entertainmet sudah mulai “menginvasi” video klip buatan mereka dengan iklan, iklan dan iklan. Nggak cuma satu, tapi bisa empat kali. Bahkan kalau gue nggak salah inget, mereka pernah upload satu MV ke YouTube terus dihapus dan di-upload ulang karena lupa nempelin iklan.

Karena sudah sekitar tiga tahun berjalan, fans SMTOWN kayaknya sudah cukup akrab dengan pop-up advertisement kayak Genie atau Everysing yang ada di MV-nya anak-anak SM. Tapi untuk ‘Party’ ini, ternyata nggak cuma sekedar Genie dan Everysing. SM memang memproduksi video ini atas modal dari dua produk yang namanya terpampang nyata dan istimewa di video: Thai Airways dan Silavadee.

Waktu pertama kali nonton video ini, memang iklan dua produk itu sangat terasa di awal dan di akhir video doang. Ya siapa sih yang nggak ngeliat pesawat melitas di layar pas MV baru mulai? Malah sebelum itu, kabin pesawatnya aja jelas-jelas warna ungu-nya Thai Airways. Gue sempat bertanya-tanya sih, kenapa SM malah pake warna ungu nggak pake pink aja? Kan SNSD Pink. Tapi setelah lama, baru ngeh kalau adegan itu juga ternyata bagian dari iklan.

Iya iyalah. Orang pramugarinya juga muncul. Terus Hyoyeon juga, atas dasar dan faedah apa mainin replika pesawat sambil ngeliat peta. Emang lo pikir umur lo berapa.

Pantesan aja SM mau berangkatin SNSD, staf, manajer, tukang make up, sutradara, dan semua kebutuhan syuting ke Thailand. Lah orang pesawatnya gratis.
*
*
Thai Airways tentu saja berbahagia sekali karena pada akhirnya iklan mereka mau tidak mau dilihat oleh semua penonton MV ini. Daripada mereka susah-susah mikirin ide dan konsep yang unik buat iklan dan supaya ditonton, ya kenapa nggak nebeng aja sama MV National Girlgroup gitu? Nggak perlu usaha buat diliat, iklannya udah pasti ditonton.

Dan dari situ aja (tiket pesawat) SM sudah mendapatkan diskon berapa duit dari biaya produksi MV-nya. Kenapa MV-nya harus biasa-biasa aja coba. Kan duit tiket bisa dialokasikan buat yang lain-lain yang bisa menopang kebagusan(?) dari MV-nya. #CAKARKEPALAKIMYOUNGMIN

Nggak cuma sampai di situ aja. Setelah nonton video ini sekitar 20 sampai 30 kali (ketika review ini ditulis mungkin sudah lebih kali ya), feel dari MV ‘Party’-nya juga sudah berubah. Feel iklannya jadi lebih dominan sekarang. Jatohnya jadi nggak ada bedanya sama ‘Cabi Song’-nya SNSD sama 2PM waktu itu. Kenapa? Ya karena lokasi syutingnya sendiri juga jadi sponsor buat MV-nya. Jadi nggak heran kenapa SM bikin TV CF version dari teaser ‘Party’ kemarin kan. Iklannya sudah sepaket promosi TV. Good.

Gue jadi yang “Ooooh bener juga” ketika ngeliat MV ‘Party’ ini penuh dengan color correction yang supermaksimal. Warna-warnanya dibikin bener-bener nonjok mata sehingga pohon kelapanya jadi ijo banget, air lautnya jadi biru banget, langitnya juga jadi bagus banget. Semuanya untuk kepentingan iklan semata. Karena siapa sih yang tertarik buat datang ke pantai butek seperti yang ada di gambar ini kan?
*
cr as tagged. diambil dari Facebook SNSD 'Sone' Sweden

*
Sebagai bagian dari iklan, SNSD juga mengajak kita untuk tur ke beberapa bagian dari resort ini. Kolam renang yang lo liat di ‘Party’ ini gue rasa adalah highlight dari resort ini sendiri. Infinity Pool kan biasanya menarik tuh di setiap resort. Coba deh lo buka situs resminya Silavadee. Kolam renang itulah yang akan menyambut lo di halaman depan. Beberapa bagian lain dari resort ya keliatan lah di hampir semua video ini. Cuma ya adegan spa-nya aja yang nggak dikasi liat.

Malah yang desah-desah di pijit si Baekhyun. Masya Allah. Coba tolong kasih tahu apa faedahnya dia upload video mendesar gitu di tengah para fans yang delusi. Hahahahaha (disedot ya Byun? Sama siapa? Taeyeon apa Chanyeol? Apanya yang disedot? Bulu kaki? #PFFTTTT)

Cara mengiklankannya memang mulus sih. Nggak harus dengan naruh logo-logo segede gaban yang mengganggu pemandangan kayak si Genie dan Everysing. Walaupun di salah satu adegan yang pas SNSD lagi nge-dance di club malam itu, di belakang mereka keliatan juga logo si Silavadee-nya walaupun mungkin orang-orang nggak akan ngeh karena lebih fokus ke artisnya.
*
*
Selain Thai Airways dan Silavadee Pool Spa Resort, ada satu lagi product placement yang nempel di MV ini dan kayaknya sih ini nggak sengaja ya (tapi apa iya ada yang namanya kebetulan di dunia ini). Yang gue maksud adalah kasur air yang ditidurin Yoona waktu adegan kolam renang. Merek airbeds ini namanya INTEX dan ternyata cukup terkenal juga. Silakan buka situs resminya dan lo pasti akan nemu benda kayak yang ditiduri Yoona di ‘Party’.
*
*
Nah, kalau diliat dari sponsornya yang cukup gede, makanya heran aja kenapa SM nggak mau bikin sesuatu yang lebih bagus. Nggak cuma sekedar tur keliling resort aja. Kan akan jadi lebih menarik gitu kalau misalnya lebih banyak gambar yang ditampilkan. Atau misalnya kenapa nggak sekalian aja nyari sponsor lebih banyak lagi wahana-wahana permainan seru setempat. Siapa tahu beneran ada bungee jumping kan. Seru juga liat Sunny pake bra trus bungee jumping.

KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~ tau tau sampe bawah bra-nya lepas.

Gue ngerti sih ini baru permulaan dari comeback SNSD. Baru tahap awal doang. Dan gue juga masih dibebaskan untuk berekspektasi tinggi ke dua MV yang akan dirilis berikutnya. Walaupun sebenarnya gue tahu gue akan kecewa karena ini kita berharap sama SM gitu ya, tapi seneng aja gitu ngarep kalau someday manajemen ini akan bikin suguhan yang bener-bener menarik dan bagus.

(kemudian ‘Devil’ dirilis dan bagus. Lintah kudisan kau SM! JADI SIAPA YANG ANAK TIRI?!?!?!?!?! #PPFFFTTT)

Cuma nih kalau dilihat dari cuplikan dua video lagi yang bakalan dirilis, ya paling biasa-biasa aja. Paling banter ‘Galaxy Supernova’ lagi. Yah ikhlasin aja. Mungkin nanti kalo MV SNSD disponsori oleh Microsoft bisa lebih bagus dan lebih modern ya.
*
*
Untuk lagu ‘Party’ ya entah kenapa dari awal denger lagu ini gue sudah langsung teringat ‘California Gurls’-nya Katy Perry. Maaf-maaf banget tapi emang feel, beat dan nuansanya tuh mirip banget. Dan ketika gue kutip potongan lagu Katy Perry itu dan nempelin ke koreografi refrain-nya ‘Party’, ngepas aja. Ya mungkin terinspirasi. #EAAA #GILIRANBIASAJA #TERINSPIRASI #GILIRANBUKANBIAS #DICACIMAKIPLAGIAT #MANUSIATUHEMANG #TEAMALIANDO

Koreografi 'Party' sih yang kayaknya terlalu manis. Nggak cocok aja menurut gue sama mereka yang aura dewasanya udah keluar. Terlalu aegyo.

Lagu ‘Check’ juga gue suka. Ada kesan seksi dan misteriusnya. Liriknya cewek banget sih. Tapi ya menyenangkan untuk didengarkan. Dan... walaupun gue nggak terlalu suka ‘Party’ pada awalnya, gue nggak bisa menghindari diri dari keracunan. Karena dalam proses penulisan ini, gue mendengarkan lagu itu berulang-ulang dan nonton videonya juga berkali-kali.

(Muntah)

(Di rambut Sooyoung)

(TOLONG KASIH TAHU KENAPA SOOYOUNG BISA JADI SE-CHARMING INI SIH KAYAKNYA KEMAREN-KEMAREN MUKANYA MEMBERI KESAN KALAU DIA TUH KERJA DI RUMAH MAKAN SEDERHANA SEKARANG KENAPA UDAH KAYAK GINI)
*
*
(Kuasa Allah Ta’ala)

Inti dari pembicaraan kali ini adalah, jangan gantungan harapan ke makhluk, melainkan hanya kepada Tuhan. Karena Dia tidak pernah membuat kecewa. Karena Dia tahu yang terbaik.

Maaf lahir batin, yorobun! Selamat Lebaran!
*

Bertemu Si ‘Orange Marmalade’

$
0
0
Sumber foto: dramabeans.com - copyright Seok Woo
*
Tips untuk bisa tahan lama di tempat kerja itu sebenarnya gampang: yang pertama lo harus suka dulu sama pekerjaannya. Yang kedua, lo harus punya temen yang setidaknya mengerti dengan pekerjaan lo itu, jadi bisa sharing. Last but not least, lo juga harus punya temen yang sehobi sama lo.

Gue nggak ngomongin soal sepak bola. Di antara jutaan manusia yang ada di dunia ini mungkin gue adalah salah satu dari cowok yang nggak ngerti sama sekali dengan olahraga itu. Olahraganya, ataupun apa yang terjadi di dalam dunianya. Buat beberapa orang mungkin hal ini terasa memalukan. Tapi gue lebih memilih untuk malu karena tidak menjalankan syariat agama daripada malu karena nggak ngerti sepak bola.

Uhuk. Syariat agama... Rukun Iman aja lupa.

Bentar gue inget-inget dulu...  Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Nabi dan Rasul, Hari Kiamat, Qada & Qadar.

Alhamdulillah... bisa membuktikan kalau gue lulus SD.

Anyway. Sudah dua tahun lebih gue bekerja di tempat gue sekarang. Menyenangkan? Iya sangat menyenangkan. Nggak cuma karena lingkungan kerjanya enak dan orang-orangnya sangat menerima lo apa adanya (Insya Allah) meskipun salah satu gigi lo palsu (kayak gue misalnya - kisah selengkapnya di sini), tapi juga karena lo punya temen yang kalo diajak ngobrol soal sesuatu itu nyambung.

Lalu... “Apakah yang dapat menyatukan kita?”

“SALAH SATUNYA DENGAN MUSIK!”

wkwkwkwkwkwkkwkw

KPop adalah jawaban dari pertanyaan dan pernyataan ini. LOL I’m gonna say dangdut just like the song, but the fact is that nggak semua modern people love this genre. Kecuali lo hidup di kampung yang bahkan di masjid-nya pun puter lagu dangdut dan tinggal di antara orang-orang yang mendengarkan dangdut na cheorom.

Tiga dari temen kantor gue ngerti Kpop dan bisa diajak ngobrol soal itu. Dua di antaranya lebih ke musik, satu lagi lebih ke drama. Dan belakangan yang satu lagi ini, namanya Agnes, lagi suka banget baca webtoon.

Sebagai orang yang sudah lama bergelut di dunia kelam bernama Kpop, tentu saja gue akrab dengan istilah webtoon. Bahkan sebelum LINE secara resmi memperkenalkan dan mempromosikan besar-besaran mengenai aplikasi ini, gue sudah ngeh kalo di Korea Selatan itu webtoon sangat digemari. Seperti biasa, Indonesia selalu mendapat tempias dari apa yang tenar di Korea Selatan.

Kecuali IU.

KENAPA SIH INDONESIA TUH GAK BANYAK YANG SUKA IU MEANWHILE DI KOREA IU TUH KAYAK KESAYANGAN BANGET?!

(blame it on Eunhyuk)

(or just simply blame IU’s tweet on 2013 lol)

Tapi ya, meskipun gue sudah lama tahu webtoon, gue baru mulai baca-baca dan ngeh bagaimana mendapatkannya (terima kasih atas para uploader dan translator) beberapa bulan terakhir inilah. LINE WEBTOON ini sangat membantu memfasilitasi orang-orang yang emang suka banget baca komik, dan nggak mau menyia-nyiakan uangnya untuk beli komik berbentuk buku. Walaupun emang sih nggak semua komik web ada bukunya. Ya justru itu yang membuatnya menarik.

Singkat kata Agnes jadi suka baca Webtoon. Karena di kantor dia adalah orang yang bergelut di bidang seni dan publikasi, webtoon juga salah satu ranahnya. Selain ngobrolin gimana serunya Seo In Guk dan Park Bo Geum di episode terbaru ‘I Remember You’, kadang-kadang kita juga ngobrolin soal webtoon yang bagus dan sedang banyak dibaca belakangan ini apa.

Orange Marmalade adalah salah satunya.
*

sumber foto: sanbaekki.wordpress.com
*
Awalnya gue sendiri tahu soal Orange Marmalade ini dari drama sih. Jadi prosesnya terbalik. Kalo di Korea mungkin orang tahunya webtoon dulu, gue malah tahunya drama-nya dulu. Jadi suatu hari gue yang sangat rajin banget buka Soompi ini menemukan berita kalo KBS akan memproduksi drama baru soal vampir. Kalo biasanya vampir pemeran utamanya cowok, kali ini vampirnya cewek. Dan yang lebih seru lagi, pemeran utama ceweknya idol.

Okelah. Sebenarnya nggak usah berekspektasi tinggi dari drama yang diperankan idol. Biasanya ratingnya jatoh. Tapi pas liat cast-nya kok kayaknya seru. Seolhyun, Yeo Jin Goo, Lee Jonghyun. Oh oke, mungkin jadi salah satu drama yang bisa ditonton dan diikuti, pikir gue.

Dari situlah gue tahu kalau Orange Marmalade ini dari webtoon dan belakangan memang banyak berseliweran di timeline LINE soal webtoon-webtoon ini. Akhirnya gue download-lah itu aplikasi dan mulai baca Orange Marmalade sebelum dramanya keluar.

Episode-episode pertama di webtoon menyenangkan sih. Tapi terlalu bertele-tele kalau menurut gue. Entah apakah memang karena webtoon tuh style-nya kayak gitu, atau memang ceritanya yang bertele-tele. Tapi selanjutnya okelah bisa dinikmati.

Gue baca sekitar 40-an episode sebelum akhirnya gue stop dan dramanya mulai tayang. Pas nonton dramanya episode 1 (dengan terbayang-bayang apa yang terjadi di webtoon tentunya) gue cukup puas. Adegan-adegan yang gue bayangin tergambar dengan cukup baik. Yang lebih gue suka dari episode 1 Orange Marmalade versi drama adalah ‘tek-tok’ antara adegan satu dan yang lainnya enak dan nggak membosankan kayak 10 episode pertama webtoon.

Oke dari situ akhirnya gue sama Agnes mulai bahas-bahas soal Orange Marmalade ini. Mulai dari dramanya kayak gimana dan apa bedanya sama webtoon. Dan katanya memang dramanya sangat berbeda karena tiba-tiba kembali ke ‘zaman penjajahan’ dan gue sendiri belom sampai situ jadinya yaudah gue cuekin aja. Belom gue tonton sampe abis walapun sudah donlot semua episodenya.

Suatu hari Agnes ngabarin gue satu berita yang sangat menyenangkan.

“Ron, Seok Woo, si weebtonist-nya Orange Marmalade mau ke Jakarta nih!”

“HAH YANG BENER GUE MAU NES!”

Kata ‘gue mau’ di kantor gue berarti “tolong ajak gue kalau lo mau ketemuan sama dia karena gue juga mau ketemu dia” atau “kasih lah gue tiket gratis kalau ada” dan semacamnya.

“Nanti ya gue tanya dulu kapan bisa ketemunya,” kata Agnes.

Dan bener aja beberapa minggu kemudian dia ngabarin lagi kalau dia sudah dapat jadwal buat ketemu sama Seok Woo. Dia dan teman-teman yang ada di ranah pekerjaan kami. SENENG!
*
*
Karena ini berhubungan dengan Korea, gue punya alasan untuk ikut Agnes (karena biasanya kan nggak bisa, Agnes sendiri lebih ke art dan buku-buku). Terlebih karena Seok Woo adalah webtoonist yang komiknya diangkat jadi drama Korea. Itu sudah jadi alasan yang kuat buat gue untuk ikut dan ketemu sama si Seok Woo ini.

Singkat kata Seok Woo akan jadi salah satu panelis di Pop Con 2015, Jumat 7 Agustus 2015 sampai hari Minggu tanggal 9 Agustus besok. Nah, gue ngintilin Agnes deh tuh buat ketemuan sama si Seok Woo. Gue udah punya beberapa pertanyaan di kepala yang pengen banget gue bahas sama orang ini.

Eh tapi bentar, dia ini sebenarnya cowok apa cewek sih?

“Nes, Seok Woo ini cowok apa cewek sih?”

Gue berpikir webtoonist-nya Orange Marmalade ini cewek karena pemeran utamanya kan cewek.

“Cowok, Ron,”

“Oh ajeossi-ajeossi ya pasti?”

“Nggak tahu. Kayaknya masih muda deh,”

“Oh... kakak-kakak,” kata gue lagi. Tidak bisa menggunakan kata oppa karena memang itu bukan digunakan oleh seorang cowok untuk cowok. Dan berusaha juga untuk tidak menggunakan kata hyong karena pengalaman pribadi pernah dimarahin orang Korea karena manggil dia hyong: GAK USAH SOK ARAB DEH SAMA GUE.

Iya. Lo harus seakrab itu dulu sama orang sebelum manggil dia oppa atau hyong.

Jadilah hari Jumat kemaren gue sama Agnes jalan ke Pop Con 2015. Udah nggak sabar pengen ketemu sama si Seok Woo ini. Kayak gimana sih orangnya? Ada banyak sekali orang Korea yang gue temui dan beberapa dari mereka sangat menyenangkan, meskipun beberapa juga ada yang menyebalkan. Kalau kata orang LINE-nya, si Seok Woo ini orangnya unik.

“Gimana ya gue harus ngejelasinnya, dia ini eksentrik,” katanya.

Yang kebayang di kepala ketika dia ngomong kayak gitu adalah mas-mas Korea berdandan gothic. Eyeliner tebel. Lipstik hitam. Rambut setengah pirang setengah hitam. Belah tengah terus masing-masing belahannya diberdiriin dan pake hair spray kualitas super yang keras banget kayak lem kayu. Terus dia pake baju item kayak drakula.

“Wah seru juga ya pasti,” kata gue.

Padahal sebenernya takut.

Tapi pas namanya dipanggil buat naik ke atas panggung. Lah, penampilannya tidak se-ekstentrik itu kok.

Seok Woo datang dengan dandanan khas orang Korea yang sering gue liat pas gue masih di UI: branded sneakers, kaoskaki yang hampir nggak keliatan, bulu kaki ada lah sedikit, celana pendek, t-shirt, rambut poni. Dia juga pakai kacamata yang semakin menunjukkan kalau dia ini sosok yang nerd (SOK TAU LO RON!)

Mungkin yang dimaksud mas-nya eksentrik tadi lebih ke kepribadiannya kali ya?

Oke karena hari ini adalah sesi tanya-jawab bukan sesi curhat dan mengenal dari hati ke hati, masalah kepribadian ya urusan masing-masinglah ya. Mari kita simak mas Seok Woo ini sebenarnya mau ngapain sih jauh-jauh datang dari Korea ke Pop Con 2015?

Gue tiba-tiba kepikiran sama Han Kang Woo ketika nama Seok Woo ini dipanggil. Bukan karena nama terakhirnya sama, tapi karena gue bisa manggil dia “Cakanim! Cakanim!” kayak Kang Woo. Iya ceritanya gue Kang Woo, dia Jang Jae Yeol.

Iyain aja biar cepet.

“Saya berterima kasih karena banyak yang suka sama Orange Marmalade. Berharap juga webtoon Korea yang lain banyak disukai seperti Orange Marmalade,” katanya. Formalitas. Inilah yang paling nggak gue demen dari wawancara resmi orang Korea nih. Selalu jawabnya formalitas kalo di acara-acara kayak gini.

Iya tapi itu baru pertanyaan pertama sih hahahaha

Sayangnya, di panggung Pop Con 2015 hari Jumat kemaren nggak terlalu lama si Seok Woo ini berbagi kisah soal proses kreatif dan segala macamnya soal Orange Marmalade. Sekali lagi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terlalu normatif(?) dan nggak menggelitik gitu. Karena nggak ada sesi tanya jawab sama penonton jadi ya telen aja mentah-mentah.

Selanjutnya Seok Woo ditanya bagaimana dia mengatasi writers' block, alias kondisi ketika seorang penulis bener-bener stuck dan nggak tau lagi harus nulis apa. Buat yang suka nulis pasti bisa relate sama yang ini hahahaha.

“Kalau misalnya buntu, saya istirahat dan mengosongkan pikiran. Dengan begitu nanti otomatis bisa dapat ide-ide baru,” katanya.

Gue diem sebentar. Apakah selama ini gue sudah mencoba tips itu ya?

Oh sudah. Gue kalo buntu, akan buru-buru ke kasur dan tidur. Niatnya supaya tenang dan dapet ide sih. Tapi hasilnya malah kebangun terus udah besok pagi dan udah harus masuk kantor. Batal lagi nulis review ‘Devil’-nya Super Junior #tjurhat.

Seok Woo juga ditanya tips bagaimana menjadi seorang webtoonist dan buat mereka yang baru memulai. Jawabannya lagi-lagi normatif(?), “Mulai aja dulu. Banyak dengerin cerita atau curhatan orang lain supaya dapet ide. Jadi komikus itu menyenangkan kok,” katanya.
*
*
Nah setelah itu acara di panggung bubaran, gue ngintilin Agnes ke tempat khusus yang ada sesi ngobrol-ngobrol lain. Di sana deh gue baru bisa kenalan langsung sama Seok Woo. Ternyata orangnya sangat menyenangkan. Secara penampilan sih memang sedikit nerd, juga nampak agak pemalu. Tapi ada kesan kalau dia tahu dia ini terkenal dan karyanya disukai, yang akhirnya memberikan aura kepercayaan diri yang sangat luar biasa gitu.

Apa sih bahasa gue.

Di sesi ngobrol lebih ‘intim’ itu ada lebih banyak lagi pertanyaan yang diajukan ke Seok Woo. Yang paling bikin banyak orang penasaran sebenarnya kan darimana dia bisa dapat ide bikin dunia vampir dan kenapa bisa kepikiran untuk meng-create ‘Orange Marmalade’.

Seok Woo cerita, pas masih kecil dulu katanya dia anaknya tuh jarang bergaul. Tipikal anak yang nggak punya temen. Bukan karena orang-orang nggak suka sama dia, dia ngakunya karena dia emang agak introvert dan kurang tahu bagaimana cara mencari teman. Akhirnya dia lebih suka sendirian di kamar.

Sampai sini gue yang, “Loh kak kita sama loh, saya juga dulu gitu loh pas anak-anak,”

Karena dia suka menyendiri akhirnya yaaa hobi deh mengkhayal gitulah ya kira-kira. (sampai sini gue juga yang, “LOH KAK KITA SAMA LAGI LOH! APA JANGAN-JANGAN KITA INI ADALAH.......”) Dan karena dia suka menggambar, akhirnya dia sering banget curhat ke gambar-gambar yang lama-lama jadilah komik. (sampai sini gue menyerah. Gue gambar garis aja masih ‘fals’ gimana mau gambar komik.)

Gue jadi nangkep gimana karakter Baek Mari itu kemudian muncul. Ternyata gambaran si Baek Mari yang nggak punya temen dan dijauhi sama temen-temennya karena dia vampir dan ‘berbeda’ dari kebanyakan orang itu terinspirasi dari kisah masa kecilnya si Seok Woo sendiri yang emang susah bergaul juga.

Eh bentar.

Apa jangan-jangan sebenarnya.....

Seok Woo ini.....................................................

(menyelamatkan leher) (pakai pasmina)
*
*
Usai sesi ngobrol rame-rame itu, kelarlah ini acara, tapi gue masih penasaran pengen tahu lebih banyak soal Orange Marmalade yang drama. Karena kan sedari tadi kita lebih fokus ngebahas soal webtoon-nya. Gue juga sempat tweet apa ada yang penasaran sama drama-nya kayak gimana dari sudut pandang di webtoonist, akhirnya setelah minta izin buat ngobrol sama Seok Woo ke panitianya, dan minta tolong translator buat menambah jam kerjanya, gue bisa tanya-tanya soal apa yang mengganjal di hati gue.

Beberapa pertanyaan soal “Kenapa Seolhyun?” “Kenapa Yeo Jin Goo?” “Kenapa cerita dramanya beda sama webtoon-nya?” “Apakah kamu ikut nulis skenarionya juga?” “Bagaimana pendapat kamu soal rating yang nggak bagus?” dan “Inspirasi Baek Mari ini darimana sebenarnya?” keluar begitu saja. Termasuk juga “Kalau bukan Seolhyun dan Yeo Jin Goo, kamu maunya siapa?” pun gue tanyakan. Dalam 7 menit, beberapa pertanyaan itu terjawab walaupun mungkin tidak sesuai harapan.

Tapi yang lucunya adalah ketika gue tanya soal Baek Mari.

“Ada nggak idol atau artis Korea yang kamu liat dan bikin kamu mikir kalau ‘Oh! Dia ini si Baek Mari!’ kayak gitu?”

Dia langsung senyum-senyum kecil. Berubah jadi senyum-senyum geli. Berubah jadi seringai. Berubah jadi ketawa lebar.

Sambil malu-malu dia jawab, “IU.”

“NA DO IU JOHAYO!” gue langsung nyamber dan dia, satu orang Korea dari LINE cowok dan satu lagi orang Korea dari WEBTOON cewek langsung ketawa. Agnes di sebelah gue langsung yang teriak kenceng “IU OOOO IU,” sementara gue masih berdiri dengan bangga bahwa ternyata tidak cuma gue yang suka IU di ruangan ini.

Yoksi, IU memang sangat disukai di Korea Selatan. HAHAHAHAHAHHA.

Setelah mendengar pengakuan Seok Woo soal IU, gue pun mendadak membayangkan IU yang jadi Baek Mari bukan Seolhyun (walaupun gue suka sih Seolhyun aktingnya sebagai Baek Mari yang bengang bengong galau sendiri pas banget). Karena pada kenyataannya webtoonist-nya aja terinspirasi dari IU gitu kan (dan fakta bahwa gue ngefans IU jadi makin bikin seneng denger pengakuan ini wakakakakaka gajelas banget deh senengnya padahal Seok Woo ini juga nggak kenal sama gue).

Obrolan kita berjalan dengan lancar tapi gue nggak bisa nulis hasil dari obrolannya wkakakaka bagian dari kerjaan jadi mesti di keep dulu sampai waktunya tiba. Tapi overall sebagai seorang webtoonist yang terkenal di beberapa negara berkat aplikasi LINE WEBTOON, Seok Woo bukan sosok yang angkuh atau jual mahal. Kalau gue bilang, dia tuh kayak cowok introvert kebanyakan yang seneng banget kalau ketemu orang banyak dan kalau berbagi cerita soal apa yang dia sukai dia akan banyak omong.

Only introvert can relate. LOL

Karena dia tidak jual mahal seperti halnya idola-idola Kpop berkulit mengkilat kayak kapur barus itu, ketika gue ajak buat selfie dia mau-mau aja. Baik hati dan tidak sombong banget lah pokoknya Mas Seok Woo ini. Ramah tamah dan berbudi luhur juga sepertinya.
*
*
Buat yang mau ketemu sama Seok Woo, dia masih di Pop Con 2015 di Jakarta Convention Center sampai tanggal 9. Hari ini, Sabtu 8 Agustus dia bakalan stay di booth-nya LINE WEBTOON. Nanti hari Minggu, 9 Agustus dia ada di booth Korean Cultural Center. Yang hari Minggu akan ada sesi fansigning. Sayangnya gue nggak bisa dateng buat minta sign dan kemaren mau minta tapi gatau sign di mana jadi yaudah bukan rejeki.

Mungkin nanti rejekinya dapat tanda tangan IU atau Suho. Amin Ya Robbal Alamin.
*

Hobi Ngomong Sendiri dan Sama Benda Mati

$
0
0
*
Siapa di antara kalian yang hobi ngomong sendiri?

Siapa di antara kalian yang kalau sedang diam, kepala kalian nggak bisa ikut-ikutan ‘diam’ dan kosong tapi selalu berisik dengan pikiran-pikiran random yang datang entah dari mana, entah dari zaman apa, entah dari sudut mana, menyerang tanpa henti sampai pada tahap kalian mengeluarkan ekspresi dalam bentuk senyuman, tertawa, atau bahkan mengumpat tiba-tiba?

Misalnya pas lo lagi random jalan sama temen cewek lo yang niatnya lo pengen jadiin pacar, tapi tiba-tiba lo inget sebuah adegan di drama Korea yang gemesin banget, terus lo random ketawa sendiri dan berujung ditinggalin sama si cewek untuk selamanya.

Atau ketika lo lagi duduk ngetik berita di kantor, tiba-tiba aja lo kepikiran sama kekesalan lo terhadap seseorang yang enggak ngebales KakaoTalk lo dan kemudian lo tiba-tiba ngomong kenceng, “YAUDAH SIH GAUSAH DIPIKIRIN KAYAK YANG PENTING AJA!”

Kalau ada yang kayak gitu, chingu, kita sama. KITA SAMA! ARE YOU ME?!

(Gue sebelumnya pernah posting soal ‘Ngomong Sendiri’ di Facebook. Sekilas soal isi postingan ini bisa dibaca versi lebih pendeknya di sini)

Gue dari kecil punya kebiasaan ngomong sendiri. Belum sampai tahap yang gue punya teman khayalan, tapi gue biasa ngomong sendiri. Gue ngomong dengan apapun yang ada di sekitar gue. Biasanya gue akan bicara dengan buku harian.

Xixixi iya, sampai di usia seperti sekarang ini gue masih punya buku harian yang terkunci dengan indah di sebuah sudut di kamar gue. Bahkan blog ini sebenarnya juga salah satu bagian dari buku harian itu tapi dalam versi yang berbeda. Tapi buku harian ini belakangan dicuekin. Alasannya, mungkin karena menulis dengan tangan bukan lagi hal yang mudah dilakukan buat orang yang kesehariannya lebih akrab dengan keyboard laptop.

Selain dengan buku harian, gue juga biasanya ngomong sama handphone, laptop, dan beberapa benda lainnya yang sering gue bawa ataupun ada di kamar gue. Makanya itu gue selalu memberikan nama ke benda-benda ini supaya gampang kalau misalnya mau ngomong tuh refer ke siapa. Walaupun sebenarnya yang tahu juga cuma gue.

Dulu gue punya handphone Blackberry Gemini yang gue kasih nama Mario. Nama ini akhirnya gue hidupkan menjadi sosok seorang laki-laki misterius di sebuah cerpen yang gue tulis beberapa tahun yang lalu (judulnya 'Accidentally You' bisa dibaca di sini).

Pernah juga gue punya handphone LG yang gue kasih nama Luigi. Simple-nya sih ini saudaranya Mario jadi supaya nyambung aja. Lagipula LG ke Luigi juga deket jadi ya disambung-sambungin aja (profil singkat Luigi). Terus gue punya Samsung Galaxy Mini yang gue kasih nama Sammy – ini Samsung pertama yang pernah gue punya. Sammy diambil dari kata Samsung.

Kemudian gue ganti ke Samsung Galaxy Wonder yang gue kasih nama Wonnie – Wonder ke Wonnie kan deket yah? Wonnie akhirnya gue kasih ke kakak gue buat dijadikan bahan eksperimen.

Handphone gue yang sekarang sebenarnya belom ada nama resminya. Tapi bisalah dia dipanggil Suho karena gue kemaren sempat endorse salah satu online shop yang memproduksi hardcase dan gue dikasih yang gambarnya Suho. Karena gue bias Suho jadi yaudah nyambung aja. Walaupun kesannya alay tapi yaudah, emang pada kenyataannya gue alay.

Laptop gue yang pertama namanya Eci. Mereknya dulu Acer dan laptop ini adalah bekas kakak cowok gue yang akhirnya rusak di tangan gue. Setelah Eci gue ganti lagi dengan Acer yang lain namanya Ciera. Ciera juga rusak di tangan gue hanya dalam waktu dua tahun sejak gue beli.

Kemudian gue beli lagi laptop kali ini ASUS dan gue kasih nama Suzy—sesederhana itu Suzy terinspirasi dari kata ASUS, SUS, SUZ, SUZY. Setelah satu tahun setengah, Suzy pun rusak dan gue ganti (kali ini gratis dari ASUS—gue akan post ceritanya lain kali karena ngeselin jadi nggak sanggup menceritakannya ulang) dan gue pun memberi laptop baru ini dengan nama Junmin.

Oh iya gue juga punya kulkas di kosan yang gue kasih nama Mikael. Sebenarnya asal katanya dari Mikail sih. Kenapa akhirnya kulkas ini dikasih nama Mikael, simpel aja, sesuai dengan tugas malaikat Mikail yang mengatur rezeki buat manusia dan menurunkan hujan, kulkas ini berguna bagaikan pemberi berkah disaat kelaparan. Pemberi rezeki dalam bentuk makanan. Pemberi hujan dalam bentuk minuman ke tubuh kurus gue yang semakin hari semakin menua ini.

Halah.
*
**
Benda-benda ini adalah yang paling sering gue ajak ngomong. Ketika Mario dulu menyebalkan misalnya, gue selalu marah-marahin dia sampai akhirnya dia bosen dan pergi dari gue (dibeli temen gue). Luigi juga gitu, dulu sering gue marah-marahin karena lemot. Lemot parah sih LG ini. Akhirnya dia juga pergi dari gue dan dipake nyokap. Sementara handphone yang sekarang jarang gue marahin karena memang memuaskan kinerjanya. Tapi dulu Eci, Ciera dan Suzy sering jadi sasaran amarah. Dan ya akhirnya dia rusak juga.

Gue pribadi punya takdir yang nggak terlalu mulus dengan barang-barang elektronik. Mungkin memang sudah garis hidup gue ya nggak awet kalau make apa-apa. Elektronik yang seharusnya bisa digunakan maksimal lima tahun, mungkin di tangan gue hanya awet dua tahun saja. Di saat benda-benda ini berada di ambang kerusakanlah atau misalnya ketika mereka menunjukkan tanda-tanda akan rusaklah tempat gue sering banget ngajakin ngobrol.

“Kamu tuh kenapa sih? Salah aku tuh apa? Kamu tuh nggak pernah aku pake buat ngapa-ngapain loh, cuma buat SMS-an doang, KakaoTalk-an doang, kenapa sih cepet banget lemotnya? Kamu mau aku jual? Nggak mau kan? Kalo nggak mau yaudah gausah betingkah makanya!” kata gue suatu hari ke Wonnie.

Dan dia pun nggak lemot lagi selama beberapa jam. Tapi abis itu lemot sampai tiga bulan berikutnya.

Atau misalnya ketika Suzy bermasalah kemaren gue sampe yang bete banget, “Ya sekarang bebas deh terserah kamu aja kalo emang kamu mau rusak yaudah rusak tapi nggak usah nyebelin dan bikin repot!”

Tapi karena gue bilang kayak gitu, kenyataannya dia malah merepotkan. Empat bulan dikacangin sama ASUS Service Center adalah pengalaman paling buruk sepanjang gue hidup dan menggunakan gadget. Gue akan ceritakan detail soal ini nanti.

Bicara dengan benda-benda yang ada di sekitar gue bukan lagi menjadi sebuah hal yang aneh. Ini sudah jadi kebiasaan. Kalau misalnya barang-barang ini hilang atau nggak ketemu, gue pasti yang, “Loh? Mana si Suho? Junmin liat Suho nggak?” sambil bongkar-bongkar kasur. Padahal Junmin juga nggak bisa jawab sama sekali. “Suho yaaaaaaaa~” sambil terus nyari. Kalo udah ketemu biasanya, “Buset, di situ ternyata. Kemana aja? Puas mainnya?”

Freak? Iya. Gue emang se-freak itu. Mungkin abis ini gue direkrut jadi member The Freaks bareng Aliando.

Bicara dengan benda mati mungkin memang terdengar aneh. Lalu bagaimana dengan kebiasaan bicara sendiri yang (ternyata gue baru sadar) sudah gue lakukan sejak lama?

Mungkin beberapa dari kita sering mengeluarkan komentar-komentar spontan yang sebenarnya enggak diniatin buat diucapin tapi terucap. Seperti misalnya ketika kita lagi online shopping dan melihat benda yang mungkin menarik perhatian, terus kita yang, “EH YANG INI LUCU!” dan ekspresi semacamnya.

Atau mungkin ketika sedang buka timeline Twitter terus ada yang nge-tweet foto bias kita di Kpop dan kita akan, “ANJIR ANJIR ANJIR INI KAPAN ANJIR?!?!?!” padahal niatnya enggak terucap tapi tanpa sadar kita mengatakannya dengan suara lantang.

Dalam kasus gue, bicara sendiri bukan hanya karena alasan-alasan itu. Tapi karena kadang-kadang kepala gue nggak bisa berhenti “bicara” dan “membisikkan” hal-hal yang gue sendiri enggak tahu datangnya dari lama. Kadang-kadang memang, kepala gue memaksa untuk mengingat kenangan-kenangan masa lalu yang sudah terjadi dan kemudian bikin gue jadi yang, “APAAN SIH?! NAJIS!” karena kalau dipikirin sekarang, ternyata apa yang kita lakukan di masa lalu itu sememalukan itu.

Kayak misalnya kemaren gue tiba-tiba inget adegan ketika gue dipilih jadi ketua kelas di kelas Sosiologi di kampus dan gue nulis email gue di papan tulis dengan huruf besar dan email itu masih alay. Sebut saja kayak 1n1_3ma1Lny4_r0N@yahoo.com. Dan itu gue lagi jalan di Mall dan tiba-tiba, “IH! BANGKE BANGET SIH APA BANGET SIH!!!! NAJIIISSS!!!” dengan suara keras sampai temen gue noleh dan, “HEH LO KENAPA?!” dan gue hanya menjawab dengan lambaian tangan ala Syahrini.

Enggak cuma soal apa yang sudah terjadi, tapi kadang-kadang kepala gue suka random mikirin hal-hal yang sebenarnya juga nggak terjadi. Kalo yang ini lebih ke kayak pengadeganan sebuah khayalan yang juga datang secara tiba-tiba tanpa gue sendiri ada usaha untuk membuat atau memunculkannya.

Nah, kalo yang ini biasanya gampang banget jadi bahan flashfiction atau fanfiction atau cerpen.

Kayak kemaren, gue lagi naik Gojek dari kosan ke Sarinah dan mendadak muncul adegan di kepala gue. Adegan yang terjadi antara seorang cewek dengan sosok misterius yang ada di sampingnya. Jujur nih, gue pas itu beneran monolog dengan diucapin gitu kata-katanya di belakang driver Gojek yang Alhamdulillah dia nggak denger sama sekali (atau dia denger tapi dia nggak mau tahu) (atau sebenarnya dia tahu dan dia berencana buat ceburin gue ke rawa-rawa karena dia pikir gue gila tapi keburu sampe Sarinah jadi batal):
*
Michael berjalan mengendap-endap menyembunyikan sebuah kotak di tangannya. Kotak itu sudah dipegangnya sejak pagi tadi. Diputar-putarnya di kelas dengan tidak sabar. Seperti menunggu waktu kapan dia akan menggunakannya. Kotak itu istimewa. Sepertinya Michael sudah menyiapkannya sejak beberapa hari yang lalu. Bentuknya kecil, tidak lebih besar dari ponsel Samsung keluaran terbaru. Warnanya pink dengan pita berwarna biru muda. Ada kartu berbentuk hati yang tergantung di salah satu untaian pitanya. Di dalam kartu itu mengintip tulisan yang sepertinya ditulis tangan olehnya.

Mata Michael tertuju pada seorang gadis yang sedang duduk di pinggir lapangan basket. Wajah gadis itu terlihat lelah dan penuh keringat. Baju olahraganya basah dan sekarang dia sedang berusaha menghabiskan satu botol air mineral yang diberikan oleh salah seorang temannya yang lain yang juga menggunakan seragam tim basket. Michael berniat memberikan kotak itu pada sang gadis. Namanya Jane.

Dari kejauhan Michael sudah memberikan sinyal ke salah satu teman Jane yang duduk tidak jauh darinya. Sepertinya laki-laki berponi tanggung itu sudah mengatur strategi dengan teman Jane, seorang gadis lain yang rambutnya dikuncir kuda. Setelah teman Jane menangkap sinyal Michael, ia berusaha untuk membuat Jane berdiri dan membelakangi arah kedatangan Michael nanti.

Ketua kelas 11-3 itu kini sudah berada kurang lebih satu setengah meter dari Jane. Dia mulai berjalan dengan ujung kakinya. Mendekati Jane dari belakang dengan kotak berpita itu disembunyikan belakang tubuhnya. Dengan sekali sentuhan di pundak, Jane menoleh dan dia langsung tersenyum.

Airin sudah tahu apa yang akan terjadi. Dia benar-benar tahu. Dia sudah mengikuti gerak-gerik Michael beberapa bulan terakhir. Apa istilahnya? Stalker? Sebut saja seperti itu. Semua media sosial Michael dibaca Airin dengan saksama. Tidak satupun dia lewatkan. Dan beberapa bulan terakhir yang ada di Path-nya hanyalah Jane, Jane dan Jane.

“Menyebalkan!” umpat Airin tanpa sadar. Sedari tadi dia duduk kursi beton di bawah pohon di depan gymnasium. Setelah empat bulan pendekatan, akhirnya Michael memberanikan diri mengungkapkan perasaannya pada Jane.

“Cowok jahat!” kata Airin lagi.

Dada Airin rasanya sesak. Bukan hanya karena dia melihat sendiri adegannya (Michael baru saja memberikan kotak itu kepada Jane dan Jane terkejut sampai menutup mulutnya dengan kedua tangan—“BERLEBIHAN!” umpat Airin cukup keras sampai salah satu anak yang duduk di kursi beton lain di dekat situ menoleh kepadanya) tapi juga karena Airin sudah tahu hal ini akan terjadi sejak lama.

“Tunggu saja, aku akan menjadikan kau milikku!” tulis Michael di akun Twitter pribadinya (yang terkunci dan dibuat untuk diikuti oleh teman-teman dekatnya saja) (Airin tahu ini karena secara tidak sengaja dia berhasil membajak satu akun teman Michael yang sama sekali lupa bahwa dia punya Twitter).

Sejak membaca itu, Airin merasakan kesakitan yang aneh di dadanya. Persis seperti apa yang dirasakannya ketika dia melihat Jane kemudian memeluk Michael setelah mengangguk (yang diartikan Airin sebagai tanda setuju. Ya sekarang mereka sudah resmi pacaran).

“Cih! Cewek jalang itu benar-benar!” dia mengumpat lagi.

“Menyebalkan ya?” tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki dari sebelah telinga kirinya. Udara di sekitar situ terasa panas tapi aneh.

Airin mengangguk cepat dan menjawab, “Banget!”

“Kalau aku jadi kau, aku sudah menjambak rambut cewek itu. Membenamkan wajahnya ke kloset toilet cewek dan menekan tombol flush,” kata laki-laki itu lagi.

“Itu juga yang ingin aku lakukan sejak kemarin!”

“Apakah kau pernah berpikir untuk membunuhnya? Dengan begitu kau bisa mudah mendapatkan Michael,” nada bicara laki-laki itu terdengar bercanda tetapi kata-katanya sangat serius.

“Entahlah... aku sempat berpikir akan memotong lehernya ketika dia sedang tertidur di gymnasium. Kau tahu kan dia suka sekali tidur, cewek itu maksudku... dia... tukang tidur padahal dia cewek. Tsk.” Airin meremas ujung roknya.

“Lakukan saja. Tidak perlu usaha keras. Sekali gerakan dan tidak ada lagi yang menghalangimu untuk mendapatkan Michael,” Airin tidak berpaling dari Jane dan Michael yang sekarang menerima tepuk tangan dari puluhan orang yang ada di sana. Dia juga tidak melihat bagaimana ekspresi laki-laki itu ketika mengucapkan kalimat terakhirnya. Tapi Airin merasa laki-laki itu mengucapkannya sambil tersenyum.

“Aku menyukai Michael sudah lama. Tapi kurasa dia juga tidak mengetahui keberadaanku. Kau tahu kan, ada jenis manusia yang diidolakan banyak orang, tapi bertingkah seolah dia bukan siapa-siapa dan dia akhirnya tidak menganggap orang lain seistimewa bagaimana orang melihatnya,” timpal Airin lemah.

“Ya sekarang saatnya dia tahu bahwa kau bukanlah cewek biasa yang bisa dia abaikan. Buktikan kalau kau bisa melakukan apa saja demi mendapatkan cintanya.”

Hening sejenak. Pikiran Airin dipenuhi dengan adegan-adegan seru seperti di sebuah film thriller. Bagaimana dia mengendap-endap seperti Michael tadi menuju tempat Jane berada. Bukan membawa sebuah kado melainkan pisau dengan ujung tajam yang siap menikam tenggorokan si cewek. Bagaimana kemudian Michael akan bisa didapatkannya dengan mudah karena sudah tidak ada lagi yang menghalangi. Sejauh yang Airin tahu dari pengalamannya menjadi stalker Michael, laki-laki itu tidak punya ‘cadangan’ kalau Jane misalnya menolak cintanya.

“Aku akan menunggu sampai kau mau,” tulisnya dalam sebuah kesempatan.

Airin tentu bisa saja membunuh Jane. Pikiran itu sudah ada sejak lama. Sejak pertama kali dia tahu Michael naksir anak basket itu.

Tetapi...

“Cinta itu... adalah kebahagiaan,” dia tiba-tiba teringat pada kalimat yang dibacanya dalam sebuah buku beberapa tahun lalu.

“Cinta itu adalah bahagia ketika melihat orang yang kau cintai bahagia... walaupun dia tidak bersamamu atau jadi milikmu,” kata Airin lagi.

“Cinta itu adalah mendukung orang yang kau cintai tanpa henti, tanpa berharap suatu saat dia akan membalasmu dengan cinta juga. Cinta itu.... adalah ketika kau duduk melihat orang yang kau cintai mengutarakan cintanya kepada orang yang dia cintai—dan itu bukan kau—lalu kau tersenyum karena mengingat semua pengorbanan yang ia buat sebelum ia mengutarakan perasaannya.” angin berembus pelan meniupkan ujung rambut Airin.

“Tapi semua itu tidak akan menyenangkan jika kau tidak memiliki orang yang cintai! Kau menghabiskan cewek itu, Michael akan jadi milikmu selamanya,” kata laki-laki itu lagi.

“Bagaimana jika tidak? Bagaimana jika dia tahu aku hanyalah stalker aneh? Bagaimana jika kemudian dia malah membenciku ketika dia tahu aku yang menghabisi pacarnya? Bagaimana caraku untuk menutupi kejahatanku? Lalu bagaimana jika setelah kekasihnya mati, dia justru sedih dan frustrasi? Bagaimana jika dia juga memutuskan untuk mati juga? Lalu apa yang tersisa untukku?” Airin kini menautkan jari-jarinya dan meremasnya kencang.

“Cinta adalah ketika kau tidak menyakiti orang yang kau cintai dengan perbuatanmu. Cinta adalah membiarkan orang yang kau cintai merasakan kebahagiaan, meskipun kau bukan bagian dari kebahagiaan itu. Dan sebesar itu aku mencintai Michael.”

Airin menghela nafas panjang, menoleh ke kiri dan tersenyum ketika dia tidak melihat siapapun duduk di sana. Ia lalu kembali mengalihkan pandangannya ke Michael dan Jane yang kini berpelukan (untuk kesekian kalinya dalam beberapa menit terakhir) sebelum bangkit dari kursi beton itu dan kembali ke dalam kelas tepat sebelum lonceng pukul empat berbunyi.

 Lo mungkin mikir, “Bagaimana bisa gue monolog sepanjang di itu di belakang sopir Gojek?”

Iya, memang monolognya tidak sepanjang itu. Narasinya dibentuk belakangan ketika gue turun dari Gojek dan gue tulis di pikiran gue dulu. Tapi yang gue ucapkan di atas motor saat itu adalah setiap dialog yang diucapkan oleh Airin dan si laki-laki misterius yang muncul tiba-tiba di sebelahnya dan kemudian menghilang dengan tiba-tiba juga.

Se-random itu loh gue kalau ngomong sendiri. Tapi yang gue sukai dari ke-random-an itu adalah karena kadang-kadang (enggak selalu) bisa menghasilkan kayak gini. Cerita-cerita pendek yang nggak terlalu penting dan nggak terlalu bagus, tapi seru buat ditulis dan gue seneng aja nulisnya.

Pernah juga ketika gue lagi ada di Angkot 04 jurusan Depok – Pasar Minggu, gue kepikiran buat nulis satu fanfic Baekhyun-Suho-Yoon Sohee yang bener-bener kilat banget munculnya. Idenya datang ketika gue melihat seseorang lewat di depan angkot dan papasan dengan orang lain. Ceritanya kurang lebih kayak gini:
*
*
Di sana dia duduk.

Gadis itu.

Entah bagaimana caranya dia bisa ada di depan mata Baekhyun. Kereta itu penuh sesak bahkan Baekhyun sendiri tidak menyadari, kapan dia bergeser dari depan seorang nenek yang sedang menggerutu karena pemuda di depannya masih tetap duduk sementara banyak wanita yang berdiri, ke depan seorang pria berusia empat puluhan yang sepertinya sedang bersama dengan selingkuhannya (terlihat perbedaan usia seperti, er, 10 tahun?).

Mata Baekhyun tak beralih dari gadis itu. Lima belas detik pertama dia seperti tidak bernapas sama sekali. Gadis itu seperti menyedot semua oksigen yang ada di kereta itu. Dada Baekhyun seketika seperti sesak. Rasanya seperti di tekan-tekan sesuatu.

Dia tak bisa menahan dirinya untuk tidak melihat ke arah si gadis. Dia tidak peduli apakah si gadis tahu dia sedang diperhatikan. Tapi Baekhyun ingin menikmatinya. Menikmati apa yang dilihatnya. Sesekali gadis itu menyibak rambutnya yang panjang sebahu dan mengekspos lehernya yang putih bagai pualam.

Baekhyun cukup yakin dia manusia dan bukan vampir, drakula atau sejenis kelelawar liar yang berkeliaran di siang bolong seperti ini. Tapi itulah kali pertama dia merasa seperti lapar ketika melihat leher mulus itu. Lapar bercampur haus. Rasanya seperti bercampur aduk.

Baekhyun melirik ke luar jendela, peron stasiun sudah terlihat. Tiba-tiba dia merasa risau.

“Tolong jangan turun di sini!” ucapnya dalam hati.

Tentu saja dia ingin lebih lama menatap wajah cantik itu. Membiarkan imajinasinya bermain melihat bibir pink yang tiba-tiba tersenyum karena sedang membaca sesuatu di ponselnya. Baekhyun ikut tertawa pelan. Buru-buru menutup mulutnya dengan tangan ketika dia merasa pria yang sedang berselingkuh di depannya itu mulai memerhatikannya yang bertingkah aneh.

Kereta berhenti. Baekhyun semakin khawatir. Hampir seisi gerbong turun saat itu. Baekhyun bahkan sempat kehilangan keseimbangannya karena terombang-ambing penumpang yang berjalan melewatinya. Dia kehilangan fokusnya terhadap gadis itu. Semoga saja setelah ini dia masih…..

Oh Tuhan masih menyayanginya!

“Aku akan ke gereja malam ini! Tuhan tunggu aku,” teriak Baekhyun dalam hatinya.
Gadis itu masih di sana. Masih bergerak anggun dalam setiap apa yang dia lakukan (baru saja dia menyumbat telinganya dengan earpiece dan Baekhyun mengeluarkan suara seperti jeritan lemah.

Bahkan… Hanya memasang earpiece saja dia terlihat anggun. Pikirnya.

Siapa yang bisa menolak gadis mempesona seperti itu? Pikir Baekhyun. Pasti banyak orang yang berani mati untuk mendapatkannya.

Saat itulah Baekhyun merasa yakin dia siap menikah. Menikahi gadis itu. Apakah usia 21 tahun masih terlalu muda untuk menikah? Pikirnya. Dia pernah membaca beberapa kali, sesuatu tentang pernikahan usia muda yang dilakukan di beberapa negara. Dia bisa menganut aliran itu kalau dia mau. Dia mau melakukan apa saja untuk gadis itu. Bahkan menikahinya sekarang juga. Atau apapun yang jelas agar dia bisa memiliki gadis itu selamanya.

Waktu berlalu terlalu cepat. Sekitar tiga atau empat stasiun sudah terlewati dan gadis itu masih di sana. Artinya mereka akan turun di stasiun yang sama karena memang stasiun ini adalah yang terakhir.

Assa! Dia bisa membuntuti gadis itu seharian ini. Suho hyong pasti tidak akan terlalu mempermasalahkan kalau tiba-tiba Baekhyun membatalkan janji bertemu hari ini. Suho hyong orangnya tidak bisa marah, bukan? Pikirnya. Baiklah. Dia sudah memutuskan untuk mengikuti gadis itu kemanapun dia pergi hari ini.

Karena kereta sudah hampir kosong, Baekhyun memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari posisi duduk tak jauh dari si gadis. Ketika stasiun terakhir sudah semakin dekat si gadis terlihat siap-siap akan turun. Baekhyun buru-buru berdiri dan berjalan ke depan pintu bersiap untuk turun terlebih dahulu agar tidak terlihat seperti membuntuti. Saat itulah ponselnya berdering dan kereta berhenti.

“Ya halo?” jawab Baekhyun. Pintu kereta terbuka. Dia bergerak turun dari kereta dan berjalan beberapa langkah.

“Kau sudah sampai?” tanya orang di ujung telepon.

“Ya hyong aku baru saja sampai.” Ah tolol dia seharusnya bilang dia membatalkan janjinya hari ini. Bukankah tadi dia sudah memikirkan hal itu? Dia menjejakkan kakinya ke tanah dengan kesal. Harusnya dia membuntuti gadis cantik tadi.

BODOH!

Baekhyun menoleh ke belakang, lalu ke depan lagi. Lalu ke kiri dan ke kanan. Dia kehilangan jejak. Gadis itu tak ada di sana. Di mana-mana.

“HYONG! AISH!” teriaknya.

“KENAPA TIBA-TIBA BERTERIAK?!”

“Ah sudahlah.”

Baekhyun mematikan ponselnya dan berjalan keluar dari stasiun. Setengah berharap dia akan bertemu dengan gadis itu entah di depan stasiun atau dimanapun.

Suho tiba-tiba mengiriminya pesan bahwa dia sedang berada di sebuah kafe tak jauh dari stasiun tempatnya sekarang. Baekhyun membalasnya dengan ‘oke aku akan segera kesana’ sambil terus menggerutu.

Hyong kau memang perusak suasana. Dasar ikan teri pendek.” Baekhyun menjejalkan ponselnya ke dalam kantong celana jins-nya dan berjalan cepat keluar stasiun.

Tak ada tanda-tanda gadis itu tak ada sama sekali. Sambil merengut Baekhyun berjalan mencari kafe sesuai alamat yang diberikan Suho dan disanalah dia duduk, laki-laki pendek berkulit seputih susu dengan senyum seringai aneh.

“Kau terlihat kesal, ada apa?” tanya Suho yang membuat Baekhyun semakin sebal.

Hyong kau harus membayar semua yang aku makan hari ini,” ujar Baekhyun sambil mengenyakkan dirinya ke kursi sambil menghela napas. Suho mengernyit tidak mengerti sampai akhirnya,

“Oppa!”
“Oh, Sohee!”

“Kau sudah lama menunggu?” tanya gadis bernama Sohee itu pada Suho.

“Tidak juga.” Suho menoleh ke Baekhyun yang memejamkan matanya sambil menggerak-gerakkan bibirnya dengan aneh. “Baekhyun-ah, aku ingin mengenalkanmu pada Sohee.”

Baekhyun membuka matanya dalam gerakan malas dan berdiri (juga dengan gerakan malas) sebelum dia mematung dan terdiam.

“Dia pacarku.” Kata Suho.

“Halo, Yoon Sohee.” Sapa gadis berbibir pink, berambut indah, berleher menawan, berpenampilan anggun dan ingin dinikahi Baekhyun beberapa menit yang lalu, mengulurkan tangannya.

Salah satu kebahagiaan yang nggak bisa terungkapkan dengan kata-kata adalah ketika gue bisa menuliskan setiap pikiran-pikiran random yang muncul di kepala gue dalam sebuah cerita semacem dua cerita di atas. Tapi seringkali enggak bisa. Kenapa? Enggak tahu.

Banyak ide-ide yang muncul pada akhirnya hanya berakhir dengan dialog nggak penting antara si A dan si B yang bicara lewat monolog gue. Dan anehnya, dialog si A dan si B (yang sosoknya hanya nyata di kepala gue ini) selalu muncul ketika gue sedang ada di jalan. Mostly ketika jalan kaki dari kantor ke kosan. Yang berarti sepanjang jalan itu gue akan ngomong sendiri sambil jalan.

Diliatin orang? Jangan tanya. Setiap kali gue lagi buka mulut buat ngomong dan ada yang sadar gue lagi ngomong sendiri, gue akan ketawa ngakak banget sampai kosan. Nggak paham. Tapi apakah kemudian gue merasa malu dengan hal itu? HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHA SAYANGNYA ENGGAK.

Gue tahu ini terdengar aneh, tapi ini beneran terjadi. Gue memang sering bicara dengan diri gue sendiri kadang-kadang, bahkan ketika karakter-karakter fiksi di kepala gue nggak muncul, gue suka bicara dengan diri gue sendiri.

“Ron, harusnya tuh gini, bukan gitu. Harusnya lo lebih begini bukan begitu.”

Ketika misalnya gue ngetweet hal-hal yang sensitif soal EXO misalnya, gue selalu berusaha untuk baca ulang tweet-tweet gue untuk mengevaluasi apakah berlebihan atau enggak. Dalam proses ini gue bisanya yang, “Liat lagi, siapa tahu emang menyinggung,” “Iya iya bentar gue backtrack,” “Yang ini kali yang menyinggung,” “Masa sih? Bukannya biasa aja?” “Hmm bener juga, mungkin yang itu?” “Iya yang ini sih kayaknya,” “Kok bisa sampe bikin orang marah gitu loh?” “Ya mungkin simply because I mentioned Kris,” “Oh bener juga. Berarti besok-besok gausah,” “Oke.”

Dan percakapan itu benar-benar terjadi, iya.

Selain itu, biasanya pikiran-pikiran random yang berujung dengan ngomong sendiri ini juga datang menjelang tidur. Pas kecil biasanya gue selalu melakukan ini untuk membantu gue buat tidur lebih cepat. Konsepnya sama kayak lo dengerin dongeng sebelum tidur gitu. Bedanya, ini dongengnya lo karang sendiri dan lo menceritakannya sendiri di dalam kepala lo. Karakter-karakternya lo bikin sendiri, bebas, siapapun yang lo mau. Karena gue biasanya kayak gitu.

Gue akan menggabungkan berbagai macam karakter yang gue tonton di kartun televisi, telenovela, novel yang gue baca dan beberapa komik yang karakternya memang menarik. Kemudian gue bikin dunia sendiri yang sebagian besar berujung pada sebuah rumah berlantai dua yang isinya Doraemon, Sailor Moon,  salah satu karakter dari komik ‘To Be Isami’, pemeran utama ‘Amigos X Siempre’ dan beberapa personel Westlife.

Mereka ngobrol, dengan dialog yang gue buat sendiri tentu saja, sambil main Play Station—yang gue nggak pernah punya ketika gue kecil—di ruang tamu sampai gue terlelap.

Gue nggak pernah ngeles kalau misalnya orang bilang gue ‘gila’ atau freak karena gue sering ngomong sama benda mati atau bicara sendiri. Ya, bebas aja sih orang nge-judge gue, sebebas gue nge-judge orang yang lewat di depan gue dengan tindikan dan tato misalnya. Nggak ada yang bisa ngelarang otak kita untuk berpikir buruk kecuali kita sendiri. Hak orang untuk nge-judge kita, hak kita juga untuk nggak peduli dengan judgement itu.

“Berbicara kepada diri sendiri bisa merupakan hal sangat normal, dapat pula merefleksikan persoalan psikologis yang memerlukan perhatian serius. Kita sendiri yang dapat menetapkan, apakah yang terjadi pada kita merupakan hal wajar saja, atau sudah berlebihan sehingga mengindikasikan kekacauan batin yang memerlukan bantuan ahli untuk mengatasi?” demikian yang ditulis di Kompas Health Online pada 12 Juni 2011.

Mungkin gue butuh bantuan ahli. Tapi sejujurnya yang sangat gue butuhkan saat ini adalah liburan dan pulang kampung.
*


EXO 2015: EXODUS [Chapter 2] #TAO

$
0
0
*
Gue cukup menikmati setiap jam yang berlalu di hari Kamis kemarin. Mungkin alasan terbesarnya karena gue bisa curi-curi nulis blog di jam kantor. Hehe. Jangan khawatir, pekerjaan gue selesai sesuai target kok sebelum akhirnya gue menghabiskan sekitar empat jam ngetak-ngetik ngarang bebas soal teaser Kai.

Setelah beberapa jam berlalu sejak posting-an pertama naik ke blog, secara mendadak--lagi-lagi di saat gue tidak siap dengan apapun--teaser berikutnya dirilis. Mengejutkannya lagi, yang dirilis adalah Dia-Yang-Namanya-Kalo-Gue-Sebut-Kadang-Gue-Sendiri-Suka-Kesel-Soalnya-Pasti-Keinget-Dia-Lari-Lari-Di-Namsan-Tower-Sambil-Teriak-Teriak-Genit.

KZL.

Sesuai tebakan, tapi tidak sesuai harapan. Padahal sebenarnya teaser kedua itu harusnya kan D.O gitu biar KaiSoo feels-nya berasa. Tapi ya apa daya karena EXO adalah grup yang terdiri dari orang-orang Korea dan Tiongkok, jadi harus adil. Abis member Korea, harus member Tiongkok. Giliran. Biar nggak dibilang rasis.

Kalo dibilang tebakan gue bener sih sebenarnya ya... gimana ya... gue sendiri sebenarnya suka asal ngomong, terus kejadian. Suka nggak sengaja mikir apa, terus kejadian. Kadang-kadang ngeri, kadang-kadang seru juga. Tapi seringkali zonk.

Tapi siapa tahu sebenarnya memang gue ini keturunan peramal kan gitu ya. Siapa tahu kakek buyutnya nenek buyut saudara lain ayah dari neneknya kakek buyut gue dulu bisa ngeramal. Terus bakat itu turun ke gue. Kan kita gak pernah tahu. Susah juga buat nyari tahunya.

Jadi suatu hari gue pernah coba membuktikan kalau tebakan gue terkadang memang bisa tepat.

Gue beli CD 'Overdose' barengan sama Dito. Dia pengen dapet photocard D.O dan gue pengen ngejer Photocard Baekhyun. Gue kalo beli CD selalu K dan M kan dan kalo M gue pasrah aja dapet siapa aja (tapi karena pasrah ini gue selalu dapet Tao. Jodoh emang gue sama bias gue yang satu ini) (PFT BIAS) (PFFFTTTT).

Waktu CD-nya sampe, gue ambil secara random salah satu CD versi K. Dengan harapan kalau gue akan dapat Baekhyun. CD-nya beneran masih di segel. Nah, biasanya gue sial tuh di saat kayak gini. Milih apa-apa biasanya gue dapet apa yang gue nggak pengen. Bener aja, pas gue buka itu isinya photocard D.O.

Gue minta Dito dateng ke kantor buat ambil CD-nya dia karena gue nggak mau membongkar CD orang. Jadi niatnya CD itu biar dibuka sama dia sendiri tapi di depan gue gitu biar gue bisa merasakan eksaytmen(?) saat CD-nya dibuka.

"Buka sekarang di sini, ini isinya photocard Baekhyun soalnya," kata gue. Tahu dari mana? Entah. Asal ngomong aja.

Tapi pas dia buka, beneran Baekhyun.

Gue sendiri tercengang.

Di lain kesempatan gue berseloroh bilang, "Iya sekarang boleh aja gue jomblo, liat aja besok pagi gue pasti dapet pacar," berharap kalau apa yang gue katakan bisa jadi kenyataan seperti halnya apa yang gue tebak-tebak soal photocard Baekhyun.

Tapi ternyata gagal.

Akhirnya gue memutuskan untuk pacaran sama photocard.
*

*
Kembali ke teaser Dia-Yang-Namanya-Kalo-Gue-Sebut-Kadang-Gue-Sendiri-Suka-Kesel-Soalnya-Pasti-Keinget-Dia-Lari-Lari-Di-Namsan-Tower-Sambil-Teriak-Teriak-Genit, sebenarnya pola perilisannya sedikit terbaca di awal. SM jelas ingin mengulang bagaimana mereka merancang perilisan teaser demi teaser di era 'MAMA' dulu.

Kenapa kemaren gue pilih Tao sebenarnya ada dua alasan. Yang pertama memang setelah teaser Kai dan mas Karambol (kenapa Karambol? Baca di sini) dirilis pas debut 'MAMA' kan langsung teaser superkeren-dan-belom-keliatan-cengengnya Tao tuh. Jadi ya mungkin SM mau mengulang hal yang sama. Alasan yang kedua karena di flashback-nya Kai kan ada Tao-nya juga yang pertama muncul. Kemungkinan memang akan berlanjut ke Tao dan di Barcelona.

Dan bener aja. Tao.

Awalnya memang gue yang,
"Ah, kenapa sih Tao!"

"Ah udahlah gausah heboh. Cuma Tao ini,"

"IH KENAPA SIH TAO KENAPA GAK SUHO?!"

"Ah elah si Cabe Barbados, yang lain kek siapa gitu..."

Tapi setelah gue nonton videonya.

ALLAHU AKBAR YA TUHAN SEMESTA ALAM.

LAH KOK INI VIDEO CABE BARBADOS (KALO NGGAK LAGI DI NAMSAN TOWER) KEREN BANGET.

*masukan foto karikatur manusia sedang berbaring dengan air mata bercucuran*

Sejak menonton video itu sudah dipastikan kalau Tao adalah Cabe Barbados paling keren di seluruh jagad raya. Asal jangan ajak dia ke Namsan Tower aja.
*

*
Tarik nafas dulu. Kemudian hembuskan pelan-pelan.

"Enggak, Ron. Enggak kualat kok,"

Serius enggak.

TAPI SEKALI LAGI DEH YA INI VIDEONYA KEREN. BANGCAT.
*
*

Oke jadi kisah perjalanan pencarian 9 forces yang tersisa berlanjut. Dia akhir video Kai kemarin, ada suara deringan telepon yang mengisyaratkan sebuah panggilan. Mungkin itu telepon dari The Tree of Life buat Kai supaya Kai segera mengumpulkan lagi 9 forces yang lain.

Ngeri gak, pohon kalo udah berada di tingkat kekeramatan tertentu terlebih kalau sudah akut bisa nelepon-nelepon. Besok-besok mereka mungkin punya Twitter terus pake Snapchat juga.

Awalnya mungkin kita sendiri nonton videonya Kai agak kebingungan. Sebenarnya maksud lo begaya di London tuh apa? Tapi di video Tao kemudian kita mendapat sedikit petunjuk maksud dan arah serta kisah dari teaser demi teaser EXO ini.

Sinyal-sinyal dikirimkan ke Kai lewat sebuah komunikasi khusus yang hanya bisa dilakukan oleh 10 forces yang tersisa. Kayak gimana sih, telepati gitu.

"Pokoknya Jongin, setelah lo puas gegayaan di London lo langsung cari yang lain! Bukan! BUKAN KIM KARDASHIAN YANG LO CARI TAPI 12---EH SALAH--9 MEMBER YANG LAIN! IYA itu maksud gue yang punya kekuatan-kekuatan debus, betul, good luck, Nini~"

Kira-kira begitu.

Gue sendiri awalnya mikir oh nanti mungkin Kai akan ke Barcelona dan bertemu dengan anggota 10 forces yang lain. Tapi kalau Kai muncul di teaser member lain, kayaknya alur ceritanya jadi terlalu cepat. Dan for the sake of epicness(?) yaudah dipanjang-panjangin aja teasernya biar banyak.

Bukankah kita suka sama yang banyak-banyak. Asal jangan banyak-banyak lawsuit aja.

Lokasi kemudian beralih ke Barcelona, persis seperti petunjuk yang dilepas Kai di Instagram-nya. Barcelona jam 10:10. Kafe baru buka, eh Tao udah nongkrong cantik aja sambil ngopi dan baca koran. Antara dia emang rajin bangun pagi atau dia yang punya kafe atau parah-parahnya dia tukang bersih-bersih kafenya. Bisa jadi.
*
**
Setelah gonjang-ganjing dunia persilatan dan berbulan-bulan sejak mereka berhasil keluar dari Maze, Tao berusaha untuk meringankan beban pikirannya. Meringankan rasa sakit hatinya karena ditinggal oleh rekan bermanja-manjanya ke Praha. Barcelona dipilih Tao sebagai kota tempat tinggalnya sementara.

Setelah kejadian di dalam Maze, Tao sudah bersumpah kalau dia nggak mau lagi berhubungan sama orang-orang dari masa lalunya. Terlalu dalam luka yang digoreskan mereka. Makanya dia lari ke Barcelona supaya bisa mudah lupa dengan semuanya. Menjalani kehidupan sebagai manusia apa adanya, ditambah lagi rasa sakit hati yang membara, Tao perlahan kehilangan kekuatannya.

Nggak usah heran. Kekuatan Tao memang kadang datang kadang pergi tergantung emosi. Anaknya labil. Kadang manly, kadang jadi Hello Kitty. Di antara 10 forces yang lain, dia adalah yang paling rapuh. Tapi di saat yang sama kekuatannya yang paling kuat. Sosok penting, bisa dikatakan begitu.

Sejak kekuatannya memudar, dia juga hilang kontak dengan 9 forces yang lain. Dia clueless, bagaimana cara mengembalikan kekuatannya. Sejak saat itu, "Mungkin memang sudah waktu jadi manusia normal yang suka lari-lari cantik di Namsan Tower," pikirnya.

Sebenarnya dari awal dia masuk ke kafe itu, Tao sudah dihinggapi perasaan-perasaan tidak tenang. Ketidaktenangannya semakin menjadi-jadi ketika dia membaca berita di koran hari itu.
*
*

"El cometa esta apareciendo en diez ciudades de todo el mundo," Tao membaca dalam hati. Dieja.

"Naga bangsat, ini artinya apa," dia menghujat kemudian diam-diam membuka google translate.

"Komet mendekat di sepuluh kota di seluruh dunia,"

"MAMPUS GAK LO ADA KOMET MAU NABRAK BUMI DI SEPULUH TITIK!"

Kemudian dia melihat foto yang ada di koran itu. Menghitung jumlah komet yang tertangkap kamera. Apa benar sepuluh. Siapa tahu dua belas. Siapa tahu kometnya khilaf. Tapi ternyata benar sepuluh.
*
*
Perasaannya udah makin nggak enak. Entah kenapa dia merasa dalam bahaya. Entah merasa dia merasa semua orang yang ada di sepuluh kota di seluruh dunia ini sedang dalam bahaya. Kalau dia tidak melakukan sesuatu dengan kekuatannya yang superkeren dan bikin gue iri itu, dunia akan hancur.

Sebuah kejadian mistis tiba-tiba membuatnya terkejut. Ala-ala film horor amerika, tiba-tiba saja bohlam di kafe itu meledak. Tapi yang lebih aneh lagi, ketika bohlam meledak tiba-tiba seisi kafe mendadak mematung. Kecuali dia.

OH YES BABY MY POWER IS BACK.

Ternyata salah satu cara untuk membuat kekuatannya kembali adalah ketika dia berada di bawah ancaman atau berada dalam kondisi bahaya. Ya tapi kekuatan boleh kembali, tapi luka dihati siapa yang bisa mengobati.

Setelah ledakan itu dia merasa lebih baik sekarang. Dia merasa kuat lagi. Peduli setan sama cowok Praha yang lagi nge-date sama sutradara. Sekarang yang lebih penting adalah menyelamatkan dunia.

Kepalanya sekarang penuh dengan bisikan-bisikan yang memintanya untuk kembali bergabung dengan 9 forces yang lain. Setidaknya mengumpulkan dan mencari mereka yang terpisah. Dengan penuh gaya dan sok-sok serius dia berjalan keluar dari kafe, sementara itu kafe lagi freeze karena kekuatannya. Dia juga memanfaatkan momen berhentinya waktu itu untuk kabur karena uangnya sudah habis dan nggak bisa bayar kopi yang tadi diseruputnya.
*
*
"Ah cuma satu seruput masa bayar penuh. Mending kabur aja mumpung lagi pada mematung," begitu katanya licik dalam hati. Diapun berusaha berlari normal dalam celana ketat kotak-kotak hitam putih itu dan keluar dari kafe. Mengikuti bisikan-bisikan yang ada di kepalanya. Memulai lagi perjalanan penting untuk menyelamatkan dunia.


Konsep 10 forces keluar dari maze dan terpisah itu sebenarnya cuma karangan gue doang. Tapi kalo dipikir-pikir kok ya nyambung juga. Jadi yaudah disambung-sambungin aja. Nah dari video Tao ini gue jadi sedikit ngerti deh soal kisah hidup pasca lawsuit ini.

10 orang yang keluar dari maze itu bebas dari pintu yang berbeda-beda yang kemudian membuat mereka terpisah. Asumsinya maze-nya bener-bener seluas dunia. Semuanya terpisah ada yang keluar di London ada yang keluar di Barcelona.

Di koran yang dibaca Tao, ada komet yang sedang menuju bumi dan akan jatuh di 10 kota yang berbeda di seluruh dunia. Jelas di sini salah satunya Barcelona karena ada Tao di situ. Sementara London mungkin akan jadi tanggung jawab Kai.

Sumpah Kai di sini supersibuk (peduli banget gue sama kesibukannya Kai). Selain nungguin komet di London dia juga harus nyari 9 forces yang lain. Tapi karena dia bisa teleportasi ya gampanglah ya pindah-pindah sesuka hati. Kecuali dia harus naik Kopaja dari London ke Barcelona mungkin bisa makan waktu bertahun-tahun.

10 komet itu nantinya akan jadi tanggung jawab si 10 forces ini. Walaupun bumi bukan planet mereka, tapi mereka sudah menghabiskan waktu-waktu yang indah di bumi. Mereka sudah bertemu dengan fansite-fansite kaya raya yang dengan ikhlas ngasih sepatu mahal, macbook mahal, baju mahal dan semua barang mahal. Mereka nggak mau bumi yang indah dengan para fansite yang murah hati ini hancur.

"Maka mari kita selamatkan bumi demi kelangsungan hidup fancy dengan barang-barang mahal!"

*
Nggak bisa bohong ini video Tao emang keren banget. Gue harus mengakuinya bahwa selain kekuatan Kai (dan Luhan, tapi miane miane nih ya yang keluar gausah banyak-banyak dibahas ajalah), kekuatannya Tao adalah yang paling bermanfaat buat khalayak ramai. Terlebih ketika ada komet yang akan jatuh ke bumi gini.

Sebenarnya Tao sama Kai berdua udah bisa menyelamatkan dunia tanpa harus ada kekuatan air, api, es batu Queen Elsa segala. Ya kan Tao tinggal menghentikan waktu dan menghentikan si komet. Kai tinggal megang kometnya dan berteleportasi ke planet lain.

Masalah kelar. Tapi kalo secepat itu kan jadi nggak seru. YA TEASER SUHO GAK MUNCUL-MUNCUL DONG YA. Jadi yaudah terima aja ceritanya nanti akan diumbar lebih lanjut di teaser selanjutnya.

Teaser Tao ini kualitas 1080p banget bening dan berasa gitu aura mistisnya. Apalagi pas adegan dia jalan keluar kafe dan nabrak pecahan-pecahan bohlam tanpa terluka itu. Beuh... hilang sudah image Namsan Tower-nya.

Teaser Kai yang kemaren gambarnya sengaja dibuat jelek banget. Kayak video 3gp jaman-jaman Nokia 6600 gitu. Itu sebenarnya judulnya 'Pathcode #Kai' atau 'Cowok_Lagi_Main_di_Atas_Atap_di_London.3gp'. Mana udah gitu gambarnya item putih kan. Keliatan banget rasisnya. #eh

Kali ini gue sangat terkesan dengan SM karena mereka sangat detail di video ini. Koran itu dibuat dengan sedemikian rupa dan terlihat nyata gitu. Ditambah lagi akting Tao yang di luar dugaan sangat keren banget, meyakinkan kalo sebenarnya dia benar-benar nggak ngerti tulisan yang ada di koran itu sama sekali.

Tapi bukan berarti tidak ada hal-hal yang juga agak membingungkan.

Kenapa waktu bohlam itu meledak, yang sadar dan berlindung cuma Tao? Bukankah waktu berhenti secara tiba-tiba setelah itu meledak kan? Jadi harusnya orang-orang yang ada di kafe itu juga dengar dan merasakan dong sensasi ledakannya.

Nggak mungkin kan mas-mas yang lagi main laptop itu pasrah berewoknya dicukur paksa oleh pecahan bohlam? Nggak mungkin juga kan om-om yang lagi baca buku itu merelakan kepalanya ketancep pecahan beling?

(Esumpah pas ngetik ini gue deja vu dan ngerasa pernah melakukan hal ini sebelumnya)
*
*
Tadinya sih gue juga pengen komentar soal kenapa listrik di kafe itu masih hidup sementara ada ledakan kayak gitu. Nggak korslet apa gimana gitu listriknya? Lampu-lampu yang lain masih nyala soalnya. Tapi kemudian gue inget kamar kosan gue dulu lampunya pernah meledak juga dan tidak ada yang terjadi, jadi yaudah mungkin memang ini keajaiban alam. Aku mempercayainya.


Detail lain yang gue suka adalah ketika pekerja kafe-nya di syuting dan fokus ke jam tangannya yang berhenti. Enggak tahu kenapa tapi pas nonton itu gue yang, "UWOOOOOOOOOOO," Tapi tetep lebih "UWOOOOOOOO," ketika Tao berjalan melewati pecahan-pecahan bohlam yang melayang-layang di udara sih.

Terus.... Apa ada yang perhatiin ini?
*
*
Di meja Tao itu ada Galaxy S6 Edge juga warna putih yang lupa dibawa lari sama Tao.

KESEL GAK LO. YA GUE TAHU LO ORANG KAYA TAPI YAELAH.... NGEHEK BANGET GAK SIH HAPE MAHAL DITINGGAL. TADI NIATNYA MAU NGGAK BAYAR KOPI MALAH NINGGALIN HANDPHONE TERMAHAL DARI SAMSUNG. KAN KZL. JANGAN SOK KAYA DEH ITU BARANG SPONSOR JUGA KAN (ATAU DARI FANSITE KAN) (MALAH NYINYIR)
*
*
Oh iya satu lagi, ada perubahan tiba-tiba di tulisan yang ada di koran yang dibaca Tao itu. Sebelum angka '3380 : ?' muncul, sebelumnya di situ ada kata Asia. Lengkapnya: "Fenomenos extranos descubiertos en Asia" yang artinya "Fenomena aneh ditemukan di Asia". Gue rasa karena nggak mau rasis jadi ini diganti dengan kode-kode yang kemungkinan nanti akan berguna di lain hari.
*


*

Anyway 3380 itu artinya apa sih? Seharian ngubek-ngubek internet, gue hanya mendapatkan fakta bahwa angka ini merupakan kode pos untuk Victoria - Australia - mungkin ada teaser yang nanti lokasinya di Australia.

Sementara itu.... teaser Chanyeol di Arizona....

HOLY CRAP!
*

EXO 2015: EXODUS [Chapter 3] #CHANYEOL

$
0
0
*
Pernah nggak sih lo ngerasa sendiri? Maksud gue, berada dalam kondisi yang benar-benar terasa seperti: walaupun elo berada di keramaian, tapi lo tetap aja kesepian? Kadang-kadang gue merasakan hal seperti itu. Belakangan ini, malah bisa dibilang sering.

Beberapa orang yang gue tanya bilang kalau ini adalah efek nggak punya pacar. Tapi, masa sih?

Waktu SMA dulu, gue selalu merasa pelajaran Sejarah dan Matematika adalah yang paling sulit. Gue sama sekali enggak pernah suka pelajaran Sejarah karena (1) materinya kebanyakan, (2) membosankan, (3) harus dihapal nggak bisa dikarang seperti lo ngarang fanfiction atau cerita demi cerita teaser EXO dan gue adalah orang yang paling nggak bisa menghapal materi pelajaran.

Suruh gue hapalin apa yang terjadi sepanjang hari ini dan tulis itu semua maka gue akan tulis, suruh gue hapalin bagaimana wajah orang yang baru gue ajak ngobrol di busway hari ini maka gue akan jabarin. Tapi kalo hapalin materi Sejarah, yah, bunuh saja Tao di rawa-rawa.

Sementara Matematika sendiri butuh pemahaman mendalam dan latihan demi latihan mengerjakan soal supaya terbiasa.

Tapi setelah lulus SMA, ternyata sulitnya menghapal materi Sejarah dan mengerjakan soal Matematika masih lebih mending daripada menghadapi segala macam persoalan dalam hidup.

Mencari Integral ternyata lebih mudah dari mencoba untuk menebak-nebak jalan pikiran orang yang tiba-tiba sikapnya berubah sama lo, lebih mudah dari ketika lo berusaha menempatkan diri di antara orang yang lagi marah sama lo tapi lo nggak tahu dia marahnya kenapa.

Lebih mudah mengerjakan soal dengan rumus yang sudah pasti daripada memahami kenapa orang bertindak buruk sama lo padahal selama ini lo pikir lo sudah sangat baik terhadap dunia (tapi ternyata tidak cukup baik di mata orang), dan memahami kenapa kadang-kadang lo merasa kesepian padahal sedang ada di tengah keramaian.

Gue rasa itu lebih dari sekedar efek nggak punya pacar.

Tidak lagi disibukkan dengan mengerjakan soal-soal Matematika ternyata justru membuat kita disibukkan dengan hal-hal yang lebih ribet yang bernama Masalah Kehidupan. Dan kemudian tibalah kita ke masalah yang paling besar dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara belakangan ini adalah: baper dan begal.

Apapun bisa bikin baper, termasuk juga teaser Chanyeol ini. Tapi Alhamdulillah di teaser ini dia nggak di begal, justru dia yang membegal hutan dengan membakarnya.

Biadab kau Park Chanyeol.
*

*

Chanyeol merasa hidupnya setelah keluar dari Maze sangat sangat sangat sulit. Kadang-kadang dia ingin menyanyikan lagu plagiat grup Bahar Bahar itu sambil bergaya centil "Aduh pusing pala barbie pala barbie ow ow ow~". Tapi apa daya dia bukan Tao yang suka sok-sok centil. Rasa pusing belakangan ini sudah seperti ditendang-tendang naga biadab. Apalagi sekarang dia harus jauh dari orang-orang yang sudah bersama-sama dengannya beberapa tahun terakhir.
"Baekhyun......"

"Kyungsoo................"

"WuyifASKGGADGHDQWHDHWKDHWKDGJWHWHHXHXXXXXXXXXXX
"

Tentu saja itu bukan hal yang mudah. Hari-hari berlalu di luar maze setelah gonjang-ganjing itu bukanlah hal yang mudah.

Dia bahkan berpikir, kalau boleh, dia lebih memilih untuk tetap tinggal di dalam maze saja. Soalnya, di sana kan dia bisa tetap bisa bersama Kr----ah.... AH! Kenapa sih, harus dibahas-bahas lagi si pengkhianat negara. Biarkan saja dia hidup bersama Kapak Naga Geni 212 di Praha sana!

Ya ngapain gitu mikirin orang yang bergabung dengan musuh demi sebuah Ilmu Hembusan Api Membelah Nusantara. Buang-buang waktu. Pft.... Ilmu Hembusan Api Membelah Nusantara pantat kuda!

Kadang-kadang Chanyeol merasa ingin membakar orang itu hidup-hidup. Tapi.... Ah.... Apalah artinya membakar masa lalu kalau toh sisa-sisa abunya masih juga melekat di hati. Terhirup hidung yang kemudian melekat di dinding-dinding hidung jadi upil. Nempel di paru-paru bikin kanker. Intinya masih ada aja sisanya.

Perpisahan memang bukanlah hal yang mudah. Semua orang bisa move on dari sesuatu tapi belum tentu mereka melupakan detail kisahnya. Perasaannya mungkin sudah hilang, tapi setiap detail yang terjadi besar kemungkinan masih tersimpan meski sudah dikubur dalam-dalam.
*
*
Chanyeol keluar maze dan tiba-tiba saja berada di Phoenix, Arizona. Sembilan temannya yang lain sepertinya sedang menyebar di seluruh penjuru dunia. Semua memutuskan berpisah di pintu maze yang berbeda. Mencoba untuk mengobati hati yang rasanya sedang terluka karena Mei dan Oktober satu tahun sebelumnya.

Ya... paling nggak dia tetap bisa merasa keren. Keluar pintu maze dia langsung ada di kota Phoenix. Pas dengan sosok lain yang ada dalam dirinya. Yang ngasih dia kekuatan untuk bisa nyemprot api di sana nyemprot api di sini. Phoenix, si burung penguasa api.

Ya tapi.... apalah artinya menguasai api jika hidup sendiri.

Sejak keluar dari maze, tidak pernah ada satu orangpun yang mengajaknya bicara. Kecuali mbak-mbak mini market ketika dia lagi beli obat diare. Atau mamang-mamang tukang parkir waktu dia misalnya nggak sengaja ngejatuhin recehan pas turun dari bis kota. Makanya dia beberapa bulan terakhir memutuskan untuk tinggal ajalah di hutan.

"Gue bisa lebih keren dari Edward Cullen," ujarnya dalam hati.

At least, dia masih tetap terlihat kece dengan pakaian ala mamang-mamang Korea gitu. Satu-satunya benda mahal pemberian seseorang di masa lalu yang bermanfaat kala kedinginan oleh angin semilir belantara. Hidup sendirian di hutan boleh aja, lari-lari jalan-jalan sendirian di tanah kosong boleh aja, tapi tetep harus stylish. Biar nanti di Instagram bisa pake hashtag OOTD (Outfit Of The Day). Atau lebih tepatnya OOELFPCY (Outfit Of Everyday Life For Park Chan Yeol). Karena dia cuma itu aja gak bisa ganti-ganti.

Eh tapi dia lupa dia nggak punya hape. Boro-boro mau selfie terus upload Instagram.
*
*
Hutan ini juga sebenarnya bukan tempat pilihannya. Tapi dia penasaran. Ada sesuatu yang narik dia buat datang ke hutan ini terus. Padahal di Phoenix banyak tempat lain yang lebih bergengsi. Tapi hutan ini kayaknya udah mentok aja gitu. Selain itu... dia suka sering ada yang bisikin buat dateng ke hutan ini.

"CCCCHHHHAAAAAAAAANNNYYYYEEEEOOOOOOLLLLLL~~~~~ GIGIIIII OOONNNTTTAAAAAA~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~DATANGGGLAAAAH KEMAAARRRRRIIIIIII~~~~~"

Jangan tanya dia itu suara siapa. Dia juga bingung. Tapi suara ini dateng terus. Tiap hari kedengeran terus. Sampai-sampai dia kalau malem enggak bisa tidur. Dia bingung sendiri sekarang sebenarnya dia itu jelmaan Phoenix atau Kelelawar. Soalnya malam-malam dia selalu melek kelayaban dari satu pohon ke pohon lain. Kalau siang malah tidur.

Mending gitu suaranya merdu. Ini suaranya serak-serak-becek-serem gitu.

"CCCCCCHHHHAAAANNNNNYYYEEEEEEOOOOOLLLLLLL~~~~ GIGIIIII OOOONNNTAAAAAAAA~~~~"

Mungkin dia adalah makhluk sejenis Tokek Koreng. Atau dia curiga itu sebenarnya Mulan Jameela lagi mabuk asmara.

Tapi anehnya, di suatu sore, sekitar pukul 17 lebih 12 menit, sesuatu mengganggu tidur siangnya. Suara itu tidak lagi memanggilnya dengan bisikan-bisikan nama Gigi Onta. Tapi bisikan-bisikan lain. Seperti sebuah pertanda. Ada sesuatu yang aneh akan terjadi. Ada sesuatu yang besar dan membuat gempar seluruh dunia.

Chanyeol mulai merasa bahwa bisikan itu ternyata tidak semenjijikan suaranya, ketika dia bangun dari bobok-bobok siangnya dan menemukan bahwa jam gantung keramatnya berhenti seketika. Itu pertama kalinya jam itu berhenti bergerak.
*
*
Tidak. Jam itu tidak pernah rusak sebelumnya. Selama berbulan-bulan setelah keluar dari maze, jam itu berfungsi dengan baik. Walaupun keliatan kuno, tapi jam itu berharga. Jika jam itu berhenti berfungsi maka itu berarti dua hal:

1. Bumi sedang gonjang-ganjing karena semua orang diare masal akibat kebanyakan makan Cabe Barbados,
2. Kekuatan si penguasa waktu sudah kembali. Iya. Dia yang memberikan jam itu sudah menemukan jalan untuk menguasai lagi kekuatannya.

Poin kedua mengantarkan Chanyeol pada fakta bahwa dia, si pria berambut pirang yang suka lari-lari cantik di Namsan Tower, sudah memutuskan untuk melupakan rekan bermanjanya dan move on. Sakit hati masih sih, tapi daripada terjebak dalam masa lalu dan membusuk tanpa ada arti hidup, kan lebih baik move on.

Bisikan itu datang lagi dan berusaha menjelaskan banyak hal.

Chanyeol pun berjalan mendaki gunung lewati lembah. Mengikuti apa yang dia dengar di dalam kepalanya. Menyadari bahwa dirinya benar-benar sendiri di dunia ini. Menyadari bahwa betapa dia merindukan 9 forces lain yang sudah berbulan-bulan tidak ditemuinya.
"Baekhyun......"

"Kyungsoo................"

"WuyifASKGGADGHDQWHDHWKDHWKDGJWHWHHXHXXXXXXXXXXX"

SIALAN! Yang di Praha yaudahlah dia kan sudah menemukan Somewhere Only He Knows, jadi gausah dipikirin.
*
*
Dalam perjalanan mendaki gunung lewati lembah naik ke atas reruntuhan bangunan kuno peninggalan raksasa itu, Chanyeol juga merasakan getaran-getaran yang makin kuat di nadinya. Darahnya memanas. Bukan karena efek dia berjemur seharian di bawah terik matahari, bukan. Tapi kekuatannya seperti membuncah.

Lagi birahi? Mungkin saja.

"5uD4H 5447ny4 k3mb4L1 k3 k0d1247mU s3b4641 p3Ju4n6. C412i t3m4n-t3m4nmu d4N b3RkuMpuL. P0h0n k3h1duP4n m3mbu7uhk4n c4b4n6-c4b4n6ny4 y4n6 h1Lan6. Ku4T d4n k3K4r. di4 bu7uh k4L14n uNtUk m3mbu47ny4 h1dup s3p31271 duLu. Lup4k4n y4n6 l4Lu d4n s4mBu7 h4Ri b4rU,"

Begitu kata bisikan itu di telinga Chanyeol. Lebih mudah dimengerti ketika didengar ketimbang dibaca 'kan? Iya. Udah Tokek, koreng, alay lagi.

Saat itulah dia yakin bahwa dirinya adalah si Phoenix penguasa api yang bertugas untuk melindungi dunia dari kedinginan. Menghangatkan hati manusia-manusia yang dikutuk Queen Elsa. Membantu ibu-ibu rumah tangga dalam memberikan pasokan api abadi untuk memasak tanpa gas tanpa listrik di saat harga Rupiah yang melemah ini.

Diapun kembali. Park Chanyeol. Si penguasa api berwujud Phoenix.

Tanpa sadar, saking eksaytid-nya kekuatan yang dimilikinya kembali dan bahkan makin kuat, dia membakar pohon-pohon di sekelilingnya. Siap-siap aja abis ini dipenjara Green Peace.

Perjalanan belum berakhir.
*
*
Teaser Kai yang kemaren lebih menonjolkan sisi misterius dengan gagak hitam dan mata bonyok ditonjok Ratu Elizabeth. Teaser Tao menonjolkan sisi manly dari si Hello Kitty pelupa yang dengan bodohnya meninggalkan ponsel termahal abad ini di meja kafe. Teaser Chanyeol menurut gue menonjolkan emosi tentang kesendirian.

(Putar lagu paling galau 2014: Time Boils The Rain by Wu Yi Fan-yang-tiba-tiba-suaranya-jadi-bagus-banget-di-lagu-ini)

Waktu pertama kali nonton teaser Chanyeol ini, gue yang kayak:

"ANJIR. KESEL. BANGKE PAUS BIRU! KENAPA INI BAGUS BANGET! AH TAPI GAK LEBIH BAGUS DARI SI CABE BARBADOS SIH TAPI YA INI BAGUS!"

Beruntung itu teaser dirilis pagi hari ketika gue belum berangkat kantor dan baru abis mandi. Tanpa handuk, terduduk di dekat kasur dan nonton teaser itu sambil mengumpat-ngumpat. Sempurna sekali pagi hari waktu itu walaupun kamar becek.

Memang, efek visual yang ditampilkan di videonya nggak sebagus atau se-dramatis teaser Tao. Oke jangan sebut gue memuji-muji Tao. Gue hanya memuji teasernya aja. Dia sih tetep aja----ya begitulah. Gue ulang, teaser Chanyeol ini efek visualnya nggak sebagus teaser sebelumnya, tapi emosinya maksimal banget.

Menurut gue. FYI, gue orangnya baperan dan super sensitif. Ingat? Gue keturunan test-pack.

Walaupun ada yang bilang syutingnya bukan di Arizona, BODO AMAT GUE GAK PEDULI MAU DI ARIZONA KEK, ARIANA GRANDE KEK, YANG PENTING INI KEREN. Cuma.... gue sempat diem sebentar dan berfikir, ini sebenarnya teaser comeback Chanyeol atau iklan susu Bebelac.
*
*
Adegan dimulai dengan terpejam ganteng, lalu Chanyeol tersadar dari tidur siangnya (karena sesuatu yang gue percayai sebagai bisikan-bisikan. Telepati. Atau apapun itu yang di dengarnya secara gaib. Berdoa saja itu bukan bisikan-bisikan dari Kuntilanak setempat).

Pertanyaan gue, kok bisa manusia ini enggak banjir keringet tertidur di bawah terik matahari (dan bangun di jam lima sore yang berarti dia sudah ada di situ sekitar jam satu dan itu kalo di Depok panasnya kayak neraka jahanam), dalam kostum tebal lapis tiga?

Itu harusnya dia bangun udah di nirwana karena mati kepanasan. Atau paling nggak jadi daging panggang. Bedaknya nggak luntur. Nggak ada tetesan keringet. Rambutnya tetep kering aja gitu. Terus mukanya tetep mengkilat.

HELLO~~~~~ YA MANA ADA ORANG BERJEMUR BERJAM-JAM DI BAWAH TERIK MATAHARI TAPI KULITNYA MASIH PUTIH MENGKILAT. KECUALI DIA MAYAT HIDUP KEBANYAKAN KOLAGEN BABI ATAU MANEKIN UNIQLO.
*
*
Yang gue suka dari video ini adalah bagaimana fokusnya tuh ke kesendirian Chanyeol. Mulai dari saat dia bangun tidur lalu berjalan sendirian berlatarkan gunung dan langit biru. Shot dari jauh yang menampilkan cuma ada satu orang yang lagi mencari entah apa (mungkin mencari hilal atau sahabatnya yang hilang di Praha) (lah tapi nyarinya di Arizona) (ya sampe kiamat gak ketemu).

Ditambah lagi ada banyak shot dari atas yang menampilkan sosok Chanyeol kecil banget. DUHHHHHHHH!!!!!!

Gila... ini udah emosional tingkat dewa. Gue aja sendirian di kosan udah kayak orang nggak waras karena nggak berkomunikasi verbal dengan setidaknya manusia lain (yang seringkali kemudian berujung dengan komunikasi verbal yang gue lakukan dengan tembok). Bagaimana rasanya hidup sendirian di tengah lembah dan hutan belantara?
*
*
Suka deh sama cara sutradara membuat video ini. Nggak butuh dialog atau apa itu namanya, sok-sok baca koran berbahasa asing di dalam kafe cuma buat terlihat keren. Cukup berjalan di hutan, shot-shot dari jauh, suara-suara alam yang terdengar seperti bisikan Tokek Koreng, semuanya dipadu menjadi satu dan sangat emosional.

Adegan yang paling gue suka sebenarnya bukan ketika Chanyeol mulai membakar hutan itu (yang adalah klimaks dari videonya). Karena jelas itu nggak real. Siapa coba yang percaya dia bakar hutan di negara orang. Tapi, adegan yang paling gue suka itu justru ketika dia mencoba untuk mencari-cari sesuatu di atas reruntuhan bangunan jaman pra-sejarah.
*
*
Forever alone banget.

Kayak yang elo kenal sama orang dan percaya sama orang tapi tiba-tiba dia pergi padahal elo sudah percaya sama dia. Sebelah hati lo bilang dia nggak salah sampai-sampai lo berhalusinasi kalau dia masih ada, tapi sebelah hati lo lagi lo terluka karena kenyataan bahwa dia memang salah. Akhirnya lo lari ke sana lari ke sini berusaha mencari pembenaran akan perasaan-perasaan lo, tapi enggak ketemu dan ujung-ujungnya lo sadar bahwa dia dia emang bertindak enggak benar.

Lalu lo marah dan lo membakar hutan saking emosinya.

Oh iya, di antara foto-foto teaser Chanyeol, ada satu foto yang menurut gue bener-bener dapet banget emosinya. Mukanya khawatir dunia akan hancur. Di belakangnya ada bulan jelang purnama dan EXO sama bulan itu kayak udah pasangan yang nggak bisa lepas banget. Ini shot fotonya bagus. Kayak bentar lagi mau berubah jadi manusia serigala dan dia merasa tidak tenang.
**
*
Sejauh ini, teaser Chanyeol adalah favorit gue. Nggak banyak main-main kode, tapi mainin perasaan banget. Sementara itu teaser Xiumin............................

KAMBING ALASKA KECENGKLAK! UMUR LO BERAPA SIH KIM MINSEOK?!?!??!

(Ahem)
*

EXO 2015: EXODUS [Chapter 4] #XIUMIN

$
0
0
*
Waktu SMA dulu, guru Agama gue bilang kalau misalnya masa muda itu harus diisi dengan banyak kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Karena masa muda itu nggak bisa dibeli dan nggak bisa terulang. Tapi beliau tidak menjelaskan sebenarnya range umur untuk menikmati masa muda itu dari berapa sampai berapa.

Gue menyimpulkan: menikmati masa muda itu tidak terbatas usia.

Kesimpulan itu sebenarnya muncul juga baru-baru ini. Ketika SMA dulu, di kampung, di sebuah kota kecil di pulau kecil di Indonesia Tengah, ketika internet dan teknologi belum secanggih sekarang, gue hanyalah sebutir kerikil yang terkungkung di dalam dunia novel teenlit dan VCD Harry Potter.

Ketika yang lain nge-band, gue nonton film India. Ketika yang lain nongkrong-nongkrong gaul dengan motor keren mereka yang dimodifikasi sedemikian rupa, gue memilih ngetik cerita pendek dan mengkhayal.

Ya... cara orang menikmati masa muda pun berbeda-beda kan ya. Tapi sekarang gue sedikit menyesalinya nih. Apalagi kalau ngeliat anak-anak muda jaman sekarang yang ngeri banget dikit-dikit cover dance, dikit-dikit ke Korea. Duh. Iri jaman gue nggak ada cover-coveran. Adanya cover buku tulis bergambar Diana Pungky.


Melihat diri gue sekarang misalnya gue mungkin sudah bisa dikategorikan sebagai orang dewasa. Kalau dari segi umur. Dari segi mental dan kewarasan jiwa mungkin nggak. Sebagai orang yang sudah dewasa--dari segi umur--tentu saja ada kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan, salah satunya cari uang.

Tapi sebagai orang yang mengaku belum dewasa dari segi mental dan kewarasan jiwa, maka ada juga kewajiban yang harus dilakukan: bersenang-senang sampai gila.

Intinya seimbang ajalah. Kerja cari uang itu adalah sisi kehidupan yang memang nggak bisa dihindari (ya lo kalo gak cari uang mau makan apa? Makan cinta?). Senang-senang menghamburkan uang juga sisi lain dari kehidupan yang memang mau nggak mau harus dijalani karena manusia butuh hiburan dan kesenangan.

Kan masing-masing orang punya caranya sendiri-sendiri untuk bersenang-senang. Kan, katanya tadi menikmati masa muda.

Beberapa hari yang lalu gue nonton film-nya Luhan yang '20, Once Again'. Pesan dari film itu sama, gunakan masa muda sebaik mungkin karena masa muda tidak bisa terulang. Gue bener-bener berusaha untuk mengambil banyak sekali hikmah dan pelajaran dari film itu. Walaupun sebenarnya nggak terlalu perhatian juga sama dialog-dialognya karena sepanjang film kerjaan gue cuma teriak doang.

"LUHAAAN!! LUUUHAAAN!!!!"

sama

"PENGKHIANAT KAU LUHAAAAN! TAPI KAU LUCU DI FILM INI"

sama

"ANJIIRRR LUHAN KENAPA MIRIP BANGET SAMA IQBAL CJR DI SINI"

dan juga

"ITU LUHAN KUMISNYA KELIATAN! MALAH JADI MAKIN LUCU YA BERARTI MAKE UP-NYA DI TIONGKOK GAK PAKE KOLAGEN BABI NGGAK KAYAK DI KOREA"
Dunia nyata memang nggak seindah dalam film sih, tapi, mumpung masih di usia 20-an, ya ada baiknya juga menikmati hidup dengan sebaik-baiknya gitu. Nggak usah terlalu banyak stres biar nggak cepet keriput. Jangan juga terlalu baper, supaya banyak teman. Karena kalo baperan nanti dijauhi teman-teman.

HA.

Menikmati masa muda dan bersenang-senang itulah yang gue lihat dari teaser Xiumin untuk 'EXODUS' yang keluar jelang siang di hari Sabtu kemaren. Ini orang bener-bener ya, nggak keliatan tua sama sekali. Bahkan di teasernya aja konsepnya dia malah anak main banget.

God Bless Kim Minseok. Gen-nya dia bagus nih gengs. Kalo punya anak dari Kim Minseok pasti nanti anak kamu jadi bayi selamanya.
*
*
The Tree of Life semakin gigih berusaha untuk mengumpulkan satu per satu cabang-cabangnya yang berserakan. Kondisinya semakin hari semakin mengenaskan sejak 12 forces kehilangan dua personel mereka. Belum lagi sekarang yang sepuluh sedang terpecah belah.

Si Pohon Kehidupan perlahan sadar, yang membuatnya hancur dan cabang-cabangnya berserakan adalah pengkhianatan. Bumi gonjang-ganjing karena pengkhianatan. Tidak ada lagi kesucian hati. Semua kotor. Cabang-cabangnya pun dipenuhi dendam. Berserakan bagai dosa kaum Nabi Ibrahim yang menyembah berhala.

Astagfirullah.

Usaha The Tree of Life menghubungi Kai lewat telepati beberapa hari yang lalu berhasil. Kai, kembali mengemban tugas menyatukan ke-9 forces yang tersisa. Perjalanan Kai pun sudah dimulai dari London. Berusaha mencari satu per satu teman-temannya untuk bersatu lagi. Bersatu untuk membuktikan bahwa rasa sakit karena dikhianati tidak membuat mereka hancur tapi justru makin kuat.

Well, iya hancur dulu sih sebenarnya, tapi kemudian nanti jadi kuat lagi. Sekalian, usaha menyatukan kesembilan forces yang tersisa ini untuk bisa mengalahkan pemilik Ilmu Hembusan Api Membelah Nusantara dan juragan Karambol yang kikir.

Porak porandanya hidup ini tak lain dan tak bukan adalah karena pemilik ilmu itu.

Dan disokong temannya si pemilik pabrik Karambol.
*
*
Setelah keluar dari maze, Kai sendiri menjalani kehidupannya dalam kamuflase. Dia menyamar menjadi bagian dari keluarga bintang reality show paling terkenal sejagad raya: Kim Kardashian yang belakangan senang cari sensasi. Atau.... bukan cuma belakangan ini tapi memang selalu penuh sensasi.

Kai sendiri menarik perhatian keluarga Kim karena banyak hal. Salah satunya adalah kulitnya yang eksotis dan tatapan matanya yang kadang-kadang sangek, tapi kadang-kadang bikin kangen. Kim Kardashian pun berniat menjodohkannya dengan Kendall Jenner. Tapi Kai menolak.

Menurut Kai, Kendall Jenner terlalu bitchy. Sementara Kai selama ini mencari wanita solehah yang pandai bernyanyi dan mengaji seperti Siti Nurhaliza. Setelah 10 forces bersatu Kai rencananya mau taubatan nasuha. Berhenti jadi bintang porno.

Tao memilih untuk tinggal di Barcelona. FYI, Barcelona dan Praha jaraknya nggak sampai tiga jam kalau naik pesawat. Jadi kalau-kalau dia kangen sama abang-abang yang digosipkan pacaran sama sutradara itu, dia bisa terbang ke sana dan ketemuan. Sampai sekarang dia belum bisa lupa. Tentu saja. Kangen juga ditemenin mandi kembang tengah malam.

Di Barcelona Tao hidup berkecukupan dan fancy. Hidupnya berkutat dari kafe satu ke kafe yang lain. Walaupun dia sama sekali nggak ngerti bahasa orang lokal. Selama ini dia hanya berkomunikasi mengandalkan google translate.

Tapi meski demikian, kehidupan Tao dan Kai jauh lebih beruntung ketimbang Chanyeol yang harus tinggal di hutan. Demi obsesinya mengalahkan pesona Edward Cullen. Sendirian, Chanyeol berkhayal jadi model iklan susu dengan kostum Goo Jun Pyo. Setiap pose dianggapnya sebagai sebuah karya seni. Walaupun dia harus berakhir depresi dan membakar hutan Arizona.

Salah satu anggota 10 forces yang lain, Xiumin, si penguasa Es, memilih Berlin sebagai tempat tinggal barunya. Cowok yang sekarang jadi member paling tua di antara yang lain itu cukup menikmati identitas barunya di Berlin.
*
*
Memang, sebenarnya ketika berhasil keluar dari maze dia tidak langsung mendarat di Berlin. Tapi Zimbabwe. Cuma karena udara di Zimbabwe terlalu panas dan gerah, sementara dia adalah tipikal cowok yang'the cold never bothered me anyway' gitu, suka gak tahan sama udara gerah. Akhirnya dia pindah ke Berlin.

Awalnya dia mikir mungkin ada baiknya pindah ke Alaska. Berkumpul bersama kambing-kambing gunung lucu yang ada di sana. Dia suka banget sama kambing. Mereka kadang-kadang bisa jadi temen curhat yang baik. Tapi dia membatalkan niatnya itu dan memilih Berlin.

"Supaya dekat dengan kakek buyut Atu' Hitler Sulaiman," katanya.

Hidup di Berlin tentu saja tidak mudah. Xiumin sendiri harus pintar-pintar bersembunyi dari antek-antek si pemilik Ilmu Hembusan Api Membelah Nusantara. Dia adalah sasaran paling empuk karena kekuatan yang dimilikinya sangat lemah terhadap api.

Es dan api tidak akan bisa bersatu. Sama seperti fans sebuah grup KPop bernama EXO-L yang tidak akan bisa bersatu dengan idola mereka dan selamanya hidup dalam delusi.

Eh.

Tapi walaupun es ini lemah terhadap api, Xiumin bersyukur dia punya kekuatan membekukan. Selain bisa cosplay Queen Elsa di setiap Halloween, dia juga jadi awet muda. Sama sekali nggak bertambah tua.

Persis Mammoth yang ditemukan terkubur di dalam es bertahun-tahun yang dibacanya di majalah National Geographic beberapa waktu lalu. Persis ikan Cakalang segar yang baru diangkat dari laut dan langsung nyebur ke air es di pasar supaya kesegarannya terjaga.

Usia Xiumin sendiri sekarang sudah masuk empat belas juta tahun lebih setengah hari. Tapi wajahnya masih seperti remaja belasan yang histeris ngeliat penampilan grup cover dance di panggung festival. Yah... tipikal penonton alay Dahsyat gitu.
Penonton Dahsyat-nya yang alay. Jangan khawatir, gue juga kalo liat cover dance favorite gue (ADUH BENTAR LAGI ANONYMOUS COMEBACK DONG YA) heboh juga kayak orang mau melahirkan.

Pokoknya dia bahagia bisa jadi orang awet muda. Tapi sedikit kesulitan juga kalau-kalau dia mau bertindak nakal dan jadi bad-ass gitu. Misalnya masuk kelab malam, colek-colek penari striptis, atau sekedar mabuk-mabukan. Dia selalu dikira masih di bawah umur. Kasian.
*
*
Xiumin bosan dengan perlakuan orang-orang yang selalu mengira dia anak di bawah umur. Akhirnya dia memutuskan untuk bergabung ke klub Skateboard paling terkenal di Berlin. Nggak nyambung sih sama keinginan dia terlihat lebih dewasa, tapi biarin aja.

Teman-temannya di klub Skateboard selalu punya cara untuk menikmati hidup. Pernah suatu malam dia diajak ngerampok Seven Eleven terdekat untuk mengambil beberapa botol minuman beralkohol. Mabok setiap malam adalah hal yang sudah biasa dilakukan Xiumin sekarang. Yang belom pernah dirasakannya cuma mabok janda sama mabok judi.

Tapi nggak ada yang lebih sakit dari mabok lawsuit sih. Tbh.

Lewat kenalan salah satu temannya di klub Skateboard itu juga Xiumin jadi bisa punya pekerjaan sampingan jadi DJ di diskotek. Makanya itu setiap hari dia selalu pulang subuh. Sekarang dunianya sudah terbalik. Malam jadi siang, siang jadi malam. Bener-bener hidupnya berasa kayak jablay. Tapi demi hati yang bahagia, dia rela. Daripada stres mikirin teman dekatnya yang memilih jadi CEO perusahaan Karambol. Kan bikin sakit hati.

Di suatu subuh, Xiumin sedang setengah teler ketika dia berjalan pulang dari tempat kerja. Teman-teman klub Skateboard-nya nggak ada yang mau nemenin pulang kalau dia udah teler begitu. Alasannya sederhana: Xiumin kalau sedang mabuk jadi suka cium-cium sembarangan. Juga suka kedip-kedip sambil meruncingkan bibir.

Ngeri.

Oleng kiri, oleng kanan. Beruntung Xiumin masih bisa menemukan arah jalan pulang. Berbekal topi bulu-bulu yang didapatkannya dari ruang ganti penari striptis, Xiumin sampai di depan kos-kosan dan mencoba pelan-pelan membuka pintu kos-kosan itu.

Perlahan dan dan penuh gaya dia berjalan meniti tangga sambil mendengarkan musik dari headphone Samsung hasil curian toko elektronik beberapa minggu lalu. Tanpa sengaja dia ditabrak salah satu tetangga kosannya. KZL.
"JALAN TUH PAKE MATA BUKAN PAKE EMOSI!"

Ingin rasanya dia berteriak begitu tapi nggak berani. Karena kenyataannya jalan bukan pake mata tapi pake kaki. Untung dia nggak jadi ngomong. Orang kalo dilawan nyolot biasanya lebih nyolot dari Farhat Abbas.

Tapi beruntung walaupun hobi mabuk dia juga belakangan hobi nge-gym demi perut kotak-kotak. Dalam waktu dekat dia berencana menggantikan penari striptis di diskotek tempatnya bekerja. Daya tahan tubuhnya pun kuat terhadap benturan-benturan berkat rajin olahraga.

"Sabar, Min, sabar. Nanti kalo lo udah capek tinggal lo kutuk aja mamang-mamang itu jadi Paddle Pop," ujarnya menenangkan diri ketika diseruduk temannya tadi.
*
*
Dia lanjut berjalan sampai kamarnya yang ada di lantai dua puluh empat. Gempor juga naik tangga ke lantai dua puluh empat. Makanya pas sampe di kamar, dia langsung menyerahkan dan memasrahkan diri kepada sofa yang ada di sana.

Kamarnya berantakan banget. Seperti baru saja terjadi penggerebekan karena dicurigai sebagai tempat mesum. Tapi ini tipikal anak kosan. Apalagi Xiumin yang kondisi emosinya lagi tidak teratur setelah keluar dari maze. Pekerjaannya sebagai DJ yang membuat dia harus pulang pagi terus juga bikin dia nggak punya banyak waktu untuk beres-beres rumah.

Tapi ada hikmah positif dari sering pulang pagi seperti itu. Dia jadi bisa langsung nonton Ustad Maulana dan mendengarkan tausiyah-tausiyah bermanfaat di televisi. Kadang-kadang dia juga suka mendengarkan orang-orang curhat ke Mamah Dedeh. Walaupun seringkali kesel karena Mamah Dedeh kalo dicurhatin suka nyolot.

Tapi pagi itu pas dia udah siap-siap fanchant buat Ustad Maulana--pas bagian 'Jama'aaaah oooo jama'aaaaah' biasanya dia akan ikut teriak 'ALHAMDULILLAAAAAHH'--dia menyadari ada yang salah dengan televisinya.

"Ah bangke padahal udah mood mau dengerin tausiyah ini kenapa TV malah semutan," gerutunya.

Tapi dia perhatikan lagi ke arah TV baik-baik. Ternyata TV-nya nggak semutan. Itu terlalu besar untuk ukuran semut. Dia kedip-kedip lagi dan melihat ada sosok serigala di televisinya. Kepala serigala. TV-nya nggak semutan tapi serigalaan.

"Serigala...." bisiknya. "OH!"

Tiba-tiba saja secara gaib Xiumin merasakan sebuah sensasi dingin yang aneh di dalam tubuhnya. Dia tahu apa artinya serigala-serigala yang tiba-tiba muncul itu. Bulan purnama akan segera datang. Dia bisa merasakan semua teman-temannya akan berkumpul lagi. Dia harus bergegas. Dia harus berkumpul dengan yang lain. Tidak akan lama lagi...

The new world shall open up once again.
*
*
Dari Kai, Tao dan Chanyeol, teaser Xiumin ini mungkin bisa gue sebut sebagai yang tidak terlalu menarik. Hmmm... gimana ya, kayak video biasa aja jatuhnya. Nggak ada yang terlalu istimewa dan yang WAAAAH banget kayak tiga video sebelumnya.

Kesan misteri-nya juga nggak terlalu nampak. Nggak terlalu berasa. Apa mungkin terlalu susah untuk membuat kesan misterius buat seorang cowok yang punya kekuatan kayak Elsa? Soalnya Elsa aja cantik. Kalo dibuat ngeri-ngeri gitu mungkin jadi nggak cocok sama Xiumin-nya.

Etapi gatau juga sih, cuma ya video ini agak kurang berkesan. Jadi kayak video iklan Samsung biasa aja gitu loh. Tidak membekas seperti luka-luka lawsuit selama ini yang masih terasa sakitnya.

Yang menarik mungkin cuma karena ini Xiumin dan dia terlihat sangat remaja sekali gitu maksudnya. Nggak seperti orang yang paling tua di EXO. Gayanya sendiri bahkan lebih anak muda dari dia-yang-duduk-dengan-kaki-menyilang-di-kafe-yang-tiba-tiba-ada-bohlam-meledak itu.

Ada banyak juga hal-hal yang janggal di video Xiumin ini. Kejanggalan-kejanggalan yang kemudian membuat gue menyimpulkan bahwa teaser paling bagus tetep punya Tao Chanyeol. Oke secara efek mungkin Tao tapi secara emosional Chanyeol.

Nggak ini nggak ngeles.
*
*
Pertanyaan pertama: sebenarnya apa yang dilakukan pria itu semalaman sampai-sampai dia baru pulang subuh? Apakah benar dia selama ini bekerja jadi jablay dan DJ di diskotek? Apakah benar dia bergabung dengan sebuah klub Skateboard yang suka ngerampok Sevel? Apakah dia selama ini bekerja sebagai pria penghibur yang pergi pagi pulang pagi? Semua ini patut dipertanyakan.

Waktu nonton videonya, gue langsung mikir kalau ini orang sedang mabuk. Karena jalannya kan kayak serong kanan, serong kiri. Karena mikirnya dia mabuk, gue pun berimajinasi bahwa sebelum berjalan pulang itu, Xiumin lagi duduk-duduk di bar sambil minum wiski. Lalu mengigau soal kepergian Luhan....

#EA

Tapi imajinasi ini buyar ketika dia berhasil membuka pintu kos-kosan dan masuk dengan sadar. LAH. TADI SEMPOYONGAN PAS UDAH MASUK MALAH BAIK-BAIK SAJA. Jadi sebenarnya dia mabuk atau nggak? Atau mabuk nostalgia kenangan masa lalu?

Pertanyaan kedua: kenapa sesudah dia masuk dan membuka pintu, dia malah ninggalin kuncinya.... di luar? LUAR BIASA BERASA DIA YANG PUNYA KOSAN. Dalam kondisi Berlin yang banyak rampok Sevel gitu harusnya kan dia lebih berhati-hati. (Itu gantungan kuncinya hexagonal unyuk)
*
*
Ketiga, setelah dia masuk kos-kosan, Xiumin membuka topi bulu-bulu yang digunakannya. Lalu di adegan berikutnya, kemana topi itu? Waktu dia naik tangga, satu tangannya megang skateboard, satu lagi terlihat kosong ketika dia menabrak mamang-mamang yang lewat di tangga itu. Terus kemana itu topi?

Fokus gue setelah Xiumin membuka topinya sebenarnya ke headphone Samsung-nya itu. Ckckck. Padahal sudah dua hari ini membahas soal Galaxy dan Galaxy eh tapi baru sadar ketika nonton teaser Xiumin ini kalau ternyata teaser-teaser MV ini disponsori oleh Samsung. Ya pantesan aja bagus. Sekalian iklan.

Sial. Sepertinya ajal sudah dekat.

Buat nyamuk yang baru saja hinggap di tangan saya.

Astagfirullah.
*
*
Lanjut ke adegan ditabrak sama tetangga. Kenapa tetangganya sinis sama Xiumin? Apa karena dia orang Asia? RAAAASSSSEEEEEEEEEEESSSSSS. Terus kenapa tetangga yang nabrak Xiumin harus orang kulit hitam? RRRRRRAAAAAASSSSSEEEEEEEEEESSSSSSSS. Gue mengulang-ulang adegan ini karena ada yang aneh.

Di 00:27, si tetangga baru menuruni tangga. Lihat tulisan alfabet di dinding sebelah kiri orang itu. Lalu sedetik setelahnya, perhatikan tulisan di atas jendela terali 'HASHTAG ROCKWELL HOUSE'. Si tetangga sudah hampir tiba di ujung anak tangga terakhir sebelum shot berpindah ke Xiumin.
*
*
Xiumin di 00:28 mendaki tangga yang mengesankan kalo bentar lagi dia dan si tetangga bakalan saling tabrak. Perhatikan tulisan 'HASHTAG ROCKWELL HOUSE' yang ada di atas jendela lagi.

Tapi ketika shot berpindah lagi ke 00:30, tiba-tiba si tetangga berjalan di lorong yang lain. ????????????????? Sebenarnya ini shot nggak penting dan buat nambah-nambah durasi. Tapi jadi malah bikin bingung?????????????
*

*
Atau cuma gue aja yang baper???????? Tapi shot selanjutnya pas mereka papasan, itu pas sih. Tapi shot yang dari atas ketika si tetangga lewat itu yang kayaknya kok malah buang-buang tenaga menontonnya. Itu harusnya kalo langsung aja ke 00:33 pas shot dari atas dia nabrak Xiumin sih jadi oke.

Oke agak teknis. No fun.

Tapi di adegan itu, lo akan sadar bahwa tangan kanan Xiumin memegang Skateboard, tangan kirinya memegang headphone. Lalu kemana topi-topi bulu tadi? (lagi)
*
*
Berpindah ke kamar Xiumin.

Ketika dia baru masuk, Tiba-tiba topi bulu itu muncul lagi. Dari mana? (LAGI)
*
*
Perhatikan juga semua yang ada di kamar itu. Ada sofa, di sebelahnya ada meja dengan gelas di atasnya. Nggak sampe beberapa kedip setelah Xiumin duduk di sofa, tiba-tiba gelas itu sudah ada di tangannya. LIKE WHAAAATTT?????? INI SELAIN DIA PUNYA KEKUATAN MEMBEKUKAN, DIA JUGA PUNYA KEKUATAN SECEPAT KILAT KAYAK THE FLASH ATAU GIMANA?
*
*
Adegan berikutnya, angle kamera berubah lagi. Tiba-tiba ada gasing berputar dengan sendirinya. Gasing yang sama dengan yang muncul di teaser EXO 2015 COMING SOON itu. Pertanyaannya:

(1) itu gasing dari mana?

(2) siapa yang memutarnya? Setan? Hantunya Atu' Hitler Sulaiman?

(3) dari mana juga datangnya lampu sorot yang tiba-tiba menyinari si gasing?

(4) KEMANA PERGINYA MEJA YANG TADI ADA DI SITU?!?!?!?!?!!?!?!?!?
*
*
WHAT THE HELL.

Sekedar mengingatkan juga selain meja itu hilang, posisi benda-benda berserakan di sekitar bawah meja tadi juga berubah.

?????????

DAN XIUMIN NGGAK MEMEGANG GELAS LAGI.

WHAT THE------AH TEASER INI KOK JADI JATUH GINI DIBANDINGKAN YANG SEBELUMNYA SIH.
*
*
Lanjuuuuttttt......

Ternyata, selain tidak hobi mencabut kunci kosan dari pintu depan, Xiumin juga jarang mematikan televisi. Ini udah di Berlin juga ya, tahun 2015 juga ya, masih ada ternyata yang pakai televisi tabung? DI BERLIN? 2015? MASA SIH?

Maksudnya itu headphone udah keren, Samsung. Tapi TV masih Sony 14 Inch yang belom HD gitu masih TV tabung. Kayak... MASA SIH?! Tapi ya kecuali Xiumin penyuka benda-benda vintage atau gajinya sebagai penari striptis belum cukup untuk beli TV sih bisa aja. Ya kali ini dimaklumin deh.
*
*
SEBENTAR DI 00:57 ITU XIUMIN APA G-DRAGON TOLONG JELASKAN.
*
*
Kemudian secara aneh televisi itu semutan karena mungkin antenanya ditiup angin jadi berputar ke arah yang salah sehingga gambarnya jadi jelek. Tiba-tiba muncul serigala jadi-jadian di layar. Terus belum kedip lagi Xiumin udah ada di depan TV aja.
*
*
WHAT THE----HAAAAAAAAAAA LAH KAN YANG PUNYA KEKUATAN TELEPORTASI ITU KAI INI KENAPA------AH.
*
*
01:03, tangan Xiumin udah nempel aja di TV. Tapi BELUM JUGA SEMPAT KENTUT, dia udah balik lagi ke kursi dan ngebanting gelas ke meja. EBUSET. PERTANYAAN LAGI:

1. Tadi gelas itu ditaruh di mana pas dia megang TV? Kenapa bisa tiba-tiba muncul lagi di akhir sementara pas dia bergerak mendekati TV mejanya aja udah ilang sama gelasnya?

2. Ngapain dia abis megang TV terus kaget sama apa yang ada di TV tapi sebelum pergi dia harus banting-banting gelas dulu? SEPENTING ITUKAH NGEBANTING GELAS DI MEJA?! BIAR APA?! BIAR KELIATAN KUAT MENTANG-MENTANG SEKARANG UDAH PUNYA OTOT OTOT PERUT?

3. KENAPA ITU MEJA BISA ADA DI SITU LAGI TADI BUKANNYA UDAH HILANG SECARA MISTERIUS?!??!?! (LEBIH DITEKANKAN LAGI)
*
*
Gue kira, tadi pas televisinya itu udah gangguan, Xiumin mendekat terus dia kesedot masuk ke TV gitu dan jadilah dia Sadako. Eh ternyata dia cuma liat tulisan Edinburgh dan kemudian buru-buru lari keluar kosan. Mau kemana? Ke Edinburgh? Dari Berlin? LARI?! GAK PACKING DULU?!?! TRUS NANTI MAU GANTI BAJU PAKE APA?! GAK SIAPIN PASPOR?!

Terserah deh orang kece suka-suka lo aja.

APA YANG TERJADI DI KOSAN ITU KENAPA BERANTAKAN BANGET?! ABIS PESTA SABU? MABOK TERUS TIAP MALAM?

Aduh terlalu banyak hal yang tidak masuk akal di video ini. Jadi sebel padahal Xiumin sudah melakukan peremajaan diri. Jadilah ini teaser paling nggak jelas. Penggambaran kekuatan Xiumin-nya masa cuma sekedar membekukan gelas berukuran kecil yang bahkan kalo minum orange jus gak bikin puas sama sekali.

Apa kek gitu bikin boneka salju kek, pat bingsu kek, es krim blueberry kek, bersin salju kek, bikin istana es setinggi menara Eiffel atau ngalahin tembok Berlin kek atau bikin arena Ice Skating kek gitu di dalam rumah. Kalau memang ada sesuatu yang buruk akan terjadi, harusnya dia justru bisa bikin ruangan itu membeku semuanya kayak di 'MAMA'. Bukan cuma sekedar membekukan gelas doang. Jadi kayak nggak menarik gitu loh.
*
*
Maksud gue Tao aja bisa se-epic itu (oke lagi lagi Tao karena emang yah gue harus ulangin lagi kan), dan Chanyeol bisa membakar hutan. Masa Xiumin cuma bisa membekukan gelas?! Paling penting 2015. Gelas beku oleh Pangeran Es. Bravo.

Oh crap gue lupa inti ceritanya mereka lagi menyamar jadi orang lain.

Tapi crap. Lo kan tinggal sendirian di kamar itu. Elsa aja bisa.

PFT.

SM RAAAAASSSSSEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEESSSSSSSSSS

Yasudah mari kita ke Edinburgh. Sehun-nya..............................

OH SEHUN APA APAAN?!?!?!?!?!?!?!?!?!?!?!?

(menangis ganteng)
*


EXO 2015: EXODUS [Chapter 5] #SEHUN

$
0
0
*
Di keseharian lo, walaupun lo bukan orang yang bisa melihat hantu atau bukan orang yang lahir dengan kemampuan supranatural semacem itu, pasti ada momen di mana lo ngerasa bahwa di tempat lo berada sekarang lo nggak sendiri. Ada yang menemani lo. Walaupun dia bukan orang.

Gue hidup di keluarga yang bisa dikatakan 'sensitif' terhadap hal-hal yang kayak gini. Bukan berarti semuanya bisa ngeliat setan, tapi kadang-kadang ada aja di antara anggota keluarga gue yang pernah mengalami hal-hal seperti itu atau yang berhubungan dengan apa yang disebut orang makhluk astral.

Kakak gue yang cowok misalnya. Dia bisa dibilang sangat sensitif sama hal-hal kayak gini sejak dia SMP dulu. Berkali-kali dia pulang malam dan membawa cerita horor yang ditemuinya di jalan. Mulai dari kakek-kakek tua putih mengkilat yang loncat-loncat di jembatan gantung tua yang dia lewatin tengah malam, sampai kuku-kuku panjang yang mencuat dari balik dinding reruntuhan kosong yang ada di deket rumah gue.

Gue walaupun takut, tapi senang mendengarkan cerita seperti itu. Tapi ketika gue mengalaminya sendiri, NO THANKS GAK USAH LAGI-LAGI DEH.


Gue pernah bilang kalo gue ini keturunan test-pack. Bukan cuma sensitif dan baperan, tapi juga sensitif terhadap hal-hal seperti itu.

Pernah suatu hari gue sama nyokap jalan ke pantai di Lombok pagi-pagi. Dari ujung satu ke ujung yang lain. Tibalah kita di bawah tebing (atasnya jalan raya) yang di dekat situ ada batu yang bentuknya aneh. Bener-bener aneh. Kalau dilihat dari satu sisi tertentu, batu itu berbentuk perempuan berkonde yang sedang berlutut dengan posisi tangan mengatup di atas kepala. Sekeliling batu itu ditumbuhi tanaman lumut yang secara aneh membentuk baju (kayak kebaya), dan hiasan kepala si perempuan.

Di saat yang sama gue menyadari keberadaan batu itu, sesuatu kemudian muncul di kepala gue. Badan gue merinding. Bisikan-bisikan datang.

"Pergi! Cepetan pergi! PERGI GAUSAH DI SINI PERGI!"

Gue narik tangan nyokap dan bilang, "Ma ayo pergi aja buruan,"

"Yah belom foto!"

"Yaudah ayo foto terus pergi ya,"

Abis itu beneran aja kita foto dan kemudian pergi. Tapi batu itu secara tidak sengaja masuk di foto yang ada saat itu. Foto itu gue rasa masih ada sampai sekarang di tumpukkan CD-CD lama yang ada di rumah (sebelum zaman hardisk external, gue selalu burn semua foto-foto gue di CD). Dan setiap kali ngeliat foto itu, gue selalu merinding inget kejadiannya.

Enggak cuma itu aja.

Suatu hari ketika gue masih SMA dan pulang dari les malam di rumah guru Bahasa Inggris gue, di gerbang rumah gue melihat sosok seorang perempuan bertudung yang dari atas sampai bawah warnanya putih. Hologram. Lapis tiga. Tembus pandang. Melayang masuk ke dalam rumah dari gerbang itu. Jarak gue dengan gerbang gak sampe 100 meter dan apa yang harus gue lakukan selain masuk dan parkir motor dengan secepat kilat dan berteriak ketakutan.

Belum lagi ketika gue sedang menonton TV dan dalam kondisi setengah sadar, melirik ke ruang tamu ketika sosok seorang perempuan berambut panjang, bermuka putih dengan lingkar mata hitam, berbaju putih, juga melirik memandang gue dengan kepala miring.

Kejadian-kejadian ini sebenarnya yang bikin gue parno kalo nonton film horor. Tapi gue suka. Gimana sih, gue juga bingung.

Kayak lo nggak mau jatuh cinta sama orang karena lo takut cinta lo tidak terbalas, tapi lo tetep aja menyimpan perasaan ke dia. Kayak lo naksir orang tapi gak berani bilang dan setiap dia muncul di timeline lo, lo cuma bisa ngumpat dengan dada bergetar kayak Duo Serigala.

Oke perumpaan kedua nggak nyambung.
*

*
Ada banyak sekali hal yang nggak bisa kita mengerti di dunia ini. Kenapa kita bisa jatuh cinta pada pandangan pertama, kenapa kita sulit meredam ego dan kemauan diri sendiri demi orang lain, dan kenapa orang bisa berubah pikiran di tengah jalan semudah mereka membalikkan telapak tangan. Padahal kita sudah sepenuhnya percaya pada mereka.

Pikiran-pikiran baper ini terus-menerus datang dan berputar-putar di kepala Sehun. Terlebih sejak mereka--bersepuluh--keluar dari dalam maze penuh kenangan tapi juga melelahkan itu. Semua pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepalanya itu masih belum bisa terjawab hingga saat ini.

Sehun merindukan Luhan.

Tentu saja. Bagaimana mungkin dia tidak merindukan Luhan. Sosok yang sejak dulu terus-terusan dipasangkan dengannya. Sosok yang sejak pertama kali dia melangkahkan kakinya di bumi sudah bersamanya. Mencari 10 forces yang lain yang masih terpisah saat itu, mengendarai van trailer bersama-sama, membaca kemungkinan-kemungkinan lokasi 10 forces yang lain lewat sebuah peta dunia, melihat gerhana bersama-sama...

Ah... bagaimana mungkin dia bisa lupa.

Jika tidak ada Luhan, maka dia akan selalu menangis. Ya. Dia secengeng itu karena dia adalah yang paling muda di antara semuanya. Jika tidak ada Luhan, maka dia tidak akan bisa tahan sendirian. Saat itu dia masih belum dewasa. Sama sekali belum dewasa.

Persis sama kayak pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban itu, Sehun juga nggak bisa berhenti mikirin kenangan-kenangan bersama Luhan. Mereka dulu bagai tidak terpisahkan. Bagai kalender dengan angka-angka berwarna hitam dan merah, bagai bendera dengan tiangnya, bagai Monas dengan puncak emasnya, bagai gedung DPR/MPR dengan para koruptornya.
*
*

Tapi itu dulu...

Semuanya kini berpisah jalan. Kesepuluh penjaga Pohon Kehidupan sudah memutuskan untuk memilih jalannya masing-masing. Keputusan yang sebenarnya menurut Sehun sangat egois, tapi itu yang mereka inginkan. Emosi menguasai mereka saat itu.

"Kalau mereka berdua bisa memilih jalan mereka sendiri, kenapa kita semua harus berada di jalan yang sama lagi?"

Sehun ingat sekali, seseorang di antara mereka dengan nyolot mengeluarkan kata-kata itu sebelum akhirnya masing-masing dari mereka memilih pintu keluar maze yang berbeda. Sementara satu di antara mereka, yang biasanya sok imut dan hobi bermanja-manja dan kalo lagi di Namsan Tower suka lari-lari cantik, sedang menangis tersedu-sedu lebay kayak Mamak-Mamak lagi nonton film India.

Sehun tahu itu salah. Sehun mengerti semua sedang diliputi emosi. Tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Sejak saat itu, Sehun belum sama sekali bertemu dengan satupun dari 10 forces yang tersisa. Dia merindukan semuanya. Dia merindukan Suho.

Suho....

Suho adalah pemimpin mereka yang mungkin memang dari luar tidak terlihat seperti orang yang bisa melakukan hal-hal mencengangkan. Paling banter bikin banjir satu RT. Dari luar dia terlihat seperti orang yang tidak bisa apa-apa. Tapi jauh di dalam lubuk hati Sehun, dia percaya bahwa Suho adalah pemimpin yang hebat.

"Aku tidak mau kita berpisah di sini. Aku tidak mau semuanya berpisah. Kita harus selalu bersama-sama!" tangis Sehun pecah saat itu.

Tapi yang lain tidak mau mendengarkan. Begitu juga dengan Suho. Namun Sehun tahu, Suho diam karena dia ingin menghargai keinginan masing-masing dari mereka yang ingin memisahkan diri. Setidaknya sampai mereka siap untuk bertemu lagi.

"Kita akan berpisah di sini. Tapi suatu hari nanti kita akan bertemu. Aku membiarkan kita semua terpecah-belah bukan karena aku ingin kita terpecah-belah. Kita adalah satu. Itu yang selalu kita katakan, bukan? Tapi sayangnya, apa yang terjadi malah tidak demikian,"

Sehun sama sekali tidak mendengar sedikitpun keraguan dalam kalimat-kalimat Suho itu.

"Dua orang udah mutusin untuk berhenti di tengah jalan. Bergabung dengan musuh. Termakan ego mereka sendiri. Itu merupakan pukulan terhebat untuk masing-masing dari kita. Aku tahu kalian marah, karena aku juga marah. Tapi aku tidak mau memaksa kalian untuk ikut apa kataku atau ikut denganku dan kita terus bersama,"

"Memang benar, kalau mereka berdua bisa memilih jalan sendiri, lalu kenapa kita harus selalu bersama? Mempertahankan semua yang sekarang terasa seperti omong kosong ini? Sekarang, pilih saja jalan masing-masing. Cari apa yang ingin kalian cari. Tapi nanti jika waktunya sudah tiba, aku harap kita akan berkumpul lagi,"

"Jika saat itu datang, entah kapan, semoga kalian semua sudah menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang membuat kalian bingung saat ini. Lalu kita bisa memulai semuanya dari awal lagi. Ketika kita keluar dari tempat ini, keluar dari pintu itu, kita tidak akan tahu kita ada di mana. Jadi, sampai jumpa lagi, teman-teman."

Itulah yang diingat Sehun sesaat sebelum mereka berpisah dan membuka pintu kehidupan baru masing-masing. Kehidupan yang menurut Sehun palsu.

Sendirian. Dihantui dengan kenangan-kenangan masa lalu.
*

*
Pintu yang dibukanya membawa Sehun ke Edinburgh, Skotlandia. Di sanalah dia mencoba peruntungan lagi, menyamar sebagai manusia bumi. Tapi kali ini sendiri. Tanpa Luhan.

Bulan demi bulan berlalu dan Sehun sama sekali tidak bisa melupakan kata-kata Suho malam itu. Tangisnya yang pecah dan semua orang yang saling nyolot soal 'jalan sendiri-sendiri' atau 'tetap bersama'.

Malam-malamnya di Edinburgh selalu dihantui dengan mimpi-mimpi buruk berada di balik pintu maze. Tapi... berbeda dengan semalam. Ketika akhirnya....

AKHIRNYA....!

Setelah sekian lama Luhan datang ke dalam mimpinya. Oh tidak... tidak hanya sekedar datang. Tetapi memberinya petunjuk. Petunjuk tentang sebuah misi rahasia yang selama ini dilakukan Sehun seorang diri: sejak keluar dari maze, ia berusaha mencari Luhan.

Dia merasa Luhan sedang berada di Skotlandia. Angin pun membenarkan hal itu. Angin bicara padanya. Oh ya, mereka selalu bicara dan membisikinya banyak hal. Lebih serunya lagi, mereka selalu mau dimintai tolong untuk melakukan banyak hal.

"Tolong cari di mana Luhan dan kabarkan padaku," begitu perintahnya di sebuah malam, ketika mimpi melihat gerhana bersama Luhan itu datang.

Dua minggu berselang, angin kembali dan memberikan jawabannya.
*
*
Luhan memang ada di Skotlandia. Kabarnya, ia akan membangun sebuah cabang perusahaan Karambol di kota ini. Kebetulan yang mengerikan, bukan? Sehun keluar dari maze dan mendarat di kota ini dan kemudian berbulan-bulan setelah itu Luhan juga datang.

Antara kebetulan yang mengerikan atau memang jodoh.

Tentu saja angin tidak bisa membertahukan secara detail di mana posisi Luhan. Tapi mereka berjanji akan membimbing Sehun untuk mencari teman karibnya itu.

Sehun juga tidak bisa meminta angin untuk membawanya langsung ke tempat di mana persisnya Luhan berada. Luhan punya kekuatan magis. Jujur saja, dia adalah salah satu yang paling kuat di antara 12 forces dulu. Dia pasti tahu jika angin diperintahkan oleh Sehun.

Jika dia tahu, dia bisa saja menjauh dan pergi...

Angin hanya bisa memberikan petunjuk sampai jarak terdekat yang mereka bisa. Tugas selanjutnya biar diserahkan saja ke Galaxy Note 4 miliknya. Ponsel mewah mahal yang didapatkannya secara cuma-cuma dari sebuah wahana permainan di pasar malam itu akhirnya akan berguna hari ini.
*
*
Sekitar pukul 15:25 sore waktu setempat, angin membawanya ke Annandale St. Ada sebuah tempat penitipan anak dan Taman Kanak-kanak bernama Bright Horizon di jalan itu. Ke sanalah Sehun akan berkunjung hari ini.

Alasannya sederhana. Dari semua kemungkinan tempat yang ada di sekitar jalan itu, hanya tempat ini yang paling mungkin dikunjungi Luhan.

Tidak ada hubungannya memang dengan usaha pengembangan bisnis Karambol-nya. Tapi Luhan sangat suka anak-anak. Dia sejak dulu senang datang ke tempat-tempat seperti itu untuk sekedar melepas penat.

Kadang-kadang Sehun curiga. Selama ini kesukaan Luhan pada anak kecil itu punya maksud buruk. Bukan pedofilia. Tapi dia curiga Luhan menyedot semangat dan jiwa-jiwa muda mereka, demi mempertahankan wajah muda tanpa kerutannya.

Tapi di luar itu, dia memang senang bermain dengan anak kecil.

Sehun harus benar-benar hati-hati saat ini. Luhan bisa saja merasakan kehadirannya di tempat itu. Jika dia tahu Sehun datang, dia akan pergi sebelum Sehun bahkan sempat kentut di hadapannya. Kentut di depan Luhan sudah jadi kebiasaan Sehun sejak dulu.

Sehun berusaha menyembunyikan pancaran-pancaran kekuatannya sampai batas minimal yang dia bisa. Dia pun berusaha untuk membuat angin-angin yang ada di sekitarnya tutup mulut. Termasuk angin dari pantatnya.

"Hanya sebentar saja, ingin bertemu hanya sebentar saja," batin Sehun. Separuh memohon, separuh pasrah.

Matahari mulai mempersiapkan diri untuk terbenam. Langit mulai diselimuti awan. Angin tiba-tiba berbisik padanya. Berbisik tentang sesuatu yang lain. Bukan soal Luhan.

"Pohon Kehidupan kondisinya sudah semakin lemah. Dia meminta semua untuk berkumpul lagi dan menyudahi perjalanan egois ini. Masing-masing dari 10 forces harus bersatu lagi. Sesuatu yang buruk akan terjadi,"

"Tapi izinkan aku mencari Luhan dulu sebelumnya," ujar Sehun. "Ini tidak akan lama, aku janji,"
*
Sehun tiba di Bright Horizon Nursery and Pre-School. Ya... dia bisa merasakannya. Dia bisa merasakan aura kekuatan Luhan ada di tempat itu. Dia akan masuk ke sana dengan keyakinan bahwa Luhan masih ada di sana. Bermain dengan anak-anak kecil yang sedang menunggu jemputan ibu mereka. Memamerkan kemampuannya memecahkan teka-teki rubik yang selalu dia banggakan itu.

Tapi... yah... hidup memang tidak pernah selalu sejalan dengan apa yang kita inginkan.

Luhan sudah tidak ada di sana. Tentu saja. Luhan selain jago bermain rubik, dia juga jago kabur dari jendela. Di ujung lorong itu, di sebuah ruangan yang tak terlalu luas, Sehun hanya melihat dua anak kecil sedang duduk, menatap ke arah langit.

Sehun melangkah pelan di koridor ketika melihat sebuah pesawat mainan dari kayu melayang-layang di udara. Luhan benar-benar ada di sini tadi. Dia meninggalkan jejak. Tidak hanya pesawat kayu itu saja yang melayang-layang, tujuh mainan lainnya juga mengudara secara aneh.

Salah satunya balok kayu dengan huruf L.

Lintah Kudisan!

Lebah Polio!

Luhan...

Dua anak yang ada di ruangan itu seolah terhipnotis dengan benda-benda yang melayang-layang tadi. Sampai-sampai ia tidak sadar Sehun datang dan mendekati mereka dengan patah hati. Luhan memang selicin lintah.

Ketika kedua anak itu sadar kedatangan Sehun bersama angin-angin bau yang tak sengaja dilepaskannya, sesuatu yang aneh tiba-tiba terjadi.
*
*
Angin tiba-tiba seperti marah. Langit mendadak gelap sebelum waktunya. Gerhana matahari secara tidak terduga terjadi. Ini lebih parah dari serangan para Pelahap Maut dan kembalinya Lord Voldemort ke Inggris. Ada apa ini?

Sehun mulai panik. Desiran angin di luar semakin keras. Dia tahu ada hal yang buruk akan menyusul setelah ini. Gerhana bulan terkadang menyisakan banyak hal buruk. Kejahatan akan semakin marak terjadi ketika gelap datang. Banyak yang khilaf. Begal jadi semakin berhamburan.

Angin membisikinya sesuatu. Sesuatu tentang Pohon Kehidupan dan berkumpul lagi dengan yang lain. Mencari mereka yang sedang menyebar ke seluruh penjuru dunia.

"Akan ada bencana di bumi. Bersiap-siaplah. Cari yang lain. Kembalilah seperti dulu,"

Angin bertiup semakin kencang dan hanya dengan mengikuti arah tiupan angin itu dia bisa menemukan jalan untuk bertemu dengan yang lain.

Dan dia harus bersegera.
*
*
Ngebaca tulisan gue di atas mungkin kesannya kayak serius banget. Tapi iya, gue lagi serius. Ini masalah serius. Cucian lagi dijemur dan hujan itu serius banget. Apalagi kalo stok celana dalam lo sudah habis dan hujan turun kayak 12 jam dalam sehari. Apalah arti hidup tanpa celana dalam di weekdays?

Tapi keseriusan gue itu juga adalah efek yang paling terasa setelah menonton teaser Sehun ini. Teasernya serius banget sih. Penuh tekanan. Horor. Misterius. Nyeblin. Serius tapi bagus banget.

Beberapa waktu setelah menonton video itu gue masih merinding setiap kali separuh adegan terakhir keputer. Terlebih lagi setiap adegan angin, langit gelap, dan gerhana bulan itu datang. Kesannya kayak bakalan ada ibu-ibu menor dengan lipstik tebal mendekati lo dan siap nyium pipi lo di depan masyarakat. Horor. Unsur horor Inggrisnya kayak berasa (emang kayak gimana Ron gausah sotoy deh). Serius sebel. Mana dirilisnya kan hampir tengah malam waktu sini kan.

Dan malam itu pas teaser in dirilis gue lagi di kantor.

Sendiri.

Walaupun gue suka takut sama setan-setanan gitu, tapi gue suka banget nonton film horor. Apalagi kalo setting-nya di Inggris. Beberapa kali gue sempat baca cerpen-cerpennya Stephen King yang setting-nya di Inggris dan itu berasa banget mimpi buruknya. Gue paling suka satu yang judulnya 'Crouch End'. Nangis. Nggak begitu setan tapi ngeri aja.

Ngeri pas jaman gue SMA. Kalo gue baca lagi sekarang mungkin udah berkurang ngerinya nggak tahu juga.

Tapi gegara baca itu, efeknya jadi berkepanjangan. Beberapa cerita Stephen King berhasil sih ke mindset gue dan bikin gue percaya.
*
*
Di pilihnya Skotlandia sebagai lokasi teaser Sehun yang memang membuat atmosfer horornya pas. Skotlandia punya banyak sekali mitos dan makhluk-makhluk mistis. Salah satunya Wulver.

Wulver ini sama kayak werewolf (manusia serigala) yang berasal dari Shetland. Kepalanya serigala, badannya manusia. Tapi Wulver ini nggak jahat. Mereka baik hati karena suka menolong orang-orang yang kelaparan. Ini pasti efek dia kebanyakan nonton Mamah Dedeh.

Dari pengambilan gambar dan pemilihan adegan pun gue rasa teaser ini nyaris sempurna. Membuat kita semakin bertanya-tanya sebenarnya dari teaser pertama sampai teaser yang ini, tujuan mereka jalan-jalan itu apa sih.

Satu-satunya adegan yang paling awkward dari teaser ini adalah ketika Sehun mengeluarkan Galaxy Note 4-nya. Gimana ya, teaser ini tuh udah bagus banget, tapi tujuannya jadi jatuh ketika ponsel mahal itu muncul.

Tapi ya gimana sih lo mau marah tapi nggak bisa karena Samsung adalah sponsor utama buat teaser demi teaser ini. Kalo mereka nggak ngasih uang mungkin juga anak-anak itu nggak bakalan bisa dapet teaser sebagus ini.

Gue jadi kebayang adegan awal sebelum akhirnya Samsung dan SM deal untuk memproduksi teaser comeback EXO.

"Saya lihat ini konsep yang dikasih sama Mr. Kim bagus. Saya ingin konsep ini diangkat untuk jadi konsep comeback-nya EXO. Ini brilian ini. Saya aja yang udah selama ini di dunia entertainment kadang gak kepikiran. Kayaknya saya mulai pikun. Rambut saya mulai berkurang. Saya butuh kasih-sayang..." kata Lee Soo Man di sebuah rapat.

"Benar pak. Itu konsepnya bagus. Saya juga suka. Kita memang sejak MAMA nggak pernah serius ngurusin EXO ini. Masa jadi alien turun derajat jadi hewan serigala yang suka makan manusia kayak makan keju dan membelasut-membelasut mesra di gudang kosong. Ini menurut saya sebuah gebrakan. Bagaimana divisi keuangan, apakah memungkinkan untuk kita memproduksi seperti proposal Mr. Kim?" kata divisi produksi.

"Aduh nyet bentaran deh. Setelah saya cek keuangan kita pak pemimpin divisi produksi dan bapak pemilik SM Entertainment, kayaknya uang kita nggak cukup deh. Kita paling banter cuma bisa buat MV di tanah kosong atau di gudang terlantar. Kecuali kalo bapak mau jual beberapa saham bapak dulu buat produksi teaser. Atau gadaikan saja itu pak, gedung kosong kantor kita yang lama," jawab divisi keuangan.

"Waduh sedih sekali. Divisi marketing bagaimana apa yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi ketidakmampuan kita memproduksi konsep bagus ini? Saya nggak mungkin jual gedung itu karena itu mau saya bikin kos-kosan," kata Lee Soo Man lagi.

"Samsung baru saja mengeluarkan dua produk baru pak. Galaxy Note 4, Galaxy Note Edge, Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge. Kita bisa kasih proposal ke Samsung siapa tahu tembus. Kan lumayan pak Samsung kayaknya mau deh kerja sama bareng kita walaupun dulu kita identik banget sama LG," kata divisi marketing.

"Bagus itu. Yaudah coba di telpon Samsungnya, siapa tahu rejeki. Saya tahu mereka pelit tapi mungkin ini rejeki anak soleh yang tersiksa setelah ditinggal dua teman-temannya,"
*
*
Dari peta yang dibuka Sehun di hapenya, ada nama jalan Annandale St. Gue coba search jalan ini di Google Maps dan menemukan beberapa lokasi di sekitarnya. Salah satunya adalah Bright Horizons Nursery and Pre-School itu. Tempat yang paling masuk akal yang bisa dikunjungi cowok random dan berisi anak-anak.

Gatau gue juga heran kenapa gue bisa nemuin tempat itu. Hahahahaha

Oke, adegan magis dimulai di sana. Sehun masuk dan ada pesawat melayang. Dia langsung deja vu. Pesawat itu menggambarkan dua hal: terbang - fly - kekuatan Kris. Sementara membuat benda-benda melayang di udara adalah pekerjaan si Lintah Kudisan.

Sementara waktu ngeliat itu, gue.... langsung ngumpat kenceng. "BANGSAT LAH SM FOREVER GAGAL MOVE ON BANGET NAMPILIN KEKUATAN LUHAN!"
*
*
Ada dua anak random di situ. Katanya sih dua anak itu merepresentasikan Luhan dan Kris yang terjebak dalam jiwa anak-anak mereka karena ego mereka sendiri (halah). Tapi coba lihat fanfic yang gue buat di atas, betapa Sehun sudah tumbuh jadi pria dewasa. Meski dia datang ke tempat itu karena kangen sih sebenarnya.

Waktu shot kaki Sehun, dua anak yang ada di situ ngeliatin ke arah jendela. Tapi baru setelah kamera berpindah angle, mereka baru melihat ke arah mainan yang melayang-layang di atas kepalanya.

Anehnya, Sehun udah SANGAT DEKAT DARI MAINAN-MAINAN YANG SEDANG MELAYANG, baru mereka kaget. LAH BASI BANGET INI ANAK DUA. Bikin emosi. Makanya gue jadi curiga mereka di bawah pengaruh hipnotis. Selain punya Telekinesis, Luhan juga ilmu pelet dan hipnotis.

Atau jangan-jangan memang dia hobi nyedot jiwa-jiwa anak-anak. Dasar Lintah Psikopat.
*
 
 
*
Terus lagi di mainan-mainan yang melayang-layang itu, ada balok yang hurufnya L juga. Aduh ya pelislah....

Klimaks-nya ketika vas bunga yang ada di sana geter-geter kayak dada Duo Serigala itu. Suasana creepy-nya makin berasa. Langit mulai gelap karena ada gerhana matahari mendadak. Terus seiring angin bertiup, kegelapan mengikutinya dari belakang.
*
*
Terus bersamaan dengan itu ada apa sih kayak debu-debu atau dedaunan berterbangan (yang di mata gue kayaknya malah kayak serangga-serangga terbang gitu). Nggak tahu kenapa pikiran gue langsung mengarah lagi ke isi EXODUS.

Wabah keempat yang diturunkan untuk Firaun adalah wabah lalat dan serangga liar. Enggak cuma itu, wabah kedelapan juga ada wabah belalang. Pas gue nonton film 'The Prince of Egypt' (1998), adegan ketika wabah-wabah ini datang persis adegannya kayak waktu angin bertiup di luar gedung Nursery di teaser ini. Lanjut lagi, wabah kesembilan di kitab EXODUS adalah kegelapan.
*
*
Kemudian Sehun berlari keluar.

Kemudian benda-benda yang melayang di atas kepala anak-anak itu menghilang semua.

Kemudian pesawat kayu yang tadi ada di lorong juga menghilang.

Duh~
*

*
Dan video berakhir dengan shot dandelion yang tertiup angin. Secara kebetulan (atau tidak), kalau lo buka situs Bright Horizons, di bagian bawahnya juga ada Dandelion :)


EXO 2015: EXODUS [Chapter 6] #SUHO

$
0
0
*
"Leaders grow; they are not made." - Peter F. Drucker
"A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way." - John C. Maxwell
"Leaders are the ones who keep faith with the past, keep step with the present, and keep the promise to posterity." - Harold J. Seymour

Tiga quote ini jadi clue di Twitter @pathcodeexo pas sore-sore teaser Suho dirilis. Setiap kata LEADER di tweet-nya sih dikosongin. Terus kita disuruh nebak untuk membuka foto-foto di situs resmi kayak biasa. Kalau yang sebelum-sebelumnya kan clue-nya ada di video (katanya), yang kali ini akun Twitter itu berguna sebagaimana mestinya.

Waktu tiga tweet itu muncul, gue baca terus berulang-ulang. Maksudnya apa. Sampai akhirnya gue perhatiin bagian kosong itu baik-baik dan ngeliat muka Suho di video background terus langsung kepikiran: "LEADER". Pas gue ketik dan enter, eh berhasil.

Gue langsung berlinang air mata diawali dengan menjerit keren di kantor. Untung tidak ada yang memperhatikan. Setelah teaser Jongin, ini adalah kedua kalinya gue menebak dengan benar dipercobaan pertama. Yang sebelum-sebelumnya gue malas mikir soalnya.

Iya sih sebenarnya ini juga nggak terlalu susah. Gue terlalu jauh berpikir soal orang yang membuat quote itu ketimbang objek yang sedang jadi fokusnya.

Dia adalah Kim Junmyeon. Suho. Leader. Si Beser karena suka ngeluarin air.

Gue pada awalnya kayak selewat aja sih pas paca lagi quote-nya dengan lengkap setelah ditambahkan kata leader. Tapi pas dipahami baik-baik, ternyata dalam juga ya. Ngena gitu sama kejadian-kejadian masa lalu yang seharusnya memang nggak usah diingat-ingat lagi itu. (walaupun terus akan gue bahas hahahaah)

"Leaders grow; they are not made." - Peter F. Drucker

Dulu gue pikir posisi leader di setiap grup KPop itu sebenarnya klise. Dulu waktu pas pertama kali tahu KPop, kalo ditanya "Kenapa grup KPop itu punya leader sih?" sama orang yang nggak ngerti KPop, jawaban gue adalah, "Buat ngomong kalo di wawancara,". Kurang lebih memang benar. Tapi secara keseluruhan konsep leader di grup KPop kan sebenarnya nggak kayak gitu.

Pekerjaan mereka banyak. Yang jelas intinya bagaimana caranya mereka memimpin grup supaya nggak ancur aja gitu.

Tapi gue tidak melihat sosok leader itu di Suho ketika awal debut di era 'MAMA'. Dia terlalu kaku. Nggak nampak seperti leader. Kesan pemimpin itu nggak muncul gitu di mata dan benak gue. Kayak yaudah sama aja dengan member lain. Nggak ada pangkat. Setara aja. Hmmm.... Tapi mungkin saat itu gue nggak terlalu merhatiin banget kali ya.

Ketika memasuki era 'WOLF', aura leader itu juga masih belom terasa. Gue malah menilai Suho terlalu ngatur-ngatur. Sempat muncul pikiran yang kayak dia terlalu dipaksain jadi leader. Nggak pas. Kayak misalnya pas lagi di acara apa bareng-bareng, dia selalu berusaha untuk menonjol dan ngasi. Bagus sih, tapi kadang itu jadi terasa ganggu karena seringkali cara dia ngasih arahan itu kayak merintah maksa.

Iya ganggu banget. Apalagi waktu EXO12 jadi bintang tamu di 'Weekly Idol' yang pas adegan dia maju secara tiba-tiba dan pengen nge-dance cewek. Lucu sih. Tapi maksa. Dari 'MAMA' ke 'WOLF', Suho terlalu terlihat maksa untuk memunculkan kesan leader itu yang jatohnya malah ganggu. Gue ngeliatnya begitu. Nggak tahu deh kalo yang lain.

Denger-denger sih, katanya Suho itu cuma jadi leader di depan kamera aja. Kalo di belakang kamera sebenarnya leader-nya EXO itu bukan Suho. Sama halnya dengan kayak Kris jadi leader di depan kamera tapi di belakang kamera sebenarnya leadernya itu Lay.

Tapi gue nggak bisa mengkonfirmasi apakah itu benar atau nggak karena gue sendiri nggak peduli sih.
*
*
Pandangan gue tentang leadership-nya Suho seketika berubah di momen 15 Mei 2014 tahun lalu. Persis di hari yang sama ketika lawsuit Kris bikin gonjang-ganjing dunia.

Itu adalah ketika Suho naik panggung sendiri untuk menerima piala kemenangan 'Overdose' di 'M! Countdown' dengan muka salah tingkah, rambut belah tengah yang kaku, nahan nangis (oke ini sih gatau ya), bibir udah gemeteran, ngomong udah kayak nggak sanggup bentar lagi mau pecah tangisnya, dan di belakangnya nggak ada satupun member EXO-K berdiri.

Dia bisa aja nggak mau naik panggung juga. Tapi dia leader, men. Kalo lo nggak mau naik panggung terus siapa lagi? MASA IYA MANAJER. MASA IYA MAU DIWAKILIN SAMA MC?! DIMANA HARGA DIRI LO SEBAGAI GRUP SM ENTERTAINMENT, NYET!

Perasaan gue campur aduk ngeliat video itu. Di situlah, untuk pertama kalinya kesan leader Suho nempel di kepala gue. Adegan sesimpel itu bisa membuat pandangan gue ke Suho sebagai leader bisa berubah.

Ya mungkin gue emang anaknya gampangan.

Quote Peter F. Drucker itu terasa pas dengan kondisi yang terjadi dengan perubahan persepsi gue tentang leadership-nya Suho. Di 'MAMA' mungkin memang dia cuma seonggok daging yang dilabeli 'LEADER' oleh SM. Tapi dua tahun berjalan di karier mereka, dia banyak ditempa oleh berbagai macam hal di antara kesibukan EXO. Tentu saja konflik akan terjadi selama dua tahun itu. Kita mungkin ngeliat baik-baik saja tapi yang terjadi di dalam sana kan kita nggak tahu.

Ditempa oleh berbagai hal membuat Suho tumbuh jadi seorang pemimpin. Puncaknya ya lawsuit pertama di 15 Mei 2014 itu.

Hikmahnya, gue sepertinya harus makasih sama Kris. Karena dia keluar, gue jadi bisa mengubah pandangan gue soal Suho.

HAHAHAHAHAHAHAHHA

Ya walaupun pencitraan sih tapi yaaaa... kita anggap saja ini hal yang serius.

Tapi, dari tiga quote itu yang paling ngena sebenarnya yang terakhir. "Leaders are the ones who keep faith with the past, keep step with the present, and keep the promise to posterity." Susah menjelaskannya. Tapi silakan hubung-hubungkan saja semua fakta yang ada dan sudah terjadi selama ini supaya baper.
*
*

Belakangan ini Suho ngerasa sering ngantuk. Padahal dia nggak pernah begadang nonton bola. Ya punya televisi aja sebenarnya sih enggak. Bisa sih nonton di handphone, tapi, ah... not his style banget nonton di layar kecil. Sesekali memang dia nonton film porno tapi itupun nggak sering-sering. Kecuali kalo dia lagi sama Kai, mungkin bisa seminggu tiga atau empat kali. Tapi, sekarang dia bahkan nggak tahu Kai ada di mana.

Ah... Kai....

Beberapa minggu terakhir ini dia sering didatengin mimpi-mimpi aneh soal anak-anak yang lain. Sembilan penjaga Pohon Kehidupan yang lain. Kai adalah yang paling sering dateng ke mimpinya. Nggak tahu kenapa. Mungkin karena emang dia kangen Kai. Atau dia kangen diajak nonton film porno sama Kai.

Rasa kantuk yang seperti selalu datang itu membuat Suho suka lemes sendiri. Pagi lemes. Malem lemes. Dia bener-bener udah kayak kanebo kalo lagi basah. Lemes banget. Geletakan aja seharian kayak seblak pasrah.

Sebenernya nggak cuma Kai yang dateng ke mimpinya belakangan ini. Anak-anak yang lain juga suka dateng. Tapi endingnya selalu nggak jelas. Kayak pas kapan dia mimpi ketemu Tao terus diajak ngopi-ngopi di kafe gitu. Tapi mimpi itu berujung dengan sebuah ledakan terus Tao dimakan kuman.

Pernah juga dia mimpi ketemu sama Chen di Indomaret. Berharap ada apa gitu yang penting yang kira-kira bermanfaat bagi kemanusiaan dan khalayak ramai dari mimpi itu, tapi sayangnya hanya berakhir dengan Chen berubah jadi botol Yakult terus masuk kulkas dan diam di sana sampai kadaluarsa.
*
*
Selain suka mimpi-mimpi random, Suho juga belakangan sering berhalusinasi. Dia jadi suka ngeliat yang nggak-nggak. Suka ngerasa ada orang di sana tapi sebenarnya nggak ada. Suka mikir ada yang sedang ketawa-ketawa di ruang tamu padahal sebenarnya nggak ada.

Terakhir dia ngeliat Kris sama Luhan lagi main karambol. Dia sempat senyum-senyum sendiri karena berharap mereka mau kembali dan bersama-sama lagi seperti sedia kala. Supaya 'We Are One'-nya jadi nggak fake-sampah-banyak-bacot gitu loh. Tapi yah, akhirnya dia sadar kalau dua orang itu sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Di dunianya.

Yang ternyata dia sadari selama ini penuh kepalsuan.

Mungkin mimpi-mimpi random dan halusinasi ini muncul karena kekeringan mendadak yang terjadi di Mersaille. Sebagai sebuah kota pelabuhan yang dekat dengan laut, aneh memang kalau kota terbesar kedua di Prancis ini mengalami kekeringan (sotoy banget). Tapi kenyataannya itulah yang terjadi saat ini.

Air bersih sangat susah di dapatkan. Hujan tidak turun selama berminggu-minggu meskipun awan mendung selalu menyelimuti langit seolah menjanjikan hujan akan turun. Tapi ternyata langit juga bisa PHP. Suho pun jadi heran dengan fenomena ini. Ini pasti ada yang nggak beres. Ada aura-aura mistis biasanya kalo udah begini.

Mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan dunia, Suho berusaha membaca keadaan dengan kartu Tarot. Sejak tiba di Mersaille, dia tiba-tiba saja tertarik dan merasa butuh tahu dan mengerti membaca Tarot. Tarot adalah salah satu ciri khas dari kota itu. Jadi ya gitu, dia belajar baca Tarot dari seorang gypsy yang secara aneh muncul di pinggir hutan.

"Aku butuh roti. Apa kau punya roti? Aku akan mengajarkanmu membaca Tarot jika kau memberiku roti," kata gypsy itu di suatu sore.

"Jangankan roti, aku punya gunung emas yang bisa saja kuberikan padamu. Tunggu sebentar di kursi dari berlian itu, kubawakan roti di atas piring batu akik dan minuman hangat di dalam gelas dari permata," jawab Suho yang kebetulan sore itu lagi nongkrong-nongkrong cantik dengan kalung berlian dan batu akik di sepuluh jarinya.

Bisa nggak lo ngebayangin Suho dandan kayak gitu.

Setelah menguasai bagaimana cara membaca Tarot, dia kemudian mendapatkan ide untuk buka prakter Tarot via SMS. Caranya mudah saja. Cukup ketik TAROT spasi RAMAL_AKU_DONG_OPPA kirim ke 3397 sebanyak 12745384047252484535x.

Tarif Rp 15 ribu per karakter.
**
*
Benar saja. Di kondisi dunia yang Suho baca di Tarot, yang keluar selalu soal kekeringan, kekeringan dan kekeringan. Haus, haus dan haus. Nggak cuma kekeringan air yang membuat dahaga di dunia fana ini saja, tapi juga kekeringan hati dan haus akan kasih sayang.

Suho jadi ingat sudah berapa lama dia tinggal sendirian setelah rumah tangganya porak poranda dengan si Naga binal?

Dia sudah lupa saking sakit hatinya. Tapi yah memang sudah seharusnya dia lupakan juga.

Kesulitan air ternyata terjadi di mana-mana. Semua orang harus menghemat air. Tua, muda, remaja dan dewasa. Air hanya muncul di waktu-waktu tertentu dan itu tidak banyak. Jadi memang hanya bisa digunakan untuk keperluan-keperluan yang paling penting saja. Seperti minnum misalnya.

Jangan harap bisa mandi di kondisi sulit air seperti ini. Bisa minum saja sudah beruntung rasanya. Tapi pagi itu Suho benar-benar sudah tidak tahan lagi dengan bau tubuhnya. Dia sudah empat bulan tidak mandi dan ganti baju. Celana dalamnya mungkin sekarang sudah berlumut. Sebentar lagu bagian bawah tubuhnya akan berkerak.

Sialnya lagi, kekeringan dan kesulitan air yang terjadi saat ini membuat kekuatannya semakin melemah. Benar-benar lemah. Dia tidak bisa merasakan kekuatan magis yang dimilikinya. Dia pun merasa sama sekali tidak berguna. Untuk apa jadi pengontrol air jika tidak ada air yang bisa dikontrol? Walaupun sebenarnya ini bukan salahnya juga, dia tetap saja merasa berdosa.

Suho tidak bisa mengeluarkan air untuk keperluan pribadi. Dia bukan penyihir yang bisa tinggal 'Aguamenti!' langsung muncul air. Untuk sekedar mengeluarkan air dengan kekuatan gaibnya, dia butuh tenaga yang besar juga. Sementara saat ini kondisinya sangat lemah. Lemah raga dan lemah hati. Dia butuh air. Dia butuh hujan.

IYA! HUJAN!!!

Hujan adalah satu-satunya cara yang bisa menanggulangi semua ini.

Tapi dia tidak bisa menurunkan hujan seenaknya. Dia juga tidak jago memanggil hujan. Dia kan bukan kodok.
*
*
Suho terbangun di suatu sore karena aroma tidak enak dari tubuhnya. Dia benar-benar butuh mandi. Dia berharap ketika dia berjalan ke wastafel dan memutar keran, dia tidak hanya akan melihat wajahnya yang lemah-lemah-butuh-air-dan-mandi-tapi-Insya-Allah-tetap-ganteng di cermin, tapi juga melihat air menetes deras dari keran.

Menetes saja sudah syukur loh. Apalagi deras.

Tapi sial. Airnya masih nggak ada juga.

Suho berpikir mungkin dia akan mencari mata air terdekat untuk bisa setidaknya mandi. Siapa tahu di tengah hutan yang ada di dekat rumahnya itu ada sumber mata air. Dia tidak pernah benar-benar mencarinya karena takut kulit mulusnya tergores ranting-ranting nakal. Di hutan katanya juga banyak nyamuk. Ngeri aja kalo digigit nyamuk. Apalagi digigit di leher. Takut orang salah paham.

Dia memulai perjalanannya mencari air di gedung kosong di dekat rumahnya. Waktu pertama kali ke situ, dia pernah melihat ada pompa air di gedung itu. Terlantar. Siapa tahu masih berfungsi dan ternyata ada keajaiban, benda itu bisa memberikannya pasokan air.
*
*
Tapi sayangnya dia tidak menemukan apa-apa. Suho tidak menyerah. Dia menguatkan hatinya untuk berjalan ke dalam hutan. Peduli iblis dengan gigitan nyamuk dan ranting nakal. Dia butuh air. Semoga dia masih punya cukup tenaga untuk berjalan jauh dari rumah sebelam tepar.

Rerumputan di pinggir hutan tidak kalah mengenaskannya dari kondisi ginjal Suho saat ini. Sama-sama kering dan butuh air karena hujan yang tak kunjung turun. Eh tapi...

Drip~

Drip~


Sesuatu jatuh ke kepala Suho dan terasa dingin. Apa itu barusan? Burung buang kotoran? Atau ada yang meludah dari langit?

Suho terlalu fokus membayangkan bentuk burung yang buang kotoran ke kepalanya sampai-sampai dia telat sadar bahwa itu adalah air rintik hujan. ALHAMDULILLAH YA ALLAH KALO MAU HUJAN SENENG BANGET BAKALAN DAPAT PASOKAN AIR!!!!

Kapan tempat ini terakhir diguyur hujan? Dia bahkan sudah lupa. Tapi semoga saja apa yang terjadi barusan merupakan pertanda bagus. Sepertinya hujan memang akan turun.
*
*
Ketika Suho melanjutkan perjalanannya sambil sempoyongan karena haus ke dalam hutan, dia melihat pohon-pohon menangis. Semuanya seperti menangis karena butuh air. Pikirannya melayang ke Pohon Kehidupan yang dijaganya selama ini. Apakah dia baik-baik saja?

Dia malu menyebut dirinya si legenda yang penjaga Pohon Kehidupan. Coba lihat apa yang dia lakukan sekarang? Coba lihat apa yang terjadi pada tim penjaga Pohon Kehidupan ini. Berceceran bagai mencret anak kecil yang belum bisa buang air di kloset.

Kalau pohon-pohon ini saja bisa kering karena tidak ada air, bagaimana mungkin Pohon Kehidupan bisa tetap berdiri kokoh tanpa penjaganya? Terlebih baru saja dua orang telah gugur dimakan belatung. Pasti hatinya porak poranda sekarang. Pohon itu...
*
*
Suho mendadak merindukan semuanya lagi. Tapi rasa rindu itu tidak sebesar rasa inginnya untuk meneguk air. Dia benar-benar butuh air. Saat ini itulah yang paling penting. Dia masih tidak bisa menggunakan kekuatannya. Dia terlalu lemah. Kalau dia dapat air, mungkin dia bisa setidaknya berkomunikasi secara magis dengan si Pohon Kehidupan dan menanyakan kabarnya.

Suho tiba di sebuah kolam renang besar yang kosong di tepi hutan--demi Tuhan siapa yang membangun kolam renang di pinggir hutan?! Nggak takut apa dimakan serigala!--pasrah. Dia sudah lelah. Kalau hujan turun, biar di sini saja dia menunggu sampai kolam ini penuh dan bisa puas berendam dan mandi sekalian. Sekalian minum.

Sambil berendam, minum air hujan.

Minum air bekas mandinya. Supaya hemat.

Semoga hujan cepat turun.
*
*
Apa yang terjadi di teaser ini persis dengan apa yang terjadi di kantor gue hari ini. Kebetulan? Wallahualam... Hari ini air di kosan mati. MATI TOTAL. Toilet nggak ada yang ngalir sama sekali. Mau pipis harus ditahan-tahan. Mau buang air besar mending jangan. Daripada harga diri ternodai karena nggak bisa nge-flush toilet dan nggak bisa cebok.

Jadilah seharian cuma nahan pipis. Tumben juga hari ini beser.

Nyari air ke sana nggak ada. Nyari air ke sini nggak ada. Mau pulang ke kosan cuma buat pipis takut pipisnya keluar duluan di jalan. Mau pipis di bawah pohon takut dikira anjing. Dilema banget hari ini. Di sinilah saya merasa memang air sangat dibutuhkan.

YA IYALAH AH ELAH.

Pasti kualat karena ngatain Suho beser.

IH KAN PADAHAL NULIS INI JUGA BARU PAS KEJADIAN AIR MATI KOK BUKAN KEMAREN-KEMAREN! KENAPA KARMANYA CEPET BANGET! GASUKA DEH SAMA KARMA!

Ahem.

Gue nggak mau terlalu bias dalam me-review teaser ini sebenarnya. Seharusnya memang nggak boleh bias. Tapi, miane miane jeongmal miane, walaupun di video ini tujuan hidup Suho kayak nggak jelas banget juntrungannya, gue suka aja sama videonya. Di beberapa adegan. Di beberapa adegan lain mungkin nggak.

Oke, kebanyakan sih enggak. HAHAHAHAHAHA
*
**
Suho jadi member kedua yang terbaring lemah dan lunglai tak berdaya di teaser videonya. Member kedua juga yang secara membingungkan memilih untuk menyendiri di hutan dan jauh dari keramaian. Apa nggak stres ya hidup kayak gitu? Ditambah lagi kondisinya sekarang adalah kekurangan air.

Sedih aja ngebayangin Suho sendirian dihutan mangap-mangap nunggu hujan. Kalo soal cebok kan kayaknya emang ceboknya gak pake air ya.

Pake batu. Kayak manusia jaman dulu.
*
Walaupun sama-sama memasuki hutan, ada perbedaan yang jelas antara video Suho dan Chanyeol.

1. Cuaca di tempat Suho mendung, tapi dia kekurangan air,
2. Cuaca di tempat Chanyeol terik, tapi dia terlihat tidak terlalu butuh air,
3. Chanyeol hanya punya baju Goo Jun Pyo, nggak punya rumah,
4. Suho hanya punya baju biasa aja yang terkesan memble, tapi punya rumah. Suho kan orang terkaya se-Mampang Prapatan. Jadi wajar mungkin kalau dia punya rumah pinggir hutan dan Chanyeol nggak.

Yah... walaupun dia kaya raya, tapi dia tetap manusia yang tiada daya dan upaya atas pertolongan Tuhan YME. Buktinya, walaupun punya rumah di pinggir hutan yang keliatannya sih mewah (dari satu shot di awal), terus punya handphone termahal dari Samsung keluaran terbaru, dia tetap nggak bisa beli air buat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
*
Pertanyaan gue: bagaimana mungkin dewa air kekurangan air?

Apakah karena Suho sudah lelah dengan rasa sakit hatinya sampai akhirnya kekuatannya pun jadi melempem? Iya kita anggap saja begitu. Kita bisa juga berasumsi bahwa dia terlalu lemah untuk mengeluarkan kekuatannya. Asumsi lainnya adalah bahwa selama ini memang dia hanyalah seorang pengontrol air. Seperti namanya, dia cuma bisa mengontrol, tidak bisa memproduksi air.

Kecuali pipis. ................................. Dan air-air yang lain.

AIR MATA.

Derita.*
*

*
Pertanyaan yang lain:

"AIR BERSIH SUSAH TAPI KOK RAMBUT LO BISA RAPI BANGET SEGER BANGET KAYAK BARU ABIS CREAMBATH, NYET?!"

"KENAPA KULIT LO SAMA SEKALI NGGAK DEKIL BERDAKI SIH, BRO?!"

"BAJU SAMA SEPATU JUGA PUTIH BERSIH BANGET TANPA DOSA, CHINGU?!"

Kalau memang nggak mandi karena susah air, harusnya ditambah juga efek lalat-lalat supaya meyakinkan gitu. Tapi memang sih kita gak tahu itu sebenarnya kesulitan airnya berapa lama. Mungkin baru semalem airnya habis terus sampai pagi belum muncul juga. Tapi kalau dilihat dari kondisi rumput dan hutan yang kering, pasti itu musim kemaraunya sudah lama banget kan.

Terus kalau misalnya baru semalaman tanpa air nggak mungkin juga abang-abangnya jalan sempoyongan banget kayak lagi sakau. Tapi ya batas normal manusia nggak minum itu berapa lama sih sebenarnya? Mungkin kan beda-beda. Gue nggak pernah mencoba untuk nggak minum selama sehari penuh. Mau coba-coba takut keterusan sampe mati. Mungkin justru karena dia adalah pengontrol air, makanya dia nggak bisa hidup tanpa air.

Bingung.

Inti dari teaser ini sebenarnya adalah bahwa dunia sedang kekurangan air. Bahwa kita memang harus bijak menggunakan air. Nggak boleh boros. Nggak boleh buang-buang air. (Tahan aja itu mules sampe mati kalo nggak boleh buang-buang air).

Tapi kalo tiba-tiba isu air ini ada hubungannya dengan pemilihan lokasi Marseille dan Suho sendiri, gue agak-agak kaget juga.

Tentu saja kita semua tahu air adalah sumber kehidupan. Tapi mungkin nggak banyak yang tahu kalo Marseille di tahun 2012 adalah tuan rumah untuk World Water Forum (WKWKWKW GUE BARU TAHU WKWKWKWK). Kontingen-kontingen dari berbagai belahan dunia membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan air di sini. Tentu saja. Kalau berhubungan sama dosa sih namanya Perkumpulan Penonton Porno.

Mungkin konseptor teaser ini bertolak dari fakta tersebut sampai akhirnya menempatkan Suho di kota ini, instead of another member. Uniknya lagi adalah, World Water Forum ini diadakan tiga tahun sekali. Tahun 2015 ini, tuan rumahnya adalah.... HEHEHEHEEHHEHE... South Korea.

Air - Marseille - S(o)u(t)h(K)o(rea)

Tapi sayangnya Suho nggak bisa jadi duta air di forum ini karena dutanya adalah HEHEEHEHEHEHEHE JYJ HEHEHEEHEHEHEHEHEHHEHE pantesan dia merasa krisis di teaser ini ya karena yang ditunjuk jadi duta air nasional-nya musuh bebuyutan manajemen.

Selain berhubungan dengan air, inti dari teaser ini nggak lain dan nggak bukan adalah iklan Samsung Galaxy Note 4. Selain itu, nggak ada apa-apa lagi.
*
*
Kesan misteriusnya kurang banget. Backsound-nya nggak terlalu mengerikan, nggak bikin takut apalagi bikin baper. Jatuh banget dari teaser-nya Sehun kemaren yang sudah epic banget dari segi pengambilan gambar sampai efek suara. Teaser ini nggak keren. Nggak membekas di hati.

Apalagi efek air yang muncul di kolam renang di adegan terakhir itu terlalu cheesy. Nggak menampilkan kekerenan seperti yang seharusnya. Aneh juga nggak sih kalo misalnya si Suho-nya berakhir di kolam renang kosong sejurus kemudian air muncul secara tiba-tiba dari entah-mana?!?!

Kalo memang mau jadi seperti Firaun yang mati di laut, paling enggak adegan airnya muncul dibuat lebih berkelas gitu. Suho berdiri di tengah-tengah kolam renang, tersenyum memandang ke kamera terus dari sisi kiri dan kanan air tiba-tiba mengguyur dia dan kemudian baru muncul tulisan EXODUS.

(nggak keren-keren juga sih padahal)

(TAPI POKOKNYA GIMANA KEK YANG EPIC GITU AH MASALAH INI SUHO BIAS GUE MASA YANG GAK BISA AJA BAGUS BISA NABRAK NABRAK PECAHAN BOHLAM!)
*
*
Awalnya juga gue pikir nih endingnya bakalan kayak si Suho bakalan berdiri di tengah-tengah padang rumput gitu terus hujan turus dan mengguyur tubuhnya. Lalu dia dengan bahagia menikmati setiap tetes air hujan selayaknya orang yang sudah menunggu air sejak lama.

At least gue mengharapkan ending yang dramatis gitu-laaaah. Kan lo udah kehausan dan teler-teler sempoyongan kekurangan air. Apa kek gitu adegan akhir yang bisa menggambarkan rasa bahagia lo ketemu sama air. Mangap-mangap ke langit dengan bahagia lalu meneguk segarnya air kek atau gimana gitu kan yang penting ada kesan setelah menontonnya.

Lagipula kan yang butuh air bukan cuma Suho tapi juga si hutan belantara dan rerumputan. Kalo hujan kan semua jadi kebagian. Kan adil

Di luar dari itu, gue suka adegan teler kehausannya. Suho terlihat mendalami peran sekali. Sudah keliatan banget kehampaan di wajahnya. Kehampaan antara kekurangan air atau kekurangan kasih sayang. Ya sudah pantaslah debut jadi aktor di drama SM yang kemudian nggak akan laku seperti juga drama-drama SM yang lain.

Kesimpulannya? SM LO GAK ASIK SAMA SUHO.

Tapi makasih sudah bikin teaser foto yang bagus ini HEHEHEHEHEHEEHEHEHEHEHEHEHEHHESUKABANGETHEHEHEHEEHEHHEHEHEHE
*
*
Jadi setelah Suho, yang akan dirilis berikutnya siapa? Chen? Bisa jadi sih Chen. Kalo nebak-nebak lokasinya, pastinya di kawasan gurun yang mudah terjadi perubahan cuaca drastis mulai dari petir sampai tornado. Karena di 'MAMA' ada kalajengking di adegan Chen, kali ini juga pasti bakalan ada kalajengking. Kalajengking identik dengan gurun.

Jadi ya abis ini Chen di gurun.

Sambil jualan Yakult.

Lokasinya hmmm...

London - Barcelona - Arizona - Berlin - Edunburgh - Marseille.

Eropa - Eropa - Amerika - Eropa - Eropa - Eropa - Amerika - Eropa - Eropa - Eropa
Ah gamau sotoy ah. Kalo terlalu yakin nanti sakit hati.

Ya tapi bolehlah nebak dikit ya heheheheh ATLANTA hehehehehe

Nggak deng, Ngarang bebas banget.

PPYONG!
*



EXO 2015: EXODUS [Chapter 7] #CHEN

$
0
0
*
Pernah nggak lo merasa hidup lo nggak seimbang?

Mungkin selama ini lo terlalu banyak main-main dan terlalu sedikit belajar. Terlalu sering mikir negatif ketimbang positif. Terlalu sering berandai-andai dan 'coba kalo''coba kalo' daripada bergerak dan melakukan apa yang bisa dilakukan. Terlalu sering mengeluh ketimbang tertawa dan tersenyum.

Terlalu banyak menghabiskan waktu membaca hal-hal yang nggak penting seperti blog fanboy kuper yang beraninya ngejek-ngejek grup KPop yang dua suka ketimbang ngebaca buku yang membuka wawasan lo tentang dunia.

Atau mungkin terlalu banyak menghabiskan uang untuk hal-hal yang nggak penting sementara cuek sama hal-hal penting yang membutuhkan uang. Terlalu cuek dengan keluarga tetapi perhatian banget sama orang yang bukan keluarga yang secara random lo temui di jalan dan kemudian jadi deket sama lo karena lo anggap nyambung.

Mungkin selama ini lo ngerasa terlalu sering begadang untuk sesuatu yang tidak banyak menghasilkan hal positif di dalam hidup lo daripada bangun lebih pagi dan berolahraga. Mungkin juga selama ini lo terlalu banyak memberi, memberi dan memberi tapi merasa menerima kembali dalam jumlah yang sangat sedikit.

Mungkin juga selama ini lo terlalu banyak memberi cinta tapi sedikit menerima cinta. Atau mungkin... selama ini lo terlalu sibuk sama dunia, sampai-sampai lo lupa sama akhirat.

Hmmm...

Gue merasa belakangan ini hidup gue nggak seimbang di bagian kalimat terakhir di paragraf di atas sebelum 'Hmmm...'. Gue masih nggak bisa mengatur apa yang paling penting dari yang terpenting. Mana yang prioritas, mana yang nggak.

Mungkin benar kalau dibilang gue terlalu banyak main-mainnya ketimbang belajarnya. Benar juga kalau dibilang gue terlalu banyak menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting.

Tapi yang paling gue sesali sebenarnya kenapa hidup gue sampai sekarang nggak bisa seimbang antara dunia dan akhirat. Itu sih yang paling bikin kepikiran. Mau sampai kapan mikirin dunia terus dan lupa bahwa sebenarnya kita bisa saja mati di saat yang kita sendiri nggak tahu dan nggak duga?

UHUK.

Tapi tentu saja semuanya butuh proses. Nggak instan. Butuh waktu panjang untuk bisa benar-benar jadi orang yang setidaknya ideal dari sudut pandang diri sendiri. Tapi, perlu diingat bahwa manusia nggak akan bisa jadi sempurna sekeras apapun lo mencoba. Kalau sudah sampai batas lo nggak bisa melakukannya lagi, maka berserah dirilah pada Tuhan.

Perlu juga diingat apapun yang lo jalani dalam hidup mau itu pemborosan ataupun misalnya hal-hal yang tidak seimbang tadi, semua pada akhirnya memberikan pembelajaran buat lo sendiri. Kalau lo mau merenung sejenak dan memikirkannya.

Keseimbangan dalam hidup itu yang ternyata ingin dicari oleh Chen di Almaty, Kazakhstan.

#EAAAAA
*

*
Siapa sangka hidup jadi manusia biasa ternyata menyenangkan?

Itulah yang selama berbulan-bulan terakhir dirasakan oleh Chen. Yes! Dia sekarang udah ngerasa seperti manusia seutuhnya. Bukan lagi alien dari exoplanet yang selama ini mengarungi bumi dalam kepalsuan. Hidup yang dirasakan Chen selama ini selalu dirasa aneh dan fake. Sekarang dia merasa tanpa beban. Hatinya juga lebih damai.

Enaknya jadi manusia biasa itu, dia tidak perlu lagi sok-sok mengkhawatirkan kedamaian dunia. Memangnya dia Super Man?! Dia sekarang hanya harus fokus ke kehidupannya sendiri. Mereboisasi hati yang kering. Mencangkok bagian hati yang patah karena tersakiti.

Tidak harus memikirkan apapun ternyata membuatnya lebih hidup. Membuatnya lebih bahagia. Dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir misalnya, bulan-bulan yang dia habiskan di Almaty, Kazakhstan bisa dikatakan yang paling sehat dan bahagia sepanjang empat belas juta tahun hidupnya sebagai alien.

Dia benar-benar bahagia sekarang.

Rutinitas selama beberapa tahun terakhir kalau dipikir-pikir membuatnya lelah juga. Mendadak jadi terkenal, harus tersenyum selama seharian walaupun hati sebenarnya tidak ingin tersenyum, diikuti penguntit-penguntit freak yang menyebut diri mereka sasaeng.

Wah... hidup udah kayak nggak punya kebebasan.

Padahal kan sebenarnya tujuan dia dan para penjaga Pohon Kehidupan ke dunia manusia bukan untuk jadi terkenal. Apalagi jadi boyband yang bb cream-nya bisa bersenti-senti, padahal cuma mau ke Indomaret beli Yakult. Padahal kan... tujuan Pohon Kehidupan menyatukan mereka dari keterasingan dan menempatkan mereka di bumi bukan untuk itu.

Chen tiba-tiba kangen sama Pohon Kehidupan itu. Apa kabar ya dia sekarang?
*
*
Berhasil keluar dari maze membuat Chen banyak berubah. Dia sekarang sudah jadi sosok yang baru. Chen sudah bukan lagi sosok pengontrol Guntur dan Petir. Kekuatan magisnya sudah lama menghilang. Tepatnya sekitar enam bulan yang lalu.

Jadi ceritanya waktu itu jalan-jalan di kota Almaty sedang dipasangi sistem penerangan baru. Lampu-lampu jalan berteknologi tinggi dipasang. Lampu-lampu ini cerdas. Kalau matahari lagi cerah dia mati secara otomatis. Kalau lagi mendung dia bisa nyala sendiri. Kalau yang berdiri lagi laper, dia bisa langsung nelpon 14045. Kalau yang berdiri lagi butuh kasih sayang, dia kasi free puk-puk. Kalau yang berdiri lagi galau, biasanya dia kasih efek air-air hujan gitu.

Nah waktu lagi pemasangan itu, melintaslah si Chen dengan rambut disisir klimis kebanyakan pomade. Nggak sengaja, satu kabel yang harusnya terpasang malah jatuh menggelantung gitu pas di atas kepala Chen saat dia melintas. Mungkin itu efek pomade yang kebanyakan, akhirnya kabel yang listriknya on itu bereaksi aneh dengan rambut Chen.

Rambutnya ketarik semua keatas. Chen berusaha mengontrol listrik itu tapi anehnya nggak bisa. Dia sampe lemes energinya habis karena kesetrum. Kekuatannya ternyata kesedot semua juga dan hilang. Dia selamat atas pertolongan orang-orang yang heboh melihatnya menggelinjang-menggelinjang aneh di trotoar.

Sejak saat itu rambutnya jadi kebelah terus kayak Laut Merah abis ditancepin tongkat Nabi Musa. Sejak saat itu dia nggak pernah lagi mau pake pomade. Sejak saat itu kekuatannya menghilang.
*
*
Kadang-kadang Chen merindukan kekuatannya. Merindukan saat-saat dia bisa memasok listrik pribadi di rumahnya tanpa harus bayar bulanan ke PLN. Kadang-kadang dia juga kangen saat-saat dia bisa melindungi dirinya dari begal genit yang suka colak-colek di gang sebelah apartemennya. Tinggal setrum, masalah selesai. Pulang malam pun nggak usah khawatir. Nggak ada begal yang berani.

Dulu waktu masih punya kekuatan super, dia juga sering dimintai tolong oleh rumah sakit tempat dia sering melakukan kegiatan amal. Kalau ada orang yang tiba-tiba detak jantungnya hilang, dia suka bantuin ngasih setrum kayak yang di sinetron-sinetron itu.

Walaupun dia sebenarnya geli kalo harus megang-megang dada orang. Apalagi orang-orang di sana banyak yang berbulu dada kayak Raja Dangdut. Tapi demi kemanusiaan, dia harus melakukannya.

Kemanusiaan ya, padahal kan dia bukan manusia.

Kesetrum lampu jalan itu adalah titik balik dari hidupnya juga. Sekarang dia benar-benar punya sisi kemanusiaan yang lebih baik. Untuk membuat hidupnya sebagai manusia lebih seimbang, Chen berusaha untuk memperdalam agama. Dia mulai belajar bagaimana menyeimbangkan antara dunia dan akhirat.
*
*
Chen awalnya nggak ngerti apa itu akhirat. Dia nggak percaya dengan kehidupan setelah mati. Yang dia tahu, manusia mati, dikubur, lalu dimakan cacing. Tapi sekarang konsep akhirat diketahuinya dengan jelas.

Sejak saat itu dia juga belajar soal keberadaan Tuhan. Cita-citanya pun berubah dari seorang eksportir Yakult paling sukses di Kazakhstan jadi seorang habib dan alim ulama. Biar makin total, namanya pun siap dia ganti jadi Ahmed Raffa Al Farooq Hazeel El Musa. Nama terakhir terinspirasi dari belahan rambutnya akibat kesetrum pomade.

Tidak mau jadi habib dan alim ulama yang biasa-biasa saja, Chen sadar dia harus punya ilmu yang dalam dan kecerdasan secara spiritual. Dia sekarang tecatat sebagai mahasiswa di Al-Farabi Kazakh National University, universitas utama dan terbesar di Almaty. Fakultas Ilmu Bahasa dipilihnya karena dia suka sekali bikin fanfiction Sailor Moon sama Cardcaptor Sakura.

Di kampus, berbagai komunitas agama dia ikuti. Salah satunya adalah komunitas Fanfiction Alim Ulama Anti-NC. Di sini berisi orang-orang yang suka menulis dan berkhayal dan suka membuat kisah fiksi yang jauh dari hal-hal porno, melainkan diisi dengan kisah-kisah fiksi agamis penuh makna khas alim ulama. Dia baru-baru ini ditunjuk jadi ketuanya.

Forum-forum keagamaan juga dia ikuti di kampus. Pokoknya apapun yang pembahasannya soal agama mulai dari dosa-dosa sampai keberadaan Tuhan dia akan hadir. Dia juga aktif menyuarakan kesejahteraan bagi rakyat miskin di seluruh dunia. Keadilan bagi mereka yang terdiskriminasi. Membantu juga pasokan Yakult ke negara-negara yang tidak bisa menikmati Yakult.

Selain itu, dia rutin ikut kerja bakti bulanan di RT sekitar apartemennya. Kadang-kadang kalau tetangganya sedang mengalami kebocoran pipa atau WC penuh, dia dengan tabah membantu menyedotnya.

Dengan alat sedot khusus tentu saja, bukan dengan mulut sendiri. Apalagi hidung.
*
*
Melakukan segala hal layaknya manusia yang rajin menimba ilmu agama membuat Chen benar-benar tidak pernah tahu apa yang terjadi di dunia luar. Berbulan-bulan sudah dia tidak punya ponsel. Tapi rasanya lebih tenang.

Selama ini dia memang sering keganggu sama SMS dari operator telepon seluler yang kerjaannya promosi RBT lagu Duo Serigala terus. Sehari bisa empat belas kali. Dua jam sekali hapenya geter-geter bunyi pas dibuka cuma operator doang. Kan bete.

Suatu hari dia ditanya oleh temannya di klub Fanfiction Alim Ulama Anti-NC.

"Ya habibi, kenapa ente nggak punya hape?"

"Begini, saudaraku, alasan ane tidak punya hape sebenarnya sederhana saja. Ane merasa damai dan sentausa hidup tanpa melihat hape sehari saja. Coba deh, sodaraku lakukan juga. Ibadah ente bakal lebih fokus, membaca kitab pun jadi lebih tenang tanpa perlu melirik-lirik ponsel atau setiap nemu kata-kata bagus di tweet atau distatusin dulu di Facebook," katanya.

"Lalu bagaimana ane bisa hubungin ente?"

"Kirimkan saja pakai merpati," kata Chen sambil berlalu.

Dia tidak mendengar ketika temannya itu mengumpat dengan keras, "DASAR KECOAK KURAP! MAU NYARI MERPATI GIMANA PR BANGET!"

Temannya pikir Chen tidak mendengarnya tapi ternyata dia dengar. "Astagfirullah, jangan mengumpat seperti itu. Sesungguhnya Tu----"

"Ok bye,"

"Walaikumsalam..." kata Chen sambil memegang dada.

Fokusnya ke mengejar akhirat membuat Chen juga tidak pernah tahu apa yang terjadi pada 9 forces yang lain. Apakah mereka masih jadi domba-domba tersesat? Masih bingung menemukan jalan menuju kehidupan abadi di akhirat? Apakah mereka masih hidup bergelimangan iPhone dari fansite-fansite kaya raya?

Chen tiba-tiba kangen. Tapi dia yakin, mereka semua hidup layak. Nggak mungkin ada yang hidup di hutan dan kekurangan air. Nggak mungkin juga ada yang hidup dengan hanya punya satu baju apalagi baju itu ala-ala Goo Jun Pyo.

"Yang penting mereka tidak berkhianat seperti Naga dan Lintah," bisiknya dalam hati. Sebelum akhirnya, "Astagfirullah. Nggak boleh ngomongin orang yang jelek-jelek," dan dia menampar-nampar dirinya pake sikat kawat.

Untuk membantu menyambung hidup, Chen membuka usaha laundry spesialis pemutih seprai. Setiap hari dia menerima banyak sekali cucian seprai dari rumah bordil sebelah apartemennya. Setiap hari kerjaannya nyuci seprai bekas orang-orang melakukan tindakan tidak senonoh.

Astagfirullah.

Tapi nggak apa-apa yang penting bisa untuk hidup.

Tidak ada manusia yang sempurna.
*
*
Hobi Chen pun sekarang nggak jauh-jauh dari baca buku dan kitab-kitab agama. Sambil nunggu cuciannya kering kalau dia lagi nggak ada kegiatan di kampus, dia biasanya baca buku-buku agama. Salah satunya berjudul 'Overdose'. Buku soal bagaimana cara menghindar dari narkoba dengan cara-cara yang sesuai dengan tuntunan agama.

Dia paling suka membaca buku di pojokan menara lonceng deket apartemennya. Kebetulan gedung menara lonceng itu di bawahnya punya perpustakaan. Di atas kosong jadi dia bisa manfaatkan sebagai tempat menjemur laundry seprai-nya. Sekaligus tempat nongkrong dan ngopi-ngopi sore ditemani lagu-lagu dangdut dari radio.

Kadang-kadang dia dan temen-temen dari klub Fanfiction Alim Ulama Anti-NC juga suka ngadain nulis FF bareng di tempat itu. Dia juga sering memberikan kuliah-kuliah agama buat junior-juniornya di kampus.

Dia merasa kehidupannya sekarang udah bener-bener enak banget. Bener-bener tenang dan bahagia sentausa banget.
*
*
Sampai pada suatu hari sekitar jam 20:01 malam waktu Almaty, ketika dia lagi baca-baca lucu di atas menara lonceng, langit mendadak diliputi kegelapan. Dia tiba-tiba saja merinding. Ada sesuatu yang seperti masuk ke dalam tubuhnya pelan-pelan. Dari ujung kaki sampai ujung kepala dia merasa seperti disengat listrik. Dia bisa stabil berdiri tegak karena selama itu terjadi dia mengamalkan ayat-ayat suci.

Nggak lama setelah itu, dia gerhana matahari terjadi dengan sangat cepat. Dia syok. Sengatan-sengatan itu makin menjadi-jadi di dalam tubuhnya. Dia tiba-tiba teringat masa lalu. Dia seperti deja vu. Dulu dia pernah mengalami hal ini. Dia pernah melihat gerhana matahari yang terjadi secara tiba-tiba.

Ada tiga orang di ruangan itu termasuk dirinya. Satu lagi adalah seekor anjing berbulu putih.
*
*
Buku 'Overdose' yang dibacanya terjatuh ketika dia menyadari bahwa sengatan listrik di dalam tubuhnya itu diikuti oleh suara-suara bisikan. Bisikan yang memintanya untuk mencari 9 forces yang lain. Bersatu lagi. Menemui Pohon Kehidupan dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi selama ini.

Kekuatannya kembali.

Dia harus segera mencari yang lain.

Seketika petir pun menyambar langit Almaty. Hujan segera turun.

Chen harus segera mengangkat jemurannya. Pelanggan rumah bordil sebelah sudah antre.
*
*
Menurut gue nggak ada yang istimewa dari teaser-nya Chen ini. Persis sama seperti teasernya Suho. Tapi yang menarik adalah, perubahan image Chen dari sosok yang kayaknya petakilan jadi orang baik-baik sekali selama satu menit empat belas detik di video itu.

Chen jadi punya aura kakak-kakak baik hati yang akan membantu kalian mengerjakan PR matematika ketika kalian kesulitan. Atau sosok mamang-mamang yang akan meminjamkan kalian sajadah dan sendal jepit ketika berkunjung ke sebuah masjid di atas gunung.

Yang istimewa dari video ini menurut gue selain lokasinya--YANG WHAT THE HELL KOK BISA LO KEPIKIRAN BUAT MILIH KAZAKHSTAN BUAT JADI LOKASI SYUTING--adalah belahan rambut Chen. Jujur saja belahan rambut itu cukup mengalihkan fokus gue dari awal sampai akhir video.

Rambut Belah Tengah Laut Merah.
*
*
Ngomong-ngomong soal Kazakhstan, sebenarnya ini juga jadi salah satu strategi promosi SM Global Audition sih. Karena tahun ini mereka juga akan menggelar audisi di sana. Jadi supaya engagement-nya sama masyarakat lokal jadi lebih ngena gitu.

Kecewa kenapa lokasi MV-nya nggak ada di Indonesia padahal kan Indonesia udah dua tahun berturut-turut ada SM Global Audition! Gue juga kemaren ikut terus nyanyi lagu Afgan. Spesial untuk audisi ini bahkan gue bela-belain cukur kumis setiap hari supaya mulus kayak muka Chen.

Ya tapi apalah arti orang yang mukanya biasa-biasa aja. Cuma bisa jadi fans. Nggak bisa jadi artisnya.

Nggak ada juga niatan jadi artis HAHAHAHAHAHAHHAHA isinya dunia entertainment ini semua hanyalah fana belaka.

Sama seperti teasernya Suho, punya Chen juga kurang memberikan impact dan trauma berkepanjangan. Jangankan trauma yang berkepanjangan, kayaknya ini teaser yang paling membosankan deh dari semua yang sudah dirilis sejauh ini. Iya teaser Suho itu sebenarnya bosen, tapi karena udah bosen disambut bosen, yang bosen kedua jadi makin bosen.

Mungkin SM mau save the best for the last? Mungkin nanti puncaknya adalah di teaser terakhir? Akan lebih baik jika di teaser terakhir kemudian mereka semua bersatu dan bertemu lagi lalu bersama-sama melawan meteor yang jatoh itu sebelum akhirnya MV dirilis.

Karena kayaknya MV-nya pasti nggak akan ada hubungannya sama teaser-teaser ini. Tapi kita positive thinking aja kalo SM bakalan merilis dua MV seperti halnya Red Velvet. MV pertama berisi lanjutan cerita dari teaser yang berarti akan punya prolog narasi lagi seperti 'MAMA' dan menutup kisah perjalanan panjang mereka di seluruh belahan dunia.

Nah nanti MV kedua baru deh itu MV dance-dance pake jas ala 'Swing', bebas aja. Yang jelas, GUE MAU INI TEASER DI SELESAIKAN KISAHNYA DI SEBUAH VIDEO YANG LEBIH PANJANG. Soalnya kebiasaan sih SM bikin teaser bagus tapi MV gak sesuai harapan.

Sekali lagi bolehlah positive thinking aja tapi jangan berharap. Semakin banyak berharap, semakin rentang sakit hati. Jadi, positive thinking aja.

Seperti Kai, Sehun, Tao, Xiumin, Chen kelihatan sangat menikmati kehidupannya di teaser. Kayaknya makmur dan sentausa sekali. Tenang dan damai. Apakah ini efek dari mendalami agama? Berbeda dengan Suho yang menderita dan Chanyeol yang kebingungan dengan kondisi kehidupannya sendiri.

Oke, Xiumin mungkin not that sentausa karena dia harus kerja di klub striptis (ngarang) (iya itu kan yang dari karangan gue kemaren) (oh iya gue lupa Ron, sori sori) (iya Ron gapapa). Chen terlihat sangat menikmati hidupnya tanpa kekuatan dan sekarang jadi stylish banget. Nggak bisa bohong juga sih, Chen image-nya jadi agak-agak dewasa juga sekarang.

Overall videonya kurang asik dan biasa aja. Bahkan ketika SM nggak menampilkan iklan Samsung di video ini, malah jadi nggak asik. Apa jangan-jangan memang video-video yang asik harus ada iklannya ya?

Ah nggak sih, Suho juga ada iklannya tetep aja nggak asik. Tao yang iklannya nggak diekspos malah paling bagus.

Ehem. Just saying. Nggak muji-muji banget sampe nyembah-nyembah kok, nggak.

Dalam satu paragraf, teaser Chen ini berisi tentang:

Seorang anak muda dengan rambut dibelah pantat yang nampak seperti orang yang baru saja bertaubat dari hal-hal buruk yang dilakukannya dalam hidup sehingga dia sekarang jadi rajin menimba ilmu agama serta membaca kitab sekaligus menjalani bisnis laundry kecil-kecilan spesialis pencuci seprai yang terpana ketika melihat gerhama matahari yang terjadi di jam delapan malam ketika dia sedang menunggu cuciannya kering di atas atap sebuah gedung.

So boring.

Tapi Alhamdulillah penuh makna hidupnya. Daripada pasrah duduk di tengah kolam dan mati terendam air.
*

EXO 2015: EXODUS [Chapter 8] #BAEKHYUN

$
0
0
*
Apa yang pertama kali terpikir di kepala lo kalo denger nama Baekhyun?

Kalau misalnya gue ditanya begitu, jawabannya mungkin bisa berubah-ubah. Tergantung mood aja sebenarnya. Kalau lagi seneng, mungkin jawabannya bisa bagus. Kalau lagi galau mungkin jawabannya bisa nggak jelas. Kalau lagi taubat mungkin malah gue akan ngajak lo pada ke majelis taklim.

Tapi kalau sekarang, jawabannya ada dua:


Yang pertama belatung.

Buat beberapa orang mungkin belatung itu menjijikkan. Oke, enggak beberapa tapi sebagian besar orang. Apalagi kalau misalnya belatung itu keluar dari punggung tante-tante berambut panjang yang tiba-tiba muncul di tengah jalan ketika lo lagi random pulang malam di malam Jumat.

itu sih kayaknya nggak cuma menjijikkan tapi juga mengerikan hahaha. Astagfirullah Ya Allah jauhkan hamba dari jin dan setan-setan yang menjijikkan.

Tapi gue selalu melihat belatung sebagai sosok kecil yang lucu. Tidak berdaya karena tinggal dipites langsung mati. Seperti itu juga gue melihat sosok Baekhyun. Lucu dan kalo dipites mati.

Dipites tronton.

Sejak era 'MAMA' sampai sekarang, enggak tahu kenapa gue tidak pernah melihat Byun Baekhyun ini sebagai sosok yang serius. Mau on-stage ataupun off-stage, dia akan tetap jadi anak liar di mata gue. Menggeliat-geliat persis belatung.

Pertama kali gue manggil Baekhyun Belatung itu kayaknya pas kapan gue pernah nemu video pendek dia lagi di ruang latihan SM pas pre-debut. Terus dia memamerkan kemampuannya menggerak-gerakan tangannya yang lentur kayak belatung itu.

Baekhyun Belatung adalah panggilan pribadi karena ini anak banyak tingkah dan nggak bisa diem. Jangan lupakan apa yang dia lakukan saat MT bersama temen-temen sekolahnya di sebuah ruangan. Badannya masih ceking, pake baju kaos dan training. Kayak orang gila.

Baekhyun Belatung juga adalah pujian. Karena walaupun dia dance-nya nggak sebagus Kai di setiap video atau mungkin di panggung, tapi entah kenapa melihat dance Baekhyun itu lebih enak dibandingkan Kai. Mungkin karena bias? Bisa jadi. Tapi mungkin juga karena ketika Baekhyun nge-dance, ada kesan tidak serius yang menarik. Atau mungkin alasan utamanya karena kalo ngeliat Kai nge-dance berasa ngeliat orang debus.

Jadi mending Baekhyun aja.

Sayang sekali Suho kalo dance mukanya suka kayak lagi ngerjain soal Matematika paling sulit di seluruh dunia. Mengkerut terus. Gue punya fancam 'Thunder' pendek pas TLP terus muka dia tuh kayak lagi beban banget mikirin utang.
*
*
*
Oke itu tadi jawaban kalau mood lagi enak. Tapi kalo mood lagi serius,  ketika mendengar nama Baekhyun gue akan menyebut kata Fearless.

#EEEEEEE

#AAAAA
*
Sebenarnya gue sendiri enggak terlalu tahu ya kenapa dia akhirnya identik dengan kata fearless ini. Gue ngefans EXO tapi gue nggak terlalu yang mengiikuti perkembangan setiap membernya sampe ke sela-sela gigi mereka ada sisa makanan apa.

Maklum, gue juga punya kehidupan di luar fandom dan spazzing dan Kpop. Kehidupan gue kan nggak cuma buat ngintilin Instagram Baekhyun dan pergantian bio-nya. Kayak yang pernah gue bilang di posting-an sebelumnya, terlalu jauh berkecimpung di fandom bikin lo jadi nggak sehat. Karena kehidupan gue sudah cukup tidak sehat selama ini karena kurang olahraga, jadi gue menghindari itu.

Ahem.

2014 bisa dibilang memang tahun yang cukup berat buat Baekhyun. Baik buat Baekhyun sebagai Baekhyun secara pribadi di luar atribut keartisannya, dan juga buat Baekhyun sebagai member EXO. Masalah demi masalah muncul dan bahkan bertubi-tubi.

Nggak cuma sekedar lawsuit aja, tapi juga masalah pacaran. Ya sebenarnya sih gue nggak tahu gimana hati dia terhadap pemberitaan-pemberitaan soal pacaran dia sama ceweknya sih ya. Tapi ada kesan yang gue tangkap setelah berita itu mencuat, Baekhyun kayak supermenutup diri banget dari dunia.

DUH PENGERTIAN BANGET GAK SIH KESANNYA. WAKAKAKAKAKA

Nggak.

Gue inget betapa senengnya gue dulu ketika Baekhyun bikin Instagram. Bahkan gue yang nggak nge-follow siapa-siapa di Instagram dan menikmati dunia gue sendiri dengan mengunggah foto-foto yang gue anggap menarik akhirnya menyerah dan memutuskan untuk mem-follow Baekhyun.

Cuma Baekhyun. Ini karena bias. Tapi akhirnya gue follow juga semua anak-anak EXO karena gue anak Indonesia yang berpedoman kepada Pancasila sila kedua yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Tapi setelah berita pacaran, Instagram mulai ditinggalkan. Posting minta maaf, di bash. Dihapus. Enggak muncul-muncul di Instagram, tetep aja di bash. Di bilang nggak gentleman atau apalah. Akhirnya malah dia nggak berani apa-apa.  Lihat betapa kasiannya dia cuma karena dia memperjuangkan cintanya.

(hapus air mata Baekhyun) (puk-puk perlahan) (mepet) (peluk hangat kayak anak sendiri)

Menghilang dari Instagram mungkin adalah salah satu cara dia untuk menunjukkan bahwa dia sangat menyesal dan malu pada saat yang bersamaan, tapi juga tidak mau memperpanjang masalah. Padahal kan nggak semua orang yang nggak suka dia pacaran. Dan ya maksud gue, pacaran juga hal yang biasa banget terjadi di dunia KPop.

MEN SEMUA ORANG BUTUH CINTA! BAEKHYUN BUTUH CINTA! KALO LO NGGAK PUNYA PACAR KARENA LO PIKIR LO BISA PACARAN SAMA BIAS LO YA ITU URUSAN ELO TAPI BAEKHYUN KAN GAK MIKIR HAL YANG SAMA KAYAK ELO!

#EAAAAAAA
*
**
Baekhyun jelas tidak hanya butuh cinta dari lo sebagai fans aja, tapi juga dari orang yang at least bisa dia peluk ketika dia lagi butuh pukpuk atau sekedar membicarakan "Mau dikasih nama apa anak kita nanti?" atau "Kalau kita menikah kita mau tinggal di mana?" atau apa deh hal-hal yang nggak mungkin dia bicarakan sama Suho, Chanyeol atau bahkan fans.

Jelas dia nggak bisa meluk fans setiap hari. Nggak bisa juga dia meluk fansite setiap saat yang dia mau. Dan gue rasa, setelah lewat setahun dia pacaran, sudah waktunya jugalah fans-fans EXO yang enggak suka dengan hubungan mereka untuk mulai membiasakan diri.

Kan katanya fans. Pendukung. Supporter. Ya harusnya support dong apapun yang dilakukan sama idol-nya. Selama itu bisa membuat dia bahagia.

#EEEEAAAAAAAAAA

Dan ketika dia menghilang dari Instagram, itu adalah cara dia menghormati elo yang nggak suka sama hubungan dia dan pacarnya.

DIA SUDAH MERENDAH SEPERTI ITU TAPI ELO MASIH KERAS KEPALA JUGA?!

#EEEEEAAAAAA

Tapi poin yang gue mau omongin sebenarnya bukan di situ sih. Malah jadi kemana-mana.

Selama ini Baekhyun sudah menunjukkan bahwa dia fearless dengan mau membiarkan hubungannya dengan si pacar di blow-up sama media. Sekali lagi kita anggap saja memang ada hubungan di antara mereka, ya kalo misalnya cuma settingan yaudah gausah dipikirin lagi.

#BAEKYEONKARAM2015 #AMITAMIT

Di dunia ini emang banyak yang fake tapi kita nggak tahu aja yang mana.

Being fearless, Baekhyun berani jadi orang yang istilahnya siap hancur gitu dengan berita pacaran itu. Gue menolak menyebutnya dengan skandal karena apa sih salahnya pacaran. Masa berkasih-sayang aja disebut skandal. Cuma ciuman doang. Kalau sampai seks nah itu baru skandal. Lihat betapa Korea-Korea ini mempengaruhi kita dengan menyebut orang pacaran aja skandal. (apa sih).

Kemudian dengan munculnya berita pacaran Baekhyun gue rasa sebagai titik puncak dia menunjukkan bahwa dia adalah sosok yang fearless.

Tapi being fearless is not always easy. Never easy. Poor Baekhyun.
*
*
Untuk yang lain-lain kayak misalnya deket-deket sama pacar di panggung SMTOWN dia masih nggak berani. Mungkin terlalu berisiko. Mungkin dia takut naik panggung badannya lengkap, turun panggung tinggal bulu pantat. Padahal sebenarnya gue menunggu saat-saat itu. Saat-saat Baekhyun dan sang kekasih punya momen di atas panggung. Bukan saat-saat dia hanya tinggal bulu pantat.

Mungkin beberapa orang berpikir dengan Baekhyun pacaran sama Taeyeon popularitasnya bisa menurun. Padahal, IMHO, yang paling penting buat EXO setelah berbagai hal yang terjadi di tahun 2014 itu bukan cuma popularitas. Yang paling mereka butuhkan adalah fans yang loyal.

Kalau fans yang cuma suka karena "Aduh Baekhyun ganteng!" terus pas dia pacaran sama Taeyeon, "BANGSAT LO GANTENG-GANTENG GATEL!" dan berenti ngefans, padahal lo beli CD mereka aja enggak...

Yaudah.

Bunuh saja Tao di rawa-rawa dua kali.

Gue enggak apa-apa elo suka EXO, suka Baekhyun, tapi sekedar suka dan enggak sampe ke tahap yang bener-bener frik banget sama fandom ini dan do everything just for your oppa. Berterima kasih loh EXO banyak yang suka. Tapi kalo cuma sekedar suka tapi malah paling berisik dan ganggu pas ada skandal-skandal kayak gini sih....

Yaudah.

Bunuh aja Tao di rawa-rawa tiga kali.

Gue mungkin terkesan SOK! BANGSAT LO SIAPA LO CUMA MODAL REVIEW MV AJA!

Terserah. Gue cuma mencoba untuk jujur daripada ngomongin orang di belakang mending frontal aja.

#EAAAA

#PADAHALPUNYAGENGGOSIP

#LINTAHKUDISANLO
*
*
Dunia idola KPop ini sebenarnya banyak fake-nya. Dibawa happy aja gak usah terlalu serius. Nggak usah kayak fanboy Kpop kuper yang bacot banget soal kehidupan fans lain yang nggak suka sama hubungan si A sama si B terus curhat panjang lebar di blog soal ketidaksukaannya terhadap si fans itu. Dibawa santai ajalah....

Sebagai seorang idol, Baekhyun adalah Baekhyun. Yang pinter ngomong, banyak ngoceh, hobi ngejekin Tao, bikin ngakak setiap kali gangguin member lain. Yang selalu keren kalo nyanyi di panggung. Yang kalo nge-dance bisa terlihat lucu kayak belatung. Ya seperti apa yang keliatan di depan kamera lah.

Tapi sebagai seorang laki-laki 22 tahun, dia juga manusia biasa yang yang pipisnya pesing. Yang tai-nya bau. Yang suka kentut. Yang mungkin aja ngiler kalo tidur. Yang mungkin aja sebenarnya bau ketek. Yang butuh kasih sayang bukan cuma dari fans, tapi juga dari orang yang menurut dia memang dia butuhkan.

Sayangnya itu bukan salah satu dari kalian, gengs. HIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHII

Tapi, konsep fearless yang panjang lebar sampai kelebaran yang gue tulis di atas itu ternyata nggak tampak di teaser video Baekhyun ini.
*

*
Fajar menyingsing di Lyon, Prancis. Kota terbesar ketiga di Negara Bermenara Eiffel itu. Pagi di Lyon selalu istimewa. Cahaya matahari fajar selalu menarik untuk dilihat dan sangat indah untuk dinikmati. Lyon salah satu kota yang indah dan tak kalah dari Paris. Meski mungkin hingar-bingarnya tidak setara dengan pusat fashion dunia itu.

Beberapa bulan yang lalu, Baekhyun tersadar bahwa dirinya terperangkap di rawa-rawa tak jauh dari kawasan pinggiran kota Lyon. Pintu maze menjerumuskannya tepat di atas rawa-rawa itu. Dia berhasil keluar dari maze dan sukses basah kuyup. Baekhyun mengumpat keras sekali ketika pantatnya membentur batu dan telinganya kemasukan air kotor.

"NAJIS MUGALADOH!" teriaknya kesal.

Tapi setelah dipikir-pikir, dia merasa beruntung juga karena jatuh di rawa-rawa. Kalau saja ketika dia membuka pintu dan dia jatuh di atas lumpur hisap, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi. Atau misalnya ketika dia membuka pintu maze, dia langsung jatuh ke mulut hiu kelaparan yang menunggu mangsa.

Ah... dia masih beruntung.
*
*
Terjerembab di rawa-rawa membuat Baekhyun kesulitan bergerak. Campuran lumpur dan tumbuhan air yang berlendir tidak nyaman di badannya. Diapun tidak punya daya dan upaya kecuali atas pertolongan Tuhan. Sekuat apapun dia mencoba menyelamatkan diri, Baekhyun tetap gagal.

Sampai akhirnya pertolongan Tuhan itu datang. Seorang anak kecil tiba-tiba menjulurkan ranting ke arahnya. Setelah sesaat yang lalu buang air kecil tak jauh dari lokasi kepala Baekhyun yang sudah pasrah menatap langit yang hampir gelap.

Ketika tersadar karena percikan-percikan air pipis itu mengenai mukanya, Baekhyun seolah mendapat harapan. Dia berusaha untuk berbicara dengan anak itu tapi anak itu tidak mengerti. Tapi setelah susah payah menjelaskan dengan bahasa monyet, si anak baru ngeh. Akhirnya Baekhyun selamat dan menepi.

Keluar dari rawa-rawa membuat tubuh Baekhyun dipenuhi bau-bau menjijikkan. Salah satunya tentu saja bau pesing yang sudah pasti berasal dari pipis si anak tadi. Dari gesture dan cara si anak pipis, Baekhyun bisa menebak bahwa dia sudah terampil melakukannya di rawa-rawa ini.

Dia butuh mandi. DIA HARUS MANDI. Dia takut kudisan.

Baekhyun mandi kamar mandi umum yang ada di taman terdekat dari rawa-rawa tempatnya terjerembab tadi. Berhasil meminta baju dari seorang gelandangan baik hati yang sangat kasihan melihatnya dengan kondisi lebih buruk dari itik buruk rupa.

Setelah bersih dari noda dan dosa, Baekhyun baru sadar bahwa anak kecil tadi terus mengikutinya. Dia mencoba untuk mengusir si anak kecil tapi dia tidak mau pergi juga. Akhirnya Baekhyun pasrah. Si anak malah menarik tangan Baekhyun dan mengajaknya pulang.

Dan WOW....
*
*
Anak yang hobi pipis di rawa-rawa itu adalah anak orang kaya raya. Kontras dengan penampilannya yang terlihat seperti gembel yang kebanyakan main layangan. Masuk ke dalam rumah, Baekhyun semakin terkesima. Benar-benar kaya raya. Mungkin anak itu keturunan Raja Dangdut.

Baekhyun pun diangkat sebagai salah satu pembantu rumah tangga di sana. Dia perlahan-lahan mulai belajar Bahasa Prancis. Seperti halnya Cinderella, Baekhyun ditempatkan di menara tertinggi di rumah itu. Tapi nasibnya tentu saja jauh lebih beruntung dari Cinderella karena dia tidak harus membersihkan cerobong asap.

Anak kecil yang suka pipis di rawa-rawa itupun sangat lengket padanya. Menurutnya, Baekhyun adalah sosok yang lucu dan bisa diajak bercanda-canda. Setiap hari si anak mengajak Baekhyun main gulat dan Baekhyun selalu kalah. Hubungan mereka sekarang sudah lebih dari sekedar pembantu dan majikan.

Akhirnya Baekhyun naik jabatan. Sebulan setelah itu dia diangkat sebagai Baby Sitter si anak. perlahan-lahan hidupnya pun mulai mapan. Gajinya sudah lebih dari cukup untuk foya-foya-fancy membeli pakaian desainer mahal Prancis. Juga untuk membeli sebuah handphone termahal keluaran terbaru Samsung. Lengkap dengan headset kerennya.

Baekhyun sudah menemukan kehidupannya yang baru.

Meski demikian, Baekhyun tentu saja tidak akan melupakan siapa jati dirinya. Dia tentu saja tidak akan melupakan kehidupannya yang lama. Dia tidak akan lupa bahwa dirinya adalah penjaga Pohon Kehidupan. Pemberi cahaya buat sembilan legenda yang lain. Sembilan orang yang paling dekat dengannya selama beberapa tahun terakhir ini.

Mengingat jati dirinya membuat Baekhyun terkenang pada rasa sakit hatinya terhadap Kris yang masih terasa. Dulu dia sangat dekat dengan Kris. Dekat sekali.

Baekhyun merasa kehilangan Kris setelah Kris memutuskan untuk bergabung dengan musuh dan tidak ikut keluar dari maze. Terlebih selama ini Kris adalah tempat paling ideal untuk bergelayut manja.

Dulu ketika sedang bosan, dia suka bergelantungan di tangan Kris. Tapi sekarang apalah.... dia sudah tidak bisa lagi melakukannya... Ada orang yang menyebut mereka dulu Bangke Couple. BaekKris pun karam di tahun 2014.

Sudah tidak ada lagi gelayut-gelayut manja seperti dulu. Sudah tidak bisa lagi mengejek-ngejek Kris seperti dulu. Dia juga sekarang sudah tidak bisa lagi menggunakan sedikitpun kekuatan gaibnya.

Dia tidak mengerti kenapa tetapi setelah kecebur di rawa-rawa itu, dia merasa ada yang aneh. Kekuatannya seperti hilang. Dulu dia adalah orang yang bisa menciptakan cahaya dan membantu orang-orang yang tersesat dalam kegelapan. Tapi sekarang justru dia yang tersesat dalam kehidupan yang menurutnya bukan untuk dirinya itu.

Tentu saja dia hidup bukan untuk jadi pembantu. Dia hidup untuk menjaga Pohon Kehidupan.

Dia merindukan semuanya.

Suho... Chanyeol....

Ah, Chanyeol.... Apa kabar si Gigi Onta itu.
*
*
Suatu malam, Baekhyun terbangun dari sebuah mimpi indah. Itu bisa dibilang pertama kalinya dia mendapatkan mimpi seperti itu. Indahnya seperti pemandangan puncak Himalaya. Walaupun dia tidak pernah ke Himalaya.

Baekhyun bermimpi sedang kencan berdua dengan seorang member girlband Korea papan atas. Kencan mereka di sebuah mobil atap terbuka. Tapi sial. SIAL! Mimpi itu sama sekali belum selesai tapi deringan ponsel Galaxy Note 4-nya membuatnya terbangun.

SIAAAAL!!!! Seseorang mengiriminya pesan singkat.

BERKALI-KALI.

"NAGA BINAL!" umpat Baekhyun ketika dia sudah benar-benar sadar dan bangkit dari tempat tidurnya. Dengan kesal dia menendang udara kosong. Di mimpinya tadi, dia sudah hampir berciuman dengan si member girlband di dalam mobil. Ponsel itu berdering persis setelah dia melihat seorang paparazzi sedang memotretnya dari kejauhan.

Baekhyun mengambil ponsel yang diletakkan di meja yang tak jauh dari tempat tidur. Ada pesan masuk. Ketika dibaca....

"Felix sent you a clover."

"LINTAH KUDISAN! FELIX BIADAB KAU! LIHAT SAJA NANTI KALAU KAU PIPIS DI RAWA-RAWA LAGI AKAN KUTENGGELAMKAN KAU SELAMANYA!"

Baekhyun melempar ponselnya kembali ke meja dan mengenyakkan diri lagi di tempat tidur dengan kesal. Berusaha memejamkan matanya. Berharap dia bisa melanjutkan mimpinya tadi ke adegan erotis di dalam mobil, seperti adegan sebuah film Korea berjudul 'Rough Play' yang ditontonnya beberapa waktu lalu.

Bersama Felix.

Felix yang memaksa.

Tapi baru saja dia memejamkan matanya, ponselnya berdering lagi. Kali ini ada telepon masuk.

"DEMI HUANG ZI TAO YANG SUKA LARI LARI CANTIK DI NAMSAN TOWER SEPERTI HELLO KITTY INI SUDAH LEWAT TENGAH MALAM, LINTAH KUDISAN!" umpatnya semakin kesal. Dia uring-uringan, menjambak rambutnya dengan gemas.

Kantuknya sudah benar-benar hilang sekarang. Buyar sudah rencananya untuk melanjutkan adegan erotis di dalam mobil. Dia mengambil ponsel itu dan mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenal.

"HALO SIAPA NIH?!"

"BBBBAAAAEEEEEEEEEEEKKKKHHH,"

"Gausah mendesah-desah deh nyet gue lagi males. Siapa nih?"

"BBBBBBBBAAAAAEEEEEKKKKHHHHHH,"

Tuuuutttttt

Telepon terputus. Baekhyun menjejakkan kaki dengan kesal. Tapi tak lama kemudian muncul sebuah pesan singkat berisi peta sebuah tempat di Lyon. Tempat yang cukup terkenal dengan bangunan-bangunan tuanya. Di bagian bawah pesan berisi peta itu, tertulis angka 06:27.

"Apa nih maksudnya?"

Tiba-tiba Baekhyun melirik ke jam dinding. Sudah pukul 3:40 pagi. Dia tiba-tiba sadar kalau 06:27 itu menunjukkan waktu. Tiba-tiba saja jendela kamarnya terbuka secara misterius. Ngeri banget jendela kamar di ruangan paling tinggi di rumah itu terbuka sendiri. Angin masuk dan membisikinya sesuatu. Sesuatu yang terdengar seperti suara orang yang dikenalnya.

"Se------Sehun?"

Setelah itu entah kenapa dia merasa sangat penting untuknya datang ke lokasi yang ada di peta tadi. Diapun bergegas.

Baekhyun membongkar-bongkar lemari mencari baju paling mahal dan paling bagus yang dia miliki. Dia enggak tahu akan bertemu siapa di sana. Dia juga enggak tahu apa yang akan terjadi di tempat tujuannya nanti. Tapi yang jelas, dia ingin keluar subuh-subuh dan tetap terlihat kece. Dia menemukan baju rancangan seorang desainer terkenal dari koleksi tahun lalu dan memutuskan untuk mengenakannya. Tidak lupa celana jins ketat yang saking ketatnya membuat aliran darahnya tidak lancar.

Tidak lupa juga Baekhyun mencorat-coret beberapa kali eyeliner ke matanya. Yah... kurang lebih 250 kali lah sampai matanya sekarang benar-benar terlihat seperti habis ditonjok Ratu Elizabeth. Setelah merasa chic dan edgy, Baekhyun berangkat ke lokasi yang disebutkan di pesan singkat itu dengan sepeda roda tiga milik Felix. Semoga dia bisa sampai di sana tepat waktu.
*
*
Matahari pagi masih belum terbit. Dia masih tidak tahu apa yang harus dia lakukan di sana. Tapi daripada bosen berdiri-diri kayak cowok bayaran lagi nunggu pelanggan, mending dia muter-muter aja di tempat itu sampai orang yang mengirim pesan tadi memberikan petunjuk lain.

Dia melihat ke kiri dan ke kanan. Mencari-cari sesuatu yang dia sendiri tidak tahu. Tiba-tiba dia merasa deja vu. Dia seperti berada di mimpinya tadi. Suasana malam ketika dia dan si member girlband itu pacaran persis seperti saat ini. Dia jadi berkhayal kalau tiba-tiba saja ada mobil atap terbuka melaju pelan di depannya dan di dalamnya ada si member girlband yang mengajaknya jalan-jalan berdua.

AW AW AW AW AW AAAHHWOOOOOOOO~~~~~~~

"Fokus, Byun. Fokus," dia menampar-nampar dirinya karena imajinasinya sekarang sudah terlalu liar dari sekedar adegan erotis.

Dia mencoba untuk berkonsentrasi sejenak. Mencari-cari pesan Sehun dari hembusan angin. Tapi tidak bisa dia rasakan. Tadi, ketika dia merasakan bisikan Sehun, tubuhnya seperti gemetaran. Apakah ini berarti kekuatannya akan kembali? Dia sudah lama tidak merasakan hal-hal magis seperti ini. Efek rawa-rawa itu terlalu biadab.

Lama menunggu di sana, dia memutuskan untuk berkeliling saja. Mungkin sebaiknya memang berjalan-jalan agar tubuhnya terasa hangat. Dia memasang headset mahalnya ke telinga dan memutar lagu. Mulai berjalan di sekitar tempat itu sampai tiba-tiba dia merasa ada yang mengikutinya dalam kegelapan.

"Siapa itu?! Tunjukkan wujud aslimu atau kukutuk kau jadi batu!" teriaknya.

Dia pikir dia Bunda Malin Kundang.

Tidak ada jawaban. Baekhyun menambah volume lagu yang sedang didengarkannya sebelum akhirnya terjadi hal yang aneh. Lagu yang didengarkannya tiba-tiba kresek-kresek kayak televisi tahun 90-an yang antenanya ketiup angin.

Dia mengecek ponselnya kalau-kalau hancur karena celananya terlalu ketat. Tapi ternyata baik-baik saja. Ya ponsel mahal kalo cuma bengkok atau hancur gegara celana keketatan sih keterlaluan juga ya. Itu hape atau kerupuk kulit.

Kebetulan ketika dia sedang mengecek hapenya, dia melihat ada pesan masuk. Baru saja akan membuka pesan itu, tiba-tiba lampu di sekitarnya mati.

"BANGKE ANGORA KEJENGKANG!"

Baekhyun terkesiap dan dia buru-buru berlari. Dia sadar memang ada sesuatu yang mengikutinya. Sekarang sesuatu itu mengejarnya. Sesuatu itu bersembunyi di balik kegelapan dan dia tidak tahu apa itu. Dia tidak bisa melihat wujudnya tapi Baekhyun bisa merasakannya bergerak.

Dia berlari sekuat tenaga untuk menghindari sosok aneh yang sedang mengejarnya. Semakin jauh dia berlari, semakin gelap lorong yang dia lewati. Dia tidak menyukai kegelapan. Dia tidak ingin berada di dalam kegelapan. Dia takut diperkosa orang yang tidak dikenal dalam kegelapan. Mana lagi dia sedang pakai celana ketat yang takutnya mengundang birahi yang memandang. Mana lagi sekarang sedang zaman begal.

Baekhyun mengikuti lorong berlampu yang kemudian satu per satu lampunya padam. Sampai akhirnya dia berakhir di sebuah gerbang yang terkunci.

"Ya mati sudah kau Byun Baekhyun ucapkan selamat datang pada kegelapan," katanya.

Sosok misterius itu mendekatinya. Benar-benar dekat. Baekhyun tidak berani melihat sosoknya. Yang jelas dia merasa seperti ditelan kegelapan.

"Ya Allah jika sudah tiba waktuku...." bisiknya dalam hati.

Tapi tiba-tiba kehangatan yang nikmat menyelimuti tubuhnya. Cahaya-cahaya kecil muncul dari pori-pori tubuhnya. Rasa lelahnya mendadak hilang. Angin segar berhembus masuk ke telinga kanannya dan keluar lewat telinga kiri.

Kekuatannya kembali. Ya. Baekhyun bisa merasakannya.

Baekhyun selamat dari kegelapan.

Dan bisikan dari angin mengisyaratkan bahwa dirinya harus berkumpul dengan sembilan orang yang lain.

"Aku akan mencari mereka," katanya.
*
*
Teasernya Baekhyun ini mungkin bukan yang paling bagus di antara yang ada. Sekali lagi saya harus kecewa kenapa bias-bias saya teasernya malah biasa aja. Padahal gue ngarep banget loh, Baekhyun akan melawan raja kegelapan dengan mengeluarkan jurus kamehameha seperti yang dilakukannya di MV 'MAMA'.

Teasernya bisa dibilang nanggung. Karena kalo dibilang terlalu serius juga enggak serius-serius banget. Kalo dibilang lucu juga enggak yang lucu-lucu kayak gimana banget. Tegang juga seadanya. Sedih enggak sama sekali. Jorok dan erotis juga ya tergantung imajinasi aja.

Paling pas adegan dia lari terus kakinya nyilang-nyilang miring kiri miring kanan itu aja yang terlihat aneh. Cara larinya.

Padahal bajunya udah fancy tapi larinya mencong-mencong. Ya maklum atlet jalan cepat. Harus mencong sih ya emang. Nggak kayak larinya Tao. Menjiwai. Soalnya udah biasa lari di Namsan Tower.

Buat orang yang keluar subuh-subuh, Baekhyun terlalu rapi. Kalo misalnya kita mau bikin dia baru pulang dari klub malam, dia kurang mabok. Bajunya juga kurang berantakan. Terlalu rapi. Tapi memang sih dari adegan awal juga tidak menunjukkan kalau misalnya dia baru pulang dari sebuah tempat. Tapi justru baru dateng ke tempat itu.

Nah pertanyaannya, ngapain dia di situ jam segitu? Mau ke pasar subuh beli kue? Ada juga depan Detos, bukan di situ.

Penampilan Baekhyun di teaser ini mengingatkan gue dengan teaser Kai sih sebenarnya. Mereka berdua sama-sama lari dan berusaha kabur dari sesuatu yang tidak terlihat. Sama-sama dandan dan sama-sama pake eyeliner tebel kayak abis ditonjok Ratu Elizabeth.

POINNYA APA GITU PAKE EYELINER DI KALA SUBUH DAN MENGUNJUNGI GEDUNG TUA LALU LARI-LARI?

Kemudian gue sadar bahwa ternyata Baekhyun sedang dalam perjalanan ke Paris Fashion Week untuk mencari Kim Kardashian karena Kim Kardashian tahu di mana Kai saat ini berada. Atau setidaknya dia bisa meminta petunjuk dari Kim-K.

Paling suka deh sama teasernya Sehun, Chanyeol, Suho dan Chen. Mereka nggak terlalu yang dandan banget dan natural. Apalagi Suho. Keliatan banget sengsaranya. Kenapa Baekhyun lagi-lagi harus diidentikkan dengan eyeliner tebal?

Gagal paham.

Eh gue pengen deh itu punya headset-nya. Tapi pas gue cek di situs Samsung sayangnya belum ada. Itu headset sebenarnya bluetooth atau ada kabelnya sih? Kenapa pas Baekhyun ngeluarin hapenya karena merasa ada yang keresek-keresek di headset itu kabelnya nggak nyambung ke hape ya?

AHAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHAHAAHHA
*

*
Ini setting waktunya pagi kan ya? 'DAWN' seperti clue yang dikasih di Twitter kan ya? Itu yang di awal shot kota dan matahari terbit kan ya? Terus burung-burung yang kayaknya kelelawar tapi bukan kelelawar itu baru pulang dari perjalanan malam mereka kan ya?

Gue bertanya-tanya soalnya perbedaan warna kegelapan di shot pertama dengan sisa dari video ini kayak jauh banget. Tapi kalo misalnya settingnya enggak pagi, terus kenapa jamnya menunjukkan pukul 06 bukan pukul 18?

Oke ini pasti pagi.

Nah yang masih nggak bisa gue ngerti sebenarnya, alasan Baekhyun lari-lari di lorong-lorong itu saat lampu sudah mulai mati satu per satu. Sebenarnya oke tujuannya adalah mengesankan sesuatu yang misterius. Tapi malah jadi aneh gak sih.

Soalnya gini, kan kalau sudah pagi datang, semua lampu-lampu jalan di seluruh kota juga emang harusnya mati kan? Bukannya lampu-lampu jalan memang nyalanya cuma malam hari kan?

Terus???

(Kemudian gue deja vu. Gue merasa pernah mengetik bagian itu di Lotte Shopping Avenue dan ketika gue menulis review ini gue lagi terdampar di Mall itu sambil nunggu macet kelar)

Nah, alasan yang tadi gue sebut membuat usaha untuk memberikan kesan bahwa ada sesuatu yang mengejar Baekhyun itu (entah setat atau penguntit atau monster kegelapan) malah jadi enggak berasa. Kalo menurut gue sih karena faktor setting-nya yang pagi. Kalau misalnya jamnya berubah jadi 01:00 gitu, maybe masih bisa masuk akal.

Lampu jalan mati jam 01:00 pasti menunjukkan adanya sesuatu yang salah. Antara pemerintahnya korup dan gak bayar listrik, mesin pembangkit listriknya kurang, atau memang ada jin ifrit iseng. Kesan horor pun akan muncul di situ.

Lah ini, emang udah pagi kan emang waktunya lampu-lampu mati.

Iya gak sih?

Nggak ya?

Oke kalo nggak juga gak apa-apa kok.

Kasian deh gue.
*
*
Mungkin gue terlalu banyak berpikir. Siapapun tolong jelaskan ke gue maksud dari adegan itu menurut kalian. Siapa tahu pikiran gue lebih terbuka. Eh tapi suka deh shot kota yang lampu-lampu mati. Jadinya kayak serius banget gitu ini syuting di Lyon-nya gak sembunyi-sembunyi.

Kalo dibandingkan dengan teaser Xiumin yang juga setting-nya subuh, teaser ini mungkin bisa dibilang sedikit lebih juara. Gue suka banget aktingnya Baekhyun di sini. Tegas gitu kesannya nggak kkaebsong~ kemudian menggeliat seperti belatung di depan gerbang. Adegan terakhir ketika dia napasnya berat di depan gerbang itu juga sih klimaks.

Kalo soal ekspresi, ketika di atas panggung pas perform sih emang Baekhyun juara menurut gue. D.O kan ya kita sama-sama tahu kalo dia makhluk bermuka JPEG yang kadang-kadang satu jam ekspresinya bisa kayak gituuuu terus kayak abis dikutuk jadi batu sama Bunda Malin.

Baekhyun walaupun belakangan dia suka merem-merem kalo nyanyi, tapi ekspresinya pas manggung menurut gue oke banget. Bisa dibilang paling bagus deh di antara semua member EXO-K. Kecuali Kai. Karena Kai tarafnya udah artis debus. Nggak ada yang bisa ngalahin.

Lalu selain itu, apa yang istimewa dari teaser ini?

Karena ini Baekhyun dan karena Baekhyun bias gue, juga karena Baekhyun pacarnya Taeyeon, jadi itu saja sudah membuat video ini istimewa. Yang lainnya sih biasa aja. Enggak ada kekuatan-kekuatan yang bikin WOW banget. Nggak ada. Efeknya juga biasa-biasa aja.
*
*
Tapi tegangnya lumayan dapet walaupun nggak setegang teaser Sehun. Gue sendiri kalo misalnya pulang subuh-subuh terus tiba-tiba lampu jalan yang gue lewatin mati tiba-tiba sih pasti kaget. Tapi ya karena udah subuh, ya nggak mungkin ada hantu kan. Hantu kan katanya setelah azan subuh udah balik lagi ke alamnya. Jadi nggak sampe lah gue lari-lari berlebihan kayak gitu, sampe nabrak-nabrak tembok dengan dramatis.

Yang ada dibakar idup-idup sama orang-orang di RT itu.

Cukup kecewa juga sih setelah teaser ini keluar. Kenapa nggak lebih bagus dan lebih menarik mengingat ini udah teaser-teaser terakhir. Coba bayangin kalo misalnya sosok yang ngejer-ngejer Baekhyun itu nyata dan nampak kayak misalnya raksasa tapi gelap gitu ya, terus Baekhyun nembak-nembakin cahaya dari tangannya sambil lari, terus ada efek ledakan gitu kayak adegan pas Harry Potter lagi di Ruang Ramalan Departemen Misteri.

IH KAN PASTI SERU!

Tapi ya mungkin memang bener karena kekuatan Baekhyun sedang hilang jadi dia cuma bisa berlari.

Berlari karena lampu jalan dimatikan pas subuh.

Terserah deh. Untung lo Baekhyun. Coba kalo HZT. Udah dicaci maki sama masyarakat.

Enggak deng gue doang :))))
*

EXO 2015: EXODUS [Chapter 9] #LAY

$
0
0
*

Berasa banget ada perbedaan perasaan ketika teaser Kai dirilis dengan teaser Lay ini. Pas Kai excited-nya kayak maksimal banget. Ya mungkin bukan cuma gue tapi semua orang karena memang kan ini udah ditunggu-tunggu sejak Desember 2014. Walaupun kualitas videonya 3gp banget dan cerita yang ditampilkan juga bikin kita ngeraba-raba, tapi peduli setan. Yang penting heboh dulu.

Fans KPop kan gitu. Apa-apa yang penting heboh dulu. Di timeline lewat foto si T heboh. Lewat foto si B heboh. Pas lewat berita si T sama si B pacaran, beuh, hebohnya sampai ke antariksa. Heboh marah-marah dan ngebash.

Tapi nggak apa-apa. Itu kan ekspresi pribadi ya. Bebas aja. Gue juga selalu kayak gitu kok. Sedikit-sedikit heboh. Apa-apa heboh. Tapi biasanya gue hebohnya liat-liat dulu kalo orang lain udah heboh karena topik X gue biasanya nggak mau ikutan heboh. Gue cari topik lain supaya topik hebohnya bisa lebih beragam.

Ketika teaser member lain menyusul dirilis, gue pribadi kemudian dipenuhi dengan ekspektasi-ekspektasi yang sebenarnya sia-sia. Gue mengharapkan akan terjadi seperti ini, akan terjadi seperti itu. Gue berharap ada hal yang lebih dan lebih lagi di setiap teaser. Ibarat kata teaser ini gunung yang bisa di daki, teaser Kai itu adalah bagian kakinya. Jadi semakin ke atas semakin terjal dan semakin seru.

Tapi itulah hidup. Ekspektasi sama realita memang tidak selalu sejalan. Kadang kita pengen punya pacar, tapi nyatanya orang yang pengen kita pacarin udah pacaran sama yang lain. Kadang kita suka sama orang yang sudah lama jadi temen kita, tapi dia malah suka sama yang lain.

Ekspektasi gue yang besar di teaser-teaser EXO ini menurut gue cukup beralasan. YA KAPAN LAGI GITU SM NGELUARIN VIDEO YANG BREATHTAKING KALO ENGGAK TEASER?! MV-NYA AJA BISA CUMA DI KOTAK INDOMI KAN BETEK. Hanya lewat teaser pendek kayak gini biasanya SM menyuguhkan sesuatu yang berbeda dan keren.

Puncak ekspektasi gue itu pas di teaser Tao sama Sehun. Menurut gue dua teaser ini yang paling keren dari semuanya kan ya. Terus gue berharap yang sesudah-sudahnya juga bisa lebih nendang gitu. Yah tapi kenyataannya malah menurun. Gak terus-terusan menurun sih. Ala-ala EXID lah. Up and Down. Ada yang bagus banget (Sehun) ada yang biasa aja, turun ke Suho, terus naik dikit ke Baekhyun dan turun lagi di Lay.

Yah....
Kembalilah ke momen menunggu dan menunggu tapi yang diharapkan tak kunjung datang. Persis ketika lagi nunggu busway di halte Buncit Indah hari Jumat tapi yang muncul selalu kopaja 602 dan 20. Ketika nunggu kopaja 602 di halte yang sama di hari yang berbeda, yang dateng melulu malah busway.

Kayak mengharap Kris dan Luhan kembali ke EXO. Zayn Malik kembali ke One Direction. Atau YG dan SM kemudian berkolaborasi dalam satu album: WINNER-EXO.
*

*
Thats life. You don't always get what you want. Most of the times you'll get what you need.

BUT I NEED ANOTHER FREAKING SCARY TEASERS GIMANA DONG.

Teaser-nya Lay ini saking membosankannya yah berasa cepet banget abisnya. Kayak makan bubur. Dari mulut langsung ke dubur. Terasa terlalu pendek dan terlalu buru-buru. Bisa dibilang aneh kalo lo mau bilang aneh. Walaupun sebenarnya lebih aneh Baekhyun sih ya. Ya tapi EXO kan emang grup aneh. Baru dua tahun debut udah kehilangan member. Menang awards selalu di bash.

HELLAW.
*

*
Adegan awal di teaser membuat gue membayangkan kehidupan di kota-kota besar yang sangat fancy dan kekinian. Sebagai pemeran utama di teaser ini, imajinasi gue bergerak ke Lay yang jadi eksekutif muda di sebuah kota besar yang hidupnya udah fancy banget gitulah.

Terlintas juga di pikiran gue, oh mungkin di video ini nanti akan ada hubungannya sama dunia kedokteran. Lay kan punya kekuatan healing gitu kan. Paling banter dukun lah kalo susah jadi dokter karena harus kuliah bertahun-tahun dulu sementara dia baru keluar dari maze kan beberapa bulan aja.

Atau kalau misalnya enggak jadi dokter, yaudah jadi tukang kebun. Dari dulu kekuatan healing yang dimiliki Lay selalu digambarkan dengan sebatas bisa menyegarkan bunga yang layu. Nggak pernah sesuatu yang real seperti menghidupkan lintah yang meninggal atau kecoak yang kepalanya buntung.

Kebayang juga Lay bakalan jadi relawan yang suka melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Healing power-nya digambarkan dengan kegiatan kemanusiaan. Meng-healing(?) hati yang terluka.

Ya tapi itu hanyalah sekedar khayalan belaka.
*
*
Sedetik setelah shot kota besar dan hiruk-pikuknya itu, yang muncul malah Lay yang berdandan biasa-biasa aja dan jauh dari kesan eksekutif muda ataupun tukang kebun. Anak muda biasa yang suka sepedaan di tengah gelap malam. Ah... Enggak ngerti banget. Lay kesannya jadi enggak setia kawan. Di teaser sebelumnya ada cabe-cabean ber-eyeliner yang lari-larian karena takut gelap. Dia malah menembus kegelapan.

Di mana rasa tenggang rasa kamu, kak Yixing? Kamu berubah kak semenjak punya Galaxy Note 4.

Mengambil lokasi di Yunnan, Tiongkok, membuat teaser ini jadi etnik banget kesannya. (apa sih). Mungkin supaya Yixing-nya lebih feels like home gitu kali ya. Sekalian juga jadi kayak ajang promosinya Yixing di kancah lokal. Mengingat dia nggak akan punya banyak air-time di TV Korea (kalo pembatasan itu masih ada), jadi setidaknya ada sesuatu yang membuatnya lekat dengan negeri asalnya gitu. (super sotoy).

Adegan kota awal mungkin enggak berasa kalo lagi di Tiongkok. Tapi pas adegan Yixing naik sepeda membelah kegelapan dan menuju kedai teh misterius---yang INNALILAHI kenapa sepi banget, itu sebenarnya kedai minum teh etnik atau klinik dukun santet--kesan Tiongkok-nya mulai muncul.

Of course. It's Chinatown!
*
*
Tapi.

Yah.

Tolonglah.

Itu... bunga yang tumbuh di tengah-tengah semen jalanan.... Pelis... di zaman jahiliyah seperti sekarang ini, siapa sih yang dengan bahagia hati membiarkan setangkai bunga tumbuh di tengah-tengah kota seperti itu kalau bukan Zhang Yixing? Tumbuhnya bunga di tempat yang tidak wajar ini bikin gemes deh.

Pernah gak lo nemu bunga liar tumbuh di tengah-tengah jalur busway? Gue sih gak pernah makanya gue merasa ini aneh dan penempatannya terlalu maksa. Kalo sebelum Yixing lewat anak umur 5 tahun yang bandel dan suka pipis di rawa-rawa itu pasti bunga udah nggak selamet. Jangankan bersemi kembali, ketemu Yixing aja mungkin gak pasti.
*
*
Kenapa adegannya enggak dibikin si Lay ini bersepeda di pinggiran kota yang masih subur dan banyak tumbuhan. Atau sekalian kalo mau banyak bunga di taman kota aja. Jadi kalo ada shot bunga-bunga liar yang kering dan hampir mati tidak akan terkesan aneh.

Padahal katanya Yunnan adalah provinsi yang paling kaya dengan tanaman dan tumbuh-tumbuhan. 'Center of Plant Diversity' LOH! Sayang banget kalo enggak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya kan.

SIGH.

Ketika Yixing selesai memarkir sepedanya entah di mana dan masuk ke kedai teh misterius itu, gue nggak berpikir kalo itu sebenarnya kedai teh misterius. Malah kesannya kayak rumahnya Yixing sendiri. Karena pas dia ngebuka pintu kesannya kayak anak raja banget. Kayak anak yang baru pulang merantau sambil bersepeda santai keliling dunia kemudian berteriak memanggil Mama dan Papa.

Dia udah seakrab itu sama yang punya kedai ini? Atau jangan-jangan emang dia yang punya? Soalnya pas dia nyolek mamang-mamang itu, mamangnya kayak yang, "LOH JURAGAN UDAH BALIK DARI KERJA BAKTI NGASIH MAKAN YETI DI HIMALAYA?!" terus #brb #bikintehherbal.
*
*
Satu-satunya adegan yang menurut gue paling pas di teaser ini adalah ketika Lay mulai duduk dan mengeluarkan hape Samsung kekiniannya lalu mendengarkan musik dan menulis lirik lagu.

Kenapa adegan ini malah pas? Karena pertama jelas ini iklan. Jadi harus serius menggarapnya (adegan itu aja). Kedua, di adegan ini kemudian menjelaskan bahwa kedatangan Lay ke kedai teh yang sepi dan menyeramkan itu sangatlah wajar.

Dia datang untuk menulis lagu.

Kadang-kadang kan orang mencari inspirasi di tempat-tempat random. Ide juga datang di lokasi-lokasi dan momen yang tidak terduga.

Gue misalnya, sering banget dapet ide untuk nulis kalau lagi mandi atau lagi buang air besar. Tapi jarang-jarang ide dateng secara langsung ketika diniatin buat nulis dan tangan sudah menyentuh laptop atau handphone.

Makanya kadang-kadang sebelum nulis apapun, gue harus mandi dulu. Atau kalo mules gue buang air besar dulu. Kalo nggak ada perasaan ingin BAB, bagaimana caranya ide harus datang dan gue harus BAB. Minum sebotol cuka pun diladeni.

Nggak deng. Lebay.

Tapi ide-ide untuk menulis teaser Tao mau diapain atau Baekhyun lari-lari itu enaknya jalan ceritanya gimana ya datang ketika jongkok di kloset. Itu bener-bener lokasi paling nyaman untuk berpikir.

Sedang juga dapet ide sambil jalan kaki dari kosan ke kantor atau kantor ke kosan. Hampir selalu ide itu datang sambil gue ngomong-ngomong sendiri kayak orang gila. Sering juga pas mau solat nih misalnya udah mau takbiratul ihram terus muncul ide yang bikin nggak konsen karena bukannya khusyuk malah, "Ah nanti mau bikin Chen begini ah terus begitu ah,".

Astagfirullah. Kesel. Ya Allah ampunilah dosa-dosa hamba. Tapi toh ide ini datang dariMu juga kan ya.

Sementara untuk Lay sendiri, mungkin kondisi sepi, etnis dan mistis di kedai teh itu membuatnya bisa berpikir tenang untuk menulis lirik-lirik romantis. Mungkin atmosfer ruangan kedai teh kuno itu membuat pikirannya nyaman. Aroma kayu tua dari meja dan kursinya yang khas, bercampur dengan aroma debu dan teh herbal. Mungkin menurut Yixing itu bisa membuatnya berpikir jernih.
*
*
Kemudian karena adegan pendek itu, semua adegan-adegan aneh di awal teaser termaafkan. Termasuk juga adegan-adegan setelahnya.

1. Si pemilik kedai teh secara tidak punya itikad baik mengantarkan teh ke Yixing. Kalaupun kedai ini sepi dari pagi ya at least karena lo punya the only costumer of the day harusnya kan tersenyum ceria bukannya malah menguap. Ah elah. Orang udah bela-belain naik sepeda dari Himalaya, sambutannya kayak gitu. Pantesan sepi itu kedainya.

2. Detik-detik terakhir di teaser sebenarnya cuma pengulangan dari teaser sebelumnya. Lampu yang kedap-kedip, handphone yang bertingkah aneh tidak hanya suaranya tapi layarnya juga. Ternyata handphone mahal tidak menjamin keselamatannya dari setan-setan yang terkutuk ya.

Bisa diklaim garansi sih itu harusnya kalo layarnya rusak. Eh tapi abis itu Lay ngebanting hapenya ya ke meja? Yaudah kalau ada kerusakan karena kesalahan pelanggan bukan tanggung jawab kami.

3. Gue enggak tahu apakah memang ada manusia yang terlahir songong ya kayak anak-anak EXO ini. Handphone semahal itu main lempar-lempar banting-banting sesuka hati. Abis dilempar, ditinggal begitu saja.

Subhanallah.... orang kalo udah kebanyakan uang dan enggak tahu uangnya mau diapain lagi sih biasanya akan jadi dua hal: (1) dermawan, (2) begok. Tapi karena kaya raya, yaudah gapapa begok. Asal kaya raya.

Coba kamu bayangkan kalau itu hati. Setelah kamu sayangi kemudian kamu campakkan! YIXING KAMU BIADAB JUGA TERNYATA YA!

Ahem.

Tao kemaren juga di teaser ninggalin handphone-nya. Walaupun nggak ada adegan ngelempar sih. Sekarang giliran Yixing yang karena takut dari hapenya bakalan keluar Sadako, dia pun meninggalkannya bersepeda ria di malam yang gelap gulita.

Ini nanti kalo misalnya ada MV yang lanjutan teaser, mungkin adegan yang pas untuk menyelesaikan masalah handphone yang tertinggal ini adalah aplikasi tracker yang ada di hape Samsung. INTINYA?! YA IKLAN LAGI IKLAN LAGI!

Tapi makasih Samsung karena kamu teaser EXO jadi berkelas.

Teaser Lay pun diakhiri dengan tulisan EXODUS dengan latar belakang bunga putih. Kayak anak perawan. Lay si Kembang Perawan.
*
*
Kesimpulan:

Kalo gue bilang, teaser Lay ini yang paling jelek dari semuanya. To be very very very honest, ini biasa banget. Jauh lebih biasa dari teaser-nya Chen yang udah kayak iklan layanan masyarakat untuk menyuarakan 'RAJIN-RAJINLAH MENGAJI DEMI AKHIRAT'.

Akting dan ekspresi (CIYEEE CALON AKTOR) sih oke. Tapi ketegangan ketika si hape mulai keresek-keresek itu enggak nyampe ke gue. Gak tahu kenapa mungkin gue sudah lelah. Mungkin juga karena efek pikirannya lagi bercabang.

Coba deh kalo nonton lagi teaser Sehun. Sejak dia masuk ke tempat penitipan anak itu aura videonya aja udah beda. Setiap kali Sehun menatap dan melirik, kesannya tuh kayak, "Anjir anjir ini pasti bentar lagi Annabelle keluar dari dalam lemari gendong anak!" atau "Anjir anjir ini kayaknya abis ini Susana jatoh dari langit terus melotot di depan mata Sehun."

Harapan-harapan yang gue punya terbayar dengan kejutan dan ketegangan ketika nonton teaser Sehun. Walaupun Annabelle gendong anak dan Susana-nya nggak muncul. Wah kalo  muncul mungkin lebih daebak heol lagi. Annabelle aja udah horor apalagi dia punya anak.

Mian an mian, Lay teasernya paling jelek. Paling biasa aja.

Dia bahkan enggak dikasih kesempatan untuk setidaknya menunjukkan kalau dirinya adalah pemilik healing power. Ya, enggak secara nyata juga langsung yang 'cyu cyu cyu cyu' kayak pas dia di 'Weekly Idol' gitu. Tapi ya gimana ya... kayaknya ini orang nggak punya apa-apa gitu loh bukan dari kalangan makhluk magis(?).

Atau mungkin sengaja supaya nggak terlihat sombong? PGFFFFTTTT. Mungkin ceritanya konsep dari video Lay ini adalah penggambaran dari aura Lay sendiri yang sudah meng-healing hati fans dari kejauhan. PPPPFFFFFTTTTTTT Jadi orang-orang di sekitarnya akan disembuhkan dari penyakit hati dan jiwa hanya dengan melihatnya. PFFFFFTFTTTTTTTT

Tapi kenapa mamang-mamang penjual teh itu dicolek Lay malah merengut dan nguap?

Berarti kan gagal aura healingnya.

Well, Lay bukan Aa Gatot Brajamusti atau Guntur Bumi after all...
*
**
Sebelum gue mengakhiri review ini, mari kita sedikit kembali ke EXODUS sejenak. Jujur aja, gue sejak pertama kali teaser keluar, gue nggak pernah yang ngulik-ngulik hasil riset fans lain. Ngeri ngebacanya. Nggak sanggup menahan segala beban di hati ini.

Kita bisa bilang sebagian besar konsep teaser EXODUS ini memang terinspirasi dari Kitab Keluaran di zaman Nabi Musa. Dari judulnya aja sih sebenarnya sudah ketahuan ya. Nah di kitab itu sendiri, kala itu mesir diserag oleh 10 wabah. Mungkin beberapa sudah baca di fanbase ya atau fans internasional. 10 wabah itu di antaranya:

1. Air sungai berubah jadi darah
2. Wabah kodok
3. Kutu-kutu
4. Wabah lalat
5. Penyakit mematikan yang memakan korban binatang-binatang ternak
6. Penyakit kulit
7. Petir dan api
8. Wabah serangga belalang
9. Kegelapan
10. Kematian anak laki-laki kelahiran pertama
(maaf kalau ada kesalahan)

Di review sebelumnya kalau enggak salah inget, gue sempat bilang kalau judul EXODUS itu mungkin saja merupakan penggambaran dari member yang keluar. Mungkin ini benar. Tapi alasan lain juga tidak menutup kemungkinan menjadi alasan SM menggunakan judul itu. Salah satunya adalah 10 wabah yang terjadi di masa Firaun tadi.

EXO sekarang punya 10 member.
Ada 10 marbles yang berhasil keluar dari maze.
Teaser EXO yang baru berlokasi di 10 kota yang berbeda.

Lalu, mungkin gue telat banget merindingnya ya tapi pas tau kalau misalnya 10 kota yang dijadikan lokasi teaser itu juga punya sejarah pernah terkena wabah, gue makin nangis darah. Tidak persis sama dengan apa yang terjadi di Mesir pada era Kitab Exodus, tapi iya, kenyataannya kota-kota tersebut pernah diserang wabah.

Colorado:

"Near the South Eastern border of Boulder, Colorado, signs can be seen warning visitors to stay away from the area. A colony of prairie dogs in the area are causing quite a stir after it was found that their fleas are harboring the Bubonic plague. The investigation began after a neighbor reported a rash of dead prairie dogs, and was concerned as to why they were dying off. Samples were taken from the area, including a collection of fleas. It was later determined that the fleas were harboring the plague," Artikel tanggal 26 September 2014 dari sini.


Arizona

"Health officials in northern Arizona said that fleas in a Flagstaff park tested positive for the plague. The Arizona Daily Sun reported Wednesday that the Coconino County Public Health Department said the fleas had been feasting on prairie dogs and that the animals were being watched for signs of the highly infectious disease. Officials said the plague has been found in the county before, though its the first instance this year. It may be present in other areas of the county," Artikel 25 September 2014 dari sini.


London

"The Great Plague (1665–66) was the last major epidemic of the bubonic plague to occur in the Kingdom of England (part of modern-day United Kingdom). It happened within the centuries-long time period of the Second Pandemic, an extended period of intermittent bubonic plague epidemics which began in Europe in 1347, the first year of the Black Death, an outbreak which included other forms such as pneumonic plague, and lasted until 1750.

The Great Plague killed an estimated 100,000 people, or almost 25% of London's population. Plague is caused by the Yersinia pestis bacterium, which is usually transmitted through the bite of an infected rat flea.

The 1664–66 epidemic was on a far smaller scale than the earlier Black Death pandemic; it was remembered afterwards as the "great" plague mainly because it was the last widespread outbreak of bubonic plague in England during the 400-year timespan of the Second Pandemic."-- Wikipedia

Lyon

"The Festival of Lights (French: Fête des Lumières) in Lyon, France expresses gratitude toward Mary, mother of Jesus on December 8 of each year. The origins of the festival date to 1643 when Lyon was struck by plague. The municipal councillors (échevins) promised to pay tribute to Mary if the town was spared. Ever since, a solemn procession makes its way to the Basilica of Fourvière on this day to light candles and give offerings in the name of Mary. The event thus commemorates the day Lyon was consecrated to the Virgin Mary." -- Wikipedia


Marseille

"The Great Plague of Marseille was the last of the significant European outbreaks of bubonic plague. Arriving in Marseille, France in 1720, the disease killed 100,000 people in the city and the surrounding provinces. However, Marseille recovered quickly from the plague outbreak. Economic activity took only a few years to recover, as trade expanded to the West Indies and Latin America. By 1765, the growing population was back at its pre-1720 level." -- Wikipedia


Edinburgh


"The Edinburgh Plague was first recorded in the year 1513 and made several appearances over the years, as it did across Britain in the middle ages. Symptoms included swollen lymph glands, puss filled ‘buboes’ in the armpits and groin, and severe vomiting which could be so violent as to rupture the victims internal organs. Mortality rates were as high as 90 percent in some outbreaks.

The worst outbreak of the plague in Edinburgh was that of 1645. It was recorded afterward that at it’s height, there were barely sixty men left able enough to defend town of Edinburgh. The plague of 1645 was also the last to blight Edinburgh.

The overcrowded state of Edinburgh’s old town and the heavy infestation of rats made it very easy for the plague to spread. Fleas were the most common form of transmission and once infected the victims chances of survival were very slim.

Plague sufferers were confined to their homes and instructed to hang white sheets from the doors and windows, they would then be visited by the Plague Doctor, although ‘treatment’ was rarely a success."dikutip dari sini.


Barcelona

"While Barcelona was going through a frenzied building boom, a series of cataclysms decimated its population (and the entire Principality), savaged the economy and transformed the mentality of its people. Aside from physical phenomena like earthquakes, the imbalance between population growth and food production led to various famines – beginning in 1333, “the bad first year”- that weakened people who were soon to suffer epidemics and wars.

 It was just as Pere the Ceremonious was embarking on the war against Genoa and struggling with the Sardinian revolt that the Black Death first appeared, in 1348. The plague may have helped him defeat the rebels who formed the Unions in Valencia and Aragon, but it brought massive mortality to his subjects (even his second wife, Elionor of Portugal, fell victim to the plague) and disorganised his kingdoms, due to the deaths of so many royal officials and municipal magistrates (Barcelona lost four of its five councillors)."-- Black Death of Barcelona

Almaty

27 Agustus 2013

'Boy dies of bubonic plague close to Kazakhstan border'

According to Tengri News, the Kazakhstan Government has toughened their border control with Kyrgyzstan since a herder from eastern Kyrgyzstan, close to the border with Kazakhstan and Issyk-Kul Lake, died of the bubonic plague. The Ministry has suggested that Kazakhstan residents abstain from travelling to Kyrgyzstan, but there are no plans to close the border. The Kyrgyzstan Government has stated that the decease not at a level that would be described as an epidemic as the form of the decease is not conducive to a plague epidemic. The Kyrgyzstan medial officials did state that there has been 105 people hospitalised and isolated with the decease.

Berlin

"During the Great Northern War (1700–1721), many towns and areas of the Circum-Baltic and East Central Europe suffered from a severe outbreak of the plague with a peak from 1708 to 1712. This epidemic was probably part of a pandemic affecting an area from Central Asia to the Mediterranean. Most probably via Constantinople, it spread to Pińczów in southern Poland, where it was first recorded in a Swedish military hospital in 1702. The plague then followed trade, travel and army routes, reached the Baltic coast at Prussia in 1709, affected areas all around the Baltic Sea by 1711 and reached Hamburg by 1712. Therefore, the course of the war and the course of the plague mutually affected each other: while soldiers and refugees were often agents of the plague, the death toll in the military as well as the depopulation of towns and rural areas sometimes severely impacted the ability to resist enemy forces or to supply troops.

This plague was the last to affect the Circum-Baltic, which had experienced several waves of the plague since the Black Death of the 14th century. However, for some areas, it was the most severe. People died within a few days of first showing symptoms. Especially on the eastern coast from Prussia to Estonia, the average death toll for wide areas was up to two thirds or three quarters of the population, and many farms and villages were left completely desolated."-- Wikipedia

Yunnan

"Yunnan Province is responsible for about 50% of officially reported malaria cases in China. It is presently considered to be the main source of plague in China."-- Wikipedia

Cute banget gak SM Entertainment? Selalu Menarik untuk dibahas lebih lanjut. Yang lebih cute lagi, kenapa mereka bisa menemukan kota-kota itu dan mengurutkan nama depan hurufnya jadi CALL ME BABY dan kemudian jadi judul lagu? WKWKWK Sebenarnya prosesnya kebalik sih. CALL ME BABY dulu yang dibuat, baru cari kota-kota yang pernah diserang wabah sebelumnya.

Tapi ada berapa banyak kota di dunia yang berawalan huruf C,A,L,L, M,E, B,A,B,Y? BANYAK BANGET. Baca atlas kayaknya nggak akan abis dalam semalam. Mana gitu atlas hurufnya kecil-kecil lagi kayak bayi kuman lahir prematur.

Gue makin yakin bahwa konseptor EXO ini adalah orang-orang yang punya kemampuan magis. Mungkin SM mengumpulkan semua cenayang di seluruh Korea untuk urun rembug (?????) mengerjakan EXODUS. Bahkan gue mulai yakin bahwa Lee Soo Man ini ternyata adalah seorang ahli nujum dan masih satu garis keturunan dengan Nostradamus dan Albus Dumbledore.

Bayangkan, debut dan comeback EXO aja pasti diikuti dengan fenomena-fenomena alam seperti gerhana matahari, bulan atau apalah itu. Tapi yang paling bikin pengen nangis adalah bagaimana mereka terpikir untuk menghubungkan:

EXO - KRIS & LUHAN - TEASER COMING SOON - MARBLES - MAZE - EXODUS - PHARAOH & MOSES - PLAGUES - 10 DIFFERENT CITIES - CALL ME BABY.

*cubit pipi Lee Soo Man*

Dan ternyata di balik semua skenario panjang perpisahan ini, ada satu orang yang akhirnya dijadikan kambing hitam.
*

*

EXO 2015: EXODUS [Chapter 10] #D.O

$
0
0
*
D.O tahu betul soal konsep perputaran bumi termasuk perubahan yang terjadi setiap harinya. Dia sadar bahwa semua hal yang ada di sekitarnya akan berubah. Cepat atau lambat.

Ya. Begitulah dunia. Sekeras apapun kita berusaha untuk mempertahankan sesuatu yang kita pikir sudah jadi milik kita, terkadang tanpa kita sadar selalu ada celah yang tidak terlihat dan dia bisa pergi begitu saja.

Dunia tidak selalu berjalan seperti apa yang kita inginkan. Dunia tidak berjalan seperti apa yang D.O inginkan. Sekeras apapun dia berusaha untuk mempertahankan 11 forces agar selalu bersama-sama, dia tidak bisa. Semua sudah terlambat sekarang.

Yang pergi, tidak selalu bisa kembali. Meski selalu bisa dikenang walaupun meninggalkan sakit hati.

Keputusan Kris dan Luhan untuk jalan sendiri-sendiri tentu membuat semuanya patah hati. Patah hati yang buat beberapa orang mungkin berujung sakit berkepanjangan. Kepergian mereka seketika itu membuat semuanya seolah tidak percaya lagi bahwa menjadi satu dan bersama-sama adalah hal yang paling penting.

Kepergian keduanya membuat yang lain berpikir bahwa yang terpenting adalah ego pribadi yang terkadang penuh dengan rasa rakus dan serba kekurangan.

Sejak awal D.O tahu bahwa keputusan yang diambil Suho sebelum mereka semua keluar dari pintu maze itu adalah salah. Tidak seharusnya mereka semua berpisah dan berpencar seperti sekarang. Tapi dia juga mengerti bahwa Suho ingin masing-masing dari 10 orang yang tersisa itu merasakan 'keadilan'.

"Jika Kris dan Luhan boleh mengikuti ego mereka lantas kenapa kita tidak bisa?"

D.O rasanya ingin mengutuk orang yang pertama kali mengucapkan kalimat itu. Bodoh. BODOH!

Tentu saja mereka boleh mengikuti ego dan keinginan masing-masing. Tidak ada yang salah dengan itu. Tapi timing-nya bukan saat itu. Bukan dalam kondisi seperti itu. Mengambil keputusan ketika sedang marah dan emosi hanyalah tindakan bodoh. Kekanak-kanakan.

Dan menurut D.O, anak-anak itu sudah melakukan tindakan paling bodoh sepanjang perjalanan hidup mereka bersama-sama.

"Aku tidak mau jalan sendiri-sendiri," kata D.O pada Suho dalam bisikan ketika suasana hening menyelimuti mereka di ujung pintu maze. Pintu yang akan menentukan takdir mereka ke depannya.

D.O bisa melihat kebingungan di wajah Suho yang berusaha ditutupinya dengan susah payah. Pria itu... D.O tidak mengerti bagaimana bisa dia tenang dalam kondisi seperti ini. Suho menepuk pundak D.O pelan.

"Aku juga tidak mau berpisah dengan satupun dari kalian. Jika itu terjadi maka aku akan merasa gagal sebagai pemimpin di sini. Tentu saja aku sudah gagal ketika Kris dan Luhan pergi tapi aku tidak ingin merasakan kegagalan dua kali. Tapi jika berpisah bisa membuat kalian merasa lebih baik..."

"Aku tidak pernah berpikir bahwa berpisah akan membuat semuanya lebih baik!" D.O berteriak dalam bisikan. Suaranya terdengar seperti desisan di antara isakan tangis Tao di salah satu pojok maze. Laki-laki itu seperti kehilangan sebelah hatinya setelah Kris pergi.

"Kalau Kris dan Luhan mau pergi, biarkan saja mereka pergi. Peduli setan dengan keputusan yang mereka ambil. Menyesalinya sekarang tidak akan mengubah apapun, bukan? Yang terpenting sekarang adalah aku ingin semuanya tetap bersama!"

"Tapi anak-anak ini sudah mengambil keputusan yang bulat dan semua setuju untuk jalan sendiri-sendiri,"

"Bangsat!" umpat D.O kesal. Menjejakkan kakinya ke tanah yang membuat seisi maze itu bergetar.

"Sementara. Aku janji ini hanya untuk sementara,"

"Tapi kau tidak bisa menjamin selama apa 'untuk sementara waktu' itu kan? Sebaiknya tidak usah berjanji,"

"Benar, aku tidak tahu. Jadi maafkan aku. Ini keputusan yang berat untukku dan tentu saja untuk semuanya. Tapi jika dengan berjalan sendiri-sendiri bisa membuat semuanya lebih menghargai kebersamaan kita, maka kurasa itu yang terbaik,"

D.O tidak mau mengucapkan selamat tinggal pada siapapun. Sampai ketika orang kesembilan melompat keluar dari pintu maze, D.O masih bertahan di dalam sana. Masih berkutat dengan pikirannya sendiri. Dengan perpisahan-perpisahan bodoh yang baru saja terjadi. Mengumpat kesal dalam hati.

"Sebelum kalian semua pergi dan meninggalkan tempat sialan ini, tolong tinggalkan satu benda paling berharga kalian di kotak ini. Setidaknya itu bisa menjadi obat kalau-kalau aku merindukan kalian," kata D.O pada sembilan orang yang lain.

Semua menuruti perintah laki-laki pendek itu tanpa berpikir panjang. Setelah itu, masing-masing memanjat keluar dari pintu maze. Dia tidak mau menangis karena menangis akan membuat wajahnya terlihat jelek. Tapi dia bersumpah...

"Aku yang akan membuat kalian semua bersatu lagi," bisiknya sebelum memanjat keluar dari pintu maze.
*

*
D.O tiba di Colorado dalam kondisi terguncang. Hari-harinya diliputi dengan kesedihan yang amat dalam. Setiap malam dia selalu didatangi oleh mimpi-mimpi aneh. Pikiran-pikiran soal para member lain tidak pernah hilang. Termasuk janji untuk menyatukan mereka lagi bagaimanapun caranya.

Dia mendarat di Colorado dengan hati yang masih diliputi kemarahan. Itulah kenapa ketika dia menjejakkan kakinya di aspal perumahan yang tak jauh dari pusat kota, sebuah gempa bumi lokal terjadi. Tanah di sekitar sana hancur dan berlubang cukup dalam sampai D.O berusaha keras untuk memanjat keluar dari lubang itu karena tubuhnya yang terlalu kecil.

Takut dikira biang masalah, dia buru-buru kabur dan bersembunyi di semak-semak terdekat. Beruntung dia berhasil kabur ketika orang-orang mulai berkumpul di lokasi pusat gempa. Pihak kepolisian juga datang dan tak lama setelah itu, lubang misterius yang dicurigai hasil pekerjaan alien iseng itu disegel oleh garis polisi.

Cukup lama D.O bersembunyi di antara semak-semak di depan sebuah rumah sampai-sampai dia tidak sadar bahwa tubuhnya dikerubungi oleh semut rang-rang dan beberapa ulat bulu.

"WAAAAAAAAAA!!!! WAAAAAAAAA!!!!!! MAMAAAAAAAAAAKKKKK!!!!" teriak D.O menampar-nampar dirinya untuk membunuh semut-semut yang menempel. Dia merasa gatal yang luar biasa dan tidak terkendali.

"MAMAAAKKK!!!!!" teriaknya keras sekali sambil ketakutan. D.O berlari tanpa melihat arah sampai akhirnya dia menabrak pintu kebun sebuah rumah dan berakhir pingsan karena benturan yang cukup keras.

Sejak saat itu kehidupannya berubah.
*
*
Pemilik kebun itu adalah sepasang suami istri yang sudah menikah selama lebih dari sepuluh tahun tapi belum punya anak. Mereka adalah pasangan aktivis pecinta lingkungan. Semak-semak di depan rumah mereka memang jadi sarang semut rang-rang dan ulat bulu yang mereka ternak karena kecintaan mereka terhadap binatang-binatang eksotis.

Selain semut rang-rang dan ulat bulu, mereka juga memelihara kelinci berkepala dua, tikus kebun berkaki enam belas, dan beberapa ekor siput bermata satu.

Mereka menemukan D.O terkapar dengan bentol dan bengkak di depan pintu kebun dan merasa doa mereka terkabul. Awalnya pasangan itu pikir D.O adalah daging sapi yang mereka pesan dari supermarket online karena kulit kemerahan efek gigitan semut rang-rang. Tapi setelah diperhatikan di bagian alat vitalnya, ternyata anak laki-laki.

D.O pun dibawa masuk ke dalam rumah dan mereka memutuskan untuk mengadopsinya.

D.O sendiri awalnya tidak yakin untuk diadopsi oleh keluarga ini. Tapi setelah melihat sekeliling rumah ketika kondisinya sudah baikan, dia tercengang karena keluarga ini kaya raya sekali. Kalau dia jadi anak angkat keluarga itu, dia tidak perlu mengkhawatirkan masa depannya.

"Daripada kelaparan dan jadi gelandangan di Amerika, mending diadopsi aja," pikirnya. Lagipula, mana ada orang yang berbaik hati mau mengoleskan minyak tawon selama dua minggu secara rutin demi merawat gigitan semut rang-rang dan ulat bulu.

Ditambah lagi ketika dia mendarat di Colorado, kondisinya sudah berbulan-bulan tidak mandi. Di maze tidak ada tempat mandi. Buang air pun harus sembarangan. Cebok aja harus pakai batu. Tapi keluarga ini tidak mengatakan apapun tentang itu. Mereka mau menerima D.O apa adanya.

Akhirnya dia setuju untuk diadopsi.
*
*
Seringkali D.O merasa kesepian di rumah yang besar itu. Saat-saat sendiri itulah dia memikirkan teman-temannya. Dia merindukan berkumpul bersama sebagai penjaga Pohon Kehidupan. Pohon Kehidupan bicara padanya lewat mimpi. Memberinya misi khusus tapi tidak memberi kejelasan bagaimana dia bisa menjalankan misi itu. Dia sendiri yang harus mencari jalan keluarnya.

Dia juga selalu didatangi mimpi yang sama setiap harinya. Berlari-lari menuruni tangga tanpa ujung. Seolah-olah sedang mencari sesuatu yang sudah menunggunya di ujung tangga tersebut. Sesuatu yang dia sendiri tidak tahu apa, tetapi harus dia temukan.

D.O kadang-kadang mendengar panggilan angin dan mencoba merasakan kekuatan dari teman-temannya dari sana. Dia bisa merasakan beberapa di antara mereka, tapi beberapa yang lain seperti menghilang. Mendengar suara-suara alam mengobati rasa rindunya dengan orang-orang terdekatnya itu. Mendengar suara-suara alam membuatnya tenang.

Suara angin.

Suara air.

Suara gemuruh.

Orangtua angkatnya adalah orang yang sibuk. Ayahnya punya perusahaan mobil dan juga seorang kolektor mobil mewah. Sementara ibu angkatnya seorang keturunan Gypsy yang ahli meramal. Sang ibu punya sebuah ruangan rahasia di rumah itu yang tidak boleh dimasuki oleh siapapun. Kecuali atas izinnya. Hanya orang-orang yang punya ilmu setara dengannya yang boleh ada di dalam sana.

"Rahasia kehidupan di dunia ini ada di situ dan jika sembarang orang yang masuk dan mereka menemukan kenyataan soal kehidupannya, mereka bisa jadi gila," kata ibunya.
*
*
Ibunya membuka kelas khusus di sebuah universitas dan mengajar hingga tengah malam. "Malam hari biasanya lebih sakral untuk praktek-praktek ilmu gaib," katanya menjelaskan pada D.O di suatu pagi berselang dua hari setelah dia resmi diadopsi. Di kesempatan itu dia juga baru tahu bahwa ibunya sedang berusaha menggabungkan ilmu voodoo dengan santet yang berasal dari Indonesia.

Orangtuanya suatu hari sadar bahwa D.O merasa kesepian. Mereka pun memberikan pilihan: menjadi CEO perusahaan atau jadi ahli santet. Karena dia merasa jadi CEO akan membuatnya teringat terus pada Luhan yang kini punya perusahaan Karambol (dan dia tidak ingin teringat terus pada laki-laki itu), dia pun memilih untuk mendalami ilmu santet.

"Aku enggak suka otomotif, Dad. Aku lebih suka hal-hal gaib dan supranatural. Lebih seru aja. Aku mau belajar dari Mom," katanya. Di situlah dia merasa menemukan jalan meneruskan misi yang diberikan oleh Pohon Kehidupan.

Mendengar ketertarikan D.O pada Ilmu Santet yang dikuasainya, ibu angkat D.O sumringah. Sementara ayahnya mendengus keras. Berpikir bagaimana caranya dia bisa menendang anak tanpa ekspresi itu ke luar jendela atau menggelindingkannya dari atas Pegunungan Rocky.

Perlahan-lahan D.O belajar bagaimana menjadi tukang santet yang baik dan bermartabat. Tapi sebelum sampai tahap itu, dia berlatih dulu dasar-dasar ilmu supranatural. Mulai dari memanggil arwah dengan papan ouija, menusuk-nusuk boneka voodoo, sampai akhirnya ke tahap mengendalikan pikiran orang lain.

Puncaknya adalah gabungan antara ilmu voodoo dan santet.

"Dengan ilmu ini, kamu bisa mengendalikan orang lain dan apa yang ada di sekitarnya. Kalau kamu sudah menguasai ilmu ini, tidak akan ada yang berani macam-macam denganmu. Ilmu ini memang harus diturunkan segera setelah seseorang menguasainya,

"Makanya aku dan ayahmu ingin punya anak agar aku bisa meneruskan ilmu ini. Ingat nanti kalau kamu sudah punya anak, segera turunkan ilmu ini pada anakmu. Tapi ingat, ilmu ini bukan untuk kejahatan. Jadi gunakan sebaik mungkin," kata ibunya.

Dia tidak mengerti bagaimana ilmu santet bisa digunakan untuk kebaikan. Tapi dia tidak mau ambil pusing dulu sekarang.
*
*
Butuh waktu sekitar dua sampai tiga bulan untuk D.O bisa menguasai ilmu ini. Di tahap pertama latihan dia berhasil membuat ayahnya menari-nari hanya dengan pakaian dalam di depan rumah. Kurang ajar sekali dia. Tidak tahu terima kasih.

Tahap kedua, dia berhasil menurunkan hujan di sekitar tempat tinggalnya dan membuat tetangganya kalang kabut karena sedang menjemur kasur. Dia tertawa keras ketika melihat tetangganya itu kebingungan mengangkat tiga kasur sekaligus masuk ke dalam rumah.

Tahap ketiga agak serius dan ini sudah ilmu santet pengendali pikiran tingkat lanjut. Dia berhasil membuat Bruce Jenner memutuskan untuk operasi kelamin dan berubah dari laki-laki ke perempuan. Tidak cuma itu, dia juga membuat Bruce setuju proses transformasinya ditayangkan di Keeping Up with the Kardashian season terbaru.

Tahap keempat yang semakin membuatnya yakin bahwa dia sudah menguasai kekuatan ini adalah membuat Zayn Malik keluar dari One Direction. "Kalo grup gue gak bisa utuh, N'sync harus kehilangan Justin Timberlake dan Westlife harus berjalan tanpa Bryan McFadden, grup lo juga gak boleh utuh. Enak aja," katanya penuh dengki.

Ketika Zayn benar-benar keluar dari One Direction, D.O yakin bahwa ilmu yang diturunkan oleh ibunya itu sudah bisa dia amalkan dengan baik. Sekarang waktunya untuk melakukan apa yang seharusnya dia lakukan.

Dia akan menyatukan 9 forces yang lain dengan ilmu yang dia miliki itu. Cuma itu satu-satunya alasan kenapa dia mau mempelajari ilmu ini. Karena hanya dengan itu dia bisa mempercepat proses pertemuan mereka. Dia tidak bisa tinggal diam dan membiarkan masing-masing dari orang-orang itu menikmati kehidupannya sebagai manusia biasa.

Karena mereka bukan manusia biasa. Mereka bukan manusia.
*
*
D.O buru-buru lari ke dalam kamarnya dan membuka kotak hitam yang berisi barang-barang peninggalan teman-temannya yang sempat dia minta sebelum keluar dari maze berbulan-bulan yang lalu. Benda-benda yang awalnya hanya ditatap baper saat kangen itu sekarang bisa berguna juga.

D.O menemukan sepuluh bola-bola yang terbuat dari logam di basement rumahnya. Dengan hati-hati dia mengukir satu per satu nama member di masing-masing bola dan memasukkan potongan kecil dari benda-benda para member ke dalamnya.

"Pegang bolanya dan pikirkan apa yang akan terjadi. Sesimpel itu," gumam D.O. Dia juga sudah belajar untuk menggabungkan ilmu santet gypsy itu dengan kekuatan telepati dan mengontrol bumi miliknya.

Kai jadi orang pertama yang dia hubungi lewat telepati dan dia beri petunjuk. Enggak tahu kenapa dia merasa harus Kai jadi yang pertama. Dia selalu merasa punya hubungan istimewa dengan laki-laki itu. Dia jadi ingat sudah lama mereka tidak main pijit-pijitan bareng. Semoga dengan ini mereka bisa bertemu lagi.

Dari Kai dia lanjut menghubungi Tao, Chanyeol, Sehun, Xiumin, Suho, Chen Baekhyun dan Lay. Dia berusaha memberikan petunjuk-petunjuk, bisikan-bisikan, gejala-gejala alam. Semoga mereka semua cukup pintar untuk bisa mengerti semuanya. Semoga mereka semua mendengar dengan baik sehingga mereka semua bisa berkumpul lagi.
*
*
Ketika lo nonton drama Korea 16 episode dan sudah sampai episode 15, lo pasti berharap bahwa pemeran utamanya akan menang di akhir dan semua masalah-masalah yang terjadi sejak awal drama berakhir dengan seharusnya. Entah itu bahagia, atau mungkin pemeran utamanya harus mati karena dia memang seharusnya mati.

Kadang-kadang kalau gue nonton drama Korea, gue sangat ingin pemeran utama perempuannya jadian dengan second male lead di drama itu. Soalnya seringkali chemistry antara female lead sama second male lead-nya lebih terlihat menyenangkan daripada ketika si female lead lagi bareng sama pemeran utama pria.

Beberapa drama Korea mungkin menyuguhkan apa yang lo inginkan: pemeran utamanya bersatu dan semuanya berakhir bahagia. Tapi ada juga drama Korea yang membiarkan ceritanya menggantung tanpa akhir yang jelas dan membuat lo mengumpat keras ketika menontonnya.

Gue mengharapkan sebuah resolusi yang benar-benar MELEDAK dari teaser-teaser Pathcode ini sejak awal teaser Kai dirilis. Sesuatu yang benar-benar bisa membasuh rasa penasaran yang sudah muncul sejak awal. Menjawab semua rahasia-rahasia yang ada dengan gamblang.

Gamblang.

Bener-bener yang nggak usah mikir.

Dengan kata lain: gue pengen ketika gue menonton teaser D.O maka gue akan menemukan jawaban dari semua hal yang jadi pertanyaan di sembilan teaser sebelumnya dan tidak ada lagi pertanyaan kenapa begini kenapa begitu kenapa harus begini dan kenapa harus begitu.

Tapi pada kenyataannya ternyata itu tidak terjadi. Teaser D.O justru kembali memunculkan sebuah tanda-tanya besar yang tidak terjawab hanya dengan menontonnya saja. Malah jadi makin pusing.

Ledakan demi ledakan yang gue kira akan muncul di teaser D.O ternyata sama sekali enggak nampak. Efek-efek luar biasa yang gue harapkan itu tidak muncul. Tidak juga teaser ini bisa menjawab kenapa Kai tiba-tiba ada di London, kenapa Suho tiba-tiba bisa merasakan kekeringan tapi tetap punya kulit sebening kristal padahal dia kekurangan air, dan kenapa Baekhyun harus lari-larian subuh-subuh dengan eyeliner tebal.

Teaser ini sama seperti sembilan teaser lainnya. Hanya bagian dari sebuah perjalanan panjang yang belum berakhir. Dan ya memang, gue merasa teaser ini belum berakhir. Kisah EXODUS ini tidak berakhir di D.O tapi akan berakhir di sebuah video lain yang kemungkinan besar akan dirilis juga dalam waktu dekat.

Bukan video 'Call Me Baby' tentunya karena video itu sama sekali nggak nyambung dengan teaser-teasernya. Tapi video lain.

Gue berharap itu El Dorado.
*
*
Sebagai teaser penutup, D.O gagal memberikan kejutan yang seharusnya selalu ada di bagian akhir cerita kisah-kisah misterius (kan dari awal ini kesannya serem banget teaser demi teaser EXO). Kayak misalnya ketika lo baca Harry Potter and the Order of the Phoenix, lo nggak akan menyangka kalau Sirius Black akan mati. Atau ketika lo nonton It's Ok, It's Love lo akan terkejut saat tahu ternyata Han Kang Woo itu hanya khayalan belaka.

Sepanjang gue nonton teaser ini gue hanya duduk sambil bingung:

1. Kenapa dia ada di Colorado? (sama seperti teaser-teaser sebelumnya--yang membuat gue akhirnya mengarang bebas bagaimana mereka bisa ada di situ)
2. Apakah dia di sini punya kepribadian ganda? Kenapa di satu shot dia terlihat seperti anak orang kaya tapi di shot lain seperti anak kekurangan kasih sayang?
3. Apakah dia hidup sendiri di rumah sebesar itu sampai-sampai ekspresi mukanya nggak pernah berubah sepanjang video?
4. Apakah anak ini tumbuh tanpa bimbingan orangtua sampai-sampai dia jadi hobi ngintip-ngintip kamar orang?
5. Apakah benar Zayn Malik keluar dari One Direction karena mau debut solo atau karena mau jadi orang biasa?

*tarik napas* *hembuskan*

MANA METEOR YANG BAKALAN JATOH KE BUMI!? MANAA?!! HOAX DOANG NIH!!!! Buat apa Tao heboh-heboh serius baca koran kalau ternyata beritanya hoax aja. Padahal sejak saat itu gue sudah mengharapkan mereka akan berkumpul bersama, melayang di udara lalu bersiap melakukan kamehameha untuk menghancurkan meteor-meteor.

Damn.
*
*
Tapi gue suka bagaimana penggambaran kekuatan dan simbol kekuatan D.O di video ini. Kalau dipikir-pikir memang dari sembilan kekuatan yang ada, yang kayaknya paling absurd itu kan cuma kekuatan dia sama Baekhyun. Ibarat kalo di Sailor Moon, dia ini Tuxedo Bertopeng. Karena cowok itu cuma bisa loncat dan menghilang, lalu melempar mawar merah ke salah satu bagian tubuh musuh. Pada akhirnya yang menyelesaikan semuanya adalah si Sailor Moon.

D.O adalah member yang paling tidak berdaya.

Kayaknya.

Kalau misalnya dia lagi melawan musuh dan yang bisa dia lakukan hanya menggetarkan tanah, ya si musuh kan tinggal terbang aja. Karena biasanya orang jahat di Sailor Moon selalu bisa terbang.

Oke konteksnya memang harus Sailor Moon karena gue nggak nonton anime yang lain.

*kibas poni*
*
*
Kekuatan D.O digambarkan dengan suasana dan suara-suara alam. Shot pegunungan, desiran angin, bagaimana dia membuka headphone-nya hanya untuk mendengar suara-suara alam yang ada di sekitarnya, cahaya matahari yang menyinari bumi. Keheningan-keheningan yang ada di video ini membuatnya jadi terasa serius tapi ya itu kurang misterius.

Kekuatan D.O juga bisa dibilang inti dari semua kekuatan yang dimiliki oleh sembilan member yang lain. Di atas bumi kan pasti ada cahaya, air, api, angin, guntur dan petir, dan semuanya. Makanya enggak heran kalau dia dijadikan kambing hitam dari semua kejadian-kejadian yang ada di teaser sebelumnya.

Dia yang mengontrol semuanya. Bagaimana dia memainkan marbles di tangannya. Pola-pola yang ada di lantai. Seolah-olah menggambarkan dia yang membuat semuanya terjadi. Tapi pertanyaannya, kok bisa? Nah itu kembali lagi bahwa teaser ini tidak menjelaskan apapun itu.

Atau mungkin dijelaskan tapi gue yang nggak menangkapnya? Tolong kasi tahu gue di kolom komentar. Di bagian mana hal itu di jelaskan dan dari sudut pandang mana harus melihatnya.
*
*
(BUAKAKAKAKAKAKA)

Seru sih bagaimana SM mengawali teaser dengan Kai dan mengakhirinya dengan D.O. Karena HunHan, XiuHan, TaoRis, ataupun KrisHo sudah enggak bisa lagi mereka macem-macemin dan sudah karam sejak Oktober 2014, SM tentu saja butuh pasangan baru untuk di elu-elukan. Ya inilah #KaiSooBerlayar2015.

Jauh di dasar hati gue, gue tidak rela kalau teaser D.O ini adalah akhir dari semuanya. Gue masih percaya bahwa SM tidak semenjijikkan ini. Mereka tidak semiskin ini dalam membuat MV.

LIKE SERIOUSLY?!


DI MANA HARGA DIRI GLOBAL BOYGROUP INI DI MANA?!

Lo bisa munculin Ferrari di MV tapi enggak bisa membuat konklusi dari 10 teaser yang sudah ada dalam sebuah video versi drama?

Ini lebih konyol dari fans yang ngamuk karena Tiffany nge-follow Baekhyun di Instagram.

Please, SM, aku masih percaya bahwa masih ada MV yang akan kau rilis.

Dan aku berharap itu El Dorado.......

#EA


EXO: 'Call Me Baby' Music Video Review

$
0
0
*
Ada perbedaan yang terpampang nyata (?) antara 'berpikir positif' dengan 'berharap'. Gue sendiri kadang-kadang juga susah membedakannya. Salah satu permasalahan terbesar dalam hidup gue selain cucian celana dalam enggak kering karena Jakarta selalu hujan belakangan ini adalah mindset yang selalu mengarah ke hal-hal negatif.

Gue jadi inget pas gue masih kerja di penerbit buku di awal tahun 2013 kemaren. Di sana gue dipertemukan dengan salah satu motivator yang keren banget yang selalu mengingatkan gue untuk berpikir positif dalam kondisi apapun. Dan yang paling penting dari semua itu adalah memandang positif diri sendiri.

Katanya, "Ketika kita sudah memandang diri kita sebagai sosok yang positif, maka akan mudah untuk kita memandang dunia secara positif juga,"

Kadang-kadang kan dunia enggak selalu memandang kita sebagai sosok yang positif. Walaupun sebenarnya kalimat pertama gue di paragraf ini adalah salah satu contoh yang negatif karena mengarah pada prasangka buruk terhadap bagaimana dunia memandang diri kita.

Bingung? Iya gue juga sama.

Tapi karena itulah kita harus senantiasa berpikir positif.

"Kita harus menghargai diri sendiri sebelum menghargai dunia dan orang lain," itu kurang lebih yang gue pelajari selama empat bulan bekerja di kantor lama. Selain bagaimana caranya bikin Invoice dan membubuhi stempel dengan baik dan benar di setiap suratnya.

Cara paling gampang menghargai diri sendiri dan memandang diri sendiri dengan positif adalah dengan tidak berjalan menunduk dan selalu melihat ke depan, tatapan tegas, dan membusungkan dada. Tapi nggak perlu juga membusungkan dada sampai mau ngalahin Julia Perez. Sebiasa mungkin aja. Dengan begitu, orang akan melihat kita sebagai sosok yang percaya diri.

Tentu saja akan ada banyak hal di dunia ini yang membuat kita harus kembali merasa seperti, "Da aku mah apa atuh cuma ketombe Zhang Yixing...". Tapi kalau lo sudah punya mindset yang positif tentang diri lo sendiri, maka semuanya akan lo lihat dari sudut pandang yang berbeda.

"Alhamdulillah masih jadi ketombe Zhang Yixing, daripada jadi pipisnya atau budak hawa nafsu setan."

Memang selalu mencoba untuk memenuhi pikiran dengan hal-hal positif dan melihat diri sendiri sebagai sosok yang positif memang tidak mudah. Apalagi melihat dunia yang lebih luas lagi. Cuma ya semuanya butuh proses dan pelan-pelan pasti bisa.

Maka dari itu, gue sekarang belajar untuk selalu berpikir positif. Kapanpun. Dimanapun. Kepada siapapun.

Termasuk terhadap bagaimana SM Entertainment akan memproduksi MV comeback EXO tahun ini. Gue berusaha untuk berpikir positif bahwa manajemen ini akan sedikit lebih niat untuk membuat MV EXO. Bukan sekedar menari-nari di dalam kotak Indomie. Paling tidak, setara dengan MV Red Velvet yang 'Ice Cream Cake'.
*
*
Gue berharap ada terobosan-terobosan yang mereka lakukan. Bukan hanya dari segi konsep tapi juga dari bagaimana kamera bergerak dari satu arah ke arah yang lain dan teknis-teknis yang lainnya. Persis seperti ketika mereka memberikan efek membakar hutan di teaser Chanyeol ataupun ketika mereka membuat efek yang terasa horor yang sedemikian rupa di teaser Sehun.

Tapi ketika MV-nya dirilis, ternyata gue sadar bahwa ada perbedaan antara 'berpikir positif' dan 'berharap'. Dan apa yang gue anggap 'pikiran positif' itu ternyata hanyalah 'harapan' belaka.

Karena ketika MV-nya keluar, gue merasa tersakiti.

Seharusnya kalau itu adalah 'berpikir positif' maka pasti gue akan, "Alhamdulillah, untung masih ada MV daripada yang ada cuma semut rang-rang berlari-larian dikejar tikus berkaki enambelas,"

Berpikir positif kan harus selalu diikuti dengan pikiran positif lainnya kalau hasil yang awal negatif. Sementara berharap akan selalu berujung dengan sakit hati dan penyesalan yang namanya aja udah negatif.

Gue sendiri sampai sekarang belum pernah merasakan kenikmatan dari sakit hati. Kalau memang ternyata sakit hati itu ada nikmatnya.

Ya. Gue merasa tersakiti lagi oleh SM.

Gue pun merasa telah gagal menjadi sosok yang positif cuma karena MV 'Call Me Baby' ini.

Saya merasa gagal.
*

*
Apa sih yang paling menyakitkan selain harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan? Apalagi buat gue dan kita-kita yang masih berusia 15 tahun ini. Semuanya harus berjalan sesuai dengan keinginan dan kemauan kita. Semuanya terasa salah kalau enggak sesuai dengan isi hati kita. IYA DUNIA INI SALAH AJA POKOKNYA DI MATA ANAK UMUR 15 TAHUN TUH!

"Bias gue ya bias gue, elo nggak boleh nyentuh bias gue!"

"Apa sih Tiffany bitch follow-follow Baekhyun! Cari perhatian banget gak lucu bitch!"

"BANGSAT GAUSAH NGOMONGIN TAEYEON SAMA BAEKHYUN, BAEKHYUN ITU CUMA PUNYA CHANYEOL!"

"SUHO LEWAT DI DEPAN IRENE DI M! COUNTDOWN PUJI ALAM SEMESTA!"

LO TAU TAI GAK. ANJING! RT "SUHO LEWAT DI DEPAN IRENE DI M! COUNTDOWN PUJI ALAM SEMESTA!"

Sesuatu yang diluar harapan emang menyakitkan. Maka dari itu hendaklah kita jangan menggantungkan harapan terlalu tinggi. Apalagi kepada manusia. Apalagi kalau manusia itu ada di perusahaan bernama SM Entertainment. Apalagi kalau harapannya berhubungan sama video musik.

Pengen ngumpat rasanya.

MV 'Call Me Baby' ini enggak ada sama sekali nyambung-nyambungnya sama teaser-teaser yang dirilis sebelumnya. Walaupun sudah tertebak. Ya....... Kalaupun ada nyambung-nyambungnya, itu paling cuma pamer mobil mewah doang. Dari segi cerita aja nggak nyambung sama sekali.

BAHKAN MV INI NGGAK ADA CERITANYA SAMA SEKALI.

EH.

ADA.

INI CERITANYA:

Tersebutlah sebuah bengkel mobil yang dibangun khusus untuk orang-orang yang punya mobil mahal di Korea Selatan. Hanya mereka yang punya mobil mewah dan punya KTKR (Kartu Tanda Kaya Raya) yang bisa menjadi member bengkel ini. Letak bengkelnya pun rahasia dan tersembunyi di antara gedung-gedung mewah yang ada di Gangnam. Masuk ke wilayah itu harus menggunakan password.

Pada suatu hari Selasa yang cerah, mendekatlah sebuah mobil merah yang dikemudian oleh seorang cowok. Cowok itu terlihat cool di luar dan tinggi sekali seperti Monumen Nasional di Indonesia. Cool di luar, tapi sebenarnya di dalam dia tak jauh berbeda dari Hello Kitty.

Cowok itu sendiri sebenarnya tidak begitu tahu apa yang dia lakukan di sana. "Ya pengen dateng aja," begitu katanya ketika orang rumah bertanya untuk apa dia ke bengkel sementara mobilnya tidak mengalami kerusakan sama sekali. Tapi sebenarnya dia sudah ada janji dengan beberapa orang temannya di sana.

Cowok itu keluar dari dalam mobil lalu berjalan--dalam gerakan slow motion yang sebenarnya tidak perlu--ke bagian depan mobil. Ia tidak melihat siapa-siapa di sana. Hanya bengkel kosong yang bahkan tidak ada pegawainya sama sekali. Teman-temannya sepertinya belum datang. Dia pun bete. Sambil menunggu dia memasang headphone merah keluaran Samsung dan memutar musik. Tanpa dia sadari bulu keteknya kemana-mana.

TIba-tiba saja muncul manusia-manusia random yang datang entah dari mana. Ia pun lalu menari dan bernyanyi bersama bersama dengan suara musik yang dia sendiri tidak tahu datang dari mana.

Tamat.

Versi lainnya dari kisah ini:

Tersebutlah sebuah bengkel mobil yang dibangun khusus untuk orang-orang yang punya mobil mahal di Korea Selatan. Hanya mereka yang punya mobil mewah dan punya KTKR (Kartu Tanda Kaya Raya) yang bisa menjadi member bengkel ini. Letak bengkelnya pun rahasia dan tersembunyi di antara gedung-gedung mewah yang ada di Gangnam. Masuk ke wilayah itu harus menggunakan password.

Pada suatu hari Selasa yang cerah, mendekatlah sebuah mobil putih yang dikemudian oleh seorang cowok. Cowok ini sebenarnya berusaha untuk terlihat songong dan cool. Memang dia terlihat songong dan cool ketika ada di dalam mobil mewah itu. Mana lagi tubuhnya dipenuhi dengan banyak aksesori perak yang pasti membuat pegal itu. Badass banget kelihatannya. Tapi semuanya buyar ketika dia keluar dari mobil sambil ngemut cupacup.

Cowok itu sendiri tidak punya tujuan datang ke tempat itu. Mungkin memang saking di rumah tidak ada kerjaan untuk dilakukan, dia pun keluar dan makan cupacup di bengkel mobil mahal. Walaupun sebenarnya dia memang sudah ada janji dengan beberapa orang temannya di sana.

Teman-temannya sepertinya belum datang. Tapi tidak seperti cowok bermobil merah di kisah sebelumnya yang langsung bete, dia agak lebih sabar. Mungkin ini efek ngemut cupacup. Sambil menunggu dia memasang headphone biru keluaran Samsung dan memutar musik.

TIba-tiba saja muncul manusia-manusia random yang datang entah dari mana. Ia pun lalu menari dan bernyanyi bersama bersama dengan suara musik yang dia sendiri tidak tahu datang dari mana.

Tamat.

Pengen rasanya mencaci maki SM karena MV ini. Tapi karena saya sedang berusaha untuk menjadi orang yang positif maka saya menahan niat saya itu. Saya tahan betul-betul untuk tidak berkomentar miring sedikitpun karena saya pikir itu tidak ada faedahnya untuk dunia.

TAPI AKHIRNYA SAYA TIDAK TAHAN. MAAFKAN SAYA. SAYA HANYALAH MANUSIA BIASA.
*
*
Gue menonton MV ini berkali-kali dan berulang-ulang kali. Lebih sering ketimbang gue menonton 'Overdose' yang sama sekali enggak gue review karena selain kesel itu MV biasa banget, mood-nya juga hilang karena lawsuit Kris.

Tujuan untuk menonton berulang-ulang tu sebenarnya berusaha untuk mendapatkan feel yang menggebu-gebu dan bisa membuat gue segera menulis review MV-nya. Gue berusaha nonton berkali-kali dengan fokus yang berubah-ubah. Mulai dari nonton biasa sampai nonton dengan fokus ke pojok kiri atas, pojok kiri bawah, pojok kanan atas, semuanya.

Tapi...

Ya... SM ternyata memang Selalu Menyebalkan.

Sampah Masyarakat kau KIM YOUNG MIN!!!!

KEMANA ITU VIDEO TEASER YANG BAGUS KEMANAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!
*

*
Nonton ini rasanya kayak mau nangis tapi nggak sanggup. Kayak pengen cakar-kacar tembok saking keselnya tapi takut kuku rusak. Pengen jorokin Tao ke rawa-rawa untuk keempat kalinya tanpa perasaan menyesal sedikitpun.

Sebel!

Apa sih hikmah dari membuat MV biasa aja ini? Apakah EXO bisa hidup dengan lebih layak kalau MV-nya bahkan-tidak-bisa-dibandingkan-dengan-MV-dari-manajemen-tetangga-(bukan-YG-atau-JYP)-yang-jauh-lebih-kecil-dari-manajemen-Lee-Soo-Man-ini? Maksudnya, uang buat bikin MV dibeliin makanan gitu buat EXO.

Apa iya?

Kalau memang iya, bagus deh. Setidaknya dari uang yang seharusnya bisa digunakan untuk bikin MV bagus itu, Baekhyun juga bisa nyetok eyeliner sampai kiamat. Soalnya nggak ada lagi yang lebih penting dari eyeliner buat dia. Mungkin kalau misalnya dia nggak pacaran sama Taeyeon, dia pacaran sama Maybelline.
*
*
Gue akan memulai review gue untuk MV 'Call Me Baby' ini dengan membaginya ke dalam empat poin penting:

1. Gagal Move On
2. BOOOOOORRRRRRIIIIIIIIIIIIIINNNNGGGGGGGGGGGGGGGGG but fun
3. Zhang Yixing
4. EXO/Bukan EXO?
'Gagal move on' di sini maksudnya bukan karena MV ini terlalu dramatis. Bagian mana sih yang dramatis? Bagian bulu ketek Tao keliatan? Nggak mungkin kan. Paling banter yang paling dramatis menurut gue adalah geyolan pinggul Xiumin. Atau yang lain yah gerakan Kai memegang bagian depan celananya dan menggerakkannya ke depan dan ke belakang.

'Gagal move on' yang gue maksud di sini adalah bahwa SM Entertainment masih "SETIA" dengan konsep lama yang digunakannya di dua MV EXO sebelumnya. Sebagian besar MV ini tentu saja akan membawa kita (oke gue) teringat dengan 'Overdose'.

Men, liat dong kunciran rambut Xiumin di 'Call Me Baby'forever mengenang Luhan banget di 'Overdose'.

Tapi sesungguhnya 'Overdose' kan mengulang konsep sukses dari 'Growl' yang katanya diambil dalam sekali take. Sampai-sampai adegan topi jatuh terus dipungut lagi itu nggak di-edit. Siapa nginjek kaki siapa juga bukan hal yang masalah untuk ditampilkan di video musik sebuah grup yang katanya punya fanbase terbesar secara global. Bahkan sampai ada mamang-mamang tukang lampu yang bocor juga dibiarin aja terpampang nyata.

Gue yakin kreativitas manajemen sebesar SM Entertainment tidak hanya sampai di sini. Tapi kenapa mereka harus menodai kekerenan teaser-teaser 'EXODUS' yang sudah dirilis sebelumnya dengan sebuah MV yang SEDERHANA ini?

INI SEBENARNYA MV APA RUMAH MAKAN PADANG?!?!?

Bahkan di Rumah Makan Padang pun ada beragam jenis lauk yang tersedia di meja. Tapi MV 'Call Me Baby' cuma punya satu konsep yang sama dan sudah digunakan sebelumnya. Kenapa sih?

Kenapa nggak ngulang konsep MV artis SM yang lain? Efek lampu-lampu di 'Red Light' kek. Ledakan di 'Don't Don' kek. Set sirkus animasi tiga dimensi di 'Marry U' kek. Bahkan lampu-lampu yang pindah ke kiri dan ke kanan di 'Bonamana' masih sangat gue hargai loh kerja kerasnya daripada tidak adanya efek lampu menyenangkan di 'Call Me Baby'.

Banyak sekali ide yang bisa diulang SM untuk MV-nya tapi kenapa harus 'Overdose' dan 'Growl' lagi?

(Tolong baca kalimat di atas dengan ekspresi terdramatis yang lo punya)

Ibarat kalau makan di Sederhana, udah dikasih sebanyak itu lauk di meja lo cuma makan nasi putih pake kuah ayam sayur doang terus pulang.

Iya! IYA! BAYAR DULU!
*
*
Tidak ada umpatan-umpatan kagum yang terlontar dari mulut gue ketika menoton MV ini. Dari segi teknis dan isi dari MV-nya. Beda halnya ketika gue menyaksikan 'EXO COMING SOON 2015' bulan Desember tahun lalu.

Yang gue heran, kenapa ketika tidak ada member yang tampil sama sekali di teaser itu, tapi teaser itu bisa lebih menarik untuk dibahas ketimbang MV ini?

Oke, lo bisa sebut gue terlalu banyak menuntut dan nggak punya hak juga buat menuntut. TAPI AYOOOLAAAAAHHHHH~~~~~~~ INI SM ENTERTAINMENT LOHHHHHH~~~~ UDAH TAHUN 2015 LOHHHHH~~~~~~ RED VELVET BAHKAN PUNYA MV YANG LEBIH MENARIK LOH~~~~~~~~

RED VELVET PUNYA KUCING RAKSASA! JONGHYUN PUNYA LABA-LABA RAKSASA!

MASA EXO CUMA MODAL HEADPHONE SAMSUNG~~~~~~~~~~~\o/~~~~~~~~~~~~~

Kalau disuruh milih nih, gue akan lebih memilih untuk tiba-tiba memunculkan kucing raksasa di MV ini secara random daripada memunculkan mobil mewah. Soalnya dari zaman Lee Soo Man keriputnya masih dua garis sampai sekarang udah capek mikir, kayaknya selalu ada mobil mewah di MV manajemen ini. Tapi kucing raksasa itu baru muncul sekali. Itu kemudian akan membuatnya istimewa.

Apa lagi yang gagal move on? Kotak indomie? Gudang kosong? Tangga? Oh ya selalu ada tangga di MV SM. Silakan liat 'Something', 'Sherlock', 'I Got A Boy'. Silakan tulis apapun yang kalian temukan yang berulang dari MV-MV sebelumnya di kolom komentar.

Poin 'gagal move on' ini kemudian akan membawa kita ke poin kedua: MEMBOSANKAN. Ya. Sangat membosankan. Membosankan sekali. Super bosan. Boring. Menyebalkan. AAAAARRRRGGGGGGGGHHHHHHHHH.

Kayak setiap gerakan kameranya udah ketebak banget gak sih. Abis ini pasti masuk ke ketek terus pindah ke shot yang lain. Abis ini akan ditampar dan pindah ke sana. Abis dari sana, pindah ke sini dan bergerak ke situ. Di tampar lagi pindah ke tembok putih. Begitu seterusnya sampai Hayati mati di rawa-rawa.

Tapi memang bukan berarti semua elemen di video ini membosankan. Kita bisa cuekin aja itu gerakan kamera dan segala hal teknis yang dilakukan staf produksi di belakang layar. Fokusnya kita alihkan ke para member yang kayaknya makin hari makin mengkilat. Terlebih di MV ini.

Mungkin nggak mau kalah dari mobil mahalnya.

Kolagen Babi Level 1 Trilyun.
*
*
Entah apakah karena memang itu efek lampu, make up yang superbagus dan tidak terlihat berlebihan, atau memang sebelum syuting ini masing-masing member dipasangin susuk dari berlian yang diambil secara khusus dari liang lahar Gunung Merapi. Semua member bener-bener terlihat berbeda dalam arti kata yang positif. Silakan masukkan kata-kata pujian apapun yang kalian inginkan maka gue akan aminkan.

Terlepas dari videonya secara teknis membosankan, tapi para member berhasil bersenang-senang di video ini. Mereka tertawa bahagia meski kenyataan pahitnya adalah ini video pertama mereka yang secara resmi dirilis setelah mereka kehilangan dua member.

Mereka bisa senyum-senyum sambil goyang pinggul walaupun masalah lawsuit belum selesai sama sekali. Mereka kelihatan sangat happy walaupun masalah pacaran salah satu member masih memanas di antara fans. Spesial untuk Baekhyun, dia di sini terlihat sangat kenyang akan cinta.

Lalu muncul sebuah harapan yang tulus dari dalam hati gue: semoga itu semua senyum tulus dan enggak fake.

BECAUSE I'M SO HAPPY TO SEE EVERYONE BAHAGIA IN THIS VIDEO!

Semua keliatan sangat menikmati proses syuting MV ini walaupun sangat melelahkan. Apalagi yang baru abis kehausan di hutan dan dikejer-kejer setan dalam kegelapan. Mereka benar-benar menyembunyikan semua rasa capek yang mungkin ada atau bahkan mungkin perasaan tertekan dan sedih dan sebagainya karena perubahan formasi itu.

Seneng.

Gue nonton MV ini senyum-senyum sendiri sampai di titik di mana gue akan ngakak setiap kali part refrain 'Call me baby~' terus Xiumin meletot. Serius deh, kalau dari awal lo fokus ke Xiumin sampe akhir MV, hidup lo nggak akan tenang sampai lo mengambil air wudhu di hari berikutnya.
*
*
Kenapa sih, dia nge-dance-nya berlebihan (dalam arti kata yang positif, sekali lagi, karena kita dituntut harus punya pikiran yang positif tentu saja)? Kalau lo perhatikan, gerakan pinggul Xiumin sama setiap anggota tubuhnya di sepanjang koreografi ini tuh paling beda dari yang lain.

Bahkan ketika lo ngeliat Kai yang udah keren sekalipun, lo akan tetap terkesima dengan bagaimana Xiumin bergerak. Gerakan dance dia tuh kayak elemen terkecil dari tubuhnya kayak daki, sisa-sisa hand and body lotion itu bergerak semua.

Ya gimana ya ngejelasinnya.... Kalau ibarat es, Xiumin di MV ini kayak Es Teler Kolang Kaling. Kalau ibarat binatang melata, dia lucu banget kayak Bekicot Mencret.

Gue nggak tahu apakah Bekicot termasuk binatang melata. Terlebih kalau lagi mencret.

Selain Xiumin, Chen juga jadi member yang harus diperhatikan di MV ini. Karena apa? Karena dance-nya jauh lebih bagus dari sebelumnya. Totalitas dia di MV ini benar-benar kelihatan. Sama seperti totalitas dia memperlihatkan kutangnya.

Di saat yang sama gue rada sedih sama perkembangan dance Chanyeol yang tidak sepesat Chen. Apakah ini karena efek dia terlalu lama tinggal sendiri dengan baju Goo Jun Pyo-nya itu di hutan Arizona? Apakah Chanyeol terlalu sibuk meratapi kepergian Kris sampai-sampai dia lupa kalau dia butuh untuk memperdala lagi kemampuan dance-nya demi penampilan yang lebih keren?

Hmmm....

Mungkin ini karena efek Chen banyak minum Yakult jadi bakteri baik El Casei Sirotablablablabla yang terkandung dalam Yakult itu membantu dia untuk bergerak lebih luwes. Ini juga pasti karena efek dia sekarang lebih memperdalam ilmu agama di Almaty sehingga atas izin Tuhan dia dance-nya jadi lebih bagus.
*
*
Bisa juga karena ini efek Chen enggak punya Instagram. Karena akhirnya alokasi waktu yang akan dia gunakan untuk selfie alay dengan pose tangan V di depan mata dengan sudut kemiringan 75 derajat dan sebelah mata tertutup itu bisa dia gunakan untuk latihan dance.

Sempat tidak percaya kalau yang gue lihat dance kayak kesurupan sampai pamer kutang di MV ini adalah Chen (gue nonton yang versi Mandarin duluan sebelum yang Korea). Sempat terpikir itu Baekhyun karena di otak gue yang paling belatung adalah dia. Eh ternyata selain dia ada lagi Bekicot Mencret. Dan pas dilihat-lihat lagi ternyata ada yang lebih mencret dan suka pamer kutang. Dialah Chen.

Selain Chen, ada lagi satu member yang paling bersinar di MV ini dan itu membawa kita ke poin ketiga: ZHANG YIXING.
*
*
Dari MV ke MV, era ke era, perubahan Zhang Yixing sangat jelas. Entah apakah dia operasi plastik, tanam benang di hidung, sulam alis, pake susuk dari dukun paling terkenal di Zimbabwe, atau pijat khusus ke salah satu cabang Mak Erot. Yang jelas di MV ini bisa gue katakan kalau dia adalah yang paling menarik perhatian.

Di 'MAMA', Yixing keliatan tua banget dengan gaya rambutnya waktu itu. Di 'Wolf' dia bahkan terlihat kayak orang sakit karena rambutnya yang berwarna oranye (atau warna apalah itu gue juga nggak yakin). Tapi pas 'Wolf' dia ada alibi sih. Kan katanya dia punya penyakit apalah yang berhubungan dengan darah. Pakabar penyakit itu sekarang.

Sementara di 'Overdose'.... hmmm... mungkin gue emang enggak terlalu memperhatikan Zhang Yixing ya, tapi gue inget banget dia superkeren waktu nge-dance solo di 'The Lost Planet'. Gue nge-fancam-in full dan itu bener-bener yang KYAAAAAA KYAAAAA KYAAAAA gitu. Sama satu momen ketika dia menangkupkan kedua tangan dan bilang "Terima kasih" ketika gue angkat fanboard foto dia sama Lee Soo Man.

Mungkin ada banyak sekali hal yang gue skip tentang Zhang Yixing. Sorry, kehidupan di luar fandom jauh lebih banyak daripada sekedar menyimak sedalam apa lesung pipi Lay sekarang.

Tapi ketika dia muncul di MV ini.... HANCUR SUDAH SEMUANYA. SIAPA ITU BYUN BAEKHYUN DAN KIM JUNMYEON TIADALAH LAGI KUKENAL. Pandangan tertuju pada Zhang Yixing seorang!

Selain juga pada geyolan bokong dan pinggul Xiumin.

Mukjizat itu nyata.

Tuhan memberkati Zhang Yixing dan semoga Tuhan mengabulkan keinginannya untuk berlibur ke rumah nenek Baekhyun.
*
*
Lagu 'Call Me Baby' ini sendiri sebenarnya kan sempat bocor, sebelum akhirnya dirilis secara digital sebelum perilisan albumnya. Nah, gue sempat denger tuh lagu yang bocor dan pas itu, gue malah berpikir ini kayak bukan EXO.

Entah kenapa gue berpikir sebenarnya lagu ini tuh buat Henry. Kalau nggak ya Super Junior. Beberapa kali di review teaser gue bahkan sempat menyebutkan lagu 'Swing'. 'Swing' muncul begitu saja ketika gue melihat cuplikan MV di 'EXO'luXion'. Mungkin otak gue sudah terpaku ke konsep 'Swing' makanya pas ini dirilis lagunya, gue malah berasa ini 'Swing' banget.

Sekali lagi, kayak bukan EXO...

Musiknya jauh banget dari lagu-lagu yang sudah dirilis di album yang sebelumnya. Nuansa dark-nya sama sekali enggak ada. Tapi ini lagunya boyband banget. Pop banget. Kayak semacem penghilang tekanan-tekanan dan derita hidup yang terjadi di era 'Overdose' kemaren.

Sedikitpun aura dark di 'Wolf' nggak ada. Sekarang kesannya lebih remaja kekinian. Happy. Seneng-seneng. Sebagaimana seharusnya remaja menikmati hidup. Mereka juga terlihat lebih santai dan nampaknya lebih profesional (SOTOOOYYYYYYYYYYYYY).

Dan ya, terlepas dari MV-nya yang biasa-biasa aja (OKE JELEK), lagu+koreografi+Zhang Yixing membuat 'Call Me Baby' jadi istimewa dan menyenangkan untuk disimak. Terlebih ada suara kambing di lagunya yang memberikan kesan berbeda.

*BABY* *BABY* MBEEEEEEEEK

Kambing Alaska bener-bener muncul.

Akhir kata, gue mempersembahkan momen-momen paling istimewa di MV 'Call Me Baby' baik versi Korea ataupun versi Mandarin:
*
Baekhyun bener-bener terlihat sangat happy di adegan ini. Sementara Suho berusaha untuk terlihat cool. Dan dua lagi tetap dengan muka jpeg.

Ketika hidup Sehun berada di fase ironis. Ada kalanya dia tampil dengan sendal jepit swallow tapi ada kalanya dia harus bertelanjang kaki. Terlebih jika mobil yang digunakan untuk properti syuting ini adalah milik sponsor.

Hitung mundur sampai akhirnya semua online shop akan menjual baju seperti yang Chen gunakan.
El Dorado muncul di pintu bengkel ini. Muncul juga di plat mobil yang ada di dekat mobil Tao di awal adegan versi Mandarin. Saya tidak mau berharap apa-apa. Apalagi berharap SM mau rilis MV El Dorado sebagai kelanjutan kisah teaser-teaser.
Tolong kasih tahu Chanyeol rambutnya bagus banget tapi kacamata itu membuat dia mirip Asep Irama. Dan tolong kasih tahu Kyungsoo untuk melepas legging hitam itu.
MAKA NIKMAT TUHAN YANG MANA LAGI YANG AKAN KAU DUSTAKAN
Tolong kasih tahu dia di mana rawa-rawa terdekat. Iya dia yang muncul tiba-tiba terus mukanya gede banget itu.
NO XIUMIN NO!!!!!!!!!!!!!!!
DAN TERNYATA SUHO MASIH ADA DI TITIK ITU. TITIK DI MANA WAJAHNYA TIDAK BISA DIKONTROL
CHANYEOL THIS IS NOT A GAME XIUMIN PLEASE STOP
Siapa sangka manusia terjebak di rawa-rawa bisa jadi motif yang menarik untuk disablon di baju.
Momen di mana lo akan sadar bahwa dance-nya Chanyeol kebanting banget sama yang lain.

Meanwhile Tao udah yang kayak:
*

*
CHEN ASTAGFIRULLAH INGAT AGAMA NAK.
once again Kim Jong Dae are you high?
Tapi nggak ada yang lebih high dari Kim Jong In sih....
*
*
Well.... semuanya sepertinya mengalami yang kalau cewek disebut nipple slip kalau cowok....
*
*
Penutup.
*
*
Satu lagi deh.
*


Berusaha Lari

$
0
0
*
Ada banyak tipe manusia di dunia ini. Ada yang gampang banget tertawa, ada pula yang gampang banget menangis. Ada yang males mencoba sesuatu yang baru atau bergerak mencari kehidupan yang baru hanya karena mereka merasa nyaman dengan apa yang sudah ada sekarang. Ada juga yang sangat menyukai tantangan dan mencari-cari pengalaman baru dengan mengambil kesempatan yang ada di depan mereka.

Gue termasuk yang suka mencari pengalaman baru. Walaupun belum dalam tahap yang berani keluar dari zona nyaman gue sekarang. Ada mimpi-mimpi dan keinginan yang berharap bisa gue capai dalam beberapa tahun ke depan tapi masih stuck dengan satu hal yang menghidupi gue saat ini: KPop.

Selamat datang di lingkaran setan.

Mungkin begini rasanya bekerja di bidang yang sangat lo sukai tapi di saat yang sama lo harus jauh dari orangtua lo. Di satu sisi lo pengen pulang dan berkumpul bersama keluarga setiap akhir pekan, di sisi lain lo harus memikirkan seberapa banyak uang yang harus keluar untuk sekedar berkumpul bersama mereka di akhir pekan.

Lo juga pengen menghabiskan banyak waktu bersama orangtua lo dan mencari pekerjaan yang deket aja sama rumah jadi nggak usah bayar kosan dan memikirkan biaya hidup di Jakarta. Tapi di sisi lain, lo nggak mau meninggalkan salah satu pekerjaan yang sangat lo inginkan sepanjang hidup lo ini.

Yah... hidup memang kan sebuah pilihan. Sekali lo sudah menentukan pilihan maka mau nggak mau lo harus menjalaninya. Itulah salah satu alasan kenapa orang bilang hidup itu berat. Kadang, pilihan yang ada nggak selalu sama seperti yang lo inginkan, tapi lo tetep harus memilih.

Sama seperti ketika salah satu teman menawari gue untuk ikutan event marathon lima kilometer di Bandung baru-baru ini.

Gue bukan orang yang jago olahraga. Sama sekali enggak jago olahraga. Kalau ada olahraga yang gue sangat kuasai di dunia ini mungkin cuma sikap lilin sama jalan cepet kayak Baekhyun di Idol Championship tahun 2013 kemaren. Yang lain? Mending jorokin aja gue ke Ciliwung. Well at least gue masih seneng main air. Kalau Ciliwung masih ada airnya.

Lari bukanlah hal yang sulit memang. Tapi buat sebagian orang, hal ini bisa jadi sangat menyebalkan. Pas SD, gue inget banget gue selalu berusaha untuk bisa lari secepat mungkin dan menjadi pemenang di kompetisi lari 100m di setiap pelajaran Penjaskes. Padahal nggak ada hadiahnya. Pas SMP gue baru sadar bahwa gue tidak diciptakan untuk melakukan olahraga ini. Ketika SMA gue semakin yakin bahwa mungkin di masa depan nanti gue hanya akan jadi orang berkacamata yang kerjaannya cuma ngetik dan nonton video setiap hari.

Dan yang terakhir itu menjadi kenyataan. Coba waktu itu gue mikir gue bakalan jadi member EXO ya mungkin sekarang gue lagi sibuk persiapan buat fansigning. Atau sekedar nge-troll fans di Instagram.

Tawaran buat ikutan lari marathon ini datang secara tiba-tiba dan bertepatan dengan long weekend. Wah, alangkah menarik bukan jika gue tidak menghabiskan akhir pekan yang panjang cuma telentang di kosan dan goler-goleran mesra dengan bantal guling? Asyik! Poin plus lainnya adalah gue bukan cuma akan ikut lari-lariannya, tapi juga ketemu sama beberapa temen lainnya di event yang sama. Beberapa orang-orang keren yang beruntung gue kenal.

Tawaran itu gue terima dengan senang hati. Mindset gue ketika menerima tawaran itu tentu saja karena gue butuh melakukan sesuatu yang baru yang belum pernah gue lakukan selama ini. Ya, marathon adalah hal baru buat gue. Setidaknya ini adalah lari-larian pertama gue dalam enam tahun terakhir.

Kurang lebih?

Enggak tahu deh. Seinget gue, terakhir gue berlari dalam konteks yang berolahraga itu tentu saja ketika SMA. Waktu masuk kuliah gue sangat bersyukur karena enggak ada lagi yang namanya pelajaran olahraga. Tapi kayaknya pas semester awal gue ikutan mata kuliah Badminton 1SKS dan mungkin di situ ada adegan lari-lari. Tapi gue nggak terlalu inget.

Jangan tanya apapun soal apakah gue pernah ikut main sepak bola atau ikutan futsal di kantor. Jawabannya sudah jelas tidak pernah. Suruh aja gue nonton 100 video Korea dalam satu malam dari pada harus main futsal atau sepak bola dan mempermalukan diri gue di hadapan semua orang.

"Lo udah mau setengah abad nggak bisa main bola? Hidup lo selama ini lo habiskan dengan apa sih?"

"Berimajinasi," jawab Ron santai lalu makan Baskin Robbins yang sebenarnya enggak enak tapi karena gratis dimakan juga.

Oke kalau misalnya gue ditakdirkan untuk ikut dalam sebuah event olahraga apapun itu, paling gue berakhir jadi cheerleader. Dan itu adalah bagian yang paling menyenangkan.

Untuk ikutan event lari lima kilometer ini gue sebenarnya takut. Apakah gue akan kuat lari sejauh itu? Oke buat orang lain mungkin enggak jauh tapi buat gue ini sebuah hal yang baru jadi pasti akan ada kekhawatiran tersendiri. Kayaknya jarak terjah yang kuat gue tempuh nggak lebih dari 100 meter. Itupun dalam rangka mengejar MetroMini 75 yang lewat di depan gang kosan untuk berangkat ke kantor karena sudah terlambat.

Dan yang enggak sampai 100 meter itu saja sepertinya paru-paru saya sudah seperti diludahi monster.

Ya tapi karena itu tadi, berbekal mindset bahwa gue butuh melakukan sesuatu yang baru, akhirnya gue meyakinkan diri untuk ikutan. Kapan lagi kan, lari-lari di Bandung lima kilometer dan diakhiri dengan acara musik di malam harinya?

It sounds really fun, man!

Yes it is sounds fun.

But in fact... idk man...


Acara lari yang dikasih judul PARAMESTI ini seharusnya dimulai jam 3 sore di Taman Musik, Bandung. Tapi atas rahmat Allah SWT, Bandung diguyur hujan seja jam 1 siang. Gue sudah ada di Taman Lansia dari jam 11-an. Mampir karena enggak pernah mampir dan kemudian sarapan di situ. Siangnya gue makan pie lucu di sebuah kafe bernama Me Time sebelum akhirnya makan Takoyaki yang enggak jauh dari situ.

Di kedai Takoyaki itulah gue terjebak hujan. Gue janjian sama temen-temen gue yang akan lari itu sekitar jam 2. Sementara jam 2 itu petir menyambar bagaikan kelaparan. Gue tidak bisa bergerak ke manapun karena hujannya beneran yang deres banget. Gue khawatir orang-orang akan menunggu gue. Karena gue nggak suka dibuat menunggu jadi gue juga nggak berani bikin orang nunggu.

Halah.

Tapi ya, sekali lagi kadang keinginan kita enggak sejalan sama mau Tuhan. Hujan sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan reda sampai sekitar jam 3 sore hari itu. Pilihannya kayak ada dua: gue ditinggal lari, atau temen-temen gue sudah bete karena guenya kelamaan.

Gue paling enggak suka bikin orang bete walaupun kenyataannya itu sering terjadi. Karena dibetein balik itu sama sekali enggak seasyik ngejekin Tao di review-review dan teaser 'EXODUS'. Sama sekali enggak asyik.

Hari itu gue ditemani Linda. The one and only bro (no she's actually a sist) yang selalu bisa diandalkan kalau gue main ke Bandung. Berbekal satu jas hujan dan jaket yang sudah pasrah basah kuyup, kita pun menembus hujan ke Taman Musik.

Gue pikir gue ditinggal.

Gue pikir gue terlambat.

Tapi sesampainya di sana...

(insert suara musik horor yang mengejutkan penonton bioskop)

Lapangan di tengah-tengah Taman Musik itu tergenang air sekitar 20 sentimeter. Temen-temen gue sedang menunggu di panggung yang letaknya persis di tengah-tengah area itu. Mereka tidak melakukan apa-apa. Bayangan gue soal mereka yang sudah bete menunggu langsung buyar karena sepertinya mereka baik-baik saja.

Masalah lainnya adalah satu-satunya cara untuk menuju panggung itu adalah dengan menembus lautan kecoklatan dan melangkah dengan percaya diri.

Well, sepatu gue sudah basah sejak tadi dan kalau dibuka dulu baru nyebrang kayak yang yaudahlah ya.... nggak ada gunanya juga. Gue pun memutuskan untuk membelah lautan kecoklatan itu dengan penuh keberanian.

Acara yang rencananya akan dimulai jam 3 sore diundur ke jam 4 sore. Dari jam 4 sore mundur lagi ke jam 5 sore. Hujan sama sekali nggak berhenti. Gue duduk diam dan akward di antara anak-anak cover dance kece yang sudah hampir dua tahun gue kenal tapi enggak sering main sama semuanya itu. Duduk diam memperhatikan panitia yang sedang berusaha mengosongkan lapangan yang tergenang.

The show must go on sih harusnya. Acara ini sudah di-sounding dan direncanakan jauh-jauh hari, nggak mungkin cuma karena hujan batal kan. Dan karena the show must go on, konsep marathon-nya pun diganti. Dari Fun Run ke Rain Run.

Running under the rain....

Terdengar seperti sebuah adegan film India.

Tapi pada kenyataannya, justru ini yang membuat gue jadi sedikit punya semangat lebih. Gue memang enggak suka lari tapi gue suka banget mandi hujan. Dan seketika itu juga muncul keyakinan bahwa gue akan sangat menikmati event ini, meski gue tidak akan menyukai lari sejauh lima kilometernya. Gue akan sangat menyukai berlari di bawah guyuran hujan di kota Bandung meskipun gue tidak akan menyukai efek setelahnya.

"Kapan lagi bisa mandi hujan dengan leluasa di usia yang sudah harusnya punya calon istri ini?" bisik kepribadian gue yang lain.

"Oke. Challenge accepted!"

Gue dan temen-temen gue yang sudah nungguin tadi--sebut saja Adam, Idris, Nuh, Hud, dan Soleh--mengganti baju dengan T-Shirt yang diberikan panitia. Warnanya putih. Tipis. Kalo nggak pake baju dalem terus basah-basahan mungkin otot-otot perut (kalau punya) akan nampak dengan sempurna dan membuat nafsu banyak orang. Setelah itu kamipun berkumpul di salah satu ruas jalan dekat Taman Musik. Pemanasan seadanya sebelum akhirnya mulai berlari.

Ya.

Gue

Akhirnya....

Lari juga....

Dan...

Kayaknya...

Ini....

Baru...

200 meter....

YA ALLAH TOLONG SELAMATKAN HAMBA DARI DERITA DUNIA YANG TIADA HENTINYA INI.

Buat orang yang tidak pernah olahraga macem gue, kaki gue rasanya kayak ditendang Hulk. Otot-otot di sekitar kaki belum apa-apa udah kenceng aja. Kepala sih diusahakan tetap dingin karena kalo emosi nggak akan bisa menyelesaikan apapun. Gue berusaha untuk menstabilkan kecepatan karena kalau buru-buru akan lebih cepat capek. Tapi yang mengkhawatirkan adalah, kecepatan stabil gue tidak lebih cepat dari kucing yang lagi lari ngejer kadal.

Kaki gue sudah sakit ketika kita sudah lari sekitar 500 meter. Tapi sakitnya itu kalo misalnya berhenti lari makin menjadi-jadi. Jadi emang harus tetep lari supaya enggak berasa. Masalahnya adalah tenaga yang dibutuhkan untuk berlari terus-terusan itu sudah semakin menipis.

BARU 500 METER!

Dua orang temen gue sudah menghilang di barisan terdepan. Kami berempat berlari pelan-pelan. Keliatan tiga di antara mereka mencoba mengimbangi speed lari gue yang menjijikkan itu. Terima kasih banyak karena tidak meninggalkan saya.

Tidak lama setelah itu satu orang mulai menyusul pergi dan menghilang. Gue tertinggal di belakang bersama dua orang yang lain. Yang kali ini bener-bener mencoba untuk terus bersama gue. Mungkin salah satu dari mereka takut kalau gue tiba-tiba pingsan dan jatuh dan tersungkur masuk got. Tapi gue tahu sampai batas mana kekuatan gue.

"Kalo udah nggak kuat, bilang aja kak gausah dipaksain," kata salah satu dari mereka.

"Nggak. Kok. Santai. Gue. Pasti. Kuat," kata gue terengah-tengah. "Ini memang pertama kalinya gue lari dalam beberapa tahun tapi ya gue tahu sampai batas mana kekuatan gue,"

Dan tepat ketika gue mengakhiri kalimat itu, ingin rasanya gue duduk selonjoran terus minum jus duren. Tapi enggak ada jus duren, adanya Pocari Sweat. Lumayan daripada minum air hujan.

Di setiap pengkolan, panita berdiri dan meneriakkan semangat buat para peserta.

"Semangat kak!"

"Jangan menyerah kak!"

"Dikit lagi kok kak!" kata salah satu dari mereka padahal kita baru aja lari 700 meter. Ingin rasanya saya memeluknya lalu mengajaknya adu gulat. Walaupun saya tahu saya akan kalah.

Obrolan-obrolan kecil terjadi di antara kita bertiga. Di antara hembusan nafas yang sudah semakin pendek. Tangan kiri gue menggenggam ponsel dan kamera yang dibungkus plastik. Pindah ke tangan kanan kalo pegel. Niat gue buat foto-foto pas lari nggak bisa terlaksana. Boro-boro kepikiran buat foto, nafas aja susah.

Sekitaran kota Bandung kala hujan terkesan makin romantis. Maghrib menjelang dan lampu-lampu jalan mulai dinyalakan. Hujan tidak menunjukkan tanda-tanda akan reda. Lima kilometer sialan ini pun tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Salah satu temen gue yang masih setia menemani fanboy lelet gak bisa olahraga ini ngajakin ngobrol sepanjang perjalanan itu. Sempat mijit-mijitin pundah gue sebagai usahanya untuk memberikan semangat. Gue sangat menghargai itu karena sebelumnya, jangankan mijit-mijit, ngobrol santai aja kita jarang.

Ingin rasanya sekalian nyodorin kaki buat dipijit. Tapi nggak mungkin.

Gue udah nggak bisa merasakan kaki gue sendiri. Kalo enggak fokus dikit udah kecengklak terus jatuh kali itu. Betis gue udah mengencang. Lebih kencang dari dada yang baru disuntik silikon. Bersyukur pengelihatan gue masih jelas. Kepala juga masih dingin enggak ada tanda-tanda akan pingsan atau sejenisnya.

Berbagai macam pikiran terlintas saat lari itu. Secara random semuanya muncul satu per satu. Bagaimana kemaren pagi sebelum lari gue harus ngejer travel yang di mana-mana penuh karena kebodohan gue tidak nge-booking duluan padahal udah tahu long weekend. Bagaimana travel yang gue naikin ban-nya tiba-tiba bocor dan berhenti di kilometer 28 dan itu belum juga sampe mana-mana. Bagaimana gue berangkat dari kosan jam setengah enam dan baru naik travel jam 10 pagi lalu sampai Bandung jam setengah empat sore.

Semuanya seakan-akan melayang-layang di kepala. Kemudian seiring dengan datangnya malam gue inget kalau tadi gue belom sholat Ashar. Astagfirullah. Ini kalau misalnya gue beneran kecengklak terus masuk got dan mati, gue kayaknya fix bakalan masuk neraka.

Guemasih berusaha untuk berlari sekuat tenaga. Berusaha untuk tidak mempedulikan bahwa saat itu mungkin gue adalah orang yang paling lemah di dunia ini. Di belakang kita kayak udah enggak ada orang lagi. Entah apakah kita yang terlalu jauh dari mereka atau memang kita sudah tertinggal jauh dari yang lain.

Kaki gue kadang berasa sakit kadang enggak. Kadang rasanya kayak diinjek sapi hamil anak kembar sepuluh, kadang kayak enggak punya kaki. Tulang kering gue makin senut-senut. Saat itulah gue ingat satu hal dengan tololnya.

Gue belom copot insoles yang ada di sepatu itu.

YAH INI MAH SAMA AJA LARI-LARIAN PAKE SEPATU HAK TINGGI, BEGOK.

Selamat datang nyeri otot.

"Masih tahan?" salah satu temen gue kembali bertanya dengan sopan. Tapi entah kenapa itu terasa seperti tusukan tombak beracun.

"Masih. Lanjut-lanjut." Kata gue semakin terengah-engah.

Nafas gue semakin habis. Oksigen rasanya semakin langka. Pas SMP dulu guru olahraga gue selalu bilang berusahalah terus bernafas lewat hidung ketika berlari. Jangan bernafas lewat mulut. Pesan itu masih menempel di kepala dan gue amalkan juga hari itu. Tapi bernafas lewat hidung ketika berlari ternyata nggak mudah yah.

Dalam hati gue berdoa. "Ya Allah, kalau hamba mati ketika berlari ini karena kehabisan nafas atau semacamnya, buatlah hamba mati dengan keren. Walaupun hamba akan masuk neraka karena belum solah Ashar,"

Pikiran random muncul lagi. Gue tiba-tiba aja teringat ceramah guru agama gue pas SMA. Waktu itu topiknya soal kematian. Soal bagaimana rasanya mati. Yang paling gue inget dari apa yang beliau katakan saat itu adalah bahwa ketika nyawa manusia dicabut dari tubuhnya, rasanya seperti menarik keluar buah durian dari kerongkongan.

Tapi ketika gue sedang berlari itu, pikiran gue sama sekali enggak tertuju ke buah durian. Tapi kasur. Kalau bisa tarik gue ke kasur. Gue butuh kasur.

Mati dikasur mungkin lebih enak daripada mati kehabisan nafas di tengah jalan. Walaupun rasa sakit karena dicabut nyawanya juga sama aja.

Obrolan gue sama dua temen gue yang lain tidak berlanjut setelah salah satu dari mereka yang dari tadi kebelet pipis akhirnya memutuskan untuk pipis di salah satu pohon yang ada di sana. Sementara pikiran gue sama sekali nggak tertuju pada metabolisme tubuh gue yang tidak sempurna ini. Kayaknya gue terakhir pipis dua hari yang lalu.

Nggak deng. Semalem.

Dan ketika pikiran soal pipis itu sedang menyelimuti benak gue, ternyata kita sudah sampai di garis finish.

ALLAHU AKBAR!!!!

Kita disambut oleh drum band dan teriakan-teriakan meriah dari panitia. Sesampainya di garis finish, kita dikasih medali yang langsung dikalungkan satu per satu. Dan berakhirlah sudah marathon lima kilometer di acara PARAMESTI ini. Rasanya lega banget karena akhirnya bisa duduk, lurusin kaki dan abis ini pulang.

Enggak sampai dua jam tapi adegan berlari itu membuat gue banyak berpikir soal kemauan keras. Gue belajar bahwa lari enggak cuma soal tenaga, tapi soal niat. Niat gue adalah tidak mempermalukan diri sendiri dengan berlari 200 meter dan collapse membawa gue ke garis finish.

Yang namanya niat, mau dipatahkan apapun sama seluruh dunia kalo emang sudah yakin pastinya akan tetap berjalan. Tentu saja niat juga harus diikuti dengan aksi dan kerja keras. Lari juga kayak gitu. Kalo cuma niat mau olahraga tapi aksinya malah nempel sama kasur setiap pagi di hari Minggu ya mau gimana juga nggak bakalan kejadian.

Diawali dengan niat, diikuti aksi kemudian dilanjutkan dengan kerja keras. Gue belajar itu dari event lari PARAMESTI ini. Buat gue yang sama sekali enggak pernah olahraga, bisa lari lima kilometer ini adalah sebuah pencapaian tersendiri. Gue bangga bisa mengalahkan rasa mager gue. Bangga sekali.

Hidup kita kan secara keseluruhan terdiri dari tiga hal:

1. Hal yang tidak bisa kita lakukan.
2. Hal yang ingin kita lakukan.
3. Hal yang bisa kita lakukan.

Selama ini gue pikir lari itu masuk dalam kategori nomor satu. Tapi setelah ikutan event ini gue menemukan bahwa ada 'niat untuk mencoba' dan 'aksi' di antara nomor satu dan nomor dua. Yang sebenarnya kalau dilakukan, akan membawa kita ke poin nomor tiga.

Kita enggak akan pernah tahu apakah kita bisa move on dari orang kalau kita enggak pernah mau nyoba. Kita enggak pernah tahu tentang seseorang kalau kita enggak pernah punya keinginan untuk mencari tahu. Kita enggak akan pernah tahu apakah orang yang kita taksir suka juga sama kita kalau kita cuma diam dan menebak-nebak.

Kita enggak pernah tahu kalau enggak pernah mencoba. Kita enggak pernah tahu kalau enggak pernah punya keinginan untuk mencari tahu. Kita enggak pernah tahu kalau cuma diam dan menebak-nebak.

Gue menemukan hikmah yang mendalam dari event lari ini: sekarang gue tahu kalau mandi hujan di usia 24 tahun ini ternyata menyenangkan. Terima kasih PARAMESTI.

Dan gue juga jadi semakin tahu... Seolah semakin diyakinkan...

Bahwasanya hari itu mungkin saja gue bisa lari dan berhasil mengalahkan semua rasa ketidakyakinan apakah gue sanggup atau tidak. Tapi gue nggak bisa lari dari kenyataan bahwa di akhir hidup gue nanti, akan ada akhirat yang menunggu.

ASTAGFIRULLAH TADI BELOM SOLAT ASHAR.

MASUK NERAKA KAU!

ASTAGFIRULLAH.

In the end, this event was fun. Because you do it wholeheartedly, and with people who means a lot to you: friends. Because all you have when you away from home are friends.

*

Giveaway Paling Susah? Curhatan Soal Giveaway [Part 2]

$
0
0
Ini bukan pertama kalinya gue bikin Giveaway atau kuis di Twitter. Faktanya, ini adalah gievaway ke-22 yang gue adakan sejak pertama kali terpikir untuk meramaikan akun @ronzzykevin di Twitter dengan hadiah-hadiah lucu bernuansa KPop. Giveaway pertama gue adalah tahun 2012, bertepatan dengan debut EXO.

Awal pekan ini, gue kembali mengadakan giveaway sambil merayakan perilisan album terbaru EXO. Seperti halnya yang gue lakukan ketika ‘XOXO’ dirilis tahun 2013 lalu, gue juga membagi-bagikan dua album ‘EXODUS’ kali ini. Bedanya, di giveaway ini gue mengambil sebuah keputusan yang berisiko.

Bukan... bukan keputusan untuk ngejorokin Tao ke rawa-rawa lagi. Itu memang berisiko tapi sepertinya Tao sudah lelah. Tapi keputusan berisiko lainnya.
*


Kita sama-sama tahu, ada berbagai jenis giveaway yang diadakan di Twitter. Ada yang harus follow A, follow B, ngetweet sampai seribu kali bahkan lebih dan sebagainya. Tapi buat gue pribadi, cara-cara ini sudah kuno. Sok banget ya kesannya, tapi gue pikir alangkah menyenangkannya kalau giveaway-nya dibuat dengan konsep yang berbeda.
Masalahnya sekarang, menggunakan yang berbeda pasti merepotkan.

Gue bisa aja ngasih CD ‘EXODUS’ buat orang yang nge-tweet 10 ribu kali ke 10 ribu akun yang berbeda untuk mem-follow akun gue. Tapi di saat yang sama gue merasa munafik karena gue sangat tidak suka spamming seperti itu masuk ke tab mention gue.

Iya ini sok banget memang. Tapi jujur aja gue emang enggak suka. Nggak bisa mengurai alasannya. Nggak suka aja.

Makanya demi kebaikan bersama gue selalu menghindari cara ini dan memikirkan cara lain. Beberapa yang sudah gue lakukan seperti Scramble Words, Teka Teki Sinting (gue lupa nama persisnya apa), Cari Perbedaan Gambar, Cari Jalan Keluar dari Maze, dan yang terakhir ini pake Kode-kode ala @PathcodeEXO.

Inspirasi ini datang secara random ketika gue sedang merenung sendiri, menatap laptop kantor yang superlemot karena laptop gue waktu itu masih diservis, memikirkan konsep giveaway apa yang tidak sama dengan yang sebelumnya. Sempat kepikiran buat Scramble Words lagi tapi pasti membosankan.

Dan karena momennya memang mau bagi-bagi CD ‘EXODUS’, yaudah kenapa nggak ditiru aja konsep @PathcodeEXO yang kemaren?

Buru-buru gue ganti akun @kaoskakibau_ jadi @PathcodeRON dan beruntung akun itu belum ada yang menggunakan. Dan mulai dari itu juga gue langsung memikirkan kode-kode apa yang akan gue berikan kepada orang-orang yang mau ikut kuis ini.

Setiap kali membuat soal yang selalu jadi pikiran gue adalah “apakah ini bisa diselesaikan dengan cepat atau justru merepotkan?”

Gak usah bohong, gue tahu orang-orang nggak suka repot. Hidup ini udah repot kan. Mereka yang mau dapet CD gratisan pasti pengen menang dengan cara yang segampang mungkin. Salah satu cara tergampang adalah nge-tweet sampai sejuta kali. Tapi karena CD yang gue bagikan ini dibeli dengan uang yang gue hasilkan dari kerja sebulan, jerih payah menguras energi dan tenaga, nyangkul di sawah, gue nggak mau itu jadi cuma sekedar-sekedar.

Gue mau bikin orang jadi repot. Jadi ada usaha untuk mendapatkannya. Jadi keliatan mana yang emang niat ikutan sama yang enggak. Jadi secara natural juga akan tersaring orang-orang yang berhak mendapatkan CD-nya karena niat dan sedikit unggul karena bisa menebak dengan benar teka-teki bodoh yang gue berikan.

Hihihihihihi

Sambil memikirkan clue-clue apa saja yang akan gue tweet di giveaway ke-22 ini, gue juga memikirkan pertanyaan apa yang kira-kira harus dijawab setelah clue itu dilempar nanti. Apa tujuan dari clue-clue itu. Apakah hanya sekedar tweet saja dan tidak ada makna atau justru berguna dalam menuju titik akhir giveaway ini.

Gue memilih opsi kedua.

Well... walaupun nggak benar-benar berguna sih....

Kayaknya...

Kalau dibilang giveaway ini sangat dipersiapkan sebenarnya enggak. Karena keputusan untuk menggunakan @PathcodeRON sendiri muncul secara spontan dan dadakan. Ide brilian kan kadang datang secara tidak diduga-duga. Buktinya Einstein lagi duduk random di bawah pohon Apel ketika menemukan sebuah teori.

Bodoh. Itu bukan Einstein. Itu Isaac Newton.

Buru-buru juga waktu itu gue mencari clue pertama yang gue berikan. Sampai akhirnya gue inget salah satu poin yang batal gue masukin ke review teaser beberapa waktu lalu.

Gue menamukan fakta bahwa ada banyak teaser video EXODUS menampilkan jam sebagai penunjuk waktu. Gue pikir awalnya semua teaser ada menampilkan jam gitu kan, udah semangat mau masukin ke poin review. Tapi ternyata jam ini enggak ada di semua teaser. Akhirnya gue hapus itu dari review. Tapi ternyata itu justru jadi inspirasi untuk kode-kode giveaway ini.

Gue sengaja tidak mengumumkan kapan giveaway ke-22 akan dilakukan for the sake of making it really mysterious. Gue pun membuat tiga kode pertama sebagai clue hari dan tanggal giveaway. Terinspirasi dari teaser Sehun, Kai dan juga Chen.

Kode pertama yang gue kasih adalah

00:20 #OSH #kkb22ndGA

Secara sederhana ini berarti di detik 00:20 di teaser Sehun (#OSH = Oh Sehun) ada penampakan jam raksasa di Edinburgh. Tapi secara maksud dan tujuan tweet ini ditulis adalah bahwa giveaway akan dimulai tanggal 20 April. Dan gue sama sekali enggak tahu kalau Sehun itu ulang tahunnya bulan April--ya gue bukan penghapal tanggal lahir orang yang secara tidak personal gue kenal dengan baik--tapi memang gue sudah mengumumkan kalau giveaway-nya akan dilakukan bulan April. Secara tidak sengaja clue ini nyambung.

Kode kedua yang gue kasih adalah:

00:21 #London

Di teaser Kai yang berlokasi di London di detik 00:21, ada penampakan jam juga di sana (yang lagi-lagi gue gunakan sebagai petunjuk bahwa clue ini adalah clue untuk waktu dan tanggal giveaway). Sementara itu jika dihubungkan dengan clue sebelumnya yang ada angka 20 maka clue ini berarti giveaway akan diadakan sampai tanggal 21 April. Sesimpel itu.

Kode ketiga yang gue kasih adalah:

Almaty. #KJD

Almaty adalah lokasi teaser Chen (#KJD) dan lagi-lagi ini berhubungan dengan jam. Memang tidak ada jam yang tampil di teaser itu, tetapi kalau lo mendengarkan dengan baik adegan ketika Chen naik tangga ke menara tinggi itu, ada delapan kali dentingan lonceng jam kalau gue nggak salah hitung. Kalau gue salah maka berilah maaf itu padaku. Yang penting nyambung lah lonceng sama jam-nya meski nggak persis delapan kali. Tapi karena gue mendengarnya delapan dentingan, dari sinilah kemudian gue terinspirasi untuk membuat giveaway ini dimulai jam 8 malam di tanggal 20 April sampai jam 8 malam di tanggal 21 April.

Dari kode mengenai tanggal dan waktu giveaway gue berpindah ke kode utama. Tapi sebelum itu gue berpikir keras lagi, tujuan digunakannya kode ini tuh sebenarnya apa nantinya?

Gue malam itu sedang men-download beberapa program komputer sih sebenarnya sambilan mikir dan kemudian menemukan sebuah file .rar yang dikasi password.

AHA!

Dari situlah ide untuk membuat sebuah file yang tersembunyi di balik file .rar yang isinya petunjuk giveaway yang sebenarnya, dan hanya bisa dibuka dengan sebuah password sebagai kunci. Password ini hanya bisa didapatkan dari kode-kode yang nantinya dikasih di Twitter. Pada akhirnya kode-kode ini akan berguna.

Mulailah gue memikirkan kode-kode apa yang akan gue kasih, merujuk ke siapa dan seperti apa.

Gue jujur aja sama kayak sebagian orang di dunia ini, enggak suka yang ribet-ribet. Ketika menyuruh diri sendiri memikirkan password, yang pertama kali muncul di kepala adalah bias gue: Baekhyun dan Suho.

Tapi kalo misalnya hanya Baekhyun dan Suho kok kayaknya gampang ketebak ya? YA IYALAH ORANG SAYA SPAZZING-NYA ITU TERUS. Nah jadi abis itu gue kepikiran untuk mencantumkan angka di belakang dua nama itu dan yang pertama kali kepikiran ada 2015.

Sesimpel itu.

Lalu apa hubungannya Baekhyun, Suho dan 2015 di kode-kode yang gue kasih? Oke ini penjelasan bodohnya:

#passwordclue #kkb22ndGA 오이! 오이! 오이!

Clue ini kalau dibaca kayak ‘Oi! Oi! Oi!’ tapi ini bukan merujuk ke JKT48. ‘Oi’ berarti mentimun dalam Bahasa Korea dan ada satu member EXO yang nggak suka mentimun dan itu Baekhyun.

#passwordclue #kkb22ndGA ❄❄❄❄❄⛄

‘Gom’ berarti beruang dalam Bahasa Korea dan emotikon kristal es dan beruang salju merujuk pada suatu tempat yang dingin. Ada banyak tempat dingin di dunia ini. Cimahi mungkin bisa jadi salah satunya yang pernah gue datangi. Tapi yang paling dingin sepertinya ada di wilayah kutub. Beruang Kutub. Kutub – Pole – Polar – Polar Light – Baekhyun.

Kalau masih ada yang mempertanyakan ada hubungan apa Polar Light dan Baekhyun, silakan ke rawa-rawa sebelah bersama Tao. Salamin sama Tao juga semoga cepat sembuh kakinya.

#passwordclue #kkb22ndGA 💃💃💃💃💃💃💃💃On/Off

Emotikon nge-dance di clue ini ya menjelaskan soal nge-dance. Sementara On/Off itu merujuk kepada stop-kontak. Siapa di EXO yang nge-dance sambil mainin stop kontak? Baekhyun.

Oke tiga clue sudah kelar dan tiga clue pertama itu adalah tentang Baekhyun. Kenapa gue kemudian tidak mencampuradukkan clue-clue ini ke jawaban yang berbeda-beda (misal clue 1 Baekhyun, clue 2 Suho) hanya karena gue tidak mau membuat keribetan yang lebih jauh lagi.

Lanjut ke clue berikutnya soal Suho.

#passwordclue #kkb22ndGA Yuz. #debutReview http://ow.ly/i/antlT

‘Cheon’ berarti ‘1000’ dalam Bahasa Korea dan ‘Yuz’ berarti ‘Wajah’ dalam Bahasa Uzbekistan. Kenapa Uzbekistan? Karena gue pikir ini deket dari Kazakhstan, lokasi teaser Chen. Lalu ada salah satu Masjid terkenal di Uzbek yang gue unggah untuk memperjelas Bahasa yang gue gunakan di clue ini. Lalu apa hubungan 1000 Wajah dengan Suho? Di situlah gue kasi petunjuk #DebutReview. Ketika EXO debut dulu, gue menyebut Suho sebagai manusia 1000 wajah hanya karena mukanya berubah-ubah di setiap kali gue ngeliatnya.

Oke ini personal sih. LOL

#passwordclue #kkb22ndGA 120415 #ig_MK

12 April 2015 (bukan 15 April 2012—karena gue menggunakan penanggalan Indonesia bukan penanggalan fansite(?)). #ig_MK berarti Instagram_MirandaKerr. Clue ini mengarah kepada postingan Sehun di Instagram pada 12 April 2015. Dalam foto yang diunggahnya ada Suho lagi pamer perut berototnya yang membuat kepalanya terlihat sangat kecil. Kasian. Kenapa gue tidak menyebutkan nama Sehun langsung? Ya supaya agak susah sedikit. MK sendiri kan sudah identik dengan Sehun di EXO.

#passwordclue #kkb22ndGA Musta💳👴👍

Musta berarti Hitam dalam bahasa Finlandia. Emotikon 💳 dan ‘Musta’ berarti ‘Black Card’. Emotikon kakek berarti ‘Grandpa’ dan emotikon jempol berarti ‘We Are One’. Ini semua merujuk kepada Suho.

Kita lanjut ke tiga clue terakhir yang merujuk ke angka 2015:

#passwordclue #kkb22ndGA Colorado. Mersaille. Berlin. http://ow.ly/3xK0ae

Colorado. Mersaille. Berlin. C. M. B. ‘Call Me Baby’ diikuti dengan link review kaoskakibau. Apa hubungannya ini sama angka 2015? Ya karena lagu ini dirilis di tahun 2015.

#passwordclue #kkb22ndGA OT10 📆

2015 merupakan kali pertama EXO merilis album sebagai grup dengan 10 member (OT10). Emotikon kalender adalah untuk memberikan penjelasan bahwa angka yang harus ditebak ini tuh angka tahun yang ada dalam kalender.


#passwordclue #kkb22ndGA #lastclue Empat Kata. Empat Angka.

Banyak yang menyangka Empat Kata Empat Angka ini adalah keseluruhan clue yang akan dijadikan password. Padahal clue ini masih bagian dari 2015 juga. Dua Ribu Lima Belas (Empat Kata), 2.0.1.5 (Empat Angka).


Jika disatukan, maka keseluruhan clue-nya menjadi baekhyunsuho2015.

NAH! SEGAMPANG ITU KAN NGGAK ADA YANG RIBET KAAAN?! HAHAHAHAHAHAHAH

Makanya karena gue merasa clue demi clue ini sudah sangat ribet, akhirnya gue memutuskan untuk tidak membuat pertanyaan sama sekali untuk kuisnya. Ketika lo membuka file .rar yang gue kasih dan menemukan file .rtf di dalamnya, maka akan ada sebuah petunjuk pengerjaan giveaway ini yang berisi sebagai berikut:

Selamat! Kamu sudah berhasil memecahkan Password dari kode-kode yang diberikan oleh @PathcodeRON. Sekarang saatnya kamu duduk manis dan buka kaoskakibau.com. Tinggalkan SATU (HANYA SATU) komentar di SALAH SATU (HANYA BOLEH DI SATU) postingan ini:

Review MV 'Call Me Baby': http://www.kaoskakibau.com/…/EXO-CALL-ME-BABY-MV-REVIEW.html

‪#‎KAI http://www.kaoskakibau.com/2015/03/EXODUS-PART1-KAI.html

‪#‎TAO http://www.kaoskakibau.com/2015/03/EXODUS-PART2-TAO.html

‪#‎CHANYEOL http://www.kaoskakibau.com/2015/…/EXODUS-PART3-CHANYEOL.html

‪#‎XIUMIN http://www.kaoskakibau.com/2015/03/EXODUS-PART4-XIUMIN.html

‪#‎SEHUN http://www.kaoskakibau.com/2015/03/EXODUS-PART5-SEHUN.html

‪#‎SUHO http://www.kaoskakibau.com/2015/03/EXODUS-PART6-SUHO.html

‪#‎CHEN http://www.kaoskakibau.com/2015/03/EXODUS-PART7-CHEN.html

‪#‎BAEKHYUN http://www.kaoskakibau.com/2015/…/EXODUS-PART8-BAEKHYUN.html

‪#‎LAY http://www.kaoskakibau.com/2015/03/EXODUS-PART9-LAY.html

‪#‎DO http://www.kaoskakibau.com/2015/04/EXODUS-PART10-DO.html

Yang perlu kamu perhatikan adalah:

1. Komentar-nya harus 25 kata. Kenapa 25? Karena sebentar lagi Suho akan memasuki usia 25 tahun (enggak deh ini sotoy). Pokoknya harus 25 kata.

Kalau sebelumnya kalian sudah pernah menulis komentar di salah satu postingan itu, atau mungkin di semuanya, nggak apa-apa. Cuekin aja nanti itu biar gue yang urus. (apa)

2. Tidak perlu meninggalkan email/akun Twitter karena di Disqus itu email yang kalian gunakan untuk meninggalkan komentar akan langsung terdeteksi dan dikirim ke email saya.

3. Komentar bebas asal tidak mengandung SARA. Mau lucu-lucuan boleh. Silakan kreatif!

4. Tidak banyak yang bisa membaca tulisan peraturan giveaway ini jadi kalau kalian sudah sampai di sini berarti kalian kece. Untuk memperbesar kesempatan menang, jangan bocorkan apapun soal clue, password dan apapun. HAHAHAHAAHAH

5. Setelah kalian menuliskan komentar, kirim email ke kaoskakibau.giveaway@gmail.com dengan format:

- Nama Lengkap

- Alamat Lengkap + Nomor Handphone yang bisa dihubungi

- Pilihan Hadiah EXODUS Korea/Mandarin (hanya ada 1 cover Baekhyun Korea dan 1 cover Sehun Mandarin--sesuai vote terbanyak yang dilakukan beberapa waktu lalu)

- Screenshot komentar kalian di Disqus.

6. Komentar kalian akan VALID dan dimasukkan ke list undian JIKA komentar ditulis pada tanggal 20 April 2015 mulai pukul 20:00 WIB sampai 21 April 2015 pukul 20:00 WIB.

7. Jangan lupa kalo berkenan tweet ke @ronzzykevin & @PathcodeRON:

"KODE TERPECAHKAN! #kkb22ndGA #exodus"

Biar rame aja. Jadi gue juga tahu elo orang-orang beruntung yang bisa jawab Clue yang gue bikin hehehehehehe

8. Its all about luck. So, good luck!

Tadinya gue mau bikin pertanyaan yang susah juga tapi rasanya kok mempersulit banget ya soalnya clue-nya aja masih banyak yang bingung, gue yakin, walaupun sebenarnya simpel (HAHAHAHAHA). Akhirnya ya cuma gitu, komentar di blog dan di capture. Sesimpel itu.

Dan walaupun sesimpel itu, yang bisa menjawab password-nya hanya 49 orang. Satu orang harus gugur karena mengirimkan komentar lewat dari jam 8 malem di tanggal 21 April ini. Jadi total peserta giveaway ke-22 kaoskakibau ini hanya 48 orang.

Jumlah ini sangat memprihatinkan karena sebelumnya gue pernah bikin kuis yang pesertanya sampe 600-700an orang. Mencengangkan juga sih melihat hanya 49 orang yang bisa mengikuti jalan pikiran gue. Ternyata gue anaknya se-absurd itu. Setidakjelas itu. Sebegitu membingungkannya. Pantesan gue nggak punya banyak temen ya. Ah tapi gue nggak sendiri. Ada 49 orang yang lain yang juga punya jalan pikiran sama kayak gue.

#mendadakngejudge

Lewat postingan ini gue mau berterimakasih buat 49 orang yang sudah berhasil menebak dengan benar password absrud yang gue berikan. Tidak Cuma 49 orang itu tentu saja tetapi semua followers gue di @ronzzykevin dan @PathcodeRON yang sudah berusaha mengerjakan giveaway ini tapi tidak berhasil menemukan password-nya.

Bukan karena kalian nggak mampu, tapi karena kalian tidak absurd. Dan bersyukurlah karena kalian normal.

HAHAHAHAHAHAAHAHAHHAHAHAHAHA

Gue juga mau minta maaf atas segala kekurangan dari giveaway kali ini. Gue tahu ini adalah yang paling susah dari yang pernah gue bikin sebelumnya. Tapi sekali lagi, effort-nya setimpal. Gue juga bisa mengikhaskan CD seharga Rp 220 ribu itu buat pemenangnya karena kerja kerasnya berasa. Ketimbang gue ngasih hanya berdasarkan siapa yang nge-tweet paling banyak.

#perhitungan #gak #deh

Intinya adalah bahwa kalo lo mau, kalo lo niat, kalo lo berusaha, lo akan dapet. Tapi tentu saja ada satu faktor lagi yang paling penting: keberuntungan.

Orang yang niat meskipun sudah berusaha keras dia bisa saja tidak mendapatkan apa yang dia mau kalau dia tidak beruntung.

Tetapi ingat juga, bukan berarti lo nggak dapet 1 CD EXO berarti lo sial. Keberuntungan lo akan digantikan dengan hal lain. Tuhan memberikan apa yang hambanya butuh, bukan apa yang hambanya pengen.

So, have a good luck for 48 saram which berhasil send email to nae ya! Tunggu pengumumannya segera!

Baca Curhatan Giveaway Part 1
*

Main-main ke Pop Up Store Why Style Jakarta

$
0
0
Dulu, inget banget waktu KPop masih masa-masa kejayaan di tahun 2010 sampai 2012, banyak orang yang akan sangat histeris kalau ada bintang Korea muncul di televisi lokal. Bahkan gue inget bagaimana senengnya gue ngeliat NYE Boys perform 'Lucifer' waktu di IMB dulu. Atau bahkan lagu KPop yang diputar secara random di acara televisi yang nggak sengaja gue tonton di suatu sore yang teduh dan sedikit gerimis.

Beberapa tahun berlalu, sekarang KPop udah kayak di mana-mana. Banyak banget orang yang kayaknya suka sama genre musik yang sebelumnya malah dipandang sebelah mata itu. Sekarang KPop mungkin buat sebagian orang bukan lagi hal yang anti-mainstream, tapi malah kayak pasaran. Tapi buat sebagian yang lain masih tetep aja mikir genre musik ini sebagai hal yang yah... "Apa sih?"

Semakin seringnya artis KPop dateng ke Jakarta, spesialitas(?) mereka pun sedikit demi sedikit berkurang. Kayak misalnya ketika Super Junior dateng di tahun 2012 dengan 'Super Show 4' (BARENG EXO-M + LUHAN + KRIS OMG!), hebohnya sampai ke mana-mana. Sampe macet ke bandara waktu beli tiket. Tapi kemudian mereka dateng lagi dengan konser yang sama di tahun 2015, kayak yang.... "Oh yaudah..."

Buat ELF mungkin enggak begitu, tapi buat yang lain mungkin ini jadi sesuatu yang sudah biasa. Ya kita sudah biasa didatengin Super Junior jadi yaudah biasa aja.

Tapi... Hal yang sudah biasa itu sebenarnya bisa jadi sangat luar biasa kalau kita tahu bagaimana cara menikmatinya. Karena masing-masing orang punya feel yang berbeda terhadap sesuatu.

Contohnya gue, yang kalo ngeliat sepatu atau tas dipajang di toko senengnya minta ampun. Padahal cuma ngeliat. Nggak mampu beli.

Oke itu contoh yang nggak nyambung.
*
*
Gue sempat kaget waktu Why Style mengumumkan kalau mereka mau buka pop up store di Jakarta. Kayak... wah... ini tuh kalo gue jadi fans Yesung pasti udah yang teriak-teriak gegulingan di kamar lalu mengumumkan kepada seluruh dunia kalau Why Style akan ada di Jakarta.

Gue akan SMS ke semua kontak yang ada di hape gue dan broadcast message via BBM kabar bahagia ini. Bahkan mungkin gue akan menelepon nyokap dan ngabarin kalau Yesung bakalan buka toko di Jakarta.

"IYA MAH YESUNG MAH YESUNG SUJU!" teriak gue histeris ke nyokap.

"Hah? Siapa yang dipasung di Qingdao?" tanya nyokap.

Pembicaraan pun terhenti demi ketenteraman kehidupan keluarga gue.

Tapi untung aja sih gue bukan bias Yesung banget. Atau mungkin lebih tepatnya untung gue udah nggak terlalu yang bias Super Junior banget. Karena mendatangi event yang ada member Super Junior-nya sih selalu berakhir dengan kekecewaan.

Gue inget banget waktu Siwon ke Pacific Place abis konser 'Super Show 5' tahun 2013 itu dan gue hanya melihat sekilas aja orangnya bahkan di kamera gue pun dia nge-blur. Kayak buang-buang tenaga gitu ngejer jauh-jauh sampai ke mall mewah itu.

Tapi mungkin untuk kasus Why Style ini agak beda. Yesung nggak akan ada di sana yang berarti 'keributan' akan bisa ditahan sedikit-sedikit. Tetapi ada Jongjin... Oke.... baiklah.....

Sebenarnya nggak ada alasan sih buat kaget Yesung buka toko di Jakarta. Karena Eru aja bisa bikin toko sendiri, ya kenapa Yesung enggak. Yang bikin gue syok sebenarnya adalah pemilihan lokasinya.

Tendean. Itu tuh kayak dari kosan gue tinggal ngesot aja terus sampe.

Tapi macet dan panas.

Oke.

Awalnya gue pikir dia bakalan buka pop up store di mall aja. Karena kan bakalan lebih enak dan nyaman. Lagipula kalau fans datang juga bisa lebih behave gitu loh maksudnya (Insya Allah sih kalo ini). Tapi kenapa dia milih sebuah gedung yang kayaknya kosong di Tendean sih karena sewanya lebih murah daripada di Mall.

Lagipula kalau dipikir-pikir, cuma tiga hari doang, ya ngapain sampai prepare sebegitunya. Haruslah menggunakan prinsip pengeluaran seminim mungkin dengan pendapatan semaksimal mungkin.

Gedung Maison sebelah Polsek Mampang pun jadi sebagai lokasi.

Jadilah gue ke Tendean di Jumat, 1 Mei 2015 ini. Dan hari itu Tendean panasnya minta ampun. Tapi tetep nggak ada yang ngalahin panasnya Margonda, Depok sih, tbh.

Di Instagram-nya, Why Style bilang mereka bakalan buka jam 10 pagi. Karena ini kita lagi ngomongin Super Junior yang ELF-nya adalah fans paling 'nggak ngerti waktu', jadi tentu saja bakalan ada yang datang dari pagi-pagi hari libur tanggal merah itu. Bener aja. Gue berangkat dari kosan sekitar jam 9:50 dan sampai lokasi sekitar 10:15, antrean udah mulai nampak.

Ngerik.... ELF yang dateng ini banyak yang banget kayaknya.

Yang lucu adalah, lokasi Why Style ini kan nggak persis di pinggir jalan. Jadi kayak sebelahan sama Polsek Mampang yang nggak jauh dari gedung Trans TV. Nah, gue waktu itu jalan dari Halte TransJakarta Mampang Prapatan sampai ke lokasi. Cuma karena gue nggak tahu persisnya, hampir aja kelewatan.

Di depan gue ada tiga orang fangirls yang entah bagaimana gue yakin kalau kita akan menuju ke tempat yang sama. Ketika lewat depan Polsek Mampang, kita hampir kelewatan tuh dari lokasi Why Style-nya. Tapi tiba-tiba aja bapak polisi yang lagu duduk-duduk di sana manggil,

"Eh eh kesini ke sini arahnya ke sini!" gitu.

Kan gue kaget ya. Dia ini manggil siapa. Salah gue apa. Kayaknya gue nggak melakukan kejahatan apapun kok tiba-tiba dipanggil polisi. Eh ternyata dia menunjukkan arah kebenaran. Ngeri aja dia tahu kita mau ke Why Style. Apakah mereka cenayang? Ataukah memang dandangan kami yang lewat itu terlihat seperti ABG-ABG haus akan kasih sayang oppa?

Nggak. Gue sih enggak.

Sesampainya di lokasi pop up store, ternyata jauh di luar imajinasi gue.

Dalam bayangan gue, tempatnya akan futuristik gitu. Keren. Ruangan cerah penuh cahaya lampu putih, rak-rak bagus dan bersih dengan berbagai produk kebanggaan Yesung yang tertata dengan rapi di atasnya. Di dalamnya setidaknya ada banyak sekali benda-benda ikonik yang bisa gue ajak foto-foto alay.

Kenyataannya: lobby gedung, ada tiga meja panjang, di atasnya digeletakin kaca mata mahal dan produk-produk lainnya. Persis kayak booth jualan di gathering-gathering KPop.

Ini nggak adil. Yesung sudah merusak imajinasi gue tentang tokonya. Tapi yah... imajinasi dalam hidup kadang nggak selalu sama dengan realita. Eh tapi enggak masalah! Yang penting kan di dalam sana ada Jongjin, adik Yesung yang nggak kalah alay sama kakaknya.

Kehadiran Jongjin di pembukaan pop up store ini memang nggak bisa dipungkiri jadi alasan kenapa orang mau datang ke sini. Secara tidak sengaja, Jongjin ikut terkenal dan populer seperti kakaknya. Kalau misalnya Jongjin nggak ada di situ, kayaknya sih animo ELF buat dateng juga nggak akan semeriah tadi.

Waktu gue sampai di sana, gue langsung memutuskan untuk masuk ke antrean. Karena udara sangat panas sekali YA ALLAH APA YANG TERJADI PADA DUNIA INI AKU TIDAK MENGERTI! akhirnya pihak Why Style ngasih minum kita gitu. Air mineral di dalam botol kecil. Tapi botolnya lucu banget kayak botol air zam zam. Bedanya ini tulisannya Why Style, bukan tulisan huruf arab.
*
A photo posted by ron (@ronzstagram) on
*
Lucu juga buat di simpen dan jadi pajangan di kantor. Setelah ambil satu, gue kemudian lanjut antre lagi. Tapi antrean itu kayak nggak bergerak sama sekali. Mungkin karena memang belum waktunya bergerak atau gimana.

Tiba-tiba aja pintu di sebelah kanan nggak jauh dari tempat gue berdiri terbuka. Beberapa orang keluar dari sana dan gue yang kayak "OOOOH UDAH BISA MASUK DARI TADI TAPI DI KUOTA-IN OOOH," gitu.

Mereka yang keluar langsung heboh. Karena bisa pegang-pegang (baca: salaman) tangan Jongjin. Mereka juga bawa kantong belanjaan plastik transparan ada logo huruf Y khas Why Style itu. Gue makin penasaran buat masuk. Ada apa sih di dalem?

Tapi antrean ini sepertinya kayak nggak gerak-gerak. Bikin males mana laptop yang gue bawa berat banget.

Ketika gue udah desperate, beberapa fangirls yang gayanya udah kayak fansite banget bawa-bawa kamera dateng. Salah satu di antara mereka gue kenal, karena kita pernah ketemu pas 2PM sementara yang lainnya gue nggak kenal. Tapi sok kenal. Sok akrab. Untungnya mereka juga sama-sama sok kenal dan sok akrab sama gue.

Impas.

Bertemu dengan mereka membuat gue memutuskan untuk keluar dari antrean. Yaudahlah nggak usah buru-buru. Mending duduk-duduk dulu di kursi di depan pintu lobby itu aja. Dan sebelum kita bergerak ke sana, Jongjin tiba-tiba keluar.

"SSsssttt..." katanya, melarang kita buat nggak berisik.

Lah tapi yang di luar antre tiba-tiba teriak.

LAH MASBRO YANG BIKIN BERISIK KAN SITU YAUDAH SANTAI AJA GAUSAH MUNCUL-MUNCUL. INI FANS HATINYA LEMAH BANGET KALO LIAT ORANG KOREA.

Gue berteriak dalam hati.

Setelah memutuskan untuk duduk di depan pintu lobby (ada empat kursi di situ), ternyata itu pilihan yang tepat. Alasannya, lewat pintu itu mereka yang sudah selesai berbelanja akan keluar. Dan di saat yang sama pintu itu terbuka, Jongjin akan muncul di balik pintu sambil melambai mesra dan berkata, "Terima kasih! Silakan habiskan uang kalian lagi ke toko kami yang sangat sederhana ini!"

Jongjin adalah pemeran utama hari ini dan yaudah, kami yang sudah siap dengan kamera masing-masing mulai bekerja. JEPRAT JEPRET! Setiap kali pintu terbuka. JEPRAT JEPRET! Dan yak! Satu foto Jongjin lumayan tertangkap kamera.
*
*

Tujuan utama gue datang ke Why Style hari itu sebenarnya bukan buat belanja. Demi Tuhan deh daripada duitnya harus dihabisin buat aksesoris yang sama sekali nggak bisa gue pake, mendingan gue simpen aja buat beli kulkas. Lagi butuh banget kulkas soalnya. Uhuk. Kayak siapa gitu yang ulang tahun bapaknya mintak kulkas.

Tapi karena ini Why Style dan karena ini Yesung dan karena Yesung adalah Super Junior dan tentu saja karena Super Junior merupakan grup yang gue suka sebelum terjebak di lautan EXO yang membawa dengan lawsuit-lawsuitnya, jadi gue harus mampir.

Nggak deng. Selain itu emang harus kerja juga sih. Hahahahahaha

Yaudah nggak ada masalah. Nggak belanja pun nggak masalah. Yang penting masuk dan lihat barang apa saja yang ada di sana dan berapa harganya.

Cukup lama menunggu di depan pintu lobby, kami belum juga memutuskan untuk antre masuk. Masih asyik dengan jepret-jepret foto setiap kali pintu terbuka dan Jongjin terlihat dengan kaos putih Why Style-nya. Ini orang lahir 87 tapi keliatan kayak ABG banget. Dikasi makan darah perawan kali dia sama Yesung.

Hunting hari itu harus dihentikan sesaat karena solat Jumat. Mari kita solaaaaaaaaaaaaat~ Setelah mencari masjid terdekat, perburuan alam liar pun dilanjutkan.

Sekarang gue sama temen-temen gue yang lain. Beda sama yang tadi duduk di depan lobby. Pas gue dateng ke situ siang setelah solat Jumat, ternyata sekarang sistemnya pake nomor antrean. Padahal tadi pagi enggak. Mungkin karena agak rusuh kali ya jadi biar teratur. Tapi....

Yah namanya juga nomor antren ditulis tangan. Pasti membingungkan dan akhirnya malah nomornya jadi dobel-dobel.

Gue dapet nomor 345 dan baru bisa masuk sekitar setengah empat sore kalo nggak salah inget. Dan ketika pintu masuk terbuka, kita disambut oleh Jongjin yang tiba-tiba melintas, dan juga teriakan semua orang yang histeris melihat Jongjin. Sementara gue yang baru saja dipapasin(?) sama Jongjin cuma bisa menghidupkan kamera dan merekam pelan-pelan.

Sebenarnya foto-foto di dalam ruangan itu boleh. Asal nggak boleh foto produknya. Tapi for the sake of information for you guys yang mungkin penasaran dan nggak bisa dateng, gue sih nggak peduli sama aturan. Gue foto aja beberapa dan gue rekam supaya nggak kentara. Videonya ada di bagian bawah postingan ini.

Masuk ke pop up store Why Style ini kayak nggak ada kesan sama sekali. Karena penampilannya nggak ada yang istimewa. Kayak sekedarnya aja gitu. Ya namanya juga cuma tes pasar kayaknya ya. Cuma ada tiga meja yang isinya produk supermahal yang bahkan gue sendiri nggak bisa menjangkaunya. WAKAKAKAK. Kalaupun terjangkau juga buat apa.

Kaca mata adalah yang pertama menyambut di meja kesatu. Tentu saja ini adalah produk andalan Yesung yang hobi alay di Twitter dan media sosial. Bagus? Enggak juga. Biasa aja kok nggak ada yang istimewa. Nggak ada yang menarik perhatian. Nggak ada yang sampai bikin sembah-sembah saking artistik atau semacamnya.

Harganya? Jangan ditanya! Ya ALLAH. Namanya juga produk artis yah. Harga kaca mata yang paling murah adalah Rp 950 ribu. Yang paling mahal Rp 3 juta.

Sementara produk yang lain kayak gelang sama jepit rambut berkisar Rp 150 ribuan. Sejauh pengamatan gue tadi, yang paling murah ya Rp 145 ribu tapi gue nggak yakin itu apa. Gelang? Jepit rambut? Gagal paham.

Ada juga gelang dan cincin lain yang harganya berkisar Rp 400 ribuan. Terus ada lagu T-Shirt warna hitam dan putih seperti yang digunakan Jongjin yang harganya sekitar Rp 400 ribuan.

Sekali lagi, apakah barang-barangnya terlihat istimewa? Nggak. Lalu apa yang membuatnya istimewa? Yesung.

Dah itu aja.

Gatau deh apa ada yang beli atau enggak itu kacamata mahal. Tapi yang jelas sih banyak yang masuk dan akhirnya belanja. Kalo belanja, plastik yang dikasih di awal masuk ruangan tadi boleh dibawa pulang langsung. Kalo nggak belanja, plastiknya diambil lagi sama mbak-mbak penjaganya. Orang Indonesia kok.

Sedih.

Kalo mau, pas plastiknya dikasih langsung masukin tas aja kalo nggak mau belanja. Kalo nanti ditanya lagi, bilang plastiknya nggak dikasih. Mayan buat kenang-kenangan. Plastik keresek dari Korea logo Why Style. Mayan buat ke pasar kan.

Total waktu belanja sekitar 15 menit. 5 menit buat nyari-nyari barang, 5 menit buat bayar dan ngobrol sama Jongjin dan goda-godain dia. 5 Menit lagi buat foto bareng. Oh iya kita ada sesi foto bareng buat semua yang belanja ataupun yang tidak belanja. Pinter-pinternya kalian nyelip aja.

Dan gue deja vu ketika menulis paragraf di atas. Kayaknya gue pernah nulis ini sekitar sebulan yang lalu dan wow. Gue pusing ini sering banget kejadian.

Jongjin yang jelas ada di meja kasir. Dia akan menerima pundi-pundi rupiah dari kalian dan masuk ke kantongnya. Hohohoho. Tapi abis itu, dia nggak akan segan-segang nyalamin kalian, bungkuk berterima kasih, bahkan foto bareng. Dia anaknya asyik kok buat digodain. Cuma tadi belum sempat aja ngetes goyang dumang di depan dia. Siapa tahu dia terpukau dan ngasih kaca mata gratisan.

Walaupun dia asyik, dia juga pemalu tapi di saat yang sama juga ramah. Ada momen di mana gue mau minta foto buat keperluan pekerjaan ke dia dan dia kayak bingung gitu. Kayak yang nggak mau difoto.

"Kenapa gue harus di foto?"

Dia berulang kali nanya sama manajer pemasaran internasional-nya Why Style pertanyaan yang sama.

"Ya karena lo icon dari Why Style," kata gue tegas. Maksud gue ya karena emang orang ke sini kan buat liat elo juga.

"Aduh tapi gimana dong gue malu nih kalo di foto. Maksud gue. Gimana sih, gue bukan direktur Why Style gitu kenapa coba gue harus di foto. Coba jelaskan alasannya apa?"

Ini anak bawel juga ya.

Tapi beneran itu pas minta dia foto aja kayak lama banget. Dia ngeles ke sana kemari dan mukanya kayak beneran malu-malu tapi pengen gimana sih. Nggak sampe yang memerah sih mukanya, mungkin punggungnya yang agak merah-merah karena kayaknya dia garuk-garuk terus selama beberapa waktu.

Huh padahal di Instagram sama Twitter aja alay. Kejadiannya ada di video yang gue upload di bawah. Thanks to Cicil yang udah ngerekam videonya.

Setelah berhasil meyakinkan dia untuk foto, akhirnya dia memutuskan untuk foto bareng sama manajer penjualan internasional-nya Why Style supaya nggak kagok. Itupun pas lagi mau siap-siap foto, ada aja dia alasan dan tengil banget.

"Ini ada dua kamera ini gue harus liat kemana?" dia nunjuk kamera gue sama temen gue.

"Yaudah ke situ dulu," kata gue nunjuk kamera temen gue. Akhirnya dia gaya ke kamera temen gue abis itu dia gaya ke kamera gue.
*
A photo posted by ron (@ronzstagram) on
*
Sepanjang sesi foto yang sebentar itu dia keliatan malu-malu banget tapi juga kayak pengen ngakak. Entah karena emang dia yang sok-sok malu-malu, atau sejatinya emang malu-malu. Enggak ngerti. Tapi kalau lihat postingan Twitter sama Instagram-nya sih, ya kayaknya, nggak semalu-malu itu. Kayaknya anaknya gokil-gokil aja.

Entahlah. Itu urusan dia.

Yang jelas hari itu berhasil masuk dan tahu seperti apa Why Style dan lihat Jongjin dari deket walaupun nggak sempat salaman kayak yang dibanggakan anak-anak yang lain yang sudah dateng. HUHUHUUUHUHUUHUHUHUHU KESEL. Tapi bisa dapet foto langsung itu yaudah lumayanlah.

Yak, ditunggu deh toko asli Why Style-nya di Jakarta ya. Jangan lupa mungkin Jessica Jung juga bisa buka BLANC & ECLARE sekalian? Kalo nggak mau di Tendean, yaudah di Mall Ambassador aja. Ada lahan kosong kok di deket-deket servis komputer di lantai atas.
*


*

Antara Super Junior, ‘Super Junior’ dan Ajakan Taubat dari KPop

$
0
0
*
Suatu hari gue dikejutkan oleh notifikasi dari message Facebook di hape. Kebetulan, baru beberapa minggu belakangan ini gue aktif menggunakan Facebook Messenger. Biasanya males install aplikasi kayak gini karena kayak, yah, kebanyakan banget aplikasi serupa di hape. Notifikasi yang masuk ini dari seseorang yang namanya pakai huruf Arab.

Wah gue bingung. Kayaknya di Facebook gue nggak temenan sama orang Arab. Tapi pas gue buka message-nya, ternyata dia bisa bahasa Indonesia. Atau memang mungkin orang Indonesia yang menggunakan nama Facebook dengan huruf Arab.

Gue coba baca pelan-pelan sampai tiba-tiba gue gemeteran. Isinya sangat serius. Seserius itu sampai-sampai gue nelen ludah berkali-kali. Deg-degan. Seserius itu sampai-sampai gue mau balas aja nggak tahu harus memilih kata-kata yang mana. Soalnya, kalo gue bales seadanya, gue takut dikira menggampangkan isinya. Gue bingung.

Bingung karena kata-kata yang dia pake di situ terlalu serius.

Waktu ngebaca itu gue lagi di kantor. Itu persis dua hari setelah gue melewatkan hari Minggu (3/5/2015). Salah satu hari yang idealnya sih membahagiakan, tapi juga sekaligus membingungkan. Ditambah lagi bingung sama message itu masuk ke inbox dan mempengaruhi isi kepala gue sepanjang hari itu.

Ini isinya:

Assalamu'alaikum.

Kak kevin, mau tanya.

Kakak terlihat sangat tertarik dengan KPop?
dan kelihatannya sangat suka sekali membahasnya..

Apakah Kakak tidak tertarik untuk mempelajari Agama?

Mempelajari Agama yg bisa menyelamatkan kakak?
bukankah kehidupan di Dunia ini hanya sementara?
disana ada negeri yg kekal (Akhirat).

Maukah kakak menukar kehidupan kekal dengan Dunia yg hanya sekejap saja?

*Maaf bukannya sedang menggurui, hanya ingin menasehati.

Jujur aja, gue nggak tahu siapa identitas pengirimnya. Gue berteman dengan siapa saja yang bisa gue approve di Facebook. 10 persen di antaranya mungkin temen sekolah gue sementara 90 persen lainnya adalah mereka yang suka baca blog gue dan secara random melihat nama gue terus ngirim friend request mungkin.

Apalagi ini namanya pake huruf Arab. Gue bisa baca kalo nggak gundul. Tapi kalo gundul gue nggak tahu deh takut salah-salah. Di sini saya merasa ingin bilang jeongmal mianhae.

Yang paling menyebalkan dari aplikasi messenger sekarang itu adalah indikator ‘TERBACA’-nya. Jadi hari itu gue sudah membuka itu pesan dan otomatis di bawahnya akan tertulis ‘DIBACA PADA (JAM BERAPA)’ gitu kan.

Kalo nggak dibales lah kesannya kok kayak sok banget. "LO PIKIR LO NICHOLAS SAPUTRA?!" Takutnya nanti dia mikir gitu. Tapi kalo dibales, gue juga nggak tahu mau bilang apa. Kalau gue balas dengan “WAKAKAKAKAKAKAKA” seperti kebanyakan pesan yang masuk ke inbox Facebook gue, kok kesannya kayak menggampangkan banget soal ajakan mendalami agama.

Kalau gue bales “WKWKWKWKWKWKWKW” juga seperti halnya beberapa pesan lain yang ada di inbox yang sama, gue takut nanti dia pikir gue sudah diambang kematian dan sedang dicekek oleh malaikat pencabut nyawa.

Akhirnya gue membalas message itu dengan singkat,

“Subhanallah...”

Sebenarnya nggak tahu juga alasannya kenapa akhirnya gue balas dengan kata pujian itu. Tapi karena belakangan ini kayaknya gue suka spontan apa-apa ‘Subhanallah’ gitu ke beberapa orang dalam berbagai kondisi, akhirnya itu ketulis juga.

Sebagai fans Kpop, gue yakin deh pasti ada banyak orang yang berfikir untuk bisa keluar dan berhenti suka Kpop. Karena jika boleh jujur kukatakan, kegiatan ini tuh semacem yang berlebihan banget dari segala sisi. Baik itu dari sisi emosi ataupun dari sisi finansial.

Bandingkan dengan ketika lo ngefans sama NOAH atau misalnya Bunga Citra Lestari. Mereka setahun sekali ngeluarin CD aja itu kalo. Terus, sekalinya ngeluarin CD, belinya sekaligus makan ayam. Win win solution banget sama hasrat fans sama kondisi perut saat itu. Bahkan, harga ayam yang lo beli kadang-kadang mungkin lebih mahal dari CD-nya sendiri.

Mereka nggak ngeluarin photobook. Mereka nggak ngeluarin limited edition merchandise yang harganya mahal. Bahkan kita nggak perlu khawatir buat bayar untuk sekedar nonton mereka karena acara-acara televisi kadang bisa dimasuki secara gratisan.

Ngefans dua artis itu bisa sangat hemat dari segi finansial. Juga bisa sangat nyaman dari sisi emosional.

Lo nggak akan capek-capek berkoar di Twitter bahwa “ARIEL ITU PUNYA GUE, NYET! LO GAK BOLEH SENTUH!” karena pada kenyataannya dia sudah disentuh oleh banyak wanita. Sementara Bunga Citra Lestari sudah punya suami yang bahkan mungkin jauh lebih tampan dan kaya dari pada sebagian orang yang mengaku fans-nya dia.

Ngefans itu emang paling enak sama artis dari negeri sendiri. Nggak ada beban sama sekali. Tapi itu juga tergantung se-fanatik apa lo menempatkan diri lo sih.

Sementara fans Kpop, semuanya serba berlebihan. Mulai dari harga segala sesuatunya sampai bahkan bagaimana cara kita memandang idola kita. Bahkan gue yakin, ada ratusan orang yang rela nabung mati-matian buat nonton konser atau sekedar beli CD. Atau mungkin bahkan ada yang bela-belain ke Korea just because they love this idol or this country etc.

Ada orang yang berhasil menjalani hidupnya sebagai fans sampai dia berusia 40++ tapi ada juga yang berhenti ketika dia sudah ada di titik jenuh padahal dia masih berusia 25++. Tapi semua itu ya keputusan pribadi yang nggak ada hubungannya sama orang lain.

Gue juga pengen banget, nggak usah lagi ngefans Kpop dan masuk pesantren lalu memperdalam agama. Setidaknya dengan begitu, gue nggak akan pernah bingung bagaimana caranya nonton konser, beli CD atau sekedar beli sabun mandi Nature Republic yang ada muka Suho-nya.

Atau mungkin, gue akan bisa hidup tenang menjalani keseharian gue karena nggak perlu capek-capek harus update sekarang Baekhyun lagi ngapain atau EXO lagi bermasalah sama diapa atau siapa fanwar sama siapa. Dan dengan begitu, gue bisa membekali anak dan istri gue dengan ilmu-ilmu agama setiap malam, bukan malah bersenandung "call me baby~ call me baby~".

Bahkan mungkin dengan tidak pernah menyentuh media sosial yang ada hubungannya dengan EXO, gue nggak perlu takut di bash cuma karena gue bilang Tao cengeng dan ngambekan.

Bayangkan betapa senang dan bahagianya hidup seperti itu.

Dekat dengan Tuhan, mengerti agama, dan jauh dari para fans Tao (dan siapapun) yang kayaknya kalau disentil sedikit kepalanya udah kayak disetrum Pikachu. Semua orang pasti mau hidup tenang seperti itu.

Tapi sekali lagi, yang namanya hobi sama cara orang keluar dari kejenuhan sehari-harinya kan beda-beda. Ada yang lebih suka nonton film, ada yang suka karokean, ada yang kumpul-kumpul sama sahabat dekat, ada yang jalan-jalan sama keluarga, ada yang ngaji dan memperdalam agama, tapi ada juga yang terpojok di kamar di depan ponsel dan laptop dan mengomentari semua yang dia tonton dan dia baca di NetizenBuzz.

Itulah hidup. Orang ada yang macem-macem bentukan dan kepribadiannya. Tapi memang alangkah baiknya sih kalau menghilangkan jenuh dengan ngaji ya. YA ALLAH SEMOGA SAYA BISA BEGITU.

Sekarang kalau lo tanya gue, mungkin gue masih jauh sama yang namanya keluar dari Kpop. Kenapa? Karena Kpop yang ngasih gue makan, duit buat beli pulsa, buat bayar kosan, bahkan buat ketawa-ketiwi sama temen-temen di ruang karoke. Kalo nggak karena Kpop, mungkin gue sudah jadi petani sekarang.

Bukan berarti gue memandang rendah petani atau gimana. Mereka bahkan jauh lebih mulia pekerjaannya daripada gue.

Maksud gue, setiap orang punya bagiannya masing di dunia ini. Ada yang jadi petani yang bekerja keras untuk kita supaya bisa makan nasi dari beras yang mereka tanam. Ada juga yang jadi fans Kpop yang kerjaannya bawel dan katanya attention seeker. Yah... semua ini  sekedar jadi pewarna hidup.

Setiap orang akan menemukan momen dan titik jenuhnya terhadap sesuatu. Tapi ketika hidup lo bergantung pada Kpop dan segala hal yang mengitarinya selama 7 kali 24 jam untuk dapat gaji bulanan, lo nggak akan bisa apa-apa kecuali menikmatinya.

Tips buat cari kerja: NIKMATI PEKERJAANNYA (DAN KALO BISA CARI YANG SESUAI SAMA KESENENGAN HEHEHEHEHEHEHE).

Tapi kalo lo kerja di bidang yang ada hubungannya sama Kpop, semakin lo menikmatinya semakin jauh lo dari “taubat”. Ini fakta.

Dan ngomong-ngomong soal taubat, Kpop seharusnya bukanlah sebuah halangan untuk memperdalam agama sih. Ya kan. Semuanya tergantung bagaimana lo mengatur waktu antara dunia dan akhirnat dan segala sesuatunya supaya seimbang. Itu aja sih sebenarnya. Dan kehidupan akhirat sih gak seharusnya diumbar ke media sosial. Biar timeline lo isinya Kpop aja. Yang tahu isi hati dan seberapa teguh iman dan agama lo biar lo sama Tuhan.

*UHUK*

*BACOT*

*UHUK*

Gue mungkin masih jauh dari perjalanan keluar dari lembah nista ini. Tapi, gue merasa pernah berhasil melakukannya. Dan keberhasilan itu terjadi baru-baru ini.

Oke sebenarnya nggak bener-bener keluar sih, lebih ke yang kayak “sudah kehilangan kenikmatan di sisi itu”. Tapi pelariannya sebenarnya tetep Kpop juga.

Jadi Minggu (3/5/2015) kemaren adalah hari di mana Super Junior konser di Jakarta. Sebagai orang yang dulunya ELF dan sekarang masih kadang-kadang gemes kalo ngeliat Super Junior, gue sudah memimpikan akan menonton konser ini di kelas festival dan membawa banner untuk Donghae dan Siwon.

Tapi mimpi itu berakhir ketika gue melihat harga tiketnya. Ini tuh kayak konser Kpop paling mahal yang pernah gue lihat sepanjang gue sadar Kpop(?). Yang paling murah Rp 1,4 juta?! Gak ngerti lagi.

Tapi toh gue tetap datang juga. Untuk urusan pekerjaan, tentu saja. Gratisan. Tentu saja. Tapi, di hari yang sama waktu itu, grup cover dance kesukaan gue juga tampil di final acara di Mall Alam Sutera. Gue kemudian dilema.

Sumpah ini dilema pertama yang gue rasakan ketika gue harus memilih untuk nonton Super Junior atau cover dance.

Dua pilihan itu sama-sama penting. Yang satu adalah grup idola banyak ELF, yang satu adalah grup idola gue. Ya gimana sih kalo lo nonton grup yang lo suka pasti kan lo seneng banget. Bahkan satu hari sebelumnya pas semi final, gue udah all out banget teriak-teriak. Dan ketika disuruh milih apakah main-main atau bekerja, kayaknya sudah pasti pilihannya bekerja.

Prioritasnya hari itu kerja. Jadi........................

HUHUHUHUHUH
*

*
Gue bisa aja sih nonton di YouTube tapi kayak gak puas aja gitu rasanya kalo nggak nonton langsung. Sementara gue selama dua tahun terakhir tuh kayak ngintilin grup cover dance ini banget gitu. HAHAHAHAHAHA iya freak banget. Creepy banget ya. Gapapa kok. Emang kayak gitu. Namanya orang udah ngefans ya gimana sih mau di bilang freak juga yaudahlah.

Kalau ukuran orang yang nge-fans, tentu saja lo akan mendahulukan idola lo. Tapi di saat itu, gue rasanya nggak pengen nonton Super Junior. Entah kenapa rasanya kok gue lebih pengen nonton cover dance yang gue suka ini. Enggak tahu kenapa kok kayaknya kalo gue nggak dateng nonton gue akan nyesel banget gitu.

Sebutlah gue sok atau tidak bersyukur dan semacamnya. Tapi perasaan itu bener-bener datang dan kayak dar der dor(?). Makanya gue bilang ini pertama kalinya gue merasa galau untuk memilih antara idola Kpop atau idola lokal.

Di situ gue berpikir kalau ternyata gue sudah berhasil keluar dari jeratan Super Junior. GUE BERHASIL!!! GUE SENENG BANGET!!! YA ALLAH APAKAH INI TANDANYA SAYA AKAN KAYA RAYA?!?!?!?!?!

INI HARUS DIRAYAKAN! GUE BERHASIL MOVE ON DARI SUPER JUNIOR!!!! GUE BERHASIL MOVE ON DARI KPOP!!!!!

Lalu kemudian melihat hard-case hape:

Suho.

Oh, shit.

Seketika itu juga gue sadar, bahwa lingkaran setan ini masih akan terus terjadi sampai lo bener-bener keluar dari lingkungannya dan masuk ke sebuah lingkungan baru yang bener-bener nggak ada satupun orang yang mengerti tentang itu.

Tapi akhirnya, ya, gue nonton Super Junior dengan perasaan yang berkecamuk. Jujur aja gue nggak terlalu menikmati konsernya (ya silakan judge gue silakan!). Karena mungkin gue tidak berada di mood yang seharusnya. Mode ELF-nya juga sudah tenggelam dan hari itu bener-bener pure buat kerjaan semata. Sementara kepala gue terus mengarah ke Mall sebelah yang juga pasti nggak kalah serunya.

Mereka tetap Super Junior seperti apa yang pertama kali gue lihat di 2012 pas gue nonton Super Show 4. Tapi feel-nya ketika gue duduk dan jeprat-jepret kamera di konser 3 Mei kemaren jauh berbeda ketika gue berdiri di depan pagar dan kemudian secara random Donghae jongkok di depan gue mau minta fanboard Lee Soo Man yang gue bawa (Selengkapnya di sini).

Feel-nya udah nggak ada di situ. Kayaknya memang gue sudah nggak kadar ngefans bangetnya udah berubah. Enggak kayak jaman dulu-dulu. Jaman sebelum EXO debut. Sekarang kayaknya udah EXO banget sih. Well... gak ada yang bisa disalahkan selain diri sendiri. Sekali lagi mau ngefans sama siapa itu kan pilihan. (Etapi bukan berarti nggak suka lagi ya, tetep bakalan suka lah! GIMANA SIH RON LABIL DEH! BIARIN YEE!)

Sepanjang konser itu gue cuma duduk dan motret. Kayak nggak punya nyawa. Pikirannya masih kebagi-bagi. Pikirannya nggak ke Siwon yang centil banget deket-deket Kyuhyun terus. Pikirannya nggak ke Henry yang superkasihan cuma tampil di dua lagu aja. Pikirannya nggak ke Zhoumi yang sedikit dicuekin di satu sesi bicara.

Deep sigh.

Kalo misalnya gue nggak ke Super Junior.... At least, gue bisa teriak-teriak gitu buat si grup cover dance ini kan. Karena ketika kerjaan lo di konser, nggak akan bisa teriak....... karena konteksnya kerja.......... kecuali........... kalo nggak tahu malu sih gapapa.

Tapi seringkali gue teriak sih. Cuma ya kemaren itu karena nggak ada temennya aja jadi...........

Deep sigh lagi.

Sebenarnya ada penyesalan sih. Kenapa gue ada di situ dan nggak bisa menikmati penampilan mereka. Padahal kan ada banyak orang yang pengen ada di situ tapi nggak bisa. Tapi hari itu, kalau ada yang mau gantiin gue berdiri di sana dan nulis berita sih kayaknya gue akan dengan senang hati deh. Jadi bisa lari ke mall sebelah nonton cover dance. Wakakakakaka.... yah...

Nasi sudah jadi bubur kacang ijo. Entah bagaimanapun caranya.

Hikmahnya adalah, kalau Super Junior konser lagi, nggak perlu galau mikirin gimana caranya buat beli tiket. Karena feel-nya sudah berkurang. Tidak lagi seperti 2012 silam.

Alhamdulillah.

Sekarang tinggal bagaimana lepas dari EXO aja.

Kalau kata sepupu gue, “Move on itu bukan masalah bisa atau nggak bisa. Tapi mau atau nggak mau,”

Jadi?

HEHEHEHEHEHEHEGAKMAUDULUHEHEHEHEHEH

EHHEHEMASIHSUKAEXOHEHEHE

HEHEHSAMAREDVELVETDEHHEHEHEH

EHEHEHEIUJUGAHEHEHEHEHEHEHEHHEHE

HEHEHEHEHEBETEGAKHUHUHUHUHUHUHUHU

HUHUHUHUHUHKPOPSETAN.

Mari sama-sama berdoa supaya kita setelah ini bisa fokus ke kehidupan akhirat.


Al Fatihah!
*
*
Anyway, gue mau promosi jualan nih. Salah satu temen gue jago banget bikin fanart dan kemudian dia terpikir untuk menjadikannya gambar di baju. Konsep jualannya sih cuma 5 baju doang per desain. Jadi setelah itu nggak akan ada desain yang sama lagi yang akan dijual. Harganya Rp 135 ribu dan sudah termasuk ongkos kirim untuk kawasan Jabodetabek. Buat yang berminat, bisa langsung ke Instagram @kaosidola dan di situ ada kontak buat menghubungi gue untuk pemesanan. PPYONG!
*
Beberapa fancam di Super Show 6 kemarin ada di Channel YouTube gue. Enjoy!

*

Saya si 'Fans Jalang'

$
0
0
*
Untuk beberapa orang di dunia Kpop ini, bias dan fandom adalah sebuah hal yang sangat serius. Saking seriusnya, nggak jarang mereka bahkan bisa adu bacot sama temen sendiri soal ‘cara mereka memandang idolanya’.

Seserius itu sampai-sampai mungkin ada yang berantem karena “Gue nggak suka banget deh sama si X karena dia kayaknya kok centil banget deket-deket sama Y. Kayak ngarep banget buat dijodohin gitu,” sementara yang diajak ngomong kayak “Lah, menurut gue malah mereka cocok.”

Kemudian mereka nggak pernah ngomong lagi setelah itu.

Entah kapan persisnya beberapa orang di dunia Kpop ini mulai memandang serius masalah fandom. Sampai-sampai isu ini jadi sangat sensitif. Kalau dulu ada era di mana Super Junior mungkin jadi satu-satunya topik sensitif di dunia fana ini, sekarang bisa jadi semuanya sensitif. Serba gampang baper kalau terjadi perbedaan pendapat.

Gue sendiri sebenarnya cukup mengerti bagaimana rasanya jadi fans yang kayak gitu. Gimana ya nyebutnya? Overprotektif? Bisalah kita sebut kayak gitu. Soalnya, dulu gue juga kayak gitu banget.

Waktu zaman-zaman gue lagi gandrung banget sama Harry Potter, gue sama temen sekelas gue pas SMA—dia fans Kurt Cobain—pernah yang sampe berantem parah cuma karena dia ngatain Harry Potter itu kayak semacem cerita nggak penting.

"Ih apaan sih Harry Potter puter-puter tongkat terus jadi. Kayak mustahil banget!"

YAELAH NYET NAMANYA JUGA KISAH FANTASI. YA GIMANA SIH.

Pengen gue bales dengan, "Daripada idola lo, bunuh diri kayak nggak mendidik sama sekali buat siapapun yang ada di dunia ini,"

Tapi nggak berani. Takut gue dijorokin ke rawa-rawa.

Karena masalah ini, kita sampe nggak ngomong sama sekali selama beberapa bulan. Sampai kita berdua sadar bahwa betapa bodohnya kita mengorbankan apa yang disebut hubungan silaturahmi cuma karena tersinggung soal hal yang bahkan nggak bikin kita jadi ranking 1 saat itu. Nggak bikin kita lulus UN dan masuk universitas ternama.

Ketika gue mulai suka Kpop, gue sering mendapat kayak semacem komentar “apa sih Kpop” dari orang-orang di sekitar gue. Mati-matian saat itu gue membela idola-idola gue ini (baca: Super Junior). Bahkan ada di barisan terdepan waktu SM*SH dibilang plagiat Super Junior (padahal bagian mananya deh yang di plagiat kayak nggak ada mirip-miripnya sama sekali).

Kalau diingat-ingat sekarang sih malu. Karena pada kenyataannya ngebelain Super Junior saat itu nggak bikin gue kaya raya juga. Nggak menjamin gue dapat kerjaan juga. Nggak bikin IP gue jadi tinggi juga.

Saking seriusnya masalah fandom ini sampai-sampai ada juga orang yang mempermasalahkan si A karena dia menganut aliran multi-fandom (darah-lumpur). Sementara dia, sebut saja B, adalah darah-murni, orang suci yang hanya mengidolakan satu grup saja. Atau mungkin satu member dalam satu grup saja.

Ketika beberapa waktu lalu gue bacot soal Tao keluar dari EXO di Twitter, ada banyak sekali komentar pedes dari para fans Tao ke gue. Sebenernya nggak pedes sih karena mereka nggak nyebut “Cabe!” atau “Sambel ijo!” atau “CABE BARBADOS!” dan semacemnya. Mungkin lebih ke arah yang seksual.

Salah satu mereka menulis:

“Ya, bencong! Lo enak multi-fandom. Lo nggak akan ngerti bagaimana rasanya punya satu idola doang!” (mungkin emang nggak persis kayak gini, tapi silakan kalo mau kepo search aja username gue. Kayaknya Top Search-nya bakalan itu deh isinya wakakakaka tapi ngapain juga gitu lo kepo kayak gue ini anak Jokowi)

Saat itu gue merasa.... Wow. Orang ini kayaknya sudah hidup 100 tahun di dunia dan dia yang paling mengerti segala sesuatu soal ngefans dan seluk-beluk fandom. Mention ini sampai di kepala gue dengan penafsiran yang beragam.

1) Kalau Tao keluar dari EXO berarti mereka udah nggak punya bias lagi di dunia Kpop ini karena mereka cuma ngefans Tao seorang

2) Berarti selama ini mereka cuma ngefans Tao doang, nggak ngefans EXO

Ada benernya mungkin gue emang nggak tahu bagaimana rasanya punya satu idola doang. Mungkin juga itu yang bikin gue nggak relate sama permasalahan mereka yang darah-murni ini.

Tapi... kalau gue boleh berpendapat—BOLEH DONG YA GUE BERPENDAPAT—ketika lo dihadapkan dengan dua pilihan yaitu (1) Bahagia dan (2) Sakit Hati, ya kenapa lo harus milih sakit hati? Apalagi sakit hati untuk urusan yang bahkan nggak ada sangkut pautnya sama kehidupan lo di masa depan.

Biar gue utarakan maksudnya.

Pilihan (1) Bahagia; multi-fandom. Atau janganlah menyebutnya multi-fandom (karena fandom berarti sudah sangat serius dan mencakup ranah kepercayaan dan keyakinan lo sebagai fans fanatik sejati nggak ada obat nggak ada yang bisa ngalahin). Mungkin orang yang punya banyak bias kayak gue ini lebih tepat disebut ‘Fans Jalang’.

Kenapa kemudian ‘Fans Jalang’ masuk ke dalam kategori Bahagia? Karena biasanya, orang-orang yang memilih suka kepada banyak idola nggak akan terlalu baper kalau salah satu idola mereka dilanda masalah kayak skandal dan semacamnya. Apalagi lawsuit. Mungkin ada waktunya baper. Down. Dan semacamnya. Tapi abis itu, yaudah. Kan masih ada bahan spazzing yang lain.

Kasarnya kayak, “Kalau Kris keluar dari EXO, yaudah gue masih punya Luhan.”

Dan ketika Luhan juga keluar EXO, “Oh yaudah, kan masih ada Tao,”

Dan ketika Tao juga dikabarkan keluar EXO, “BANGSAT! GRUP KUDA MELATA INI KENAPA LAGI SIH?!?!! Yaudah deh gue ngefans sama Lee Soo Man aja,”

'Fans Jalang' akan selalu punya cadangan. Selalu punya ban serep. Ban serep dan cadangan yang akan selalu bisa di-spazzing-in. Memang kesannya tidak setia sama sekali. Lah namanya juga ‘Fans Jalang’. Bisa suka sama siapa aja. Pindah-pindah ke mana aja. Bebas. Nggak ada yang baper. Semua bahagia. Karena nggak ada yang diseriusin.

Namanya juga dunia hiburan. Ya tujuannya untuk hiburan. Kalau pada akhirnya dunia hiburan yang cuma lo pantau dari depan layar laptop ini jauh lebih serius daripada kehidupan lo di dunia nyata, itu berarti ada dua kemungkinan: lo adalah Lee Soo Man (yang mana sehari-hari lo sibuk mikirin bagaimana caranya supaya boyband sama girlband gue jadi nomor satu di dunia), atau lo belom siuman dari pingsan karena nonton oppa lagi pamer perutnya yang kotak-kotak di fancam konser.

Sementara Pilihan (2) Sakit Hati ini berarti kesetiaan. Orang-orang yang ada di kategori ini berarti orang-orang darah-murni yang kuat sekali mental dan batinnya. Mereka hanya mengidolakan satu grup (atau member dalam grup) saja dan menahan godaan setan untuk tidak melihat atau sekedar melirik grup lain. Saking setianya, kalau ada masalah yang terjadi sama idola mereka, berarti mereka juga akan ikut tenggelam dalam masalah itu. Terlibat dalam semua problematikanya dan semuanya.

Dari jauh.

Dari balik keyboard.

Dari belakang layar ponsel.

Kenapa lalu mereka yang darah-murni ini rentan sakit hati? Mungkin karena sudah ada kedekatan emosional antara dia dan idolanya. Karena sudah diseriusin banget. Karena sudah merasa memiliki banget. Sedekat itu sampai-sampai siapapun yang menghina idola mereka, maka mereka juga akan tersinggung sampai yang ke relung hati yang terdalam.

"Menghina idola gue berarti menghina gue. Orang yang ngemusuhin idola gue berarti musuh gue!"

Udah kayak geng Cinta di AADC.

Ya tapi bukan berarti mereka yang multi-fandom juga nggak punya kedekatan emosional dengan idola mereka. Bahkan beberapa multi-fandom yang gue kenal bahkan sampai yang rela menghabiskan banyak uang untuk idola mereka yang banyak itu. Dan mereka nggak baper-baper banget atau mudah tersinggung dan semacamnya.

Mungkin ada, multi-fandom yang kadang-kadang ngerasa tersentil. Tapi yaudah, dalam kadar yang pas-pasan. Tidak meledak-ledak. Dan semacamnya. Karena selama ini gue menemukan orang-orang multi-fandom itu ya santai aja. Kalo kalian mungkin punya pengalaman yang beda.

Tapi kalau kembali ke tweet salah satu fans Tao ke gue waktu itu:

“Ya, bencong! Lo enak multi-fandom. Lo nggak akan ngerti bagaimana rasanya punya satu idola doang!”

Apakah ini berarti mereka emang nggak punya ban serep? Nggak ada cadangan idola? BENER-BENER SATU BANGET NIH!? HANA BAKKE OPSO?! NEO BAKKE MOLLA?!

Lalu gue bingung.

Bukankah seharusnya kalau Tao keluar dari EXO dia akan tetap ada di dunia ini dan nggak kemana-mana kan? Masih bisa diidolakan kan anaknya? Dia masih Huang Zi Tao kan?

Lalu? Kenapa kalimat “Lo nggak akan ngerti bagaimana rasanya punya satu idola doang!” rasanya seperti kalau Tao sudah nggak di EXO berarti dia sudah tidak akan lagi eksis sebagai selebriti ya?

(kemudian terbang naik Nada dan bertapa di Gunung Merbabu dan berpikir keras)

Jadi ‘Fans Jalang’ atau ‘Fans Setia’ itu pilihan. Tapi kalau pilihannya antara

‘Bahagia, karena gue nggak terlalu mikirin hal-hal yang terjadi di dalam fandom dan yaudah cuma sekedar ngefans aja. Toh nggak dapet uang juga dari ngefans sama mereka atau spazzing soal mereka’

atau

‘Nggak, gue harus setia sama orang ini. Apapun yang terjadi gue akan tetep sama dia! Gue akan bantai semua orang yang menghalangi jalan gue! GUE SELAMANYA BUAT DIA! WALAUPUN GUE NGGAK DIGAJI GAK APA-APA GUE AKAN TETAP ADA DI SAMPING DIA! DIA ADALAH SATU-SATUNYA CINTA DALAM HIDUPKU OPPPAAAAA SARANGHAE HUAA HUAAAA’

Ya gue sih mending multi-fandom tapi bahagia. Daripada stick to one fandom tapi kok kayaknya terbebani sama masalah yang bukan masalah gue dan hal seharusnya jadi hiburan...

Well, semua ini tergantung konteksnya juga sih. Karena ada kok, orang yang stick to one fandom tapi nggak terlalu menunjukkan kesensian mereka di media sosial.

(Ditunjukkan tapi lewat akun lain yang digembok)

(Oh oke sama aja)
Dan beberapa hari yang lalu, Michelle mengunggah foto ini ke Path:
*
*
Jadi, lo yang mana nih gengs?
*

Viewing all 341 articles
Browse latest View live